Blepharitis Ulseratif Pada Anak Atopik Disebabkan Oleh Candida
Askep colitis ulseratif
-
Upload
akper-pemda-indramayu -
Category
Documents
-
view
141 -
download
1
Transcript of Askep colitis ulseratif
ASKEP COLITIS ULSERATIFN. Yulianingsih Kodim
DEFINISI
Kolitis ulseratif adalah penyakit yang menyebabkan peradangan dan luka, di lapisan rektum dan usus besar, kemudian perdarahan dan menghasilkan nanah dan peradangan pada usus besar.
ETIOLOGI
hipersensitifitas terhadap factor lingkungan dan makanan,
interaksi imun tubuh dan bakteri yang tidak berhasil (awal dari terbentuknya ulkus),
stress pada peningkatan asam lambung.
FAKTOR PENCETUS
Faktor-faktor genetik Agregasi dari kolitis ulserativa dalam
keluarga. Penanda genetik dan keterkaitan
Faktor-faktor lingkungan Diet: Sebagai usus besar terkena
banyak zat-zat makanan yang dapat mendorong peradangan
MANIFESTASI KLINIK Anemia Fatigue/ Kelelahan Berat badan menurun Hilangnya nafsu makan Hilangnya cairan tubuh dan nutrisi Buang air besar beberapa kali dalam sehari (10-20 kali sehari) Terdapat darah dan nanah dalam kotoran. Perdarahan rektum (anus). Rasa tidak enak di bagian perut. Mendadak perut terasa mulas. Kram perut. Rasa sakit yang hilang timbul pada rectum Anoreksia Dorongan untuk defekasi Hipokalsemia
PENGKAJIAN Anamnesa Riwayat Penyakit Sekarang
DO : Fatigue (+), anoreksia(+), weakness (+)DS : Klien mengatakan sudah diare selama 2 minggu, 5 hari terakhir terdapat darah dan lendir pada feses, perut terasa nyeri di kuadran kiri bawah.
Riwayat Penyakit Dahulu;Klien mengatakan pernah mengalami penyakit seperti ini setengah tahun yang lalu
Pemeriksaan FisikInspeksiAuskultasiPalpasiPerkusi
Diagnosa Keperawatan
Diare berhubungan dengan proses inflamasi, iritasi atau malabsopsi .
Nyeri abdomen di quadran kiri bawah berhubungan dengan iritasi pada colon.
Feses berlendir dan bercampur darah berhubungan dengan terjadinya infeksi dan iritasi pada kolon
Kurangnya nafsu makan berhubungan dengan rasa mual. Nyeri abdomen, berhubungan dengan peningkatan
peristatik dan inflamasi. Kurang volume cairan dan elektrolit berhubungan
dengan anoreksia, mual, dan diare. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan pembatasan diet dan mual.
Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi, atau metebolisme usus, dan adanya toksin.Intervensi: Observasi dan catat frekuensi defekasi,
karakteristik, jumlah dan faktor pencetus. Buang feses dengan cepat, berikan pengharum
ruangan. Identifikasi makanan dan cairan yang mencetus
diare, mis sayuran segar dan buah, sereal, bumbu, minuman karbonat, produk susu.
Observasi demam, takikardia, letargi, leukositosis, penurunan protein serum, ansietas, dan kelesuan.
Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pemasukan terbatas (mual).Intervensi: Awasi masukan dan pengeluaran, karakter dan jumlah
feses; perkiraan kehilangan yang terlihat, misalanya berkeringat, ukur berat jenis urine, observasi oliguria.
Observasi TTV Observasi kulit kering berlebihan dan membran
mukosa, penurunan tugor kulit, pengisian kapiler lambat
Ukur BB tiap hari Observasi perdarahan dan tes feses tiap hari untuk
melihat adanya darah samar.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ganguan absorbsi
nutrien.Intervensi: Timbang berat badan tiap hari Dorong tirang baring dan/atau
pembatasan aktivitas selama fase sakit akut.
Anjurkan istrahat sebelum makan. Berikan kebersihan oral.
Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis, dan ancaman terhadap perubahan status kesehatan.Intervensi: Dorong menyatakan perasaan. Berikan umpan balik Akui bahwa ansietas dan masalah mirip
dengan yang diekspresikan orang lain. Tingkatkan perhatian mendengar pasien.
Berikan lingkungan tenang dan istrahat.
Nyeri berhubungan dengan diare lama, dan iritasi kulit/jaringan.Intervensi: Dorong pasien untuk melaporkan nyeri. Kaji ulang faktor-faktor yang
meningkatkan atau menghindarkan nyeri. Berikan tindakan nyaman (misal : pijatan
punggung, ubah posisi) dan aktivitas senggang