Artikel Seminar Nasional Fisika

9
7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 1/9 Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Peserta Didik Kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar Sultan T, S.Pd 1) , Dra. Nurhayati, M.Si 2) , Ardat, S.Pd., M.Pd 3)  PPG Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Makassar Email: [email protected] ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika melalui model pembelajaran berbasis masalah pada peserta didik kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar yang berjumlah 35 peserta didik terdiri atas 17 peserta didik laki-laki dan 18 peserta didik perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus terdiri atas empat komponen utama, yaitu: 1). Perencanaan, 2). Pelaksanaan tindakan, 3). Observasi, dan 4). Refleksi. Untuk mengumpulkan data hasil belajar peserta didik digunakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda dan untuk data observasi peserta didik dalam kelas digunakan lembar observasi. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I skor rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 36,43 dengan persentase jumlah peserta didik dalam kategori rendah sebesar 42,86% sedangkan pada siklus II skor rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 62,66 dengan persentase jumlah peserta didik dalam kategori rendah sebesar 11,43%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika pada materi gerak lurus berubah beraturan dan hukum Newton peserta didik kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Kata Kunci: Model pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar fisika

description

ARTIKEL FISIKA

Transcript of Artikel Seminar Nasional Fisika

Page 1: Artikel Seminar Nasional Fisika

7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 1/9

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pada Peserta Didik Kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar

Sultan T, S.Pd1), Dra. Nurhayati, M.Si2), Ardat, S.Pd., M.Pd3) 

PPG Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Makassar

Email: 

[email protected] 

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika melalui model pembelajaran berbasis

masalah pada peserta didik kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar yang berjumlah 35

peserta didik terdiri atas 17 peserta didik laki-laki dan 18 peserta didik perempuan. Penelitian

ini dilaksanakan dalam 2 siklus terdiri atas empat komponen utama, yaitu: 1). Perencanaan,

2). Pelaksanaan tindakan, 3). Observasi, dan 4). Refleksi. Untuk mengumpulkan data hasil

belajar peserta didik digunakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda dan untuk data

observasi peserta didik dalam kelas digunakan lembar observasi. Selanjutnya data yang

diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif sebagai

data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I skor rata-rata hasil belajar

peserta didik sebesar 36,43 dengan persentase jumlah peserta didik dalam kategori rendah

sebesar 42,86% sedangkan pada siklus II skor rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar

62,66 dengan persentase jumlah peserta didik dalam kategori rendah sebesar 11,43%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika pada materi gerak lurus berubah

beraturan dan hukum Newton peserta didik kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar dapat

ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

Kata Kunci: Model pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar fisika

Page 2: Artikel Seminar Nasional Fisika

7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 2/9

PENDAHULUAN

Pada umumnya mata pelajaran fisika merupakan

mata pelajaran yang membosankan bagi peserta

didik. Disinilah peran guru untuk menciptakan

pelajaran fisika sebagai sesuatu yang menarik

sehingga peserta didik terangsang untuk

melibatkan diri secara aktif dan kritis dalam

mendiskusikan permasalahan dalam pelajaran

fisika.

Berdasarkan pengalaman peneliti khususnya

di Kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar

menemukan berbagai masalah yang dialami

peserta didik, masalah ini diidentifikasi melalui

observasi yang dilakukan kurang lebih 2 bulan

adapun masalah yang ditemukan yaitu kurangnya

minat dan motivasi belajar peserta didik, adanya

peserta didik yang keluar masuk ketika belajar dan

mengganggu temannya ketika diskusi serta

rendahnya hasil belajar peserta didik.

Dari berbagai masalah di atas peneliti

mengangkat satu masalah yang dianggap pentingyaitu hasil belajar peserta didik, karena dari 35

peserta didik yang diberikan soal ulangan harian

diperoleh hasil bahwa tidak adanya peserta didik

memperoleh skor yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh

sekolah atau 100% yang tidak tuntas dan rata-rata

skor yang diperoleh sebesar 32,60.

Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh guru misalnya dengan

membimbing peserta didik untuk terlibat langsung

dalam kegiatan yang melibatkan peserta didik serta

guru yang berperan sebagai pembimbing untuk

menyelesaikan suatu masalah.

Salah satu alternatif yang dilakukan oleh

peneliti dalam menyelesaikan masalah ini adalah

dengan menggunakan model pembelajaran dalam

kelas yang inovatif agar dapat meningkatkan hasil

belajar fisika peserta didik. Adapun model

pembelajaran yang digunakan adalah model

pembelajaran berbasis masalah, dan alasan

memilih model ini karena peserta didik terlibat

langsung dalam proses pembelajaran dan

menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka

penulis akan melakukan sebuah penelitian

tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Hasil

Belajar Fisika Melalui Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Pada Peserta Didik Kelas X

MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar”. Berdasarkan

latar belakang yang dikemukakan, rumusan

masalah yang diangkan pada penelitian ini adalah

bagaimana cara meningkatkan hasil belajar fisika

melalui model pembelajaran berbasis masalah

pada peserta didik kelas X MIA 6 SMA Negeri 10

Makassar?

Tujuan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar fisika melalui model

pembelajaran berbasis masalah pada peserta didikkelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar.

Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

1.  Bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan

dalam pengelolaan proses pembelajaran dan

dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif

dalam usaha peningkatan kualitas sekolah.

2.  Bagi guru sebagai bahan masukan dan

menambah wawasan dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan di kelas

melalui model pembelajaran berbasis masalah

untuk melihat hasil belajar fisika.

3.  Bagi peserta didik kelas X MIA 6 dapat

meningkatkan hasil belajar fisika sehingga

tercapai tujuan pembelajaran.

Menurut Arends salah satu model

pembelajaran yang dapat membantu peserta didik

berlatih menyelesaikan masalah adalah model

Page 3: Artikel Seminar Nasional Fisika

7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 3/9

Problem Based-Learning. Model ini merupakan

pendekatan pembelajaran peserta didik pada

masalah autentik (nyata) sehingga peserta didik

dapat menyusun pengetahuannya sendiri,

menumbuhkembangkan keterampilan yang tinggi

dan inkuiri, memandirikan peserta didik, dan

meningkatkan keterpecayaan dirinya. (Nurhayati

Abas 2004).

Model pembelajaran masalah mempunyai

ciri umum yaitu menyajikan kepada siswa tentang

masalah yang autentik dan bermakna yang akan

memberi kemudahan kepada para peserta didik

untuk melakukan penyelidikan. Peran guru dalam

pembelajaran berbasis masalah menyajikan

masalah, mengajukan pertanyaan, dan

memfasilitasi penyelidikan. Secara garis besar

pembelajaran berbasis masalah terdiri dari

menyajikan kepada siswa situasi masalah yang

autentik dan bermakna yang dapat memberikan

kemudahan kepada mereka untuk melakukan

penyelidikan.Menurut Kunandar pembelajaran berbasis

masalah suatu pendekatan pembelajaran yang

menggunakan masalah dunia nyata sebagai

konteks bagi siswa untuk belajar. Sementara itu

Boud & Feletti (dalam Yatim Riyanto, 2010)

mendefenisikan pembelajaran berbasis masalah

sebagai suatu pendekatan ke arah penataan

pembelajaran yang melibatkan para peserta didik

untuk menghadapi permasalahan melalui praktik

nyata sensual dengan kehidupan sehari-hari. Yatim

Riyanto menyatakan bahwa pembelajaran berbasis

masalah adalah suatu model pembelajaran yang

dirancang dan dikembangkan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik

menyelesaikan masalah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran

yang menekankan kepada siswa untuk berpikir

kritis dan menyelesaikan suatu masalah secara

berkolaborasi serta lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

Tahap-tahap model pembelajaran berbasis masalah

menurut Nurhadi (dalam Kunandar, 2007) sebagai

berikut:

1.  Orientasi siswa kepada masalah

2.  Mengorganisasi siswa untuk belajar

3.  Membimbing penyelidikan individual dan

kelompok

4.  Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

5.  Menganalisis dan mengevaluasi proses

menyelesaikan masalah

Menurut Arikunto (dalam Ekawarna,

2009:35) yang dimaksud dengan hasil belajar

adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah

mengikuti proses pengajaran yang dilakukan oleh

guru, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam

bentuk angka, huruf, atau kata-kata baik, sedang,

kurang, dan sebagainya.Begitu pula menurut Hamalik (dalam

Ekawarna, 2009:35) hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati

dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan,

sikap dan keterampilan.

Jadi, dari beberapa pendapat tentang hasil

belajar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku yang terjadi setelah

mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan

tujuan pendidikan. Manusia mempunyai potensi

perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah

perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif

dan psikomotorik. Belajar mengusahakan

perubahan perilaku dalam domain-domain tersebut

sehingga hasil belajar merupakan perubahan

perilaku dalam domain kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Page 4: Artikel Seminar Nasional Fisika

7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 4/9

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Research) yang

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika

melalui model pembelajaran berbasis masalah

pada peserta didik kelas X MIA 6 SMA Negeri 10

Makassar.

Dimana penelitian ini terdapat 2 variabel

yaitu hasil belajar sebagai variabel masalah dan

model pembelajaran berbasis masalah sebagai

variabel tindakan.

Untuk memberikan batasan ruang lingkup

penelitian serta untuk menghindari beda penafsiran

tentang variabel dalam penelitian, maka

dirumuskan definisi operasional sebagai berikut:

1.  Hasil belajar fisika yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah skor tes hasil belajar

fisika pada akhir setiap siklus yang mencakup

mengingat (C1), memahami (C2),

mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4),

mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6).2. Model pembelajaran berbasis masalah yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah salah

satu model pembelajaran yang menekankan

kepada peserta didik untuk menyelesaikan

masalah yang diberikan dalam proses

pembelajaran yang memiliki 5 tahap yaitu

orientasi siswa kepada masalah,

moengorganisasi siswa untuk belajar,

membimbing penyelidikan individual dan

kelompok, mengembangkan dan menyajikan

hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi

proses menyelesaikan masalah.

Penelitian ini diadakan di ruang kelas X

MIA 6 dan laboratorium fisika di SMA Negeri 10

Makassar Jl. Tamangapa V No. 12 Makassar Kode

Pos 90235 No. Telepon 0351-492675 dan subjek

penelitian adalah peserta didik pada satu kelas

yaitu Kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar

pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015

dengan jumlah peserta didik 35 orang yang terdiri

dari 17 laki-laki dan 18 perempuan .

Rancangan penelitian ini mengikuti model

Kemmis dan Mc Taggart (1989) yang terdiri dari

empat komponen utama, yaitu (1) perencanaan, (2)

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Model ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.  Perencanaan ( planning)

Menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah untuk meningkatkan hasil belajar

fisika

2.  Tindakan ( Action)

Mengajarkan materi fisika dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah di kelas X MIA 6 SMA Negeri 10

Makassar dan membagi peserta didik menjadi 7

kelompok yang terdiri 5 peserta didik setiap

kelompok.

Page 5: Artikel Seminar Nasional Fisika

7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 5/9

3.  Observasi (Observation)

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi

terhadap pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah

dibuat. Dan diamati oleh observer.

4.  Tahap refleksi ( Reflection)

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi

dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini,

demikian pula dengan evaluasinya.

