Artikel Seminar

34
SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN KONSEP-KONSEP DASAR SAMPLING AUDIT SIFAT DAN TUJUAN SAMPLING AUDIT AU 350.01 mendefinisikan sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari 100 % dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti dapat diterapkan untuk seluruh prosedur audit yang dapat digunakan dalam pengujian-pengujian tersebut. Contoh, sampling audit secara luas di gunakan dalam pemeriksaan (vouching), konfirmasi (confirming), dan penelusuran (tracing), tetapi hal tersebut tidak biasa digunakan dalam pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis. KETIDAKPASTIAN DAN SAMPLING AUDIT Standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga berisi elemen ketidakpastian. Contoh, perhitungan auditor atas resiko pengendalian yang mempengaruhi sifat (nature), waktu (timing),

description

pendidikan

Transcript of Artikel Seminar

Page 1: Artikel Seminar

SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN

KONSEP-KONSEP DASAR SAMPLING AUDIT

SIFAT DAN TUJUAN SAMPLING AUDIT

AU 350.01 mendefinisikan sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan prosedur audit

terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari 100 % dengan

tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut.

Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Namun

demikian, hal tersebut bukan berarti dapat diterapkan untuk seluruh prosedur audit yang dapat

digunakan dalam pengujian-pengujian tersebut. Contoh, sampling audit secara luas di gunakan

dalam pemeriksaan (vouching), konfirmasi (confirming), dan penelusuran (tracing), tetapi hal

tersebut tidak biasa digunakan dalam pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis.

KETIDAKPASTIAN DAN SAMPLING AUDIT

Standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga berisi elemen ketidakpastian. Contoh,

perhitungan auditor atas resiko pengendalian yang mempengaruhi sifat (nature), waktu (timing),

luas (extent) dan pemilihan staf (staffing) atas prosedur-prosedur audit lainnya yang

dilakukan.Ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut sebagai risiko audit. Sampling

audit menerapkan dua komponen risiko audit, yaitu :

a. Risiko pengendalian

Risiko pengendalian adalah risiko bahwa pengendalian intern tidak dapat mendeteksi atau

menghindari salah saji material dalam asersi laporan keuangan.

b. Pengujian rincian risiko

Page 2: Artikel Seminar

Pengujian rincian risiko merupakan risiko bahwa salah saji material tidak akan

diungkapkan dengan pengujian rincian oleh auditor.

Sampling audit dalam pengujian pengendalian memberikan informasi yang secara

langsung berhubungan dengan penilaian auditor atas risiko pengendalian, dan sampling audit

dalam pengujian substantif membantu auditor mengkuantifikasi dan mengendalikan pengujian

rincian atas risiko.

RISIKO SAMPLING

Risiko Sampling dan Risiko Nonsampling

Risiko sampling(sampling risk) adalah risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan yang

salah karena sampel populasi tidak representatif. Risiko sampling adalah bagian sampling yang

melekat akibat menguji lebih sedikit dari populasi secara keseluruhan. Sebagai contoh,

asumsikan auditor memutuskan bahwa pengendalian dianggap tidak efektif jika terdapat tingkat

pengecualian populasi 6 persen. Asumsikan auditor menerima bahwa pengendalian dianggap

efektif berdasarkan pengujian pengendalian dengan sampel sebanyak 100 item yang memiliki

dua pengecualian. Jika populasi sebenarnya memiliki tingkat pengecualian sebesar 8 persen,

auditor menerima populasi yang salah karena sampel tidak cukup mewakili populasi. berkaitan

dengan kemungkinan bahwa sampel yang diambil tidak menggambarkan secara benar populasi

tersebut. Dalam melakukan pengujian pengendalian jenis risiko sampling berikut dapat terjadi :

a. Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (the risk of

assessing control risk too low) adalah risiko bahwa penilaian tingkat risiko pengendalian

berdasarkan sampel mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan

Page 3: Artikel Seminar

pada saat efektivitas operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian,

jika diketahui, dianggap tidak cukup mendukung tingkat penilaian yang di rencanakan.

b. atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (the risk od assessing

control risk too high) adalah risiko bahwa penilaian tingkat risiko pengendalian

berdasarkan sampel tidak mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang

direncanakan pada saat efektivitas operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur

pengendalian, jika diketahui, dianggap cukup untuk mendukung tingkat penilaian yang

direncakan.

