ASKEP infeksi lansia

16
ASKEP ASKEP LANSIA DENGAN INFEKSI LANSIA DENGAN INFEKSI By. By. Kusnanto, S.Kp.,M.Kes. Kusnanto, S.Kp.,M.Kes.

description

askep lansia

Transcript of ASKEP infeksi lansia

Page 1: ASKEP infeksi lansia

ASKEP ASKEP LANSIA DENGAN INFEKSILANSIA DENGAN INFEKSI

By.By.

Kusnanto, S.Kp.,M.Kes.Kusnanto, S.Kp.,M.Kes.

Page 2: ASKEP infeksi lansia

PENDAHULUAN↑ umur harapan hidup

jumlah lansia >>

↑ penyakit degeneratif, kardiovaskuler, kanker & penyakit non infeksi lain

Penyakit infeksi ?

Lansia pertahanan infeksi

Page 3: ASKEP infeksi lansia

Infeksi : adanya mikroorganisme di dalam jaringan Infeksi : adanya mikroorganisme di dalam jaringan tubuh “tubuh “host”host” & mengalami replikasi & mengalami replikasi

Yoshikawa, 1986 prevalensi infeksi sebagai Yoshikawa, 1986 prevalensi infeksi sebagai penyebab penyebab ↑↑ morbiditas & mortalitas morbiditas & mortalitas

Faktor predisposisi/ resiko terjadinya infeksi lansia :Faktor predisposisi/ resiko terjadinya infeksi lansia :1. Faktor internal lansia : nutrisi, imunitas, 1. Faktor internal lansia : nutrisi, imunitas, fungsi fungsi

organ, proses patologik (ko-morbid)organ, proses patologik (ko-morbid)2. Faktor kuman : jumlah kuman yang masuk & 2. Faktor kuman : jumlah kuman yang masuk &

bereplikasi, virulensi dari kumanbereplikasi, virulensi dari kuman3. Faktor lingkungan : sumber infeksi ; masyarakat, 3. Faktor lingkungan : sumber infeksi ; masyarakat,

RS, RS, nursing homenursing home (panti rawat werdha) (panti rawat werdha)

Page 4: ASKEP infeksi lansia

Interaksi antara Interaksi antara agentagent, , hosthost and and environmentenvironment untuk terjadinya infeksi pada usilauntuk terjadinya infeksi pada usila

imunitas fungsi

nutrisi Proses patologis

Jumlah virulensi

AGENTHOST

ENVIRONMENT :

Fisik ; masy/RS/Panti

Biologik : sosial

Page 5: ASKEP infeksi lansia

Penurunan fungsi-organ :Penurunan fungsi-organ :

- Ginjal, hati, paru-paru, otak, jantung, dll.- Ginjal, hati, paru-paru, otak, jantung, dll. Imunitas :Imunitas :

- Kulit, mukosa, limfosit T, limfosit B, - Kulit, mukosa, limfosit T, limfosit B, makrofag, dllmakrofag, dll

Nutrisi :Nutrisi :

- Hb, albumin, Cu, Zn, hidrasi- Hb, albumin, Cu, Zn, hidrasi Proses patologik :Proses patologik :

- DM, keganasan, PPOM, dekom, sirosis - DM, keganasan, PPOM, dekom, sirosis hati, dll.hati, dll.

Page 6: ASKEP infeksi lansia

Faktor agenFaktor agen

Penyebab infeksi lansia Penyebab infeksi lansia kuman/ bakteri, virus, parasit kuman/ bakteri, virus, parasit atau jamuratau jamur

Kulit & mukosa Kulit & mukosa port d’entreport d’entre kumankuman

Kelemahan otot sal pernafasan Kelemahan otot sal pernafasan bag atas bag atas pneumonia spontan pneumonia spontan dengan kuman komensal sbg dengan kuman komensal sbg penyebabnya.penyebabnya.

Page 7: ASKEP infeksi lansia

Human host factorsHuman host factors

1. Faktor gizi 1. Faktor gizi lansia mengalami lansia mengalami protein-protein-energy undernutritionenergy undernutrition (PEU) (PEU) ± 30-60 % lansia± 30-60 % lansia

Klinik : gangguan keseimbangan elektrolit & Klinik : gangguan keseimbangan elektrolit & asam basa, hidrasi, kadar Hb, albuminasam basa, hidrasi, kadar Hb, albumin

Def. mikronutrien : def vit D (35-55 %), vit A, Def. mikronutrien : def vit D (35-55 %), vit A, vit B6, vit B12, vit C, vit E, kadar Cu, zink & vit B6, vit B12, vit C, vit E, kadar Cu, zink &

zat besizat besi

Page 8: ASKEP infeksi lansia

Human ………….Human ………….2. Faktor yg berkaitan dengan imunitas tubuh2. Faktor yg berkaitan dengan imunitas tubuh

