ASKEP Blader Neoplasma

5
8/8/2019 ASKEP Blader Neoplasma http://slidepdf.com/reader/full/askep-blader-neoplasma 1/5 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN BLADER NEOPLASMA Sebagian besar tumbuh dalam lumen kandung kemih. Cancer tersering pada saluran kemih. Jumlah 3 % dari semua kematian karena kanker Sering pada usia 50 – 70 tahun Laki-laki 2 – 3 kali dari wanita FAKTOR RESIKO Paparan dari sigaret rokok (mayor) Radiasi pelvis, penggunaan siclophosphamide, Kronik sistitis, batu buli-buli PENGKAJIAN Tanyakan klien tentang perubahan dalam urinase, catat adanya perubahan warna, frekuensi dan jumlah urine Hematuri disertai nyeri merupakan tanda pertama kanker blader, biasanya intermittent yang mana sering menyebabkan hambatan dalam mencari  pelayanan diagnostik. Akibat perkembangan penyakit klien mengalami iritable blader dengan disuria. Akhirnya gross hematuria, obstruksi atau vistula mendorong klien mencari  pengobatan. PENGKAJIAN DIAGNOSTIK Urinalisis menunjukkan adanya darah dalam urine. Sistoscopy dikerjakan untuk melihat tumor secara langsung dan untuk biopsi. Sitologi. 1

Transcript of ASKEP Blader Neoplasma

Page 1: ASKEP Blader Neoplasma

8/8/2019 ASKEP Blader Neoplasma

http://slidepdf.com/reader/full/askep-blader-neoplasma 1/5

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN BLADER NEOPLASMA

➢ Sebagian besar tumbuh dalam lumen kandung kemih.

➢ Cancer tersering pada saluran kemih.

➢ Jumlah 3 % dari semua kematian karena kanker 

➢ Sering pada usia 50 – 70 tahun

➢ Laki-laki 2 – 3 kali dari wanita

FAKTOR RESIKO

➢ Paparan dari sigaret rokok (mayor)

➢ Radiasi pelvis, penggunaan siclophosphamide, Kronik sistitis, batu buli-buli

PENGKAJIAN

• Tanyakan klien tentang perubahan dalam urinase, catat adanya perubahan

warna, frekuensi dan jumlah urine

• Hematuri disertai nyeri merupakan tanda pertama kanker blader, biasanya

intermittent yang mana sering menyebabkan hambatan dalam mencari

 pelayanan diagnostik.

•Akibat perkembangan penyakit klien mengalami iritable blader dengan disuria.

Akhirnya gross hematuria, obstruksi atau vistula mendorong klien mencari

 pengobatan.

PENGKAJIAN DIAGNOSTIK 

Urinalisis menunjukkan adanya darah dalam urine.

• Sistoscopy dikerjakan untuk melihat tumor secara langsung dan untuk biopsi.

• Sitologi.

1

Page 2: ASKEP Blader Neoplasma

8/8/2019 ASKEP Blader Neoplasma

http://slidepdf.com/reader/full/askep-blader-neoplasma 2/5

• IVP mengevaluasi kandung kemih, uriter dan ginjal.

NURSING INTERVENSI

1. Resiko tinggi injury berhubungan dengan radiasi terapi dan kemoterapi .

Kriteria:

Klien tidak berkembang dengan masalah yang berhubungan dengan terapi

radiasi dan kemoterapi yang ditandai dengan tidakadanya sistitis hemoragik 

Intervensi :

➢ Pemberian anti spasmodik 

➢ Peningkatan asupan cairan klien

➢ Pemberian antiseptik traktus urinarius untuk sistitis.

➢ Klien dengan proctitis memerlukan diet rendah serat dan agen untuk 

menurunkan motilitas usus

2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan pemeriksaan diagnostik,

 pembedahan dan diversi urine

Kriteria:

Klien mengerti tentang pemeriksaan diagnostik, pembedahan dan perawatan

diversi urine ditandai dengan pernyataan klien dan kemampuan demonstrasi

terhadap perawatannya.

Intervensi :

➢ Persiapan preop klien yang mengalami diversi urine.

