ASKEP GERONTIK
-
Upload
nurlina-djafar -
Category
Documents
-
view
10 -
download
4
description
Transcript of ASKEP GERONTIK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY “ I ”DI WISMA MELATI PANTI SOSIAL TRESNA WREDA GAUMABAJI
KABUPATEN GOWA
A. Pengkajian
a. Identitas1. Nama : Ny. I2. Usia : 80 tahun3. Tempat Asal : Bandung4. Keluarga yang dapat dihubungi / penanggung jawab : Lis dan Neng
I. Fisik/ Biologis
a. Pandanagan Lansia teantang kesehatannya: Ny. I merasa dirinya sakit tetapi sakitnya tidak terlalu berat, keluhannya mata sering berairan, padangan kurang jelas, badan gatal –gatal dan kekakuan pada sendi lutut.
b. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia :Ny I. Hanya mampu melakukan pekerjaan yang rutin seperti mandi, BAB, BAK sendiri, cuci pakaian sendiri, sapu kamar sendiri selain itu jalan-jalan hanya sekitar wisma.
c. Kekautan fisik lansia Kekuatan otot dan sendi:
Kekuatan pada masing – masing anggota ektremitas berbeda – beda,- Tangan kanan kekuatan nya cukup kuat.- Tangan kiri kurang kuat, bila memegang sesuatu tangan
gemetaran.- Kaki kanan dan kiri kurang kuat untuk jalan terlalu lama, sering
sakit pada kedua lutut. Penglihatan
Penglihatan pada jarak ½ meter cukup jelas namun pada jarak 1 meter sudah tidak jelas, mata tampak cekung, kelopak mata melengkung ada ptosis senilis, air mata cukup banyak, pupil mengecil, refleks lambat.penurunan lapang pandang.
PendengaranPendengaran kedua telinga cukup jelas. Dengan suara frekwensi rendah klien kurang mendengar.
d. Kebiasan lansia merawat diri pada Ny I masih baik dalam arti klien mampu merawat diri dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
e. Kebiasaan makan, minum,istirahat/tidur,buang air besar/kecilKebiasaan makan : selera makan klien kurang, makanan yang disediakan hanya ½ porsi yang dimakan, makanan yang dikonsumsi kadang- kadang nasi/ bubur, klien mengatakan suka makan makanan ringan.Kebiasaan minum : Minum klien setiap hari cukup banyak.Kebiasaan tidur : Cukup, siang hari kadang – kadang tidur sebentar kemudian terbangun lagi dan pada malam hari tidur cukup mulai jam
20.00 – 05 .00, namun malam juga sering terbangun karena sering kencing dan melakukan shalat malam.Kebiasaan BAB : Klien mengatakan BAB eratur saja, frekwensinya kadang-kadang 3 x sehari apabila tidak puasa. Tapi apabila puasa hanya 1 xsehari.
f. Perubahan – perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakanKlien mengatakan bahwa kemampuannya untuk berjalan sudah berkurang,sering terasa kakt pada kedua lututnya, badan juga tampak membungkuk.
g. Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obatNy I adalah lansia yang rajin berobat, minum obat teratur sesuai dengan dosis yang diberikan. Bila ada keluhan yang berarti klien tidak segan – segan berobat.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pandang, perabaan, ketok dan dengar pada system – system :a. Integumen Terjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi,
turgor dan tekstur cukup baik.b. Muskuloskletal Terjadi kekakuan pada lutut kaki, berjalan pelan dan agak miring,
kekuatan otot berkurang, kelemahan ada.c. Respirasi Tidak ada keluhan yang berarti.d. Kardiovaskuler Tidak ada keluhan yang beratie. Perkemihan Frekuensi BAB klien tidak tentu ( kadang-kadang 2- 3 x sehari ) dan BAK lancarf. Persyarafan Tangan kanan tampak tremorg. Fungsi sensoris
Penglihatan, pandangan berkurang pada jarak 1 meter, mata sering berair
Pendengaran, agak berkurang dengan frekuensi yang rendah Pengecapan, sensitivitas pengecapan berkurang,terjadi
perubahan nafsu makan. Penciuman,masih baik.
II. Psikologisa. Daya ingat, cukup baik pada masalah jangka pendek dan jangka panjang
kadang – kadang ada yang terlupakan.b. Proses fikir Cukup baikc. Alam perasa
Cukup baik
d. OrientasiCukup baik
III. Sosial Ekonomio Kesibukan lansia mengisi waktu luang adalah membuat kerajinan tangan
( menyulam )o Sumber keuangan kadang dari penyantun yang datang kadang dari
tetangga klien.o Sebelumnya klien tinggal dengan majikannya.o Kegiatan organisasi yang diikuti klientidak ada.o Pandangan lansia terhadap lingkungan sekitarnya cukup baik dan dia
merasa nyaman berserta dengan teman- teman sewismanya.o Klien cukup sering untuk bersosialisai dengan teman satu wisma.o Yang sering mengunjungi klien ada tetangga yang dekat dengan klien.
IV Spritual
o Klien adalah orang yang taat sekali beribadah, menjalankan sholat lima waktu dan rutin puasa senin dan kamis.
o Klien jarang mengikuti kegiatan keagamaan oleh karena kelemahan yang terjadi.
o Dalam menyelesaikan masalah, ,klien hanya berdao dan sholat.o Manjalani kehidupannya kilien sangat optimis dan klien berharap diakhir
hidupnya kilien tetap bahagia.
