Askep gerontik

22
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA IBU M DENGAN PERMASALAHAN KURANG NUTRISI DI RT 06/RW 03 KEL BANGET AYU KULON KEC GENUK KABUPATEN SEMARANG Disusun oleh : HASTRI APRILIANI Pembimbing : Ns. Aspihan, S.Kep PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

description

askep

Transcript of Askep gerontik

Page 1: Askep gerontik

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA IBU M DENGAN

PERMASALAHAN KURANG NUTRISI

DI RT 06/RW 03 KEL BANGET AYU KULON

KEC GENUK KABUPATEN SEMARANG

Disusun oleh :

HASTRI APRILIANI

Pembimbing :

Ns. Aspihan, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2014/2015

Page 2: Askep gerontik

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA IBU M DENGAN PERMASALAHAN

KURANG NUTRISI DI RT 06/RW 03 KEL BANGET AYU KULON

KEC GENUK KABUPATEN SEMARANG

I. PENGKAJIAN

A. Data Biografi Lansia

1. Nama : Ibu M

2. Umur : 69 tahun

3. Alamat dan Telp : Banget Ayu Kulon Rt 06/Rw 03

4. Agama : Islam

5. Pendidikan : Tidak sekolah

6. Suku : Jawa

7. Status perkawinan : Janda

8. Tanggal pengkajian : 25 Agustus 2014

B. Status kesehatan lansia Saat ini

Klien mengatakan batuk berdahak sejak tiga hari yang lalu.

C. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang berat dan

tidak pernah dirawat di rumah sakit. Sakit yang dialaminya pusing, batuk,

pilek, sakit pada punggung dan langsung sembuh jika sudah berobat ke

puskesmas. Klien mengatakan pada saat usia 60 tahun klien pernah jatuh

terpeleset di masjid.

D. Riwayat Keluarga

1. Care giver lansia (yang merawat lansia) :

Page 3: Askep gerontik

Klien saat ini tinggal bersama anak perempuan (Ny. S), menantu dan

ketiga cucunya. Klien dirawat oleh anak perempuannya.

2. Social support yang diberikan keluarga terhadap kesehatan lansia

(internal/eksternal) :

Ny. S (anak klien) mengatakan selalu memperhatikan klien dan

mencoba memenuhi apapun yang dibutuhkan oleh klien. Namun,

karena klien berasal dari tingkat ekonomi kurang, Ny. S (anak klien)

tidak dapat memenuhi apa yang diinginkan klien. Dalam memberikan

nutrisi pada klien, Ny. S (anak klien) hanya memberikan apa yang

bisa diberikan sesuai dengan kemampuan ekonominya. Biasanya jenis

makanan yang dimakan keluarga dan klien sama.

Ny. S (anak klien) mengatakan jika klien sakit keluarga selalu

memeriksakan ke puskesmas. Keluarga mendukung klien untuk selalu

datang ke posyandu lansia. Namun karena kesibukan anaknya,

beberapa bulan ini klien tidak datang ke posyandu lansia karena tidak

ada yang mengantar.

E. Faktor Aktivitas dan Ekonomi

1. Aktifitas dan spiritual lansia saat ini :

Klien mengatakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari adalah

mengasuh cucunya yang berusia 7 tahun, memberi makan ayam,

menonton televisi.

Klien mengatakan selalu menjalankan sholat 5 waktu dan sering

mengikuti pengajian yang diadakan di hari jumat dan minggu.

2. Pekerjaan lansia :

Klien tidak bekerja, selalu dirumah.

3. Penghasilan :

Klien tidak mempunyai penghasilan karena klien tidak bekerja.

4. Penentuan keuangan lansia :

Page 4: Askep gerontik

Klien mengatakan yang memberi uang adalah anak perempuannya.

Biasanya dalam sehari klien diberi uang 3000 rupiah saat anak klien

bekerja.

F. Faktor lingkungan

1. Kondisi rumah

Kondisi rumah klien kurang baik. Barang berserakan dimana-mana,

lantai dari tanah dan tidak rata, ventilasi cukup, dan terdapat kandang

ayam dan burung dara di samping rumah.

2. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan lansia

Klien mengatakan selalu berobat ke puskesmas jika tidak enak badan.

G. Pengkajian fisik

Pemeriksaan Umum :

BB : 35 kg

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 78 x/menit

RR : 24 x/menit

1. Pemeriksaan kepala

NO KEPALA YA TIDAK KETERANGAN1.2.3.4.

Sakit kepalaRiwayat traumaPusingGatal kulit kepala

√√√√

Tidak ada keluhan.

