ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu...

15
ANALIS TER DI SU UNI i SIS PENGARUH PAJAK DAN RHADAP PENDAPATAN AS URAKARTA JAWA TENGAH ARTIKEL PUBL Di Susun oleh: DWI SETYANING B 300 100 002 FAKULTAS EKONOMI D NIVERSITAS MUHAMMADIY 2014 N RETRIBUSI DAERAH SLI DAERAH (PAD) H TAHUN 1991-2012 LIKASI : GRUM 2 DAN BISNIS YAH SURAKARTA

Transcript of ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu...

Page 1: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

DI SURAKARTA JAWA TENGAH TAHUN 1991

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

i

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

DI SURAKARTA JAWA TENGAH TAHUN 1991

ARTIKEL PUBLIKASI

Di Susun oleh:

DWI SETYANINGRUM

B 300 100 002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

DI SURAKARTA JAWA TENGAH TAHUN 1991-2012

ARTIKEL PUBLIKASI

Di Susun oleh:

DWI SETYANINGRUM

B 300 100 002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Page 2: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)
Page 3: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

iii

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

DI SURAKARTA JAWA TENGAH TAHUN 1991-2012

Dwi Setyaningrum

B 300 100 002

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak : Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Surakarta Jawa Tengah Tahun 1991-2012”. Tujuannya adalah untuk menganalisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, produk domestik regional bruto, dan pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan asli daerah di kota Surakarta tahun 1991-2012. Variabelnya meliputi pendapatan asli daerah sebagai variabel dependen, sedangkan pajak daerah, retribusi daerah, produk domestik regional bruto, dan pengeluaran pemerintah sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan data sekunder (time series) yang diperoleh dari badan pusat statistik (BPS) yang diolah dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Guna menguji kevaliditasan model maka dilakukan pengujian yaitu uji asumsi klasik (uji multikolinieritas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi), uji spesifikasi model (uji ramsey-riset), uji kebaikan model (uji f), uji validitas pengaruh (uji t), dan uji koefisien determinasi. Dari analisis data menunjukkan bahwa secara keseluruhan semuanya memiliki pengaruh yang signifikan namun ada beberapa variabel yang tidak berpengaruh yaitu produk domestik regional bruto (PDRB) Dari hasil tersebut, penulis menyarankan pemerintah harus lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah agar lebih maksimal lagi, dan untuk warga masyarakat umum diharapkan bisa menjadi warga negara yang baik dengan cara membayar pajak tepat waktu dan membayar retribusi sesuai dengan tarif yang berlaku atau yang telah ditentukan oleh PERDA. Keyword : Pendapatan asli daerah (PAD), Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Ordinary Least Square (OLS)

Page 4: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-undang No.25 Tahun 2000 tentang Program

Pembangunan Nasional 2000-2004, bahwa program penataan pengelolaan

keuangan daerah ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah

daerah dalam pengelolaan keuangan daerah secara profesional, efisien,

transparan dan bertanggung jawab. Sasaran yang ingin dicapai adalah semakin

meningkatnya proporsi pendapatan asli daerah secara signifikan dalam

pembiayaan bagi kegiatan pelayanan masyarakat dan pembangunan

Pelaksanaan pembangunan daerah pada dasarnya merupakan bagian

integral dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan

daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah di Indonesia. Dalam

pengembangan daerah sudah barang tentu dibutuhkan peningkatan

pendayagunaan, potensi daerah secara optimal. Undang-undang No. 32 Tahun

2004 Tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi

pengembangan otonomi daerah di Indonesia.

Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut UU No.25 Tahun

1999 adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam

wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber-sumber yang dapat digali

dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan terdiri dari hasil pajak daerah,

hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan

kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli daerah

yang sah.

Telah diketahui bahwa pemerintah daerah terdiri dari pemerintah propinsi

dan pemerintah kabupaten/kota seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 di mana tidak dikenal lagi pembagian daerah sebagai

daerah tingkat I dan daerah tingkat II. Pemerintah daerah hanya dibedakan

menjadi daerah propinsi dan daerah kabupaten/kota, tidak ada lagi daerah

kotamadya. Seperti halnya dengan pemerintah pusat yang menarik pajak untuk

membiayai kegiatannya, maka pemerintah daerah juga menarik pajak untuk

Page 5: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

2

membiayai kegiatan pemerintah daerah, di samping sumber-sumber pendapatan

lainnya.

