Askep Kistoma Ovarii Ny.sr Di R.gyn
description
Transcript of Askep Kistoma Ovarii Ny.sr Di R.gyn
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.SR DENGAN KISTOMA OVARII CURIGA
GANASDI RUANG CEMPAKA II GINEKOLOGI RSUP SANGLAH
TANGGAL 1-3 FEBRUARI 2016
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN PENANGGUNG/ ANAK
Nama : Ny.SR Nama : Tn.Rn
Umur : 49 th Umur : 25 th
Pendidikan : SD Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Swasta
Status perkawinan : Cerai mati Alamat : Karangasem
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Karangasem
No. CM : 01551979
Tangal MRS : 1-2-2016
Tanggal Pengkajian : 1-2-2016
Sumber informasi : Pasien dan keluarga
B. ALASAN DIRAWAT
1. Alasan MRS
Pasien mengatakan perutnya membesar.
2. Keluhan saat dikaji
Pasien mengatakan perutnya membesar sejak 6 bulan yang lalu, pasien mengatakan
perutnya terasa penuh.
C. RIWAYAT OBSTERTRI DAN GINOKOLOGI
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 12 th Siklus : teratur ( ) tidak ( )
Banyaknya : dalam jml normal (±35-50cc) Lamanya : 3-5 hari
Keluhan : Pasien mengatakan yeri perut bagian bawah ketika menstruasi, namun
masih dalam batas kewajaran.
HPHT : Pasien mengatakan sudah tidak menstruasi sejak 4 tahun yang lalu
(menopause)
b. Riwayat Pernikahan :
Pasien mengatakan pernah menikah 1 kali dan lamanya pernikahan sudah 30 tahun.
c. Riwayat kelahiran, persalinan, nifas yang lalu :
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
N
o
Tahu
n
Umur
kehami
lan
Penyul
it
Jen
is
Penolo
ng
Penyu
lit
Lase
rasi
Infeks
i
Perdara
han
Jenis
kelam
in
B
B
Pj
1
2
1989
1991
Cukup
bulan
Cukup
bulan
Tidak
ada
Tidak
ada
Per
sali
nan
nor
mal
Per
sali
nan
nor
mal
Dukun
anak
Dukun
anak
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Laki -
laki
Laki-
laki
28
00
gr
28
00
gr
50
cm
49
cm
d. Riwayat Keluarga Berencana :
Pasien mengatakan telah menggunakan KB jenis IUD selama 10 tahun, dan bulan
Desember yang lalu alat kontrasepsi tersebut sudah dikeluarkan. Pasien mengatakan
tidak memiliki rencana untuk KB lagi.
D. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan telah mengetahui penyakitnya yang sedang diderita yaitu kistoma
ovarii. Jika nyeri timbul pasien hanya memegang bagian yang sakit saja. Pasien tampak
meringis menahan nyeri dan tidak bisa melakukan apapun jika nyeri timbul. Pasien
mengatakan nyeri dirasakan skala 3 (0-10) seperti ditekan. Pasien mengatakan dahulu
pernah menderita Ca Mamae pada payudara sebelah kiri, tetapi sudah di operasi dan
sudah sembuh. Pasien mengatakan merasa khawatir dengan kondisinya sekarang, maka
dari itu pasien mau melakukan pengobatan agar bisa sembuh. Pasien mengatakan tidak
mengkonsumsi alkohol dan tidak merokok.
2. Pola Metabolik-Nutrisi
Pasien mengatakan sebelum MRS makan 3 kali/hari dengan porsi penuh karena tidak
menerapkan program diit dengan jenis makanan diantaranya nasi, lauk, dan sayuran.
Pasien mengatakan biasanya minum 8 gelas sehari (1 gelas = 200cc).
Pasien mengatakan setelah MRS makan 3 kali/hari dengan habis satu porsi makanan
yang diberikan dari rumah sakit. Klien mengatakan biasanya minum 5 gelas sehari (1
gelas = 200cc). Berat Badan = 55 kg, Tinggi Badan = 150 cm
3. Pola Eleminasi
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada BAB dan BAK sebelum dan sesudah MRS.