RIWAYAT KESEHATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Klien/ Data Biografis
N a m a : Ny ITempat dan tanggal lahir : 100 tahun
Jenis Kelamin : PerempuanSuku / Agama : Sunda/ IslamPendidikan : SRStatus : JandaAlamat/ telepon : Wisma 3 melati PSTW Gaumabaji Orang paling dekat : Lies, Neng
2. Riwayat Keluarga
Pasangan hidup : Tn DUmur : 100 tahunPekerjaan : SwastaKematian : MeninggalTahun Meninggal : Tidak ingat
Penyebab kematian : Sakit asmaAnak- anak yang hidup; Klien tidak mempunyai anak
3. Riwayat pekerjaanStatus pekerjaan saat ini : Saat ini klien tidak bekerjaPekerjaan sebelumnya : pernah menjadi pembantu rumah tanggaSumber-sumber pendapatan : Dari bantuan pengunjung panti dan orang yang
terdekat4. Riwayat Lingkungan Hidup
Tipe tempat tinmggal : Panti milik pemerintahJumlah kamar : 6 kamarJumlah Orang yang tinggal di rumah : 2 orang satu kamar, semuanya
berjumlah 9 orangDerajat privasi : BaikAlamat/ telepon : Wisma 3 melati PSTW GaumabajiTetanggga terdekat : Wisma 2 dan 4 serta rumah pembina.
5. Riwayat Rekreasi Hobbi/minat : Tidak ada yang specifik
6. Sumber/system perndukung yang digunakanDokter dan perawat Puiskesmas Bontomarannu yang mengunjungi panti 3
dalam satu kali seminggu.
7. Deskripsi Hari khusus ( termasuk kebiasaan ritual waktu tidur )Tidur siang : Setelah sholat Zduhur ( sebentar – sebentar )Tidur malam : Mulai jam 20.00 s/d jam 05.00 . Klien mengatakan sering
terbangun malam karena sering kencing.
8. Status kesehatan saai iniStatus kesehatan umum selama setahun yang lalu : sakit persendian dan
pandangan mata kaburStaus kesehatan selama 5 tahun yang lalu : Sakit perutKeluhan – keluhan kesehatan utama ; Klien mengatakan sekarang
sering sakit persendian, kadang-kadang kalau sakit sampai tidak bias jalan dan pandangan semakin kabur.
Pengetahuan / pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : baik
Obat - Obatan
Nama obat : Tidak jelas nama obat yang diberikanDosis : 3 kali sehariWaktu menggunaannya : pagi, siang dan soreDokter yang menginstrusikan : dari Puskesmas Bontomarannu
Masalah – masalah dengan ketaatan yang rumit dengan jumlah dan jenis obat yang banyak
Efek samping tak menyenangkan : Tidak ada
Alergi ( catatan agen dan reaksi sfecifik )Obat – obatan : Tidak adaMakanan : Tidak ada
NutrisiDiet selama 24 jam termasuk cairan : Diet pagi : bubur, siang : nasi + sayur + ikan, dan malam sama dengan sore.Riwayat peningkatan/penurunan BB : adaPola konsumsi makanan : frekwensi 3 kali sehari, kadang-kadang klien puasa senin dan kamis. Makan dilakukan secara bersama- sama dengan lansia yang lainMasalah – masalah menelan/mengunyah : Klien mengatakan terasa susah mengunyah makanan oleh karena gigi sudah tanggal semua
9. Status Kesehatan yang laluPenyakit masa kanak –kanak : Sering batuk pilekPenyakit serius kronik : Tidak pernah mengalami sakit
yang seriusTrauma : Tidak pernah terjadi traumaPerwatan di RS : Tidak pernahOperasi : Tidak pernahRiwayat obstetric : G0 P0 A0
10. Riwayat Keluarga
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Garis perkawinan: Garis Keturunan
: Klien
11.Tinjauan systema. Umum
X
J D
XX
I
X
N
X
Klien mengatakan sesalu saj mengalami kelelahan yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari – hari, tampak perubahan padfa tekstur kulit, perubahan pigmentasi, terjadi perubahan berat badan dalam setahun yaitu BB menurun, perubahan nafsu makan, kesulitan tidur dan terjadi perubahan rambut yaitu menjadi putih dan mudah rontok.
b. Kepala Tidak ada keluhan yang berarti
c. MataKlien mengatakan terjadi perubahan pada penglihtannya yaitu pandangan jadi kabur, air mata sering keluar. Tampak klien mengugunakan lensa kontak. Dampak terhadap aktivitas sehari – hari terjadi akibat keluhan tersebut diatas
d. TelingaKlien mengatakan hanya bisa mendengar dengan jelas apabila dengan frekwensi suara yang agak tinggi. Kelainan yang lain tidak ada, keadaan telinga cukup bersih.
e. Mulut dan TenggorokanKlien menagtakan giginya sudah tanggal semua sehingga susah untuk mengunyah makanan , kesulitan menelan kadang terjadi bila makanan yang dikonsumsi tidak lembut, terjadi juga perubahan pada suara klien yaitu nada yang cukup rendah/ pelan.
