Ppt Artikel Seminar Nasional
-
Upload
arvinda-lalang -
Category
Documents
-
view
303 -
download
8
Transcript of Ppt Artikel Seminar Nasional
Uji Efektivitas Kurkumin Family Zingiberaceae sebagai Indikator Alami
Identifikasi Boraks
OLEH:Agtri Wulandari*
Dayu Ardhiyatmita Nur R.Nur Hikmah
Sumari
Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5, Malang, Jawa Timur
*Email: [email protected]
Kebutuhan manusia terus meningkat
Bahan tambahan makanan
LATAR BELAKANGPermenkes RI No. 772/
MENKES/PER/IX/88 BTM yaitu bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi,yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi (termasuk organoleptik) pada pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan, pembungkusan,penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan (langsung atau tidak langsung) suatu komponen yang mempengaruhi sifat khas makanan.
ALAMIZat aditif yang berasal dari sumber alami seperti lesitin, asam sitrat dan lain sebagainya.
BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
SINTESIS
Zat aditif sintetis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/ fungsinya seperti misalnya amil asetat, asam askorbat, dan lain- lain
Bahan tambahan makanan sintesis lebih diminati di masyarakat daripada bahan tambahan alami
Natrium Tetraborat Dekahidrat (Na2B4O7·10H2O)
• Bahan solder• Bahan
pembersih• Pengawet kayu• Antiseptik kayu• Pengontrol
kecoa
Bahan pengawet dan pengenyal
makanan
Pijer / Gendar / Bleng / Cetitet
MANFAAT PENYALAHGUNAAN
Bahaya Akut Apabila Sampai Tertelan:
1. Mual2. Nyeri hebat pada perut
bagian atas3. Pendarahan
gastroenteritis disertai muntah darah
4. Diare5. Demam6. Sakit kepala
Bahaya Kronis Boraks Apabila Sampai Tertelan:
1. Hilangnya nafsu makan (anoreksia)
2. Turunnya berat badan3. Iritasi ringan disertai
gangguan pencernaan4. Mual, muntah, sakit
perut5. Diare6. Kulit kering, ruam dan
merah merah7. Radang selaput mata8. Anemia9. Kerusakan ginjal10. Kegagalan sistem
sirkulasi akut11. Kematian
Bahaya Boraks Secara Umum:
1. Iritasi saluran pencernaan
2. Iritasi kulit3. Iritasi mata4. Kerusakan ginjal5. Apabila boraks
dengan jumlan 5-10 gram tertelan oleh anak-anak maka dapat menyebabkan shock dan kematian
BAHAYA
Natrium Tetraborat Dekahidrat
(Na2B4O7·10H2O)
KURKUMIN salah satu indikator alami yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi boraks
Kurkumin adalah senyawa yang
terkandung dalam sebagaian besar anggota famili
Zingiberaceae seperti kunyit, kunyit putih,
temulawak, dan kencur
Kurkumin bereaksi dengan asam borat menghasilkan senyawa berwarna merah yang disebut rosocyanine
Uji Efektivitas Kurkumin Family Zingiberaceae sebagai Indikator Alami Identifikasi Boraks
Rumusan Masalah1. Apakah kunyit, kunyit putih, temulawak, dan kencur yang termasuk Family Zingiberaceae dapat
digunakan sebagai indikator alami dalam identifikasi boraks? 2. Manakah di antara kunyit, kunyit putih, temulawak, dan kencur yang paling efektif dalam
identifikasi boraks?
Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui bahwa kunyit, kunyit putih, temulawak, dan kencur yang termasuk Family
Zingiberaceae dapat digunakan sebagai indikator alami dalam identifikasi boraks.2. Untuk mengetahui keefektifan kunyit, kunyit putih, temulawak, dan kencur dalam identifikasi
boraks.
Manfaat Penelitian
1. Mengetahui tingkat efektivitas indikator alami dalam mengidentifikasi kandungan boraks.2. Informasi bagi masyarakat terkait indikator alami dalam mengidentifikasi kandungan boraks.
Kebaruan Penelitian1. Mendapatkan variasi indikator alami yang efektif dalam indentifikasi boraks.2. Bahan yang digunakan relatif murah dan mudah ditemukan.
Natrium Tetraborat (Na2B4O7.10H2O)
Larangan penggunaan boraks pada makanan diperjelas dengan adanya Permenkes RI No. 1168/
MENKES/PER/X/1999 yang menyatakan bahwa salah satu bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan dalam
makanan adalah boraks (Depkes, 1999)
Boraks bersifat mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, pH: 9,5, berbentuk
kristal putih, tidak berbau serta stabil pada suhu dan tekanan
normal.Gejala keracunan boraks meliputi rasa mual, muntah-muntah, diare,
kejang perut, temperatur tubuh menurun, sedangkan pada
keracunan kronik dapat menyebabkan demam, anoreksia,
kerusakan ginjal dan depresi.
