Askep kebutuhan Eliminasi 2

51
Asuhan pada Keperawatan Asuhan pada Keperawatan Kebutuhan Eliminasi Kebutuhan Eliminasi By. Parlind S, S.Kep

Transcript of Askep kebutuhan Eliminasi 2

Page 1: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Asuhan pada Keperawatan Asuhan pada Keperawatan Kebutuhan EliminasiKebutuhan Eliminasi

By. Parlind S, S.Kep

Page 2: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Konsep dasarKonsep dasar

Eliminasi merupakan proses pembuangan Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa2 metabolisme tubuh. Pembuangan sisa2 metabolisme tubuh. Pembuangan dpt melalui urine ataupun boweldpt melalui urine ataupun bowel

Proses pengeluaran sangat bergantung Proses pengeluaran sangat bergantung pd fungsi2 organorgan eliminasi urine pd fungsi2 organorgan eliminasi urine spt ginjal, ureter, bladder dan uretra. spt ginjal, ureter, bladder dan uretra. Gijal memindahkan air dari darah dlm Gijal memindahkan air dari darah dlm bentuk urine. Ureter mengalir urine ke bentuk urine. Ureter mengalir urine ke bladder. Dalam bladder urine bladder. Dalam bladder urine ditampung sampai mencapai batas ttt ditampung sampai mencapai batas ttt yg yg kmd dikeluarkan melalui uretra. yg yg kmd dikeluarkan melalui uretra.

Page 3: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Fungsi utama ginjal:Fungsi utama ginjal:• Mengeluarkan sisa nitrogen, toksin, ion Mengeluarkan sisa nitrogen, toksin, ion

dan obat2andan obat2an• Mengatur jumlah dan zat2 kimia dalam Mengatur jumlah dan zat2 kimia dalam

tubuhtubuh• Mempertahankan keseimbangan antara Mempertahankan keseimbangan antara

air dan garam2 serta asam dan basa air dan garam2 serta asam dan basa • Menghasilkan renin, enzim utk membantu Menghasilkan renin, enzim utk membantu

pengaturan TDpengaturan TD• Menghasilkan hormon eritropoitin yg Menghasilkan hormon eritropoitin yg

menstimulusi pembentukan sel2 darah menstimulusi pembentukan sel2 darah merah di sumsum tulangmerah di sumsum tulang

• Membantu dalam pembentukan vit DMembantu dalam pembentukan vit D

Page 4: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Pola eliminasi urine normal sgt Pola eliminasi urine normal sgt tergantung individu, biasanya miksi tergantung individu, biasanya miksi setelah bekerja, makan atau bangu setelah bekerja, makan atau bangu tidur. Normalnya dalam sehari sekitar tidur. Normalnya dalam sehari sekitar 5 kali5 kali

Karakteristik urine normal :Karakteristik urine normal :

Warna urine nornal adl kuning Warna urine nornal adl kuning terang/jernih krn adanya pegmen terang/jernih krn adanya pegmen urochrome. Warna urine tergantung urochrome. Warna urine tergantung pd intake cairan, keadaan dehidrasi pd intake cairan, keadaan dehidrasi konsentrasinya menjadi lbh pekat dan konsentrasinya menjadi lbh pekat dan coklatcoklat

Page 5: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Bau urine normal adalah khas Bau urine normal adalah khas amoniak yg merupakan hasil amoniak yg merupakan hasil pemecahan urea dan bakteri. pemecahan urea dan bakteri. Pemberian obat2an mempengaruhi Pemberian obat2an mempengaruhi bau urine.bau urine.

