ASKEP HCU SHERLY
-
Upload
sherly-marsella -
Category
Documents
-
view
240 -
download
0
description
Transcript of ASKEP HCU SHERLY
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Resiko tinggi
penyebaran infeksi
berhubungan dengan
terdapatnya lesi dan
luka terbuka ditandai
dengan decubitus
grade III
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
penyebaran infeksi terkontrol dengan:
- Klien bebas dari tanda dan gejala
infeksi
- Jumlah leukosit dalam batas
normal 4400-11300/mm3
- Kondisi lesi skuama baik, granulasi
baik, pus (-)
1. Pertahankan
teknik aseptic
2. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
tindakan.
3. Monitor vital
sign per jam
4. Ganti letak IV
cateter dan
dressing setiap 3
hari (jika perlu)
5. Tingkatkan
intake nutrisi
6. Observasi tanda
1. Teknik aseptic
dapat mengurangi kontaminasi
silang.
2. Cuci tangan
membunuh berjuta
mikroorganisme yang ada
ditangan, mencegah masuknya
mikroorganisme.
3. Pedoman
untuk penggantian cairan dan
respon kardiovaskular
4. Meminimalisir
timbulnya infeksi tambahan
akibat flebitis.
5. Mencegah
dan gejala
infeksi sistemik
(syok sepsis),
Observasi luka :
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,war
na cairan,
granulasi,
jaringan
nekrotik, tanda-
tanda infeksi
lokal, formasi
traktus
7. Ajarkan pasien
dan keluarga
tanda dan gejala
infeksi
8. Lakukan
perawatan luka
timbulnya infeksi karena nutrisi
yang adekuat
6. Tanda dan
gejala sistemik seperti demam,
leukositosis, neutropenia
(Suhu febris dengan penurunan
TD), mengidenifikasi adanya
penyembuhan dengan granulasi
dan mengenali infeksi lanjutan
7. Mengenali tanda gejala infeksi
dan debridement
menggunakan
teknik steril ,
hindari
kontaminasi
feses dan urin 2x
perhari
9. Berikan kasur
angin pada
pasien dan bantu
pasien untuk
merubah posisi
minimal spt
menggerakan
kaki atau miring
kanan kiri
10. Kolaborasi
pemberian
antibiotic:
- Bactoderm topical
- Levoploxaxin
sistemik dapat meminimalisir
tingkat keparahan
8. Mencegah timbulnya infeksi dan
mempercepat granulasi dengan
pengangkatan jaringan mati,
mencegah kontak dengan sumber
infeksius
9. mengurangi tekanan pada area
luka guna meminimalkan
penambahan luka sehubungan
dengantirah baring lama
- Cendomycetin
- Lubricant gel
- Floxa
- Cendo cyleeters
- Zine Pasta
- Hidrokortison
- Vaselin
10. Membunuh bakteri atau virus
penyebab terjadinya infeksi pada
kulit dan mata
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Tanggal/Pukul Implementasi Evaluasi Paraf
Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan terdapatnya lesi dan luka terbuka ditandai dengan decubitus grade III
16/04/2015
21.00-07.00
1. Pertahankan teknik aseptic
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
3. Monitor vital sign per jam
4. Ganti letak IV cateter dan dressing setiap 3
hari (jika perlu)
5. Tingkatkan intake nutrisi
6. Observasi tanda dan gejala infeksi sistemik
(syok sepsis), Observasi luka : lokasi, dimensi,
1. Teknik aseptic dilakukan sebelum dan sesudah tindakan
2. Tindakan pemberian obat dan observasi pasien dilakukan dengan 5 moments hand hygiene dan menggunakan sarung tangan
3. HR: 86x/menit
TD: 111/61
RR: 19
T: 35, 6
4. Pemasangan DC hari ke 2
5. Diet cair diberikan 6x sehari 300cc (bubur cair)
6. Terdapat luka lecet,
kedalaman luka, karakteristik,warna cairan,
granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda
infeksi lokal, formasi traktus
7. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
8. Lakukan perawatan luka dan debridement
menggunakan teknik steril , hindari
kontaminasi feses dan urin 2x perhari
9. Berikan kasur angin pada pasien dan bantu
pasien untuk merubah posisi minimal spt
menggerakan kaki atau miring kanan kiri
10. Kolaborasi pemberian antibiotic :
Cendomycetin,Lubricant gel,Floxa,Cendo cyleeters
hyperkeratosis, skuama pada seluruh tubuh, dan decubitus grade III pada bokong.
