Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

39
TUGAS KEPERAWATAN ANAK “ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT USIA PRESCHOOL” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak I disusun oleh: Kelompok 2 1. Eka Febri Anita (052310101060) 2. Ikhfi Khasbiya Habibi (052310101045) 3. Siti Nur Cholisoh (062310101045) 4. Dince Setianingsih (082310101002) 5. Anisa Diana Sari (082310101009) 6. Rizki Dwi Eriawan (082310101011) 7. Fajrin Nurrahmi (082310101012) 8. Jumuatul Masullah (082310101016) 9. Imelda Fitrah Dewi (082310101033) 10. Christiana Ayu (082310101034) 11. Dian Arista (082310101047) 12. Monica Sheila C. (082310101054) 13. Ditha Ariesya (082310101060) 14. Kimas Arya Udayana (082310101063) 15. Rismawan Adi Yunanto (082310101066)

Transcript of Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

Page 1: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT USIA PRESCHOOL”

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak I

disusun oleh:

Kelompok 2

1. Eka Febri Anita (052310101060)

2. Ikhfi Khasbiya Habibi (052310101045)

3. Siti Nur Cholisoh (062310101045)

4. Dince Setianingsih (082310101002)

5. Anisa Diana Sari (082310101009)

6. Rizki Dwi Eriawan (082310101011)

7. Fajrin Nurrahmi (082310101012)

8. Jumuatul Masullah (082310101016)

9. Imelda Fitrah Dewi (082310101033)

10. Christiana Ayu (082310101034)

11. Dian Arista (082310101047)

12. Monica Sheila C. (082310101054)

13. Ditha Ariesya (082310101060)

14. Kimas Arya Udayana (082310101063)

15. Rismawan Adi Yunanto (082310101066)

16. Agung Maulana (082310101070)

17. Moh. Faisol Al Fady (082310101076)

18. Ariska Ana Veronika (092310101085)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2010

Page 2: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahaesa karena

atas segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak Sehat Usia Preschool”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak I.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. dr. Sujono Kardis, Sp.KJ., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Jember atas bimbingannya;

2. Ns. Dini Kurniawati, S.Kep., M.Psi., selaku dosen pengampu mata kuliah

keperawatan anak I;

3. dosen dan karyawan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember yang telah

membantu penyusunan makalah ini;

4. teman-teman Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember yang telah

membantu penyusunan makalah ini dan memberi dorongan semangat;

5. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga

penulis menerima semua kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah

ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jember, November 2010

Penulis

Page 3: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2

C. PERUMUSAN MASALAH .......................................................................... 3

D. TUJUAN PROGRAM ................................................................................... 4

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN ............................................................... 4

F. KEGUNAAN PROGRAM ............................................................................ 5

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT ..................................................... 6

H. METODE PELAKSANAAN ........................................................................ 7

I. JADWAL KEGIATAN PKM ........................................................................ 9

J. BIAYA ............................................................................................................. 12

K. LAMPIRAN ................................................................................................... 13

Page 4: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Periode preschool mendekati tahun antara 3 dan 6 tahun. Anak-anak

menyempurnakan penguasaan terhadap tubuh mereka dan merasa cemas

menunggu awal pendidikkan formal. Terkadang anak susah untuk diajak

memulai pendidikkan secara formal. Beberarapa aspek perkembangan fisik

terus menjadi stabil dalam tahun preschool. Perpanjangan tungkai kaki

menghasilkan penampilan anak menjadi lebih kurus. Perbedaan kecil terjadi

antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih

banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umum yang

terjadi pada anak-anak berusia di bawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A

dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang

besar dari makanan yang berlemak dapat menimbulkan kegemukan dan

menjadiakn anak usia ini menjadi lapar. Orang tua dan pemberi pelayanan

kesehatan perlu membuat usaha secara sadar untuk membantu preschool

mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan mencegah defisiensi.

Dunia preschool meluas di luar keluarga ke dalam lingkungan

tetangga dimana anak-anak bertemu dengan anak-anak lain dan orang dewasa.