Jumlah urine yg dikeluarkan Jumlah urine yg dikeluarkan tergantung usia, intake cairan dan tergantung usia, intake cairan dan status kes. Pd org dewasa sekitar status kes. Pd org dewasa sekitar 1200 – 1500 ml/hari atau 150 – 600 1200 – 1500 ml/hari atau 150 – 600 ml per kali miksiml per kali miksi

Page 6: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Faktor-faktor yang memengaruhi eliminasi Faktor-faktor yang memengaruhi eliminasi urine :urine :

1.1. Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan

2.2. SosiokulturalSosiokultural

3.3. PsikologisPsikologis

4.4. Kebiasaan seseorangKebiasaan seseorang

5.5. Tonus ototTonus otot

6.6. Intake cairan dan makananIntake cairan dan makanan

7.7. Kondisi penyakitKondisi penyakit

8.8. PembedahanPembedahan

9.9. PengobatanPengobatan

10.10. Pemeriksaan diagnostikPemeriksaan diagnostik

Page 7: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Masalah-masalah eliminasi Urine:Masalah-masalah eliminasi Urine:

1.1. Retensi urineRetensi urine

2.2. Inkontinensia urineInkontinensia urine

3.3. Eurisis ; ketidaksanggupan Eurisis ; ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yg menahan kemih (mengompol) yg diakibatkan ketdkmampuan utk diakibatkan ketdkmampuan utk mengendalikan spinter mengendalikan spinter eksterna( biasanya terjadi pada eksterna( biasanya terjadi pada anak2 atau pada orang jompo)anak2 atau pada orang jompo)

Page 8: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Perubahan Pola BerkemihPerubahan Pola Berkemih1.1. Frekuensi : meningkatnya frekuensi Frekuensi : meningkatnya frekuensi

berkemih tanpa intake cairan yg berkemih tanpa intake cairan yg meningkat, biasanya terjadi pd meningkat, biasanya terjadi pd cystitis, stres dan wanita hamilcystitis, stres dan wanita hamil

2.2. Urgency : Perasaan ingin segera Urgency : Perasaan ingin segera berkemih dan biasanya terjadi pd berkemih dan biasanya terjadi pd anak2 krn kemampuan spinter utk anak2 krn kemampuan spinter utk mengontrol berkurangmengontrol berkurang

3.3. Dysuria : rasa sakit dan kesulitan Dysuria : rasa sakit dan kesulitan berkemih mis; pd infeksi saluran berkemih mis; pd infeksi saluran kemih, trauma kemih, trauma

Page 9: Askep kebutuhan Eliminasi 2

4. Polyuria (diuresis) : Produksi urine 4. Polyuria (diuresis) : Produksi urine melebihi normal, tanpa peningkatan melebihi normal, tanpa peningkatan intake cairan mis; pasien DMintake cairan mis; pasien DM

5. Urinary Suppression : Keadaan 5. Urinary Suppression : Keadaan dimana ginjal tdk memproduksi urine dimana ginjal tdk memproduksi urine scr tiba2. Anuria (urine kurang dari scr tiba2. Anuria (urine kurang dari 100 ml/24 jam) Olyguria (urine 100 ml/24 jam) Olyguria (urine berkisar 100 – 500 ml/24 jam) berkisar 100 – 500 ml/24 jam)

Page 10: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Asuhan KeperawatanAsuhan KeperawatanPengkajian Pengkajian

1.1. R/ Keperawatan R/ Keperawatan a.a. Pola berkemihPola berkemih

b.b. Gejala dari perubahan berkemihGejala dari perubahan berkemih

c.c. Faktor yg memengaruhi berkemihFaktor yg memengaruhi berkemih

Page 11: Askep kebutuhan Eliminasi 2

2. Pemeriksaan fisik2. Pemeriksaan fisik

a. Abdomen: pembesaran, pelebaran a. Abdomen: pembesaran, pelebaran darah vena, distensi bladder, darah vena, distensi bladder, pembesaran ginjal, nyeri tekan, pembesaran ginjal, nyeri tekan, tenderness, bising usustenderness, bising usus

b. Genitalia Wanita : Inflamasi, nodul, b. Genitalia Wanita : Inflamasi, nodul, lesi, adanya sekret dari meatus, lesi, adanya sekret dari meatus, keadaan atropi jaringan vaginakeadaan atropi jaringan vagina

c. Genitalia laki2 : Kebersiha, adanya c. Genitalia laki2 : Kebersiha, adanya lesi, tenderness, adanya pembesaran lesi, tenderness, adanya pembesaran skrotumskrotum

