LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

30
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH Oleh : Octavia Nur Aini Wahyudi (010112a076) PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM STUDI KEPPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2015 LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

Oleh :

Octavia Nur Aini Wahyudi

(010112a076)

PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM STUDI KEPPERAWATAN

STIKES NGUDI WALUYO

UNGARAN

2015

LAPORAN PENDAHULUAN

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

HARGA DIRI RENDAH

MASALAH UTAMA

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

PROSES TERJADINYA MASALAH

A. Pengertian

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan ideal diri (Keliat, 2004).

Gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dn kemampuan, yang diekspresikan secara langsung (Schult & Videbeck, 2003).

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend, 2005).

B. Etiologi

1. Faktor Presdiposisi menurut Stuart & Sundeen (2002) sebagai berikut :

a. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi :

a) Penolakan orang tua,

b) Harapan orang tua yang tidak realistis,

c) Kegagalan yang berulang,

d) Kurang mempunyai tanggung jawab yg personal,

e) Ketergantungan pada orang lain,

f) Ideal diri yang tidak realistis.

b. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran

Meliputi sreotif peran gender, terutama peran kerja dan harapan peran budaya.

c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri meliputi :

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

a) Ketidakpercayaan orang tua,

b) Tekanan dari kelompok sebaya,

c) Perubahan struktur sosial.

2. Faktor presipitasi menurut Stuart & Sundeen (2002) dapat berasal dari sumber internal dan eksternal yaitu :

a. TraumaSeperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan.

b. Ketegangan peranBerhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi.Ada tiga jenis transisi peran, yaitu :

a) Transisi peran perkembanganAdalah perubahan normative yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai serta tekanan untuk menyesuaikan diri.

b) Transisi peran situasiTerjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.

c) Transisi peran sehat-sakitTerjadi akibat pergeseran dari keadaan sehat kekeadaan sakit, transisi ini dicetuskan oleh :

1. Kehilangan anggota tubuh

2. Perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh

3. Perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh kembang

4. Prosedur medis dan keperawatan.

C. Manifestasi Klinik

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

1. Gambaran diri ( Body Image )

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu (Stuart and Sundeen , 2002).

Beberapa gangguan pada gambaran diri tersebut dapat menunjukan tanda dan gejala, seperti :

a. Syok Psikologis

Syok Psikologis merupakan reaksi emosional terhadap dampak perubahan dan dapat terjadi pada saat pertama tindakan. Syok psikologis digunakan sebagai reaksi terhadap ansietas.

b. Menarik diri

Klien menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan , tetapi karena tidak mungkin maka klien lari atau menghindar secara emosional. Klien menjadi pasif, tergantung , tidak ada motivasi dan keinginan untuk berperan dalam perawatannya.

c. Penerimaan atau pengakuan secara bertahap

Setelah klien sadar akan kenyataan maka respon kehilangan atau berduka muncul. Setelah fase ini klien mulai melakukan reintegrasi dengan gambaran diri yang baru. Tanda dan gejala dari gangguan gambaran diri di atas adalah proses yang adaptif, jika tampak gejala dan tanda-tanda berikut secara menetap maka respon klien dianggap maladaptif sehingga terjadi gangguan gambaran diri yaitu :

a) Menolak untuk melihat dan menyentuh bagian yang berubah

b) Tidak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh.

c) Mengurangi kontak sosial sehingga terjadi menarik diri.

d) Perasaan atau pandangan negatif terhadap tubuh.

e) Preokupasi dengan bagian tubuh atau fungsi tubuh yang hilang.

f) Mengungkapkan keputusasaan.

g) Mengungkapkan ketakutan ditolak.

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

h) Depersonalisasi.

i) Menolak penjelasan tentang perubahan tubuh.