Keingintahuan mereka dan inisiatif yang berkembang mengarah pada

eksplorasi aktif terhadap lingkungan, dan perkembangan ketrampilan baru,

serta membuat teman baru. Dalam banyak aktivitas bermain, preschool

memperlihatkan kewaspadaan terhadap bentuk sosial.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka penulis dapat membuat rumusan masalah dari

makalah ini yaitu “Bagaimana Asuhan Keperawatan Anak Sehat pada Anak

Usia Preschool?”

Page 5: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

1.3 Tujuan

1. untuk mengetahui karakteristik perkembangan anak usia preschool;

2. untuk mengetahui asuhan keperawatan anak usia preschool.

Page 6: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Anak usia preschool adalah anak dengan usia antara 3 sampai 6 tahun.

Pada usia preschool, anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.

Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak

preschool ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku

yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah

usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan

menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi

kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga

usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.

I. Karakteristik anak preschool antara lain:

1. Perkembangan Fungsi Mental dan personality

Fase phalic (3-6 tahun)

1. memegang genetalia;

2. Oedipus complex.

Positif :

1. Egosentris : sosial interaksi

2. Mempertahankan keinginanya.

2. Perkembangan Psikosial (Ericson)

Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)

1. anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan;

2. rasa inisiatif mulai menguasai anak;

3. anak mulai menuntut untuk melakukan tugas;

4. kemampuan anak berbahasa meningkat;

5. rasa kecewa dan bersalah.

3. Perkembangan Kongnitif (Piaget)

Pre operasional (2-7 tahun)

Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa

lalu, sekarang dan yang akan datang.

Page 7: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

4. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5

Tahun)

1. rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan

semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya;

2. anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi,

makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.

II. Tugas Perkembangan Anak Usia Preschool

Havighurst (1961) mengartikan tugas perkembangan merupakan

suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan

individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa

kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya,

sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada

diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan

kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.

Tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku atau

keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia

atau fase perkembangannya, seperti tugas yang berkaitan dengan

perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama

dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan

hidupnya.

Menurut Elizabeth Hurlock (1999) tugas-tugas perkembangan anak

usia 4 – 5 tahun adalah sebagai berikut:

1. mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang

umum;

2. membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai makhluk

yang sedang tumbuh;

3. belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya;

4. mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat;

5. mengembangkakn keterampilan-keterampilan dasar untuk  membaca,

menulis, dan berhitung;

Page 8: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

6. mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk

kehidupan sehari-hari;

7. mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tingkatan nilai;

8. mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan

lembaga-lembaga;

9. mencapai kebebasan pribadi.

Pertumbuhan Fisik

Penampilan maupun gerak gerik anak usia preschool mudah

dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. a) Anak

preschool umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol

terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.

b) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat

yang cukup, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus

beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang diperlukan anak. c) Otot-

otot besar pada anak preschool lebih berkembang dari kontrol terhadap jari

dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa

melakukan kegiatan yang rumit, seperti mengikat tali sepatu. d) Anak

masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan

pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya

koordinasi tangan masih kurang sempurna. e) Walaupun tubuh anak lentur,

tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak (soft).

Perkembangan Motorik

Di usia preschool, gerakan tangan anak (handstroke) sudah pada

taraf membuat pola (pattern making). Ini tingkat paling sulit karena anak

harus membuat bangun/bentuk sendiri. Jadi, betul-betul dituntut hanya

mengandalkan imajinasinya. Pada keterampilan motorik kasar, anak usia

preschool sudah mampu menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk

melakukan gerakan-gerakan seperti berlari, memanjat, naik-turun tangga,

melempar bola, bahkan melakukan dua gerakan sekaligus seperti

melompat sambil melempar bola.

Page 9: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

Perkembangan Kreativitas

Kreativitas imajiner (orang, benda, atau binatang yang diciptakan

anak dalam khayalannya) dan animasi (kecenderungan mengganggap

benda mati sebagai benda hidup) yang merupakan kreativitas awal di masa

batita sudah mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, anak preschool

cenderung melakukan dusta putih (white lie) atau membual. Tujuannya

bukan untuk menipu orang lain, tapi karena ia merasa yakin hal itu benar.