Page 12: Askep kebutuhan Eliminasi 2

3. Intake dan output cairan3. Intake dan output cairan

a.a. Kaji intake dan output cairan dlm Kaji intake dan output cairan dlm sehari (24jam)sehari (24jam)

b.b. Kebiasaan minumKebiasaan minum

c.c. Intake : cairan infus, oral, makanan, Intake : cairan infus, oral, makanan, NGTNGT

d.d. Kaji perubahan volume utk mengetahui Kaji perubahan volume utk mengetahui ketdkseimbangan cairan ketdkseimbangan cairan

e.e. Output urine dari urinal, cateter bag, Output urine dari urinal, cateter bag, drainage ureterostomy, sistostomidrainage ureterostomy, sistostomi

f.f. Karakteristik urine: warna, kejernihan, Karakteristik urine: warna, kejernihan, bau, kepekatanbau, kepekatan

Page 13: Askep kebutuhan Eliminasi 2

4. Pemeriksaan diagnostik4. Pemeriksaan diagnostik

a. a. Pemeriksaan urine (urinalisis) :Pemeriksaan urine (urinalisis) :- Warna (N : Jernih Kekuningan)Warna (N : Jernih Kekuningan)- Penampilan (N: Jernih)Penampilan (N: Jernih)- Bau (N : beraroma khas)Bau (N : beraroma khas)- pH (N : 4,5 – 8,0 )pH (N : 4,5 – 8,0 )- Berat Jenis (N : 1,005 – 1,030)Berat Jenis (N : 1,005 – 1,030)- Glukosa (N : negatif)Glukosa (N : negatif)- Keton (N : negatif)Keton (N : negatif)

b. Kultur urine (N : kuman patogen b. Kultur urine (N : kuman patogen Negatif)Negatif)

Page 14: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Diagnosa KepeawatanDiagnosa Kepeawatan1.1. Ggn pola eliminasi urine : inkontinensiaGgn pola eliminasi urine : inkontinensia

Definisi : Kondisi dimana seseorang tidak Definisi : Kondisi dimana seseorang tidak mampu mengendalikan pengeluaran mampu mengendalikan pengeluaran urineurine

Kemungkinan sehubungan dengan:Kemungkinan sehubungan dengan:

a.a. Ggn neuromuskulerGgn neuromuskuler

b.b. Spasme bladderSpasme bladder

c.c. Trauma pelvicTrauma pelvic

d.d. Infeksi saluran kemih Infeksi saluran kemih

e.e. Trauma medulla spinalisTrauma medulla spinalis

Page 15: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Kemungkinan data yg ditemukan :Kemungkinan data yg ditemukan :

a.a. InkontinensiaInkontinensia

b.b. Keinginan berkemih yang segeraKeinginan berkemih yang segera

c.c. Sering ke toiletSering ke toilet

d.d. Menghindari minumMenghindari minum

e.e. Spasme bladderSpasme bladder

f.f. Setiap berkemih kurang dari 100 ml Setiap berkemih kurang dari 100 ml atau lebih dari 550 mlatau lebih dari 550 ml

Page 16: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Tujuan yang diharapkan :Tujuan yang diharapkan :

a.a. Klien dapat mengontrol pengeluaran Klien dapat mengontrol pengeluaran urine setiap 4 jamurine setiap 4 jam

b.b. Tidak ada tanda-tanda retensi dan Tidak ada tanda-tanda retensi dan inkontinensia urineinkontinensia urine

c.c. Klien berkemih dalam keadaan rileksKlien berkemih dalam keadaan rileks

Page 17: Askep kebutuhan Eliminasi 2

NO INTERVENSI RASIONAL

1. Monitor keadaan bladder setiap 2 jam

Membantu mencegah distensi atau komplikasi

2. Tingkatkan aktivitas dengan kolaborasi dokter/fisioterapi

Meningkatkan kekuatan otot ginjal dan fungsi bladder

3. Kolaborasi dalam bladder training

Menguatkan otot dasar pelvis

4. Hindari faktor pencetus inkotenensia urine seperti cemas

Mengurangi/menghindari inkontenensia

5.

