Artikel Nonpenelitian - PENERAPAN SISTEM 3D VISUALIZATION LEARNING DALAM PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS
-
Upload
rizka-rahmania-ameilia -
Category
Documents
-
view
95 -
download
0
description
Transcript of Artikel Nonpenelitian - PENERAPAN SISTEM 3D VISUALIZATION LEARNING DALAM PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS
![Page 1: Artikel Nonpenelitian - PENERAPAN SISTEM 3D VISUALIZATION LEARNING DALAM PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012314/557213bd497959fc0b92e7d8/html5/thumbnails/1.jpg)
1. Judul:
PENERAPAN SISTEM 3D VISUALIZATION LEARNING DALAM
PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS
2. Nama penulis:
Rizka Rahmania Ameilia
3. Abstrak:
Autis merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai gangguan dan
keterlambatan dalam bidang kognitif bahasa, perilaku, komunikasi, interaksi sosial. Diperlukan
suatu terapi atau metode belajar yang tepat bagi anak autis guna menumbuhkembangkan
kemampuan visual serta kecerdasan mereka. Salah satu metode pembelajaran berbasis teknologi
yang bisa diterapkan yakni melalui 3D Visualization Learning. Dengan menjadikan gambar
bergerak ini kedalam bentuk 3D, anak autis akan lebih mudah dalam menerima pembelajaran.
4. Kata Kunci: Autis, 3D, Visualization Learning, metode pembelajaran.
5. Pendahuluan:
Di berbagai negara, setiap tahun angka kejadian autisme meningkat pesat. Sejak 1980 di
Kanada dan Jepang pertambahan jumlah anak yang terkena gangguan autis mencapai 40 persen. Di
Inggris pada awal tahun 2002 bahkan dilaporkan angka kejadian autis meningkat sangat pesat,
dicurigai 1 diantara 10 anak menderita autisma. (04/09/2006, Dr. Widodo Judarwanto SpA).
Data terbaru dari Centre for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan,
kini 1 dari 110 anak di sana menderita autis. Angka ini naik 57 persen dari data tahun 2002 yang
memperkirakan angkanya 1 dibanding 150 anak.
Di Indonesia, tren peningkatan jumlah anak autis juga terlihat, meski tidak diketahui pasti
berapa jumlahnya karena pemerintah belum pernah melalukan survei. Namun coba kita telusuri,
jika diestimasikan bahwa jumlah anak usia dini di Indonesia sekitar 20 persen saja, berarti jumlah
anak Indonesia 65 juta jiwa dari sekitar 280 juta total penduduk Indonesia, berarti jika perseribu
anak salah satunya adalah autis, jumlah anak dengan gangguan autis berjumlah sekitar 65.000 anak.
Bahkan Dr. Widodo pada tahun 2006, menyatakan bahwa diperkirakan jumlah anak autis di
Indonesia dapat mencapai 150-200 ribu orang. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah
2,6 - 4 : 1, namun anak perempuan yang terkena akan menunjukkan gejala yang lebih berat.
1
![Page 2: Artikel Nonpenelitian - PENERAPAN SISTEM 3D VISUALIZATION LEARNING DALAM PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012314/557213bd497959fc0b92e7d8/html5/thumbnails/2.jpg)
Perhatian pemerintah sendiri terhadap penyandang autis dinilai masih minim. Anak-anak
penyandang autis yang cenderung meningkat jumlahnya perlu mendapat perhatian secara serius
dalam pendidikan. Sama seperti anak normal pada umumnya, anak autis juga memiliki hak untuk
mendapatkan pendidikan yang layak baginya.
Metode belajar yang tepat bagi anak autis disesuaikan dengan usia anak serta, kemampuan
serta hambatan yang dimiliki anak saat belajar, dan gaya belajar atau learning style masing-masing
anak autis. Metode yang digunakan biasanya bersifat kombinasi beberapa metode. Banyak,
walaupun tidak semuanya, anak autis yang berespon sangat baik terhadap stimulus visual sehingga
metode belajar yang banyak menggunakan stimulus visual diutamakan bagi mereka. Pembelajaran
yang menggunakan alat bantu sebagai media pengajarannya menjadi pilihan. Alat bantu dapat
berupa gambar, poster-poster, bola, mainan balok, dll. Hal ini dilakukan selain untuk melatih daya
ingat juga untuk mengenal benda-benda sekitar mengingat anak autis secara umum memiliki
kemampuan yang menonjol di bidang visual.