Pendapatan daerah dapat berasal dari pendapatan asli daerah sendiri,

pendapatan asli daerah yang berasal dari pembagian pendapatan asli daerah,

dana perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,

pinjaman daerah, dan pendapatan daerah lainnya yang syah. Pendapatan asli

daerah terdiri dari pajak dan retribusi daerah, keuntungan perusahaan milik

daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan lain-lain pendapatan asli

daerah. Adapun yang dimaksud dengan pajak daerah hampir tidak ada bedanya

dengan pengertian pajak pada umumnya yaitu merupakan iuran wajib yang

dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada pemerintah (daerah) tanpa

balas jasa langsung yang dapat ditunjuk, yang dapat dipaksakan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penerimaan dari pajak ini

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

daerah.

Jenis-jenis pajak daerah yang menjadi sumber pendapatan pemerintah

tingkat propinsi adalah :

1. Pajak kendaraan bermotor

2. Bea balik nama kendaraan bermotor

3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor

4. Pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan

Jenis-jenis pajak daerah yang menjadi sumber pendapatan pemerintah

tingkat kabupaten/kota adalah :

1. Pajak hotel dan restoran

2. Pajak hiburan

3. Pajak reklame

4. Pajak penerangan jalan

5. Pajak pengambilan dan pengelolaan bahan galian golongan C

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan gambaran potensi

keuangan daerah pada umumnya mengandalkan unsur pajak daerah dan reribusi

daerah. Berkaitan dengan pendapatan asli daerah dari sektor retribusi, maka

Page 6: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

3

daerah dapat menggali potensi dari berbagai sektor yang terkait dengan

retribusi. Pemerintah menyadari bahwa sektor pajak dan retribusi daerah

merupakan sektor penyumbang terbesar dalam peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Menurut Robinson Tarigan (2004:63) Pajak yang dipungut dari

masyarakat terbagi atas pajak yang dipungut pemerintah pusat, pajak yang

dipungut oleh pemerintah propinsi, dan pajak yang dipungut pemerintah kota

atau kabupaten.

Dalam perekonomian ada beberapa indikator yang digunakan untuk

menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan daerah salah

satunya yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kondisi Pendapatan Asli Daerah

(PAD) di wilayah Surakarta dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang

berarti. Pada tahun 2005 sebesar 62,6 milyar, dan terus meningkat menjadi

96,1 milyar pada tahun 2008 sedangkan pada tahun 2012 bahkan lebih besar

dari tahun sebelumnya dan merupakan angka yang sangat besar kenaikannya

yaitu sebesar 231,6 milyar.

Sedangkan penerimaan pajak dan retribusi daerah Surakarta juga

mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari penerimaan pajak daerah pada

tahun 2006 sebesar 35,7 milyar dan naik menjadi 61,6 milyar pada tahun 2010.

Kenaikan ini juga terlihat pada penerimaan reribusi daerah yang mengalami

kenaikan dari 28,5 milyar pada tahun 2006 menjadi 41,5 milyar pada tahun

2010 (BPS Surakarta 2006-2012). Dari gambaran tersebut, penelitian ini akan

meneliti Analisis Pengaruh Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap PAD di

Surakarta dari tahun 1991-2012.

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pajak daerah

(PD), retribusi daerah (RD), produk domestik regional bruto (PDRB), dan

pengeluaran pemerintah (PP) berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah di

kota surakarta tahun 1991-2012.

Page 7: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

4

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pembangunan Daerah

Indonesia adalah negara berkembang dalam pelaksanaan pembangunan

tidak lain merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar,

terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini

berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau

kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik,

dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa (Siagian,1985:12).

2. Pembangunan Ekonomi Daerah

Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu untuk menjelaskan

pembangunan ekonomi suatu daerah secara komprehensif. Namun demikian,

ada beberapa teori yang secara parsial yang dapat membantu kita untuk

memahami arti penting pembangunan ekonomi daerah. Pada hakekatnya, inti

dari teori-teori tersebut berkisar pada dua hal, yaitu pembahasan yang berkisar

tentang metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori

yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi

suatu daerah tertentu (Arsyad, 1999).

3. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah adalah Pendapatan semua hak daerah yang

diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu

(UU.No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah), pendapatan daerah

berasal dari penerimaan dari dana perimbangan pusat dan daerah, juga yang

berasal daerah itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta lain-lain

pendapatan yang sah.

4. Pajak Daerah

Adapun yang dimaksud dengan pajak daerah iuran wajib yang dilakukan

oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang

seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemeintah

daerah dan pembangunan daerah (PP.65/2001:Ps.1). Pajak daerah dapat disebut

Page 8: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

5

pula pajak regional ialah pungutan-pungutan yang dikutip oleh pemerintah

regional dengan kewenangan hukum yang manapun (Davey, 1988;30)

5. Retribusi Daerah

Yang dimaksud dengan retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai

pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau

diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan

(M.Suparmoko,2002). Sedangkan menurut Abdul Halim (2004:121)”Retribusi

dapat diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai

akibat adanya kontraprestasi yang diberikan oleh Pemda tersebut didasarkan aas

prestasi/pelayanan yang diberikan Pemda didasarkan atas peraturan yang

berlaku”.

6. Produk domestik regional bruto (PDRB)

Pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistik (2008:8) yaitu jumlah

nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam suatu wilayah

atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.

7. Pengeluaran Pemerintah

Dalam penggunaannya, belanja daerah dipriorotaskan untuk

melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau

kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang

ditetapkan berdasarkan ketentuan perundangan.(Abdul Halim 2014, 227).

METODE PENELITIAN

1. Regresi linier berganda

Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linier

berganda. Analisis regresi merupakan studi dalam menjelaskan dan

mengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel)

dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel) dengan tujuan untuk

mengestimasi atau meramalkan nilai peubah tak bebas didasakan pada nilai

peubah bebas yang diketahui (Gujarati,1999)

Untuk menguji pengaruh penerimaan pajak daerah, retribusi daerah,

PDRB,dan pengeluaran pemerintah digunakan analisis Regresi Linier Berganda

Page 9: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

6

dengan metode OLS (Ordinary Least Square) menggunakan model awal yang

telah ditetapkan kemudian diuji terhadap kemungkinan terjadinya

multikolinieritas.

Model penelitian ini diformulasikan hubungan atau fungsi sebagai berikut:

PADt = β0 +β1PDRB+ β2PDt+β3ReDt+β4PPt+ Ut

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam penelitian

tersebut baik atau tidak dan apakah penelitian ini valid atau tidak, maka

dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas, uji normalitas, dan uji autokorelasi.

3. Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey-Reset)

Untuk menguji asumsi CLRM tentang linearitas model, sehingga sering

disebut juga sebagai linearitas model. Pada penelitian ini digunakan uji Romsey

Reset yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau

general test of specification error.

4. Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen digunakan uji t. Uji statistik ini bertujuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

secara dua sisi (two tail)

5. Uji Kebaikan Model (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis

atau tidak

6. Uji Determinasi (R 2 )

Nilai koefisien determinasi R 2 menunjukkan prosentase total variasi

variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model.

ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. Regresi linier berganda

Hasil estimasi berdasarkan perilaku data time series dengan pendekatan

model analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary

Page 10: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

7

Least Square (OLS). Pengeolahan data menggunakan program komputer

Eviews. Pembahasan dan analisis menggunakan uji secara statistik maupun

secara ekonometri. Hasil analisis regresi tersebut apabila ditulis dalam bentuk

persamaan linier menjadi:

PADt = β0 +β1PDt+ β2ReDt+β3PDRBt+β4PPt+ Ut

PADt=(8.99000000)+(1,045012) PD+(1,004483) RED - (1199.460)

PDRB+(0.025201) PP+ Ut

Keterangan :

α : 0,01

2. Uji asumsi klasik

a. Multikolinieritas

Dari hasil Uji Multikolinieritas dengan menggunakan Uji Klien

didapatkan hasil sebagai berikut:

