As i Dimetri

16
BAB II TITRASI ASIDIMETRI 1.1 Prinsip Boraks adalah garam yang bersifat basa lemah, sehingga dapat bereaksi dengan HCl, karena dalam reaksi ini dilepaskan asam borat, maka dipilih indikator yang tidak dipengaruhinya yaitu Methyl Red(MR). 1.2 Tujuan Praktikum a) Praktikan memahami konsep dasar reaksi penggaraman dan netralisasi b) Untuk mengetahui konsentrasi larutan asam/basa 1.3 Reaksi Na 2 B 4 O 7 + 2 HCl + 5 H 2 O → 2NaCl + 4 H 3 BO 3 1.4 Landasan Teori Analisis anorganik kuantitatif yaitu proses analisis untuk menentukan atau mengidentifikasi banyaknya atau perbandingan banyaknya tiap-tiap penyusun yang terdapat dalam suatu zat atau senyawa. Secara garis besar analisis kuantitatif dibagi menjadi : 1. Analisis secara volumetri. 2. Analisis secara gravimetri. Analisis secara volumetri adalah analisis kimia kuantitatif yang dilakukan dengan menentukan banyaknya volume suatu larutan

description

asidimetri

Transcript of As i Dimetri

BAB IITITRASI ASIDIMETRI1.1 PrinsipBoraks adalah garam yang bersifat basa lemah, sehingga dapat bereaksi dengan HCl, karena dalam reaksi ini dilepaskan asam borat, maka dipilih indikator yang tidak dipengaruhinya yaitu Methyl Red(MR).

1.2 Tujuan Praktikuma) Praktikan memahami konsep dasar reaksi penggaraman dan netralisasib) Untuk mengetahui konsentrasi larutan asam/basa

1.3 Reaksi Na2B4O7 + 2 HCl + 5 H2O 2NaCl + 4 H3BO3

1.4 Landasan TeoriAnalisis anorganik kuantitatif yaitu proses analisis untuk menentukan atau mengidentifikasi banyaknya atau perbandingan banyaknya tiap-tiap penyusun yang terdapat dalam suatu zat atau senyawa.Secara garis besar analisis kuantitatif dibagi menjadi :1. Analisis secara volumetri.2. Analisis secara gravimetri.Analisis secara volumetri adalah analisis kimia kuantitatif yang dilakukan dengan menentukan banyaknya volume suatu larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti yang bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya.Reaksi dalam analisis volumetri terbagi menjadi :1. Reaksi-reaksi yang tidak mengakibatkan terjadinya perubahan valensi, sehingga hanya terjadi penggabungan ion-ion saja.2. Reaksi-reaksi yang mengakibatkan terjadinya perubahan valensi atau pepindahan elektron yaitu reaksi-reaksi oksidasi-reduksi.Sehingga berdasarkan reaksi-reaksi diatas, proses titrsi terbagi menjadi :1. Titrasi netralisasi.2. Titrasi pengendapan dan pembentukan kompleks.Asidimetri termasuk dalam titrasi netralisasi (penetralan) merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Untuk menetapkan titik akhir pada proses netralisasi ini digunakan indikator. Menurut W. Ostwald, Jalannya proses titrasi netralisasi dapat diikuti dengan melihat perubahan pH larutan selama titrasi, yang terpenting adalah perubahan pH pada saat dan di sekitar titik ekuivalen karena hal ini berhubungan erat dengan pemilihan indikator agar kesalahan titrasi sekecil-kecilnya.Larutan asam bila direaksikan dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Sifat asam dan sifat basa akan hilang dengan terbentuknya zat baru yang disebut garam yang memiliki sifat berbeda dengan sifat zat asalnya. Karena hasil reaksinya adalah air yang memiliki sifat netral yang artinya jumlah ion H+ sama dengan jumlah ion OH- maka reaksi itu disebut dengan reaksi netralisasi atau penetralan. Pada reaksi penetralan, jumlah asam harus ekivalen dengan jumlah basa. Untuk itu perlu ditentukan titik ekivalen reaksi. Titik ekivalen adalah keadaan dimana jumlah mol asam tepat habis bereaksi dengan jumlah mol basa. Untuk menentukan titik ekivalen pada reaksi asam-basa dapat digunakan indikator asam-basa. Ketepatan pemilihan indikator merupakan syarat keberhasilan dalam menentukan titik ekivalen. Pemilihan indikator didasarkan atas pH larutan hasil reaksi atau garam yang terjadi pada saat titik ekivalen.Salah satu kegunaan reaksi netralisasi adalah untuk menentukan konsentrasi asam atau basa yang tidak diketahui. Penentuan konsentrasi ini dilakukan dengan titrasi asam-basa. Titrasi adalah cara penentuan konsentrasi suatu larutan dengan volume tertentu dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Bila titrasi menyangkut titrasi asam-basa maka disebut dengan titrasi asidi-alkalimetri. Asidi ini melibatkan titrasi basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah (basa bebas) dengan suatu asam standar (asidimetri). Bersenyawanya ion hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air merupakan akibat reaksi-reaksi tersebut.