f. Hidung dan sinusTidak ada keluhan
g. PayudaraTidak ada kelainan dan tampak sudah tidak kencang lagi.
h. LeherTidak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak terbatas gerakan lehernya/pelan.
i. KardiovaskulerTidak ada kelainan bunyi jantung 1 dan 2 masih terdengar baik, kilien berjalan sedikit miring.
j. PernafasanTidak ada keluhan yangs serius hanya apabila klien terlalu banyak aktivitas tampak seperti kelelahan.
k. Gastrointestinal
Klien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan oleh karena gigi sudah tanggal, klienjuga mengatakan nafsu makan berkurang, pola defekasi masih normal yaitu apabila tidak puasa defekasi bisa 2s/d 3 x sehari tapi kalau puasa hanya 1 x saja
l. Genitoreproduksi wanitaTidak ada keluhan. Klien tidak pernah melahirkan.
m. MuskuloskletalKlien mengatakan kaku pada persendian terutama pada lutut, kadang- kadang tidak bisa bergerak apabila bengkak. Terjadi kekakuan pada gerakan tubuh,perubahan poster tubuh agak sedikit membungkuk dan jalan sedikit agak miring,terjadi defotmitas pada kaki kanan, kelemahan, dan klien tidak pernah melakukan aktivitas seperti latihan gerak sendi . Keluhan tersubut diatas sangat berpengaruh terhadap kegiatan sehari – hari klien.
n. Sistem syaraf pusatKlien mengatakan tangan kirinya bila memegang sesuatau terasa bergetar / tremor
o. Sistem EndokrinTerjadi perubahan pigmentasi kulit,perubahan rambut dan kadang – kadang klien sering kencing.
p. PsikososialKlien mengatakan bahwa keadaannya sekarang biasa – biasa saja, bila ada sesuatu yang membuat klien sedih klien hanya bisa berdoa, sholat malam dan puasa senin- kamis, Kesulitan dalam konsentrasi juga terjadi, stress saat ini tidak ada, bila berbicara tentang kematian dan masa depan klien menyatakan mau meninggal dalam keadaan bahagia dan tampak klien merasa optimis sehingga dalam kehidupan sehari – harinya biasa saja.
B. Analisa Data
NO DATA SUBJEKTI/OBJEKTIF
ETIOLOGI MASALAH
1
2
Data Subjektif :Klien mengatakan kaku pada persendian terutama pada lutut, kadang- kadang tidak bisa bergerak apabila bengkak.
Data Objektif :Terjadi kekakuan pada gerakan tubuh,perubahan poster tubuh agak sedikit membungkuk dan jalan sedikit agak miring,terjadi defotmitas pada kaki kanan, kelemahan, dan klien tidak pernah melakukan aktivitas seperti latihan gerak sendi . Keluhan tersubut diatas sangat berpengaruh terhadap kegiatan sehari – hari klien.
Data subjektif :Klien mengatakan terjadi perubahan pada penglihtannya yaitu pandangan jadi kabur, air mata sering keluar. Klien mengatakan tangan kirinya bila memegang sesuatau terasa bergetar / tremor
Data Objektif :Tampak klien mengugunakan lensa kontak. Dampak terhadap aktivitas sehari – hari terjadi akibat keluhan
Proses penuaan
Penurunan fungsi tubuh
Terganggu system muskuloskletal
Berkurangnya masa ototPerubahan degeneratif jar.
Connective
Kekuatan otot menurunEndurance dan koordinasi
menurun.ROM terbatas
Gangguan mobilitas fisik
Proses penuaan
Penurunan fungsi tubuh
Gg.sist Gg. Sist. Penglihatan Persyarafan
Penurunan Kurang Sensitivitas koordinasiPada cahaya.Respon me gerakan lambat. tubuh Lap. Pandang TremorMenyempit
Gangguan mobilitas fisik
Risiko cedera fisik
3
4
tersebut diatas
Data Subjektif :Klien mengatakan terasa susah mengunyah makanan oleh karena gigi sudah tanggal semua.. Nafsu makan berkurangSelama 24 jam termasuk cairan :Makan pagi : bubur, siang : nasi + sayur + ikan, dan malam sama dengan sore.
Data Objektif :Riwayat peningkatan/penurunan BB : adaPola konsumsi makanan : frekwensi 3 kali sehari, kadang-kadang klien puasa senin dan kamis. Makan dilakukan secara bersama- sama dengan lansia yang lain.Pada tanggal pengkajian klien hanya makan bubur ½ porsi saja.
Data subjektif :Klien mengatakan kalau tidur siang hanya sebentar – sebentar saja, sering terbangun malam karena sering kencing.