- Ggn. Mekanisme pertahanan tubuh - Ggn. Mekanisme pertahanan tubuh tdk mampu tdk mampu melawan infeksimelawan infeksi

- Sistem imun alamiah (- Sistem imun alamiah (innate immunityinnate immunity) berkurang baik ) berkurang baik kualitas maupun kuantitas kualitas maupun kuantitas shg tdk mampu memberi shg tdk mampu memberi respon imun langsung thd antigenrespon imun langsung thd antigen

- - Adaptive immunityAdaptive immunity terganggu “kualitas & kuantitas” terganggu “kualitas & kuantitas”- Sistem pertahanan seluler non spesifik (mononuklear, - Sistem pertahanan seluler non spesifik (mononuklear,

polinuklear, makrofag & large granular lymphocyte) polinuklear, makrofag & large granular lymphocyte) sebagian besar menunjukkan sifat sel Natural Killer sebagian besar menunjukkan sifat sel Natural Killer

(NK) (NK) dan antibody dependent cell cytoxicitydan antibody dependent cell cytoxicity

Page 9: ASKEP infeksi lansia

Human ………….Human ………….

3. Faktor perubahan fisiologik organ tubuh 3. Faktor perubahan fisiologik organ tubuh kulit, saluran nafas, sal gastrointestinal, kulit, saluran nafas, sal gastrointestinal, sal kencing, sistem skeletal, sistem saraf, sal kencing, sistem skeletal, sistem saraf, sistem endokrinsistem endokrin

ex. Kulit tipis & kering ex. Kulit tipis & kering elastisitas & elastisitas & kandungan lemk menurun, vaskularisasi kandungan lemk menurun, vaskularisasi kulit lebih sedikit kulit lebih sedikit mudah injuri/ cidera mudah injuri/ cidera mudah terjadi infeksi kulit/ jaringan mudah terjadi infeksi kulit/ jaringan lunak, decubitus ulcer lunak, decubitus ulcer

Page 10: ASKEP infeksi lansia

Human ………….Human ………….

4. Faktor terdapatnya berbagai proses patologik & ko-4. Faktor terdapatnya berbagai proses patologik & ko-morbid (comorbidity)morbid (comorbidity)

Faktor ko-morbid berupa keadaan sebagai akibat yg Faktor ko-morbid berupa keadaan sebagai akibat yg timbul karena penuaan, peny lain yg tdk ada timbul karena penuaan, peny lain yg tdk ada kaitannya dg proses penuaan kaitannya dg proses penuaan DM, PPOM, proses DM, PPOM, proses keganasan, protat hipertropi, imunosupresi.keganasan, protat hipertropi, imunosupresi.

Suharto (2002) Ko-morbid memberikan konstribusi Suharto (2002) Ko-morbid memberikan konstribusi thd meningkatnya angka kematian akibat berbagai thd meningkatnya angka kematian akibat berbagai penyakit infeksi pada lansia.penyakit infeksi pada lansia.

Page 11: ASKEP infeksi lansia

Environment factorsEnvironment factors

► Lingkungan : segala sesuatu yg ada diluar diri Lingkungan : segala sesuatu yg ada diluar diri host host benda mati, benda hidup, nyata/ abstrak benda mati, benda hidup, nyata/ abstrak

► Infeksi lansia dpt dikaitkan dg struktur sosial pd Infeksi lansia dpt dikaitkan dg struktur sosial pd masyarakat modern dlm menangani px usilamasyarakat modern dlm menangani px usila

► Perawatan di rumah Perawatan di rumah resiko tinggi thd bakteri resiko tinggi thd bakteri yg sdh resisten ; methicillin resistant yg sdh resisten ; methicillin resistant staphylococcus aureus (MRSA), vancomycin staphylococcus aureus (MRSA), vancomycin resistand enterococci (VRE) & multiple resistant resistand enterococci (VRE) & multiple resistant gram negative rods pose (High, KP, 1999)gram negative rods pose (High, KP, 1999)

Page 12: ASKEP infeksi lansia

Manifestasi infeksi pada lansia Manifestasi infeksi pada lansia (Yoshikawa, 1995)(Yoshikawa, 1995)

Deman : peningkatan suhu menetap Deman : peningkatan suhu menetap > 2> 2ooF & peningkatan suhu oral > F & peningkatan suhu oral > 37,2 37,2 ooC atau rektal > 37,5 C atau rektal > 37,5 ooF F

Gejala tidak khas : Gejala tidak khas : kesadaran, kesadaran, inkontinensia, jatuh, anoreksiainkontinensia, jatuh, anoreksia

Gejala akibat penyakit penyerta Gejala akibat penyakit penyerta mengacaukan/ menghilangkan gejala mengacaukan/ menghilangkan gejala khas.khas.

