REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

download REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

of 33

Transcript of REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    1/33

    1

    NEOPLASMA PARATIROID

    I. PENDAHULUANNeoplasma paratiroid adalah tumor pada kelenjar paratiroid. Neoplasma

    paratiroid dapat dibagi menjadi adenoma paratiroid dan karsinoma paratiroid.

    Adenoma paratiroid merupakan tumor jinak dari kelenjar paratiroid yang

    menyebabkan hiperparatiroid. Karsinoma paratiroid pula adalah neoplasma

    maligna yang jarang ditemukan, biasanya bermula dengan adenoma paratiroid

    yang berkembang progresif.1,2

    Adenoma paratiroid atau dikenal juga sebagai Benign primary tumoratau

    Primary hyperparathyroid (PHPT) adalah kasus yang sering ditemukan.

    Adenoma paratiroid terjadi pada 1 kasus dari 500 orang wanita berusia 40 tahun

    dan 1 kasus dari 2 000 orang laki-laki. Didapatkan kira-kira 100, 000 pasien

    menghidap adenoma parathyroid di United States. Adenoma parathyroid terjadi

    pada pasien dengan multiple endocrine neoplasia (MEN) tipe I, IIA, dan IIB.

    Adenoma parathyroid merupakan kasus endocrinopathy yang paling sering pada

    MEN tipe I (90%), MEN tipe IIA (20%), MEN tipe IIB (1%). 1,2

    Karsinoma paratiroid adalah salah satu penyebab yang jarang dari masalah

    endokrinologik umum hiperparatiroidisme primer. Mayoritas kasus biasanya

    hadir dengan gejala hiperkalsemia. Insiden karsinoma paratiroid telah menjadi

    subyek perdebatan, dengan beberapa studi dari Jepang dan Itali menunjukkan

    bahwa karsinoma paratiroid menyumbang hingga 5% dari semua kasus

    hiperparatiroidisme primer. Data ini dapat dipengaruhi oleh tingkat skrining

    hiperkalsemia asimtomatik yang lebih rendah. Sebagian besar survei di Amerika

    Serikat menunjukkan bahwa kasus karsinoma paratiroid adalah kurang dari 1%

    dari semua kasus hiperparatiroidisme primer. Sebuah analisis dari National

    Cancer Database mengungkapkan bahwa hanya ada 286 kasus karsinoma

    paratiroid tercatat di Amerika Serikat selama periode 1985 hingga 1995, atau

    sekitar 30 kasus per tahun. Jumlah ini jauh lebih kecil dari perkiraan sebelumnya

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    2/33

    2

    yaitu 1 - 5% dari semua penyebab hiperparatiroidisme primer, dengan insiden 1

    per 2.000 - 5.000.1,2

    II. ANATOMISecara normal terdapat 4 buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang

    terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, 2 tertanam di kutub superior kelenjar

    tiroid dan 2 di kutub inferiornya. Namun, letak masing-masing paratiroid dan

    jumlahnya dapat bervariasi, jaringan paratiroid juga kadang-kadang ditemukan di

    mediastinum. 3,4

    Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3

    milimeter, dan tebalnya 2 millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak

    coklat kehitaman. Kelenjar paratiroid sulit untuk ditemukan selama operasi tiroid

    karena kelenjar paratiroid sering tampak sebagai lobulus yang lain dari kelenjar

    tiroid. Dengan alasan ini, sebelum manfaat dari kelenjar ini diketahui, pada

    tiroidektomi total atau subtotal sering berakhir dengan pengangkatan kelenjar

    paratiroid juga. 3,4

    Gambar 1 : (a) Kelenjar paratiroid (b) gambaran mikroskopik kelenjar paratiroid (1500x)

    Dikutip dari kepustakaan 3

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    3/33

    3

    Kelenjar paratiroid orang dewasa terutama terutama mengandung sel

    utama (chief cell) yang mensintesis dan mensekresi hormon paratiroid (PTH). Sel

    oksifil yang lebih sedikit namun lebih banyak mengandung granula oksifil dan

    sejumlah besar mitokondria dalam sitoplasmanya. 3,4

    Gambar 2 : Kelenjar paratiroid.

    Dikutip dari kepustakaan 6

    III. FISIOLOGI

    A. Sintesis dan Metabolisme Hormon Paratiroid (PTH)Hormon paratiroid (PTH) manusia adalah suatu polipeptida linear dengan

    berat molekul 9500 yang mengandung 84 residu asam amino. PTH disintesis

    sebagai bagian dari suatu molekul yang lebih besar yang mengandung 115 residu

    asam amino (prapo-PTH). Setelah prapo-PTH masuk ke dalam retikulumendoplasma, maka leader sequence yang terdiri dari 25 residu asam amino

    dikeluarkan dari terminal N untuk membentuk polipeptida pro-PTH yang terdiri

    dari 90 asam amino. Enam residu asam amino lainnya juga dikeluarkan dari

    terminal N pro-PTH di apparatus Golgi, dan produk sekretorik utama chief cells

    adalah polipeptida PTH yang terdiri dari 84 asam amino.4,5,6

    Kadar normal PTH utuh dalam plasma adalah 10-55 pg/mL. Waktu paruh

    PTH kurang dari 20 menit, dan polipeptida yang disekresikan ini cepat diuraikan

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    4/33

    4

    oleh sel-sel Kupffer di hati menjadi 2 polipeptida, sebuah fragmen terminal C

    yang tidak aktif secara biologis dengan berat molekul 2500. 4,5,6

    B. Homoestasis KalsiumHormon paratiroid dan vitamin D menjadi faktor utama yang mengendalikan

    metabolisme kalsium. Keduanya mempunyai kerja yang meningkatkan

    konsentrasi kalsium serum. Hormon paratiroid terikat ke reseptor dalam tulang

    dan ginjal serta mengaktivasi adenilat siklase, sehingga membentuk adenosin 35

    monofosfat siklik (AMP siklik) yang kemudian mengatur enzim intrasel

    lainnya.3,4,5,6

    Hormon paratiroid bekerja atas tulang untuk mempercepat resorpsi tulang dan

    meningkatkan pembentukan kembali tulang dengan menginduksi aktivitas

    osteoklastik dan osteoblastik. Kerjanya atas tubulus renalis untuk menurunkan

    resorpsi fosfat dan bikarbonat serta untuk meningkatkan resorpsi kalsium.