Resiko cedera
Proses penuaan
Penurunan fungsi tubuh
Gg. sist Gg. sistPencernaan persyarafan
Kehilangan SensitivitasGigi indra penge capan
kesulitan Rasa laparproses me menurunngunyah
Tidak ada nafsu makan
Intake kurang
Perubahan nutruisi ( kurang dari kebutuhan tubuh )
Proses penuaan
Perubahan fisiologis secara degeneratif pada RAS
Perubahan nutrisi ( kurang dari kebutuhan tubuh )
Gangguan pola tidur
Jadwal tidur siang : SeteTidur siang lah sholat duhur Tidur
malam : Mulai jam 20.00 s/d jam 05.00
Mudah terjaga
Stress baru
Gangguan pola tidur
C. Masalah Keperawatan / Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi system muskuloskletal.
2. Risiko cedera fisik berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan / persayarafan.
3. Perubahan nutrisi ( kurang dari kebutuhan tubuh ) berhubungan dengan penurunan nafsu makan, kehilangan organ pencernaan ( gigi )
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologis
B Rencana Tindakan keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi sist. Muskuloskletal ditandai dengan :Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri pada persendian terutama pada lutut, pinggang.
Klien mengatakan bila berjalan bertumpu pada telapak kaki kanan bagian depan.
Data Objektif : Klien tampak
pinjang. Terjadi kekakuan
kaki kiri pada gerakan tubuh,
perubahan poster tubuh agak sedikit
Gangguan mobilitas fisik dapat berkurang dengan criteria :Keluhan klien berkurang.Tidak terjadi kekakuan gerakan lagi.Kelemahan berkurang.Bisa melakukan aktivitas latihan yang ringan.Aktivitas sehari – hari tidak terganggu lagi.
1.Bina hubungan saling percaya
2.Kaji kemampuan dan kelemahan secara fungsional .
3.Kaji derajat mobilisasi klien dengan menggunakan skala ketergantungan ( 0-4) atau dengan skala tingkat kemandirian.( 0-5 ) atau ( A- E )
1. Hubungan saling percaya mempermudah dalam penggalian masalah lebih lanjut.
2. Pengkajian kemampuan dan kelemahan berguna untuk pengembilan intervensi selanjutnya
3. Mengetahui sampai sebatas mana kemandirian klien
Jam :1.Membina hubungan saling
percaya Memperkenalkan diri, tujuan
interaksi,dll Hasil : Hubungan saling percaya
terbina.
Jam ;2 .Mengkaji kemampuan dan
kelemahan secara fungsional . Hasil : Kemapuan klien hanya
mampu mandi, makan,BAB,BAK, cuci pakaian, menyapu, mengepel dll.
Jam :3 Mengkaji derajat mobilisasi klien
dengan menggunakan skala ketergantungan ( 0-4) atau dengan skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien 5/A
Jam :
S : Kelin
mengatakan Masih nyeri pada
persndiannya. Klien
mengatakan bila berjalan bertumpu pada telapak kaki kanan bagian depan
O :.
Klien tampak pinjang.
Terjadi kekakuan kaki kiri pada gerakan tubuh,
perubahan poster tubuh agak sedikit miring kekiri bila jalan.
Kaki kiri lebih
miring kekiri bila jalan.
Kaki kiri lebih keci daripada kaki kanan.
Klien tidak dapat menggerakan kaki kiri
4.Jelaskan pada klien tentang proses penuan dan mamfaat latihan bagi tubuh.
5.Ajarkan dan demonstrasikan laithan ROM aktif/pasif
6.Bantu untuk melakukan latihan rentang gerak ( ROM aktif atau fasif )
7.Anjurkan klien untuk latihan menggunakan ektrimitas yang tidak sakit.
8.Ajarkan klien teknik relaksasi.
4. Dengan penjelasan akan meningkatkan pengetahuan dan klien akan mau mengikuti anjuran
5. Klien dapat mencontoh dan melaksanakan latihan secara mandiri
6. Mengurangi kesalahan dalam melakukan latihan dan mengurangi beban latihan.
7. Agar tidak menimbulkan stress baru.
8. Relaksasi akan mengurangi nyeri yang dirasakan sehingga klien tidak takut melakukan latihan.
Jam4 Menjelaskan pada klien tentang
proses penuan dan mamfaat latihan bagi tubuh.
Hasil : Klien memahami
Jam5. Mengajarkan dan demonstrasikan
laithan ROM aktif/pasif melalui latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan latihan gerakan yang ringan saja.
Jam6. Membantu untuk melakukan
latihan rentang gerak ( ROM aktif atau fasif )
Hasil : Klien merasakan mudah setelah dibantu melakukan latihan
Jam7. Mengnjurkan klien untuk latihan
menggunakan ektrimitas yang tidak sakit.
Hasil : memahami anjuran.
Jam8. Mengajarkan klien teknik
relaksasi. Hasil : klien mengikuti apa yang
diajarkan dan mengatakan merasa enak.
keci daripada kaki kanan.
Klien tidak dapat menggerakan kaki kiri
A : Gangguan mobilitas fisik masih terjadi
P; pertahankan intervensi
9.Buatkan rencana aktivitas klien sehingga istirahat klien tidak terganggu
10 Beri kesempatan klien untuk melakukan aktivitas secara optimal sesuai kemampuan.
11.Libatkan keluarga/teman/pembina dalam kegiatan latihan dan aktivitas sehari – hari.
12. Lakukan kolaborasi dengan tiem kesehatan lain bila ada keluhan.
9. Jadwal yang dibuatkan akan membimbing klien dalam melakukan aktivitas sehingga klien dapat istirahat dan meluangkan waktu untuk yang lainnya.