6.

Kolaborasi dgn dokter dlm pengobatan dan kateterisasi

Jelaskan tentang :-Pengobatan-Kateter-Penyebab-Tindakan lainnya

Mengatasi faktor penyebab

Meningkatkan pengetahuan dan diharapkan pasien lebih kooperatif

Page 18: Askep kebutuhan Eliminasi 2

2. DX : Retensi urine2. DX : Retensi urine

Definisi : Kondisi dimana seseorang Definisi : Kondisi dimana seseorang tidak mampu mengosongkan bladder tidak mampu mengosongkan bladder secara tuntassecara tuntas

Kemungkinan sehubungan dengan :Kemungkinan sehubungan dengan :

a.a. Obstruksi mekanikObstruksi mekanik

b.b. Pembesaran prostatPembesaran prostat

c.c. TraumaTrauma

d.d. PembedahanPembedahan

e.e. Kehamilan Kehamilan

Page 19: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Kemungkinan data yang ditemukan :Kemungkinan data yang ditemukan :

a.a. Tidak tuntasnya pengeluaran urineTidak tuntasnya pengeluaran urine

b.b. Distensi bladderDistensi bladder

c.c. Hipertropi prostatHipertropi prostat

d.d. Kanker Kanker

e.e. Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih

f.f. Pembedahan besar abdomenPembedahan besar abdomen

Page 20: Askep kebutuhan Eliminasi 2

NO INTERVENSI RASIONAL

1. Monitor keadaan bladder setiap 2 jam

Menentukan masalah

2. Ukur intake dan output cairan setiap 4 jam

Memonitor keseimbangan cairan

3. Berikan cairan 2.000 ml/hari dengan kolaborasi

Menjaga defisit cairan

4. Kurangi minum setelah jam 6 malam

Mencegah nokturia

5. Kaji dan monitor analisis urine elektrolit dan berat badan

Membantu memonitor keseimbangan cairan

6. Lakukan latihan pergerakan Meningkatkan fungsi ginjal dan bladder

7. Lakukan relaksasi ketika duduk berkemih

Relaksasi pikiran dapat meningkatkan kemampuan berkemih

8. Ajarkan tehni latihan dengan kolaborasi dokter/fisioterapi

Menguatkan otot pelvis

9. Kolaborasi dalam pemasangan kateter

Mengeluarkan urine

Page 21: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Tujuan yang diharapkan :Tujuan yang diharapkan :

a.a. Pasien dapat mengontrol Pasien dapat mengontrol pengeluaran bladder setiap 4 jampengeluaran bladder setiap 4 jam

b.b. Tanda dan gejala retensi urine tidak Tanda dan gejala retensi urine tidak adaada

Page 22: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Eliminasi BowelEliminasi Bowel

Konsep dasar Konsep dasar

Defekasi adalah proses pembuangan Defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui dari saluran pencernaan melalui anusanus

Page 23: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Dalam proses defekasi terjadi dua Dalam proses defekasi terjadi dua macam refleks yaitu:macam refleks yaitu:

1. Refleks defekasi interinsik1. Refleks defekasi interinsik

Refleks ini berawal dari feses yg Refleks ini berawal dari feses yg masuk ke rektum sehingga terjadi masuk ke rektum sehingga terjadi distensi rektum,kmd menyebabkan distensi rektum,kmd menyebabkan rangsangan pd fleksus mesentrikus rangsangan pd fleksus mesentrikus dan terjadilah gerakan peristaltik. dan terjadilah gerakan peristaltik. Setelah feses tiba di anus, scr Setelah feses tiba di anus, scr sistematis spinter interna relaksasi sistematis spinter interna relaksasi terjadilah terjadilah defekasidefekasi