Ia ingin bualannya didengar. Perlu diketahui, pada masa preschool, anak

sudah mulai menunjukkan ego dan otoritasnya. Misal, ia melihat seekor

naga hitam melintas di depan rumah. Anak ini merasa yakin dan ingin

orang lain juga turut meyakininya.

Kelak, sejalan dengan pertambahan usianya dimana anak mulai

membedakan antara khayalan dan kenyataan, kebiasaan membual mulai

hilang. Sebaliknya, orang dewasa juga jangan membiarkan anak untuk

terus-terusan membual berlebihan. Sebab, bila hal ini dibiarkan, membual

dan melebih-lebihkan yang dilakukan dengan tujuan mengesankan orang

lain, malah berbuah menjadi kebohongan yang mungkin menjadi

kebiasaan.

Perkembangan Emosi

Salah satu tolak ukur kepribadian yang baik adalah kematangan

emosi. Semakin matang emosi seseorang, akan kian stabil pula

kepribadiannya. Pada anak usia preschool, kemampuan mengekspresikan

diri bisa dimulai dengan mengajari anak mengungkapkan emosinya.

Jadi, anak preschool dapat diajarkan bersikap asertif, yaitu sikap

untuk menjaga hak-haknya tanpa harus merugikan orang lain. Saat

mainannya direbut, kondisikan agar anak melakukan pembelaan. Entah

dengan ucapan, semisal, “Itu mainan saya. Ayo kembalikan!”, atau dengan

mengambil kembali mainan tersebut tanpa membahayakan siapa pun.

Ciri Emosional Pada Anak Preschool: a) Anak TK cenderung

mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering

diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.

Page 10: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

b) Iri hati pada anak preschool sering terjadi, mereka seringkali

memperebutkan perhatian guru (Ananda 2010).

Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam

hubungan sosial, dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk

menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi.

Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau

bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek

kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan bermasyarakat.

Usia preschool memberi kesempatan luas kepada anak untuk

mengembangkan keterampilan sosialnya. Di usia inilah ia mulai melihat

dunia lain di luar dunia rumah bersama ayah-ibu. Kemampuan

bersosialisasi harus terus diasah. Sebab, seberapa jauh anak bisa meniti

kesuksesannya, amat ditentukan oleh banyaknya relasi yang sudah dijalin.

Banyaknya teman juga membuat anak tidak gampang stres karena ia bisa

lebih leluasa memutuskan kepada siapa akan curhat.

Ciri Sosial Ciri Anak Preschool atau TK:   a) Umumnya anak pada

tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat

berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial,

mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang

sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis

kelamin yang berbeda. b) Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak

terorganisasi secara baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti-

ganti. c) Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak

yang lebih besar.

Parten (1932) dalam sosial participation among preschool children

melalui pengamatannya terhadap anak yang bermain bebas di sekolah,

dapat membedakan beberapa tingkah laku sosial:

a) Tingkah laku unoccupied. Anak tidak bermain dengan sesungguhnya.

Ia mungkin berdiri di sekitar anak lain dan memandang temannya

tanpa melakukan kegiatan apapun.

Page 11: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

b) Bermain soliter. Anak bermain sendiri dengan menggunakan alat

permainan, berbeda dari apa yang dimainkan oleh teman yang berada

di dekatnya, mereka berusaha untuk tidak saling berbicara.

c) Tingkah laku onlooker anak menghasilkan tingkah laku dengan

mengamati. Kadang memberi komentar tentang apa yang dimainkan

anak lain, tetapi tidak berusaha untuk bermain bersama.

d) Bermain pararel. Anak-anak bermain dengan saling berdekatan, tetapi

tidak sepenuhnya bermain bersama dengan anak lain, mereka

menggunakan alat mainan yang sama, berdekatan tetapi dengan cara

tidak saling bergantung.

e) Bermain asosiatif. Anak bermain dengan anak lain tanpa organisasi.

