askep gouut

download askep gouut

of 24

Transcript of askep gouut

  • 7/28/2019 askep gouut

    1/24

    askep gout

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perubahan perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

    meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua

    organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal

    dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan

    penyakit misalnya penyakit gout rthritis.

    Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah

    menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia 50-60. Gout

    lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 % penderita gout adalah pria. Urat serum wanita

    normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi

    sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak

    timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja.

    Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan

    gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam

    dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan

    pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering

    terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan

    semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku

    dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-

    gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan

    B.

    Rumusan Masalah1. Jelaskan pengertian dari Gout ?

    2. Apa saja klasifikasi penyakit Gout ?

    3. Apa etiologi dari Gout ?

    4. Sebutkan faktor resiko timbulnya penyakit Gout ?

    5. Bagaimana patofisiologi penyakit Gout ?

  • 7/28/2019 askep gouut

    2/24

  • 7/28/2019 askep gouut

    3/24

    Dengan adanya makalah ini dapat menambah literatur untuk kepentingan mahasiswa Stikes

    Muhammadiyah Lamongan.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian

    Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis

    akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai

    usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause. Gout arthritis,

    atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu penyakit inflamasi yang

    menyerang persendian. Gout arthritis disebabkan oleh penimbunan asam urat (kristal

    mononatrium urat), suatu produk akhir metabolisme purin, dalam jumlah berlebihan di jaringan.

    Kristal asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang menumpuk di sendi dan

    jaringan pengikat sebagai hasil dari konsumsi purin yang terlalu banyak atau metabolisme yang

    tidak normal. Meskipun lutut, pergelangan tangan dan sendi interphalangeal proximal dapat

    terserang penyakit ini, deposisi biasanya ditemukan pada sendi metatarsophalangeal pada jempol

    kaki.

    Kadang-kadang terbentuk agregat kristal besar yang disebut sebagai tofi (tophus) dan

    menyebabkan deformitas. Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada

    sendi dan jari (depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada

    zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang

    disebabkan karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak saat itu banyak teori etiologis

    dan terapeutik yang telah diusulkan.

    Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum

    asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout

    juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin herediter yang menyebabkan

    Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi.Gout merupakan

    kelompok keadaan heterogenous yang berdasarkan efek genetic pada metabolisme purin

  • 7/28/2019 askep gouut

    4/24

    (hiperuresemia). Pada keadaan ini biasa terjadi over sekresi asam urat atau detek renal yang

    mengakibatkan sekresi asam urat/kombinasi keduanya.

    Artritis pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang patogenesisnya sudah diketahui

    secara jelas dan dapat diobati secara sempurna. Secara klinis, artritis pirai merupakan penya-kit

    heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-artikuler. Terjadi

    deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbul-kan batu

    saluran kemih. Kelainan ini dipengaruhi banyak faktor antara lain gangguan kinetik asam urat

    misalhya hiperurikemia. Artritis pirai akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaring-an terhadap

    pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Tidak semua orang dengan hiperurikemia

    adalah penderita artritis pirai atau sedang menderita artritis pirai. Akan tetapi risiko terjadi artritis

    pirai lebih besar dengan meningkatnya konsentrasi asam urat darah.

    Pada hiperurisemia primer, kenaikan kadar urat serum atau manifestasi penumpukan urat

    tampaknya merupakan konsekuensi dari kesalahan metabolisme asam urat. Hiperurisemia primer

    dapat disebabkan oleh diet yang ketat atau starvasi, asupan makanan kaya purin seperti kerang

    kerangan, jeroan yang berlebihan atau kelainan herediter. Pada hiperurisemia sekunder, penyakit

    gout merupakan gambaran klinik ringan yang terjadi sekunder akibat sejumlah proses genetik

    atau didapat, termasuk keadaan terjadinya peningkatan pergantian sel (leukemia, multipel

    mieloma, beberapa tipe anemia, psoriasis) dan peningkatan pemecahan sel. Perubahan faal

    tubulus renal yang bisa sebagai kerja utama atau sebagai defek samping yang tidak dikehendaki

    dari preparat farmakologik (diuretik seperti tiazid dan furosemid, salisilat dosis rendah) dan

    etanol dapat menyebabkan undersekresi asam urat.