Page 13: ASKEP infeksi lansia

Berbagai infeksi pada lansiaBerbagai infeksi pada lansia(Yoshikawa, 1990)(Yoshikawa, 1990) Pneumonia (60 %) Pneumonia (60 %) penyebab kematian utama penyebab kematian utama Infeksi sal kemih (20-30 %) Infeksi sal kemih (20-30 %) penyebab terbanyak penyebab terbanyak

terjadinya bakteremia/ sepsis terjadinya bakteremia/ sepsis Infeksi intra abdominal Infeksi intra abdominal gangren apendik dan vesika felea gangren apendik dan vesika felea Infeksi jaringan lunak Infeksi jaringan lunak dekubitus dan luka pasca operasi dekubitus dan luka pasca operasi Bakteremia/ sepsis Bakteremia/ sepsis dari 40 % kasus mengakibatkan 60 % dari 40 % kasus mengakibatkan 60 %

kematiankematian Endokarditis infektif Endokarditis infektif prevalensi prevalensi ↑ pada lansia↑ pada lansia Tuberkulosis Tuberkulosis ↑ kasus secara mencolok ↑ kasus secara mencolok Artritis septika Artritis septika biasanya didahului penyakit sendi biasanya didahului penyakit sendi Tetanus Tetanus di AS 60 % terjadi lansia di AS 60 % terjadi lansia Herpes zoster Herpes zoster prevalensi ↑ seiring dengan penuaan, prevalensi ↑ seiring dengan penuaan,

neuralgia pasca herpetic sering timbul pertama pada lansianeuralgia pasca herpetic sering timbul pertama pada lansia

Page 14: ASKEP infeksi lansia

KUMAN PENYEBAB INFEKSI LANSIAKUMAN PENYEBAB INFEKSI LANSIA

Pneumonia Pneumonia Str.pneumonia, H.influenzae, Str.pneumonia, H.influenzae, staf.aureus batang gr –staf.aureus batang gr –

Infeksi saluran kemih Infeksi saluran kemih Es.coli, proteus spes, Es.coli, proteus spes, Klebsiela spes, kuman bt gr –Klebsiela spes, kuman bt gr –

Meningitis Meningitis virus, str pneumonia batang gr – virus, str pneumonia batang gr – Endokarditis infeksiosa Endokarditis infeksiosa enterokoki, str enterokoki, str

penumonia, str.viridanspenumonia, str.viridans Sepsis Sepsis gr -, m.subkutis, str aureus gr -, m.subkutis, str aureus

streptokokistreptokoki

Page 15: ASKEP infeksi lansia

ASKEPASKEP

Pengkajian : Pengkajian : gejala & tanda tidak khas gejala & tanda tidak khas pemeriksaan fisik, pemeriksaan fisik, psikis, lingkungan dan pemeriksaan tambahanpsikis, lingkungan dan pemeriksaan tambahan

► peny infeksi yg terdapatpeny infeksi yg terdapat► Peny ko-morbid yg menyertai Peny ko-morbid yg menyertai ggn imunologik, ggn imunologik,

peny jantung, ginjal, PPOM, liver, dll.peny jantung, ginjal, PPOM, liver, dll.► Ggn mental/ kognitif yg mungkin mempersulit tx.Ggn mental/ kognitif yg mungkin mempersulit tx.

► Sumber daya sosial/ manusia yg ada untuk Sumber daya sosial/ manusia yg ada untuk penatalaksanaan jangka panjang & pendekpenatalaksanaan jangka panjang & pendek

Page 16: ASKEP infeksi lansia

IntervensiIntervensi

Terapi suportif Terapi suportif Perbaikan gizi (TKTP) Perbaikan gizi (TKTP) Hidrasi yang adekuatHidrasi yang adekuat Pemberian vitamin & mineral Pemberian vitamin & mineral

(Cu, Zn)(Cu, Zn) Penyediaan lingkungan yang aman bagi lansiaPenyediaan lingkungan yang aman bagi lansia Terapi antibiotika (secara empiris) Terapi antibiotika (secara empiris) antibiotika antibiotika

berspektrum luas (gol beta-laktam atau kuinolon)berspektrum luas (gol beta-laktam atau kuinolon) Antibiotika berspektrum sempit Antibiotika berspektrum sempit dapat dapat

diberikan apabila hasil kultur & sensitivitasnya diberikan apabila hasil kultur & sensitivitasnya mendukung (Hadi Martono, 1996)mendukung (Hadi Martono, 1996)