Askep Kekacauan Mental Akut

5
Askep Kekacauan mental akut Kekacauan mental akut Definisi Keadaan dimana terjadi awitan tiba-tiba dari sekelompok global, gangguan kesadaran yang berfluktuatif, perhatian, persepsi, memori, orientasi, berpikir, siklus tidur- bangun, dan perilaku psikomotor (APA, 1987) Faktor yang berhubungan Berhubungan dengan hipoksia serebral dan atau gangguan dalam metabolisme (Gangguan cairan dan elektrolit) Dehidrasi. Deplesi volume. Asidosis/alkalosis. Hiperkalsemia. Hiperkalemia. Hipo/hipernatremia. Hipo/hiperglikemia. (Defisiensi nutrisi) Defisiensi folat/vitamin B12 Anemia. Defisiensi niasin. Defisiensi magnesium. (Gangguan kardiovaskular) Infark miokard Gagal Jantung Kongestif Disritmia. Blok Jantung (Gangguan pernapasan) PPOK Emboli paru Tuberkulosis. Pneumonia. (Infeksi) Sepsis Meningitis Infeksi Saluran Kemih (Gangguan metabolisme dan endokrin)

Transcript of Askep Kekacauan Mental Akut

Askep Kekacauan mental akut

Askep Kekacauan mental akut

Kekacauan mental akut

Definisi

Keadaan dimana terjadi awitan tiba-tiba dari sekelompok global, gangguan kesadaran yang berfluktuatif, perhatian, persepsi, memori, orientasi, berpikir, siklus tidur-bangun, dan perilaku psikomotor (APA, 1987)

Faktor yang berhubungan

Berhubungan dengan hipoksia serebral dan atau gangguan dalam metabolisme

(Gangguan cairan dan elektrolit)

Dehidrasi.

Deplesi volume.

Asidosis/alkalosis.

Hiperkalsemia.

Hiperkalemia.

Hipo/hipernatremia.

Hipo/hiperglikemia.

(Defisiensi nutrisi)

Defisiensi folat/vitamin B12

Anemia.

Defisiensi niasin.

Defisiensi magnesium.

(Gangguan kardiovaskular)

Infark miokard

Gagal Jantung Kongestif

Disritmia.

Blok Jantung

(Gangguan pernapasan)

PPOK

Emboli paru

Tuberkulosis.

Pneumonia.

(Infeksi)

Sepsis

Meningitis

Infeksi Saluran Kemih

(Gangguan metabolisme dan endokrin)

Hipo/hipertiroidisme

Hipo/hiperpituitarisme

Gangguan paratiroid

Hipotensi postural

Hipo/hipertermia

Gagal ginjal atau hepar

(Gangguan system saraf pusat)

Trauma kepala

Tumor

Kejang dan keadaan pascakonvulsif

Tekanan hidrosefalus

(Penyakit kolagen dan reumatoid)

Artritis temporal.

Nodosa periartritis.

Lupus eritematosa.

Tindakan

Berhubungan dengan gangguan dalam metabolisme serebral

Operasi

Obat terapeutik (narkotik, narkoleptik).

Anestesi umum

Efek samping obat ( Diuretik, digitalis, fenitoin, dll).

Situasional (Personal, lingkungan)

Berhubungan dengan ganguan metabolisme serebral

Reaksi putus obat dari alkohol, sedatif, hipnotis

Intoksikasi logam berat

Berhubungan dengan nyeri

Berhubungan dengan sumbatan usus

Berhubungan dengan imobilitas

Berhubungan dengan intoksikasi kimiawi:

Alkohol

Kokain

Ampetamin

Opiat

Barbiturat

Halusinogen

Data mayor

Awitan tiba-tiba dari gangguan yang berfluktuasi dari :

Kesadaran

Perhatian

Persepsi

Memori

Orientasi

Berpikir

Siklus bangun-tidur

Perilaku psikomotor (waktu reaksi, kecepatan gerak, alur pembicaraan, gerakan involunter, tulisan tangan)

Data minor

Terlalu berjaga-jaga

Halusinasi

Ilusi

Kriteria hasil

Episode kekacauan mentalnya menghilang

Intervensi

1. Kaji terhadap faktor-faktor penyebab dan yang mempengaruhi.

Pastikan bahwa keseluruhan diagnostik kerja telah dilengkapi

- Laboratorium

HSD dan elektrolit.

B12 dan folat, tiamin

VDRL

SGOT, SGPT, dan bilirubin

Urinalisis

Serum tiroksin dan serum bebas tiroksin

Kalsium dan fosfat

Kreatinin dan BUN

Glukosa

- Diagnostik

EEG

EKG

X-Ray

CT Scan

- Evaluasi psikiatrik

2. Tingkatkan komunikasi yang mempengaruhi rasa integritas individu

a. Periksa sikap-sikap tentang kekacauan mental (dalam diri, orang terdekat, pemberi asuhan)

- Memberi penyuluhan kepada keluarga, orang terdekat, dan pemberi asuhan mengenai situasi dan metoda koping.

b. Pertahankan standar empati, perawatan dengan rasa hormat.

c. Berupaya untuk mendapatkan informasi yang akan memberikan topik-topik yang berguna dan berarti untuk pembicaraan (hal-hal yang disukai, yang tidak disukai, minat, hobi, riwayat pekerjaan). Wawancara di pagi hari.

d. Berikan dorongan pada orang terdekat dan pemberi asuhan untuk bicara lambat dengan suara yang pelan dan pada volume rata-rata (kecuali terdapat defisit pendengaran), seperti pada orang dewasa ke orang lain, kontak mata, dan seperti jika seseorang mengharapkan untuk mengerti.

e. Berikan rasa hormat dan tingkatkan rasa berbagi.

- perhatikan pada apa yang sedang dikatakan individu.

- Pilih komentar-komentar yang berguna dan lanjutkan berbicara.

- Panggil individu dengan namanya dan perkenalkan diri anda setiap kali kontak; gunakan sentuhan bila diterima dengan baik.

- Perlihatkan pada individu bahwa anda memperhatikan dan bersahabat (melalui senyum, tindakan yang tenang, humor dan pujian, jangan membantah).

- Fokuskan pada perasaan yang terdapat dibalik kata-kata atau tindakan.

f. Gunakan bantuan memori, bila sesuai.

3. Berikan asupan sensori yang mencukupi dan berarti

a. Pertahankan agar individu tetap terorientasi terhadap tempat dan waktu.

b. Anjurkan keluarga untuk membawa benda-benda yang dikenal dengan baik dari rumah (mis;photo dengan kaca yang tidak memantul, syal)

c. Bicarakan peristiwa-peristiwa terbaru .

4. Jangan menyokong kekacauan mental individu.

5. Cegah cedera pada individu.

6. Tingkatkan keamanan klien.

7. Jangan anjurkan penggunaan restrein, eksplorasi alternatif lain.

a. Evaluasi apakah kegelisahan individu berhubungan dengan nyeri, jika digunakan analgesik sesuaikan dosisnya.

b. Buatkan daftar dari keluarga atau teman-teman untuk mengawasi inividu selama periode kekacauan mental.