    B. Klasifikasi

    1. Gout primer

    Merupkan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih atau akibat penurunan

    ekresi asam urat

    2. Gout sekunder

    Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi asam urat yang bekurang

    akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.

    C. Etiologi

  • 7/28/2019 askep gouut

    5/24

    Gejala gout disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal

    monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam

    kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu

    hiperuresemia. Hiperuresemia terjadi karena:

    1. Pembentukan asam urat berlebihan

    a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah

    b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan

    karena penyakit lain seperti leukimia, terutama bila diobati dengan sitostatistika, psoriasis,

    polisitemia vena dan mielofibrosis

    2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.

    a. Ginjal yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui.

    b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada glomerulonefritis kronik

    atau gagal ginjal kronik

    3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak penting.

    Tetapi beberapa kasus menunjukkan adanya hubungan dengan defek genetik dalam

    metabolisme purin. Imkompletnya metabolisme purin menyebabkan pembentukan kristal asam

    urat di dalam tubuh atau menimbulkan over produksi asam urat. Over produksi asam urat ini

    dapat juga terjadi secara sekunder akibat beberapa penyakit antara lain:

    1. Sickle cell anemia

    2. Kanker maligna

    3. Penyakit ginjal

    Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik) dapat

    menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.Penyebab Gout dapat terjadi akibat

    hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau starpasi, asupan makanan kaya purin

    (terang-terangan/jeron) yang berlebihan atau kelainan Herediter.

    D. Faktor Resiko

    Disamping etiologi yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa faktor resiko

    yang mampu meningkatkan seseorang terkena Gout, yaitu :

    Usia & Jenis kelamin

  • 7/28/2019 askep gouut

    6/24

    Obesitas

    Alkohol

    Hipertensi

    Gangguan Fungsi Ginjal

    Penyakit-penyakit metabolik

    Pola diet

    Obat: Aspirin dosis rendah, Diuretik, obat-obat TBC

    E. Patofisiologi

    Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0 mg/dl) dapat

    (tetapi tidak selalu) menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Serangan gout

    tampaknya berhubungan dengan peningkatan atau penurunan mendadak kadar asam urat serum.

    Kalau kristal urat mengendap dalam sebuah sendi, respons inflamasi akan terjadi dan serangan

    gout dimulai. Dengan serangan yang berulang ulang, penumpukan kristal natrium urat yang

    dinamakan tofus akan mengendap di bagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan

    telinga. Nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan penyakit renal kronis yang terjadi sekunder akibat

    penumpukan urat dapat timbul.

    Gambaran kristal urat dalam cairan sinovial sendi yang asimtomatik menunjukkan bahwa

    faktor

    faktor non-kristal mungkin berhubungan dengan reaksi inflamasi. Kristal monosodium

    urat yang ditemukan tersalut dengan imunoglobulin yang terutama berupa IgG. IgG akan

    meningkatkan fagositosis kristal dan dengan demikian memperlihatkan aktivitas imunologik.

  • 7/28/2019 askep gouut

    7/24

    Perombakandalamususberkurang

    Kurangnyaekskresi asam urat di ginjal

    Faktor

    Resiko

    :

    -

    Usia&J

    K

    -Obesita

    s

    -

    Alkoho

    l

    -Hipertensi

    -Gg

    fungsig

    injal

  • 7/28/2019 askep gouut

    8/24

    -Peny.

    Metabo

    lik

    Pembentukanasam urat berlebih :

    - Secara langsung

    - Krn penyakit lain (leukimia,psoriasis,polisitemia)Pathway Gout

  • 7/28/2019 askep gouut

    9/24

  • 7/28/2019 askep gouut

    10/24

  • 7/28/2019 askep gouut

    11/24

    F. Manifestasi Klinis

    Manifestasi karakteristik pada gout adalah peradangan dan pembengkakan pada sendi

    yang terluka, rasa sakit, meningkatnya temperatur, dan hiperurisemia.Fase akut sering dimulai serangan rasa sakit yang terjadi di malam hari pada satu sendi

    biasanya jempol kaki dan terjadi selama 3 7 hari. Serangan rasa sakit tersebut biasanya

    diakibatkan oleh peningkatan luka, menggunakan diuretik (yang menyebabkan naiknya resorpsi

    tubular kristal asam urat), meminum alkohol, atau memakan makanan yang mengandung purin

    tinggi. Periodik interkritis akan terjadi setelah hal tersebut dan pasien akan mengalami

    asimtomatik.