10. Meningkatkan kemampuan dan harga diri klien.
11. Peran kleuarga penting agar dalam aktivitas sehari-hari klien tetap kooperatif dalam bekerjasaama.
12. Menjaga dan menyempurnakan perawatan yang dinerikan.
Jam:9. Membuatkan rencana aktivitas
klien sehingga istirahat klien tidak terganggu.
Hasil : TAK ( latihan Okupasi ) bisa dilakukan tiap pagi setelah makan pagi
jam:10. Memberi kesempatan klien
untuk melakukan aktivitas secara optimal sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan aktivitas yang bisa dilakukan
sendiri
Jam :11.Melibatkankeluarga/teman/
pembina dalam kegiatan latihan dan aktivitas sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan pembina selalu ada.
Jam :
Tanggal :
Risiko cedera fisik berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan dan persyarafan ditandai denganData subjektif :Klien mengatakan terjadi perubahan pada penglihtannya yaitu pandangan jadi kabur, air mata sering keluar. Klien mengatakan tangan kirinya bila memegang sesuatau terasa bergetar / tremorData Objektif :Tampak klien mengugunakan lensa kontak. Dampak terhadap aktivitas sehari – hari terjadi akibat keluhan tersebut
Cedera fisik dapat diatasi dengan kriteria :Keluhan penglihatan kabur tidak lagi, air mata berlebihan jadi berkurang dan gemetaran tidak lagi.Pemakaian lensa kontak kadang-kadang saja bila sangat diperlukan.Aktivitas sehari – hari tidak terganggu lagi.
1. Kaji tingkat penurunan penglihatan mata klien dan penurunan fungsi persyarafan klien.
2. Jelaskan pada klein tentang proses penuaan dan dampaknya pada mata dan syaraf.
3. Jelaskan kebutuhan klien akan keamanan dan keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut.
4. Ciptakan lingkungan ruangan yang cukup : pencahayaannya, lantai tidak licin/basah dan
1. Dengan pengkajian diharapkan akan dapat dengan mudah menentukan intervensi yang akan diberikan.
2. Dengan penjelasan klien dapat memahami dan kahirnya dapat kooperatif dalam segala tindakan.
3. Supaya klien mengetahui apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah nya.
4. Dengan lingkungan ruangan yang cukup pencahayaan dan
1. Kaji tingkat penurunan penglihatan mata klien dan penurunan fungsi persyarafan klien.Hasil : Penurunan penglihatan pada jarak ½ meter klien masih bisa lihat tapi kurang jelas.Dan tremor terjadi bila tangan kiri memegang sesuatu.
Jam :2. Jelaskan pada klein tentang
proses penuaan dan dampaknya pada mata dan syaraf.Hasil : Klien mamahami penjelasan yang diberikan.
Jam :3. Jelaskan kebutuhan klien akan
keamanan dan keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut.Hasil : Klien mengerti dan mampu menyebutkan ulang yang dijelaskan walaupun dengan bantuan.
Jam :4. Ciptakan lingkungan ruangan
yang cukup : pencahayaannya, lantai tidak licin/basah dan ada pagar untuk berpegang tangan.Hasil : lingkungan cukup pencahayaannya dengan lampu, lantai tidak licin dan basah serta
Jam :
S :Klien mengatakan masih terjadi perubahan pada penglihtannya yaitu pandangan jadi kabur, air mata sering keluar. Klien mengatakan tangan kirinya juga masih gemetaran bila memegang sesuatau
O :Tampak klien mengugunakan lensa kontak. Pandangan pada jarak ½ meter masih bisa dilihat klien, tremor masih
ada pagar untuk berpegang tangan.
5. Hindari lantai kamar mandi dan WC yang licin serta beri pegangan.
6. Dekatkan barang – barang keperluan klien.
7. Ajarkan cara menggunakan alat abntu pindah ( turun dari tempat tidur, bangun pada malam hari untuk BAB/BAK.
8. Libatkan keluarga/teman se wisma untuk saling tolong – menolong.
lantai yang tidak licin akan meminimalkan terjadinya cedera.
5. Mencegah terjadinya injuri.
6. Memudahkan klien melihatn dan menjangkau tanpa memerlukan banyak bantuan.
7. Meminimalkan cedera.
8. Peran serta keluarga dan teman se wisma sangat membantu
diruangan disiapkan pegangan.
Jam :5. Hindari lantai kamar mandi dan
WC yang licin serta beri pegangan.Hasil: Daerah sekitar WC dan Kamar mandi tidak licin ( Kering )
Jam :6. Dekatkan barang – barang
keperluan klien.Hasil : Barang – barang yang diperlukan klien dekat dengan klien yaitu disamping tempat tidur.
Jam :7. Ajarkan cara menggunakan alat
abntu pindah ( turun dari tempat tidur, bangun pada malam hari untuk BAB/BAK.Hasil : klien bisa mengerti dan melaksanakan hal – hal yang telah dianjurkan.
Jam :8. Libatkan keluarga/teman se
wisma untuk saling tolong – menolong.Hasil : Semua klien yang ada di wisma 3 saling tolong menolong.
terjadi. Dampak terhadap aktivitas sehari – hari terjadi akibat keluhan tersebut diatas
A: Risiko cedera masih persisten.
