Askep Batu Ginjal
-
Upload
una-aprilia-faziera -
Category
Documents
-
view
18 -
download
2
description
Transcript of Askep Batu Ginjal
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Tn.K 58 thn datang ke rumah sakit pada tanggal 2 Agustus 2012 diantar oleh
keluarganya,dengan keluhan sudah hampir 1 bln pasien sering merasakan nyeri pada daerah
punggung bagian belakang dengan skala nyeri 7, pasien mengatakan bahwa nyeri sering
dirasakan saat pasien melakukan aktivitas yang berat dengan lama 5-10 menit setiap melakukan
aktivitas berat, pasien juga mengatakan bahwa saat BAK terasa sangat nyeri seperti tertusuk-
tusuk dan terbakar sehingga pasien merasa takut untuk melakukan BAK, Pasien mengatakan saat
BAK urin yang dikeluarkan hanya sedikit . Pasien juga mengatakan bahwa sebelumnya pola
makan pasien tidak begitu teratur,pasien sering mengkonsumsi makanan sejenis sea food, dan
memiliki kebiasaan sedikit mengkonsumsi air putih, pasien mengatakan sejak sakit pasien sering
merasa haus, pasien juga mengatakan akhir-akhir ini sering mual dan muntah.. Pasien
mengatakan merasa cemas dengan keadaan penyakitnya dan mengatakan takut tidak akan
sembuh seperti keadaan normal.
Saat dilakukan pengkajian didapatkan TTV : TD : 130/90 mmHg, nadi : 90x/mnt, suhu : 37,50C ,
RR : 24 x/mnt, turgor kulit tidak elastic , mukosa bibir tampak kering dan pasien terlihat pucat
dan lemah.
Setelah dilakukan tes laboratorium didapatkan hasil bahwa terdapat penumpukan cairan
kristaloid (zat kapur ) pada kandung kemuh (VU) pasien.pasien terpasang kateter urin untuk
membantu proses pengeluaran urin (BAK ).
3.1. Pengkajian keperawatan
Tanggal Pengkajian : 2 Agustus 2012
Jam Pengkajian : 08.00 WIB
A. Identitas Klien
Nama : Tn. K
Umur : 58 tahun
Alamat : Jl. Kapas No.7 Blok A Sleman
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : sudah kawin
Suku : Jawa
Tanggal MRS : 2 Agustus 2012
Penanggung Jawab
Nama : Ny.I
Umur : 33 tahun
Alamat : Jl. Kapas No.7 Blok A Sleman
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Hubungan dg klien : Istri
B. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada bagian punggung.
C. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke RS dengan keluhan merasa nyeri pada punggung. Nyeri dirasakan
saat klien melakukan aktivitas yang berat dengan lama 5-10 menit setiap melakukan
aktivitas berat, pasien juga mengatakan bahwa saat BAK terasa sangat nyeri seperti
tertusuk-tusuk dan terbakar sehingga pasien merasa takut untuk melakukan BAK.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak memiliki riwayat operasi sebelumnya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti DM dan
hipertensi.
D. Basic Promoting physiology of Health
1. Aktivitas dan latihan
Klien mengatakan sebelum sakit klien dapat melakukan aktifitas yang berat. setelah
sakit klien tidak pernah melakukan aktivas yang berat karena aktivitas yang berat
membuat rasa nyeri pada punggungnya.
2. Tidur dan istirahat
Klien mangatakan sebelum sakit klien tidur 7jam/hari, setelah sakit klien kurang
tidur karena sering merasa nyeri saat ingin BAK pada saat istirahat.
3. Kenyamanan dan nyeri
P : Saat ingin BAK
Q :Seperti tertusuk-tusuk dan terbakar
R : nyeri dirasakan dibagian punggung
S :7
T :.5-10 menit setiap melakukan aktivitas berat
4. Nutrisi
A : BB : 55kg, TB : 170cm, LiLa :12
IMT : BB/(TB)2 = 55 kg/(1,7)2 = 19,0
B : Hb = 13gr/dl.
C : Klien tidak nampak pucat dan lemah dan tidak mengalami penurunan BB.
D : Klien mengatakan dalam sehari makan 3x/hari
5. Cairan, elektrolit dan asam basa.
Dalam sehari klien minum 5gelas/hari 1 glass = 200cc.