Family ZingiberaceaeSuku temu-
temuan atau Zingiberaceae adalah salah
satu suku anggota tu
mbuhan berbunga.
Tumbuhan ini banyak
ditemukan di daerah tropis, khususnya di kawasan Asia
Tenggara
Kunyit (Curcuma Longa)
Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza)
Kunyit Putih (Curcuma Mangga)
Kencur (Kaempferia Galanga L.)
Kunyit (Curcuma Longa)
Kunyit merupakan tanaman semak, tingginya dapat mencapai 70 cm sampai 1 meter, batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, warnanya hijau kekuningan,berdaun tunggal
Kurkumin = 4%(Joe, et al. 2004; Eigner
dan Schulz, 1999)
Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza)
Temulawak merupakan tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak berwarna hijau atau coklat gelap,akar rimpang berwarna hijau gelap daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai cuaca di daerah tropis, suhu : 19 -30o C
Kurkumin = 3,3%(Kristina, dkk. 2012)
Kunyit Putih (Curcuma Mangga)
Kunyit putih merupakan tanaman semak yang tumbuh semusim, tinggi 30-70 cm, batangnya berpelepah, lunak, membentuk rimpang, dan berwarna hitam keabu-abuan. berwarna hijau muda, memiliki akar serabut dan berwarna putih.
Kurkumin = 3%(Yerma, 2006)
Kencur (Kaempferia Galanga L.)
Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air
Kurkumin = 0,006%
(Balitro, 2009)
METODE PENELITIANJenis Penelitian
Penelitian Eksperimen
Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 6 sampai 13
Oktober 2015. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purvosive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kunyit, kunyit putih, temulawak, dan kencur.
Alat dan BahanALAT: pisau, neraca analitik, gelas kimia 100 mL, cawan porselen, gelas ukur 25 mL, gelas ukur 250 mL, oven, corong, gelas arloji, spatula, ayakan, blender, labu ukur 100 mL, tabun reaksi, pengaduk kaca, gelas kimia 500 mL, dan pipet tetes.
BAHAN: kunyit, kunyit putih, temulawak, kencur, aquades, boraks, larutan asam sulfat pekat, etanol 96%, kertas saring, dan larutan natrium asetat 0,5 M.
Preparasi Sampel
Membersihkan kulit sampel (mencuci, memotong menjadi bagian kecil)
Mengeringkan sampel (6 hari)
Mengoven sampel (T=50°C selama 4 jam)
Memblender menjadi serbuk halus dan diayak
Maserasi dgn pelarut etanol 96% (rasio 1:3) dlm botol gelap
Menyaring dan memperoleh EKSTRAKPembuatan
Larutan Boraks (0,1M; 0,5M;1M)
Menimbang kristal Na2B4O7.10H2O sebanyak 3,814 gram, 19,07 gram, dan 38,14 gram untuk masing-masing konsentrasi
Melarutkan masing-masing kristal Na2B4O7.10H20 ke dalam gelas kimia 100 mL
memindahkan larutan ke dalam labu takar 100 mL
Mengencerkan sampai tanda baca pada labu takar, tutup dan kocok hingga homogen.
Uji Larutan Boraks
Memasukkan larutan boraks 0,5 M sebanyak 1 mL ke dalam cawan porselen
Menambahkan 1 mL asam sulfat pekat dan 5 mL etanol 96%
membakar larutan tersebut menggunakan korek api serta mengamati warna nyala api
Tujuan: memberikan suasana asam pada larutan dan membantu melarutkan garam boraks menjadi asam borat (Triatama, 2014)
terbentuk nyala yang pinggirnya hijau yang menunjukkan bahwa larutan tersebut positif mengandung boraks.Persamaan reaksi antara boraks dengan etanol sebagai berikut:H3BO3(aq) + 3C2H5OH(aq) B(OC2H5)3(aq)
Uji Larutan Boraks Menggunakan Kertas SaringMemotong kertas saring menjadi empat bagian dan memberi nama.
Tetesi masing-masing kertas saring dengan tiga tetes larutan boraks 1 M kemudian mengeringkan kertas saring dalam oven dengan suhu 70oC
menetesi kertas saring dengan larutan indikator ekstrak
Kurkumin dalam anggota familyZingiberaceae dapat bereaksi dengan boraks menghasilkan senyawa rosocyanine yang berwarna merah kecoklatan (Kewitz, 2013)
Perkembangan Teknologi
Bahan tambahan makanan sintesis
Hasil investigasi dan pengujian laboratorium oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Surabaya, ternyata masih banyak penggunaan bahan tambahan makanan sintetis yang berbahaya di masyarakat.