2. Ideal diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu (Stuart and Sundeen, 2002). Tanda dan gejala :

a. Merasa diri tak berharga

b. Perasaan tidak mampu

c. Rasa bersalah

d. Ketegangan peran yang dirasakan

e. Pandangan hidup yang pesimis

f. Penolakan terhadap kemampuan personal atau ketidakmampuan untuk

mendapatkan penghargaan yang positif

3. Harga diri

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Stuart and Sundeen, 2002). Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional (trauma) atau kronis (negatif self evaluasi yang telah berlangsung lama). Tanda dan gejala harga diri rendah:

a. Perasaan malu

b. Perasaan bersalah pada diri sendiri

c. Merendahkan martabat

d. Menarik diri

e. Percaya diri kurang

f. Mencederai diri

4. Peran

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Keliat, 2004). Tanda dan gejala gangguan peran:

a. Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran

b. Mengungkapkan ketidakpuasan peran

c. Kegagalan menjalankan peran

d. Ketegangan menjalankan peran

e. Apatis/bosan/jenuh/putus

f. Ganti-ganti peran

5. Identitas

Identitas adalah kesadarn akan diri sendiri yang bersumber dari observasidan penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh (Stuart and Sudeen, 2002). Tanda dan gejala identitas yang kurang:

a. Memandang dirinya secara unik

b. Merasakan dirinya berbeda dengan orang lain

c. Merasakan otonomi : menghargai diri, percaya diri, mampu diri, menerima diri dan dapat mengontrol diri

d. Mempunyai persepsi tentang gambaran diri, peran dan konsep diri

Akibat Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri, isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial. Tanda dan gejala dari isolasi sosial

1. Gejala positif

a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul

b. Menghindar dari orang lain (menyendiri)

c. Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat

d. Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

e. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas

f. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap

g. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. 8) Posisi janin saat tidur b.

2. Gejala negative

a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi).

b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)

c. Gangguan hubungan sosial (menarik diri)

d. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)

e. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya

3. Menurut Carpenito, L.J (1998 : 352); Keliat, B.A (1994 : 20)

a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker

b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi jika saya segera ke rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri sendiri.

c. Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa

d. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri.

e. Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih alternatif tindakan.

f. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.

D. Patofisiologi/Pathway

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Core Problem

Gangguan citra tubuh

E. Penatalaksanaan

1. Psikofarmakologi

a. Medikasi psikotropik (psikoaktif) mengeluarkan efeknya di dalam otak, mengubah emosi dan mempengaruhi perilaku

b. Neurotransmitter adalah pembawa pesan kimiawi yang membawa penghambat atau penstimulasi dari satu neuron ke neuron lain melintasi ruang (sinaps) diantara mereka

c. Terapi elektrokonvulsif (ECT)

Penatalaksanaan Medis :

a. Chlorpromazine (CPZ)

Indikasi : Untuk syndrome psikosis yaitu berdaya berat dalam kemampuan menilai realitas, kesadaran diri terganggu, daya nilai norma sosial dan tilik diri terganggu, berdaya berat dalam fungsi-fungsi mental: waham, halusinasi, gangguan perasaan, dan perilaku yang aneh atau tidak terkendali, berdaya berat dalam kehidupan sehari-hari, tidak mampu kerja, hubungan sosial, dan melakukan kegiatan rutin.

Kontra indikasi : Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, dan ketergantungan obat.

Mekanisme kerja : Memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaps di otak khususnya system ekstra pyramidal.

Efek samping : Sedasi, gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/ parasimpatik, mulut kering, mata kabur, kesulitan dalam buang air kecil, hidung tersumbat, gangguan irama jantung), metabolic (jaundice).

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

b. Haloperidol (HR/ Resperidone)

Indikasi : Berdaya berat dalam kemampuan menilai realita dalam fungsi kehidupan sehari-hari.

Kontra indikasi : Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, febris, dan ketergantungan obat.

Mekanisme kerja : Obat anti psikosis dalam memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaptik neuron di otak khususnya system ekstra pyramidal.

Efek samping : Sedasi dan inhibisi psikomotor, gangguan otonomik (hipotensi, anti kolinergik, mulut kering, kesulitan buang air kecil dan buang air besar, hidung tersumbat, mata kabur)

c. T rihexyphenidyl (THP)

Indikasi : Segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pasca ansefalitis dan idiopatik, sindrom Parkinson akibat obat, misalnya reserpina dan fenotiazine.