Minum 5 gelas/hari=5x200=1000ml
Infus 500cc/8jam=3x500=1500ml
Air metabolisme 5/kg BB/hari=5x55=275ml
Input=1000+1500+275=2775ml
Urin=8x300=2400ml/hari
Feses=100ml/hari
IWL=15/kg/hari=15x50=750ml
IWL=IWL+200 (suhu sekarang-370C)=750+200(37,5-37)=850
Output=2400+100+850= 3350
BC =Input-Output
=2775-3350
= -575ml
pH=7,36
6. Oksigenasi
klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan, suhu : 37,50C , RR : 24 x/mnt.
7. Eliminasi fekal/bowel
BAB klien dilakukan dengan normal, warna kuning kecoklatan, bau khas feses, dan
tidak terdapat darah dalam feses.
8. Eliminasi urin
Klien BAK sehari sebanyak 8x sehari dengan sekali BAK sebanyak 300ml, warna
urin kuning jernih, berbau khas urin dan tidak ada darah dalam urin.
9. Sensori, persepsi dan kognitif
Klien tidak menggunakan alat bantu kacamata dan klien juga tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
E. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Composmentis
TTV : TD : 120/90 mmHg, nadi : 90x/mnt, suhu : 37,50C , RR : 24 x/mnt
b. Pemeriksaan kepala
Pada kepala berbentuk mesochepal, rambut klien tidak rontok, tidak ada lesi pada
kulit kepala, tidak berketombe, dan tidak terdapat nyeri tekan pada kepala klien.
c. Pemeriksaan muka
Muka klien terlihat pucat, tidak lesi pada wajah klien.
d. Pemeriksaan mata
Bentuk mata simetris, sclera non ikterik, kornea jernih, pupilnya ishokor,
konjungtiva anemis, palpebra edema.
e. Pemeriksaan hidung
Hidung klien berbentuk simetris, tulang hidung tidak septum deviasi, tidak ada lesi,
tidak terdapat hematom, tidak ada polip dan epistaksis.
f. Pemeriksaan mulut
Turgor kulit pucat, mukosa bibir tampak kering dan pasien terlihat pucat
g. Pemeriksaa leher klien
Tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada kaku kuduk, reflek menelan baik.
h. Pemeriksaan dada
Dada klien simetris, klien terlihat sesak nafas, ronkhi (-), tidak terlihat retraksi
interkosta.
i. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : warna kulit coklat, tidak ada lesi
Auskultasi : peristaltik usus 15 kali
Palpasi : Saat di palpasi tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : terdengar timpani
j. Pemeriksaan ekstremitas
Tidak terjadi pembengkakan pada ekstremitas klien dan tidak ada tanda kelemahan
otot.
1) Atas :
Capilary refil 1 detik
Akral : hangat
2) Bawah :
Akral : hangat
Didapatkan hasil laboratorium :
Darah rutin Hasil Normal Satuan
Hb 13,5 12,0-18,0 g/ dl.
Ht 42 37-52 %
Leukosit 6.300 4.800-10.800 / µl
Trombosit 368.000 150.000-450.000 / µl
Hemostatis rutin
Masa protombin 12,7 11-17 dtk
APTT 32,6 30-40 dtk
Kimia
Protein total:
Protein total 7,3 6-8 g/dl
Albumen 3,9 3,5-5 g/dl
Globulin 3,4 1,5-3,5 g/dl
Fosfatase alkali 125 35-135 µ/L
SGOT 19 10-36 µ/L
SGPT 20 10-45 µ/L
Gamma GT 26 7-40 µ/L
Trigliserida 67 < 150 mg/dl
HDL kolesterol 50 > 40 mg/dl
LDL kolesterol 139 < 120 mg/dl
Natrium 136 145-147 mmol/L
Kalium 4,0 3,5-5,5 mmol/L
Klorida 99 94-111 mmol/L
Asam urat 4,6 P: 3,4-7,0 mmol/L
W: 2,4-5,7
Sero imunologi
PSA 6,5 < 4,0 ng/ml
Urinalisa
Urin lengkap:
Warna : keruh
Kekeruhan : Keruh
Analisa dengan klinitex
Bj 1.030 1.005-1.500 g/dl.