BAB 1 kali dlam 1-3 hari hari, feses warna kuning kecoklatan tekstur lembek bau khas
feses. Pasien mengatakan sering BAK dengan warna jernih, bau khas urine, dan tidak
ada campuran darah atau padatan yang berasal dari kista.
4. Pola Aktivitas-Latihan
Pasien mengatakan sebelum MRS melakukan aktivitas seperti makan, minum, mandi,
dan lain-lain biasanya dilakukan secara mandiri. Setelah MRS, pasien juga masih
melakukan aktivitas secara mandiri. Pasien mengatakan lebih leluasa bergerak karena
tidak terpasang infus.
5. Pola Istirahat-Tidur
Pasien mengatakan sebelum dan setelah MRS biasa tidur hanya 4-5 jam saja. Pasien
mengatakan mengalami kesulitan tidur. Pasien mengatakan tidak tau penyebabnya.
Pasien mengatakan sejak mengetahui penyakitnya pasien merasa resah.
6. Pola Persepsi-Kognitif
Pasien mengatakan sebelum dan setelah MRS tidak memiliki masalah dalam
berkomunikasi dan mampu berkomunikasi dengan baik dan mengerti apa yang
dibicarakan, berespon, dan berorientasi dengan baik dengan orang-orang sekitar.
7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Pasien mengatakan dirinya seorang single parent karena suaminya sudah meninggal,
dan sekarang tinggal dengan kedua anaknya. Pasien mengatakan selalu diperhatikan
dan dihibur oleh keluarga. Pasien berharap bisa sembuh setelah operasi dan berkumpul
dengan keluarga di rumah.
8. Pola Hubungan-Peran
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik dan tidak merasa ada masalah di
keluarga maupun masyarakat sekitar.
9. Pola Reproduktif-Seksualitas
Pasien mengatakan sekarang sudah janda karena suaminya meninggal, dan mempunyai
2 anak laki-laki.
10. Pola Toleransi Terhadap Stres-Koping
Pasien mengatakan sebelum dan setelah MRS jika ada masalah selalu terbuka dengan
anggota keluarga dan diselesaikan bersama-sama. Pasien mengatakan pasrah kepada
TYME mengenai penyakitnya.
11. Pola Keyakinan-Nilai
Pasien mengatakan sebelum MRS melakukan ibadah pada waktu pagi dan sore hari di
rumah ataupun di pura. Setelah MRS pasien ibadah biasa pada waktu pagi dan sore hari
namun di tempat tidur saja. Pasien meyakini bahwa Tuhan pasti mendengar dan
memberikan jawaban yang terbaik atas doa-doanya.
E. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
- GCS : E4V5M6
- Tingkat kesadaran : Compos mentis
- Tanda-tanda vital : TD=120/80mmHg N=80x/menit
RR=20x/menit T=360C
- BB : 55 kg
- TB : 150 cm
- LILA : 25 cm
Head to toe
1. Kepala Wajah
o Inspeksi : Bentuk kepala mesochepale, tidak terdapat lesi/luka, rambut
kecoklatan, tampak bersih dan persebarannya merata. Pada mata
penglihatan secara umum normal, sclera tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis, pupil isokor. Pada hidung penciuman normal, tidak
terdapat sekret/darah/polip, tidak tampak tarikan cuping hidung. Pada
telinga pendengaran normal, tidak terdapat sekret/cairan/darah, tidak
terdapat serumen. Pada mulut mukosa bibir tampak lembab,
tenggorokan tidak radang, gigi lengkap tampak tersusun rapi.
o Palpasi : tidak terdapat benjolan di area kepala dan wajah
2. Leher
o Inspeksi : Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada lesi, tidak
tampak pembesaran jugularis
o Palpasi : Nadi karotis teraba
3. Dada
o Inspeksi : Bentuk simetris, pernapasan teratur 20x/menit, tidak ada batuk, tidak
tampak adanya sumbatan jalan napas, dan tidak tampak retraksi dada,
tampak bekas luka operasi pada payudara sebelah kiri.