Tidak ada peran tertentu, masing-masing anak bermain dengan

caranya sendiri-sendiri.

f) Bermain Kooperatif. Anak bermain dalam kelompok di mana ada

organisasi. Ada pemimpinannya, masing-masing anak melakukan

kegiatan bermain dalam kegiatan, misalnya main toko-tokoan, atau

perang-perangan.

Perkembangan Moral

Kemampuan sosialisasi yang berkembang membawa anak usia

preschool masuk ke dalam berbagai kelompok baru di luar rumah, yaitu

sekolah dan lingkungan sekitarnya. Sebagai bagian dari kelompok, anak

preschool belajar mematuhi aturan kelompok dan menyadari

konsekuensinya bila tidak mengikuti aturan tersebut.

Anak usia preschool belajar perilaku moral lewat peniruan. Itulah

sebabnya, orang-orang dewasa harus menghindari melakukan hal-hal yang

buruk, semisal bicara kasar, memukul, mencela, dan lain-lainnya di depan

anak.

Sosialisasi juga membawa anak pada risiko konflik, terutama

dengan teman sebaya. Oleh karenanya, kemampuan memecahkan konflik

merupakan modal yang harus dimiliki anak. Semakin baik kemampuannya

dalam hal ini, maka kepribadiannya akan semakin stabil.

Page 12: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

Anak yang pandai mengatasi konflik umumnya akan mudah pula

mengatasi masalah dalam hidupnya, entah di sekolah, di rumah, ataupun

kelak di tempat bekerja.

Perkembangan Kognitif

Ciri Kognitif Anak Preschool atau TK a) Anak preschool

umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang

berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi

kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi

pendengar yang baik. b) Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui

interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang.

Ainsworth dan Wittig (1972) serta Shite dan Wittig (1973)

menjelaskan cara mengembangkan agar anak dapat berkembang menjadi

kompeten dengan cara sebagai berikut: a) Lakukan interaksi sesering

mungkin dan bervariasi dengan anak. b) Tunjukkan minat terhadap apa

yang dilakukan dan dikatakan anak. c) Berikan kesempatan kepada anak

untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam banyak hal. d)

Berikan kesempatan dan dorongan maka untuk melakukan berbagai

kegiatan secara mandiri. e) Doronglah anak agar mau mencoba

mendapatkan ketrampilan dalam berbagai tingkah laku. f) Tentukan batas-

batas tingkah laku yang diperbolehkan oleh lingkungannya. g) Kagumilah

apa yang dilakukan anak. h) Sebaiknya apabila berkomunikasi dengan

anak, lakukan dengan hangat dan dengan ketulusan hati.

Keterampilan Gender

Anak preschool sudah mampu membedakan pria dan wanita yang

dilihat dari penampilan yang berbeda, pakaian yang berbeda dan rambut

yang berbeda. Beberapa anak juga mulai memahami organ-organ tubuh

yang berbeda pada pria dan wanita karena orang tua mereka mulai

memperkenalkannya, entah lewat pengamatan langsung atau lewat buku-

buku.

Page 13: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

Tidak semua anak di usia ini punya keterampilan membedakan melalui

anatomi fisik/organ intim karena beberapa orang tua masih enggan

membicarakan soal peran seks pada anak mereka di usia preschool.  (Santi

Hartono, 2010)

Stimulasi Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun

Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh

orang tua agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan

sesuai umurnya. Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara,

pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang

mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang

dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi (Kania

2010).