Risiko-risiko tersebut mempunyai dampak yang signifikan terhadap efektivitas dan efesiensi

audit.Risiko penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah dan risiko kesalahan

penerimaan, masing-masing dijelaskan sebagai risiko beta (beta risk) dalam istilah umum

statistik, berkaitan dengan efektivitas audit.Pada saat auditor menarik kesimpulan yang salah

ini, prosedur-prosedur auditor tidak cukup untuk mendeteksi salah saji secara material, dan

dia tidak mempunyai dasar alasan untuk pendapatnya.Sebaliknya, risiko penilaian tingkat

risiko pengendalian yang terlalu tinggi dan risiko kesalahan penolakan, masing-masing dapat

dijelaskan sebagai risiko alfa (alpha risk) adalah istilah umum statistik berrkaitan ddengan

efisiensi audit. Ketika kesimpulan yang salah ini terjadi, auditor akan meningkatkan

pengujian substantive. Namun demikian, upaya-upaya ini akan mengarah kepada

kesimppulan yang benar, dan audit akan efektif.

Auditor memiliki dua cara untuk mengendalikan risiko sampling:

1. Menyesuaikan ukuran sampel

2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari populasi

Page 4: Artikel Seminar

Meningkatkan ukuran sampel dapat mengurangi risiko sampling, dan sebaliknya. [ada satu

ekstrem, sampel dari semua item populasi tidak memiliki risiko sampling. Sementara pada

ekstrem lainnya, sampel sebanyak satu atau dua item memiliki risiko sampling yang sangat

tinggi.

Penggunaan metode pemilihan sampel yang sesuai dapat meningkatkan kemungkinan

keterwakilan sampel bersangkutan.Hal ini tidak menghilangkan atau bahkan mengurangi risiko

sampling, tetapi memungkinkan auditor untuk mengukur risiko yang berkaitan dengan ukuran

sampel tertentu jika metode pemilihan sampel dan evaluasi statistic digunakan.

Risiko nonsampling(nonsampling risk) adalah risiko bahwa pengujian audit tidak menemukan

pengecualian yang ada dalam sampel. Dua penyebab risiko nonsampling adalah kegagalan

auditor untuk mengenali pengecualian dan prosedur audit yang tidak sesuai atau tidak efektif.

Auditor mungkin gagal mengenali pengecualian karena kelelahan, bosan atau tidak memahami

apa yang harus dicari. Contoh di asumsikan 3 dokumen pengiriman tidak dilampirkan ke salinan

faktur penjualan dalam sampel sebanyak 100. Jika auditor menyimpulkan bahwa tidak ada

pengecualian, hal tersebut merupakan kesalahan nonsampling. Prosedur audit yang tidak efektif

untuk mendeteksi pengecualian yang diragukan adalah dengan memeriksa sampel dokumen

pengiriman dan menentukan apakah masing-masing telah dilampirkan ke faktur penjulan, dan

bukan memeriksa sampel salinan faktur penjualan untuk menentukan apakah dokumen

pengiriman telah dilampirkan. Dalam kasus ini, auditor telah melakukan pengujian dengan arah

yang salah karena memulainya dengan dokumen pengiriman dan bukan salinan faktur penjualan.

Prosedur audit yang dirancang dengan cermat, instruksi yang tepat, pengawasan, dan review

Page 5: Artikel Seminar

merupakan cara untuk mengendalikan risiko nonsampling. Sumber-sumber risiko nonsampling

meliputi :

a. Kesalahan manusia

b. Penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit

c. Salah menginterpretasikan hasil sampel

d. Kepercayaan pada informasi yang salah diterima dari pihak lain

Sampling Nonstatistik dan Statistik

Metode sampling audit dapat dibagi menjadi dua kategori utama: sampling statistik dan

sampling nonstatistik. Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS, auditor

dapat menggunakan sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) atau samping statistik

(statistical sampling) atau keduanya. Kategori tersebut serupa karena keduanya melibatkan tiga

tahap :

1. Perencanaan sampel.

2. Pemilihan sampel dan melakukan pengujian.

3. Pengevaluasian hasil.

Tujuan dari perencanaan sampel adalah memastikan bahwa pengujian audit dilakukan dengan

cara yang memberikan risiko sampling yang diinginkan dan meminimalkan kemungkinan

kesalahan nonsampling.

Sampling statistik (statistical sampling) dengan menerapkan aturan matematika, auditor dapat

mengkuantifikasi (mengukur) resiko sampling dalam merencanakan sampel, dicontohkan anda

Page 6: Artikel Seminar

mungkin ingat penghitungan hasil statistik dengan tingkat keyakinan 95% memberikan risiko

sampling sebesar 5%.

Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) auditor tidak mengkuantifikasi risiko sampling.