    Saat penyakit semakin meningkat ke fase kronis, interval asimtomatik akan memendek

    dan semakin banyak sendi yang akan terserang. Pasien akan menderita rasa pegal/kaku dipagi

    hari, deformitas sendi, dan penebalan jaringan sinovial. Tofus, pembentukan nodul nodul

    kristal asam urat akan muncul di telinga, jari tangan, tangan, dan tendon achilles. Demam,

    penyakit ginjal, hipertensi, takikardia, dan malaise (rasa tidak enak badan) merupakan

    manifestasi sistemik yang terjadi bersamaan dengan gejala lokal.

    G. Kompilikasi

    Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :

    1. Deformitas pada persendian yang terserang

    2. Urolitiasis akibat deposit kristal urat pada saluran kemih

    3. Nephrophaty akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal

    H. Pemeriksaan diagnostik

    Pemeriksaan yang dilakukan mencakup evaluasi manifestasi lokal seperti rasa sakit,

    eritema, tenderness, pembengkakan dan pembatasan gerak dan juga memeriksa setiap

    manifestasi sistemik, penyebab percepatan penyakit tersebut, serangan sebelumnya, dan riwayat

    keluarga mengenai gout (encok).

    Studi diagnostik mencakup peningkatan kadar asam urat serum (lebih besar dari 7,0

    mg/dl), analisa cairan sendi yaitu adanya kristal urat monosodium dan ESR serta WBC selama

  • 7/28/2019 askep gouut

    12/24

    serangan. Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi lain dan dapat

    menunjukkan adanya edema jaringan lunak dan tofus.

    1. Serum asam urat

    Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan hiperuricemia,

    akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.

    2. Angka leukosit

    Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan akut.

    Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.

    3. Eusinofil Sedimen rate (ESR)

    Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan

    proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.

    4. Urin spesimen 24 jam

    Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat.

    Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika

    produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800

    mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam

    urat.Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu toilet selama

    waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin

    meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.

    5. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi dari

    sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitif gout.

    6. Pemeriksaan radiografi

    Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak terdapat

    perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresif maka akan terlihat

    jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi.

  • 7/28/2019 askep gouut

    13/24

    I. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan medis :

    Obat Dosis Efek Samping Tindakan Perawat

    Probenecid

    (Benemid)

    0,5 gram 2x

    sehari

    Sakit kepala, mual,

    muntah, anoreksia,

    frekuensi urinari

    Doronglah pasien untuk

    mengkonsumsi banyak air

    untuk mengurangi formasi

    kalkulus.

    Monitorlah level asam urik

    serum.

    Minumlah dengan makanan

    atau antasida.

    Hindari penggunaan salisilat

    secara bersamaan (akan

    menurunkan efek

    uricosuric).

    Sulfinpyrazone

    (Anturane)

    400 800

    mg/hari

    Gangguan

    gastrointestinal atas(mual, gangguan

    pencernaan) ;

    reaktivasi penyakit

    ulcer peptic

    Berikan dengan makanan,

    susu atau antasida.Berikan konsumsi air yang

    banyak.

    Allopurinal

    penghambat

    asam urik

    (Zyloprim)

    200 600

    mg/hari

    Ruam pada kulit,

    demam, dingin,

    depresi sumsum

    tulang, iritasi

    gastrointestinal

    Monitorlah fungsi ginjal dan

    liver pada bulan bulan

    awal.

    Berikan dengan makanan.

    Berikan konsumsi air yang

    banyak.

    Berikan alkaline urine

    (hindari pemberian vitamin

  • 7/28/2019 askep gouut

    14/24

    C dalam dosis besar).

    Colchicine 0,5 1,8

    mg/hari

    (prophylaxis)

    ; 0,5 1,2

    mg setiap 1

    2 jam

    (serangan

    akut)

    Depresi sumsum

    tulang, anemia

    aplastik,

    granulositopenia,

    leukopenia,

    trombositopenia,

    mual, muntah, diare,

    kram, ruam kulit.