    Hormon paratiroid mempunyai peranan tidak langsung dalam meningkatkan

    absorpsi kalsium gastrointestinalis dengan meningkatkan efek vitamin D. VitaminD (kolekalsiferol) di bentuk dalam kulit oleh kerja sinar ultraviolet atas 7

    dihidrokolesterol: kemudian ia dihidroksiklasi dalam hati ke 25-

    hidroksikolekalsiferol dan diaktivasi lebih lanjut oleh 1-alfahidroksilase dalam

    ginjal ke metabolit kuat, 1,25-dihidrosikolekalsiferol. Hormon paratiroid

    meningkatkan perubahan 25-hidroksikolekalsiferol ke 1,25-

    dihidroksikalekalsiferol. Vitamin D juga menyokong keseimbangan kalsium

    positif, terutama dengan meningkatkan absorpsi usus. Walaupun salah satu kerja

    vitamin D untuk memobilisasi kalsium dari tulang, namun ia meningkatkan

    kalsium dan fosfat dalam cairan ekstrasel, serta efek bersihnya untuk

    meningkatkan mineralisasi dan pembentukan kembali tulang (remodeling). 4,5

    C. Pengaturan Sekresi Paratiroid oleh Konsentrasi Ion KalsiumPenurunan konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraselular akan

    menyebabkan kelenjar paratiroid meningkatkan kecepatan sekresinya dalam

    waktu beberapa menit; apabila penurunan konsentrasi kalsium menetap, kelenjar

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    5/33

    5

    akan menjadi hipertrofi, sering lima kali lipat atau lebih. Contohnya, kelenjar

    paratiroid akan membesar pada rikets, di mana kadar kalsium biasanya hanya

    tertekan sedikit; juga, kelenjar menjadi sangat besar saat hamil, walaupun

    penurunan konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraselular ibu sangat sulit

    diukur; dan kelenjar sangat membesar selama laktasi karena kalsium digunakan

    untuk pembentukan air susu ibu. Sebaliknya, setiap keadaan yang meningkatkan

    konsentrasi ion kalsium di atas nilai normal akan menyebabkan berkurangnya

    aktivitas dan ukuran kelenjar paratiroid. Beberapa keadaan tersebut meliputi:

    1). Jumlah kalsium yang berlebihan dalam diet, 2). Meningkatnya vitamin D

    dalam diet, 3). Absorpsi tulang yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda

    dengan hormon paratiroid (contohnya, absorpsi tulang yang disebabkan oleh tidak

    digunakannya tulang itu).4,5,6

    D. Absorpsi Kalsium Dan Fosfat Dari Tulang Yang Disebabkan Oleh HormonParatiroid

    Hormon paratiroid mempunyai dua efek pada tulang dalam menimbulkan

    absorpsi kalsium dan fosfat. Yang pertama merupakan suatu tahap cepat yang

    dimulai dalam waktu beberapa menit dan meningkat secara progresif dalam

    beberapa jam. Tahap ini disebabkan oleh aktivasi sel-sel tulang yang sudah ada

    (terutama osteosit) untuk meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat. Tahap yang

    kedua adalah tahap yang lebih lambat, dan membutuhkan waktu beberapa hari

    atau bahkan beberapa minggu untuk menjadi berkembang penuh; fase ini

    disebabkan oleh adanya proses proliferasi osteoklas, yang diikuti dengan sangat

    meningkatnya reabsorpsi osteoklastik pada tulang sendiri, jadi bukan hanya

    absorbsi garam fosfat dari tulang. 4,5

    E. Efek Hormon Paratiroid Terhadap Ekskresi Fosfat Dan Kalsium Oleh GinjalPemberian hormon paratiroid menyebabkan pelepasan fosfat dengan segera

    dan cepat ke dalam urin karena efek dari hormon paratiroid yang menyebabkan

    berkurangnya reabsorpsi ion fosfat pada tubulus proksimal. Hormon paratiroid

    merangsang penghematan kalsium dan mendorong pengeluaran fosfat oleh ginjal

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    6/33

    6

    selama pembentukan urin. Di bawah pengaruh hormon Paratiroid , ginjal mampu

    mereabsorpsi lebih banyak kalsium yang difiltrasi, sehingga kalsium yang keluar

    melalui urin berkurang. Efek ini meningkatkan kadar kalsium plasma dan

    menurunkan pengeluaran kalsium melalui urin. (Melarutkan tulang untuk

    memperoleh lebih banyak kalsium akan menjadi sia-sia apabila kemudian kalsium

    keluar melalui urin.). Hormon Paratiroid juga meningkatkan ekskresi fosfat urin

    melalui penurunan reabsorpsi fosfat. Akibatnya, hormon paratiroid menurunkan

    kadar fosfat plasma bersamaan dengan saat hormon tersebut meningkatkan

    konsentrasi kalsium. 3,4,5

    Gambar 3. Homoestasis hormon paratiroid.

    Dikutip dari kepustakaan 3

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    7/33

    7

    F. Efek Hormon Paratiroid Pada Absorpsi Kalsium Dan Fosfat Dalam UsusWalaupun hormon paratiroid tidak memiliki efek langsung pada usus,

    hormon ini secara tidak langsung meningkatkan reabsorpsi kalsium dan fosfat dari

    usus halus melalui perannya dalam pengaktifan 1,25-dihidroksikolekal-siferal dari

    vitamin D. Vitamin ini, secara langsung meningkatkan penyerapan kalsium dan

    fosfat oleh usus. Seperti dengan cara kerjanya di ginjal dan tulang, hormon

    paratiroid dapat juga bekerja pada kondisi patologis atau farmakologis untuk

    meregulasi metabolime kalsium melalui stimulasi langsung terhadap absorpsi

    kalsium di usus.4,5,6

    Semua efek hormon paratiroid ditujukan untuk meningkatkan kadar

    kalsium plasma. Dengan demikian, sekresi hormon paratiroid akan meningkat

    sebagai respons terhadap penurunan konsentrasi kalsium plasma dan menurun

    apabila kadar kalsium plasma meningkat. Sel-sel sekretorik kelenjar paratiroid

    sangat peka terhadap perubahan kalsium plasma bebas. Karena hormon paratiroid

    mengatur konsentrasi kalsium plasma, hubungan ini membentuk lengkung

    umpan-balik negatif sederhana untuk mengontrol sekresi hormon paratiroid tanpa

    melibatkan intervensi saraf atau hormon lain. 4,5,6 .

    Vitamin D (vitamin D3) juga berpengaruh pada metabolisme kalsium.

    Vitamin ini terdapat didalam diet normal dan di sintesis di kulit. Sinar ultraviolet

    menghasilkan vitamin D3 di kulit yang selanjutnya mengalami hidroksilasi di hati

    dan ginjal menjadi vitamin D3 (kalsitriol). Fungsi utama kalsitriol adalah

    merangsang penyerapan kalsium di dalam usus. 3,4,5

    IV. NEOPLASMA PARATIROID

    A. Adenoma Paratiroida) Etiologi

    Adenoma paratiroid menyebabakan sekresi yang berlebihan atau oversekresi

    hormon paratiroid (PTH) oleh satu atau lebih kelenjar paratiroid. Penyebab dari

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    8/33

    8

    adenoma paratiroid tidak diketahui, namun sekitar 10 % adalah disebabkan oleh

    penyakit herediter. Penyebab herediter paling sering adalah multiple endocrine

    neoplasia (MEN) tipe 1 atau 2A. Dalam sejumlah kecil kasus, paparan iradiasi

    pada leher sebelumnya juga berkontribusi terhadap perkembangan

    hiperparatiroidisme primer, biasanya 20 - 30 tahun setelah paparan.

    b) Manifestasi KlinisHiperkalsemia akan menimbulkan gejala dan tanda dari hiperparatiroidism.