Pada tahap ini dilakukan refleksi atau menelaah

kembali penelitian ini berdasarkan hasil

observasi dan penilaiannya selama proses

pembelajaran berlangsung. Mendiskusikan

hasil refleksi yang telah dibuat bersama dengan

observer. Dari hasil diskusi yang diperoleh,

peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat

sejauh mana faktor-faktor yang diselidiki pada

data observasi telah tercapai. Hal-hal yang

masih belum berhasil pada siklus ini akan

ditindak lanjuti atau direvisi pada siklus II dan

hal-hal yang sudah dianggap benardipertahankan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

adalah

1.  Sumber data

Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini

adalah peserta didik kelas X MIA 6 SMA Negeri

10 Makassar dengan jumlah 35 orang yang terdiri

dari 17 orang peserta didik laki-laki dan 18 orang

peserta didik perempuan dan guru

2.  Jenis data

Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif

berupa lembar observasi dan data kuantitaif berupa

tes hasil belajar sebagai data pendukung.

3.  Cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data disesuaikan dengan data

yang diperoleh:

a.  Data tentang hasil belajar peserta didik diambil

dengan menggunakan tes hasil belajar fisika

pada setiap siklus.

b.  Data tentang aktivitas peserta didik diambil

dengan menggunakan lembar observasi

aktivitas peserta didik.

Data yang diperoleh dari pelaksanaan observasi

dianalisis secara kualitatif. Sedangkan data hasil

belajar Fisika peserta didik sebagai data

pendukung dianalisis secara kuantitatif dengan

menggunakan statistik deskriptif yang meliputi

skor rata-rata, presentase, stándar deviasi, skor

minimum dan skor maksimum yang dicapai setiap

siklus.

Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah

apabila terjadi peningkatan skor rata-rata dari hasil

tes belajar fisika peserta didik kelas X MIA 6

SMA Negeri 10 Makassar dari siklus pertama ke

siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil tes yang diberikan kepada

peserta didik pada akhir siklus I, maka diperoleh

hasil analisis deskriptif kuantitatif untuk skor tes

hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIA 6

SMA Negeri 10 Makassar terhadap materi gerak

lurus berubah beraturan yang diajarkan pada siklus

I selama 4 kali pertemuan dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah pada proses

pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.1.

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-

rata (mean) hasil belajar Fisika peserta didik kelas

X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar terhadap

materi gerak lurus berubah beraturan setelah diajar

dengan menerapkan model pembelajaran berbasis

masalah pada siklus I adalah sebesar 36,43 dari

skor ideal yang mungkin dicapai 100 sedangkan

secara individual, skor yang dicapai responden

Page 6: Artikel Seminar Nasional Fisika

7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 6/9

pada materi gerak lurus berubah beraturan tersebar

antara skor terendah 7 dari skor tertinggi yang

mungkin dicapai 100 sampai dengan skor tertinggi

60 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai 100.

Hal ini memperlihatkan bahwa skor hasil belajar

peserta didik diberikan berdasarkan pedoman

pengskoran yang telah dibuat.

Tabel.1. Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Peserta

Didik Kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar

Terhadap Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan

Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pada Siklus I Untuk 35 Responden.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor

Hasil Belajar Fisika Peserta didik Kelas X MIA 6

SMA Negeri 10 Makassar Terhadap Materi Gerak

Lurus Berubah Beraturan Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siklus I

Untuk 35 Responden.

Tabel 3. Deskripsi Ketuntasan Belajar Peserta

didik Kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar

Pada Siklus I Untuk 35 responden.

Pada akhir pertemuan siklus I diadakan tes

siklus berupa tes hasil belajar yang terdiri dari 15

butir soal pilihan ganda. Keberhasilan peserta

didik dilihat pada perolehan nilai yang mencapai

KKM fisika. KKM fisika adalah 75. Berdasarkan

analisis tersebut diperoleh tidak adanya peserta

didik yang mencapai KKM yang ditetukan oleh

sekolah sehingga penelitian ini dilanjutkan ke

Siklus II.

Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada

peserta didik pada akhir siklus II, maka diperoleh

hasil analisis deskriptif kuantitatif untuk skor hasil

belajar fisika peserta didik kelas X MIA 6 SMA

Negeri 10 Makassar terhadap materi hukumNewton yang diajarkan dengan menggunakan

metode model pembelajaran berbasis masalah

dalam proses pembelajaran pada siklus II dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 4. Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Peserta

didik Kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar

Terhadap Materi Hukum Newton Melalui Model

pembelajaran berbasis masalah Pada Siklus II

Untuk 35 responden.

Page 7: Artikel Seminar Nasional Fisika

7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 7/9

Tabel 4.5.  Distribusi Frekuensi Dan Persentase

Skor Hasil Belajar Fisika Peserta didik Kelas X

MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar Terhadap Materi

Hukum Newton Melalui Model pembelajaran

berbasis masalah Pada Siklus II Untuk 35

responden.

Tabel 6. Deskripsi Ketuntasan Belajar Peserta

didik Kelas X MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar

Pada Siklus II Untuk 35 Responden.

Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai,

maka diakhir pertemuan dilakukan tes siklus II

dengan memberikan tes hasil belajar untuk melihat

hasil belajar fisika peserta didik. Hasil evaluasi

yang diperoleh dari siklus II ini merupakan

kesimpulan yang menggambarkan adanya

peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X

MIA 6 SMA Negeri 10 Makassar setelah diajar

dengan model pembelajaran berbasis masalah pada

materi hukum Newton dengan persentase

ketuntasan belajar peserta didik menjadi 11,43 %

atau sebanyak 4 peserta didik yang tuntas, dan

skor rata-rata sebesar 62,66. Rata-rata skor ini

mengalami peningkatan sebesar 72,00%. hasil

tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan

namun masih bisa dilanjutkan ke siklus III untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik.

Selain peningkatan hasil belajar fisika, selamapenelitian pada siklus I dan siklus II tercatat

sejumlah perubahan perilaku peserta didik.

Perubahan tersebut merupakan data kualitatif yang

diperoleh dari lembar observasi yang telah dibuat.

Lembar observasi ini digunakan setiap pertemuan

proses belajar mengajar dalam tiap siklus dan diisi

oleh seorang observer, dalam hal ini guru bidang

studi fisika dan team teaching tempat penelitian

berlangsung. Dapat dilihat pada tabel 7 hasil

observasi yang dilakukan pada tiap pertemuan

sebagai berikut.

Tabel 7. Hasil Observasi Proses Belajar Mengajar

Siklus I.

Tabel 8. Hasil Observasi Proses Belajar Mengajar

Siklus II.

Page 8: Artikel Seminar Nasional Fisika

7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 8/9

Model pembelajaran berbasis masalah adalah

suatu model pembelajaran yang menekankan

kepada peserta didik untuk berpikir kritis dan

menyelesaikan suatu masalah secara berkolaborasi

sehingga peserta didik mengalami pengalaman

belajar sendiri. Dalam hal ini guru merancang

sedemikian rupa proses pembelajaran dengan

merumuskan setiap materi pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah dalam model

pembelajaran berbasis masalah sehingga peserta

didik dapat melaksanakan proses pembelajaran

dengan terarah untuk menemukan solusi sendiri

secara berkelompok pada setiap konsep atau

prinsip yang dipelajari peserta didik. Oleh karena

itu pengetahuan yang diperoleh peserta didik tidak

hanya berupa hafalan tetapi tercapai

kebermaknaan dalam menyelesaikan masalah

dalam belajar sehingga pengetahuan yang

diperoleh peserta didik dapat dipahami dengan

baik.