Sebaliknya, auditor memilih Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS,

auditor dapat menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik atau keduanya. Kedua

jenis sampling memerlukan pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana sampling

serta pengevaluasian hasil-hasilnya. Lebih dari itu, kedua jenis sampling tersebut dapat

memberikan bahan bukti yang cukup sebagaimana dipersyaratkan dalam standar pekerjaan

lapangan yang ketiga. Perbedaan penting antara kedua jenis sampling ini adalah bahwa hukum

probabilitas digunakan untuk mengendalikan risiko sampling dalam sampling statistik.

Piliha antara kedua jenis sampling tersebut terutama didasarkan pada pertimbangan

biaya/manfaat (cost/benefit considerations). Sampling statistik dalam hal tertentu tepat pada saat

populasi audit besar, seperti ketika mengkonfirmasi piutang. Jika pengujian pengendalian

menggunakan teknologi informasi, secara biaya akan lebih efektif jika auditor menggunakn

teknik audit berbantuan komputer yang merupakan bentuk sampling nonstatistik.

Dalam sampling nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel

yang diinginkan berdasarkan kriteria subjektif dan pengalaman yang dimiliki. Dengan demikian,

auditor mungkin tidak mengetahui kalau dia menggunakan sampel yang terlalu besar untuk satu

bidang, dan sampel yang terlalu kecil untuk bidang yang lain. Untuk memperluas kecukupan

bukti audit yang didasarkan pada sampel, auditor mungkin, pada saat tertentu, memperoleh lebih

banyak (atau lebih sedikit) bukti dari pada kebutuhan sesungguhnya untuk mempunyai dasar

alasan pendapat yang dikemukakan. Namun demikian, sampel nonstatistik yang dirancang

dengan baik bisa sama efektifnya dengan sampel statisik.

Page 7: Artikel Seminar

Dalam sampel statistik, diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk melatih auditor dalam

menggunakan statistik dan merancang serta mengimplementasikan sampel yang telah

direncanakan. Namun demikian, sampling statistik harus menguntungkan auditor dalam :

1. Perancangan sampel yang efisien

2. Mengukur kecukupan bukti yang diperoleh

3. Mengevaluasi hasil sampel

TEKNIK SAMPLING AUDIT

Auditor dapat menggunakan sampling untuk memeperoleh informasi tentang beberapa

perbedaan karakteristik populasi. Namun demikian, kebanyakan sampel audit mengarah pada :

a. Tingkat penyimpangan (deviation rate)

b. Jumlah uang

Pada saat sampling statistik dugunakan, teknik sampel ini masing-masing ditunjukkan

sebagai sampling atribut dan sampling variabel.

SAMPLING NONSTATISTIK UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN

Pengendalian yang Dapat Diuji dengan Menggunakan Sampling Nonstatistik

dalam lingkungan saat ini di mana beberapa prosedur pengendalian di program untuk

mendapatkan keunggulan teknologi informasi, efektivitas biaya dapat dicapai dengan

mempertimbangkan rencana sampling nonstatistik. Pada saat auditor sedang mengembangkan

rencana audit untuk menguji prosedur pengendalian yang diprogram, auditor perlu

mempertimbangkan efisiensi bukti mengenai pengendalian yang diprogram, pengendalian umum

Page 8: Artikel Seminar

komputer, dan prosedur tindak lanjut manual. Namun demikian, auditor dapat

mempertimbangkan rencana pengembangan untuk menguji pengendalian manajemen pada

seluruh transaksi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pengujian statistik pada pengendalian

mungkin sesuai dalam situasi ini.

a. Pengujian prosedur pengendalian dengan program komputer (Testing Computer-

Programmed Control Procedures)

Teknologi informasi telah memberikan sumbangan yang berarti pada konsisten prosedur

pengendalian. Dalam era di mana prosedur pengendalian dilakukan secara manual, seseorang

dapat membandingkan dengan benar, misalnya, informasi dalam voucher dengan pesanan

pembelian, laporan, penerimaan, dan faktur pemasok. Namun pada akhirnya, kelelahan dapat

timbul dan prosedur yang sama mungkin dilakukan dengan salah.Untuk prosedur pengendalian

yang diprogram secara spesifik sesuai kehendak, biasanya cukup bagi auditor untuk menguji

pengendalian yang diprogram dengan hanya dua transaksi yang sesuai : satu transaksi yang

diproses dengan benar dan satu transaksi yang harus ditandai sebagai suatu pengecualian. Akan

tetapi, auditor dapat menguji setiap aspek pengendalian yang diprogram dengan ukuran sampel

dua pengujian transaksi.

b. Pengujian prosedur pengendalian umum komputer(Testing Computer General Control

Procedures)

Prosedur pengendalian umum komputer meliputi pengendalian organisasi dan operasi,

pengembangan sistem dan pengendalian dokumentasi, pengendalian perrangkat keras

(hardware) dan sistem perangkat lunak (system software), pengendalian akses, serta

