Askeb Klrg Bumil Hptensi

46
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengenalan adanya Resiko Tinggi Ibu Hamil dilakukan melalui skrining/deteksi dini adanya faktor resiko secara proaktif pada semua ibu hamil sedini mungkin pada awal kehamilan oleh petugas kesehatan atau non kesehatan yang terlatih di masyarakat, Kegiatan skrining antenatal, melalui kunjungan rumah merupakan langkah awal dari pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan termasuk salah satu upaya antisipasi untuk mencegah terjadinya kematian ibu. Resiko Tinggi Ibu hamil dengan faktor resikonya dapat diamati dan ditemukan sedini mungkin pada awal kehamilan Menemukan Ibu Resiko Tinggi dengan kemungkinan terjadinya resiko kematian/kesakitan pada ibu dan atau bayinya, memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), mengenai kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dam keluarga, agar tahu, peduli dan patuh untuk persiapan mental, biaya dan transportasi dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan tempat dan penolong menuju persalinan aman. Upaya pencegahan kematian ibu dapat dimulai dari upaya asuhan kesehatan ibu hamil didalam keluarga. Ibu hamil sebagai salah satu anggota inti dalam keluarga mempunyai saat yang paling kritis dalam kehidupannya yaitu masa persalinan.Setiap kontak pada saat melakukan skrining dibicarakan

description

bumil

Transcript of Askeb Klrg Bumil Hptensi

Page 1: Askeb Klrg Bumil Hptensi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengenalan adanya Resiko Tinggi Ibu Hamil dilakukan melalui

skrining/deteksi dini adanya faktor resiko secara proaktif pada semua ibu hamil

sedini mungkin pada awal kehamilan oleh petugas kesehatan atau non

kesehatan yang terlatih di masyarakat, Kegiatan skrining antenatal, melalui

kunjungan rumah merupakan langkah awal dari pemeliharaan kesehatan ibu

hamil dan termasuk salah satu upaya antisipasi untuk mencegah terjadinya

kematian ibu. Resiko Tinggi Ibu hamil dengan faktor resikonya dapat diamati

dan ditemukan sedini mungkin pada awal kehamilan Menemukan Ibu Resiko

Tinggi dengan kemungkinan terjadinya resiko kematian/kesakitan pada ibu dan

atau bayinya, memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi

Edukasi (KIE), mengenai kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dam

keluarga, agar tahu, peduli dan patuh untuk persiapan mental, biaya dan

transportasi dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan tempat dan

penolong menuju persalinan aman.

Upaya pencegahan kematian ibu dapat dimulai dari upaya asuhan

kesehatan ibu hamil didalam keluarga. Ibu hamil sebagai salah satu anggota inti

dalam keluarga mempunyai saat yang paling kritis dalam kehidupannya yaitu

masa persalinan.Setiap kontak pada saat melakukan skrining dibicarakan

dengan ibu hamil, suami, keluarga tentang tempat dan penolong untuk

persalinan aman.Pengambilan keputusan dapat dilakukan dalam keluarga untuk

persiapan mental dan perencanaan untuk biaya,transportasi telah mulai

dilakukan jauh sebelum persalinan menuju kepatuhan untuk Rujukan Dini

Berencana dan Rujukan Tepat Waktu. Mengingat sebagian besar kematian ibu

sesungguhnya dapat dicegah, maka diupayakan untuk mencegah 4 terlambat

yang meyebabkan kematian ibu,yaitu:mencegah terlambat mengenali tanda

bahaya resiko tinggi, mencegah terlambat mengambil keputusan dalam

keluarga, mencegah terlambat memperoleh transportasi dalam rujukan,

mencegah terlambat memperoleh penanganan gawat daruruat secara memadai.

Peranan kader dan petugas kesehatan adalah menggerakkan perawatan

antenatal, sehingga membantu ibu hamil dan keluarganya dalam proses

pengambilan keputusan dengan memberi informasi yang seluas-luasnya tentang

Page 2: Askeb Klrg Bumil Hptensi

faktor resiko,kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilannya, persalinannya,

sarana tempat rujukan dan penolong yang sesuai dengan kondisi ibu hamil

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik menyusun ”Asuhan

Kebidanan pada Keluarga Tn.S dengan Ibu Hamil Resiko Tinggi.dengan

harapan mampu memberikan Asuhan Kebidanan Kesehatan Keluarga, agar

keluarga tersebut dapat meningkatkan produktivitasnya sehingga kesejahteraan

keluarga dapat tercapai.

1.2 TUJUAN PENULISAN

1.2.1 Tujuan Umum

Dengan memberikan asuhan kebidanan pada keluarga, diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan

keluarga mereka, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan

keluarganya.

1.2.2 Tujuan Khusus

Diharapkan mahasiswa mampu :

o Melakukan pengkajian data pada keluarga.

o Melakukan interpretasi data dasar.

o Melakukan perumusan masalah.

o Menyusun prioritas masalah.

o Rencana asuhan kebidanan.

1.3 METODE PENGUMPULAN DATA

1. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung responden

yang diteliti, metode ini membawa hasil secara langsung. (Hidayat,

2007:100)

2. Observasi

Merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara

langsungkepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal

yang akan diteliti. (Hidayat, 2007:99)

3. Studi Kepustakaan

Yaitu pengumpulan data dengan jalan mengambil titelatur dari buku-buku

serta makalah-makalah yang ada. (Budiyanto, 2005:42)

Page 3: Askeb Klrg Bumil Hptensi

4. Studi Dokumentasi

Yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, badan atau instansi yang secara

rutin mengumpulkan data, missal dari BPS. (Nasrul Effendy, 1998:216)

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar Belakang, tujuan; umum dan khusus,metode pengumpulan

data dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep keluarga dan konsep kehamilan Resiko Tinggi

BAB III TINJAUAN KASUS

Dalam tinjauan kasus ini meliputi pengkajian, interpretasi data, perumusan

masalah, prioritas masalah dan rencana suhan.