➢ Pendidikan mengenai diversi urine.

➢ Mendorong penerimaan terhadap fakta dan hasil eliminasi urine melalui

2

Page 3: ASKEP Blader Neoplasma

8/8/2019 ASKEP Blader Neoplasma

http://slidepdf.com/reader/full/askep-blader-neoplasma 3/5

kulit rektum atau stoma khusus.

➢ Persiapan fisik dan emosi secara umum.

Perlu perhatikan saluran cerna : non residu diet untuk beberapa hari,

sterilisasi usus, enema atau katartic.

➢ Seleksi klien sebelum pemasangan stoma

➢ Sarankan klien untuk mencegah kontak urine dengan kulit, untuk 

mencegah iritasi kulit akibat diversi urine.

➢ Bersihkan stoma dengan sabun, air lalu dikeringkan pada setiap

 penggantian kantong urine.

3. Gangguan eliminasi urine (disuria ) berhubungan dengan adanya tumor.

Kriteria:

Klien akan terdiagnosis dini untuk mengeliminasi dysuria.

Intervensi :

➢  pemasangan indwelling kateter.

➢ CBI untuk mencegah blood clot

➢ Intervensi pada TUR – P (intek cairan, analgesik dan antispasmodik 

seperlunya)

4. Gangguan harga diri dan body image

Perubahan route aliran dan miksi akan merubah self image meliputi perubahan

emosi, Psikososial dan reaksi persepsi

Kreteria :

Klien akan mempunyai konsep diri, body image dan self esteem yang normal

setelah Diversi urine.

3

Page 4: ASKEP Blader Neoplasma

8/8/2019 ASKEP Blader Neoplasma

http://slidepdf.com/reader/full/askep-blader-neoplasma 4/5

Intervensi :

Konseling preoperasi : perubahan anatomi fisiologi dan kemungkinan

afeknya Pada klien

➢ Konseling cara mempertahankan gaya hidup

➢ Bantu klien mencari stoma dan menerimanya sebagai bagian hidupnya

5. INJURI, HIGH RISK bd. Komplikasi post op (perdarahan, paralitik illeus,

iskemic stoma, bloking kateter urethral

Kriteria :

Klien tak akan mengalami komplikasi post op ditandai tanda vital normal,

suara bising usus aktif dalam 3 – 4 jam post operasi, stoma merah muda,

  produksi urine 30 - 60 ml / jam.

Intervensi :

➢ Monetor rurin tanda vital

➢ Inspeksi insisi

➢ Hubungan nefrostomi tube pada bed side drainage

➢ Jaga sistem drainage tertutup

➢ Jaga patensi tube drainage untuk mencegah obstruksi

Intervensi postop diversi secara umum

➢ Ukur output urine setiap jam / 24 jam pertama, selanjutnya setiap 8

 jam

➢ Check kebocoran ostomy back dan kulit terhadap iritasi tiap 4 jam,

kemudian 8 jam

➢ Inspeksi stoma tiap jam / 24 jam post op

➢ Catat ukuran stoma, bentuk dan warna. Warna sianotic stoma,

insufisiensi supply darah

 4

Page 5: ASKEP Blader Neoplasma

8/8/2019 ASKEP Blader Neoplasma

http://slidepdf.com/reader/full/askep-blader-neoplasma 5/5

➢ Penyebab insufisiensi : tehnik pembedahan, pemasangan plate yang

terlalu kecil

Periksa tanda peritonitis akibat kebocoran anastomis

➢ Observasi perdarahan

6. Skin integrity, High Risk impaired b.d iritasi periostomal.

Kriteria :

Klien tidak akan berkembang pada gangguan integritas kulit, atau iritasi

 periotomal yang ditandai kulit intact dan bersih

Intervensi :

• Check pH urin

•Check kantong urine terhadap kebocoran dan apakan kulit sensitif 

terhadap bahan tersebut

• Ganti kantong selama tidak bocor (terlalu sering diganti menyebabkan

iritasi)

• Selama kantong diganti biarkan kontak dengan udara sebanyak 

mungkit

• Berikan nystatin pada sekitar stoma

5