Salah satu penggunaan teknologi informasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan bagi
anak-anak autis yaitu sistem 3D Visualization Learning. Dengan kemajuan teknologi yang didorong
oleh tuntutan untuk mendapatkan informasi yang selengkap-lengkapnya, kebanyakan modalitas saat
ini telah menyediakan informasi gambar tiga dimensi (3D) bahkan gambar dinamik (disebut juga
sebagai 4D) yang sangat detil. Dengan demikian, metode pembelajaran 3D Visualization Learning
diharapkan dapat menjadi alat bantu belajar bagi anak autis agar mereka lebih mudah dalam
menerima pembelajaran.
6. Bagian Inti:
Saat ini sudah banyak terapi yang diberikan kepada anak-anak autis untuk membantu
meningkatkan kecerdaan mereka. Metode belajar anak autis juga sudah banyak berkembang, hal ini
disesuaikan menurut tingkatan kondisi si anak seperti derajat keparahan, serta tingkat kemampuan
yang dimilikinya saat itu.
Sementara itu, kemajuan dunia Computer Graphic khususnya 3D Animasi telah
berkembang dengan sangat pesat saat ini. Telah banyak elemen-elemen maupun hiburan-hibuan di
masyarakat yang menggunakan 3D Animasi ini, seperti film, iklan di media elektronik maupun
media cetak. Bahkan sudah banyak sistem pendidikan yang menggunakan animasi 3D untuk
membuat peserta didik merasa lebih tertarik dan mudah dalam belajar.
Metode pembelajaran 3D Visualization Learning ini dikembangkan utamanya ditujukan
bagi anak penderita autis agar mereka lebih mudah dalam proses belajar. Animasi berbasis 3
2
![Page 3: Artikel Nonpenelitian - PENERAPAN SISTEM 3D VISUALIZATION LEARNING DALAM PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012314/557213bd497959fc0b92e7d8/html5/thumbnails/3.jpg)
dimensi diharapkan mampu merangsang kemampuan visual mereka sehingga kecerdasan mereka
pun bisa ditingkatkan.
Dalam penerapan sistem 3D Visualization Learning bagi anak autis ini membutuhkan
partisipasi dari berbagai pihak. Utamanya pemerintah melalui Departemen Sosial. Selain
memberikan terapi gratis bagi penyandang autis, dapat pula memberikan penyuluhan serta
pengarahan kepada masyarakat mengenai autisme dan tindakan tepat dalam menangani serta terapi-
terapi dan metode pembelajaran yang bagaimanakah yang bisa meningkatkan kemampuan anak-
anak autis agar mereka dapat merasakan kehidupan yang lebih baik layaknya anak normal lain.
Selain itu juga diperlukan partisipasi dari ahli grafika komputer untuk pengembangan teknologi
animasi tiga dimensi ini agar lebih mudah dalam penerapannya baik bagi pengajar maupun bagi
anak autis. Diperlukan pula peran serta dari masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak
autis dalam memberikan dorongan moril dan kasih sayang dan bukan dengan membedakan mereka
dengan anak normal lain.
Rekayasa terhadap obyek 2D menjadi obyek 3D dilakukan melalui representasi grafika
komputer 3D (3D computer graphics) dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan
dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. Grafika komputer 3D sering disebut
sebagai model 3D. Namun, model 3D ini lebih menekankan pada representasi matematis untuk
objek 3 dimensi. Data matematis ini belum bisa dikatakan sebagai gambar grafis hingga saat
ditampilkan secara visual pada layar komputer atau printer. Proses penampilan suatu model
matematis ke bentuk citra 2D biasanya dikenal dengan proses 3D rendering.
Rendering merupakan salah satu sub topik utama dalam 3D computer graphics. Dalam
bidang 3D graphics sendiri rendering harus dilakukan secara cermat dan teliti. Maka dari itu
terkadang dilakukan pre rendering sebelum rendering dilaksanakan. Pre rendering sendiri adalah
proses pengkomputeran secara intensif, yang biasanya digunakan untuk pembuatan film,
menggunakan graphics card dan 3D hardware accelerator untuk penggunaan real time rendering.
Melaui proses rendering ini, dibuatlah animasi 3D berisikan gambar-gambar bertema
edukasi untuk meningkatkan kemampuan visual anak autis sehingga kecerdasan mereka bisa
terangsang yang kemudian dikenal dengan 3D Visualization Learning. 3D Visualization Learning
ini tidak hanya berisi gambar yang tidak bergerak namun juga bisa berisi gambar-gambar bergerak
sehingga anak autis bisa lebih tertarik dalam mengikuti metode belajar ini. Selain itu, disisipkan
pula unsur audio serta permainan-permainan dimana permainan ini bisa disesuaikan dengan tingkat
derajat keparahan kondisi sang anak.
