Askep harga diri rendah

10
HARGA DIRI RENDAH A. MASALAH UTAMA Harga diri rendah. B. PENGERTIAN Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri. C. PROSES TERJADINYA MASALAH Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari. RENTANG RESPON KONSEP DIRI Respon adaptif Respon maladaptif Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi 1

description

 

Transcript of Askep harga diri rendah

Page 1: Askep harga diri rendah

HARGA DIRI RENDAH

A. MASALAH UTAMA

Harga diri rendah.

B. PENGERTIAN

Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan

tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.

C. PROSES TERJADINYA MASALAH

Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan

kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan

mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995).

Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.

RENTANG RESPON KONSEP DIRI

Respon adaptif Respon maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan

Depersonalisasi

Diri positif rendah identitas

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah

penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh

perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah

adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak

bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka

cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang

1

Page 2: Askep harga diri rendah

dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang

lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.

Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif

terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa

gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas,

destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah

tersinggung dan menarik diri secara sosial.

Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,

harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang

mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan

ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin

ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :

1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika

kejadian yang megancam.

2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang

diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi

peran :

a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang

berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap

perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-

norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.

b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya

anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.

c. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan

sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh

kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan

fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.

2

Page 3: Askep harga diri rendah

Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara:

1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi,

kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll.

Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena

privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang

sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan

kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan

struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di

rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.

2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama

D. POHON MASALAH

Core problem

E. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU

DIKAJI

1. Masalah keperawatan:

a. Resiko isolasi sosial: menarik diri.

b. Gangguan konsep diri: harga diri rendah.

3

Resiko isolasi sosial: menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Berduka disfungsional

Page 4: Askep harga diri rendah

c. Berduka disfungsional.

2. Data yang perlu dikaji:

a. Data subyektif:

Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-

apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan

malu terhadap diri sendiri.

b. Data obyektif:

Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih

alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri

rendah.

2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan berduka

disfungsional.

G. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

a. Tujuan umum: sesuai masalah (problem).

b. Tujuan khusus:

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

dengan perawat

Tindakan:

1.1.Bina hubungan saling percaya

- Salam terapeutik

- Perkenalan diri

- Jelaskan tujuan inteniksi

- Ciptakan lingkungan yang tenang

- Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik

pembicaraan).

1.2. Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.

4

Page 5: Askep harga diri rendah

1.3. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.

1.4. Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang

berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya

sendiri.

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

Tindakan:

2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,

utamakan memberi pujian yang realistis.

2.3. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Tindakan:

3.1. Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat

digunakan.

3.2. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah

pulang ke rumah.

4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai

kemampuan yang dimiliki.

Tindakan :

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari sesuai kemampuan.

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien

lakukan.

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

5

Page 6: Askep harga diri rendah

Tindakan :

5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah

direncanakan.

5.2. Beri pujian atas keberhasilan

5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

Tindakan:

6.1.Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat

klien.

6.2.Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.

6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

6.4. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

6

Page 7: Askep harga diri rendah

DAFTAR PUSTAKA

Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing&

Contemporary Practice. 1st edition. Lippincot- Raven Publisher:

Philadelphia.

Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa

Keperawatan. EGC: Jakarta.

Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing

Care Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.

Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan

Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.

Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa.

Edisi 3. EGC: Jakarta.

Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric

Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC

7