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran

Page 4: Askeb Klrg Bumil Hptensi

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP KELUARGA

2.1.1 Pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu

tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

(Depkes RI, 1998).

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena

hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengikatan dan mereka

hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu dengan yang lain dan

didalam peranannya masing-masing menciptakan serta

mempertahankan kebudayaan. (Bailon S.E.& Maglaya A.,1998)

Dari dua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga itu

adalah :

1. Unit terkecil masyarakat.

2. Terdiri dari 2 orang atau lebih.

3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.

4. Hidup dalam satu rumah tangga.

5. Dibawah asuhan kepala rumah tangga.

6. Berinteraksi satu sama lain.

7. Setiap anggota keluarga menjalankan peranannya masing-masing.

8. Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan.

2.1.2 Struktur Keluarga

Struktur Keluarga ada bermacam-macam diantaranya (Effendi. N, 1995)

adalah :

a. Patrileneal adalah Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak

saudara sedarah, dimana hubungan itu disusun

melalui garis ayah.

b. Matrileneal adalah Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak

saudara sedarah, dimana hubungan itu disusun

melalui jalur garis ibu.

Page 5: Askeb Klrg Bumil Hptensi

c. Matrilokal adalah Sepasang suami istri yang tinggal bersama

keluarga sedarah istri.

d. Patrilokal adalah Sepasang suami istri yang tinggal bersama

keluarga sedarah suami.

e. Keluarga Kawinan adalah Hubungan suami istri sebagai dasar bagi

pembinaan keluarga dan beberapa sanak

saudara yang menjadi bagian keluarga karena

adanya hubungan suami atau istri.

2.1.3 Tipe atau Bentuk Keluarga

a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah Keluarga yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak-anak.

b. Keluarga Besar (Extended Family) adalah Keluarga inti ditambah

dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara

sepupu, paman, bibi dsb.

c. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah Keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan

satu keluarga inti.

d. Keluarga Duda/Janda (Single Family) adalah Keluarga yang terjadi

karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga Berkomposisi (Composite) adalah Keluarga yang

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga Mobitas (Cahabitation) adalah Dua orang yang menjadi

satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

2.1.4 Peranan Keluarga

Berbagai peranan yang terdapat didalam Keluarga adalah sebagai

berikut :

1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak,

berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,

pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala

keluarga, sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya.

2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya ibu

mempunyai peranan untuk mengurus rumah

Page 6: Askeb Klrg Bumil Hptensi

tangga, sebagai pengasuh & pendidik anak-

anaknya, sebagai pencari nafkah tambahan.

3. Peranan Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko social

sesuai dengan tingkat perkembangannya baik

fisik, mental, sosial dan spiritual.

2.1.5 Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga

Ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam

memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga adalah :

1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan

kesehatan.

2. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan, keluarga sehat

sebagai tujuan utama.

3. Asuhan Keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam

mencapai peningkatan kesehatan keluarga.

4. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, perawat

melibatkan peran aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah

dan kebutuhan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.

5. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif,

preventif, serta tidak mengabaikan upaya kuratif & rehabilitatif.

6. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga

memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin.

7. Sasaran asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah keluarga

sacara keseluruhan.

8. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pemecahan masalah

dengan menggunakan proses keperawatan.

9. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga

adalah penyuluhan kesehatan & asuhan perawatan di rumah.

10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.

2.1.6 Langkah-langkah dalam Perawatan Kesehatan Keluarga

Dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan Keluarga ada beberapa

langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

1. Membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga.

Page 7: Askeb Klrg Bumil Hptensi

2. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah

kesehatan keluarga.

3. Menganalisa data keluarga untuk menentukan masalah-masalah

kesehatan kelurga.

4. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga berdasarkan sifat

masalah kesehatan keluarga.

5. Menentukan sifat dan lausnya masalah dan kesanggupan keluarga

untuk melaksanakan tugas-tugas kelurga dalam bidang kesehatan.

6. Menentukan/menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan

keperawatan keluarga.

7. Menyusun rencana asuhan perawatan kesehatan keluarga sesuai

dengan urutan prioritas.

8. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga sesuai

dengan rencana yang tersusun.

9. Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan perawatan yang

dilakukan.

10. Meninjau kembali masalah keperawatan dan kesehatan yang belum

dapat teratasi & merumuskan kembali rencana asuhan keperawatan

yang baru.

2.2 KONSEP KEHAMILAN RESIKO TINGGI

2.2.1 Pengertian

Kehamilan resiko tinggi adalah Kehamilan yang disertai satu/lebih

keadaan/factor yang mempunyai resiko yang besar untuk terjadinya

penyulit baik pada ibu dan atau janinnya, selama kehamilan, persalinan

dan nifas.

2.2.2 Yang Termasuk Kehamilan Resiko Tinggi

1. Hamil pertama terlalu muda/tua (≤ 16 th atau ≥ 35 th)

2. Hamil pertama terlalu lambat (≤ 4 th)

3. Anak terkecil 10 th atau lebih.

4. Anak terkecil ≤ 2 th

5. Punya anak 4 atau lebih

6. Hamil pada umur ≥ 35 th

7. Tinggi badan ≤ 145 cm

Page 8: Askeb Klrg Bumil Hptensi

8. Pernah gagal hamil

9. Pernah melahirkan dengan tindakan

10. Pernah SC

11. Penyakit pada ibu

a. Kurang darah

b. Payah jantung

c. Tuberkulosa paru

d. Kencing Manis

e. Malaria

f. Penyakit kronis lain

12. Bengkak pada muka/tungkai

13. Kelainan letak janin

14. Hamil kembar 2 atau lebih

15. Hamil kembar air

16. Bayi mati dalam kandungan

17. Kehamilan lebih bulan.

18. Perdarahan waktu hamil.

19. Kejang-kejang pada hamil > 7 bulan

2.2.3 Penggolongan Kehamilan dengan Resiko

Kehamilan dengan resiko dapat dibagi dalam 4 golongan :

1. Penyakit yang menyertai kehamilan :

- Penyakit Vaskulo renal

- Incomptabilitas darah

- Endokrinopati, Kardiopati, Haemotopati, Infeksi.