o Palpasi : Nadi teraba 80x/menit
o Auskultasi : Detak jantung kuat dengan irama teratur, suara napas vesikuler
4. Abdomen
o Inspeksi : Perut membesar, tidak tampak luka bekas operasi
o Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah
5. Genetalia
o Kebersihan : Cukup bersih
o keputihan : Tidak terdapat keputihan
6. Perineum dan anus
o Perineum : Tidak ada lesi, tidak ada keluaran
o Hemoroid : Tidak terdapat hemoroid
7. Ekstremitas
Atas
Oedema : Tidak terdapat oedema
Varises : Tidak terdapat varises
CRT : >2 detik
Bawah
Oedema : Tidak terdapat oedema
Varises : Tidak terdapat varises
CRT : >2 detik
Pemeriksaan Reflek : baik, refleks patella (+)
F. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan USG
Hasil pemeriksaan USG RSUP Sanglah tanggal 19 Januari 2016 :
Terdapat kista dengan komponen solid di dalamnya di cavum pelvis sampai abomen
atas setinggi supraumbilical.
Pemeriksaan Pap Smear
Hasil pemeriksaan pap smear oleh dokter kandungan tanggal 21 Januari 2016 :
Pada pemeriksaan sediaan biopsi tampak jaringan servik ditutupi oleh epitel squamus
dengan tanda-tanda displasia ringan.
Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik RSUP Sanglah tanggal 29 Januari
2016 :
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
BT 2.00 menit 1.00-3.00
CT 10.00 menit 5.00-15.00
Darah Lengkap
WBC 6.37 10^3/uL 4.1-11.0
HB 12.9 g/dL 12.0-16.0
HCT 36.4 % 36.0-46.0
PLT 308 10^3/uL 140-440
Kimia Klinik
SGOT 24 U/L 11-27
SGPT 26 U/L 11.00-34.00
Albumin 4.3 g/dL 3.40-4.80
BS Acak 105 mg/dL 70.00-140.00
BUN 11.21 mg/dL 8.00-23.00
Creatinin 0.8 mg/dL 0.50-0.90
Na 138 mmol/L 136-145
K 4 mmol/L 3.50-5.10
G. DIAGNOSA MEDIS
Diagnosa medis pasien : Kitoma Ovarii, curiga ganas.
H. PENGOBATAN
1. Pembedahan Laparatomi F Z pada tanggal 3 Februari 2016.
II. ANALISA DATA
DATA FOKUS ANALISIS MASALAH
DS : pasien mengatakan perut
nya membesar dan nyeri sejak
6 bulan yang lalu.
P : penekanan abdomen
oleh massa (kista) pada
ovarium
Q : seperti tertekan
R : di daerah perut bagian
bawah
S : skala 3(0-10)
T : menetap
DO: perut pasien tambak
besar, pasien tampak meringis
seperti menahan nyeri pasien
tampak menunjukan daerah
yang dirasa nyeri
Faktor penyebab kistoma ovarii
Terbentuk kistoma ovarii
Pembesaran kistoma
ovarii
Tekanan pada abdomen
Nyeri kronis
Nyeri Kronis
DS : pasien mengatakan
mengalami kesulitan tidur,
pasien mengatakan dirinya
resah, sehari bisa tidur hanya
4-5 jam saja.
DO : pasien tampak memiliki
kantung mata, dan warna agak
kehitaman di sekitar mata.
Faktor penyebab kistoma ovarii
Terbentuk kistoma ovarii
Perubahan status
kesehatan
ansietas
Gangguan pola tidur
Gangguan pola tidur
DS : -
DO : teknik aseptik yang
Faktor penyebab kistoma ovarii
Risiko infeksi
dilakukan sebelum pembedahan
Laparatomi F Z pada tanggal
3 Februari 2016 untuk
pencegahan infeksi.
(WBC = 6,37 10^3/uL)
Terbentuk kistoma ovarii
Pembesaran kistoma
ovarii
Tindakan pembedahan
Teknik aseptik sebelum pembedahan untuk pencegahan infeksi
Risiko infeksi
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :
1. Nyeri kronis berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kompresi) jaringan pada
organ ruang abdomen ditandai dengan pasien mengatakan perut nya membesar dan nyeri
sejak 6 bulan yang lalu .
