Ask

11
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016 JUDUL AMPITUDE SHIFT KEYING GRUP 4 3A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2015

description

ask

Transcript of Ask

Page 1: Ask

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASISEMESTER III TH 2015/2016

JUDULAMPITUDE SHIFT KEYING

GRUP4

3APROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA2015

Page 2: Ask

AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK)

I. TUJUAN

1. Dapat menjelaskan istilah-istilah :

- Modulation rate

- Baud

- Spot frequency

- Hard&soft keying

2. Dapat membangun sistem transmisi ASK

3. Mengamati proses modulasi dan demodulasi

4. Menyelususri pemrosesan signal pada masing-masing

tingkat dan menjelaskan proses signal tersebut

II. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar Rangkaian 1.

Page 3: Ask

Gambar Rangkaian 2.

Gambar Rangkaian 3.

Page 4: Ask

Gambar Rangkaian 4.

Gambar Rangkaian 5.

Page 5: Ask

III. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

No Alat Jumlah

1. DC power supply + 15V SO 3538-8D 1

2. Function Generator SO 5127-2R 1

3. ASK-FSK-PSK Modulator SO 3537-9F 1

4. ASK-PSK Demodulator SO 3537-9H 1

5. Universal Counter HP-5314 A 1

6. Frequency Analyzer SO 3537-6D 1

7. Multimeter Analog Metrix MX 430 1

8. Oscilloscope GW-INSTEK GOS-653G 1

9. BNC to Banana Cable 4

10. Banana to Banana Cable 4

11. Jumper plug-in besar 15

IV. DASAR TEORI

Perbedaan mendasar sistem modulasi digital dengan modulasi analog

adalah, bahwa sinyal pemodulasinya dalam format digital. Sementara yang

dimaksud dengan modulasi analog adalah, sinyal pemodulasi tersebut dalam bentuk

analog seperti sistem AM, FM, dan PM. Satu lagi perbedaan sistem modulasi digital

dengan sistem modulasi analog adalah, sinyal carrier pada sistem modulasi digital

umumnya mempunyai frekuensi yang masih dalam pita frekuensi suara (audio

frequency band) yang tentu saja masih dapat didengar (audible), yaitu pada kisaran

2000 Hz. Satu contoh misalnya, sinyal carrier pada unit modem (modulator

demodu-lator) versi V27 yang bekerja dengan carrier 1800 Hz. Versi V27

merupakan standar ITU-T yang menggunakan modulasi PSK dengan 8 fasa.

Sesuai dengan parameter carrier yang ada, yaitu, amplitudo, frekuensi, dan

fasa, maka pada sistem modulasi digital dapat dilakukan dalam tiga mode, yaitu

ASK (amplitude shift keying), FSK (frequency shift keying), dan PSK (phase shift

keying). Perubahan peubah sinyal carrier tersebut merepresentasikan kondisi high

dan low atau kondisi lo-gika sinyal digital. Mekanisme modulasi yang dilakukan

adalah, membuat on dan off osilator sinyal carrier, sehingga disebutnya sebagai

‘keying’. Ilustrasi di atas menunjuk-kan sistem VSAT (very small aperture

terminal) yang menggunakan modulasi digital dalam mengirimkan sinyalnya.

Page 6: Ask

ASK (amplitude shift keying)

Amplitude Shift Keying Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman

sinyal berdasarkan pergeseran amplitude, merupakan suatu metoda modulasi

dengan mengubah-ubah amplitude. Dalam proses modulasi ini kemunculan

frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal

informasi digital. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud

(kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan

level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran

transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh

sebab itu meoda ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak

dekat saja. Dalam hal ini faktor derau harus diperhitungkan dengan teliti, seperti

juga pada sistem modulasi AM. Derau menindih puncak bentuk-bentuk gelombang

yang berlevel banyak dan membuat mereka sukar mendeteksi dengan tepat menjadi

level ambangnya.

Kondisi high dan low sinyal digital akan menyebabkan amplitudo sinyal carrier,

ada atau on, dan tidak-ada atau off. Kondisi on merepresentasikan logika ‘1’ atau

MARK, sedang kondisi off merepresentasikan logika ‘0’ atau SPACE. Oleh karena

itu sistem ASK disebut juga sebagai sistem OOK (on-off keying) yang mempunyai

osilogram seperti ditunjukkan pada Gbr-1(b) dengan sinyal data 101101

(a)

(b)

(c)

(d)

Gbr-1 Osilogram sinyal termodulasi digital(a) sinyal data 101101; (b) OOK; (c) BPSK; (d) FS

Page 7: Ask

V. DATA HAIL PERCOBAAN

Data hasil percobaan dapat dilihat pada lampiran.