Page 24: Askep kebutuhan Eliminasi 2

2. Refleks defekasi parasimpatis2. Refleks defekasi parasimpatis

Feses masuk ke rektum akan Feses masuk ke rektum akan merangsang saraf rektum yg kmd merangsang saraf rektum yg kmd diteruskan ke diteruskan ke spinal cord spinal cord kmd kmd dikembalikan ke kolon desenden, dikembalikan ke kolon desenden, sigmoid dan rektum yg menyebabkan sigmoid dan rektum yg menyebabkan intensifnya peristaltik, relaksasi intensifnya peristaltik, relaksasi spinter internal, maka terjadilah spinter internal, maka terjadilah defekasidefekasi

Page 25: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Feses terdiri atas 75% air dan 25% Feses terdiri atas 75% air dan 25% materi padat. Feses normal berwarna materi padat. Feses normal berwarna coklat karena pengaruh sterkobilin, coklat karena pengaruh sterkobilin, mobilin dan aktivitas bakteri. Bau mobilin dan aktivitas bakteri. Bau khas karena pengaruh dari khas karena pengaruh dari mikroorganisme. Konsistensi lembek mikroorganisme. Konsistensi lembek namun berbentuknamun berbentuk

Page 26: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses Defekasi :Proses Defekasi :

1.1. UsiaUsia

2.2. DietDiet

3.3. Intake cairanIntake cairan

4.4. AktivitasAktivitas

5.5. FisiologiFisiologi

6.6. PengobatanPengobatan

7.7. Gaya hidupGaya hidup

8.8. Prosedur diagnostikProsedur diagnostik

9.9. penyakitpenyakit

Page 27: Askep kebutuhan Eliminasi 2

10. Anestesi dan pembedahan10. Anestesi dan pembedahan

11. Nyeri11. Nyeri

12. Kerusakan sensorik dan motorik ; 12. Kerusakan sensorik dan motorik ; kerusakan kerusakan spinal cordspinal cord dan dan injuriinjuri kepala akan menimbulkan kepala akan menimbulkan penurunan stimulus sensorik untuk penurunan stimulus sensorik untuk defekasidefekasi

Page 28: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Masalah-masalah umum pada Masalah-masalah umum pada eliminasi Bowel :eliminasi Bowel :

1.1. KonstipasiKonstipasi

2.2. Fecal imfaction : masa feses yg Fecal imfaction : masa feses yg keras di lipatan rektum yg keras di lipatan rektum yg diakibatkan o/ retensi dan akumulasi diakibatkan o/ retensi dan akumulasi material feses yang berkepanjangan. material feses yang berkepanjangan. Disebabkan konstipasi, intake cairan Disebabkan konstipasi, intake cairan kurang, kurang aktivitas, diet rendah kurang, kurang aktivitas, diet rendah serat, kelemahan tonus otot.serat, kelemahan tonus otot.

3.3. DiareDiare

Page 29: Askep kebutuhan Eliminasi 2

4. Inkontinensia alvi : hilangnya 4. Inkontinensia alvi : hilangnya kemampuan otot utk mengontrol kemampuan otot utk mengontrol pengeluaran feses dan gas yg pengeluaran feses dan gas yg melalui spinter anus akibat melalui spinter anus akibat kerusakan fungsi spinter atau kerusakan fungsi spinter atau persyarafan di daerah anus.persyarafan di daerah anus.