Beberapa yang perlu diketahui tentang titrimetri diantaranya :1) Larutan StandarProses analisis untuk menentukan jumlah yang tidak diketahui dari suatu zat, dengan mengukur volume larutan pereaksi yang diperlukan untuk reaksi sempurna disebut analisis volumetri. Analisis ini juga menyangkut pengukuran volume gas.Proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi reaksi sempurna disebut titrasi. Larutan yang diketahui konsentrasinya disebut larutan standard. Proses penentuan konsentrasi larutan standard disebut menstandarkan atau membakukan. Larutan standard adalah larutan yang diketahui konsentrasinya, yang akan digunakan pada analisis volumetri. Ada cara dalam menstandarkan larutan yaitu:Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni dengan berat tertentu, kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat. Larutan ini disebut larutan standar primer, sedangkan zat yang digunakan disebut standar primer.Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara menimbang zat kemudian melarutkannya untuk memperoleh volume tertentu, tetapi dapat distandarkan dengan larutan standar primer, disebut larutan standar sekunder.

1) Larutan standar primer Suatu zat yang sudah diketahui kemurniannya dengan pasti, konsentrasinya dapat diketahui dengan pasti dan teliti berdasarkan berat zat yang dilarutkan. Persyaratan standar primer1. Kemurnian tinggi2. Stabil terhadap udara3. Bukan kelompok hidrat4. Tersedia dengan mudah5. Cukup mudah larut6. Berat molekul cukup besar2) Larutan standar sekunderSuatu zat yang tidak murni atau kemurniannya tidak diketahui, konsentrasi larutannya hanya dapat diketahui dengan teliti melalui proses standarisasi, standarisasi dilakukan dengan cara menitrasi larutan tersebut dengan larutan standart primer. Serta faktor yang paling penting adalah ketepatan dalam pemilihan indikator agar kesalahan titrasi yang terjadi menjadi sekecil mungkin.Di dalam pembuatan larutan standart asam yang biasa dipakai adalah HCl dan H2SO4. Asam nitrat (HNO3) tidak dipakai karena mempunyai sifat yang tidak stabil dan mudah mengeluarkan gas NO, lagipula HNO3 adalah suatu oksidator kuat, sehingga dapat merusak indikator. Untuk titrasi yang memerlukan pemanasan, lebih baik memakai H2SO4, sebab asam ini tidak mudah menguap pada pemanasan, tetapi dalam beberapa hal misalnya dengan air kapur dan air barit dapat membentuk endapan, sehingga sering menyulitkan. Dengan HCl kurang baik, karena HCl sering keluar sebagai gas pada pemanasan. Namun demikian, titrasi yang terbanyak adalah memakai HCl, sebab umumnya HCl membentuk garam yang mudah larut dalam air.Larutan standart yang diinginkan biasanya dibuat dengan mengencerkan asam yang pekat. Tetapi dalam pengenceran sering diperoleh konsentrasi yang tidak tepat, hanya mendekati saja, oleh sebab itu perlu distandarisasikan.3) Larutan Standar TersierLarutan standar tersier adalah larutan yang konseentrasinya diperoleh dengan cara menitrasi dengan larutan standar sekunder yang terlebih dahulu telah distandarisasi dengan larutan standar primer.