Page 9: Artikel Seminar

pengendalian data dan prosedur. Semua itu meninggalkan jejak audit (audit trail) atas laporan

perubahan sistem, bagaimana perubahan diuji dan disetujui, dan keamanan perangkat lunak yang

dapat menghasilkan laporan dan catatan mengenai siapa yang telah mengakses program dan arsip

data. Auditor dapat menguji pengendalian-pengendalian ini dengan menginspeksi laporan dan

catatan dan dengan membuat pertanyaan serta observasi. Pertanyaan dan observasi tidak

termasuk sampling audit, dan auditor dapat menggunakan teknik sampling nonstatistik ketika

membuat keputusan tentang perluasan inspeksi atas laporan, catatan komputer, dan catatan-

catatan lain yang memberikan bukti tentang prosedur pengendalian umum komputer.

PENGUJIAN PROSEDUR TINDAK LANJUT MANUAL

Prosedur pengendalian berprogram computer biasanya memberikan pengecualian untuk tindak

lanjut manual.Hal itu apata menunjukan pengecualian pada layar komputer dan tidak dapat

memproses lebih lanjut sebuah transaksi sampai perkecualian tersebut dikoreksi.Pengujian

pengendalian yang ditampilkan di layar diuji terutama dengan pengajuan pertanyaan dan

observasi, dan dengan menyerahkan transaksi yang dapat menghasilkan pesan yang diduga

salah.Alternatifnya, pengecualian dicetak dan dilaporkan secara harian atau mingguan untuk

tindak lanjut dan koreksi.Karyawan biasanya membuat notasi pada laporan pengecualian yang

dicetak, yang berkaitan dengan langkah yang diambil dalam mengoreksi transaksi tersebut

termasuk hal-hal yang berkaitan. Sampling nonstatistik merupakan cara yang tepat untuk

memilih laporan pengecualian dengan tujuan menguji efektivitas prosedur tindak lanjut manual.

a. Pengujian Pengendalian Manajemen

Banyak prosedur pengendalian manajemen meliputi adanya review manajemen terhadap

berbagai laporan keuangan dan kinerja bisnis. Laporan siklus pendapatan dapat mengurutkan

order pelanggan berdasarkan profitabilitas, laporan pelanggan baru, laporan pelanggan pasif

Page 10: Artikel Seminar

empat bulan terkahir, atua menunjukan volume aktivitas, harga penjualan, dan marjin produk.

Laporan siklus pengeluaran dapat menunjukan pembelian yang dilkakukan selama minggu

terakhir yang disusun berdasarkan pemasok atau produk dan penerimaan jasa.Pengendalian ini

mengharapkan manajemen untuk me-review dan menyetujui kelengkapan, keakuratan, dan

alasan-alasan dilakukannya transaksi dalam satu minggu. Samping nonstatistik merupakan

metode yang tepat untuk menentukan efektivitas pengujian audit atas pengendalian manajemen

yang memanfaatkan laporan-laporan jenis ini dari sistem akuntansi.

LANGKAH-LANGKAH DALAM SAMPLING NONSTATISTIK

Sampel nonstatistik tepat digunakan ketika auditor menginspeksi ringkasan laporan yang dapat

memberikan bukti tentang efektivitas pengendalian umum, prosedur tindak lanjut manual, atau

pengendalian manajemen. Langkah-langkah yang tercakup dalam rencana sampling nonstatistik

meliputi hal-hal berikut ini :

a. Menentukan tujuan audit dan prosedur untuk memenuhi tujuan tersebut

b. Menentukan populasi dan unit sampling

c. Menspesifikasi pengendalian yang dikehendaki dan bukti bahwa pengendalian tersebut

efektif atau tidak efektif

d. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan ukuran sampel

e. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan metode pemilihan sampel

f. Menetapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian

g. Menerapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian

h. Mengevaluasi hasil sampel

Page 11: Artikel Seminar

Menentukan Tujuan Audit dan Prosedur Audit

Tujuan menyeluruh dari pengendalian adalah untuk mengevaluasi efektivitas rancangan dan

operrasi pengendalian intern. Beberapa pengendalian, seperti prosedur pengendalian yang

terprogram, dapat dirancang untuk menghindari atau mendeteksi dan mengoreksi salah saji

tertentu. Sebagai contoh, prosedur pengendalian yang terprogram dapat dirancang untuk

menjamin bahwa seluruh pembelian dicatat atau seluruh penjualan adalah valid (eksistensi atau

keterjadiannya). Pengendalian manajemen dapat mendeteksi salah saji untuk beberapa tujun

audit. Sebagai contooh, review manajemen atas transaksi pembelian dapat memberikan kepastian

bahwa pembelian adalah valid dan dinilai dengan benar. Beberapa pengendalian, seperti

prosedur pengendalian umum komputer, dapat mempunyai pengaruh pervasif pada beberapa

tujuan audit. Akhirnya, auditor harus memahami bagaimana pengendalian tertentu akan

mempengaruhi penilaian risiko pengendalian untuk asersi tertentu atau tujuan audit.