P :Pertahannkan intervensi
Tanggal :
Perubahan nutrisi ( kurang dari kebutuhan tubuh ) berhubungan dengan penurunan nafsu makan, kehilangan organ pencernaan ( gigi ) ditandai denganData Subjektif :Klien mengatakan terasa susah mengunyah makanan oleh karena gigi sudah tanggal semua.. Nafsu makan berkurangSelama 24 jam termasuk cairan :Makan pagi : bubur, siang : nasi + sayur + ikan, dan malam sama dengan sore.Data Objektif :Riwayat peningkatan/penurunan BB : adaPola konsumsi makanan : frekwensi 3 kali sehari, kadang-kadang klien puasa senin dan kamis. Makan dilakukan secara bersama- sama dengan lansia yang lain.Pada tanggal pengkajian klien hanya makan bubur
Perubahan nutrisi ( kurang dari kebutuhan tubuh ) dapat diatasi dengan criteria :Klien tidak lagi mengeluhkan susah mengunyah makanan, nafsu makan bertambah. BB meningkat.Pola konsumsi makanan jadi teratur dan makanan yang disajikan dihabiskan 1 porsi.
9. Kolaborasi dengan tiem kesehatan lain daalm hal pengobatan atau tindakan lainnya.
1. Kaji kebutuhan nutrisi dan perubahan nutrisi yang terjadi.
2. Jelaskan pada klien tentang proses penuan hubungan dengan proases sist pencernaan.
3. Anjurkan klien untuk makan – makanan dalam porsi kecil tapi sering dan makan biscuit.
4. Anjurkan klien untuk tidak makan
dalam mengurangi risiko kecelakanaan.
9. Untuk meningkatkan fungsi yang terganggu dan memberikan therapy
1. Dapat menentukasn intervensi yang akan diberikan.
2. Agar klien mengetahui dan klien akan mengerti apa yang terjadi / dampak dari prose penuaan tersebut.
3. Dengan makan – makanan dengan porsi kecil tapisering akan melatih abdomen beradaptasi dengan makanan
Jam :9. Kolaborasi dengan tiem
kesehatan lain daalm hal pengobatan atau tindakan lainnya.
Jam :1. Kaji kebutuhan nutrisi dan
perubahan nutrisi yang terjadi.Kebutuhan nutrisi klien perhari kira- kira 5500 kalori, dan perubahan terjadi dibuktikan terjadi penurunan BB.
Jam :2. Jelaskan pada klien tentang
proses penuan hubungan dengan proases sist pencernaan.Hasil : klien mengerti tentanproses penuaan dan dampaknya terhadap nutrisi klien.
Jam :3. Anjurkan klien untuk makan –
makanan dalam porsi kecil tapi sering dan makan biscuit.Hasil ; Makanan yang tidak dihabiskan disimpan oleh klien kemudian dimakan lagi pada jam tertentu, dan klien suka makan biscuit yang dicelupkan di air putih
Jam :
S :Klien mengatakan masih susah mengunyah makanan oleh karena gigi sudah tanggal semua.. Nafsu makan masih kurang
O :Riwayat peningkatan/penurunan BB : adaPola konsumsi makanan : frekwensi 3 kali sehari, kadang-kadang klien puasa senin dan kamis.
½ porsi saja. makanan yang keras dan sulit untuk ditelan/makan.
5. Anjurkan klien untuk makan makanan yang banyak mengandung serat dan batasi makanan yang tinggi alori.
6. Anjurkan semua klien untuk makan secara bersama – sama
7. Kolaborasi untuk penyajian makanan yang hangat dan dengan menu yang bervariasi
dan tidak membuat klien merasa bosan/enek.
4. Makanan yang keras akan membuat trauma pada organ mulut oleh karena gigi sudah banyak yang tanggal.
5. Serat berfungsi untuk mempermudah dalam proses BAB dan kalori yang tinggi akan menyebabkan penambahan BB.
6. Menghilangkan stress dan meningkatkan selera makan.
7. Makanan yang hangat dfan bervariasi akan
Jam :4. Anjurkan klien untuk tidak makan
makanan yang keras dan sulit untuk ditelan/makan.Hasil : klien mematuhi anjuran dengan tidak memakan makanan yang keras.
Jam :5. makan makanan yang banyak
mengandung serat dan batasi makanan yang tinggi kalori.Hasil : klien suka makanan seperti sayuran ( daun pepaya )dan buah ( pisang )
Jam :6. Anjurkan semua klien untuk
makan secara bersama – samaHasil : semua klien yang ada di wisma selalu makan bersama – sama di meja makan.
Jam :7. Kolaborasi untuk penyajian
makanan yang hangat dan dengan menu yang bervariasi
Makan dilakukan secara bersama- sama dengan lansia yang lain.Makanan yang disajikan hanya di makan ½ porsi saja.
A: Perubahan pola nutrisi masih terjadi
P;Pertahankan intervensi
Tanggal :Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologis ditandai denganData subjektif :Klien mengatakan kalau tidur siang hanya sebentar – sebentar saja, sering terbangun malam karena sering kencing.Jadawal tidur siangTidur siang : Setelah sholat Zduhur Tidur malam : Mulai jam 20.00 s/d jam 05.00
Gangguan pola tidur klien dapat teratasi dengan kriteria :Klien tidur dengan tenang, tidak sering terjaga
1. Kaji pola tidur klien.
2. Jelaskan tyentang proses penuaan denga peurbahan pola tidur pada klien.
3. Anjurkan pada lansia untuk menyediakan temapat tidur yang nyaman dan bersih.
4. Beri / ciptakan lingkungan yang cukup ventilasi,
membuat selera makan
bertambah.