Stimulasi yang diperlukan anak usia 4-5 tahun adalah :

1. gerakan kasar, dilakukan dengan member kesempatan anak melakukan

permainan yang melakukan ketangkasan dan kelincahan;

2. gerakan halus, dirangsang misalnya dengan membantu anak belajar

menggambar;

3. bicara bahasa dan kecerdasan, misalnya dengan membantu anak

mengerti satu separuh dengan cara membagikan kue;

4. bergaul dan mandiri dengan melatih anak untuk mandiri, misalnya

bermain ke tetangga. (Suherman, 2000)

Page 14: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

BAB 3 PEMBAHASAN

Asuhan Keperawatan Anak Usia Preschool

1. Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan

secara menyeluruh. Pengkajian yang dilakukan pada anak sehat usia

preschool antara lain :

a. Asupan Nutrisi

Beberapa anak preschool masih memiliki kebiasaan makan yang

khas pada masa toddler, seperti makanan ringan dan pemilih makanan

yang berasa kuat. Ketika anak mencapai 4 tahun, mereka mulai memasuki

periode lain dari keributan makan, yang biasanya khas pada anak yang

pemberontak dan ceroboh pada usia ini. Pada usia 5 tahun anak menjadi

lebih dapat menerima untuk mencoba makanan baru, terutama jika mereka

didorong oleh orang dewasa yang memperbolehkan mereka membantu

mempersiapkan makanan atau bereksperimen dengan rasa yang baru atau

peralatan makan yang berbeda. Jumlah dan jenis makanan yang

dikonsumsi anak kecil sangat bervariasi dari hari kehari. Konsekuensinya

orang tua kadang khawatir tentang kuantitas makanan yang dikonsumsi

preschool.

b. Aktivitas

Tingkat aktivitas masih tetap tinggi, meskipun aktivitas yang

tenang, seperti menonton televisi, semakin menarik perhatian dan bisa

menjadi pengganti yang tak sehat untuk permainan aktif. Kemampuan dan

koordinasi motorik kasar pada anak preschool telah semakin meningkat

sehingga memberikan mereka kesempatan utuk memainkan berbagai jenis

olahraga, dengan catatan hanya pada tinggkat pemula. Apakah anak kecil

sudah boleh memulai latihan formal dalam suatu aktifitas pada usia dini

ini masih controversial. Kesiapan anak untuk berpartisipasi dalam

olahraga yang terorganisasi harus ditentukan secara individual.

Page 15: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

Keputusan harus didasarkan pada motivasi dan kesenangan anak (bukan

orang tua). American Academy of Pediatrics mendorong permainan bebas,

berbagai aktivitas fisik, dengan suasana non-kompetitif, dan menekankan

pada kesenangan dan keamanan.

c. Tidur

Masa preschool merupakan waktu utama terjadinya masalah tidur.

Anak kecil mengalami masalah pergi tidur, terutama setelah banyak

beraktivitas dan mendapatkan stimulasi selama siang hari. Anak lain dapat

mengalami ketakutan saat tidur, terbangun di malam hari, atau mengalami

mimpi buruk atau teror tidur. Sedang anak yang lain masih memerlukan

ritual panjang yang tidak bisa ditinggalkan.

d. Personal Higiene

Kondisi kebersihan badan, mulut, gigi, pakaian perlu dikaji apakah

dalam kondisi yang bersih atau tidak. Selain itu juga perlu dikaji

lingkungan bermainnya apakah dalam kondisi yang bersih.

e. Riwayat Kesehatan

Yang perlu dikaji antara lain riwayat kesehatan dahulu yang

berfokus pada ibu dimana pada saat hamil, proses persalinan bayi, dan

kondisi bayi setelah lahir. Dikaji pula riwayat diet anak, penyakit dahulu,

riwayat imunisasi, serta riwayat alergi tertentu.

f. Pengkajian Fisik

Dilakukan untuk mengetahui kelainan-kelainan fisik yang dimiliki

anak baik secara reversible ataupun irreversible dengan melakukan

pemeriksaan head to toe.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada anak sehat usia

preschool antara lain:

1) Resiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan

dengan keterbatasan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sosial,

bermain, atau pendidikan sekunder pada anak usia preschool.

Page 16: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

2) Perilaku mencari bantuan kesehatan: imunisasi berhubungan dengan

belum adekuatnya system imun anak usia preschool

3) Resiko cidera berhubungan dengan kurangnya kesadaran akan bahaya

4) Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketakutan pada kegelapan;

mimpi buruk; proses panjang yang biasa dilalui.