    Hiperparatiroidism bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali atau bisa juga

    menimbulkan gejala pada pasien adenoma paratiroid. Sebelum diperkenalkannya

    pemeriksaan rutin kadar kalsium, diagnosis hiperparatiroidisme primer ditegakkan

    berdasarkan sindrom klinis. Sindrom klinis dari hiperparatiroidisme primer dapat

    dengan mudah diingat sebagai "Bones, Stones, Abdominal groans, and Psychic

    moans". Gejala yang bisa timbul adalah seperti : 1,2,7,8

    i. Kelainan tulangGambaran klasik kelainan tulang pada hiperparatiroidisme ialah osteitis

    fibrosa cystica, yang ditandai dengan meningkatnya resorpsi tulang oleh

    osteoklas, terutama mengenai ruas jari bagian distal yang menyebabkan

    resorpsi subperiosteal, hal yang sama juga terjadi pada tengkorak dan

    memberikan gambaran radiologi salt and pepper skull (Gambar 4). Osteitis

    fibrosa cystica adalah suatu penyakit meningkatnya resorpsi tulang karena

    peningkatan kadar hormon paratiroid, penyakit ini memberikan gejala klinis

    nyeri pada tulang dan kadang terjadi fraktur patologis, tapi saat ini sudah

    jarang dijumpai (kurang dari 10% kasus). Kelainan tulang yang tidak kalah

    penting pada hiperparatiroidisme adalah osteoporosis. Tidak seperti gangguan

    osteoporosis lainnya, pada hiperparatiroidisme osteoporosis dominan terjadi

    pada tulang cortical, pada tulang trabekula baik massa maupun kekuatannya

    relatif terjaga, hal ini disebabkan karena PTH mempunyai efek anabolik pada

    tulang untuk menjaga atau bahkan menambah massa tulang. 2,7,8

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    9/33

    9

    Gambar 4. Gambaran radiologi osteitis fibrosa cystica.

    Dikutip dari kepustakaan 1

    ii. Kelainan ginjalManifestasi pada ginjal adalah batu ginjal, poliuria, hypercalciuria dan

    nefrokalsinosis. Batu ginjal terjadi kurang dari 15% kasus, biasanya adalah

    batu kalsium oksalat. Nefrokalsinosis jarang terjadi namun sering terjadi

    penurunan fungsi ginjal secara bertahap, di mana setelah dilakukan

    paratiroidektomi fungsi ginjal akan membaik, sehingga apabila pada penderita

    hiperparatiroidisme didapatkan gangguan fungsi ginjal yang tidak dapat

    dijelaskan sebabnya merupakan indikasi untuk dilakukan pembedahan oleh

    karena risiko untuk menjadi progresif. Hypercalcemia yang berlangsung lama

    dapat menyebabkan gangguan reabsorbsi di tubulus ginjal sehingga

    menyebabkan poliuria. 4,7,8

    iii. Gangguan saluran cernaPada saluran cerna, PTH dan hypercalcemia dapat merangsang sekresi

    asam lambung sehingga menyebabkan terjadinya keluhan dispepsia dan ulkus

    peptik. Pengaruh hypercalcemia pada jantung dapat menyebabkan terjadinya

    aritmia terutama heart block yang bisa berakibat fatal. Pada hiperparatiroidisme

    primer juga terjadi peningkatan insiden hipertensi. 1,7,8

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    10/33

    10

    iv. Gangguan sistem saraf dan kardiovaskularGambaran tidak spesifik dari hiperparatiroidisme primer disebabkan oleh

    pengaruh langsung dari hypercalcemia, gejala klinis tergantung dari kadar

    kalsium. Pada kadar kalsium antara 11,2-12 mg/dl menyebabkan keluhan

    lemah, letih dan lesu. Bila kadar kalsium lebih dari 12 mg/dl dapat

    menyebabkan terjadinya miopati proksimal, juga gejala-gejala psikosis,

    depresi, sulit berkonsentrasi dan hilangnya memori. Pada hiperkalsemia berat

    yaitu bila kadar kalsium lebih dari 16 mg/dl dapat menyebabkan gangguan

    kesadaran, koma bahkan dapat menyebabkan kematian.5,6,7

    Gambar 5 . Gejala dan tanda dari hiperparatiroid.

    Dikutip dari kepustakaan 1

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    11/33

    11

    c) Pemeriksaan PenunjangAdenoma paratiroid didiagnosis ketika tes menunjukkan tingginya level

    kalsium dalam darah disebabkan tingginya kadar hormone paratiroid

    (hiperparatiroidisme). Penyakit lain juga dapat menyebabkan tingginya kadar

    kalsium dalam darah, tetapi hanya hiperparatiroidisme yang menaikkan kadar

    kalsium yang berlebihan karena terlalu banyak hormon paratiroid. Terdapat

    beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis

    adenoma paratiroid, seperti :

    i. Tes darahTes darah mempermudah diagnosis hiperparatiroidisme karena

    menunjukkan penilaian yang akurat berapa jumlah hormon paratiroid.

    Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi level dari hormon paratiroid,

    kalsium, fosforus, dan vitamin D. Banyak pasien didiagnosis menderita

    hipertiroidisme saat analisis kalsium darah, yang dilakukan sebagai bagian dari

    pemeriksaan kesehatan rutin, menemukan ketidaknormalan sebelum gejalanyamuncul. 7,8

    ii. Pemeriksaan urin 24 jamPemeriksaan urin 24 jam dilakukan untuk menilai peningkatan kadar

    kalsium di dalam urin dan dapat menyediakan informasi kerusakan ginjal dan

    resiko batu ginjal. Jika ginjal berfungsi normal, ginjal akan menyaring kalsium

    yang berlebihan dalam upaya untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah.

    Hal ini akan menyebabkan peningkatan kadar kalsium dalam urin. Namun

    pengukuran kalsium dalam urin adalah ukuran tidak langsung dari aktivitas

    paratiroid dan hanya akurat sekitar 25% - 40%. Cara yang paling akurat dan

    definitif untuk mendiagnosis adenoma paratiroid adalah dengan pemeriksaan

    kadar kalsium serum. 7,9

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    12/33

    12

    iii. Pemeriksaan Skrening Organ TerkaitApabila diagnosis hiperparatiroid ditegakkan, pemeriksaan skrening

    seharusnya dilakukan untuk mendeteksi komplikasi dari hiperparatiroid pada

    organ-organ yang terkait. Karena tingginya kadar hormon paratiroid dapat

    menyebabkan kerapuhan tulang karena kekurangan kalsium, pengukuran

    kepadatan tulang sebaiknya dilakukan untuk memastikan keadaan tulang dan

    resiko fraktur. Ultrasound, CT Scan atau X-Ray pada ginjal dapat dilakukan

    untuk mengungkapkan kemungkinan adanya batu ginjal. 1,9,10

    iv. MRI, USG leher dan Sestamibi neck scanPemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan MRI,