2. Pemeriksaan mata

NO MATA YA TIDAK KETERANGAN1.2.3.4.5.6.7.

Perubahan penglihatanKacamata Air mata berlebihanPruiritus Bengkak Diplopia Pandangan kabur

√√

√√

Pada pemeriksaan mata sklera merah, mata berair dan terdapat kotoran pada mata. Klien mengatakan pernah mengalami

Page 5: Askep gerontik

8.9.

Fotophobia Riwayat infeksi √

√ konjungtivitis.

3. Pemeriksaan telinga

NO TELINGA YA TIDAK KETERANGAN1.

2.3.4.5.6.7.

Perubahan pendengaran (presbiakuisis)Keluaran Tinitus Vertigo Sensitifitas pendengaranRiwayat infeksiAlat protesa

√√√√√√

Pendengaran klien baik, tidak mengalami gangguan.

4. Pemeriksaan mulut tenggorokan

NO MULUT TENGGOROKAN YA TIDAK KETERANGAN1.2.3.4.5.6.

Sakit tenggorokanLesi/ulkusSerak/perubahan suaraKesulitan menelanPeradangan gusiKondisi gigi

√√√√√√

Mulut klien bersih. Kondisi gigi klien banyak yang ompong, gigi yang dimiliki klien berjumlah 7 gigi.

5. Pemeriksaan leher

NO LEHER YA TIDAK KETERANGAN1.2.3.4.

Kekakuan Nyeri Benjolan/massaKeterbatasan gerak

√√√√

Tidak ada keluhan.

6. Pemeriksaan system saraf pusat

NO SISTEM SARAF PUSAT YA TIDAK KETERANGAN

1.2.3.4.5.6.7.8.

Sakit kepalaKejang Sinkope/serangan jantungParalisis ParesisMasalah koordinasiTremor/spasmeParestesia

√√√√√√√√

Tidak ada keluhan.

Page 6: Askep gerontik

9.10.

Cedera kepalaMasalah memori

√√

7. Pemeriksaan system endokrin

NO SISTEM ENDOKRIN YA TIDAK KETERANGAN1.2.3.4.5.6.7.8.

Intoleransi panasIntoleransi dinginGoiter (kelenjar gondok)Pigmentasi kulitPerubahan rambutPoliphagiaPolidipsi Poliuri

√√√√

√√√

Rambut klien berwarna putih (beruban).

8. Pemeriksaan system cardiovaskuler

NO SISTEM CARDIOVASKULER

YA TIDAK KETERANGAN

1.2.

3.4.

5.

6.

7.

8.9.10.11.

Nyeri dadaPalpitasi (sensasi nyeri jantung)Sesak nafasDispnoe d’effort (sesak aktifitas)Dispnoe noktural (sesak malam hari)Orthopnoe (sesak saat berbaring)Murmur (bunyi jantung abnormal)Edema Varises Perestesia Perubahan warna kulit

√√

√√

√√√√

Tidak ada keluhan.

9. Pemeriksaan system gastrointestinal

NO SISTEM GASTROINTESTINAL

YA TIDAK KETERANGAN

1.

2.3.4.5.6.7.

Disphagia (kesulitan menelan)Nyeri ulu hatiMual/muntahHematemesis Perubahan nafsu makanIntoleran makananIkterus

√√√

√√

Klien mengatakan tidak nafsu makan.

Page 7: Askep gerontik

8.9.10.11.

DiareKonstipasi Pendarahan rektumHaemoroid

√√√√

10. Pemeriksaan sistem integumen

NO SISTEM INTEGUMEN YA TIDAK KETERANGAN1.2.3.4.5.

Lesi/lukaPruitus Perubahan pigmentasiPerubahan teksturSering memar

√√√√√

Tidak ada keluhan.

11. Pemeriksaan system hemopoetik

NO SISTEM HEMOPOETIK YA TIDAK KETERANGAN1.2.3.4.

Perdarahan/memar abdomenPembengkakan kelenjar limfeAnemia Riwayat tranfusi darah

√√

√√

Tidak ada keluhan.

12. Pemeriksaan sistem perkemihan

NO SISTEM PERKEMIHAN YA TIDAK KETERANGAN1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

Disuria Frekwensi Menetes Ragu-raguDorongan Hematuria Poliuria Oliguria Nokturia Inkotinensia Batu Infeksi

√√√√√√√√√√√√

Tidak ada keluhan.Klien mengataan dalam sehari buang air kecil sebanyak 6 kali.

13. Pemeriksaan sistem muskuloskeletal

NO SISTEM MUSKULOSKELETAL

YA TIDAK KETERANGAN

1.2.3.