5) Resiko konstipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan serat dalam

diet; informasi yang tidak akurat sekunder sebagai contoh:

kepercayaan budaya, keyakinan keluarga.

Page 17: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

3) Intervensi dan Implementasi

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional1. Resiko keterlambatan

pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan keterbatasan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sosial, bermain, atau pendidikan sekunder pada anak usia preschool.

Tujuan : keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi.Kriteria hasil :

a) mengidentifikasi perilaku sesuai dengan tugas perkembangan anak.

b) Memunculkan sikap dan sifat yang sesuai dengan usia pada anak

1) Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia

2) Kaji tingkat perkembangan anak dalam seluruh area fungsi menggunakan alat pengkajian yang spesifik

3) Dorong untuk perawatan diri sendiri, memakai baju sendiri, perawatan mulut, perawatan rambut.

4) Beri waktu bermain dengan orang lain yang sering dan dengan berbagai mainan.

5) Bacakan cerita dengan suara keras

6) Perintahkan untuk memberikan respon verbal dan mengajukan permintaan

1) Orang tua mengetahui apa yang seharusnya sudah dapat dilakukan dan apa yang seharusnya belum dapat dilakukan oleh seorang anak usia preschool

2) Mengetahui tingkat perkembangan anak actual

3) Membantu anak dalam memenuhi tuntutan perkembangannya

4) Mengembangkan aspek sosial anak dalam permainan

5) Mengembangkan indera pendengaran dan daya imajinasi anak

6) Mengembangkan respon anak terhadap suatu aksi yang diberikan

Page 18: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

2. Perilaku mencari bantuan kesehatan: imunisasi berhubungan dengan belum adekuatnya system imun anak usia preschool

Tujuan: Mendapatkan imunisasi di tenaga kesehatanKriteria hasil:

a) Imunisasi diberikan pada anak

b) Ada peningkatan kekebalan tubuh pada anak

7) Sebutkan kata-kata untuk peralatan, objek, dan orang-orang serta minta anak-anak untuk mengulang

8) Beri waktu untuk bermain sendiri dan gali lingkungan bermain

9) Beri dorongan oleh orang tua serta melibatkan dalam perawatan.

1) Tetapkan pengetahuan atau persepsi anak dan orang tua tentang imunisasi yang diberikan

2) Tentukan pola perawatan kesehatan pada anak pada waktu lalu

3) Beri informasi yang spesifik tentang peningkatan kesehatan pada anak usia preschool

4) Berikan penjelasan tentang keuntungan yang didapat dari program imunisasi yang diberikan

7) Mengembangkan daya ingat anak tentang sesuatu

8) Meningkatkan kemampuan anak dalam mengolah permainan secara mandiri

9) Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak sehingga sangat penting untuk mengawasi anak-anak.

1) Meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang perlu untuk diberikan pada anak

2) Mengetahui tindakan perawatan yang pernah diterima anak sebelumnya

3) Informasi yang diberikan akan meningkatkan pengetahuan pada anak preschool

4) Menjelaskan pada orang tua kebaikan-kebaikan yang akan diperoleh anak setelah imunisasi

Page 19: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

3. Resiko cidera berhubungan dengan kurangnya kesadaran akan bahaya

Tujuan: anak menyatakan cedera lebih sedikit dan rasa takut cenderung berkurangKriteria hasil:

a) Mengidentifikasi factor-faktor yang meningkatkan resiko cidera

b) Mengungkapkan keinginan untuk mengamankan diri dari cidera

5) Tingkatkan aktualisasi diri pada anak yang mencari bantuan untuk meningkatkan kesehatan.

1) Ajarkan orang tua untuk memperkirakan perubahan pada kemampuan anak dan waspada

2) Diskusikan dengan orang tua perlunya pemantauan konstan terhadap anak preschool

3) Beri orang tua informasi untuk membantu mereka dalam memilih pengasuh

4) Observasi interaksi pengasuh dan anak

5) Ajarkan orang tua untuk memperkirakan anak meniru mereka dan mengajarkan anak apa yang dapat mereka lakukan dengan atau tanpa pengawasan

5) Anak dapat meningkatkan peran dirinya secara ideal.