5. Kembung5. Kembung

6. hemoroid6. hemoroid

Page 30: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Asuhan KeperawatanAsuhan Keperawatan

PengkajianPengkajian

1.1. R/ KeperawatanR/ Keperawatan

a.a. Pola defekasi : Frekuensi, pernah Pola defekasi : Frekuensi, pernah berubahberubah

b.b. Perilaku defekasi : Penggunan laksatif, Perilaku defekasi : Penggunan laksatif, cara m’p’tahank’ polacara m’p’tahank’ pola

c.c. Deskripsi feses : Warna, bau, dan teksturDeskripsi feses : Warna, bau, dan tekstur

d.d. Diet : Makanan yg memengaruhi Diet : Makanan yg memengaruhi defekasi, makanan yg biasa dimakan, defekasi, makanan yg biasa dimakan, makanan yg dihindari, dan pola makan makanan yg dihindari, dan pola makan yg teratur atau tidakyg teratur atau tidak

Page 31: Askep kebutuhan Eliminasi 2

e. Cairan : Jumlah dan jenis e. Cairan : Jumlah dan jenis minuman/hariminuman/hari

f. Aktivitas : Kegiatan sehari-harif. Aktivitas : Kegiatan sehari-hari

g. Kegiatan yang spesifikg. Kegiatan yang spesifik

h. p’gunaan medikasi : Obat2an yg h. p’gunaan medikasi : Obat2an yg memengaruhi defekasimemengaruhi defekasi

i. Stres : Stres berkepanjangan atau i. Stres : Stres berkepanjangan atau pendek, koping utk menghadapi atau pendek, koping utk menghadapi atau bagaimana menerimabagaimana menerima

j. pembedahan/ penyakit menetapj. pembedahan/ penyakit menetap

Page 32: Askep kebutuhan Eliminasi 2

2. Pemeriksaan fisik2. Pemeriksaan fisik

a.a. Abdomen : Distensi, simetris, gerakan Abdomen : Distensi, simetris, gerakan peristaltik, adanya massa pd perut, peristaltik, adanya massa pd perut, tendernesstenderness

b.b. Rektum dan anus : Tanda-tanda Rektum dan anus : Tanda-tanda imflamasi, perubahan warna, lesi, imflamasi, perubahan warna, lesi, fistula, hemoroid, adanya massa, fistula, hemoroid, adanya massa, tendernesstenderness

3. Keadaan feses:3. Keadaan feses:

a. konsistensi, bentuk, bau, warna, a. konsistensi, bentuk, bau, warna, jumlah, unsur abnormal dalam feses : jumlah, unsur abnormal dalam feses : lendirlendir

Page 33: Askep kebutuhan Eliminasi 2
Page 34: Askep kebutuhan Eliminasi 2
Page 35: Askep kebutuhan Eliminasi 2

4. Pemeriksaan diagnostik : 4. Pemeriksaan diagnostik :

a.a. AnuskopiAnuskopi

b.b. ProtosigmoidoskopiProtosigmoidoskopi

c.c. Rontgen dengan kontrasRontgen dengan kontras

Page 36: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan

1.1. Ggn eliminasi bowel : konstipasi Ggn eliminasi bowel : konstipasi (aktual/risiko)(aktual/risiko)

Definisi : Kondisi dimana sseorg m’alami Definisi : Kondisi dimana sseorg m’alami perubahan pola yg normal dlm perubahan pola yg normal dlm berdefekasi dgn karakteristik berdefekasi dgn karakteristik menurunnya frekuensi BAB dan feses menurunnya frekuensi BAB dan feses yg keras.yg keras.

Page 37: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Kemungkinan berubungan dengan :Kemungkinan berubungan dengan :

a.a. ImobilitasImobilitas

b.b. Menurunnya aktivitas fisikMenurunnya aktivitas fisik

c.c. IluesIlues

d.d. StresStres

e.e. Kurang privasiKurang privasi

f.f. Menurunnya mobilitas intestinalMenurunnya mobilitas intestinal

g.g. Perubahan atau pembatasan dietPerubahan atau pembatasan diet

Page 38: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Kemungkinan data yang ditemukan :Kemungkinan data yang ditemukan :

a.a. Menurunnya bising ususMenurunnya bising usus

b.b. MualMual

c.c. Nyeri abdimenNyeri abdimen

d.d. Adanya massa pd abdomen bagian Adanya massa pd abdomen bagian kiri bawahkiri bawah

e.e. Perubahan konsistensi feses, Perubahan konsistensi feses, frekuensi buang air besarfrekuensi buang air besar

