Asi

14
1. Pengertian ASI eksklusif Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnya tidak memerlukan tambahan makanan sampai usia 6 bulan. Pada keadaan – keadaan khusus dibenarkan untuk mulai memberi makanan padat setelah bayi berumur 4 bulan tetapi belum mencapai 6 bulan. Misalnya karena terjadi peningkatan berat badan kurang atau didapatkan tanda – tanda lain yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan baik (Roesli, 2005). Karena ASI adalah nutrisi terbaik dan paling lengkap. Kandungan nutrisinya yang unik menyebabkan ASI memiliki keunggulan yang tidak akan dimiliki oleh jenis susu formula apapun. Ini beberapa di antaranya: Immunoglobulin A (IgA) yang banyak terdapat pada kolostrum yakni ASI berwana kekuningan yang keluar pertama dari payudara. Zat ini melindungi bayi dari serangan infeksi. IgA melapisi saluran cerna agar kuman tidak dapat masuk ke dalam aliran darah dan akan melindungi bayi hingga sistem kekebalan tubuhnya berfungsi dengan baik.

Transcript of Asi

Page 1: Asi

1. Pengertian ASI eksklusif

Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan

pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain.

ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusifadalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susuformula, jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat sepertipisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnyatidak memerlukan tambahan makanan sampai usia 6 bulan. Pada keadaan –keadaan khusus dibenarkan untuk mulai memberi makanan padat setelah bayiberumur 4 bulan tetapi belum mencapai 6 bulan. Misalnya karena terjadipeningkatan berat badan kurang atau didapatkan tanda – tanda lain yangmenunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan baik(Roesli, 2005).

Karena ASI adalah nutrisi terbaik dan paling lengkap.  Kandungan nutrisinya yang unik menyebabkan ASI memiliki keunggulan yang tidak akan dimiliki oleh jenis susu formula apapun.  Ini beberapa di antaranya:

Immunoglobulin A (IgA) yang banyak terdapat pada kolostrum yakni ASI berwana kekuningan yang keluar pertama dari payudara. Zat ini melindungi bayi dari serangan infeksi. IgA melapisi saluran cerna agar kuman tidak dapat masuk ke dalam aliran darah dan akan melindungi bayi  hingga sistem kekebalan tubuhnya berfungsi dengan baik.

Ganfliosida (GA) yang berperan dalam pembentukan memori dan fungsi otak besar serta sebagai alat konektivitas sel otak bayi. GA sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Ketika lahir, bayi memiliki 100 miliar sel otak yang belum terhubung dan GA diperlukan untuk menghubungkan sel-sel otak tersebut.

Protein yang disebut protein kasein dan whey. Protein yang terdapat dalam ASI ini bersifat lebih mudah dicerna oleh tubuh bayi, dibandingkan dengan protein yang berasal dari susu mamalia lainnya.

Lemak ASI terdiri dari beberapa jenis namun yang paling esensial adalah asam lemak yang merupakan komponen dari semua jaringan tubuh dan diperlukan untuk perkembangan jaringan sel, otak, retina dan susunan saraf. ASI mengandung asam lemak tidak jenuh ganda berantai panjang (long-chain polyunsanturated fatty acid atau LC-PUFA) yang terdiri dari DHA (docosahexaneoic acid atau asam dokosaheksaenoat), LA ( linoleic acid atau asam linoleat), ALA (alfa linoleic atau asam alfa linoleat) dan AA (arachidonic acid atau asam arakidonat).

2. Tujuan ASI eksklusif

Page 2: Asi

Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang

Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan

mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi

makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi

serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.

Di Indonesia, anjuran ini dipertegas dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33

tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif. Peraturan ini menyatakan kewajiban

ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif sejak lahir sampai berusia 6 bulan,

Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia nomor 33 tahun 2012.  Tentang Pemberian  Air Susu Ibu

Eksklusif.  PP Pemberian ASI Eksklusifini  merupakan  penjabaran dari Undang-

Undang Kesehatan  nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 129, ayat 1

“Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak

bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif”. Dan ayat 2 : “ketentuan lebih

lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah”.

Dalam Peraturan Pemerintah ini pengertian Air Susu Ibu Eksklusif yang

selanjutnya di singkat ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak

lahir selama 6 (enam) bulan, tampa menambahkan dan atau mengganti dengan

makanan atau minuman lain.