    Ultrasound pada leher dan Sestamibi neck scan untuk menentukan lokasi dari

    kelenjar paratiroid yang bermasalah. 9,10

    v. Pemeriksaan Histopatologia. Gambaran Makroskopik

    Secara makroskopik, adenoma terlihat sebagai massa yang berwarna

    coklat sampai merah kecoklatan, lunak dan homogen, permukaan halus

    yang berbatas tegas dengan kapsul tipis yang memisahkannya dari jaringan

    lemak sekitar. Berat massa tumor bervariasi, tetapi kebanyakan berkisar

    antara 0,8-25 gram dengan rata-rata 4,1 gram. Ukuran makroskopik

    adenoma rata-rata 25 x 17 x 9 mm3. Bentuk massa tumor adenoma bulat

    atau oval, seperti ginjal, ataupun memanjang. Nodul adenoma dapat soliter

    ataupun multipel. Secara makroskopik kista dapat ditemukan, namun bukan

    sebagai gambaran yang biasa. Rim berwarna kuning kecoklatan yang

    biasanya merupakan sisa jaringan kelenjar normal, dapat ditemukan 50-60

    % kasus. 1,2

    b. Gambaran MikroskopikSecara histologik berdasarkan jenis selnya terdapat beberapa jenis

    adenoma yaitu adenoma onkositik, Waterclear cell adenoma, lipoadenoma,

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    13/33

    13

    dan adenoma atipik. Gambaran adenoma merupakan tumor jinak berkapsul

    yang melibatkan satu lobus kelenjar paratiroid, dan didominasi oleh chief

    cells. Chief cell pada adenoma berukuran lebih besar dibandingkan pada

    jaringan paratiroid normal, memiliki sedikit sitoplasma eosinofilik sampai

    jemih ataupun bervakuol karena banyak mengandung glikogen. Inti sel pada

    adenoma umumnya bulat, dan terletak di tengah. Kromatin intipadat,

    kadang terlihat adanya anak inti berukuran kecil. Sel parenkim tersusun

    bervariasi, dari lembaran padat (solid sheet) sampai noduler, trabekuler,

    pola asiner dan/atau folikuler. 1,2

    Ditemukannya rim jaringan paratiroid normal ataupun yang

    terdesak, merupakan kriteria penting pada adenoma paratiroid. Pada daerah

    rim biasanya terdapat banyak lemak dan ukuran sel di daerah ini lebih kecil

    dibandingkan dengan sel di daerah adenoma. Lebih kurang 50-60%kasus

    adenoma paratiroid memiliki garnbaran rim dengar chief cell yang non -

    neoplastik. Umumnya daerah rim dan daerah adenoma dipisahkan oleh

    kapsul jaringan ikat, yang kadangkala tidak begitu jelas.

    Daerah stroma pada adenoma paratiroid mengandung banyak

    pembuluh darah kapiler. Sel adenoma dapat tersusun di sekitar pembuluh

    darah dalam bentuk seperti pseudorosette. Stroma adenoma umumnya

    jarang. Fibrosis dengan endapan hemosiderin dapat ditemukan. Pada

    adenoma yang berukuran besar dapat ditemukan adanya fibrosis,

    peradangan kronik, degenerasi kistik dan kalsifikasi. 1,2

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    14/33

    14

    Gambar 6. (A) Adenoma Paratiroid. Daerah tumor dikelilingi rim jaringan normal

    paratiroid (HE, x10). (B) Adenoma Paratiroid. Kapsul jaringan ikat (HE, x10). (C)

    Adenoma Paratiroid. Inti solid (kromatin padat) (HE, x40). (D) Adenoma Paratiroid.

    Pseudorosette (HE, x40). Dikutip dari kepustakaan 1

    Gambar 7: (A) Paratiroid normal. Separuh stroma dan lemak, separuh chief cells (HE,

    x25). (B) Adenoma paratiroid. Hilangnya stromal dan lemak. Rim jaringan normal

    terdesak (HE, x25). Dikutip dari kepustakaan 1

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    15/33

    15

    Gambar 8. Variasi dari bentuk dan ukuran adenoma paratiroid.

    Dikutip dari kepustakaan 1

    d) Penatalaksanaani. Medical Management

    Tidak semua kasus hipertiroidisme primer memerlukan manajemen

    operasi. Untuk hiperparatiroidisme primer yang disebabkan adenoma

    paratiroid, manajemen operasi memiliki tingkat keberhasilan yang sangat

    tinggi dan morbiditas minimal. Sebaliknya, terapi medis dengan calcimimetics,

    seperti cinacalcet, sangat mahal, dan kedua cinacalcet dan bifosfonat dapat

    menimbulkan efek samping. Ketika penyebab hiperparatiroidisme bukan

    berasal dari kelenjar paratiroid, manajemen medis dapat diindikasikan, dan

    pengobatan harus ditujukan untuk mengobati penyebabnya. 1,5,11

    Bagaimanapun, dalam beberapa situasi, manajemen medis merupakan

    pertimbangan untuk pasien dengan PHPT yang asimptomatik atau pada pasien

    yang tidak dapat mentoleransi pembedahan, seperti penderita dengan kadar

    kalsium kurang dari 11,5 mg/dl, penderita tanpa gejala klinis dan pada

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    16/33

    16

    penderita dengan kadar kalsium urin 24 jam yang normal dan tidak mengalami

    osteoporosis. Pilar manajemen medis termasuk perlindungan tulang dengan

    penggunaan bifosfonat dan menurunkan tingkat kalsium dengan

    calcimimetics.1,5,11

    ii. Operasia. Indikasi Operasi

    Hiperparatiroidisme primer dengan gejala klinis sebaiknya dilakukan

    pembedahan pada kelenjar yang mengalami kelainan. Beberapa klinisi

    berpendapat bahwa semua penderita hiperparatiroidisme primer harus

    dilakukan pembedahan kecuali pada mereka yang tidak dapat mentoleransi

    pembedahan. 1,5,12

    Mereka berpendapat bahwa tindakan pembedahan aman dan juga

    sebagai terapi pencegahan komplikasi seperti osteoporosis, dan juga bisa

    menyembuhkan gejala-gejala yang sering kali tidak disadari oleh penderita,

    seperti kelelahan dan depresi ringan.