BERBAHAYA
BORAKSPermenkes RI No. 1168/ MENKES/PER/X/1999 menyatakan salah satu bahan makanan berbahaya yang telah dilarang penggunaannya sebagai bahan tambahan pangan
Uji Larutan Natrium Asetat dan Larutan BoraksMemasukkan 1 mL larutan natrium asetat 0,5 M dan 1 mL larutan boraks 0,5 M masing-masing dalam tabung reaksi.
Menambahkan masing-masing dua tetes larutan indikator ekstrak kunyit dalam kedua tabung reaksi
Mengulangi prosedur dengan mengganti larutan indikator ekstrak kunyit dengan larutan indikator ekstrak temulawak, kunyit putih, dan kencur.
Kurkumin dalam anggota family Zingiberaceae dapat bereaksi dengan boraks menghasilkan senyawa rosocyanine yang berwarna merah kecoklatan. Boron dalam suatu senyawa seperti boraks menyebabkan terbentuknya senyawa rosocyanine yang berwarna merah kecoklatan (Kewitz, 2013).
Ditetesi Larutan Indikator EkstrakPerubahan Warna
Natrium Asetat 0,5 M
Boraks 0,5 M
Kunyit Kuning Merah KecokelatanTemulawak Kuning Merah KecokelatanKunyit Putih Kuning pucat Kuning pucat
Kencur Putih Putih
Uji Efektivitas Family Zingiberaceae sebagai Indikator Alami dalam Identifikasi Boraks
LARUTAN KONTROL POSITIFMemasukan 1/4 mL larutan boraks ke dalam tabung reaksi Menambahkan esktrak kunyit hingga terjadi perubahan warna menjadi merah kecoklatan Menghitung volume esktrak kunyit yang digunakan
UJI EFEKTIVITASMemasukan1/4 mL larutan boraks ke dalam tabung reaksi menambahkan esktrak sampel hingga terjadi perubahan warna menjadi merah kecoklatan sesuai perubahan warna larutan kontrol positif (ekstrak kunyit) mengamati perubahan warna larutan yang terjadi menghitung volume esktrak sampel yang digunakan Mengulangi.
Sampel Volume Sampel Perubahan Warna
Kunyit 1 tetes bening merah kecoklatanTemulawak 2 tetes bening merah kecoklatanKunyit Putih 4 mL bening coklat susuKencur 6 mL bening coklat keruh
Tabel Uji efektivitas indikator alami menggunakan boraks 0,1 M (1/4 mL)
Gambar Penambahan larutan boraks 0,1 M dengan ekstrak kunyit, temulawak, kunyit putih, dan kencur.
Sampel Volume Sampel Perubahan Warna
Kunyit 1 tetes bening merah kecoklatanTemulawak 2 tetes bening merah kecoklatanKunyit Putih 3 mL bening coklat susuKencur 5 mL bening coklat keruh
Tabel Uji efektivitas indikator alami menggunakan boraks 0,5 M (1/4 mL)
Gambar Penambahan larutan boraks 0,5 M dengan ekstrak kunyit, temulawak, kunyit putih, dan kencur.
Sampel Volume Sampel Perubahan Warna
Kunyit 1 tetes bening merah kecoklatanTemulawak 1 tetes bening merah kecoklatanKunyit Putih 2 mL bening coklat susuKencur 4 mL bening coklat keruh
Tabel Uji efektivitas indikator alami menggunakan boraks 1 M (1/4 mL)
Gambar Penambahan larutan boraks 1 M dengan ekstrak kunyit, temulawak, kunyit putih, dan kencur.Hasil pengamatan
menunjukkan saat larutan boraks ditambahkan ekstrak sampel, ekstrak kunyit memberikan perubahan warna yang paling cepat dengan jumlah volume yang sangat sedikit.
Urutan ekstrak sampel yang paling cepat berubah warna yaitu ekstrak kunyit, diikuti ekstrak temulawak, ekstrak kunyit putih, dan terakhir ekstrak kencur
Rosocyanine (Merah Kecoklatan)
Persamaan reaksi antara Boraks dan Kurkumin:Na2B4O7 (aq) + C21H20O6 (aq) B[C21H19O6]2Cl(aq)
KESIMPULAN1. Anggota family Zingiberaceae yang dapat digunakan sebagai
indikator alami identifikasi boraks berdasarkan tingkat keefektivitasnya berturut-turut adalah kunyit, temulawak, kunyit putih, dan kencur dengan konsentrasi masing-masing sampel adalah 33,23% w/v.
2. Indikator alami yang paling efektif dalam identifikasi boraks adalah kunyit.
SARANSebaiknya menggunakan variasi pelarut selain etanol pada proses maserasi seperti aseton dan asam asetat agar diperoleh ekstrak sampel yang lebih baik.