Kontra indikasi : Hipersensitifitas terhadap trihexyphenidyl, psikosis berat, hipertropi prostate, dan obstruksi saluran cerna.

Mekanisme kerja : Sinergis dengan kinidine, obat anti depresan trisiklik dan anti kolinergik lainnya.

Efek samping : Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, mual, muntah, bingung, agitasi, konstipasi, takikardi, retensi urine.

2. Psikoterapi

Psikoterapi yang dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif dan individual atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan maksud untuk mengembalikan penderita ke masyarakat ( Seraquel, 2004 )

F. Masalah Keperawatan Yang Perlu Dikaji

1. Isolasi sosial : menarik diri

Data yang perlu dikaji :

Data Subyektif

Pasien mengatakan malas berinteraksi, oran lain tidak mau menerima dirinya, merasa orang lain tidak selevel dengan dirinya.

Data Obyektif

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar, banyak diam, ekspresi wajah kosong, tidak ada kontak mata, suara pelan dan tidak jelas.

2. Gangguan konsep dri : harga diri rendah

Data yang perlu dikaji :

Data Subyektif

Pasien mengatakan saya tidak mampu, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhada diri sendiri.

Data Obyektif

Pasien terlihat lebih suka sendri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin menciderai diri/mengakhiri hidup.

3. Gangguan citra tubuh

Data yang perlu dikaji :

Data Subyektif

Mengungkapkan tidak ingin hidup lagi, mengungkapkan sedih karena keadaan tubuhnya, malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain karena keadaan tubuhnya cacat.

Data Obyektif

Ekpresi waja sedih, tidak ada kontak mata ketika diajak bicara, suara pelan dan tidak jelas, tampak menangis

G. Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi sosial : menarik diri

2. Harga diri rendah

3. Gangguan citra tubuh

H. Intervensi Keperawatan

1. Diagnosa 1 : Isolasi sosial - menarik diri

Tujuan Umum :

Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

Tujuan Khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :

a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

b. Perkenalkan diri dengan sopan

c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai

d. Jelaskan tujuan pertemuan

e. Jujur dan menepati janji

f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien

2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

Tindakan:

a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya

b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau bergaul

c. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul

d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

Tindakan :

a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

b. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain

c. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

d. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain

e. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

f. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain

g. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain

h. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

i. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial

Tindakan:

a. Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain

b. Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :

1. Klien – Perawat

2. Klien – Perawat – Perawat lain

3. Klien – Perawat – Perawat lain – Klien lain

4. Klien – Keluarga atau kelompok masyarakat

c. Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.

d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

e. Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu

f. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan

g. Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan

5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain

Tindakan:

a. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain

b. Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang lain.

c. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain

6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga

Tindakan:

a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :

1. Salam, perkenalan diri

2. Jelaskan tujuan

3. Buat kontrak

4. Eksplorasi perasaan klien

b. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :

1. Perilaku menarik diri

2. Penyebab perilaku menarik diri

3. Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi

4. Cara keluarga menghadapi klien menarik diri

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

5. Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.

6. Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu

7. Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga

2. Diagnosa 2 : Harga diri rendah.

Tujuan umum: Kien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal

Tujuan khusus:

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.

a. Bina hubungan saling percaya dengan menerapkan prinsip komunikasi terapeutik:

a) Sapa klien dengan ramah secara verbal dan nonverbal

b) Perkenalkan diri dengan sopan

c) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

d) Jelaskan tujuan pertemuan

e) Jujur dan menepati janji

f) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

g) Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

b. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien.

c. Utamakan memberi pujian yang realistik.

3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

a. Diskusikan kemampuan yang masih dapat dilakukan.

b. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.

4. Klien dapat merencanakn kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari.

b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

c. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuannya.

a. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.

b. Diskusikan pelaksanaan kegiatan dirumah

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

a. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara mearwat klien dengan harag diri rendah.

b. Bantu keluarga memberiakn dukungan selama klien dirawat.

c. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.