    Namun, pada pasien adenoma paratiroid yang tidak mempunyai

    gejala atau asimptomatik, terdapat perdebatan tentang keperluan untuk

    melakukan operasi. Melalui rapat konsensus National Institutes of Health

    (NIH) pada 2002, menyimpulkan indikasi-indikasi pembedahan

    paratiroidektomi yang asimptomatik sebagai berikut: 1,5,12

    1. Umur < 50 tahun2. Kadar serum kalsium 11.5 mg/dL3. Insufisiensi renal (penurunan CrCl > 30%)4. Kadar kalsium urin 24 jam 400 mg5. Nilai T-score densitas mineral tulang di bawah -2,5 SD

    Kriteria ini tidak rigid. Studi telah menunjukkan bahwa kebanyakan

    pasien yang tidak memenuhi kriteria untuk operasi tetap stabil tanpa

    tindakan operasi. Namun, sekitar 25% dari pasien tanpa gejala

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    17/33

    17

    menunjukkan peningkatan parameter biokimia yaitu kalsium dan kreatinin

    serta penurunan densitas tulang yang progresif. Oleh karena itu, pasien

    yang tidak menjalani perawatan bedah harus melakukan pengukuran

    kalsium serum dan kreatinin serum serta pengukuran densitas tulang

    berkala. Jika pasien menunjukkan hiperkalsemia yang progresif,

    penurunan fungsi ginjal, atau penurunan densitas tulang yang progresif,

    mereka harus dirujuk untuk operasi.

    b. Identifikasi Lokasi Paratiroid PreoperatifTiga dekade lalu, tidak ada penyelidikan sebelum pembedahan untuk

    menentukan lokasi kelenjar paratiroid yang terlibat, dan dokter harus

    menelusuri keempat kelenjar, untuk mengidentifikasi dan mengangkat

    kelenjar yang abnormal. Sekarang ini, penentuan lokasi kelenjar paratiroid

    yang bermasalah dapat dilakukan dengan investigasi sederhana tapi sangat

    akurat preoperative localization studies, yaitu ultrasound leher dan sestamibi

    neck scan. Jika adenoma paratiroid telah diketahui lokasinya, dokter dapat

    melakukan apa yang disebut dengan paratiroidektomi minimal invasif,

    pengangkatan kelenjar bermasalah melalui sayatan kecil sepanjang 2 cm di

    leher. 2,5

    Studi pencitraan noninvasif ini mempunyai tingkat akurasi 85 %

    pada adenoma paratiroid soliter, 33 % pada kelenjar paratiroid abnormal

    yang mulitipel. Studi ini dilakukan dengan mengukur kadar PTH, untuk

    mengestimasi saiz dari adenoma paratiroid. Hasil kedua studi pencitraan

    sangat tergantung pada keahlian dari dokter. Keterbatasan Sestamibi adalah

    hasil positif-palsu dari peningkatan penyerapan nodul tiroid dan kegagalan

    sestamibi untuk mengidentifikasi secara akurat kelenjar paratiroid abnormal

    yang multipel. Keterbatasan ultrasonografi pula termasuk ketidakmampuan

    untuk mendeteksi adenoma di lokasi ektopik, termasuk tumor mediastinum

    dan tumor yang terletak jauh di leher atau daerah paraesophageal dan

    retroesophageal. Sestamibi dan ultrasonografi harus disertai dengan

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    18/33

    18

    pemantauan PTH intraoperatif untuk memungkinkan eksplorasi terbatas

    dengan hasil yang sangat baik. 1,2,5

    Gambar 9. Sonogram preoperasi yang menunjukkan adenoma paratiroid di sebelah kanan.

    Dikutip dari kepustakaan 1

    Gambar 10. A. Scan sestamibi preoperatif 15 minit setelah injeksi, menunjukkan

    adenoma paratiroid soliter kanan bawah. B. Scan sestamibi preoperatif 2 jam setelah

    injeksi, menunjukkan adenoma paratiroid soliter kanan bawah. C. Scan sestamibi

    preoperatif 1 jam setelah injeksi, menunjukkan adenoma paratiroid soliter kanan bawah.

    Dikutip dari kepustakaan 1

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    19/33

    19

    c. Penatalaksanaan OperasiTerdapat dua macam operasi pada adenoma paratiroid atau

    hiperparatiroid, yaitu operasi paratiroid standar dan minimal invasif

    radioguided parathyroidectomy. Metode operasi paratiroid standar tidak lagi

    digunakan untuk mengangkat kelenjar paratiroid. Operasi ini aman dan

    efektif, tetapi merupakan operasi yang jauh lebih besar dan lebih kompleks

    berbanding metode minimal invasif radioguided parathyroidectomy. 1,2

    1. Operasi Paratiroid StandarPada operasi paratiroid standar, dokter bedah harus

    mengidentifikasi semua 4 kelenjar paratiroid dan mengangkat kelenjar

    paratiroid yang membesar. Kelenjar paratiroid yang normal akan

    disisakan untuk menjalankan fungsi normalnya. 1,2

    Insisi untuk operasi paratiroid standar harus dibuat cukup

    panjang untuk memungkinkan ahli bedah mengidentifikasi struktur

    penting di kedua sisi leher. Insisi biasanya dibuat sepanjang enam atau

    tujuh (dan bahkan sampai 10) inci panjang. Luka-luka akhirnya sembuh

    dengan baik tetapi akan meninggalkan bekas luka besar di leher.1,2

    Untuk memastikan operasi aman dengan tingkat keberhasilan

    yang tinggi, ahli bedah akan mengeksplorasi di kedua sisi leher

    (eksplorasi leher standar bilateral) dan selalu akan dilakukan dengan

    menggunakan anestesi umum. 1,2

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    20/33

    20

    Gambar 11. Operasi paratiroid standar.

    Dikutip dari kepustakaan 1

    2. Minimally Invasive Radioguided Parathyroidectomy (MIRP)Konsep dari Minimally Invasive Radioguided Parathyroidectomy

    adalah sangat sederhana: diketahui sekitar 97% dari pasien denganadenoma paratiroid hanya memiliki satu paratiroid yang bermasalah,

    sehingga hanya operasi yang sangat kecil dibutuhkan untuk mengangkat

    satu kelenjar yang bermasalah dan meninggalkan 3 lainnya. 2,5

    Pada operasi ini, ahli bedah harus mengetahui lokasi yang tepat

    dari kelenjar paratiroid yang hiperaktif sebelum memulai operasi. Hal

    ini memungkinkan ahli bedah untuk menginsisi pada satu daerah yang

    sangat kecil dari leher berbanding mengeksplorasi seluruh leher dan

    kedua sisi tiroid. Jika operasi hanya berlangsung pada satu sisi leher,

    maka risiko merusak saraf dan struktur penting lainnya di sisi lain dari

    leher dapat dihindari. 2,5

    Keuntungan lain dari teknik MIRP adalah biasanya dilakukan

    tanpa anestesi umum. Operasi ini biasanya dilakukan melalui insisi (1

    inci) 2,5 cm. Dokter bedah dapat menyelesaikan operasi melalui insisi

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    21/33

    21

    kecil karena tidak harus mengeksplorasi keempat paratiroid untuk

    menemukan paratiroid yang hiperaktif. 1,2,5

    Waktu yang dibutuhkan untuk mengangakat kelenjar paratiroid

    yang hiperaktif dengan menggunakan teknik ini adalah sekitar 17 menit

    dibandingkan dengan operasi standar yang bisa memakan waktu hingga

    tiga jam atau lebih karena melibatkan eksplorasi kedua sisi leher.

    Gambar 12. Adenoma paratiroid. Eksisi melalui insisi lateral 2 cm.

    Dikutip dari kepustakaan 1

    d.

    Manajemen post operatif

    Paratiroidektomi yang berhasil akan menormalisasi kadar kalsium.

    Kadar kalsium biasanya mencapai titik nadir 36 - 48 jam setelah operasi.