1) Orang tua mengetahui perubahan yang mungkin terjadi pada aktivitas anak

2) Pemantauan yang dilakukan sebagai control terhadap aktivitas yang dapat membahayakan anak

3) Pengasuh dapat menjadi pengontrol anak ketika orang tua memiliki aktivitas diluar rumah

4) Mengetahui hubungan yang terjalin anatra pengasuh dan anak apakah merupakan suatu hubungan yang baik

5) Orang tua dapat memantau apa saja yang dapat ditiru anak-anaknya serta mampu melakukan pengawasan apa yang dapat dilakukan anak

Page 20: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketakutan pada kegelapan; mimpi buruk; proses panjang yang biasa dilalui.

Tujuan: menunjukkan keseimbangan yang optimal antara istirahat dan aktivitasCriteria hasil:

1) Mengembangkan factor yang mencegah atau menghambat tidur

2) Mengidentifikasi teknik untuk menginduksi tidur

6) Jelaskan dan perkirakan kepatuhan dengan aturan tertentu mengenai: jalan, alat permainan, air, api, dll

7) Dorong orag tua untuk mempelajari penyelamatan hidup dasar

8) Ajarkan orang tua untuk membantu anak mereka dalam menangani tekanan sebaya yang melibatkan perilaku beresiko

1) Jelaskan waktu malam pada anak preschool

2) Diskusikan bagaimana beberapa orang bekerja pada malam hari

3) Jika terjadi mimpi buruk, dorong anak untuk membicarakan hal ini jika mungkin

6) Anak dapat memahami aturan yang perlu dijalankan dan yang akan menghindarkan anak dari cedera

7) Orang tua memiliki kemampuan dasar untuk melakukan penyelamatan pada anak pada kondisi tertentu

8) Meminimalkan resiko cedera akibat tekanan sebaya

1) Anak dapat mengidentifikasi malam dan apa yang harus dilakukan pada malam hari

2) Anak-anak mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan dimalam hari

3) Membiarkan anak untuk menyampaikan apa yang telah dialaminya yang membuatnya takut.

Page 21: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

5. Resiko konstipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan serat dalam diet; informasi yang tidak akurat sekunder sebagai contoh: kepercayaan budaya, keyakinan keluarga.

Tujuan: menghindari adanya pola defeksai > 3 hari sekaliKriteri hasil:

1) Mengetahui pola defekasi teratur

2) Mengetahui efek cairan, serat, dan aktivitas pada defekasi

4) Yakinkan pada anak bahwa mimpi adalah sesuatu yang tidak nyata

5) Beri anak lampu malam atau senter agar dapat digunakan oleh anak dalam mengontrol kegelapan

6) Yakinkan anak bahwa anda berada di dekatnya sepanjang malam

7) Jelaskan kemungkinan masalah tidur pada anak

1) Ajarkan orang tua tentang pola defekasi yang teratur dan sehat

2) Ajarkan pentingnya diet seimbang

4) Anak mendapt informasi tentang konsep mimpi

5) Anak dapat meminimalkan kegelapan ketika ia terbangun di malam hari

6) Anak tidak terlalu cemas untuk tidur sendiri

7) Anak mendapatkan pemahaman tentang masalah tidur yang mungkin dihadapi oleh anak

1) Memberikan informasi tentang pola defekasi normal yang perlu dilakukan

2) Diet seimbang sebagai aspek mencegah terjadinya konstipasi, meminimalkan terjadinya konstipasi

Page 22: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

3) Dorong asupan cairan yang sesuai dengan kebutuhan anak pra sekolah

4) Tetapkan waktu regular untuk eliminasi

5) Diskusikan beberapa penyebab konstipasi pada anak pra sekolah

6) Bila defekasi jarang, dengan feses keras pada anak pra sekolah, tambahkan sereal sekam, jus prune, buah, dan sayuran.