3. Diagnosa 3 : Gangguan Citra Tubuh.

Tujuan umum: klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan meningkat harga dirinya

Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

a. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

b. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

d. Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Tindakan:

a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

b. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis

c. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Tindakan:

a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilik

b. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah

4. Klien dapat menetapkan/merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Tindakan:

a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan

b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

c. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan:

a. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

b. Beri pujian atas keberhasilan klien

c. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan:

a. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

b. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

c. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

d. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

DAFTAR PUSTAKA

Capernito, LJ. 2008. Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta: EGC.

Keliat, Budi A. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC.

Purwaningsih, Wahyu. Karlina, Ina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta: Nuha Medika Press.

Stuart and Sundeen. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Towsend, Mary C. 2005. Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri. Jakarta : EGC

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUANG KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH

1. Kondisi Pasien

a. Mengkritik diri sendiri

b. Perasaan tidak mampu

c. Pandangan hidup yang pesemis

d. Penurunan produktifitas

e. Penolakan terhadap kemampuan diri

f. Terlihat kurang memperhatikan perawatan diri

g. Berpakaian tidak rapi

h. Selera makan kurang

i. Tidak berani menatap lawan bicara

j. Lebih banyak menunduk

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

3. Tujuan

Tujuan Umum : Kien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal

Tujuan Khusus :

1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki

2. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

3. Klien dapat menetapkan kegiatan yang sesuai kemampuan

4. Klien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai kemampuan

5. Klien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih

Page 20: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

4. Intervensi Keperawatan

1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien. Untuk membantu pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimilikinyya, perawat dapat

a. Mendiskusikan bahwa sejumla kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien seperti kegiatan pasien dirumah sakit, dirumah, dalam keluarg dan lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien

b. Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setia kali bertemu dengan pasien penilaian yang negatif

2. Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan. Untuk tindakan tersebut, perawat dapat :

a. Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini

b. Bantu pasien menyebutkan dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien

c. Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif

3. Membantu pasien memilih / menetapkan kemampuan yang akan dilatih. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :

a. Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan dipilih sebgai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari

b. Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan secara mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan pasien. Susun bersma pasien dan buat daftar kegiatan sehari-hari pasien.

4. Melatih kemampuan yang dipilih pasien. Untuk tindakan keperawatan tersebut, perawat dapat melakukan :

a. Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih

b. Bersama pasien memperagakan kegitan yang ditetapkan

Page 21: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

c. Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien

5. Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuuan yang dilatih. Untuk mencapai tujuan tindakan keperawatan tersebut, perawat dapat melakukan hal-hal berikut :

a. Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan

b. Beri pujian atas kegiatan/ kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari

c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap kegiatan

d. Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih

Berikan kesempatan mengungkapkan perasaanny setalah pelaksann kegiatan

5. Strategi Tindakan Pelaksanaan

SP 1 Klien : Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.

ORIENTASI :

“Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Octavia, biasa dipanggil via, saya mahasiswa keperawatan Stikes Ngudi Waluyo yang sedang praktik diruangan ini. Bagaimana keadaannya hari ini ? Nama T siapa ? Senang dipanggil apa”.

”Baiklah bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah T lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat T dilakukan dirumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih”

”Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ? Bagaimana kalau 20 menit ?

Page 22: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

KERJA :

” T, apa saja kemampuan yang T miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa T lakukan? Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ? “Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang T miliki “.

”T dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini.

”Sekarang, coba T pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”. ”O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur T”. Mari kita lihat tempat tidur T. Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?”

“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus! Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !”

”T sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”

“ Coba T lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau T lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T (tidak) melakukan.

TERMINASI :

“Bagaimana perasaan T setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat tidur ? Yah, ternyata T banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah T praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.”

”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. T mau berapa kali sehari merapikan tempat tidur? Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis istirahat, jam 16.00”

”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. T masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapihkan tempat tidur? Ya bagus,

Page 23: LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

cuci piring kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi. Sampai jumpa ya”