Nyeri persendianKekakuanPembengkakan sendi

√√√

Tidak ada keluhan.

Page 8: Askep gerontik

4.5.6.7.8.

DeformitasSpasmeKelemahan ototMasalah cara berjalanNyeri pinggang

√√√√√

H. Pengkajian Fungsional Pada Lansia

Pada pengukuran fungsional tubuh lansia pada dengan

menggunakan Indeks Katz didapatkan hasil Indeks Katz pada Ibu M

adalah A. Hal ini menandakan bahwa Ibu M mandiri dalam melakukan

semua aktifitas yang meliputi Bathing, Dressing, Toiletting, Transfering,

Continence, Feeding.

I. Pengkajian Keseimbangan Pada Lansia

Pada pengukuran keseimbangan pada lansia dengan menggunakan

instrument BBS (Berg Balance Scale) pada Ibu M didapatkan skor 49.

Hal ini menandakan bahwa Ibu M mandiri saat berjalan tanpa

menggunakan bantuan alat berjalan.

J. Pengkajian Fungsi Kognitif Pada Lansia

Pada pengukuran fungsi kognitif pada lansia dengan menggunakan

instrumen MMSE pada Ibu M didapatkan skor 18. Hal ini menandakan

bahwa Ibu M mengalami kerusakan aspek fungsi mental ringan.

K. Pengkajian Psikososial Pada Lansia

Pada pengkajian psikososial pada lansia dengan menggunakan

instrumen APGAR pada Ibu M didapatkan skor 8. Hal ini menandakan

bahwa Ibu M selalu bersosialisasi dengan keluarga dan teman-temannya.

L. Pengkajian Depresi Pada Lansia

Page 9: Askep gerontik

Pada pengkajian depresi pada lansia dengan menggunakan

instrumen GDS (Geriatric Depresi Scale) pada Ibu M didapatkan skor 6.

Hal ini menandakan bahwa Ibu M berisiko mengalami depresi.

M. Pengkajian Nutrisi pada Lansia

TB = 75.00 + ((1.91 x tinggi lutut (cm)) – (0.17 x umur (tahun)) 

= 75.00 + ((1.91 x 40) – (0.17 x 69))

= 75.00 + (76.4 – 11.73)

= 75.00 + 64.57

= 139.57 = 140

IMT = BB (kg) : TB2 (m)

= 35 : (1.40)2

= 35 : 1.96

= 17.85

Kebutuhan energi lansia (Rumus Oxford) usia > 65 tahun

= (9.59 x berat badan) + 608

= (9.59 x 35) + 608

= 335.65 + 608

= 944.65

Energi dengan aktifitas

= 1.5 x 944.65

= 1416,975

= 1417 kalori

Jadi, kebutuhan energi yang diperlukan oleh Ibu M adalah sebesar 1417

kalori dalam sehari.

Page 10: Askep gerontik

II. ANALISA DATA

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI1. DS :

- Ny. S (anak klien) mengatakan dalam memberikan nutrisi pada klien, anak klien hanya memberikan apa yang bisa diberikan sesuai dengan kemampuan ekonominya. Biasanya jenis makanan yang dimakan keluarga dan klien sama.

- Ibu M mengatakan apapun menu makanan yang diberikan anaknya selalu memakannya. Ibu M tidak pernah meminta atau menuntut untuk dimasakkan sesuai dengan keinginannya dan menerima apapun yang diberikan anaknya.

- Ibu M mengatakan tidak bekerja dan tidak mempunyai penghasilan. Ibu M mengatakan yang memberi uang adalah anak perempuannya. Biasanya dalam sehari klien diberi uang 3000 rupiah saat anak klien bekerja.

- Ny. S (anak klien) bekerja sebagai buruh pabrik dan menantu klien bekerja memperbaiki elektronik yang rusak.

Ketidakefektifan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

Faktor ekonomi

Page 11: Askep gerontik

DO :- A : BB : 35 kg, TB : 140 cm,

IMT : 17,85 (gizi kurang)- B : -- C : klien tampak lesu- D : nasi, sayur, lauk pauk- Kebutuhan energi Ibu M

dalam sehari sebesar 1417 kalori.