7) Libatkan orang tua dalam pengawasan terhadap pola defekasi anak

3) Cairan adekuat untuk meminimalkan resiko konstipasi

4) Membuat penjadwalan untuk melakukan kegiatan eliminasi secara teratur

5) Orang tua dapat memahami factor-faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab terjadinya konstipasi pada anak

6) Meningkatkan asupan serat pada klien agar konstipasi dapat teratasi

7) Orang tua sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi pada anak

Page 23: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

Peran Orang Tua Pada Anak Pra Sekolah

Orang tua sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam tumbuh

kembang anak memiliki peran yang penting dalam menunjang pertumbuhan dan

juga perkembangan anak dalam fase kehidupannya. Adapun beberapa peran orang

tua yang perlu dipahami berdasarkan tingkatan usia antara lain:

Usia 3 Tahun

1. persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan

yang lebih luas;

2. anjurkan untuk mendaftarkan anak ke TK;

3. tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu;

4. anjurkan orangtua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang

ragu/bimbang;

5. perubahan pada usia 3 ½ tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi

(antatorik dan emosi),gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku

seperti bicara gagap;

6. orang tua harus memberikan perhatian yang extra sebagai refleksi dari

kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang

tua;

7. ingatkan orang tua tentang keseimbang an yang telah dicapaipada usia 3

tahun akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun;

8. antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak;

9. tekankan tentang perlunyaperlindungan dan pendidikan untuk mencegah

cedera.

Usia 4 Tahun

1. persiapakan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktivitas

motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan;

2. bersikap menentang terhadap orangtua;

3. explorasi perasaan ortu berkenaan dengan tingkah laku anak;

4. masukkan anak ke TK;

5. persiapan untuk peningkatan keinginan tahuan anak tentang seks;

Page 24: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

6. tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak;

7. anjurkan untuk belajar berenang jika belum dilakukan pada usia

sebelumnya;

8. adanya mimpi buruk; beritahu orangtua bahwa anak, sering

anakterbangun karena adanya mimpi yang menakutkan;

9. tenangkan Ibu, bahwa masa yang tenang pada anak dimulai pada usia 5

tahun.

Usia 5 Tahun

1. masa tenang pada usia 5 tahun;

2. siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah;

3. pastikan kelengkapan immunisasi sebelum memasuki sekolah.

Page 25: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

BAB 3 PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Anak usia preschool adalah anak dengan usia antara 3 sampai 6 tahun.

Pada usia preschool, anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.

Perlu diketahui pada masa preschool, anak sudah mulai menunjukkan ego dan

otoritasnya. Asuhan keperawatan pada anak usia preschool dilakukan setelah

melakukan beberapa hal diantaranya adalah pengkajian, intervensi, dan

implementasi. Hal yang perlu dikaji meliputi asupan nutrisi, aktivitas, waktu tidur,

personal hygene, riwayat kesehatan, dan pengkajian fisik head to toe. Setelah

pengkajian dilanjutkan dengan diagnosa terkait, intervensi dan implementasi

pemberian asuhan keperawatan pada anak usia preschool. Intervensi dan

implementasi yang ada diharapkan mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan

perkembangan dari anak usia preschool.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis ungkapkan antara lain:

1. untuk mahasiswa keperawatan baik strata ataupun profesi untuk dapat

meningkatkan asuhan keperawatan yang komprehensif dalam ruang

lingkup pediatrik;

2. untuk perawat di instansi kesehatan untuk dapat mengoptimalkan kinerja

di instansi kesehatan sehingga nantinya asuhan keperawatan yang

dijalankan adalah asuhan yang profesional.

Page 26: Askep Anak Sehat Preschool (By_Muhammad Ulul AMrie)

DAFTAR PUSTAKA

A.H. Markum. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FK-UI.

Azis, Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba

Medika.

Cecily, L. Betz, dkk. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. 2001. Jakarta:

EGC.

Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Wong, Donna, L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Jakarta:

EGC.