2. Penyulit kehamilan

- Partus Prematurus

- Perdarahan kehamilan

- Ketidaksesuaian antara besarnya rahim & tuanya kehamilan :

hydramnion, gemelli atau gangguan pertumbuhan intra uterine.

- Kehamilan serotinus

- Kelainan uterus (Bekas SC, dan lain-lain)

3. Riwayat obstetrik yang buruk

- Kematian anak pada persalinan yang lalu atau anak dengan

kelainan congenital.

Page 9: Askeb Klrg Bumil Hptensi

- Satu atau beberapa partus prematurus

- Abortus habitualis

- Infertilitas tidak disengaja labih dari 5 tahun

4. Keadaan Ibu secara umum

- Umur ibu (tua atau terlalu muda)

- Paritas

- Berat badan ibu

- Tinggi badan ibu (ibu kecil)

- Ibu yang tidak kawin

- Keadaan social ekonomi yang rendah

- Ketagihan : alcohol, tembakau, morfin.

2.2.4 Pengelolaan Kehamilan dengan Resiko

- Kehamilan dengan resiko hasur dibina oleh seorang ahli kebidanan

yang harus melakukan pengawasan secara intensif.

- Rumah sakit yang mengawasi kehamilan dengan resiko harus

mempunyai fasilitas untuk melakukan diagnostic.

- Konsultasi diperlukan dengan ahli kedokteran lainnya terutama ahli

penyakit dalam dan ahli kesehatan anak.Pengelolaan kasus

merupakan hasil team work antara berbagai ahli.

- Pengakhiran kehamilan perlu dipertimbangkan oleh team tersebut

dan juga apakah dipilih induksi persalinan atau section.

2.3 KONSEP HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

2.3.1 Definisi

Hipertensi dalam kehamilan (pre-eklamsia dan eklampsia) merupakan

kumpulan gejala yang ada pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa

nifas yang terdiri dari Trias : hipertensi, proteinurine, dan edema: yang

kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak

menunjukkan tanda-tanda kelainan-kelainan vaskular atau hipertensi

sebelumnya. ( Rustam Mochtar 2002)

2.3.2 Etiologi

Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.

Teori yang didapat haruslah dapat menerangkan:

Page 10: Askeb Klrg Bumil Hptensi

a. Mengapa frekuensi menjadi tinggi pada: primigravida, kehamilan

ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa.

b. Mengapa frekuensi bertambah seiring dengan tuanya kehamilan,

umumnya pada kehamilan triwulan III.

c. Mengapa terjadi perbaikan keadaan penyakit, bila terjadi kematian

janin dalam kandungan.

d. Mengapa frekuensi menjadi lebih rendah pada kehamilan

berikutnya.

e. Penyebab timbulnya hipertensi, proteinurine, edema, dan konvulsi

sampai koma. Dari hal-hal tersebut diatas, jelaskan bahwa bukan

hanya 1 faktor, melainkan banyak faktor yang menyebabkan pre-

eklamsia dan eklamsia.

2.3.3 Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan meliputi :

Hipertensi (tanpa proteinuria atau edema)

Preeklamsia ringan

Preeklamsia berat

Eklampsia

2.3.4 Tanda dan Gejala

Gejala dan Tanda yang

selalu ada

Gejala dan tanda yang

kadang-kadang ada

Diagnosis kemungkinan

Tekanan diastolic

≥ 90 mmHg pada

kehamilan < 20

minggu

Tekanan diastolic

90-110 mmHg

pada kehamilan <

20 minggu

Tekanan diastolic

90-110 mmHg

pada kehamilan >

20 minggu

Proteinuria -

Hipertensi kronik

Hipertensi kronik dengan

superimposed

preeklamsia ringan.

Hipertensi dalam

kehamilan

Page 11: Askeb Klrg Bumil Hptensi

Gejala dan Tanda yang

selalu ada

Gejala dan tanda yang

kadang-kadang ada

Diagnosis kemungkinan

Tekanan diastolic

90-110 mmHg

pada kehamilan >

20 minggu

Proteinuria sampai

++

Tekanan diastolic

≥ 110 mmHg pada

kehamilan > 20

minggu

Proteinuria ≥ +++

Kejang

Tekanan diastolic

≥ 90 mmHg pada

kehamilan > 20

minggu

Proteinuria ≥ ++

Hiperlefleksia

Nyeri kepala (tidak

hilang dengan

analgetik biasa)

Pengelihatan kabur

Oliguria (< 400

ml/24 jam)

Nyeri abdomen atas

(epigastrium)

Edema paru

Koma

Sama seperti

preeklampsia berat

Preeklampsia ringan

Preeklampsia berat

Eklampsia

2.3.5 Penatalaksanaan

a. Pencegahan

- Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti,

mengenali tanda-tanda sedini mungkin (pre eklamsi ringan), lalu

diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi

lebih berat.

- Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre

eklamsi kalau ada factor-faktor predisposisi.

- Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur,

ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak

Page 12: Askeb Klrg Bumil Hptensi

serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan

berat badan yang berlebih.

b. Penanganan

Tujuan utama penanganan adalah :

- Untuk mencegah terjadinya pre-eklamsi dan eklamsi.

- Hendaknya janin lahir hidup.

- Trauma pada janin seminimal mungkin.

2.3.6 Komplikasi

Otak

Pada pre-eklamsiaaliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam

batas-batas normal. Pada eklamsi, resistensi pembuluh darah

meninggi, ini terjadi pula pada pembuluh Darah otak. Edema yang

terjadi pada otak dapat meninbulkan kelainan serebral dan gangguan

visus, bahkan pada keadaan lanjut dapat terjadi perdarahan.

