ASKEP AUTIS

15
NS. INDRIATI, S.KEP ASKEP AUTIS

description

autis

Transcript of ASKEP AUTIS

  • NS. INDRIATI, S.KEPASKEP AUTIS

  • A. PengertianKata autis berasal dari bahasa Yunani "auto" : berarti sendiri --- hidup dalam dunianya sendiri.

    - Istilah autis diperkenalkan pertama kali oleh Leo Kanner, seorang psikiater dari Harvard (Kanner, Austistic Disturbance of Affective Contact) pada tahun 1943 berdasarkan pengamatan terhadap 11 penyandang yang menunjukkan gejala kesulitan berhubungan dengan orang lain, mengisolasi diri, perilaku yang tidak biasa dan cara berkomunikasi yang aneh. - Salah satu gg. perkembangan pervasif yg berawal sebelum usia 2,5 tahun

  • Autis dapat terjadipada semua kelompok masyarakat serta pada semua kelompok etnis dan budaya di dunia. Di negara maju biasanya terdiagnosis lebih awal sehingga memungkinkan tatalaksana yang lebih dini dengan hasil yang lebih baik Jumlah klien autis semakin hari semakin bertambah. Why ???Penyebabnya s.d sekarang masih misterius, diperdebatkan, dan diteliti.2 4 anak per 10.000 anak berpeluang menyandang autisme dengan rasio perbandingan 3 : 1 untuk anak laki laki dan perempuan.

  • B. ETIOLOGI

    Beberapa ahli menyebutkan autis disebabkan karena multifaktorial : gangguan biokimia gangguan psikiatri/jiwa lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun

  • Penyebab Autis (Kurniasih, 2002) : Faktor Genetik Kelainan kromosom syndrome fragile x (ditemukan pada 5-20% penyandang autis).Faktor Cacat (kelainan pada bayi) Kelainan pada otak bayi yang berhubungan dengan jumlah sel syaraf, baik itu selama kehamilan ataupun setelah persalinanJuga bisa disebabkan adanya Kongenital Rubella, Herpes Simplex Enchepalitis, dan Cytomegalovirus Infection.3. Faktor proses kehamilan dan Kelahiran merupakan satu faktor yang cukup berperan, mis : komplikasi saat kehamilan dan persalinan ( pendarahan yang disertai terhisapnya cairan ketuban yang bercampur feces, penggunaan obat-obatan, keracunan logam berat : timah, arsen, ataupun merkuri )

  • C. PATOFISIOLOGI Ada kelainan pada otak anak. 3 lokasi di otak yang ternyata mengalami kelainan neuro-anatomis : lobus parietalis, cerebellum dan sistem limbik. 1) 43% penyandang autisme mempunyai kelainan pada lobus parietalis otaknya, yang menyebabkan anak cuek terhadap lingkungannya. 2)Kelainan pada otak kecil (cerebellum), terutama pada lobus VI dan VII. Otak kecil bertanggungjawab atas proses sensoris, daya ingat, berfikir, belajar berbahasa dan proses atensi (perhatian) (Purwati,2007). Sel sel di dalam cerebellum, yang disebut sel purkinye, sangat sedikit jumlahnya, sedangkan sel sel ini mempunyai kandungan serotonin (neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk hubungan di antara sel sel otak) yang tinggi (Maulana,2007).

  • Lanjutan..Pada 30% penyandang autisme serotonin kadarnya tinggi dalam darah dan dopamin diduga kadarnya rendah dalam darah. Selain itu, pada anak autis juga mengalami penurunan kadar endorphin yang dibutuhkan dalam pengaturan aktifitas otak (Masra,2005). Dengan kata lain ketidakseimbangan antara neurotransmitter di dalam otak akan menyebabkan kacaunya lalu lalang impuls di dalam otak (Maulana,2007).3) Kelainan di sistem limbik yang disebut hippocampus dan amygdala. Akibatnya terjadi gangguan fungsi kontrol terhadap agresi dan emosi. Anak kurang dapat mengendalikan emosinya, seringkali terlalu agresif atau sangat pasif. Amygdala juga bertanggungjawab terhadap berbagai rangsang sensoris seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, perasa, dan rasa takut.