    Hypokalsemia pascaoperasi adalah umum pada pasien dengan penurunan

    kalsium tulang yang kronik, sering sebagai bone hunger. Hal ini dapat

    diprediksi sebelum operasi pada pasien yang memiliki kadar alkali fosfatase

    preoperative yang tinggi dengan tes fungsi hati normal. 1,2

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    22/33

    22

    Manifestasi klinis dari hiperkalsemia adalah mati rasa perioral,

    kesemutan jari, kram otot, kecemasan, gemetar dari otot masseter, kontraksi

    dengan stimulasi saraf fasialis anterior ke telinga (tanda Chvostek), kejang

    carpopedal (tanda Trousseau), kejang-kejang, dan opisthotonus. Jika gejala

    ringan muncul, suplemen kalsium harus diberikan secara oral dengan

    kalsium karbonat (500 sampai 1.000 mg tiga kali sehari). Jika gejala

    moderat timbul, dosis kalsium dapat ditingkatkan, dan diberikan calcitriol

    tambahan (0,25 untuk 1,0 mg secara oral dua kali sehari 1,25-

    dihydroxyvitamin D [Rocaltrol]). Vitamin D memfasilitasi penyerapan

    kalsium gastrointestinal dan mobilisasi kalsium dari tulang. Jika gejala berat

    yang timbul, satu ampul kalsium glukonat 10% (90 mg elemental kalsium)

    dilarutkan dalam 100 cc saline normal harus diberikan secara intravena

    selama 15 menit, diikuti dengan infus konstan kalsium (10 ampul dalam

    kalsium glukonat 10% di 1.000 cc normal saline) pada 20 hingga 100 cc /

    jam, jika diperlukan. Hal ini penting untuk menghindari ekstravasasi

    kalsium intravena karena nekrosis kulit dapat terjadi. 2,5

    Hiperventilasi dan muntah harus ditangani karena alkalosis dapat

    memperburuk gejala. Kalsium serum dan kadar magnesium harus diperiksa

    jika gejala terjadi. Hypomagnesemia dapat menyebabkan gejala yang mirip

    dengan hypocalcemia.

    e) KomplikasiHipokalsemia (hipoparatiroid), pembentukan hematoma, parese nervus

    laringeus rekuren, infeksi dan pembentukan keloid adalah komplikasi jarang tapi

    mungkin. Masalah lain termasuk mual, muntah, dan retensi urin. Peningkatan

    kadar serum PTH yang persisten setelah paratiroidektomi biasanya dikaitkan

    dengan perkembangan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung iskemik

    dan hipertensi. 5, 10

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    23/33

    23

    B. Karsinoma Paratiroid

    a) EtiologiEtiologi dari karsinoma paratiroid masih belum jelas. Insiden karsinoma

    paratiroid adalah sama antara pria dan wanita, dengan usia puncak onset pada

    dekade kelima, sekitar 10 tahun lebih awal dari timbulnya puncak onset untuk

    penyakit paratiroid jinak. Radiasi pada bagian leher sebelumnya memegang

    peranan penting sebagai faktor resiko munculnya karsinoma paratiroid. Sekitar

    9% dari 30% pasien karsinoma paratiroid dilaporkan mendapatkan radiasi pada

    bagian leher sebelumnya. Karsinoma paratiroid dilaporkan pada pasien dengan

    hiperparatiroidisme sekunder yang berkepanjangan. Hal ini biasanya ditemukan

    pada pasien dengan gagal ginjal kronik. Menurut penelitian terakhir, karsinoma

    paratiroid juga ditemukan pada multiple endocrine neoplasia type 1 (MEN1)

    syndrome. Tetapi hubungan antara keduanya belum dapat dijelaskan secara lebih

    lanjut. Karsinoma paratiroid juga dilaporkan pada sindrom herediter dari

    hiperparatioridisme. Hal ini merupakan salah satu faktor resiko munculnyakarsinoma paratiroid yang disebut hyperparathyroidism-jaw tumor (HPT-JT)

    syndrome.1,4

    b) Manifestasi KlinisManifestasi awal karsinoma paratiroid sangat mirip dengan dua penyebab

    utama dari hiperparatiroidisme primer: paratiroid hiperplasia nonmalignant dan

    adenoma paratiroid. Intensitas gejala dan manifestasi cenderung lebih sering dan

    lebih parah untuk karsinoma paratiroid. Pasien dengan karsinoma paratiroid

    biasanya disertai dengan krisis hiperkalsemia dengan kadar hiperkalsemia yang

    signifikan lebih tinggi berbanding penyebab nonmalignant dari

    hiperparatiroidisme. Tingkat sirkulasi hormon paratiroid juga signifikan lebih

    tinggi pada karsinoma paratiroid. Manifestasi klinis dari karsinoma paratiroid

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    24/33

    24

    diringkas oleh mnemonic "Bones, Stones, Abdominal groans, exaustion and

    Psychic moans" yang merujuk pada efek hiperkalsemia pada organ target. 1,4,9

    Stone adalah merujuk kepada nefrolitiasis yang disebabkan oleh

    hiperkalsemia yaitu 30 - 60% dari kasus hiperparatiroidisme primer. Pada

    karsinoma paratiroid, tidak jarang ditemukan komplikasi nefrolitiasis (batu ginjal)

    dan nefrokalsinosis (pengendapan kalsium fosfat di tubulus ginjal). Sekiranya

    komplikasi tersebut tidak diobati atau ditindaki, dapat menyebabkan azotemia

    yang ireversibel dan gagal ginjal. Satu studi baru-baru ini mengungkapkan

    prevalensi insufisiensi ginjal pada karsinoma paratiroid adalah sebanyak 84%.

    Selain itu, hiperkalsemia dapat menyebabkan kalsiuria obligatori dan poliuria

    yang dapat mengakibatkan penurunan volume intravaskular yang signifikan, dan

    selanjutnya berkontribusi terhadap azotemia. 1,4,12

    Bones merujuk pada manifestasi hiperkalsemia pada muskuloskeletal,

    yang berkisar dari mialgia, arthralgia, osteopenia dan osteoporosis berat, yang

    terjadi 40 sampai 70% pada kasus hiperparatiroidisme persisten. Manifestasi

    radiografi hiperparatiroidisme persisten seperti resorpsi tulang subperiosteal

    (Gambar 12), "salt and pepper"skull, osteopenia spinal difus, atau osteitis fibrosis

    cystica (endapan kalsium abnormal pada jaringan lunak atau otot), terjadi 41 -

    91% pada pasien dengan karsinoma paratiroid. Manifestasi hiperkalsemia pada

    tulang dan ginjal juga lebih sering didapatkan pada karsinoma paratiroid

    berbanding hiperparatiroidisme jinak. 1,4,13

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    25/33

    25

    Gambar 13. Resorpsi tulang subperiosteal yang terlihat pada pasien hiperparatiroidisme.