Page 39: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Kondisi klinis kemungkinan terjadi Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :pada :

a.a. AnemiaAnemia

b.b. HipotiroidismeHipotiroidisme

c.c. Dialisa ginjalDialisa ginjal

d.d. Pembedahan abdomenPembedahan abdomen

e.e. ParalisisParalisis

f.f. Cedera spinal cordCedera spinal cord

g.g. Imobilisasi yang lamaImobilisasi yang lama

Page 40: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Tujuan yang diharapkan :Tujuan yang diharapkan :

a.a. Pasien kembali ke pola normal dari Pasien kembali ke pola normal dari fungsi bowelfungsi bowel

b.b. Terjadi perubahan pola hidup utk Terjadi perubahan pola hidup utk menurunkan faktor penyebab menurunkan faktor penyebab konstipasikonstipasi

Page 41: Askep kebutuhan Eliminasi 2

NO INTERVENSI RASIONAL

1. Catat dan kaji kembali warna, konsistensi, jumlah dan waktu buang air besar

Pengkajian dasar untuk mengetahui adanya masalah bowel

2. Kaji dan catat pergerak usus Deteksi dini penyebab konstipasi

3. Jika terjadi fecal impaction:•Lakukan pengeluaran•Lakukan gliseril klisma

Membantu mengeluarkan feses

4. Konsultasikan dgn dokter ttg :-Pemberian laksatif-Enema-pengobatan

Meningkatkan eliminasi

5. Berikan cairan adekuat Membantu feses lebih lunak

Page 42: Askep kebutuhan Eliminasi 2

6. Berikan makanan tinggi serat dan hindari makanan yg byk mengandung gas dengan konsultasi bagian gizi

Menurunkan konstipasi

7. Bantu klien dalam melakukan aktivitas pasif dan aktif

Meningkatkan pergerakan usus

8. Berikan pendidikan kesehatan tentang :-Personalhygiene-Kebiasaan diet-Cairan dan makanan yang mengandung gas-Aktivitas-Kebiasaan BAB

Mengurangi/ menghindari inkontenensia

Page 43: Askep kebutuhan Eliminasi 2

2. Dx Kep : 2. Dx Kep : Ggn eliminasi : diareGgn eliminasi : diare

Definisi : Kondisi dimana terjadi Definisi : Kondisi dimana terjadi perubahan kebiasaan BAB dgn perubahan kebiasaan BAB dgn karakteristik feses cairankarakteristik feses cairan

Kemungkinan sehubungan dengan :Kemungkinan sehubungan dengan :

a.a. Inflamasi, iritasi, dan malabsorpsiInflamasi, iritasi, dan malabsorpsi

b.b. Pola makan yang salahPola makan yang salah

c.c. Perubahan proses pencernaanPerubahan proses pencernaan

d.d. Efek samping pengobatan Efek samping pengobatan

Page 44: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Kemungkinan data yang ditemukan :Kemungkinan data yang ditemukan :

a.a. Feses berbentuk cairFeses berbentuk cair

b.b. Meningkatnya frekuensi BABMeningkatnya frekuensi BAB

c.c. Meningkatnya peristaktik ususMeningkatnya peristaktik usus

d.d. Menurunnya nafsu makanMenurunnya nafsu makan

Page 45: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Kondisi klinis kemungkinan terjadi Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :pada :

a.a. Peradangan bowelPeradangan bowel

b.b. Pembedahan saluran pencernaan Pembedahan saluran pencernaan bawahbawah

c.c. Gastritis/enteritisGastritis/enteritis

Tujuan yang diharapkan :Tujuan yang diharapkan :

a.a. Pasien kembali BAB ke pola normalPasien kembali BAB ke pola normal

b.b. Keadaan feses berbentuk dan lebih Keadaan feses berbentuk dan lebih keraskeras