Tujuan dan Uraian PP pemberian ASI Eksklusif

Tujuan pemberian ASI Eksklusif sebagaimana diatur dalam PP ini adalah

1. Menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif sejak lahir 

sampai dengan berusia 6 (enam) bulan dengan memperhatikan pertumbuhan

dan perkembangannya.

2. Memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI Eskklusif

kepada bayinya dan

3. Meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, penerintha Daerah

dan pemerintah terhadap pemberian ASI Eksklusif.

Dalam PP Pemberian ASI Eksklusif  ini juga diuraian tentang :

1. Tanggung jawab Pemerintah

Page 3: Asi

2. Tanggung Jawab pemerintah propinsi

3. Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Kabupaten/kota

4. Uraian secara rinci tentang Air Susu Eksklusif terdiri dari

Bagian umum yang berisi “ Setiap Ibu  yang melahirkan harus

memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya” kecuali

ada indikasi medis, tidak mempunyai ibu  atau ibu terpisah dari bayi.

Bagian Inisiasi Menyusu Dini

Bagian Pendonor Air Susu Ibu yang masih perlu diatur lebih jelas

dengan peraturan menteri keseahatan

Bagian Informasi dan Edukasi

Bagian Sanksi Administrasi bagi setiap tenaga kesehatan dan

penyelenggaran fasilitas kesehatan yang tidak melaksanakan Peraturan

Pemberian ASI Eksklusif ini berupa teguran lisan, teguran tertulis dan

pencabutan izin. Penjabarannya masih perlu diatur dengan peraturan

menteri kesehatan.

5. Uraian tentang penggunaan Susu Formula Bayi dan Produk Bayi lainnya. 

Uraian ini walaupun sudah cukup jelas masih perlu diatur dengan peraturan

menteri kesehatan.

6. Uraian tentang tempat kerja dan temapt sarana umum

7. Uraian tentang dukungan masyarakat

8. Tentang sumber pendanaan

9. Uraian tentang Pembinaan dan Pengawasan

10. Ketentuan peralihan yang menyatakan  wajib untuk semua yang

berkepentingan menyesuaikan PP ini paling lama 1 (satu) tahun.

Catatan dari Penulis

Dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2012.  Tentang Pemberian  Air

Susu Ibu Eksklusif  ini ada beberapa yang menjadi catatan operasional dari penulis

adalah  :

PERTAMA : Peraturan ini masih diperlukan  3 (tiga) penjabaran dalam

bentuk peraturan menteri kesehatan yaitu

Page 4: Asi

1. Tentang Donor Air Susu Ibu

2. Tentang sanksi administrasi bagi petugas kesehatan dan penyelenggara

fasilitas  kesehatan

3. Tentang penggunaan susu formula bayi dan produk bayi lainnya.

KEDUA  : Bahwa Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif   dalam  operasional di

masyarakat selama ini hanya dalam bentuk “KEGIATAN” dengan adanya peraturan

ini  telah menjadi suatu “PROGRAM”, yang wajib.

KETIGA : Sebagai suatu program dengan nama Program Pemberian ASI

Eksklusif maka dalam tingkat operasional terutama ditingkat Kabupaten/kota  harus

dikelola secara utuh dalam penyelenggaraan manajemen suatu program.

KEEMPAT : Sebagai suatu manajemen suatu program  maka selayaknya

Departemen Kesehatan Republik Indonesia juga dapat membuat Pedoman

Penyelenggaran Program Pemberian ASI Eksklusif Tingkat Kabupaten dan

Puskesmas yang akan dipedomani penanggung jawab program di kabupaten atau di

Puskesmas.

KELIMA : Dengan PP ini dapat menyatuhkan presepsi yang berbeda tentang

pengertian operasional Pemberian ASI Eksklusif.

Berbagai pengertian tentang ASI Eksklusif diberbagai  pelaksana program

yang berbeda-beda ditingkat operasional misalnya :

1. program gizi dikenal dengan ASI eksklusif 1 bulan, ASI eksklusif 2 bulan,

ASI eksklusif 3 bulan, ASI eksklusif 4 bulan, dan ASI eksklusif 5 bulan 29

hari.

2. Program Kesehatan bayi dikenal dengan ASI Eksklusif dengan sistem

pencatatan kohort.

3. Dan beberapa program kesehatan lainnya yang mempunyai pengertian yang

berbeda-beda.

Dengan adanya pengertian ASI Eksklusif dari peraturan ini sudah harus

mempunyai pengertian yang sama antar sesama program yaitu  “ASI Eksklusif adalah

ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir selama 6 (enam) bulan, tampa

menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.”