    Monitorlah darah secara

    komplit untuk discrasias

    darah dengan penggunaan

    jangka panjang.

    Hindarkan alkohol saat

    meminum obat

    (meningkatkan toksisitas

    gastrik dan menurunkan

    keefektifan obat).

    Obat diberikan dengan

    makanan.

    Jangan memberikan lebih

    dari 12 tablet dalam 24 jam.

    Berikan saat ada tanda

    pertama serangan.

    Berikan dosis intravena

    setelah 25 menit.

    Jangan diberikan dengandextrose 5% atau air

    bakteriostatic.

    Berikan kompres dingin dan

    jika terjadi ekstravasasi

    berikan analgesik.

    Jangan memberi lebih dari 4

    mg/24 jam dengan cara

    melewati pembuluh darah.

    Penatalaksanaan keperawatan :

    Penatalaksanaan keperawatan adalah kombinasi pengistirahatan sendi dan terapi

    makanan/diit.

  • 7/28/2019 askep gouut

    15/24

    Pengistirahatan sendi meliputi pasien harus disuruh umtuk meninggikan bagian yang

    sakit untuk menghindari penahanan beban dan tekanan yang berasal dari alas tempat tidur dan

    memberikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit.

    Terapi makanan mencakup pembatasan makanan dengan kandungan purin yang tinggi,

    alkohol serta pengaturan berat badan. Perawat harus mendorong pasien untuk minum 3 liter

    cairan setiap hari untuk menghindari pembentukan calculi ginjal dan perintahkan untuk

    menghindari salisilat.

    Pola diet yang harus diperhatikan adalah :

    1. Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) :

    Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak

    daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng

    2. Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) :

    Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam,

    asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung

    3. Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) :

    Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan

    4. Bahan makanan yang diperbolehkan :

    Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam jumlah terbatas)

    Semua jenis buah-buahan

    Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol

    Semua macam bumbu

    5. Bila kadar asam urat darah >7mg/dL dilarang mengkonsumsi bahan makanan gol.A, sedangkan

    konsumsi gol.B dibatasi

    6. Batasi konsumsi lemak

    7. Banyak minum air putih

    J. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gout

  • 7/28/2019 askep gouut

    16/24

    1. Pengkajian.

    a. Identitas pasien.

    b. Keluhan utama

    Nyeri pada daerah persendian.

    c. Riwayat kesehatan

    - Riwayat adanya faktor resiko

    - Peningkatan kadar asam urat serum.

    - Riwayat keluarga positif gout

    d. Pola ADL

    -persepsi dan pemeliharaan kesehatan.

    Keluhan utamanya nyeri yang berat pada ibu jari kaki atau sendi lain

    Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi serangan.

    riwayat gout artritis di dalam keluarga

    obat untuk mengatasi gout

    - Pola nutrisi dan metabolik

    Peningkatan berat badan

    Peningkatan suhu tubuh

    - Pola aktivitas dan latihan

    Respon sentuhan pada sendi dan mcnjaga daerah sendi yang terkena.

    Sendi bengkak dan merah (pertama metatarsal, sendi tarsal, pergelangan kaki, lutut atau siku).

    - Pola persepsi dan konsep diri

    Rasa cemas dan takut untuk melakukan gerakan atau aktifitas.

    Pesepsi Diri dalam melakukan mobilitas.

    e. Pemeriksaan fisik.

    Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat menunjukan :

    - Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi

    - Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.

    - Laporan episode serangan gout.

    f. Pemeriksaan diagnostik.

  • 7/28/2019 askep gouut

    17/24

    - Kadar asam urat serum meningkat.

    - Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat.

    - Kadar asam urat urine dapat normal atau meningkat.

    - Analisis cairan sinovial dari sendi terinflamasi atau tofi menunjukan kristal urat monosodium

    yang membuat diagnosis.

    - Sinar X sendi menunjukan massa tofaseus dan destruksi tulang dan perubahan sendi.

    2. Diagnosa keperawatan

    1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan proses penyakit

    2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian.

    3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman pengobatan dan perawatan di

    rumah.