Menentukan Populasi dan Unit Sampling

Populasi (population) didefinisakn oleh pengendalian intern sebagai seluruh situasi di mana

pengendalian harus dilakukan. Unit sampling (sampling unit) merupakan cara audiitor

mengidentifikasikan kinerja pengendalian intern yang dikehendaki. Sebagai contoh, auditor

mungkin ingin menguji populasi seluruh perubahan program selama tahun ini untuk menguji

pengendalian umum pada seluruh perubahan program. Pada contoh ini, unit sampling secara

individual merupakan perubahan program. Selain itu, auditor juga dapat menguji populasi

seluruh laporan manajemen dalam siklus pengeluaran dimana manajemen diminta untuk me-

review dan menyetujui seluruh beban pengeluaran pada pusat pertanggungjawabannya. Unit

Page 12: Artikel Seminar

samping tersebut merupajan laporan individual yang dikirim ke manajmen. Walaupun laporan

tersebut berisi informasi tentang sejumlah transaksi, namun laporan itu merupakan unit sampling

karena laporan inilah yang direspon oleh manajemen dalam melakukan pengendalian

transaksi.Dalam atribut sampel statistik untuk pengujian pengendalian, populasi merupakan

kelompok transaksi yang diuji. Auditor harus menentukan bahwa penyajian secara fisik atas

populasi tersebut adalah sesuai tujuan rencananya. Identifikasi populasi juga termasuk

pertimbangan homogenitas populasi pada pengendalian yang diuji.

Unit sampling merupakan elemen individual dalam populasi. Unit sampling dapat berupa

dokumen, item-item dalam dokumen, ayat jurnal atau register atau cataatn dalam arsip komputer.

Unit sampling mempunyai dampak yang signifikan terhadap terhadap efisiensi audit.

Menspesifikasi Pengendalian yang Dikehendaki dan Bukti efektivitas Operasi

Auditor harus menentukan bukti yang menunjuka efektif tidaknya suatu pengendalian intern.

Dalam kasus pengendalian umum atas perubahan progrma, auditor dapat mengharapkan

departemen pemakai untuk mendokumentasikan proses koreksi transaksi yang nampak pada

laporan pengecuualian. Dalam kasus pengendalian manajemen, klien dapat mengharapkan

manajemen untuk me-review dan memberikan persetujuan berdasarkan laporan transaksi

mingguan yang dibebankan pada pusat pertanggungjawannya. Pada saat auditor memperooleh

pemahaman atas pengendalian itern, hal tersebut membantu untuk memahami dokumentasi audit,

sehingga perkecualian tersebut diakui secara jelas.

Menggunakan Pertimbangan Profesional untuk Menentukan Ukuran Sampel

Factor-faktor utama pada ukuran sampel dalam sampel nonstatistik adalah :

Page 13: Artikel Seminar

1. Risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah

2. Tingkat penyimpangan yang dapat di toleransi

3. Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan untuk setiap pengendalian.

Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi (tolerable deviation rate) adalah tingkat

maksimum penyimpangan dari pengendalian yang dapat diterima oleh auditor denan

menggunakan risiko pengendalian yang direncanakan dan sebelum mengevaluasi bukti, auditor

menentukan berapa banyak penyimpangan dari pengendalian yang ditentukan yang dapat

diterima.Akhirnya, auditor harus mengestimasi tingkat penyimpangan populasi yang

diharapkan (expected population deviation rate), yaitu yang merupakan taksiran terbaik auditor

atas tingkat penyimpngan actual dalam populasi.Auditor dapat mengestimasi tingkat

penyimpangan populasi berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan klien atau pengetahuan

yang diperoleh pada saat memperoleh pemahaman atas pengendalian intern.Pada saat

menentukan ukuran sampel, semakin rendah tingkat penyimpangan yang diharapkan, semakin

kecil ukuran sampel.

Menggunakan Pertimbangan Profesional untuk Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Setelah auditor mengidentifikasi populasi serta unit sampling dan menentukan ukuran sampel,

langkah utama selanjutnya adalah memilih item sampel (Pengendalian utama bukti, laporan

pengecualian, atau laporan yang ditujukan ke pengendalian manajemen).Teknik sampling

nonstatistik yang biasa adalah sampling sembarang (haphazard sampling). Metode ini

mencakup pemilihan item pada, tanpa memperhatikan jumlah transaksi, bulan dalam tahun

tersebut, atau hal-hal lainnya.