4) (larutan) indikator yaitu zat kimia lain, analit atau titran yang sengaja ditambahkan pada proses titrasi untuk mengetahui titik ekivalen.5) Titik Ekivalen/titik akhir teoritisyaitu saat dimana reaksi tepat berlangsung sempurna.6) Titik Akhir titrasiyaitu suatu peristiwa dimana indikator telah menunjukkan warna dan titrasi harus dihentikan.Titrasi asidimetri-alkalimetri biasa disebut juga dengan titrasi asam basa. Menyangkut definisi secara lebih terperinci mengenai asam basa, terdapat perbedaan pendapat oleh para ahli kimia, berikut ini disajikan beberapa macam teori asam basa yang cukup dikenal dan disajikan secara lebih lengkap:1) Teori Boyle mengenai asamBoyle mendefinisikan beberapa hal terkait pengertian asam, beberapa diantaranya adalah asam merupakan zat yang mempunyai kemampuan daya larut yang tinggi, memiliki kemampuan merubah warna tertentu pada tanaman serta dapat mengendapkan larutan belerang dalam alkali. Definisi asam yang disajikan masih sangat sederhana, hanya didasarkan pada hal-hal fisik kemampuan yang dihasilkan oleh senyawa asam tersebut. Boyle hanya mengungkapkan mengenai teori asam, sementara basa belum ada.2) Teori Roult mengenai basaTeori basa diungkapkan oleh roult yang menyebutkan bahwa basa merupakan setiap zat yang bisa bereaksi dengan asam dan akan membentuk garam.3) Teori Liebig mengenai asamTeori Liebig (1838) menyebutkan definis asam yaitu senyawa yang mengandung unsur H (hidrogen) yang dapat digantikan oleh logam, dan selanjutnya akan menghasilkan senyawa garam. Sebagai contoh adalah apa yang terjadi pada reaksi senyawa asam klorida (HCl) yang bereaksi dengan logam natrium untuk selanjutnya menghasilkan garam (NaCl).4) Teori asam basa Lux-FloodBerdasarkan teori ini asam dan basa ditinjau dari donor dan apsepto ion oksida. Asam yakni spesi kimia yang dapat menonorkan ion oksida (O2-), sedangkan suatu basa spesi yang dapat menerima (akseptor ion oksida). Teori ini biasanya digunakan untuk meramalkan reaksi-reaksi yang berlangsung pada suhu tinggi dan proses metalurgi. Contoh reaksi antara CaO (kapur) dan SiO2 (pasir) yang terjadi pada suhu tinggi. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut. CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(s)Reaksi CaO atau SiO2 dapat pula terjadi pada suhu rendah sesuai persamaan berikut. SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq) SiO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)5) Teori asam Basa sistem PelarutAsam basa sistem basa sistem pelarut dikembangkan oleh Cady Esley. Berdasarkan teori ini, asam sistem pelarut yaitu spesies kimia yang bila dilarutkan dalam pelarut tertentu dapat meningkatkan konsentrasi kation karakteristik dari pelarut tersebut. 6) Teori Asam Basa Asam UsanovichUsanovich merupakan seorang ahli kimia Rusia. Teori Asam Basa Asam Usanovich tidak diakui oleh dunia atau bisa dibilang bukan teorinya. Hal ini disebabkan teori yang diungkapkan tersebut merupakan gabungan dari semua teori asam basa yang pernah diungkapkan ahli-ahli kimia yang lain. Ilmu kimia Rusia sebenarnya sangat maju, namun buku kimia rusia dulu (tidak tahu sekarang) hampir semuanya ditulis dalam bahasa rusia sehingga perkembagan ilmu kimia rusia tidak banyak yang diketahui orang-orang di dunia luar. Perlu diketahui bahwa di dunia ini lulusan S1 kimia Rusia sangat berpengaruh dan benar-benar disegani.Menurut Usanovich, asam yaitu suatu spesies kimia yang dapat bereaksi dengan basa, dapat mendonorkan kation atau dapat menerima anion serta elektron. Sedangkan basa yaitu suatu spesies kimia yang dapat bereaksi dengan asam, dapat memberikan anion atau elektron atau dapat bergabung dengan kation.7) Teori asam basa menurut LewisTeori asam basa menurut Lewis didasarkan pada konsep donor atau akseptor pasangan-pasangan elektron. Asam menurut Lewis adalah setiap zat atau senyawa yang menerima pasangan-pasangan elektron untuk kemudian membentuk sebuah ikatan kovalen koordinasi. Sedangkan pengertian basa menuru Lewis adalah setiap senyawa yang mempunyai pasangan-pasangan elektron yang dapat disumbangkan ke zat lainnya dalam pembentukan sebuah ikatan koordinasi. Aplikasi contoh konsep asam basa menurut Lewis tersebut dapat kita lihat pada bentuk ikatan senyawa koordinasi yang terdapat pada senyawa kompleks. Ikatan yang dihasilkan antara atom pusat sebuah senyawa kompleks terhadap ligan yang mengelilinya merupakan contoh aplikasi dari konsep tersebut dimana atom pusat bertindak sebagai asam lewis sedangkan ligan yang merupakan basa lemah bertindak sebagai basa lewis.Teori asam basa yang masih banyak dipakai orang adalah teori Bronsted Lowry, teori Arhenius serta teori Lewis yang cukup populer dan masih diakui.