P : penekanan abdomen oleh massa (kista) pada ovarium
Q : seperti tertekan
R : di daerah perut bagian bawah
S : skala 3(0-10)
T : menetap
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas ditandai dengan pasien mengatakan
mengalami kesulitan tidur, pasien mengatakan dirinya resah, sehari bisa tidur hanya 4-5
jam saja, pasien tampak memiliki kantung mata, dan warna agak kehitaman di sekitar
mata.
3. Risiko infeksi ditandai dengan teknik aseptik yang dilakukan sebelum pembedahan
Laparatomi F Z pada tanggal 3 Februari 2016 untuk pencegahan infeksi. (WBC = 6,37
10^3/uL)
III. RENCANA KEPERAWATAN
No Tgl / jam No.Dx
Rencana KeperawatanTujuan Intervensi Rasional
1. 1/2/2016 pkl 17.00 1
NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri kronis pasien berkurang dengan kriteria hasil:1. Tidak ada
gangguan tidur2. Tidak ada
gangguan konsentrasi
3. Tidak ada gangguan hubungan interpersonal
4. Tidak ada ekspresi menahan nyeri dan ungkapan secara verbal
5. Tidak ada tegangan otot
NIC :Pain Manajemen
1. Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri
2. Tingkatkan istirahat dan tidur yang adekuat
3. Kolaborasi delegatif pemberian anti analgetik dengan dokter
4. Jelaskan penyebab nyeri pada pasien
5. Lakukan tehnik nonfarmakologis (relaksasi, masase punggung)
1. Mengetahui keefektifan dari manajemen nyeri yang sudah dilakukan
2. Istirahat atau tidur termasuk teknik distraksi untuk melupakan nyeri sementara
3. Meminimalkan nyeri4. Mengurangi
kecemasan pasien5. Meningkatkan
relaksasi
2. 1/2/2016 pkl 17.00
2 NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil:1. Jumlah jam tidur
dalam batas normal
2. Pola tidur,kualitas dalam batas normal
3. Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat
4. Mampu
NIC :Sleep Enhancement
1. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman
3. Monitor kebutuhan tidur pasien setiap hari
1. Memahami pentingnya tidur yang adekuat
2. Lingkungan yang nyaman dapat mempengaruhi kualitas tidur pasien
3. Untuk memastikan apakah pasien masih mengalami gangguan tidur/tidak
mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur
3. 1/2/2016 pkl 17.00
3 NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil :1. Klien bebas dari
tanda dan gejala infeksi
2. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit dalam batas normal
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat
5. Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal
NIC :1. Pertahankan teknik
aseptif2. Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
3. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
4. Tingkatkan intake nutrisi
5. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
6. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
7. Dorong pasien untuk istirahat
8. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
1. Mencegah infeksi2. Mencegah infeksi
nosokomial3. Menegah infeksi
nosokomial4. Menjaga daya tahan
tubuh5. Mengetahui apabila
muncul tanda-tanda infeksi
6. Mengetahui apabila muncul tanda-tanda infeksi
7. Memjaga tubuh agar tetap rileks
8. Menambah pengetahuan pasien dan keluarga agar terhindar dari risiko infeksi.
IV. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No.