Plasenta dan rahim

Aliran darah menurun ke plasenta dan menyebabkan gangguan

plasenta, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dank arena

kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada pre-eklamsi dan

eklamsi sering terjadi peningkatan tonus rahim dan kepekaannya

terhadap rangsangan, sehingga terjadi partus prematurus.

Ginjal

Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal menurun.

Hal ini menyebabkan filtrasi natrium melalui glomerulus menurun,

sebagai akibatnya terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi

glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga pada

keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.

Paru-paru

Kematian ibu pada pre-eklamsi biasanya disebabkan oleh edema

paru yang menimbulkan dekompensasi kordis. Biasa pula karena

terjadinya aspirasi pneumonia, atau abses paru.

Mata

Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh

darah.Bila terjadi hal-hal tersebut, maka hasur dicurigai terjadinya

pre-eklamsi berat. Pada eklamsi dapat terjadi ablasio retina yang

Page 13: Askeb Klrg Bumil Hptensi

disebabkan edema intra-okuler dan merupakan salah satu indikasi

untuk melakukan terminasi kehamilan. Gejala yang lain dapat

menunjukkan tanda pre-eklamsi berat yang mengarah pada eklamsi

adalah adanya skotoma, diplopia dan ambliopia. Hal ini disebabkan

oleh adanya perubahan peredaran darah dalam pusat pengelihatan

dikorteks serebri atau di dalam retina

Keseimbangan dan elektrolit

Pada pre-eklamsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan yang

nyata pada metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum.

Jadi, tidak terjadi gangguan keseimbangan elektolit. Gula darah,

kadar natrium bikarbonat dan pH darah berada pada batas normal.

Pada pre-eklamsi berat dan eklamsi, kadar gula naik sementara,

asam laktat dan asam organic lainnya naik, sehingga cadangan alkali

akan turun. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-kejang.

Setelah konvulsi

2.3.7 Diagnosa

a. Gambaran klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan,

edema, hipertensi, dan timbul protein urine.

Gejala subyektif : sakit kepala di daerah frontal,

nyeri epigastrium, gangguan visus,

pengelihatan kabur, skotoma, diplopia, mual

dan muntah. Gangguan serebral lainnya :

oyong, refleks meningkat, dan tidak tenang.

b. Pemeriksaan : tekanan darah tinggi, refleks meningkat, dan

proteinurine pada pemeriksaan laboratorium.

2.3.8 Prognosa

Morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi tinggi.

Page 14: Askeb Klrg Bumil Hptensi

BAB 3

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Dilakukan pada tanggal 10-01-2008 Jam 10.00 WIB

1. Biodata

Nama kepala keluarga : Tn. Suwito

Umur : 35 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani

Penghasilan : Rata-rata Rp. 500.000 per bulan

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Sumber Towo, kelurahan Sonorejo, kecamatan

Grogol. Kabupaten Kediri.

2. Susunan Anggota KeluargaNo Nama Jenis

Kelam

in

Umur Hubungan

dengan KK

Pekerjaan Pendidikan Keadaan kesehatan waktu

kunjungan/imunisasi yang

didapat

1.

2.

Ny.Par

miati

Sdr.Ard

iansyah

P

L

33 thn

11 thn

Istri

Anak

IRT SMP

Pelajar

Baik

Baik

Tipe keluarga ini adalah Nuclear Family yang paling dominant dalam

pengambilan keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga.Hubungan dengan

keluarga cukup harmonis.

3. Genogram

Keterangan :

= Garis Perkawinan

= Garis Keturunan

= Perempuan

= Pria

35 Thn. 33 Thn.

11 Thn.A

S P

An. Pmeninggal. (+)

Page 15: Askeb Klrg Bumil Hptensi

4. Kegiatan sehari-hari

a. Kebiasaan tidur

Kebiasaan tidur keluarga tidak teratur dan tergantung kepada kemauan

anggota keluarga masing-masing.

b. Kebiasaan Makan

Makan 3 x dengan makanan pokok beras (nasi).Keadaan fisik anggota

keluarga tidak ada yang terlalu gemuk ataupun kurus dan berat badan

anggota keluarga berada umumnya sesuai dengan tinggi badan.

c. Penggunaan waktu senggang

Penggunaan waktu senggang oleh ibu digunakan untuk mengasuh anak

dan melihat TV. Ibu tidak terlalu aktif dalam kegiatan ibu-ibu RT/RW.

Ayah sehari-hari sibuk dengan pekerjaannya sebagai petani, pulang ke

rumah sore hari.Waktu berkumpul denga keluarga biasanya dilakukan

pada malam hari.

d. Situasi Sosial Budaya dan Ekonomi

Penghasilan Tn. Suwito sebulan berkisar antara 500.000-750.000,- dan

sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,

termasuk untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak dan sisanya lagi

ditabung untuk biaya persalinan anak ke tiganya.Keperluan belanja

keluarga semuanya diatur dan menjadi tanggung jawab Ny.Parmiati.

5. Situasi Lingkungan

a. Perumahan

Luas tanah 156 m2 milik sendiri, luas rumah 65 m2, terdiri dari 2 kamar,

1 kamar tamu, 1 kamar makan yang merangkap dapur, pengaturan

perabot rumah teratur, ventilasi cukup, kebersihan rumah baik,

pekarangan dimanfaatkan untuk bertanam dan berternak.

Page 16: Askeb Klrg Bumil Hptensi

b. Sumber Air Minum

Menggunakan sumur gali, keadaan air jernih, tidak bau dan tidak berasa

dan keadaannya cukup baik.

c. Tempat Pembuangan Tinja

Keluarga sudah mempunyai WC sendiri yaitu latrin.

d. Tempat Pembuangan Air Limbah

Dibuang melalui selokan yang ada disamping rumah.Keadaan selokan

bersih dan airnya mengalir

e. Pembuangan Sampah

Sampah dibuang dilubang yang telah dibuat di samping belakang rumah

dan jika sampah sudah menumpuk banyak di bakar

f. Kandang Ternak

Keluarga memelihara ayam di belakang rumah. Jarak antara rumah

dengan kandang ± 3 meter, keadaan wajar pada umumnya kandang

ayam dan terurus.

g. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Bila Ada anggota keluarga yang sakit selalu dibawa ke Puskesmas.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh bidan demikian pula dengan

kelahirannya.