    Dikutip dari kepustakaan 1

    Abdominal groans bermaksud manifestasi hiperkalsemia pada

    gastrointestinal, didapatkan 15% dari hiperparatiroidisme primer. Pasien biasanya

    datang dengan anoreksia, konstipasi, penurunan berat badan, mual dan muntah,

    dan penyakit ulkus peptikum. 10% dari pasien dengan karsinoma paratiroid juga

    dapat datang dengan pankreatitis akut atau pankreatitis kronik rekuren. Anoreksia,

    penurunan asupan cairan, dan muntah pada karsinoma paratiroid yang tidak

    diobati akan memperburuk penipisan intravaskular akibat dari hyperparathyroid-

    induced hypercalcemia. 1,9,12

    Psychic moans dan kelelahan pula mengacu pada manifestasi sistemik

    psikologis dan hiperkalsemia umum yang tidak terkendali. Manifestasi berkisar

    dari depresi, kelelahan ringan, kebingungan, kelemahan otot, dan koma yang

    mendalam. Tingkat keparahan dari kebingungan atau koma berkorelasi dengan

    derajat dan durasi hiperkalsemia. 1,9,13

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    26/33

    26

    Sekitar 50% dari pasien dengan karsinoma paratiroid datang dengan

    keluhan teraba massa di leher. Karsinoma paratiroid cenderung berbatas tegas dan

    melekat pada struktur di bawahnya, serta tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri

    biasanya dirasakan pada pasien karsinoma paratiroid yang invasif ke struktur di

    bawahnya. Terdapat juga dapat suara serak karena invasi ke saraf laringeal

    rekuren. Kebanyakan pasien dengan karsinoma paratiroid akan memiliki massa di

    leher 3 cm. Pada pembedahan, massa akan sering muncul sebagai massa tegas

    warna putih abu-abu. Sebaliknya, adenoma paratiroid cenderung bewarna coklat

    kemerahan atau cokelat.1,4,9

    Kelainan laboratorium pada pasien dengan karsinoma paratiroid adalah

    sama seperti pada hiperparatiroidisme primer. Namun kadar hiperkalsemia dan

    hormon paratiroid cenderung lebih tinggi pada karsinoma paratiroid dibandingkan

    pada pasien hiperplasia atau adenoma, biasanya 3 - 10 kali batas atas normal.

    Alkali fosfatase dan subunit dan dari human chorionic gonadotropin juga

    dapat meningkat pada karsinoma paratiroid. 1,4,13

    c) Pemeriksaan PenunjangKanker paratiroid tidak mudah untuk didiagnosis. Hal ini sering sulit untuk

    membedakan antara adenoma paratiroid dan karsinoma paratiroid. Oleh karena

    itu, berbagai tes dapat digunakan untuk menetapkan diagnosis karsinoma

    paratiroid. 4,13

    i. Tes Daraha. Kadar Hormon Paratiroid

    Peningkatan hormon paratiroid (PTH) yang ekstrem mungkin

    mengindikasikan kanker paratiroid, namun adenoma paratiroid juga

    menyebabkan peningkatan hormon paratiroid. Umumnya, peningkatan

    hormon paratiroid yang terlihat pada kanker paratiroid secara signifikan

    adalah lebih tinggi dari adenoma paratiroid.

    4,13

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    27/33

    27

    b. Kadar Serum KalsiumPeningkatan produksi PTH baik pada adenoma paratiroid atau

    karsinoma paratiroid, akan menyebabkan hiperkalsemia, menghasilkan

    kadar serum kalsium secara substansial. Pasien dengan kadar serum kalsium

    melebihi 14 mg / dL, terutama pada pasien yang massa leher teraba,

    mungkin lebih cenderung memiliki kanker paratiroid. 1,4,12

    c. Kadar Alkali FosfataseBiasanya pada kanker, peningkatan kadar alkali fosfatase berfungsi

    sebagai penanda tumor menunjukkan metastase ke tulang. Pada karsinoma

    paratiroid, mobilisasi kalsium dari tulang ke darah juga menyebabkan

    peningkatan alkali fosfatase. Alkali fosfatase umumnya meningkat secara

    signifikan pada pasien karsinoma paratiroid 4,13

    d. Tes Fungsi Ginjal

    Indikator-indikator tertentu dari fungsi ginjal seperti tingkat nitrogenurea darah dan kreatinin, biasanya abnormal pada kanker paratiroid.

    ii. Sestamibi Scan dan ultrasoundSeperti pada adenoma paratiroid, tes sestamibi dan USG dapat dilakukan

    untuk menentukan lokasi dari pembesaran kelenjar paratiroid.

    iii. CT, MRI, dan PET ScanComputed tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI)

    scan kadang-kadang digunakan untuk stadium kanker paratiroid. Staging

    berarti mengukur tingkat penyebaran kanker. CT Scan dan MRI juga

    digunakan untuk memeriksa kekambuhan kanker di leher dan penyebaran ke

    bagian lain dari tubuh. Namun, CT scan atau MRI jarang digunakan untuk

    diagnosis awal. 1,2

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    28/33

    28

    Posititron emission tomography (PET) scan menggunakan senyawa

    disebut fluorodeoxyglucose (FGD). Scan mengambil daerah sel yang istimewa

    menyerap FDG. PET scan juga berguna untuk menilai menyebar ke seluruh

    leher dan dalam rangka untuk memantau kemungkinan kekambuhan.

    iv. Venous SamplingJika tes pencitraan tidak menunjukkan kelenjar paratiroid yang terlalu

    aktif, sampel darah dapat diambil dari pembuluh darah di dekat masing-masing

    kelenjar paratiroid untuk menemukan kelenjar paratiroid yang overreaktif. 1,2

    v. BiopsiTidak seperti pada kanker tiroid, biopsi pada kanker paratiroid biasanya

    tidak dianjurkan. Hal ini karena dalam melakukan biopsi paratiroid, ada risiko

    yang signifikan bahwa kapsul paratiroid dapat pecah, menyebabkan sel-sel

    tumor mikroskopis menyebar. 1,2

    vi.

    Histopatologi

    Temuan histopatologi khas pada karsinoma paratiroid adalah kapsul

    fibrosa tebal dan band fibrosis yang menginvasi tumor, kapsuler dan pembuluh

    darah, serta peningkatan aktivitas mitosis (Gambar 13). Namun, gambaran

    mungkin juga didapatkan pada adenoma, jadi diagnosis pasti dari karsinoma

    adalah adanya invasi vaskular, atau penetrasi capsular dengan pertumbuhan ke

    dalam jaringan yang berdekatan, invasi ruang perineural, atau metastasis.

    Invasi vaskular harus dalam kapsul atau dalam jaringan sekitarnya daripada di

    dalam tumor, dan telah hadir di hanya 10-15% dari karsinoma (Gambar 14).