Page 14: Artikel Seminar

Menenrukan Prosedur Audit untuk Pengujian Pengendalian

Ketika menggunkan data untuk menguji prosedur pengendalian yang terprogra, auditor mencari

satu transaksi yang dip roses dengan baik (transaksi yang ada di bawah pengujian terbatas) dan

satu transaksi yang akan di laporkan sebagai pengecualian (transaksi yang ada di atas pengujian

terbatas). Auditor juga dapat mengevaluasi efektivitas pengguna yang terlibat dalam

pengembangan program, atau mengevaluasi efektitivitas prosedur tindak lanjut manual atau

pengendalian manajemen.Tahapan ini terutama ditujukan pada risiko nonsampling jika auditor

tidak mengidentifikasi kegagalan pengendalian pada risiko nonsampling jika auditor tidak dapat

mengidentifikasikan kegagalan pengendalian pada saat bukti ada di tangan.Auditor trsebut perlu

mengevaluasi apakah pengendalian intern pada auditor yang dikehendaki beroperasi secara

efektif.

Evaluasi Hasil

Penyimpangan dari prosedur pengendalian yang ditentukan harus ditabulasi, diringkas dan di

evaluasi.Pertimbangan professional diperlukan dalam mengevaluasi hasil secara kuantitatif dan

kualitatif.Pada saat mengevaluasi hasil secara kuantitatif, auditor harus membandingkan bukti

dengan tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi pada saat perencanaan sampel nonstatistik.

Jika pengujian atas pengendalian yang terprogram gagal (misalnya, program tersebut tidak

menolak pengujian transaksi yang melebihi batas), maka pengendalian terprogram tersebut akan

menjadi tidak efektif untuk atribut tertentu (dalam contoh ini, pengendalian melebihi peenilaian),

auditor kemudian perlu mempertimbangkan apakah ada pengendalian lain yang berkaitan dengan

atribut yang sama, atau apakah risiko pengendalian harus dinilai pada tingkat maksimum.

Page 15: Artikel Seminar

Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Seluruh item dalam populasi harus mempunyai kesempatan untuk dipilih. Untuk

melakukan hal ini, rencana sampling statistik memerlukan penggunaan metode pemilihan acak.

Metode pemilihan acak yang digunakan dalam sampling atribut adalah :

a. Sampling nomor acak

Untuk menggunakan sampling nomor acak, auditor harus mempunyai dasar untuk

menghubungkan nomor-nomor tertentu dengan setiap item dalam populasi. Kemudian, dengan

merajuk ke tabel nomor-nomor acak, pemilihan nomor tersebut dapat dilakukan dengan memilih

item-item yang akan menjadi sampel.

b. Sampling sistematis

Sampling sistematis terdiri dari pemilihan setiap item ke-n dalam populasi dari satu atau

lebih item awal yang dipilih secara acak. Interval antara item-item biasanya dianggap sebagai

interval lompatan. Ketika menggunakan metode pemilihan sistematis, auditor harus menandai

adanya kemungkinan pola berputar dalam populasi yang serupa dengan interval lompatan.

MERANCANG ATRIBUT SAMPEL STATISTIK UNTUK PENGUJIAN

PENGENDALIAN

Langkah-langkah dalam rencana sampling statistic untuk pengujian pengendalian adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan tujuan audit

2. Menentukan populasi dan unit yang sampling

Page 16: Artikel Seminar

3. Menspesifikasi atribut-atribut yang dikehendaki

4. Menentukan ukuran sampel

5. Menentukan metode pemilihan sampel

6. Melaksanakan rencana sampling

7. Mengevaluasi hasil sampel.

Menentukan Tujuan Audit

Tujuan menyeluruh dari pengujian pengendalian adalah untuk mengevaluasi efektivitas

rancangan dan operasi pengendalian intern. Satu atau lebih rencana sampling atribut dapat

dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian yang benrkaitan dengan kelompok

transaksi tertentu

Menentukan Populasi dan Unit Sampling

Dalam atribut sampel statistic untuk pengujian pengendalian, populasi (population) merupakan

kelompok transaksi yang diuji.Auditor harus menentukanbahwa penyajian secara fisik atas

populasi tersebut adalah sesuai tujuan rencananya.