6. Keadaan Kesehatan Keluarga

a. Imunisasi

Anak pertama sudah mendapatkan imunisasi lengkap.

b. Keluarga Berencana

Ibu pernah mengikuti keluarga berencana menggunakan pil 3 bulanan

yang kemudian dihentikan sehingga hamil dan melahirkan anak terkecil

sekarang ini.

Page 17: Askeb Klrg Bumil Hptensi

c. Riwayat Persalinan

Semua persalinan yang dialami ibu ditolong oleh bidan dan ibu tidak

mengalami kelainan sewaktu hamil dan bersalin pada anak pertama.

Anak ke 2 bayi meninggal dalam kandungan (IUFD) pada saat usia

kehamilannya 9 bulan.

d. Kebiasaan Menyapih

Biasanya anaknya disapih ± umur 2 tahun.

e. Pemberian Makanan pada Bayi

Anak diberikan makanan tambahan pada usia 4 bulan karena anaknya

sering menangis jika hanya diberi ASI.

f. Keadaan Gizi Keluarga

Pertumbuhan fisik anak Tn.S cukup, berat badan umumnya sesuai

dengan usia anak,anak tampak sehat. Kebutuhan gizi ibu cukup baik

dengan makan menu seimbang dan vitamin yang diberikan oleh bidan.

Selama hamil ini ibu tidak ada pantangan makanan.

g. Penyakit Yang Diderita Keluarga

Anak pertama (Ardiansyah) keadaan sehat, kebiasaan bermain bersama

teman-temannya disawah milik bapaknya.

Bapak, keadaan sehat, badan kekar, tidak merokok, untuk sekarang ini

tidak ada keluhan fisik.

Ibu tampak sehat, ibu hanya mengeluh setiap kali hamil tensinya tinggi

tapi kaki dan tangan tidak bengkak, kalau kecapekan kadang pusing.

Keluhan lain tidak ada

h. Riwayat kehamilan sekarang

Saat ini Ny.Parmiati sedang hamil 9 bulan.

Kehamilan ini adalah kehamilan ketiga

Selama hamil ini Ny.Parmiati tidak mengalami sakit hanya pusing

kalau kecapekan dan TD: 140/90 mmHg.

Ny.Parmiati memeriksakan kehamilannya ke bidan.

Ny.Parmiati sudah pernah mendapatkan imunisasi TT dari bidan

Page 18: Askeb Klrg Bumil Hptensi

Saat dilakukan kunjungan rumah Ny.Parmiati ada keluhan sering

pusing sehubungan dengan kehamilannya. Ny.Parmiati mengatakan

gerakan anaknya aktif sekali.

i. Riwayat Haid

Menarche : ± 13 tahun

Siklus haid : teratur tiap bulan

Lama Haid : 5-7 hari

Banyaknya : biasa (ganti softex 2-3 x sehari)

Dysmenorhoe : ya kadang-kadang sebelum haid

Keputihan : ya kadang-kadang sebelum haid

HPHT : 10 Mei 2007

HPL : 17 Februari 2008

j. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Kawin

no.

Ikhtisar

Kehamilan

Riwayat

Persalinan

Hidup/Umur BB/PB L/P Puerperium

1

2

-

-

Kelahiran

normal

ditolong

oleh

bidan

Kelahiran

normal

ditolong

oleh

bidan

Hidup, 11

tahun

Meninggal

2900

gr/48

cm

2700

gr/47

cm

L

P

Baik

Baik

k. Pola Kebiasaan Sehari- hari

- Pola Istirahat dan Tidur

Siang hari : tidak pernah tidur siang

Malam Hari : tidur ± jam 21.00-04.00 WIB

- Pola BAB dan BAK

BAB tidak ada gangguan,lancar tiap 1 x sehari

BAK tidak ada gangguan, lancar setiap hari 5-6x/hari

Page 19: Askeb Klrg Bumil Hptensi

- Pola Aktivitas

Setiap hari Ny.Parmiati dianjurkan untuk istirahat, tidak boleh kerja

yang berat-berat sehubungan dengan kehamilannya yang sudah

besar ditambah ada hipertensi.

- Pola Hygiene

Kebersihan diri cukup, mandi 2x (pagi,sore), gosok gigi 2 x, ganti

pakaian tiap kali kotor, cuci rambut 2 hari sekali.

- Pola Religius

Ny.Parmiati menganut agama islam dan taat menjalankan ibadah

sholat 5 waktu.

l. Rencana Persalinan

Keluarga mengatakan untuk persalinannya dianjurkan ke bidan.

Pemeriksaan Fisik Ny.Parmiati

Tanggal : 10-01-2008

1. Umum

Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Ny.Parmiati

secara umum keadaan fisik baik ada keluhan pusing, kadang-kadang

kakinya tampak oedem.TD : 140/90 mmHg, BB : 56 kg.

2. Pemeriksaan Khusus

Palpasi :

Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah

proc.xyphoideus,bagian fundus teraba bokong

Leopold II : Puki

Leopold III : Teraba kepala

Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP 4/5

Auskultasi : Denyut jantung janin + baik

Frekuensi 136 x/menit

Perkusi : Reflek patella +/+

KSPR : Skor awal ibu hamil 2, anak terkecil ≤ 2 tahun skor 4,

bayi mati dalam kandungan skor 4 jadi jumlah skor

10.

Page 20: Askeb Klrg Bumil Hptensi

II. INTERPRETASI DATA DASAR

NO./TGL DIAGNOSA DATA DASAR

1.