  • 7/28/2019 askep gouut

    18/24

    3. Rencana Asuhan Keperawatan

    No.Dx.

    KeperawatanTujuan & KH Intervensi Rasional

    1. Gangguan rasa

    nyaman : Nyeriberhubungan

    dengan proses

    penyakit

    Setelah dilakukan

    tindakankeperawatan

    selama x24

    jam,diharapkan

    nyeri pasien

    berkurang/hilang.

    KH :

    Pasien melaporkan

    adanya penurunan

    rasa nyeri

    Pasien tau dan mau

    melakukan tekhnik

    manajemen nyeri

    non farmakologis

    Pasien tampak rileks

    Kaji keluhan nyeri,

    catat lokasi danintensitas (skala 0-

    10). Catat faktor-

    faktor yang

    mempercepat dan

    tanda-tanda rasa

    sakit yang

    nonverbal.

    Berikan posisi

    yang nyaman, sendi

    yang nyeri (kaki)diistirahatkan dan

    diberikan bantalan.

    Berikan kompres

    hangat atau dingin.

    Cegah agar tidak

    terjadi iritasi pada

    tofi, misal

    menghindari

    penggunaan sepatuyang sempit,

    terantuk benda

    yang keras

    Ajarkan klien

    untuk sering

    Membantu dalam

    mengendalikankebutuhan manajemen

    nyeri dan keefektifan

    program.

    Istirahat dapat

    menurunkan

    metabolisme setempat

    dan mengurangi

    pergerakan pada sendiyang sakit. Bantalan

    yang empuk/lembut

    akan mencegah

    pemeliharaan

    kesejajaran tubuh yang

    tepat dan

    menempatkan stress

    pada sendi yang sakit.

    Pemberian kompres

    dapat memberikan

    efek vasodilatasi dan

    keduanya mempunyai

    efek vasodilatasi dan

    keduanya mempunyai

    efek membantu

    pengeluaran endortin

    dan dingin dapat

    menghambat impuls-

    impuls nyeri.Bila terjadi iriitasi

    maka akan semakin

    nyeri. Bila terjadi luka

    akibat tofi yang pecah

    maka rawatlah sucara

    steril dan juga

  • 7/28/2019 askep gouut

    19/24

    mengubah posisi

    tidur

    Ajarkanpenggunaan tehnik

    manajemen

    stress,misalnya

    relaksasi progresif,

    sentuhan

    terapeutik, dan

    pengendalian nafas.

    Kolaborasi dengan

    dokter dalam

    pemberian obat-

    obatan colchille,

    Allopurinol

    (Zyloprin)

    perawatan drain yang

    dipasang pada luka.

    Mencegah terjadinya

    kelelahan umum dan

    kekakuan sendi.

    Menstabilkan sendi,

    mengurangi gerakan

    atau rasa sakit pada

    sendi.

    Meningkatkan

    relaksasi, memberikan

    kontrol dan mungkin

    meningkatkan

    kemampuan koping.

    menurunkan kristal

    asam urat yang

    mempunyai efek

    samping, nausea,

    vomitus, diare, oliguri,

    hematuri.Allopurinol

    menghambat asam

    urat.

    2. Hambatan

    mobilitas fisik

    berhubungan

    dengan nyeri

    persendian

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama x24 jam,

    diharapkan tidak

    terdapat hambatan

    mobilitas fisik,

    KH :

    Pasien melaporkan

    adanya peningkatan

    aktivitaspasien mampu

    beraktivitas sesuai

    kemampuannya

    pasien tidak hanya

    bedrest

    Kaji tingkat

    inflamasi atau rasa

    sakit pada sendi.

    Ajarkan pada klien

    untuk latihan ROM

    pada sendi yang

    terkena gout jika

    memungkinkan.

    Pertahankan

    istirahat tirah

    Tingkat aktifitas /

    latihan tergantung dari

    perkembangan atau

    resolusi dan proses

    inflamasi.

    Meningkatkan atau

    mempertahankan

    fungsi sendi, kekuatan

    otot dan stamina

    umum. Latihan yang

    tidak adekuat dapat

    menimbulkan

    kakakuan sendi dan

    aktifitas yang

    berlebihan dapat

    merusak sendi.