Dx
Implementasi Respon Paraf /
Nama
1/2/2016 pkl 18.00
1 Memonitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri
Pasien kooperatif mau menjawab pertanyaan yang diajukan
1/2/2016 pkl 18.05
1 Menganjurkan pasien untuk meningkatkan istirahat dan tidur yang adekuat
Pasien kooperatif
1/2/2016 pkl 18.10
1 Melaksnakan kolaborasi delegatif pemberian anti analgetik dengan dokter
Pasien kooperatif
1/2/2016 pkl 19.00
3 Pertahankan teknik aseptif Pasien kooperatif
1/2/2016 pkl 19.05
3 Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
Pasien kooperatif
1/2/2016 pkl 19.00
3 Menggunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Pasien kooperatif
1/2/2016 pkl 19.05
3 Mempertahankan teknik aseptif Pasien kooperatif
1/2/2016
pkl 20.00
2 Menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat
Pasien mengerti pentingnya tidur yang adekuat
1/2/2016
pkl 20.15
2 Memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari
Keluarga pasien kooperatif dan ikut memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari
2/2/2016
pkl 19.00
1 Menjelaskan penyebab nyeri pada pasien
Pasien kooperatif
2/2/2016
pkl 19.10
1 Melakukan tehnik nonfarmakologis (relaksasi, masase punggung)
Pasien mengatakan bersedia mencoba teknik-teknik yang telah dijelaskan
2/2/2016 pkl 20.00
3 Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Pasien kooperatif
2/2/2016 pkl 20.05
3 Menginspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
Pasien kooperatif
2/2/2016pkl 20.05
3 Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
Pasien dan Keluarga pasien kooperatif
2/2/2016 pkl 20.10
1 Memonitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri
Pasien kooperatif
2/2/2016 pkl 20.30
3 Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Pasien kooperatif
2/2/2016 pkl 20.35
3 Menginspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
Pasien kooperatif
2/2/2016 pkl 20.40
3 Mendorong pasien untuk istirahat Pasien kooperatif
2/2/2016 pkl 20.45
3 Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
Keluarga pasien kooperatif
2/2/2016 pkl 22.00
2 Menciptakan lingkungan yang nyaman
Keluarga pasien kooperatif dalam menciptakan lingkungan yang nyaman untuk pasien dengan membatasi jumlah penunggu pasien
2/2/2016
pkl 20.15
2 Memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari
Keluarga pasien kooperatif dan ikut memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari
3/2/2016 pkl 06.00
1 Menganjurkan pasien untuk meningkatkan istirahat dan tidur yang adekuat
Pasien kooperatif
3/2/2016 pkl 07.05
2 Menciptakan lingkungan yang nyaman
Keluarga pasien kooperatif dalam menciptakan lingkungan yang nyaman untuk pasien dengan membatasi jumlah penunggu pasien
3/2/2016
pkl 08.00
1 Memonitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri
Pasien kooperatif mau menjawab pertanyaan yang diajukan
3/2/2016 pkl 08.05
1 Menganjurkan pasien untuk mingkatkan istirahat dan tidur yang adekuat
Pasien kooperatif
3/2/2016
pkl 08.15
2 Memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari
Keluarga pasien kooperatif dan ikut memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari
3/2/2016 pkl 08.30
3 Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Pasien kooperatif
3/2/2016 pkl 08.40
3 Mendorong pasien untuk istirahat Pasien kooperatif
IV. EVALUASI
Tgl/Jam No
Dx
Evaluasi Hasil Paraf
3/2/2016
pkl 20.00
1 S : Pasien mengatakan bahwa nyeri berkurang dari skala 3(0-10) menjadi 2(1-10) dengan menggunakan teknik manajemen nyeri.O : Pasien tampak masih meringis, TD=120/80mmHg, N=20x/mntA : Masalah nyeri kronis teratasi sebagian.P : Pertahankan kondisi pasien, lanjutkan intervensi pengkajian nyeri dan anjurkan pasien untuk terus melatih teknik manajemen nyeri.
3/2/2016
pkl 20.00
2 S : Pasien mengatakan sudah dapat tidur lebih lama dibandingkan hari sebelum-sebelumnya, namun masih kurang dari 8 jam.O : Pasien tampak rileks dan segar ketika bangun tidur.A : Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian.P : Pertahankan kondisi pasien, lanjutkan intervensi monitoring kebutuhan tidur pasien, anjurkan keluarga pasien untuk ikut serta dalam memonitor kebutuhan tidur pasien.
3/2/2016
pkl 20.00
3 S : Pasien mengatakan sudah paham dengan gejala dan tanda infeksi, pasien mengatakan tidak merasakan adanya gejala dan tanda-tandainfeksi.O : Tidak tampak tanda-tanda dan gejala infeksi (WBC = 6,37
10^3/uL).
A : Masalah risiko infeksi teratasi.P : Pertahankan kondisi pasien.