Page 46: Askep kebutuhan Eliminasi 2

NO

INTERVENSI RASIONAL

1. Monitor / kaji kembali konsistensi, warna, bau feses, pergerakan usus, cek BB setiap hari

Dasa memonitor kondisi

2. Monito dan cek elektrolit, intake dan output cairan

Mengkaji status dehidrasi

3. Kolaborasi dgn dokter pemberian cairan IV, oral, dan makanan lunak

Mengurangi kerja usus

4. Berikan antidiare, tingkatkan intake cairan

Mempertahankan status hidrasi

5. Cek kulit bagian perineal dan jaga dari gangguan integritas

Frekuensi BAB yg meningkat menyebabkan iritasi kulit sekitar anus

6. Kolaborasi dgn ahli diet tentang diet rendah serat dan lunak

Menurunkan stimulus bowel

7. Hindari stres dan lakukan istirahat cukup

Stres meningkatkan stimulus bowel

8. Berikan penkes tentang : cairan, diet, obat-abatan, perubahan gaya hidup

Meningkatkan pengetahuan dan pencegahan diare.

Page 47: Askep kebutuhan Eliminasi 2

3. DX Kep : Gangguan eliminasi 3. DX Kep : Gangguan eliminasi bowel : inkontinensiabowel : inkontinensia

Definisi : Kondisi dimana pasien Definisi : Kondisi dimana pasien mengalami perubahan pola dalam mengalami perubahan pola dalam BAB dgn karakteristik tidak BAB dgn karakteristik tidak terkontrol pengeluarannya.terkontrol pengeluarannya.

Kemungkinan sehubungan dengan :Kemungkinan sehubungan dengan :

a.a. Menurunnya tingkat kesadaranMenurunnya tingkat kesadaran

b.b. Ggn spinter anusGgn spinter anus

c.c. Ggn neuromuskulerGgn neuromuskuler

d.d. Fecal impactionFecal impaction

Page 48: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Kemungkinan data yang ditemukan :Kemungkinan data yang ditemukan :

a. Tidak terkontrolnya pengeluaran fesesa. Tidak terkontrolnya pengeluaran feses

b. Baju yg kotor oleh fesesb. Baju yg kotor oleh feses

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

a.a. Injuri spinal cordInjuri spinal cord

b.b. Pembedahan anusPembedahan anus

c.c. Pembedahan ginekologiPembedahan ginekologi

d.d. StrokeStroke

e.e. Trauma pada daerah pelvisTrauma pada daerah pelvis

f.f. Usia tuaUsia tua

Page 49: Askep kebutuhan Eliminasi 2

Tujuan yang diharapkan :Tujuan yang diharapkan :

a.a. Pasien dapat mengontrol Pasien dapat mengontrol pengeluaran fesespengeluaran feses

b.b. Pasien kembali pada pola eliminasi Pasien kembali pada pola eliminasi normalnormal

Page 50: Askep kebutuhan Eliminasi 2

NO. INTERVENSI RASIONAL

1. Tentukan penyebab inkontinensia Memberikan data dasar utk memberikan asuhan keperawatan

2. Kaji penurunan masalah ADL berhub dgn masalah inkontinensia

Pasien terganggu ADL karena takut BAB

3. Kaji jumlah dan karakteristik inkontensia

Menentukan pola inkontinensia

4. Atur pola makan dan sampai berapa lama terjadinya BAB

Membantu mengontrol BAB

5. Lakukan bowel training dengan kolaborasi fisioterapis

Membantu mengontrol BAB

6. Lakukan latihan otot panggul Menguatkan otot dasar pelvis

7. Berikan pengobatan dgn kolaborasi dengan dokter

Mengontrol frekuensi BAB

Page 51: Askep kebutuhan Eliminasi 2

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI IMPLEMENTASI DAN EVALUASI LANJUTKAN SENDIRI SESUAIKAN LANJUTKAN SENDIRI SESUAIKAN DILAPANGAN DAN DILAPANGAN DAN PERKEMBANGANNYA…..PERKEMBANGANNYA…..

TERIMA KASIH……………………….TERIMA KASIH……………………….