R2 = 0,999076

R21 = 0,849389

R22 = 0,965513

R23 = 0,978744

R24 = 0,971228

Dari hasil perhitungan diatas tidak terdapat Ri2 < R2. Dengan demikian

berdasarkan hasil Uji Klein tidak ditemui masalah multikolinearitas yang

serius pada model statistik terpilih.

b. Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode Jarque Bera. Nilai χ²hitung 0,082526 ≤ 0,01sehingga H0

diterima.Kesimpulan : Distribusi Ut normal (hipotesis Null : distribusi

normal diterima)

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji white. Jika 0,0821 < 0,01 maka H0 diterima berarti

tidak ada masalah heteroskedatisitas dalam model.

Page 11: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

8

d. Autokorelasi

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan Durbin

Watson Test. Nilai DW hitung0,0192 > 0,01 Kesimpulan : H0 diterima

artinya tidak terjadi autokolerasi pada pengujian model

3.Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey-Reset)

Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi

CLRM tentang linearitas model, jika 0, 0702> 0,01 sehingga H0 diterima

Kesimpulan : model yang digunakan linier (spesifikasi model benar)

4. Uji Kebaikan Model (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis

atau tidak, jika Nilai signifikan statistik F sebesar 0,000 < 0,01, Ho ditolak.

Maka dapat disimpulkan bahwa model yang dipakai eksis sehingga dengan

demikian variabel Pajak Daerah, Retribusi Daerah, PDRB,Pengeluaran

Pemerintah secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kota Surakarta.

5. Uji validitas pengaruh (Uji t)

Uji statistik ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen secara dua sisi (two

tail).

- Variabel Pajak Daerah

Pada pengujian t menunjukkan bahwa signifikan ti sebesar 0,000 >

0,01 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Variabel Pajak Daerah memiliki

pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta

dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.

- Variabel Retribusi Daerah

Pada pengujian t menunjukkan signifikan ti sebesar 0,000 < 0,01 maka

jadi Ho ditolak. Kesimpulan: Variabel Retribusi Daerah memiliki

pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta

dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.

Page 12: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

9

- Variabel Produk Domestik Regional Bruto

Pada pengujian t menunjukkan signifikan ti sebesar 0,1746 > 0,01

maka Ho diterima. Kesimpulan: Variabel PDRB Perkapita tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota

Surakarta dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.

- Variabel Pengeluaran Pemerintah

Pada pengujian t menunjukkan signifikan ti sebesar 0,0027 > 0,01

maka Ho ditolak. Kesimpulan: Variabel Pengangguran memiliki

pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta

dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.

6.Uji Determinasi

Koefisien determinasi menyatakan proporsi atau presentasi tata varian

dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Nilai

R2 terletak antara 0 dan 1, jika R2, berarti garis regresi tersebut menjelaskan

100% variasi atau proporsi dan variabel dependen. Dari hasil estimasi

persamaan tersebut besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,999 Artinya

99,9% variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa regresi berganda dengan metode Ordinary Least

Square (OLS) tentang pengaruh variabel Pajak daerah, Retribusi Daerah, PDRB,

dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pendapatan Asli Daerah, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

- Berdasarkan Hasil pengujian asumsi klasik untuk uji multikolinieritas bahwa

variabel Pajak Daerah, Retribusi Daerah, PDRB, dan Pengeluaran

Pemerintah tidak ditemukannya adanya masalah multikolinieritas . Untuk

uji heteroskedastisitas tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas

dalam model. Dalam uji autokorelasi juga tidak ditemukan terdapat

autokorelasi. Pada uji normalitas data berdistribusi normal.

- Uji kebaikan model, pada uji F menunjukkan model yang digunakan eksis,

sehingga dengan demikian Pajak daerah, Retribusi Daerah, PDRB, dan

Page 13: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

10

Pengeluaran Pemerintah berpengaruh terhadap paendapatan asli daerah Kota

Surakarta

- Dari hasil uji validitas pengaruh (Uji t), diketahui bahwa variabel Pajak

Daerah, Retribusi Daerah, dan Pengeluran Pemerintah memiliki pengaruh

signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota

Surakarta. Sedangkan variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli

Daerah di Kota Surakarta.

