ASKEP BBLR

4
1. Diagnosa keperawatan 1 : Pola napas tidak efektif sehubungan dengan imaturitas pusat pernapasan. Tujuan : Pola napas efektif, dengan kriteria: - pernapasan normal. - Suplai O2 ke jaringan terpenuhi. Intervensi : a.Beri posisi untuk pertukaran udara optimum ( prone, bantal leher saat supine ) b.Observasi perubahan fungsi pertukaran gas. c.Kenalin tanda – tanda distress. d.Suction jika perlu untuk mengeluarkan akumulasi mucus. e.Pemberian O2 2. Diagnosa keperawatan 2 : Tidak efektifnya thermoregulation sehubungan dengan kurang matangnya kontrol terhadap temperatur, perubahan suhu lingkungan. Tujuan : thermoregulation efektif dengan kriteria suhu tubuh normal. Intervensi : a.Setelah lahir keringkan bayi dan bungkus dengan selimut tebal, bayi jangan dimandikan. b.Masukkan bayi dalam inkubator : - Berat badan kurang dari 2 kg diberikan suhu inkubator 35 C. - Berat badan kuarang dario 2 – 2,5 kg diberikan suhu inkubator 34 C - Bila tidak ada incubator, bayi diberi selimut, kerudung kepala dan buli- buli panas.

description

asuhan keperawatan

Transcript of ASKEP BBLR

Page 1: ASKEP BBLR

1. Diagnosa keperawatan 1 : Pola napas tidak efektif sehubungan dengan imaturitas pusat

pernapasan.

Tujuan : Pola napas efektif, dengan kriteria:

- pernapasan normal.

- Suplai O2 ke jaringan terpenuhi.

Intervensi :

a. Beri posisi untuk pertukaran udara optimum ( prone, bantal leher saat supine )

b. Observasi perubahan fungsi pertukaran gas.

c. Kenalin tanda – tanda distress.

d. Suction jika perlu untuk mengeluarkan akumulasi mucus.

e. Pemberian O2

2. Diagnosa keperawatan 2 : Tidak efektifnya thermoregulation sehubungan dengan kurang

matangnya kontrol terhadap temperatur, perubahan suhu lingkungan.

Tujuan : thermoregulation efektif dengan kriteria suhu tubuh normal.

Intervensi :

a. Setelah lahir keringkan bayi dan bungkus dengan selimut tebal, bayi jangan dimandikan.

b. Masukkan bayi dalam inkubator :

- Berat badan kurang dari 2 kg diberikan suhu inkubator 35 C.

- Berat badan kuarang dario 2 – 2,5 kg diberikan suhu inkubator 34 C

- Bila tidak ada incubator, bayi diberi selimut, kerudung kepala dan buli- buli panas.

- Penyapihan incubator: turunkan suhu inkubator perlahan- lahan.

- Jaga kelembaban inkubator.

c. observasi terhadap tanda- tanda hypothermia atau hyperthermia.

3. Diagnosa keperawatan 3 : Gangguan nutrisi sehubunagn dengan imatur organ

pencernaan.

Tujuan : nutrisi terpenuhi dengan kriteria berat badan meningkat atau dipertahankan.

Intervensi :

a. Early Feeding untuk mencegah penurunan berat badan lebih dari 10 %, hypoglycemia,

hyperbilirubinemia ( pedoman: puasa 2 jam, dextrose 5 % )

- frekuensi minum :

Page 2: ASKEP BBLR

berat badan 1.250 gram: 24 X/24 jam

berat badan 1.250 – 2.000 gram : 12 X / 24 jam

berat badan lebih dari 2.000 gram : 8 X / 24 jam

- Jumlah cairan.

Hari pertama 60 cc / Kg BB / hari

Hari kedua 90 cc / Kg BB / hari

Hari ketiga 120 cc / Kg BB / hari

Hari keempat 150 cc / Kg BB / hari

Hari seterusnya 180 - 200 cc / Kg BB / hari

- Jumlah kalori : 110 –140 cal / Kg BB / hari

- Jumlah protein 3 – 6 gram / Kg BB / hari

- Jumlah Karbohidrat : 10 – 15 gram / Kg BB / hari

- Jumlah lemak : 5 – 7 gram / Kg BB / hari

- Macam nutrisi : ASI dan ASS ( Air Susu Sapi )

- Cara pemberian:

Oral: menghisap sendiri, dengan sendok, NGT, gastrik drip ( cek residu

lambung )

Parenteral

b. cegah pneumonia aspirasi

- saat minum posisi kepala 30

- bersihkan sisa susu di mulut.

- Minumkan sedikit sedikit, penambahan susu tidak melebihi 30 ml/ hari

- Sendawakan setelah minum.

4. Diagnosa Keperawatan 4: potensial infeksi sehubungan dengan kurang pertahanan faktor

imunologi dan lingkungan.

Tujuan : infeksi tidak terjadi, dengan kriteria :

- tidak ada tanda infeksi : tidak ada odema, suhu normal, tidak ada pus.

Intervensi :

a. cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.

b. Melakukan tindakan keperawatan dengan teliti dan memperhatikan tehnik aseptik

c. Pastikan peralatan yang kontak dengan anak benar benar steril dan bersih.

d. Cegah kontak langsung dengan orang yang punya penyakit infeksius.

Page 3: ASKEP BBLR

e. Isolasi bayi lain yang terinfeksi.

5. Risiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

Hidrasi baik

Kriteria:

  Turgor kulit elastik

  Tidak ada edema

  Produksi urin 1-2 cc/kgbb/jam

  Elektrolit darah dalam batas normal

INTERVENSI :

Observasi turgor kulit.

  Catat intake dan output.

  Kolaborasi dalam pemberian cairan intra vena dan elektrolit.  Kolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit darah

6.