Pada siklus I ini belum mendapatkan hasilyang diharapkan, dimana hasil yang diperoleh

tidak adanya siswa yang tuntas dari 35 peserta

didik dan rata-rata nilai 36,43. Berdasarkan hasil

observasi aktivitas yang diperoleh peserta didik

yang mengajukan pendapat atau tanggapan pada

saat berdiskusi masih tergolong rendah hanya

16,43% dan adanya beberapa peserta didik yang

motivasi belajarnya masih kurang tetapi untuk

motivasi peserta didik termasuk dalam kategori

baik. Berdasarkan analisis tersebut maka penelitian

ini dilanjutkan ke siklus II untuk memperbaiki

kekurangan pada siklus I dan mempertahankan

yang dianggap sudah baik.

Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar

meskipun hanya 4 peserta didik yang tuntas atau

11,43%. Sedangkan rata-rata skor berdasarkan

evaluasi tes hasil belajar adalah 62,66 atau terjadi

peningkatan rata-rata skor sebesar 72,00%.

Pembelajaran melalui penerapan model

pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan aktivitas belajar fisika peserta didik

karena peserta didik merasa diberi tanggungjawab

sepenuhnya dan dilibatkan dalam proses

menyelesaikan masalah dalam materi pelajaran

yang diajarkan sehingga peserta didik menjadi

lebih aktif pada saat proses pembelajaran

berlangsung dan akhirnya peserta didik mendapat

pengetahuan melalui pengalaman belajar sendiri

dengan bimbingan oleh guru serta materi pelajaran

dapat menjadi lebih bermakna dan tidak mudah

dilupakan oleh peserta didik.

Kesimpulan

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah

pada mata pelajaran fisika kelas X MIA 6 SMA

Negeri 10 Makassar dapat disimpulkan secara

keseluruhan terjadi peningkatan. Hal tesebutterlihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus

II. Hal ini dapat meningkat karena pada proses

pembelajaran pada siklus II menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah yang disertai

dengan pemberian buku bacaan untuk setiap

peserta didik, jumlah peserta didik dalam setiap

kelompok 3-4 orang dan pada akhir pembelajaran

diberikan tugas akhir untuk dikerjakan di rumah

dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Saran

1.  Bagi sekolah, salah satu metode yang perlu

untuk dipertimbangkan dalam pembelajaran

fisika adalah model pembelajaran berbasis

masalah pada proses pembelajaran khususnya

pada mata pelajaran fisika, karena berdasarkan

Page 9: Artikel Seminar Nasional Fisika

7/21/2019 Artikel Seminar Nasional Fisika

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-seminar-nasional-fisika 9/9

hasil penelitian menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar.

2.  Bagi guru bidang studi fisika agar dalam

penerapan metode pembelajaran berbasis

masalah benar-benar diefektifkan sesuai dengan

prosedur metode pembelajaran berbasis

masalah agar peserta didik terbiasa dan lebih

mudah dalam memahami, menganalisa dan

menyelesaikan masalah berdasarkan fenomena

yang terjadi di masyarakat. Penggunaan media

belajar yang bervariasi berupa simulasi,

stimulus belajar dengan memberikan hadiah.

DAFTAR PUSTAKA

Abas Nurhayati. 2004. Penerapan Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem

 Based-Learning) dalam pembelajaran Matematika

di SMU . Jakarta: dalam Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan

Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.

 Jambi: GP Press

 Hanafiah Nanang dan Cucu Sahana. 2009. Materi

Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama

Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta:

 Rajawali Pers

 Riyanto Yatim. 2009. Paradigma Baru

Pembelajaran. Surabaya: Kencana

Sadia I Wayan. 2007. Pengembangan Kemampuan

 Berpikir Formal Siswa SMA Melalui Penerapan

 Model Pembelajaran “Problem Based Learning”

dan Cycle Learning” Dalam Pembelajaran Fisika.

 Jakarta: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

UNDIKSHA

Sampurno Agus. 2007. Pembelajaran berdasarkan

masalah.

http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/16/pemb

elajaran-berdasarkan-masalah/