- Uji kebaikan model, pada R2 (Koefisien Determinasi Majemuk)

menunjukkan variasi peningkatan PAD tahun 1991 – 2012 dapat dijelaskan

oleh variasi variabel Pajak daerah, Retribusi Daerah, PDRB, dan

Pengeluaran Pemerintah dalam model statistik.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Dina.2010.”Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah(Studi Empiris Pada Propinsi Bengkulu)”.Skripsi: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anonim. Undang-undang No.25 Tahun 1999 Tentang Pendapatan Asli Daerah. Anonim.1999.Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Pasal 79 Tentang Keuangan

Daerah. Anonim.2004.Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah. Anonim.Undang-undang No.25 tahun 2000 tentang”Program Pembangunan

Nasional Tahun 2000-2004”. Badan Pusat Statistik.”Surakarta Dalam Angka”.Surakarta. Davey, K.J.1998, Pembiayaan Pemerintah Daerah, Penerjemah: Amanullah, dkk

UI-Press, Jakarta. Devas, Nick, Brian Binder, Anne Both, Kenneth Davey.1989, Keuangan Pemerintah

Daerah di Indonesia, Penerjemah : Masri Maris, Ui-Press, Jakarta. Gujarati.2004.”Ekonometrika Dasar”.Jakarta: Erlangga.

Page 14: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

11

Koswara, E.2000. Menyongsong Pelaksanaan Otonomi daerah Berdasarkan Undang-

undang Nomor 22 Tahun 1999: Suatu Talahan dan Menyangkut Kebijakan 1-Pelaksanaan dan Kompleksitasnya, CSIS XXIX No.1,51-52.Jakarta.

Kurniawan, Septian Dwi.2010.”Pengaruh Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah

Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di kab. Ponorogo”.Skripsi:Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana malik Ibrahim Malang.

Mangkoesoebroto Guritno.1994.”Ekonomi Publik”.Edisi3.Yogyakarta:BPFE-

Yogyakarta. Miyasto.1998.Reformasi Pajak dan Retribusi Daerah,Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Politik, Vol.2(4),Oktober, hlm.71-84. Munawir Slamet.1998.”Perpajakan”.Edisi1.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta. Musgrave, Richard A, and Peggy B.Musgrave, 1993. Keuangan Negara – Dalam

Teori dan Praktek, Edisi kelima, Alih Bahasa: Alfonsus Sirait, dkk. Erlangga, Jakarta.

Nugroho Hendri.2012.”Analisis Pengaruh Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kab.Sleman 1989-2009”.Skripsi:Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nugroho, Riant.2000. Otonomi Desentralisasi Tanpa Revolusi, Kajian dan Kritik

atas Kebijakan Desentralisasi di Indonesia, PT. Elek Media Komputindo,Jakarta.

Setyawan, Adhi.2012.”Analisis Pengaruh Retribusi Parkir KendaraanTerhadap

Pendapatan Asli Daerah(PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1990-2010”.Skripsi:Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakara.

Sufraeni, Dewi.2010.”Tinjauan Atas Efektifitas Pajak Parkir dan Kontribusinya

Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Daerah Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung”.Skripsi:Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Sukirno, Sadono.2008.”Makroekonomi Teori Pengantar”Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada-Jakarta. Suparmoko,M.2000.”Keuangan Negara dalam teori dan praktek”edisi

5.Yogyakarta.BPFE-YOGYAKARTA. Suparmoko,M.2002.”Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan

Daerah”edisi 1.Yogyakarta;Andi Yogyakarta.

Page 15: ARTIKEL PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/31675/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel)

12

Sutrisno.2002.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak

Daerah Kab.Semarang”.Tesis.Program PascaSarjana Magister Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan.Universitas Diponegoro.

Utomo, Yuni Prihadi.2012.”Buku Praktek komputer Statistik 2

Eviews”.Surakarta:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widayat, Wahyu.1994.”Maksimalisasi Pendapatan Asli Daerah Sebagai Kekuatan

Ekonomi Daerah”,Jurnal Akuntansi dan Manajemen, STIE-YKPN,Vol.VI,23-47,Yogyakarta.