10-01-2008

2.

10-01-2008

Keluarga dengan ibu

hamil resiko tinggi

dengan hipertensi dalam

kehamilan.

Kurangnya pengetahuan

ibu/keluarga tentang

pemberian ASI Eklusif

pada Balita

Data Subyektif :

- Ibu mengatakan ini adalah kehamilan

ketiga

- Ibu mengatakan saat ini umur ibu 33

tahun

- Ibu mengatakan setiap kali hamil

tensinya selalu tinggi

- Ibu mengatakan selama ini periksa ke

bidan

Data Obyektif :

- Keadaan Umum Ibu : 140/90 mmHg,

suhu : 366C, Respirasi : 20 x/mnt.

- Pada inspeksi : Perut membesar

sesuai dengan usia kehamilan.

- Pada Palpasi :

Leopold I : Tinggi fundus uteri 3

jari di bawah

proc.xyphoideus,

bagian fundus teraba

bokong

Leopold II : Puki

Leopold III : Teraba kepala

Leopold IV : Kepala sudah masuk

PAP 4/5

Jumlah KSPR 10 (anak terkecil ≤ 2

tahun, bayi mati dalam kandungan).

Data Subyektif :

- Ibu mengatakan pendidikan

terakhirnya SMP.

- Ibu mengatakan anaknya sering

menangis jika hanya diberi ASI.

Page 21: Askeb Klrg Bumil Hptensi

NO./TGL DIAGNOSA DATA DASAR

- Ibu mengatakan anaknya yang

pertama setelah usia 3 bulan

langsung diberi makan nasi sama

pisang.

Data Obyektif :

- Keadaan kesehatan masing-masing

anggota keluarga baik,tidak ada

keluhan apa-apa.

- Kesehatan lingkungan rumah cukup

bersih, walaupun sebagian lantai

ada yang masih tanah.

III. PERUMUSAN MASALAH

Dari data yang didapatkan, maka masalah keluarga yang ada dapat dirumuskan

sebagai berikut : - Keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi

- Kurangnya pengetahuan ibu/keluarga tentang pemberian ASI

eksklusif pada Balita.

IV. SUSUNAN PRIORITAS MASALAH

-skoring-

1. Keluarga dengan ibu Hamil Resiko Tinggi

NO KRETERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

1

2

3

4

Sifat masalah

Kemungkinan

masalah dapat

dirubah

Potensial

masalah untuk

dirubah

(pencegahan).

Menonjolnya

2/3 x 1

½ x 2

2/3 x 1

0/2 x 1

2/3

1

2/3

0

Ancaman

kesehatan

Kehamilan ibu

masih bisa

diawasi dengan

cara ANC yang

teratur.

Sebelumnya

ANC di

Puskesmas dan

BPS.

Keluarga tidak

Page 22: Askeb Klrg Bumil Hptensi

NO KRETERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

masalah. merasakan bahwa

hal tersebut

merupakan suatu

masalah.

Jumlah Skor 5/6

2. Kurangnya pengetahuan ibu/kelurga tentang pemberian ASI Esklusif pada

Balita

NO KRETERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

1.

2.

3.

4.

Sifat Masalah

Kemungkinan

masalah dapat

dirubah

Potensi

masalah untuk

dirubah

(pencegahan)

Penonjolan

masalah.

1/3 x 1

1/2 x 2

2/3 x 1

0/2 x 1

1/3

1

2/3

0

Krisis kesehatan

Ada kemauan ibu

untuk berubah

dengan

penyuluhan yang

diberikan.

Penyuluhan dan

pendampingan

oleh tenaga

kesehatan selama

ibu tersebut

hamil, nifas dan

menyusui

bayinya dan

dukungan dari

kelurga.

Hal tersebut tidak

dirasa sebagai

masalah oleh

keluarga.

Jumlah Skor 4/6

Page 23: Askeb Klrg Bumil Hptensi

-Urutan Prioritas Masalah-

1. Keluarga dengan Ibu Hamil Resiko Tinggi

2. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang pemberian ASI Esklusif pada

bayi.

Page 24: Askeb Klrg Bumil Hptensi

V. RENCANA ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA TN. SUWITO

TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI

10-01-2008

Jam 10.30 WIB

Keluarga dengan ibu

hamil yang mengalami

resiko tinggi dengan

hipertensi dalam

kehamilan.

Keluarga mampu

mengenali tanda-tanda

bahaya yang mungkin

timbul pada kehamilan

seperti

Perdarahan

pervaginam.

Sakit kepala yang

hebat, menetap yang

tidak hilang.

Perubahan visual

secara tiba-tiba

(pandanga kabur,

rabun senja)

Nyeri abdomen yang

hebat.

Bengkak pada muka

dan tangan.

Bayi kurang

bergerak seperti

1. Adakan pendekatan secara

terapeutik kepada ibu dan

keluarganya.

2. Berikan penjelasan pada ibu

1. Pendekatan secara

terapeutik dapat

meningkatkan rasa

percaya diri keluarga

pada petugas

kesehatan.

2. Sebagai parameter

1. Melakukan pendekatan

secara terapeutik

kepada ibu dan

keluarganya dengan

cara :

- Sapa dan salam

kepada klien secara

terbuka dan sopan..

- Tanyakan pada klien

informasi tentang

dirinya.

- Jelaskan secara

lengkap mengenai

kehamilan resiko

tinggi dengan

hipertensi dalam

kehamilan.

- Perlunya dilakukan

kunjungan ulang.

2. Memberikan

Tgl 10-01-2008 jam

10.30 WIB

S : Ibu mengatakan

setelah mendapatkan

penjelasan dari

petugas dapat

mengerti ttg keadaan

kehamilannya &

resiko kehamilannya.

O : Ibu dapat

mengulangi kembali

sebagai penjelasan

yang diberikan oleh

petugas ttg

kehamilannya dan

resiko dari

kehamilannya.

