Askep Cedera Kepala
-
Upload
lina-kurnia -
Category
Documents
-
view
115 -
download
3
description
Transcript of Askep Cedera Kepala
G. Askep Cedera Kepala
Seorang perempuan (18 th) mengalami kecelakaan dan dibawa ke klinik dengan kondisi darah keluar
dari telinga, mata bengkak membiru, luka robek pada tungkai kanan dan dahi, sepanjang jalan
mengigau. Perawat melakukan pengkajian pada klien pada 6 jam pertama, didapatkan respon mata
klien ada saat diberi rangsang nyeri, klien hanya menggumam “aaarggghhh”, sewaktu diberi rangsang
nyeri tangan meregang lurus dengan ujung telapak tangan menutup membelakangi tubuh. Perawat
menemukan tisu menutupi lubang telinga klien yang mengeluarkan darah dan melakukan Halo tes
positif. Perawat mendapatkan adanya hemotympanum, diberikan infuse NS 500 cc selama 8 jam,
manitol, direncanakan untuk pemeriksaan CT scan. Klien direncanakan untuk operasi pemasangan
ICP 2 jam lagi.
a. Pengkajian
Data Obyektif
Adanya Hemotympanum
Pemberian Manitol
Infus NS 500 cc selama 8 jam
darah keluar dari telinga
mata bengkak membiru
luka robek pada tungkai kanan dan dahi
Halo Tes Positif
respon mata klien ada saat diberi rangsang nyeri
klien hanya menggumam “aaarggghhh”
sewaktu diberi rangsang nyeri tangan meregang lurus dengan ujung telapak tangan
menutup membelakangi tubuh
Data Subyektif
Seorang perempuan (18 th) mengalami kecelakaan
b. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko perubahan perfusi jaringan serebral b.d adanya peningkatan peningkatan
TIK
2. Bersihan jalan nafas tidak efekti b.d hipoksia
3. Risiko infeksi b.d trauma kepala
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah keperawatan
1. DS :
- Seorang perempuan
kecelakaan
DO :
- Adanya
Hemotympanum
- darah keluar dari
telinga
- mata bengkak membiru
- luka robek pada dahi
- Halo Tes Positif
- respon mata klien ada
saat diberi rangsang
nyeri
- klien hanya
menggumam
“aaarggghhh”
- sewaktu diberi
rangsang nyeri tangan
meregang lurus dengan
ujung telapak tangan
menutup
membelakangi tubuh
Cedera Kepala (dahi luka robek)
fraktur pada basis cranii
Manifestasi klinis
gangguan cerebral (respon mata,
verbal, motorik:deserebrasi), adanya
kebocoran CSS
gangguan sirkulasi darah
Iskemia
gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan Perfusi
cerebral
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No.1
Risiko Gangguan perfusi serebral b.d iskemia ditandai dengan cedera kepala, GCS 222
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan terjadi keadekuatan
jaringan serebral (penurunan tekanan intrakranial, tekanan darah 120/80mmHg)
Kriteria Hasil :
Pada evaluasi hasil didapatkan skor 5 pada indikator NOC
NOC : Tissue Perfusion:Cerebral
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
040602
040617
040619
040620
Tekanan Intrakranial
Tekanan darah (120/80mmHg)
Penurunan level kesadaran (GCS 456)
Gangguan reflek neurologis
√
√
√
√
Keterangan Penilaian :
1) : Sangat berat
2) : cukup berat
3) : sedang
4) : cukup ringan
5) : tidak ada
Intervensi NIC : Cerebral Perfusion Promotion
1. Konsultasi dengan dokter terkait parameter hemodinamik
2. Memonitor status neurologis
3. Memonitor tekanan intracranial
4. Memberikan dan memantau efek dari obat diuretic
5. Memelihara level glukosa dan serum tetap normal
6. Menghindari memfleksikan panggul yang ektrem
7. Memonitor tekanan jaringan Cerebral (CPP)
8. Memonitor respon klien terkait dengan adanya tanda-tanda peningkatan ICP ( bradikardi,
Peningkatan tekanan darah)
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah keperawatan
1. DS :
- Seorang perempuan
kecelakaan
DO :
- mata bengkak membiru
- luka robek pada dahi
- respon mata klien ada
saat diberi rangsang
nyeri
- klien hanya
menggumam
“aaarggghhh”
- sewaktu diberi
rangsang nyeri tangan
meregang lurus dengan
ujung telapak tangan
menutup
membelakangi tubuh
Cedera Kepala (dahi luka robek)
fraktur pada basis cranii
Manifestasi klinis
gangguan cerebral (respon mata,
verbal, motorik:deserebrasi),
penurunan kesadaran
terjadi gangguan sirkulasi darah
(penuruan O2)
hipoksia
Ketidakefektifan jalan nafas
Ketidakefektifan jalan
nafas
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No.1
Ketidakefektifanbersihan jalan nafas b.d hipoksia ditandai dengan adanya cedera kepala
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam dapat mempertahannkan jalan
nafas klien (RR 16-20x/mnt, ritme pernafasan teratur, adanya pengeluaran sputum, saturasi
oksigen adekuat)
Kriteria Hasil :
Pada evaluasi hasil didapatkan skor 5 pada indikator NOC
NOC : Respiratory status
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
141501
141502
141508
141520
Respiratory rate (16-20x/mnt)
Ritme pernafasan (teratur)
Saturasi oksigen
Akumulasi sputum
√
√
√
√
Keterangan Penilaian :
1. never demonstrated
2. rarely demonstrated
3. sometimes demonstrate
4. often demonstrated
5. consistenly demonstrated
Intervensi NIC : Airway Management
1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan potensi ventilasi
2. Mengidentifikasi kebutuhan penggunaan kebutuhan jalan nafas klien
3. Menggunakan jalan nafas secara oral atau nasofaringeal sesuai kebutuhan
4. Menghilangkan secret dengan batuk atau pengisapan
5. Auskultasi suara pernafasan
6. Menggunakan endotracheal atau nasotracheal suctioning
7. Memonitor status oksigenasi dan respirasi klien
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah keperawatan
3. DS :
- Perempuan usia 18 tahun
kecelakaan
DO :
- Adanya
Hemotympanum
- Darah keluar dari
telinga
- Dahi luka robek
- Halo tes positif
Cedera kepala (dahi robek)
Fraktur pada basis kranii media
Manifestasi klinis (hemotympanum,
halo tes positif, darah keluar dari
telinga)
Risiko infeksi
Risiko infeksi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No.3
Risiko infeksi b.d cedera kepala
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan klien dapat terhindar
dari risiko infeksi
Kriteria Hasil :
Pada evaluasi hasil didapatkan skor 5 pada indikator NOC
NOC : Risk Control
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
190202
190204
190209
190207
Memonitor faktor risiko lingkungan
Mengggunakan strategi control risiko yang
efektif
Menghindari terpapar dari agen yang
meningkatkan risiko
Mengikuti strategi control sesuai yang
diinstuksikan
√
√
√
√
Keterangan Penilaian :
6. Sangat berat
7. cukup berat
8. sedang
9. cukup ringan
10. tidak ada
Intervensi NIC : Infection Protection
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
2. Monitor tingkat bahaya infeksi
3. Memelihara teknik aseptic
4. Menginstruksikan pasien untuk menggunakan antibiotik sesuai resep
5. Inspeksi area kulit dan mukosa
6. Inspeksi kondisi dari luka pada klien
7. Mengajari klien cara menghindari agen ifeksi serta tanda dan gejala infeksi
8. Memelihara keadaaan lingkungan yang bersih
9. Memantau tanda-tanda vital klien