1. Memastikan pola tidur klien berubah.
2. Meningkatkan pengetahuan klien dan hubungannya dengan perubahan tidur yang terjadi.
3. Lingkungan yang nyaman dan bersih dapat
Jam :1. Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau tidur siang sebentar-sebentar saja dan malam sering terbangun
Jam :2. Jelaskan tyentang proses
penuaan denga peurbahan pola tidur pada klien.Hasil : klien mengerti penjelasan yang diberikan.
Jam :3. Anjurkan pada lansia untuk
menyediakan temapat tidur yang nyaman dan bersih.Hasil : Tempat tidur klien rapi dan bersih
Jam :4. Beri / ciptakan lingkungan
yang cukup ventilasi, bebas dari bau – bauan.Hasil : Jendala kamar
Jam :S :Klien mengatakan tidur siang masih sebentar – sebentar saja, tapi malam mulai enak, jarang terbangun.
O :Tampak klien segar
A ; Pola tidur mulai berubah baik
P ;Pertahankan
bebas dari bau – bauan.
5. Latih lansia untuk latihan fisik yang ringan ( sesuai hobi dan kemampuan ) pada siang hari beberapa jam sebelum klien tidur
6. Ajarkan / demonstrasi teknik relaksasi pada klien sebelum tidur.
7. Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat dan minum segelas susu hangat sebelum tidur.
8. Anjurkan lansia untuk kosongkan
meningkatkan kenyamanan klien saat tidur.
4. Membantu sirkulasi udara sehingga udara yang di hirup betul – betul bersih.
5. Latihan bertujuan memperlancar sirkulasi dan kelenturan otot.
6. Membantu menginduksi tidur.
7. Meningkatkan efek relaksasi, susu mempunyai kualitas soporifik, sintesis serotinin neurotransmitter yang membantu
terbuka.
Jam :5. Latih lansia untuk latihan fisik
yang ringan ( sesuai hobi dan kemampuan ) pada siang hari beberapa jam sebelum klien tidur.Hasil : Klien melakukan aktivitas latihan gerak sebelum tidur.
Jam :6. Ajarkan / demonstrasi teknik
relaksasi pada klien sebelum tidur.Hasil : Klien bisa mengikuti latihan yang telah diajarkan.
Jam :7. Tingkatkan regimen
kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat dan minum segelas susu hangat sebelum tidur.Hasil : Klien minum susu yang telah dibuat.
Jam :8. Anjurkan lansia untuk
kosongkan KK sebelum tidur.Hasil : Klien memahami anjuran
intervensi.
KK sebelum tidur.
9. Anjurkan berdoa sebelum tidur.
10. Kolaborasi bila terjadi gangguan
pasien tertidur dan tidur lebih lama.
8. Mengurangi terbangun pada malam harinya.
9. Memberikan rasa aman,membuat perasaan jadi tenang dan aman.
10. Membantu prose pengobatan bagi klien.
untuk mengosongkan KKJam :9. Anjurkan berdoa sebelum
tidur.Hasil : kilien mengatakan selalu berdoa sebelum tidur.
Jam :10. Kolaborasi bila terjadi
gangguan
CATATAN PERKEMBANGAN
NO DX HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
1 I Sabtu,20-12-03 Jam ; 09.00
1. Mengkaji kemampuan dan kelemahan secara fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu mandi, makan,BAB,BAK, dan cuci pakaian sendiri.
Jam : 09.302. Mengkaji derajat mobilisasi klien dengan
menggunakan skala ketergantungan ( 0-4) atau dengan skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien 5/A
Jam; 09. 453. Mengulangi kembali penjelasan pada klien tentang
proses penuan dan mamfaat latihan bagi tubuh. Hasil : Klien memahami
Jam 09.554. Melanjutkan kembali laithan ROM aktif/pasif melalui
latihan okopasi. Hasil : Klien bisa melakukan latihan gerakan yang
ringan saja. Jam ; 10.105. Membantu untuk melakukan latihan rentang gerak
( ROM aktif atau fasif ) Hasil : Klien merasakan mudah setelah dibantu
melakukan latihan
Jam : 10. 157. Mengajarkan klien teknik relaksasi. Hasil : klien mengikuti apa yang diajarkan dan
mengatakan merasa enak.
jam: 10.30 9.Memberi kesempatan klien untuk melakukan aktivitas
secara optimal sesuai kemampuan. Hasil : klien tetap melakukan aktivitas yang bisa
dilakukan sendiri
Jam :11.0010.Melibatkankeluarga/teman/pembina dalam kegiatan
latihan dan aktivitas sehari - hari Hasil : Peran serta teman dan pembina selalu ada.
Jam :1. Kaji tingkat penurunan penglihatan mata klien
dan penurunan fungsi persyarafan klien.
Jam :12.00
S : Klien mengatakan nyeri pada
persendian terutama pada lutut, pinggang.