7. Keluarga selalu cuci tangan sesudah dan sebelum kontak dengan pasien
8. Perawatan luka dilakukan degan NaCl hangat, dan menggunakan kapas cebok untuk membersihkan BAB
9. Kasur angin terpasang dan pasien mika miki dan menggerakan ekstremitas
10. Antibiotik dan topical pada mata diberikan per jam (Cendomycetin,Lubricant gel), dan per 6 jam (Floxa,Cendo cyleeters)
17/04/2015
21.00-07.00
1. Pertahankan teknik aseptic, Cuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan, terutama dalam
melakukan perawatan luka
2. Tingkatkan intake nutrisi
3. Observasi tanda dan gejala infeksi sistemik (syok
sepsis), Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman
luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan
nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
4. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
5. Lakukan perawatan luka dan debridement
menggunakan teknik steril , hindari kontaminasi feses
dan urin 2x perhari
6. Berikan kasur angin pada pasien dan bantu pasien
untuk merubah posisi minimal spt menggerakan kaki
atau miring kanan kiri
11. Kolaborasi pemberian antibiotic :
1. Teknik aseptic dilakukan sebelum dan sesudah tindakan
2. Intake nutrisi diberikan bubur cair 6x/hari 300cc
3. Granulasi (-), Kulit terkelupas kemudian berdarah, jaringan nekrotik terus tumbuh
4. Keluarga selalu cuci tangan sesudah dan sebelum kontak dengan pasien
5. Perawatan luka dilakukan degan NaCl hangat, dan menggunakan kapas cebok untuk membersihkan BAB
6. Kasur angina terpasang dan pasien mika miki dan menggerakan ekstremitas
7. Antibiotik diberikan
Bactoderm topical, Levoploxaxin, Cendomycetin,
Lubricant gel, Cloxa, Cendo cyleeters, Vaselin,
hidrokortison, zine pasta dan minyak kulit.
12. Monitor vital sign per jam8. T: 36, TD: 131/69, RR:
17
20/04/2015
07.00-14.00
1. Pertahankan teknik aseptic, cuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan, terutama dalam
melakukan perawatan luka
2. Tingkatkan intake nutrisi
3. Observasi tanda dan gejala infeksi sistemik (syok
sepsis), Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman
luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan
nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
4. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
5.Lakukan perawatan luka dan debridement
menggunakan teknik steril , hindari kontaminasi feses
dan urin 2x perhari
1. Teknik aseptic dilakukan sebelum dan sesudah tindakan
2. Intake nutrisi diberikan bubur cair 6x/hari 300cc
3. Granulasi (-), Kulit terkelupas kemudian berdarah, jaringan nekrotik terus tumbuh
4. Keluarga selalu cuci tangan sesudah dan sebelum kontak dengan pasien
5. Perawatan luka dilakukan degan NaCl hangat, menggunakan kapas cebok untuk membersihkan BAB dan menggunakan salap hidrokortison untuk
6.Berikan kasur angin pada pasien dan bantu pasien
untuk merubah posisi minimal spt menggerakan kaki
atau miring kanan kiri
7.Kolaborasi pemberian antibiotic :
Bactoderm topical, Levoploxaxin, Cendomycetin,
Lubricant gel, Cloxa, Cendo cyleeters, Vaselin,
hidrokortison, zine pasta dan minyak kulit.
kulit wajah, vaselin untuk kulit yang masih keras, zine untuk luka dekubitus pada bokong, bactoderm untuk kulit yang lecet dan minyak keseluruh tubuh.
6. Kasur angina terpasang dan pasien mika miki dan menggerakan ekstremitas
7. Antibiotik diberikan
EVALUASI
No Diagnosa Keperawatan SOAP Paraf
1. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan terdapatnya lesi dan luka terbuka ditandai dengan decubitus grade III
S : -
O: - Granulasi (-), keratin >>, Luka dekub garanulasi(+),pus(+), kasur angin terpasang, keluarga sadar hand hygiene, intake nutrisi baik, tanda tanda syok sepsis (-)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Pantau dan pertahankan intake nutrisi
- Observasi tanda dan gejala infeksi sistemik
- Lakukan perawatan luka dan debridement menggunakan teknik steril , hindari kontaminasi feses dan urin 2x perhari
- Kolaborasi pemberian antibiotic (Bactoderm topical, Levoploxaxin, Cendomycetin, Lubricant gel, Floxa, Cendocyleeters) waktu sesuaikan dengan jam pemberian