1.5 Alat dan Bahana) Alat Neraca/timbangan Buret Bulp Labu ukur Pipet ukur Labu semprot Erlenmeyer Statif + klaim buret Corong b) Bahan Padatan boraks(Na2B4O7) Larutan HCl 0,1 N Indikator MR

1.6 ProsedurPenetapan konsentrasi HCl 0,1 N dengan bahan baku primer boraks(Na2B4O7).1) Dibuat 100 ml larutan baku primer2) Dipipet 10 ml larutan tersebut ke dalam labu Erlenmeyer3) Ditambahkan 3-5 tetes indikator MR4) Dititrasi dengan HCl 0,1 N dalam buret sampai titik akhir(larutan merah muda seulas)5) Dilakukan 3 kali

1.7 Data Pengamatan dan PerhitunganPembakuan NaOH dengan baku primer boraks Vol.boraks: 10 mlN boraks: 0,1 NPengerjaanVol. HClN HCl

Simplo1,7 ml0,588 N

Duplo1,4 ml0,714 N

Triplo--

Rata-rata1,55 ml0,651 N

N NaOH V1N1 = V2N2V1 = Vol. boraksN1 = N boraksV2 = Vol. HClN2 = N HCl(dicari)1. V1N1 = V2N210 x 0,1 = 1,7 x N2N2 = N2 = 0,588 N2. V1N1 = V2N210 x 0,1 = 1,4 x N2N2 = N2 = 0,714 N

1.8 PembahasanReaksi Penetralan adalah reaksi antara asam dan basa, basa adalah zat yang terdapat dalam air, yang dapat memberikan ion hidroksida (OH-) bila dilarutkan dalam air. Sedangkan asam adalah zat dalam air menghasilkan H+ dalam air. Pada percobaan kali ini, digunakan dua buah larutan yang berbeda, satu bersifat basa dan yang satu lagi bersifat asam. Juga digunakan Methyl Red (MR) sebagai indikator apakah terjadi perubahan warna saat reaksi penetralan antara kedua larutan tersebut ketika dicampurkan.Pada pencampuran larutan boraks dengan Methyl Red(MR) tidak menyebabkan perubahan, larutan tetap berwarna putih bening. Namun, setelah ditetesi HCl terjadi perubahan berupa warna putih bening menjadi warna merah muda seulas. Perubahan warna menjadi merah muda seulas tersebut merupakan titik akhir dari reaksi penetralan antara larutan Na2B4O7 yang bersifat basa 0,1 N dan larutan HCl 0,1 N yang bersifat asam.

1.9 Kesimpulana. Reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Reaksi penetralan menghasilkan garam dan air.b. Larutan Na2B4O7 ditambahkan MR tidak mengalami perubahan warna, sehingga dapat dipastikan bahwa larutan Na2B4O7 bersifat basa.c. Setelah H2C2O4 ditambah PP kemudian ditambahkan NaOH tampak terjadi perubahan warna yang tadinya berwarna putih bening berubah menjadi warna merah muda seulas. Sehingga dapat dipastikan bahwa larutan NaOH bersifat basa.

1.10 Tugas

1. Apa yang dimaksud larutan buffer?Jawab:Larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH. Penambahan asam atau baha tidak mengubah konsentrasi H+ dan OH- dalam larutan, sehingga pH larutan konstan.1. Sebutkan macam-macam indicator asam-basa!Jawab:Asam pikrat, timol biru, 2,6-Dinitrofenol, metil kuning, bromfenol biru, metil oranye, bromkresol hijau, metil merah, litmus, metil ungu, p-Nitrofenol, bromkresol ungu, bromtimol biru, netral merah, fenol merah, p--Naftolftalein, phenolftalein, timolflatein, alizarin kuning R, 1,3, 5-Trinitrobenzena.1. Gambarkan kurva di bawah ini!1. Asam kuat-basa lemah1. Asam kuat-basa kuat1. Asam lemah-basa lemahJawab:

1. Asam kuat-basa lemah

1. Asam kuat-basa kuat

1. Asam lemah-basa lemah

1.11 Daftar Pustaka

Al-Marab, Nafiah. 2012. Teori Asam Basa. (online). (http://informasitips.com/teori-asam-basa, diakses 30 april 2014). Ridwan, Nurhabli. Makalah Asidimetri. (online). (http://nurhabliridwan.wordpress.com/makalah-asidimetri/, diakses 30 april 2014). Seran, Emel. 2011. TEORI ASAM BASA LUX-FLOOD, SISTEM PELARUT DAN USANOVICH. (online). (http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/12/teori-asam-basa-lux-flood-sistem-pelarut-dan-usanovich/, diakses 30 april 2014).