  • 7/28/2019 askep gouut

    20/24

    baring/duduk jika

    diperlukan. Jadwal

    aktifitas untuk

    memberikan

    periode istirahat

    yang terus menerus

    dan tidur malam

    hari yang tidak

    terganggu.

    Lakukan ambulasi

    dengan bantuan

    misal dengan

    menggunakan

    tongkat dan berikan

    lingkungan yangaman misalnya

    menggunakan

    pegangan tangga

    pada bak atau

    pancuran dan toilet.

    Kolaborasi dengan

    ahli terapi

    fisik/okupasi dan

    spesialis

    vokasional.

    Istirahat yang sistemik

    selama eksaserbasi

    akut dan seluruh fase

    penyakit yang penting

    untuk mencegah

    kelelahan,

    mempertahankan

    kekuatan.

    Menghindari cedera

    akibat kecelakaan atau

    jatuh.

    Berguna dalam

    memformulasikan

    program

    latihan/aktifitas yang

    berdasarkan pada

    kebutuhan, individual

    dan dalam

    mengidentifikasi

    mobilisasi.

    3. Defisit

    pengetahuan

    berhubungan

    dengan

    kurangnya

    pemahaman

    pengobatan dan

    perawatan dirumah.

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama x24

    jam,diharapkan

    klien dan keluarga

    dapat memahami

    penggunaan obatdan perawatan di

    rumah,

    KH :

    pasien terlihat tenang

    dan rileks

    pasien tidak nampak

    Kaji kemampuan

    pasien dalam

    mengungkapkan

    instruksi yang

    diberikan oleh

    dokter atau

    perawat.

    Berikan Jadwalobat yang harus di

    gunakan meliputi

    nama obat, dosis,

    tujuan dan efek

    samping

    mengetahui respon

    dan kemampuan

    kognnitif klien dalam

    menerima informasi.

    Penjelasan ini dapat

    meningkatkan

    koordinasi dankesadaran pasien

    terhadap pengobatan

    yang teratur.

    Memberikan struktur

    dan mengurangi

    kecemasan pada waktu

  • 7/28/2019 askep gouut

    21/24

    cemas

    pasien jarang

    bertanya

    Bantu pasien

    dalam

    merencanakan

    program latihan

    dan istirahat yang

    teratur.

    Berikan informasi

    mengenai alat-alat

    bantu yang

    mungkin

    dibutuhkan.

    Jelaskan pada

    pasien tentang

    penyakitnya

    Kolaborasi dengan

    sumber- sumber

    komunitas arthritis.

    menangani proses

    penyakit yang kronis

    kompleks.

    Mengurangi paksaan

    untuk menggunakan

    sendi dan

    memungkinkan

    individu untuk ikut

    serta secara lebih

    nyaman dalam aktifitas

    yang dibutuhkan atau

    diinginkan.

    Memberikan

    pengetahuan pasien

    sehingga pasien dapatmenghindari terjadinya

    serangan berulang

    Bantuan dan

    dukungan dari orang

    lain untuk

    meningkatkan

    pemulihan maksimal.

  • 7/28/2019 askep gouut

    22/24

  • 7/28/2019 askep gouut

    23/24

    B. Saran

    Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam melakukan asuhan keperawatan,

    perawat mengetahui atau mengerti tentang rencana keperawatan pada pasien dengan got,

    pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan klien dan

    keluarga.

    Dalam rangka mengatasi masalah resiko injuri pada klien dengan gout maka tugas

    perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan kebutuhan klien yang mengalami gout.

  • 7/28/2019 askep gouut

    24/24

    Daftar Pustaka

    Brunner & suddath. 2001.Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3. Jakarta. EGC.

    Engram, Barbara. 1998.Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. Jakarta. EGC.

    Fitriyah, Ayu. 2011. Askep Gout arthritis. http:/

    files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htm. update 25 september 2011

    jam 14.37 WIB.

    Reeves, Charlene J. 2001.Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.

    Smeltzer, Suzanne C. 2001.Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

    http://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htmhttp://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htmhttp://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htmhttp://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htmhttp://h/Gout%20(Asam%20Urat)/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis_files/Bahan%20Keperawatan%20%20askep%20gout%20artritis.htm