    Penetrasi kapsuler harus mencakup pertumbuhan ke dalam jaringan yang

    berdekatan, telah dilaporkan pada 30-60%, dan dapat menyebabkan invasi

    tumor yang jelas dalam struktur sekitarnya, tiroid, kerongkongan, trakea, otot

    tali atau saraf laringeal rekuren (Gambar 15) . Non-penetrasi invasi capsular

    merupakan tanda diandalkan tidak mungkin untuk membedakan dari jeratan sel

    di daerah fibrosis adenoma merosot. Invasi ruang perineural jarang, tetapi

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    29/33

    29

    kriteria tertentu keganasan. Dengan tidak adanya invasi atau metastasis

    diagnosis pasti dari karsinoma paratiroid tidak mungkin dan lesi mungkin

    dinamai "paratiroid adenoma atipikal," menyiratkan bahwa pasien harus diikuti

    untuk menyingkirkan kambuh atau metastasis. 1,2,6

    Gambar 14. kapsul fibrosa pada karsinoma paratiroid yang tidak pathognomonic.

    Dikutip dari kepustakaan 7

    Gambar 15. Invasi kapsuler dengan penetrasi yang menghancurkan kapsul tumor pada

    karsinoma paratiroid. Dikutip dari kepustakaan 7

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    30/33

    30

    Gambar 16. Invasi vaskuler pada karsinoma paratiroid.

    Dikutip dari kepustakaan 7

    Kapsul tumor yang menebal dan parenkim band fibrosis,

    dilaporkan dalam 90% dari karsinoma paratiroid, tidak pathognomonic,

    karena dapat juga dilihat pada adenoma dengan perubahan regresif.

    Kebanyakan karsinoma memiliki pola pertumbuhan yang solid dan pola

    trabekula, sedangkan pola folikel, asinar, rosettelike, atau pertumbuhan sel

    spindle adalah jarang. Chief cell biasanya mendominasi sel pada

    karsinoma paratiroid, tetapi terdapat juga tumor yang oncocytic, atau

    mengandung campuran sel. Aktivitas mitosis cepat dan mitosis yang

    abnormal adalah tanda-tanda keganasan, tetapi bisa bervariasi pada

    karsinoma paratiroid, dan juga umum pada adenoma dan beberapa kelenjar

    hiperplastik yang besar. 1,2,6

    d) PenatalaksanaanI. Operatif

    Terapi yang paling efektif untuk karsinoma paratiroid adalah reseksi total

    dari lesi primer pada operasi yang pertama kali dimana tidak terdapat invasi ke

    jaringan sekitar dan tanda-tanda metastasis tidak ditemukan. Ketika

    pemeriksaan histologik dari jaringan menunjukkan tanda-tanda keganasan

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    31/33

    31

    maka tindakan operatif berupa reseksi secara en bloc dari lesi primer disertai

    lobektomi tiroid ipsilateral dan pengangkatan kelenjar limfe yang mengalami

    limfadenopati. Penatalaksanaan secara operatif harus dilakukan secara hati-hati

    untuk mencegah rupturnya kapsul dari kelenjar paratiroid karena dapat

    menyebabkan penyebaran dari tumor tersebut. Jika N. laryngeal rekuren juga

    ikut terinvasi, maka nervus tersbut juga harus direseksi. Diseksi leher bagian

    samping (Lateral Neck Dissection) dilakukan jika ada penyebaran ke kelenjar

    limfe cervicalis anterior. Penatalaksanaan postoperatif pada pasien dengan

    karsinoma paratiroid adalah perhatian khusus terhadap kadar kalsium dalam

    darah. 1,4,12

    II. RadioterapiKarsinoma paratiroid bukan merupakan kanker yang sensitive terhadap

    radioterapi. Radioterapi berfungsi untuk mencegah pertumbuhan tumor

    postoperative. Dari hasil penelitian, 6 pasien karsinoma paratiroid yang

    mendapat radioterapi dilaporkan tidak mengalami rekurensi selama 12-15

    bulan. 4,12

    III. KemoterapiKemoterapi juga berfungsi untuk mencegah progresifitas tumor tetapi dari

    hasil penelitian efek dari kemoterapi kurang begitu efektif. Beberapa jenis

    kemoterapi yang biasa digunakan untuk karsinoma paratiroid antara lain :

    vincristine, cyclophosphamide and actinomycin D; adriamycin,

    cyclophosphamide, and 5-fluorouracil. 2 pasien yang diberikan estrogen

    sintetik dilaporkan efektif. Pasien dengan metastasis ke paru-paru yang

    mendapat pengobatan dacarbazine, 5-fluorouracil, and cyclophosphamide

    mengalami penurunan hormone paratiroid dan kadar kalsium darah menjadi

    normal 4,12

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    32/33

    32

    IV. Penatalaksanaan HiperkalsemiaJika karsinoma paratiroid sudah mengalami metastasis luas dan

    penatalaksanaan secara operatif tidak berhasil maka prognosis dari pasien ini

    sangat buruk. Jika hal ini telah terjadi, maka penatalaksanaan yang dilakukan

    bersifat paliatif untuk mengontrol hiperkalsemia. Hiperkalsemia diobati dengan

    hidrasi oleh saline infusion dan loop diuretik untuk meningkatkan ekskresi

    kalsium urin, dikombinasikan dengan agen yang mengganggu resorpsi tulang.

    Kalsitonin dapat menurunkan kalsium serum tetapi efeknya sederhana dan

    sementara. Bifosfonat juga menurunkan kalsium serum, tetapi dengan durasi

    yang lebih lama. Mithramycin dapat menghambat resorpsi tulang, tetapi kadar

    serum kalsium yang normal sering tidak tercapai, dan pengobatan harus

    dibatasi pada hiperkalsemia yang tidak responsif terhadap bifosfonat, karena

    dapat mengancam jiwa karena risiko toksik pada hati, ginjal dan sumsum

    tulang meningkat dengan meningkatnya jumlah eksposur. Nitrat Gallium dapat

    menurunkan kalsium serum pada beberapa pasien, namun penggunaannya

    terbatas oleh nefrotoksisitas.

    12,13

    Calcimimetics telah dilaporkan memiliki potensi terbesar untuk mengontrol

    kalsium serum pada pasien dengan karsinoma paratiroid. Sel dendritik

    imunoterapi dan imunisasi dengan peptida PTH telah menurunkan kalsium

    serum dalam beberapa kasus. 12,13

    V. DIAGNOSIS BANDINGElevasi hormon paratiroid dapat terjadi karena penyebab lain selain PHPT

    yaitu pada pasien dengan kadar kalsium darah normal. Penyebab paling umum

    adalah penyakit ginjal kronis, penyebab lain termasuk kekurangan vitamin D,

    obat-obatan (seperti lithium dan diuretik thiazide), dan familial hypocalciuric

    hypercalcemia (FHH) karena heterozygousmutations dari gen calcium sensing

    receptor (CASR). FHH dapat dibedakan dari PHPT berdasarkan pada kalsium

    untuk kreatinin rasio clearance kurang dari 0,01 (mmol: mmol) dengan

  • 7/23/2019 REFARAT NEOPLASMA PARATHYROID

    33/33

    sensitivitas 85% dan spesifisitas 88%. Kadar vitamin D dan kadar kalsium darah

    normal harus diperoleh pada semua pasien dengan PTH meningkat karena

    kekurangan vitamin D dapat menghasilkan tingkat kalsium yang lebih rendah dari

    yang diharapkan pada pasien dengan hiperparatiroidisme primer. 4,9