Klien mengatakan bila berjalan bertumpu pada telapak kaki kanan bagian depan.
O : Klien tampak pinjang. Terjadi kekakuan kaki kiri
pada gerakan tubuh, perubahan poster tubuh agak
sedikit miring kekiri bila jalan. Kaki kiri lebih keci daripada
kaki kanan. Klien tidak dapat
menggerakan kaki kiri
A : Gangguan mobilitas fisik masih terjadi
P; Pertahan kan intervensi
2 II
Hasil : Penurunan penglihatan pada jarak ½ meter klien masih bisa lihat tapi kurang jelas.Dan tremor terjadi bila tangan kiri memegang sesuatu.
Jam :2. Jelaskan pada klein tentang proses penuaan dan
dampaknya pada mata dan syaraf.Hasil : Klien mamahami penjelasan yang diberikan.
Jam :3.Jelaskan kebutuhan klien akan keamanan dan
keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut. Hasil : Klien mengerti dan mampu menyebutkan
ulang yang dijelaskan walaupun dengan bantuan.
Jam :4. Hindari lantai kamar mandi dan WC yang licin serta
beri pegangan. Hasil: Daerah sekitar WC dan Kamar mandi tidak
licin ( Kering )
Jam :5. Ajarkan cara menggunakan alat abntu pindah ( turun
dari tempat tidur, bangun pada malam hari untuk BAB/BAK.
Hasil : klien bisa mengerti dan melaksanakan hal – hal yang telah dianjurkan.
Jam :7.Libatkan keluarga/teman se wisma untuk saling
tolong – menolong. Hasil : Semua klien yang ada di wisma 3 saling
tolong menolong.
Jam :
1. Kaji kebutuhan nutrisi dan perubahan nutrisi yang terjadi.
Kebutuhan nutrisi klien perhari kira- kira 5500 kalori, dan perubahan terjadi dibuktikan terjadi penurunan BB.
Jam :2. Anjurkan klien untuk makan – makanan dalam porsi
kecil tapi sering dan makan biscuit. Hasil ; Makanan yang tidak dihabiskan disimpan oleh
klien kemudian dimakan lagi pada jam tertentu, dan klien suka makan biscuit yang dicelupkan di air putih
Jam :3. Makan makanan yang banyak mengandung serat dan
batasi makanan yang tinggi kalori.
Jam :S :Klien mengatakan masih terjadi perubahan pada penglihtannya yaitu pandangan jadi kabur, air mata sering keluar. Klien mengatakan tangan kirinya juga masih gemetaran bila memegang sesuatau
O :Tampak klien mengugunakan lensa kontak. Pandangan pada jarak ½ meter masih bisa dilihat klien, tremor masih terjadi. Dampak terhadap aktivitas sehari – hari terjadi akibat keluhan tersebut diatas
A: Risiko cedera masih persisten.
P :Pertahannkan intervensi
3
4
III
IV
Hasil : klien suka makanan seperti sayuran ( daun pepaya )dan buah ( pisang )
Jam :4. Kolaborasi untuk penyajian makanan yang hangat
dan dengan menu yang bervariasi
Jam :1. Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau tidur siang sebentar-sebentar saja dan malam sering terbangun.
Jam ;2. Anjurkan pada lansia untuk menyediakan temapat
tidur yang nyaman dan bersih.Hasil : Tempat tidur klien rapi dan bersih
Jam :3. Latih lansia untuk latihan fisik yang ringan ( sesuai
hobi dan kemampuan ) pada siang hari beberapa jam sebelum klien tidur.Hasil : Klien melakukan aktivitas latihan gerak sebelum tidur.
Jam :5. Tingkatkan
regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat dan minum segelas susu hangat sebelum tidur.Hasil : Klien minum susu yang telah dibuat.
Jam :6. Anjurkan lansia
untuk kosongkan KK sebelum tidur.Hasil : Klien memahami anjuran untuk mengosongkan KK
Jam :6. Anjurkan berdoa sebelum tidur.
Hasil : kilien mengatakan selalu berdoa sebelum tidur.
Jam :
S :Klien mengatakan masih susah mengunyah makanan oleh karena gigi sudah tanggal semua.. Nafsu makan masih kurang
O :Riwayat peningkatan/penurunan BB : adaPola konsumsi makanan : frekwensi 3 kali sehari, kadang-kadang klien puasa senin dan kamis. Makan dilakukan secara bersama- sama dengan lansia yang lain.Makanan yang disajikan hanya di makan ½ porsi saja.
A: Perubahan pola nutrisi masih terjadi
P;Pertahankan intervenmsi
Jam :S :Klien mengatakan tidur siang masih sebentar – sebentar saja, tapi malam mulai enak, jarang terbangun.
O :Tampak klien segar
A ; Pola tidur mulai berubah baik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY “ I ”DI WISMA MELATI PANTI SOSIAL TRESNA WREDA GAUMABAJI KABUPATEN GOWA
MAKASSAR
DOSEN PEMBIMBING : ARIANTY SALEH S.KP
OLEH :SITI WARDATUN HASANAH S. Kep
NIM : c 120 00028
Program pendidikan profesi nersFakultas kedokteran univesiatas hasanuddin
Makassar 2002