pH 5,0 5,0-8,0
Protein ++ Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Darah +++ Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen 3,2 3,2-166 mmol/L
Nitrit Negatif Negatif
Mikroskopik
Sedimen :
Sel ephitel + Positif
Leukosit 25-30 0-5 /LPB
Erytrosit > 100 0-1 /LPB
Silinder Negatif Negatif
Kristal Negatif positif
Bakteri ++ positif
Masa protombin 14,7 dtk
APTT 38,4 dtk
Kimia:
Ureum 56 10-50 mg/dl
Kreatinin 1,3 0,6-1,2 mg/dl
Analisa Data
Nama klien : Tn.K No.Register : 12012011
Umur : 58 Tahun Diagnosa Medis : Urolitiasis
Ruang rawat : - Alamat : Jl. Kapas No.7 Blok A Sleman
No. Data focus Etiologi Problem
1. DS : klien mengatakan nyeri saat berkemih
DO :
Agen injuri biologis Nyeri akut
TD : 130/90 mmHg
RR : 24x/mnt
Suhu : 37,5 0C
Muka klien tampak meringis menahan sakit
P : Nyeri dirasakan saat klien melakukan aktivitas
berat dan saat BAK
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk dan terbakar
R : nyeri dirasakan klien di daerah punggung
bagian belakang
S : skala nyeri 7
T : nyeri dirasakan selama 5-10 mnt
2. DS :
Klien mengatakan merasakan nyeri saat BAK
sehingga merasa takut untuk melakukan BAK
Pasien mengatakan saat BAK urin yang
dikeluarkan hanya sedikit
DO :
Wajah klien terlihat meringis menahan sakit
Terpasang kateter urin pada klien
stimulasi kandung
kemih oleh batu, iritasi
ginjal dan ureter,
obstruksi mekanik dan
peradangan.
Perubahan pola
eliminasi urine
3. DS :
Pasien mengatakan memiliki kebiasan sedikit
mengkonsumsi air putih
Mual muntah dan
asupan cairan
Resiko kekurangan
volume cairan
Pasien mengatakan sering mengalami mual
muntah
pasien mengatakan sejak sakit pasien sering
merasa haus
DO :
Mukosa bibir pasien tampak kering
Kulit pasien terlihat pucat dan lemah
Turgor kulit tidak elastic
Nadi : 90x/mnt
RR :24x/mnt
TD : 130/90 mmHg
Suhu : 37,5 0C
Ht ; 42. Warna urin keruh, dengan tingkat
kekeruhan keruh,
Kristaloid (+), bakteri (+)
3.2. Prioritas Diagnosa
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis ditandai dengan
2. Perubahan pola eliminasi urin b.d stimulasi kandung kemih
3. Resiko kekurangan volume cairan b.d mual muntah dan asupan
3.3. RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien : Tn.K No.Register : 12012011 Umur : 58 Tahun Diagnosa Medis : Urolitiasis Ruang rawat : - Alamat : Jl. Kapas No.7 Blok A Sleman
No Diagnosa keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi Rasionalisasi
1 Nyeri akut b.d agen injuri biologis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam , diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil :P : pasien tidak lagi merasakan nyeri saat berkemihQ : saat berkemih pasien tidak lagi merasakn nyeri seperti tertusuk-tusuk, dan terbakarR : pasien tidak lagi mengeluh nyeri dibagian belakang punggungS : skala nyeri pasien berkurang menjadi 3T : -
- Pasien tampak lebih tenang-TTV dalam batas normal : - TD 120-140/80-100 mmHg –Nad i 80-100 x/menit- Suhu 36°C- 37°C- RR 16 – 24 x/menit- saat merasakan nyeri pasien bisa mengontrol dengan teknik relaksasi
1. Kaji TTV
2. Kaji skala nyeri, lokasi dan intensitasnya
3. Ajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri (latihan napas dalam, imajinasi)
4. Kalaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotic
5. Kalaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik sesuai indikasi
1. Untuk mengetahui kondisi umum pasien
2. untuk menentukan skala,lokasi,dan intensitas nyerinya.
3. Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, meningkatkan kontrol terhadap nyeri yang mungkin berlangsung lama
4. dapat membantu dalam menentukan obat yntuk membunuh bakteri penyeban infeksi
5. dapat membantu dalam menentukan obat yang digunakan untuk menghilangkan nyeri.