III. DIAGNOSA BERDASARKAN PRIORITAS DAN INTERVENSI

No Diagnosa keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1. Ketidakefektifan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor ekonomi

Tujuan umum :Setelah dilakukan perawatan atau kunjungan 3x diharapkan berat badan klien tetap.Tujuan khusus :Setelah dilakukan perawatan 1x30 menit, diharapkan :1. Keluarga Ibu M

mengetahui mengenai kurang gizi

2. Keluarga Ibu M mengetahui menu makanan seimbang untuk kurang gizi

1. Timbang berat badan

2. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mengungkapkan gizi yang telah diberikan kepada klien selama ini

3. Kaji pemahaman keluarga mengenai gizi seimbang pada lansia

4. Jelaskan kepada keluarga mengenai menu makanan seimbang untuk kurang gizi

5. Anjurkan kepada keluarga untuk memberikan gizi yang seimbang

6. Berikan contoh

1. Memantau peningkatan atau penurunan berat badan

2. Mengetahui gizi yang telah diberikan kepada klien dan dapat menentukan intervensi yang sesuai

3. Mengetahui pemahaman keluarga mengenai gizi seimbang pada lansia

4. Dengan memberikan informasi mengenai menu makanan yang seimbang, keluarga dapat memberikan gizi yang cukup bai klien.

5. Dengan memberikan gizi yang seimbang dapat mempertahankan ataupun meningkatkan berat badan

6. Dengan memberikan

Page 12: Askep gerontik

menu harian sesuai dengan keadaan ekonomi dengan makanan pengganti sesuai dengan keadaan ekonomi

contoh menu harian dengan makanan pengganti, keluarga klien dapat memenuhi kebutuhan gizi klien sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga klien

IV. IMPLEMENTASI

Hari/Tgl/ Jam

No. Dx.

Implementasi Respon Pasien (S, O) TTD

Kamis17 Juli 201418.45

1 1. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengungkapkan gizi yang telah diberikan kepada klien selama ini

2. Melakukan pengkajian mengenai pemahaman keluarga mengenai mengenai gizi seimbang pada lansia

S : Ny. S mengatakan dalam memberikan nutrisi pada klien, anak klien hanya memberikan apa yang bisa diberikan sesuai dengan kemampuan ekonominya. Biasanya jenis makanan yang dimakan keluarga dan klien sama.

O : Ny. S mengungkapkan

menu makanan yang diberikan kepada klien dan menceritakan tentang kendala ekonomi yang dialami keluarga dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pada klien.

S : Ny. S mengatakan tidak mengetahui kandungan gizi makanan yang diberikan kepada klien.

Page 13: Askep gerontik

3. Menjelaskan kepada keluarga mengenai menu makanan seimbang untuk kurang gizi

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan gizi yang seimbang

O : Saat ditanya kandungan gizi pada tempe, Ny. S tidak dapat menjawab

S : Ny. S mengatakan sudah mengetahui apa saja kandungan gizi yang ada pada bahan-bahan makanan untuk klien

O: Ny.S menyebutkan kembali kandungan gizi pada bahan-bahan makanan yang seharusnya diberikan kepada klien

S : Ny. S mengatakan akan berusaha memenuhi gizi yang seimbang pada klien sesuai dengan kemapuan ekonominya

O : -

Jumat 25 Juli 201419.00

1 1. Timbang berat badan

2. Memberikan contoh menu harian sesuai dengan keadaan ekonomi dengan makanan pengganti sesuai dengan kemampuan ekonomi

S : -O : BB = 35 kg

S : Ny. S mengatakan merasa terbantu dengan adanya contoh menu harian dengan menu pengganti, sehingga dapat memberikan makanan bergizi sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga

O: Ny. S memperhatikan saat dijelaskan contoh menu harian dengan menu pengganti

V. EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN

NO TGL CATATAN PERKEMBANGAN TTD1. 17 Juli

201419.15

S : Ny. S mengatakan akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien sesuai dengan kemampuan ekonominya.

O : Ny. S memperhatikan saat dijelaskan mengenai gizi seimbang untuk lansia yang kurang, bertanya jika

Page 14: Askep gerontik

ada hal yang tidak diketahuiA : Masalah teratasiP : Pertahankan intervensi

- Timbang berat badan- Anjurkan kepada keluarga untuk memberikan

gizi yang seimbang.2. 25 Juli

201419.30

S : Ny. S mengatakan merasa terbantu dengan adanya contoh menu harian dengan menu pengganti, sehingga dapat memberikan makanan bergizi sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarganya

O : Ny. S memperhatikan saat dijelaskan contoh menu harian dengan menu pengganti

A : Masalah teratasiP : Pertahankan intervensi

- Timbang berat badan- Berikan contoh menu harian sesuai dengan

keadaan ekonomi dengan makanan pengganti sesuai dengan kemampuan ekonomi

DOKUMENTASI KUNJUNGAN

Page 15: Askep gerontik
Page 16: Askep gerontik
Page 17: Askep gerontik