Menspesifikasi Atribut-Atribut yang Dikehendaki

Atribut (attribute) harus ditunjukan untuk setiap pengendalian yang diperlukan untuk

mengurangi risiko pengendalian atas sebuah asersi. Jika pengendalian tersebut masryarakat

departemen kredit untuk menyetujui kredit sebelum pengiriman, atributnya dapat disajikan

sebagai : “persetujuan kredit oleh personel departemen kredit yang di otorisasi”.

Page 17: Artikel Seminar

Menentukan Ukuran Sampel

Dalam menentukan ukuran sampel untuk setiap atribut atau pengendalian yang diuji, auditor

harus menspesifikasi pengurutan nilai setiap factor-faktor berikut :

1. Risiko atas perkiraan risiko pengendalian yang terlalu rendah

2. Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi

3. Tingkat penyimpangan populasi yang di harapkan

Disamping itu, pada saat sampling dari populasi kecil (kurang dari 5.000 unit), ukuran sampel

tersebut harus diperkiran sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut dalam bagian akhir.

Risiko atas Penilaian Risiko Pengendalian Yang Terlalu Rendah

sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dua jenis risiko sampling yang berkaitan dengan

pengujian pengendalian :

1. Risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terrlalu tinggi, yang berhubungan dengan

efisiensi audit

2. Risiko atas penilaian resiko pengendalian yang terlalu rendah, yang berhubungan dengan

efektivitas audit.

Akibat adanya konsekuensi serius potensi yang berkaitan dengan ketidakefisiensi audit dank

arena pengujian pengendalian merupakan sumber utama bukti mengenai penyimpangan,

auditor menginginkan untuk mempertahankan risiko atas penilaian risiko pengendalian yang

terlalu rendah pada level yang rendah.

Tingkat Penyimpangan yang Dapat Ditoleransi

Page 18: Artikel Seminar

Tingkat Penyimpangan yang Dapat Ditoleransi (tolerable deviation rate) adalah tingkat

maksimum penyimpangan pengendalian yang mana auditor tetap menerima dan masih

menggunakan risiko pengendalian yang direncanakan. Dalam memutuskan tingkat yang

dapapt di toleransi, auditor harus mempertimbangkan hubungan setiap penyimpangan dengan

1. Catatan akuntansi yang sedang di uji

2. Beberapa pengendalian intern yang berkaitan

3. Tujuan evaluasi auditor

Tingkat Penyimpangan Populasi yang Diharapkan

Auudiitor menggunakan satu atau lebih dari hal-hal berikut untuk mengestimaasi tingkat

penyimpangan populasi yang diharapkan (expected population deviation rate) untuk setiap

pengendalian :

1. Tingkat penyimpangan sampel tahun lalu, yang disesuaikan berdasarkan pertimbangan

auditor dengan perubahan tahun berjalan dalam efektivitas pengendalian.

2. Estimasi berdasarkan penilaian awal tahun berjalan atas pengendalian tesebut

3. Tingkat yang ditemukan dalam sampel pendahuluan atas 50 item yang diperkirakan.

Ukuran Populasi

ukuran populasi (Population size) mempunyai sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh

terhadap ukuran sampel.

MEMBUAT ATRIBUT SAMPEL SECARA STATISTIK DAN MENGEVALUASI

HASIL-HASILNYA

Page 19: Artikel Seminar

Melaksanakan Rencana sampling

Metelah rencana sampling dirancang, item-item sampel di pilih dan diuji untuk menentukan sifat

dan penyimpanan dari pengendalian.Penyimpanan meliputi kesalahan dokumen, tidak ada inisial

yang menunjukkan kinerja pengendalian, ketidaksesuaian dalam dokumen dan cacatan yang

berkaitan, tidak adany aharga dengan pengerjaan kembali (reperformance) oleh auditor.

Jika unit sampling adalah dokumen, maka audtor dapat memilih jumlah yang lebih besar dari

yang di butuhkan.Jumlah ‘’ekstra’’ tersebut digunakan sebagai pengganti apabila ada dokumen

yang dibatalkan atau item yang dipilih yang tidak dapat digunakan dalam sampel yang

dibutuhkan.Item yang tidak dapat diterapkan tersebut terjadi pada aat pengendalian atau atribut

tidak ada dalam item yang dipilih. Sebagai contoh, jika atribut yang di uji adalah ‘’adanya

penerimaan laporan untuk mendukung voucher,’’ maka voucher untuk pembayaran tagihan

bulanan atas jasa fasilitas umum tidak akan dapat diterapkan, karena laporan penerimaan tidak

dibuat untuk jasa. Dengan demikian, voucher akan di gantikan oleh jumlah ekstera dalam

membuat rencana sampel.

Mengevaluasi Hasil Sampel

Penyimpanan yang ditemukan dalam sampel harus ditabulasi, diringka, dan

dievaluasi.Pertimbangan prefesional diperklukan dalam mengevaluasi faktor-faktor utama pada

kesimpulan menyeluruh.