(nafas dalam )2 Perubahan
pola eliminasi urin b.d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan klien BAK secara normal dengan criteria hasil :- klien tidak merasakan nyeri lagi saat BAK - warna urin klien kembali normal (kuning)
1. Awasi asupan dan haluaran, karakteristik urine, catat adanya keluaran batu.
2. Tentukan pola berkemih normal klien dan perhatikan variasi yang terjadi.
3. Dorong peningkatan asupan cairan.
4. kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi:
a. Asetazolamid (Diamox),
b. Alupurinol (Ziloprim)
c. Hidroklorotiazid (Esidrix, Hidroiuril),
d. Klortalidon (Higroton)
e. Amonium klorida,
f. kalium atau natrium fosfat (Sal-Hepatika)
Agen antigout mis:g. Alupurinol (Ziloprim)
1. untuk mengetahui karakteristik adanya batu ginjal pada urin
2. untuk mengetahui keseimbangan input dan output klien
3. untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan pada klien
a. Meningkatkan pH urine (alkalinitas)
b. untuk menurunkan pembentukan batu asam
c. Mencegah stasis urine dan menurunkan pembentukan batu kalsium.
d. Menurunkan pembentukan batu fosfa
e. Menurunkan produksi asam urat.
f. ungkin diperlukan bila ada ISK
g. Mengganti kehilangan yang tidak dapat teratasi selama pembuangan bikarbonat dan atau alkalinisasi urine, dapat
h. Antibiotika
i. Natrium bikarbonat
j. Asam askorbat
mencegah pemebntukan batu.
h. Mengasamkan urine untuk mencegah berulangnay pembentukan batu alkali
i. Mungkin diperlukan untuk membantu kelancaran aliran urine.
j. Mengubah pH urien dapat membantu pelarutan batu dan mencegah pembentukan batu selanjutnya.
3. Resiko kekurangan volume cairan b.d mual muntah dan asupan cairan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pasien tidak lagi mengalami mual muntah dengan KH :
- Mukosa bibir klien kembali lembab
- Turgor kulit klien kembali elastic
- Pasien tidak tampak lemah
- Input dan output klien seimbang
1. ukur pemasukan dan pengeluaran dengan akurat
2. perhatikan tanda dan gejala kekurangan cairan
3. berikan cairan yang diizinkan sesuai dengan program pengobatan
4. control suhu lingkungan
1. untuk membantu memperkirakan kebutuhan cairan klien
2. kehilangan cairan dapat menyebabkan gangguan hipovolemik
3. fase diuretic dapat berlanjut ke fase oliguria, waspada dehidrasi noktural
4. suhu lingkungan dapat mempengaruhi kekurangan cairan
3.4. Implementasi dan Evaluasi
Nama klien : Tn.K No.Register : 12012011
Umur : 58 Tahun Diagnosa Medis : Urolitiasis
Ruang rawat : - Alamat : Jl. Kapas No.7 Blok A Sleman
No. Tgl Jam Implementasi Evaluasi
1. 2- 08-2012 09.00 1. mengkaji TTV
S:-
O: TD : 130/90 mmHg
RR : 24x/mnt
Suhu : 37,5 0C
2. mengkaji skala nyeri, lokasi dan
intensitasnya
S : klien mengatakan nyeri pada
punggungnya dan nyeri saat
berkemih
O :
P : Nyeri dirasakan saat klien
melakukan aktivitas berat dan saat
BAK
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
dan terbakar
R : nyeri dirasakan klien di daerah
punggung bagian belakang
S :
klien mengatakan nyeri
pada punggungnya dan
nyeri saat berkemih
O :
TD : 130/90 mmHg
RR : 24x/mnt
Suhu : 37,5 0C
P : Nyeri dirasakan saat
klien melakukan aktivitas
berat dan saat BAK
Q : nyeri seperti tertusuk-
tusuk dan terbakar
R : nyeri dirasakan klien di
daerah punggung bagian
belakang
S : skala nyeri 7
T : nyeri dirasakan selama
5-10 mnt, pemberian
S : skala nyeri 7
T : nyeri dirasakan selama 5-10
mnt
3. mengajarkan penggunaan teknik
manajemen nyeri (latihan napas
dalam,imajinasi)
S : -
O : klien nampak mengikuti
arahan perawat.
4. mengkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian antibiotic
S : -
O : pasien nampak minum obat
yang diberikan.
5. Mengkoalaborasi dengan dokter
dalam pemberian analgetik sesuai
indikasi
S :-
O : cetorolac 1A/12jam
cetorolac 1A/12jam.
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4 dan 5
2. 2- 08-2012 09.00 1. mengawasi asupan dan haluaran,
karakteristik urine, catat adanya
keluaran batu.
S : -
S :
klien mengatakan saat
berkemih merasa nyeri
O :
O : input 2775ml dan output 3350ml
BC = input-output
= 2775-3350
= -575ml
2. menentukan pola berkemih normal
klien dan perhatikan variasi yang
terjadi.
S : klien mengatakan saat berkemih
merasa nyeri
O : urine klien terlihat keruh
3.mendorong peningkatan asupan
cairan.
S :-
O : klien nampak menjalankan arahan
perawat.
4. kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat sesuai indikasi:
S : -
O : Asetazolamid (Diamox),
Alupurinol (Ziloprim),
BC = input-output
= 2775-3350
= -575ml
Urine nampak keruh
A : tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,dan4
Hidroklorotiazid (Esidrix,
Hidroiuril), Klortalidon (Higroton),
Amonium klorida, kalium atau
natrium fosfat (Sal-Hepatika), Agen
antigout mis: Alupurinol (Ziloprim),
Antibiotika, Natrium bikarbonat ,
Asam askorbat.
3. 2- 08-2012 09.00 1. mengukur pemasukan dan
pengeluaran dengan akurat
S : klien mengatakan minum air
sebanyak 5gelas. Klien BAK 8x/hari
dan BAB 1x/hari
O : BC = input-output = 2775-
3350=-575
2. memperhatikan tanda dan gejala
kekurangan cairan
S :-
O :
Mukosa bibir pasien tampak kering,
Kulit pasien terlihat pucat dan
lemah, Turgor kulit tidak elastic
3.memberikan cairan yang diizinkan
sesuai dengan program pengobatan
S :
: klien mengatakan minum
air sebanyak 5gelas. Klien
BAK 8x/hari dan BAB
1x/hari
O :
BC = input-output = 2775-
3350=-575, Mukosa bibir
pasien tampak kering, Kulit
pasien terlihat pucat dan
lemah, Turgor kulit tidak
elastic, klien terpasang
infuse 500/8jam, dan suhu
ruangan 37 c
A :
Tujuan belum tercapai.
S :-
O : klien nampak terpasang infuse
500cc/8jam
4. mengontrol suhu lingkungan
S :-
O : 37C
P :
Lanjutkan intervensi 1,2,3
dan 4
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks,
infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan
merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi (Purnomo, 2000, hal. 68-69)
Dari pengkajian yang dilakukan pada Tn.K maka diagnosa keperawatan yang muncul
adalah:
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis ditandai dengan
2. Perubahan pola eliminasi urin b.d stimulasi kandung kemih
3. Resiko kekurangan volume cairan b.d mual muntah dan asupan
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang macam-macam
penyakit dan juga meningkatkan kemampuan dalam pembuatan asuhan keperawatan pada pasien
dengan Batu ginjal.
2. Bagi perawat
Diharapkan bagi perawat agar dapat meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan serta pengetahuannya sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang
optimal terkhususnya pada pasien dengan penyakit batu ginjal.
3. Bagi Dunia keperawatan
Diharapkan asuhan keperawatan ini dapat terus diperbaiki kekurangannya sehingga dapat
menambah pengetahuan yang lebih baik bagi dunia keperawatan, serta dapat diaplikasikan untuk
mengembangkan kompetensi dalam keperawatan.
Daftar Pustaka
Purnomo, BB ( 2000), Dasar-dasar Urologi, Sagung Seto, Jakarta
Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4, EGC, Jakarta
Mansjoer,A.,Soprohaita.,Wardani,W.I.,Setiowulan,W.,2000.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Media
Aesculapius.Jakarta
Smeltzer.C Suzannae, Bare.G Breda.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.Jakarta.EGC
Santosa,Budi.2005.Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006 Definisi dan Klasifikasi.
Jakarta.Prima Medika