  • D. Tanda dan Gejala AutisGejala biasanya timbul sebelum anak 3 tahun atau sudah ada sejak lahir; keganjilan muncul sebelum usia 1 thn. Gejala awal : Bayi sangat pasif, seperti tidak mempunyai bayi di rumah. Sebagian kecil sebaliknya : menjerit sepanjang waktu tanpa berhenti, tanpa tahu sebabnya. Tidak menunjuk saat usia 1 tahun , tidak mengoceh

  • Lanjutan.4) Usia 16 bulan, belum keluar satu katapun5) Usia 2 tahun belum bisa merangkai 2 kata6) Hilangnya kemampuan berbahasa7) Tidak bisa main pura-pura (Pretend Play)8) Kurang tertarik untuk berteman9) Sangat sulit untuk memusatkan perhatian10)Tidak ada respon bila dipanggil namanya11. Kontak mata sangat minim / tidak ada gerakan tubuh yang repetitive

  • Jenis AutismeBerdasarkan waktu munculnya gangguan, Kurniasih (2002) : Autisme sejak bayi (Autisme Infantil)Anak sudah menunjukkan perbedaan-perbedaan dibandingkan dengan anak non autistik, dan biasanya baru bisa terdeteksi sekitar usia bayi 6 bulan.2). Autisme Regresif. Kemampuan yang tadinya ada menjadi hilang

  • Faisal Yatim mengelompokkan autisme menjadi 3 : Autisme Persepsiautisme asli / internal karena kelainan sudah timbul sebelum lahirAutisme ReaksiBiasanya mulai terlihat pada usia 6 7 tahun atau minggu2a pertama. Kadang melakukan gerakan tertentu berulang ulang dan kadang kadang disertai kejang kejang.3. Autisme Yang Timbul Kemudian

  • 6 jenis masalah yg dialami anak autis : Komunikasi (sulit atau tidak bisa bicara, echolalia, mengoceh tanpa arti)Interaksi sosial (suka menyendiri, menghindar dari tatapan mata)Sensoris (tidak peka sentuhan ex : tidak suka dipeluk, bila mendengar suara keras langsung menutup telinga, senang mencium cium, menjilat mainan atau benda benda yang ada disekitarnya, tidak peka terhadap rasa sakit dan rasa takut. Pola bermain ( tidak bermain seperti anak pada umumnya, tidak suka bermain dengan teman sebayanya, tidak memiliki kreativitas dan tidak memiliki imajinas, tidak memainkan alat sesuai fungsinya, misalnya sepeda dibalik lalu rodanya diputar putar, senang terhadap benda benda yang berputar seperti kipas angin, roda sepeda, dan sejenisnya.f. Sangat lekat dengan benda benda tertentu yang dipegang terus dan dibawa kemana mana)

  • Lanjutan.5. Perilaku (hipoaktif, hiperaktif, memperlihatkan perilaku stimulasi diri atau merangsang diri sendiri seperti bergoyang goyang, mengepakkan tangan seperti burung, berputar putar mendekatkan mata ke pesawat televisi, lari atau berjalan dengan bolak balik, dan melakukan gerakan yang diulang ulang.Tidak suka terhadap perubahan,duduk bengong dengan tatapan kosong). 6. Emosi (sering marah, tertawa, menangis, tanpa alasan yang jelas, mengamuk tak terkendali jika dilarang atau tidak diberikan keinginannya, kadang agresif dan merusak, menyakiti dirinya sendiri, tidak memiliki empati dan tidak mengerti perasaan orang lain yang ada disekitarnya atau didekatnya)

  • D. Prognosis Autisme

    Kebanyakan menunjukkan perbaikan dalam hubungan sosial dan kemampuan berbahasa seiring dengan meningkatnya usia, tetapi tetap meninggalkan ketidak mampuan yang menetap. Mayoritas dari mereka tidak dapat hidup mandiri dan membutuhkan perawatan di institusi ataupun membutuhkan supervisi terus (Masra, 2005).Ada banyak terapi pada autisme yg bertujuan membantu penyandang autis mengejar ketertinggalannya.

  • E. PenatalaksanaanPenatalaksanaan anak pada autisme bertujuan untuk: a.Mengurangi masalah perilaku. b.Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan terutama bahasa. c.Anak bisa mandiri. d.Anak bisa bersosialisasi.

    Macam terapi : Terapi wicara, terapi sensori integration, terapi musik, terapi diet, dll