Askep colitis ulseratif

12
ASKEP COLITIS ULSERATIF N. Yulianingsih Kodim

Transcript of Askep colitis ulseratif

Page 1: Askep colitis ulseratif

ASKEP COLITIS ULSERATIFN. Yulianingsih Kodim

Page 2: Askep colitis ulseratif

DEFINISI

Kolitis ulseratif adalah penyakit yang menyebabkan peradangan dan luka, di lapisan rektum dan usus besar, kemudian perdarahan dan menghasilkan nanah dan peradangan pada usus besar.

Page 3: Askep colitis ulseratif

ETIOLOGI

hipersensitifitas terhadap factor lingkungan dan makanan,

interaksi imun tubuh dan bakteri yang tidak berhasil (awal dari terbentuknya ulkus),

stress pada peningkatan asam lambung.

Page 4: Askep colitis ulseratif

FAKTOR PENCETUS

Faktor-faktor genetik Agregasi dari kolitis ulserativa dalam

keluarga. Penanda genetik dan keterkaitan

Faktor-faktor lingkungan Diet: Sebagai usus besar terkena

banyak zat-zat makanan yang dapat mendorong peradangan

Page 5: Askep colitis ulseratif

MANIFESTASI KLINIK Anemia Fatigue/ Kelelahan Berat badan menurun Hilangnya nafsu makan Hilangnya cairan tubuh dan nutrisi Buang air besar beberapa kali dalam sehari (10-20 kali sehari) Terdapat darah dan nanah dalam kotoran. Perdarahan rektum (anus). Rasa tidak enak di bagian perut. Mendadak perut terasa mulas. Kram perut. Rasa sakit yang hilang timbul pada rectum Anoreksia Dorongan untuk defekasi Hipokalsemia

Page 6: Askep colitis ulseratif

PENGKAJIAN Anamnesa Riwayat Penyakit Sekarang

DO : Fatigue (+), anoreksia(+), weakness (+)DS : Klien mengatakan sudah diare selama 2 minggu, 5 hari terakhir terdapat darah dan lendir pada feses, perut terasa nyeri di kuadran kiri bawah.

Riwayat Penyakit Dahulu;Klien mengatakan pernah mengalami penyakit seperti ini setengah tahun yang lalu

Pemeriksaan FisikInspeksiAuskultasiPalpasiPerkusi

Page 7: Askep colitis ulseratif

Diagnosa Keperawatan

Diare berhubungan dengan proses inflamasi, iritasi atau malabsopsi .

Nyeri abdomen di quadran kiri bawah berhubungan dengan iritasi pada colon.

Feses berlendir dan bercampur darah berhubungan dengan terjadinya infeksi dan iritasi pada kolon

Kurangnya nafsu makan berhubungan dengan rasa mual. Nyeri abdomen, berhubungan dengan peningkatan

peristatik dan inflamasi. Kurang volume cairan dan elektrolit berhubungan

dengan anoreksia, mual, dan diare. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan pembatasan diet dan mual.

Page 8: Askep colitis ulseratif

Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi, atau metebolisme usus, dan adanya toksin.Intervensi: Observasi dan catat frekuensi defekasi,

karakteristik, jumlah dan faktor pencetus. Buang feses dengan cepat, berikan pengharum

ruangan. Identifikasi makanan dan cairan yang mencetus

diare, mis sayuran segar dan buah, sereal, bumbu, minuman karbonat, produk susu.

Observasi demam, takikardia, letargi, leukositosis, penurunan protein serum, ansietas, dan kelesuan.

Page 9: Askep colitis ulseratif

Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pemasukan terbatas (mual).Intervensi: Awasi masukan dan pengeluaran, karakter dan jumlah

feses; perkiraan kehilangan yang terlihat, misalanya berkeringat, ukur berat jenis urine, observasi oliguria.

Observasi TTV Observasi kulit kering berlebihan dan membran

mukosa, penurunan tugor kulit, pengisian kapiler lambat

Ukur BB tiap hari Observasi perdarahan dan tes feses tiap hari untuk

melihat adanya darah samar.

Page 10: Askep colitis ulseratif

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ganguan absorbsi

nutrien.Intervensi: Timbang berat badan tiap hari Dorong tirang baring dan/atau

pembatasan aktivitas selama fase sakit akut.

Anjurkan istrahat sebelum makan. Berikan kebersihan oral.

Page 11: Askep colitis ulseratif

Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis, dan ancaman terhadap perubahan status kesehatan.Intervensi: Dorong menyatakan perasaan. Berikan umpan balik Akui bahwa ansietas dan masalah mirip

dengan yang diekspresikan orang lain. Tingkatkan perhatian mendengar pasien.

Berikan lingkungan tenang dan istrahat.

Page 12: Askep colitis ulseratif

Nyeri berhubungan dengan diare lama, dan iritasi kulit/jaringan.Intervensi: Dorong pasien untuk melaporkan nyeri. Kaji ulang faktor-faktor yang

meningkatkan atau menghindarkan nyeri. Berikan tindakan nyaman (misal : pijatan

punggung, ubah posisi) dan aktivitas senggang