3
![Page 4: Artikel Nonpenelitian - PENERAPAN SISTEM 3D VISUALIZATION LEARNING DALAM PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012314/557213bd497959fc0b92e7d8/html5/thumbnails/4.jpg)
Anak autis seperti yang diketahui, mereka memiliki kemampuan yang menonjol dari sisi
visual. Oleh karenanya diperlukan metode belajar yang banyak menggunakan stimulus visual.
Pembelajaran yang menggunakan alat bantu sebagai media pengajarannya menjadi pilihan. Alat
bantu dapat berupa gambar, poster-poster, bola, mainan balok, dll. Penerapan sistem animasi 3D
dalam alat bantu pembelajaran bagi anak autis melalui gambar dan permainan akan semakin
merangsang kemampuan visual mereka dan kecerdasan mereka pun akan meningkat. Sehingga
besar kemungkinan anak autis yang sebelumnya tertutup dan cenderung hidup di dunianya sendiri,
diharapkan mampu berbaur dan berinteraksi sosial dengan anak normal lain.
7. Penutup:
Dari semua uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan sistem 3D
Visualization Learning kedalam metode pembelajaran bagi anak autis yang dilakukan dengan
memberikan efek animasi tiga dimensi kedalam alat bantu pembelajaran yaitu gambar dan
permainan, kemampuan visual anak tersebut diharapkan bisa meningkat sehingga kecerdasannya
pun juga bisa meningkat. Anak autis meskipun tidak dapat disembuhkan, namun dengan
peningkatan kecerdasan ia akan mampu berbaur dan bersosialisasi dengan anak normal lain
Bentuk pengimplementasian yang dilakukan adalah dengan memberikan efek tiga dimensi
terhadap gambar visual yang diberikan pada sistem pembelajaran anak autis. Rekayasa obyek 3D
dilakukan melalui representasi grafika komputer 3D (3D computer graphics) yang dilakukan
dengan menggunakan proses 3D Rendering. Penggunaan metode pembelajaran berbasis 3D
visualization ini dengan cara menerapkannya dalam pendidikan bagi anak autis dengan
menayangkannya secara langsung pada anak autis tersebut.
8. Daftar Rujukan:
Abdulah, Solaeman. 2011. Ini Dia Penyebab Anak Autis Sulit Hidup Normal. (Online).
(http://becauseofyou99.wordpress.com/2011/01/06/ini-dia-penyebab-anak-autis-
sulit-hidup-normal/).
Amalia, Rizki. 2011. Pendidikan Anak Autis. (Online). (http://tipsku.info/pendidikan-anak-
autis/).
Amran, Tania. 2011. Rendering. (Online). (http://www.3dlabz.com/3d-rendering.htm).
4
![Page 5: Artikel Nonpenelitian - PENERAPAN SISTEM 3D VISUALIZATION LEARNING DALAM PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012314/557213bd497959fc0b92e7d8/html5/thumbnails/5.jpg)
Autism Care Indonesia. 2011. Jumlah Anak Autis Meningkat Pesat. (Online).
(http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/210-jumlah-anak-autis-
meningkat diakses 1 Desember 2012: 21.23 WIB).
Istiyanto. 2008. Metode Penyembuhan Baru bagi Anak Autis. (Online).
(http://istiyanto.com/metode-penyembuhan-baru-bagi-anak-autis/ diakses 1
Desember 2012: 21.23 WIB).
Krida, Narendra. 2004. Jumlah Anak Autis Meningkat. (Online).
(http://narendrakrida.typepad .com/blog/2011/04/jumlah-anak-autis-meningkat.html
diakses 1 Desember 2012: 21.23 WIB).
Sarah. 2011. 3D Animation And Visual Effects Opportunities. (Online).
(http://vanartscollective.com/bright-career-opportunities-in-3d-animation-and-visual-
effects diakses 1 Desember 2012: 21.23 WIB).
Wikipedia. 2011. Autisme. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/ Autisme diakses 1 Desember
2012: 21.23 WIB).
Wikipedia. 2011. Grafika Komputer 3D. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/grafika-
komputer-3D diakses 1 Desember 2012: 21.23 WIB).
5