Page 5: Asi

Dalam pengertian ini ada dua kata yang perlu difahami yaitu  kata “ASI” dan

Kata “EKSKLUSIF”.  ASI adalah Air Susu Ibu dan EKSKLUSIF adalah

mengandung dua pengertian dalam satu kesatuan  yaitu selama 6 (enam) bulan,  dan

tampa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.

Oleh karenanya tidak ada lagi istilah ASI Eksklusif 1 bulan, 2 bulan dan

seterusnya, dan berbagai istilah-istilah yang berbeda khususnya dalam pelaksanaan

operasionalnya di masyarakat.

Sudah sangat jelas Kriteria objektifnya adalah dengan memantau bayi  selama

6 bulan (=bayi usia 6 bulan) mulai dari sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan hanya

konsumsi Asi Saja.

Indikasi pengukurannya  dapat dilakukan dengan  dua pertanyaan. Pertama 

berapa bayi usia 6 bulan dengan ASI saja ? dan Kedua berapa jumlah bayi dengan

usia 6 bulan? Maka selanjutnya capaian pemberian ASI Eksklusif dalam suatu

wilayah dan waktu tertentu dapat diketahui. Standar Capaian Normalnya adalah 90%

sisanya 10 % toleransi karena adanya ada indikasi medis, tidak mempunyai ibu  atau

ibu terpisah dari bayi.

Contoh pada bulan Februari di Posyandu X ada 10 bayi berusia 6 bulan, 8

diantaranya mulai sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan mendapat ASI

EKSKLUSIF maka Capaiannya adalah 8/10 x 100 = 80%. Demikian  terus tiap bulan

dalam satu tahun (12 bulan = usia bayi 1 tahun) akan didapatlan capaian kumulatif

tahunannya.

3. Cakupan ASI eksklusif

Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0–6 bulan

di Indonesia berfluktuasi dalam tiga tahun terakhir, menurun dari 62,2% tahun 2007

menjadi 56,2% pada tahun 2008 dan sedikit meningkat pada tahun 2009 menjadi

61,3%. Demikian juga cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai 6 bulan

menurun dari 28,6% tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008 dan meningkat

Page 6: Asi

menjadi 34,3% pada tahun 2009 (Susenas,2007 – 2009).

Berdasarkan hasil survey sosial ekonomi nasioanal (Susenas) Tahun 2009 di

Indonesia sebesar 61,3 % persentase meningkat di Tahun 2010 berdasarkan data

terakhir cakupan pemberian ASI Eksklusif (0-6 bulan) di Indonesia sebesar 61,5 %

sementara itu cakupan pemberian ASI Eksklusif (0-6 bulan) menurut Provinsi di

Indonesia Tahun 2010 untuk Provinsi DKI Jakarta sebesar 62,1 % (Susenas, 2010).

Cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan menurut Provinsi di Indonesia Tahun

2011 untuk provinsi DKI Jakarta sebesar 38,6 % cakupan pemberian ASI Eksklusif

0-6 bulan untuk wilayah Jakarta Timur sebesar 53,9 % (Dinas Kesehatan Provinsi,

2011).

Dalam Rencana Aksi Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat 2010-2014 telah

ditetapkan target indikator: (a) 100% balita gizi buruk mendapat perawatan; (b) 85%

balita ditimbang berat badannya; (c) 80% bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI

Eksklusif; (d) 90% rumah tangga mengonsumsi garam beriodium; (e) 85% balita 6-

59 bulan mendapat kapsul vitamin A; (f) 95% ibu hamil mendapat 90 tablet Fe; (g)

100% Kabupaten dan kota melaksanakan surveilans; dan (h) 100% Penyediaan buffer

stock MP-ASI untuk daerah bencana (Dinas Kesehatan, 2012).

Cakupan pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih

sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya Peraturan Perundangan

tentang Pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi,

advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya

ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya

membina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI.

Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan dapat disebabkan

masih kurangnya pemahaman masyarakat bahkan petugas kesehatan sekalipun

tentang manfaat dan pentingnya pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan.

Page 7: Asi

Dilain pihak adanya promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula

yang kadang sulit untuk dikendalikan.

Mungkin pula masih banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan

pemberian ASI Eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum melakukan rawat

gabung antara ibu dan bayinya, dan belum atau masih rendahnya melakukan Inisiasi

Menyusu Dini (IMD) serta masih bebas beredarnya susu formula di lingkungan RS.

Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI

Eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang

manfaat ASI Eksklusif, penyediaan fasilitas menyusui di tempat kerja, peningkatkan

pengetahuan dan keterampilan ibu, peningkatan dukungan keluarga dan masyarakat

serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula.

Selain itu perlu juga penerapan 10 (sepuluh) Langkah Menuju Keberhasilan

Menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan

kegiatan persalinan.

Menurut Menkes penyebarluasan informasi di anatara petugas kesehatan dan

masyarakat ternyata juga belum optimal. Hanya sekitar 60 % masyarakat mengetahui

informasi tentang ASI dan baru ada sekitar 40 % tenaga kesehatan terlatih yang bisa

memberikan konseling menyusui.

 

 

Pentingnya akan kemauan dan kemampuan ibu dalam menyusui didapatkan

apabila ibu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang menyusui.pengetahuan dan

bimbingan tersebut biasanya didapatkan melalui penyuluhan dari petugas kesehatan

atau bidan praktik swasta pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan.

http://asuhankebidanand3.blogspot.com/2013/01/latar-belakang-asi-eksklusif.html#

Jakarta, Peraturan terbaru menetapkan, ibu yang melahirkan wajib memberikan Air Susu 

Ibu   (ASI)   secara   eksklusif   selama   6   bulan   sejak   anaknya   lahir.   Kenapa   pemberian   ASI 

Page 8: Asi

eksklusif   wajib   selama   minimal   6   bulan?

Pemerintah menjamin perlindungan bagi para ibu yang akan melaksanakan kewajibannya 

tersebut.

Kewajiban untuk memberikan ASI Eksklusif tercantum pada pasal 6 Peraturan Pemerintah 

(PP) nomor 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif yang ditetapkan pada 1 Maret 2012. 

Bunyinya   adalah   sebagai   berikut,   seperti   ditulis   Selasa   (3/4/2012).

"Setiap   ibu   yang   melahirkan   harus   memberikan   ASI   Eksklusif   kepada   bayi   yang 

dilahirkannya".

Kenapa   harus   minimal   6   bulan?

Pemerintah mengikuti rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyarankan ibu 

menyusui bayinya selama 6 bulan penuh untuk menghindari alergi dan menjamin kesehatan 

bayi   yang   optimal.

ASI  Eksklusif  perlu  diberikan selama 6 bulan karena pada masa  itu  bayi  belum memiliki 

enzim pencernaan yang sempurna untuk mencerna makanan atau minuman lain. Terlebih 

semua   jenis   nutrisi   yang   dibutuhkan   oleh   bayi   sudah   bisa   dipenuhi   dari   ASI.

Tujuan   pemberian   ASI   Eksklusif   seperti   tertulis   dalam   penjelasan   PP   tersebut   adalah 

melindungi   bayi   dari   risiko   infeksi   akut   seperti   diare,   pneumonia,   infeksi   telinga, 

haemophilus influenza, meningitis dan infeksi saluran kemih. ASI Ekslusif juga melindungi 

bayi   dari   penyakit   kronis   di   masa   depan   seperti   diabetes   melitus   tipe   1.

Menyusui bayi juga berhubungan dengan penurunan tekanan darah dan kolesterol serum 

total,   penurunan  prevalensi  diabetes  melitus  tipe  2  dan   juga  obesitas   saat   remaja  dan 

dewasa.

Page 9: Asi

Sementara   bagi   ibu,   menyusui   dapat   menunda   kembalinya   kesuburan   dan   mengurangi 

risiko perdarahan pasca melahirkan, kanker payudara, pra menopause dan kanker ovarium.

ASI Ekslusif diberikan selama 6 bulan pertama sejak bayi dilahirkan, tanpa diberi tambahan 

makanan atau minuman apapun. Saat memasuki usia 6 bulan, bayi baru diperkenalkan pada 

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sedangkan pemberian ASI tetap diteruskan hingga bayi 

berusia   2   tahun.

Bila bayi diberi ASI eksklusif 6 bulan penuh, akan mengurangi kemungkinan ibu untuk hamil 

lebih dini. Ibu yang menyusui dengan ASI biasanya juga lebih cepat mengembalikan postur 

tubuhnya seperti sebelum hamil. Selain itu juga mengurangi kemungkinan kerapuhan pada 

tulang ibu.