Askep Gangguan Limfatik

18
Askep Gangguan Limfatik Zahid Fikri,S.Kep.Ns

description

menjelaskan tentang permasalahan kesehatan yg disebabkan oleh ganggaun limfatik. penyebab gangguan limfatik, manfestasi klinis, penatalaksanaan dan asuhan keperawatan.

Transcript of Askep Gangguan Limfatik

Page 1: Askep Gangguan Limfatik

Askep Gangguan Limfatik

Zahid Fikri,S.Kep.Ns

Page 2: Askep Gangguan Limfatik

Definisi

• Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh.

• Gangguan sistem limfatik:– Limfangitis– limfadenitis tuberkulosis– limfa edema– elephantiasis.

Page 3: Askep Gangguan Limfatik

Limfa edema

• Limfedema disebabkan oleh obstruksi dan dilatasi pembuluh limfe dengan akumulasi cairan interstisial di tempat yang dialiri oleh pembuluh limfe bersangkutan.

Page 4: Askep Gangguan Limfatik

Etiologi

• Paling sering ditemukan adalah keganasan, reseksi limfonodi regional, fibrosis pasca-radiasi, filariasis, thrombosis pasca-inflamasi dengan pembentukan parut limfatik.

Page 5: Askep Gangguan Limfatik

Tanda dan Gejala

• Pertanda awal bengak di kaki, sepatu terasa sempit pada waktu sore.

• Pada stadium awal, pembengkakan akan hilang jika tungkai di angkat.

• Pembengkakan tampak lebih jelas dan makin kearah atas tidak menghilang secara sempurna meskipun setelah beristirahat semalaman.

Page 6: Askep Gangguan Limfatik

Pemeriksaan

• Pemeriksaan darah lengkap• Foto rontgen• Hitung darah lengkap.• Foto rontgen.• Serologi.• Uji kulit.• Limfangiografi

Page 7: Askep Gangguan Limfatik

Terapi

• Tidak ada obatnya• Stadium awal perban kompresi• Limfedema lebih berat stoking pneumatic 1-

2 jam perhari• Parah operasi

Page 8: Askep Gangguan Limfatik

Pengkajian

• B1 (Breathing)– Dispnea pada kerja atau istirahat, batuk kering

(non-produktif).– Terjadi distres pernafasan, contoh peningkatan

frekuensi pernapasan dan kedalaman, penggunaan otot bantu, stridor, sianosis.

Page 9: Askep Gangguan Limfatik

B2 (Blood)

• Sianosis wajah dan leher (obstruksi drainase vena karena pembesaran nodus limfa adalah kejadian yang jarang).

• Takikardia, disrutmia.• Ikterus sklera dan ikterik umum kerusakan

hati dan obstruksi duktus empedu oleh pembesan nodus limfe

• Pucat (anemia), diaforesis, keringat malam.

Page 10: Askep Gangguan Limfatik

B3 (Brain)

• Nyeri syaraf ( neuralgia ) menunjukkan kompresi akar saraf oleh pembesaran nodus limfa pada brakial, lumbar, dan, pleksus sakral. Status mental: letargi, menarik diri.

• Paraplegia ( kompresi batang spinal dari tubuh vetebral, keterlibatan diskus pada kompresi/ degenerasi, atau kompresi suplai darah terhadap batang spinal).

Page 11: Askep Gangguan Limfatik

B4 (Bladder)

• Perubahan karakteristik urine dan/ atau feses. Penurunan haluaran urine, urine gelap/pekat, anuria (obstruksi uretral/ gagal ginjal)

• Disfungsi kandung kemih (kompresi batang spinal terjadi lebih lanjut).

Page 12: Askep Gangguan Limfatik

B5 (Bowel)

• Anoreksia/kehilangan nafsu makan. Disfagia ( tekanan pada esofagus ).

• Adanya penurunan berat badan yang tak dapat tak dapat dijelaskan sama dengan 10% atau lebih dari berat badan dalam 6 bulan sebelumnya dengan tanpa upaya diet

Page 13: Askep Gangguan Limfatik

B6 (Bone)

• Kelelahan, kelemahan, atau malaise umum. Kehilangan produktivitas dan penurunan toleransi latihan.

• Kebutuhan tidur dan istirahat lebih banyak.

Page 14: Askep Gangguan Limfatik

• Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan integritas otot

• Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan, dan tidak adekuatnya pertahanan tubuh primer.

• Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

Page 15: Askep Gangguan Limfatik

Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan integritas otot

• Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 15 menit,diharapakan nyeri yang dirasakan pasien berkurang

• Kriteria hasil: klien melaporkan nyeri hilang atau terkontrol, klien tampak rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat

Page 16: Askep Gangguan Limfatik

• Dorong pasien untuk menyatakan masalah– Rasional: Menurunkan ansietas atau takut dapat

meningkatkan relaksasi atau kenyamanan• Dorong penggunaan teknik relaksasi, misalnya

bimbingan imajinasi, visualisasi, berikan aktivitas senggang– Rasional: Membantu pasien untuk istirahat lebih

efektif dan memfokuskan kembali perhatian, sehingga menurunkan nyeri dan ketidaknyamanan.

Page 17: Askep Gangguan Limfatik

• Kolaborasi : berikan obat sesuai indikasi, misalnya narkotik, analgesic.– Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan

Page 18: Askep Gangguan Limfatik