A : Keluarga dengan

ibu hamil yang

mengalami resiko

Page 25: Askeb Klrg Bumil Hptensi

TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI

biasa.

Kreteria :

- Ibu bisa melahirkan

secara normal/per

vaginam.

- Ibu dan bayi sehat.

dan keluarga tentang

kehamilannya.

3. Anjurkan pada ibu

memeriksakan

kehamilannya secara

teratur di BPS.

untuk melakukan

tindakan selanjutnya

dan sebagai

tambahan

pengetahuan ibu dan

keluarga.

3. Deteksi dini adanya

kemungkinan –

kemungkinan yang

berhubungan dengan

kehamilannya.

penjelasan pada ibu &

keluarga dengan

bahasa yang mudah

dimengerti dan

sederhana ttg keadaan

kehamilannya :

- Saat ini usia

kehamilannya sudah 9

bulan.

- Letak anak normal.

- Saat ini keadaan ibu

tensinya tinggi dan

keadaan janin baik.

3. Menganjurkan ibu

secara teratur

memeriksakan

kehamilannya untuk

mencegah beberapa

factor yang dapat

terjadi pada ibu hamil

dengan resiko tinggi,

yaitu : control 1

minggu sekali.

dengan hipertensi

dalam kehamilan.

P : Lanjutkan rencana

3. Anjurkan pada ibu

memeriksakan

kehamilannya secara

teratur BPS.

6. Memotivasi ibu

untuk mengikuti KB.

Page 26: Askeb Klrg Bumil Hptensi

TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI

4. Anjurkan pada ibu segera

memeriksakan

kehamilannya bila sebelum

waktu control terjadi

sesuatu hal yang tidak

diinginkan/mengganggu

5. Anjurkan ibu untuk makan

makanan yang bergizi.

6. Memotivasi ibu untuk

4. Tindakan yang cepat,

terapi yang tepat

dapat mengurangi

bahaya/resiko pada

kehamilannya.

5. Makanan yang cukup

gizi dapat membantu

proses pertumbuhan

& perkembangan

janin dalam

kandungan dan juga

meningkatkan

kesehatan ibu

6.Menjarangkan

4. Menganjurkan pada

ibu untuk

memeriksakan

kehamilannya bila

sebelum waktu control

terjadi sesuatu hal

yang dirasakan

mengganggu misal :

mengeluarkan air

ketuban/darah

5. Menganjurkan ibu

untuk makan makanan

yang bergizi denag

menu makan 2 x lipat

dari sebelum hamil.

Misal :

- Lauk pauk

- Sayur sayuran

- Buah

- Kacang hijau

Susu (gizi seimbang)

6. Memotivasi ibu untuk

mengikuti KB, sebagai

Page 27: Askeb Klrg Bumil Hptensi

TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI

10-01-2008

Jam 10.45 WIB

Kurangnya

pengetahuan ibu/

keluarga tentang

pemberian ASI

Eksklusif pada Balita.

Ibu dan keluarga tahu

pentingnya pemberian

ASI Eksklusif pada

anaknya.

Kreteria :

-Ibu dapat menyebutkan

manfaat dari ASI

Eksklusif.

- Ibu dapat memberikan

ASI Eksklusif pada

anaknya.

mengikuti KB

1. Adakan pendekatan secara

terapeutik kepada ibu dan

keluarganya.

kehamilan.

1. Pendekatan secara

terapeutik dapat

meningkatkan rasa

percaya diri ibu dan

keluarga pada

petugas kesehatan

antisipasi terhadap

kehamilan berikutnya,

mengingat factor-

faktor yang mungkin

terjadi pada ibu hamil

dengan resiko tinggi

1. Melakukan pendekatan

secara terapeutik

kepada ibu dan

keluarganya dengan

cara :

- Anamnesa ttg

kehamilannya.

- Membantu

ibu/keluarga dalam

memecahkan

masalah sehubungan

dengan

kehamilannya dan

konseling kesehatan

keluarga pada

umumnya

S: Ibu mengatakan

sudah mengerti

dengan penjelasan

yang diberikan oleh

Nakes.

O: Ibu bisa

mengulang

penjelasan yang

diberikan oleh Nakes.

A: Kurangnya

pengetahuan ibu/

keluarga tentang

pemberian ASI

Page 28: Askeb Klrg Bumil Hptensi

TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI

2. Jelaskan pada ibu tentang

pentingnya ASI Eksklusif

bagi anaknya.

2. Dengan penjelasan

diharapkan ibu mau

memberi ASI

Eksklusif dan tahu

pentingnya ASI

EKSKLUSIF pada

bayinya.

2. Menjelaskan bahwa

ASI Eksklusif banyak

mengandung antibody

dan vitamin yang

penting bagi bayinya.

Eksklusif pada Balita

P: Mengajari ibu

tentang perawatan

payudara untuk

menghadapi masa

laktasi.

Page 29: Askeb Klrg Bumil Hptensi

BAB 4

PEMBAHASAN

Kehamilan resiko tinggi adalah Kehamilan yang disertai satu/lebih

keadaan/factor yang mempunyai resiko yang besar untuk terjadinya penyulit baik

pada ibu dan atau janinnya, selama kehamilan, persalinan dan nifas. Pada keluarga

binaan dengan salah satu anggota keluarga menderita kehamilan dengan resiko

tinggi, sebagai bidan harus lebih tanggap dan waspada bila ada tanda-tanda

kehamilan dengan resiko tinggi. Pada kasus ini karena menyangkut keselamatan ibu

dan bayi maka perlu perhatian khusus agar ibu dapat menjalankan kehamilannya

dengan normal tanpa ada komplikasi dan dapat melahirkan bayinya dengan selamat.

Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. Suwito disebabkan oleh

faktor ketidaktahuan, hal ini terjadi karena tingkat pendidikan keluarga yang masih

rendah (Sekolah Menengah Pertama), disamping itu ditunjang pula oleh faktor sosial

budaya masyarakat tempat tinggal klien dan faktor ekomoni menengah kebawah.