VI. ANALISA

Pada percobaan 5.1 Berdasarkan data hasil percobaan gambar sinyal yang berbentuk ada 2

gelombang pertama gelombang pulsa kotak / dari gambar berwarna coklat merupakan sinyal input,

sedangkan gambar sinyal yang berbentuk sinusoidal rapat merupakan sinyal otput, dari gambar

tersebut dapat di tentukan spot freluensinya dengan rumus fp = 1/2T pada percobaan ini T

merupakan lebar pulsa . Dari hasil percobaan spot frekuensi pada percobaan ini sebesar 20,83 kHz.

Pada gambar terlihat saat pulsa input berada di logic 1 maka gelombang output akan bekerja ,atau

secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sinyal "1" ¬¬> direpresentasikan dengan status "ON" (ada gelombang pembawa)

Sinyal "0" ¬¬> direpresentasikan dengan status "OFF" (tidak ada gelombang pembawa)

Pada percobaan 5.2 merupakan ask hard keying yang berarti transisinya cepat, TTL akan di berikan

sebesar 10Khz , pada percobaan gambar 3 merupakan sinyal input modulator .kemudian dengan

menggunakan frekuensi analyzer dapat dilihat nilai outputnya, berdasarkan data hasil gambar 4.

Merupakan sinyal output modulator. Nilai output dapat dihitung dengan menggunakan multimeter.

Pada percobaan akan di dapat nilai frekuensi carier sebesar 87 Khz yang dapat di lihat pada

universal counter. Setelah di dapat fc (frekuensi carier) kemudian akan di cari nilai dari LSB dan

USB.Sideband atas FUSB = 87 Khz +10 Khz = 97 Khz, sedangkan sideband bawah FLSB = 87

Khz – 10 Khz = 77 Khz. Setelah itu akan di cari nilai spektrumnya , yang dapat di lihat pada tabel

lembar kerja 2 di atas. Pada percobaan ini juga terdapat nilai G1 dan G2 dimana makin kecil

frekuensi maka gain yang di berikan harus semakin besar sebesar 25 dB.

Pada percobaan 5.3 merupakan ask soft keying . percobaan ini sama seperti percobaan 5.2

yang menggunakan gambar rangkaian yang sama , hanya saja menambahkan kapasitor 470 pf dan

menghubungkan output filter ke input modulator. , TTL akan di berikan sebesar 20 Khz , pada

percobaan gambar 3 merupakan sinyal input modulator .kemudian dengan menggunakan Maka

akan di cari frekuensi cariernya, frekuensi cariernya adalah sebesar 87,2 Khz. Sedangkan USB dan

LSBnya adalah sebesar ,FUSB = 127,2 Khz sedangkan , FLSB = 47,2 Khz. Setelah itu akan di cari

nilai spektrumnya yang dapat di lihat pada lembar kerja 3 di atas. G1 dan G2 akan di tentukan

dengan cara melihat kapan frekuensi maksimum yang bias di ukur pada multimeter, dimana

semakin kecil frekuensi dan semakin besar frekuensi dari fcarier, maka gain yang di berikan harus

semakin besar. Dari percobaan ini, telah nampak order sideband tertinggi.

Pada percobaan 5.4 merupakan gambar dari sinyal di titik D, H, I, J, K,E dan L dimana dapat dilihat

pada percobaan 5.4 merupakan ask hard keying. Terlihat sinyal keluaran dari titik E berupa

gelombang pulsa, ini yang mengartikan bahwa sinyal gelombang E merupakan sinyal digital untuk

sinkronisasi. Untuk titik J, K, L gelombang mulai nampak seperti gelombang pulsa.

Page 8: Ask

VII. KESIMPULAN

Amplitude Shift Keying (ASK) yaitu pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitude, merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah-ubah amplitude.

Menentukan spot freluensi dengan menggunakan rumus fp = 1/2T Sinyal "1" > direpresentasikan dengan status "ON" (ada gelombang pembawa)

Sinyal "0" > direpresentasikan dengan status "OFF" (tidak ada gelombang pembawa)

Semakin kecil frekuensi maka gain yang di berikan harus semakin besar.

VIII. REFERENSI

http://labsistel.blogspot.sg/

http://mulyono-te-info.blogspot.sg/2009/05/amplitude-shift-keying-ask.html

IX. LAMPIRAN