Tingkat Penyimpanan Sampel (sample deviation rate) untuk setiap pengendalian yang diuji

dihitung dengan membagi jumlah penyimpanan yang ditemukan dengan ukuran sampel yang

diuji.Tingkat tersebut merupakan estimasi terbaik auditor atas tingkat penyimpanan aktual dalam

populasi.

Page 20: Artikel Seminar

Batas penyimpanan atas (upper deviation limit) menunjukkan tingkat penyimpanan atas dalam

populasi berdasarkan jumlah penyimpangan yang ditemukan dalam sampel. Batas atas tersebut

dinyatakan dalam dalam bentuk persentase, dan terkadang dianggab sebagai batas ketepatan

atsa yang dapat dicapai (achieved upper precision limit) atau tingkat penyimpangan populasi

maksimum (maximum population deviation rate).

Jika ukuran sampel yang digunakan tidak tmapak dalam tabel evaluasi tersebut, auditor dapat :

(1) menggunakan ukuran sampel terbesar dalam tabel, selama tidak melebihi ukuran sampel

yang digunakan,

(2) melakukan interpolasi,

(3) memperolehnya dari tabel yang lebih lengkap, atau

(4) menggunakan program komputer yang akan menghasilkan batas atas untuk beberapa ukuran

sampel.

Batas penyimpangan atas yang ditentukan dari tabel secara implisit termasuk cadangan risiko

sampling.Dengan demikian, bats penyimpangan atas dapat digunakan untuk menentukan apakah

sampel mendukung risiko pengendalian yang direncanakan. Jika batas penyimpangan atas

kurang dari atau sama dengan tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi dalam merancang

sampel, hasilnya mendukung risiko pengendalian yang direncanakan; jika sebaliknya, hasilnya

tidak mendukug risiko pengendalian yang direncanakn.

Menentukan Cadangan untuk Risiko Sampling Ingat bahwa risiko sampling berkaian dengan

kemungkinan bahwa sampel yang diperoleh secara layak tidak selalu mencerminkan

populasinya. Sebaimana yang ditunjukkan diatas, evaluasi dapat dilakukan tanpa menghitung

cadangan untuk risiko samping secara eksplisit. Akan tetapi, pengetahuan bagaimana cadangan

Page 21: Artikel Seminar

ditentukan dapat membantu proses evaluasi. Cadangan risiko sampling (allaowance for

sampling risk) yang ditambahkan pada tingkat penyimpagan sampel merupakan batas

penyimpangan atas yang akan melebihi

Mempertimbangkan Aspek Penyimpangan Kualitatif, setiap penyimpangan yang terjadi pada

pengendalian harus dianalisis untuk menentukan hakikat penyimpangan dan sebab-sebabnya.

Menarik Kesimpulan Secara Menyeluruh, auditor menggunkan hasil-hasil dari sampel

tersebut, pengetahuan tentang lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi, dan pertimbangan

professional untuk membuat penilaian akhir atas risiko pengendalian untuk pengandalian yang

dicerminkan oleh atribut-atribut yang tercakup dalam rencana sampling. Penilaian tersebut

kemudian digunakan untuk menilai risiko pengendalian atas asersi laporan keuangan relevan

yang dipengaruhi oleh kelompok transaksi yang diuji.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN LAINNYA

Sampling Penemuan

Sampling penemuan adalah bentuk dari sampling atribut yang dirancang untuk

menemukan sedikitnya satu pengecualian jika tingkat penyimpangan dalam populasi sama atau

diatas tingkat yang ditentukan. Sampling penemuan bermanfaat ketika auditor :

a. Sedang menguji sebuah populasi besar yang terdiri dari item-item berisi proporsi risiko

pengendalian yang sangat tinggi

b. Curiga bahwa telah terjadi ketidaksesuaian dengan ketentuan

Page 22: Artikel Seminar

c. Mencari bukti tambahan dalam sebuah kasus untuk menentukan apakah ketidaksesuaian

dengan ketentuan merupakan kejadian yang terisolasi atau bagian dari pola yang

berulang-ulang

Membuat sampel mencakup penggunaan kembali item-item yang dipilih untuk sampel tersebut

dan melakukan pengujian pengendalian berdasarkan sampel-sampel tersebut. Pengevaluasian

hasil-hasilnya mencakup penentuan mengenai ada tidaknya sampel yang mendukung risiko

pengendalian yang direncanakn berdasarkan frekuensi penyimpanan dari pengendalian yang

diobservasi dalam sampel tersebut.

Page 23: Artikel Seminar