Faktor ketidaktahuan dan faktor ekonomi keluarga yang menengah ke bawah

tersebut menimbulkan ketidakmampuan keluarga untuk mengatasi berbagai masalah

kesehatan yang dihadapi oleh keluarganya, sehingga masalah-masalah kesehatan

yang timbul dalam keluarga dianggap sesuatu yang wajar yang biasa terjadi dalam

kehidupan. Kondisi ini mengakibatkan masalah kesehatan yang berkepanjangan dan

berlarut-larut sebagai suatu siklus yang tidak ada habisnya dalam kehidupan

berkeluarga. Hal ini dapat dilihat secara jelas di mana ibu setiap kali hamil tekanan

darahnya selalu tinggi, anak pertama tidak mendapatkan ASI Eksklusif karena pada

usia 4 bulan sudah diberikan makanan tambahan dan anak ke dua meninggal

dikandungan pada usia kehamilan 9 bulan.

Tingkat pendidikan yang rendah, faktor ekonomi menengah ke bawah dan adat

kebiasaan yang melekat merupakan hambatan yang berat yang harus dihadapi oleh

petugas kesehatan dalam membina perawatan keluarga Tn.Suwito, oleh karena itu

intervensi pertama yang harus dilakukan oleh petugas kesehatan adalah melakukan

penyuluhan kesehatan pada keluarga untuk mengubah perilaku keluarga yang

dilakukan secara bertahap dalam membangkitkan motivasi keluarga kearah perilaku

sehat. Bila respon keluarga terhadap upaya ini positif, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan intervensi riil sesuai dengan masalah pertama ibu dianjurkan untuk

memeriksakan kehamilannya secara teratur, masalah kedua ibu dianjurkan untuk

memberikan ASI Eksklusif, dengan permasalahan yang melibatkan keluarga secara

Page 30: Askeb Klrg Bumil Hptensi

aktif mulai dari perencanaan penanggulangan masalah sampai dengan pelaksanaan

tindakan keperawatan di rumah, sehingga membawa hasil yang nyata dan dirasakan

manfaatnya oleh keluarga dalam meningkatkan kemampuan memelihara diri dalam

keluarga mereka sendiri yang selanjutnya timbul kemandirian keluarga dalam

memelihara kesehatan.

Dalam implementasi, intervensi yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan

dengan baik. Pelaksanaan tersebut meliputi : Melakukan pendekatan secara

terapeutik kepada ibu dan keluarganya, memberikan penjelasan pada ibu & keluarga

dengan bahasa yang mudah dimengerti dan sederhana ttg keadaan kehamilannya,

menganjurkan ibu secara teratur memeriksakan kehamilannya untuk mencegah

beberapa factor yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan resiko tinggi,

menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya bila sebelum waktu

control terjadi sesuatu hal yang dirasakan mengganggu, menganjurkan ibu untuk

makan makanan yang bergizi denag menu makan 2 x lipat dari sebelum hamil,

memotivasi ibu untuk mengikuti KB dan menjelaskan bahwa ASI Eksklusif banyak

mengandung antibody dan vitamin yang penting bagi bayinya. Jadi setiap prosedur

yang akan dilakukan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan klien dan disesuaikan

dengan kondisi ibu hamil dan keluarganya Evaluasi sesuai dengan kreteria hasil dan

alokasi waktu yang ditentukan. Keberhasilan evaluasi tergantung pada kerjasama ibu

hamil, keluarga pasien, petugas juga sarana dan prasarana yang tersedia. Pada

evaluasi didapatkan keluarga dengan ibu hamil yang mengalami resiko dengan

hipertensi dalam kehamilan dan kurangnya pengetahuan ibu/ keluarga tentang

pemberian ASI Eksklusif pada Balita. Harapannya dengan diberikan KIE pada ibu

hamil dan keluarga kehamilan dapat berjalan dengan lancar sampai bayi lahir dengan

selamat dan keadaan ibu baik, ibu dapat memberikan bayi ASI Eksklusif sampai usia

6 bulan.

Page 31: Askeb Klrg Bumil Hptensi

BAB 5

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil pengkajian pada keluarga Tn.Suwito denga salah satu anggota

keluarganya menderita kehamilan dengan resiko tinggi dengan TD: 140/90

mmHg sering pusing. Sehingga intervensi yang diberikan adalah melakukan

pendekatan kekeluargaan pada ibu dan keluarga, berikan penjelasan pada ibu

dan keluarga tentang kehamilannya, anjurkan pada ibu memeriksakan

kehamilannya secara teratur di BPS, anjurkan pada ibu segera memeriksakan

kehamilannya bila sebelum waktu control terjadi sesuatu hal yang tidak

diinginkan/mengganggu, anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi,

memotivasi ibu untuk mengikuti KB. Hasil evaluasi dari semua tindakan yang

telah diberikan adalah keluarga dapat memahami tentang penjelasan yang

diberikan petugas dan keluarga mengatakan akan berusaha untuk berubah dari

perilaku-perilaku yang dapat merugikan kesehatan

5.2 SARAN

5.2.1 Bagi Petugas Kesehatan

Sebagai bidan, hendaknya dalam melakukan asuhan kebidanan jangan

lupa memberikan KIE pada ibu tentang :Tanda-tanda bahaya pada

kehamilan, tanda-tanda persalinan, perawatan bayi baru lahir, perawatan

tali pusat, pemberian ASI Eksklusif dan imunisasi pada bayi.

5.2.2 Bagi Keluarga Klien

1. Menganjurkan pada ibu agar memeriksakan kehamilannya secara

teratur pada Tenaga Kesehatan.

2. Menyarankan pada ibu untuk makan-makanan menu gizi seimbang.

3. Memotivasi ibu agar segera menggunakan KB setelah melahirkan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 32: Askeb Klrg Bumil Hptensi

Effendy Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:EGC

Mochtar Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC

Prawiroharjo Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan.YBP-SP, Jakarta