Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

9
Laboratorium Makropaleontologi 2012 Aplikasi Protozoa dalam Geologi Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “protos” artinya pertama dan “zoon” artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Terkadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa berbeda dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah. Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya Luthfian Azmi Ibadi 111.110.104 Plug 6 Page 1

description

contoh

Transcript of Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

Page 1: Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

Laboratorium Makropaleontologi 2012

Aplikasi Protozoa dalam Geologi

Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “protos” artinya pertama dan

“zoon” artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa

merupakan kelompok lain protista eukariotik. Terkadang antara algae dan

protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat

dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara

algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya

berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat

mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua

spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa

adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum

protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak

berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal

ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas

antara algae dan protozoa. Protozoa berbeda dari prokariot karena

ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari

algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak

aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak

dapat membentuk badan buah.

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah

satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh

sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain seperti :

membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.

Ciri-ciri umum Protozoa :

Organisme uniseluler (bersel tunggal)

Eukariotik (memiliki membran nukleus)

Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 6 Page 1

Page 2: Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

Laboratorium Makropaleontologi 2012

Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

Hidup bebas, saprofit atau parasit

Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup

Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela

Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia

atau flagen, memiliki membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya

ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan

adalah jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah.

Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan

membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan

setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan

inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya

menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya

bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan

sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka

terbentuk dua sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan

sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadaan kurang baik, misalnya

udara terlalu dingin atau panas atau kurang makanan, maka amuba akan

membentuk kista. Di dalam kista amuba dapat membelah menjadi amuba-

amuba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali,

maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar.

Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu

dan akan membelah diri seperti semula.

Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:

Rhizopoda (Sarcodina), alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu).

Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran

protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan

sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Jenis yang

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 6 Page 2

Page 3: Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

Laboratorium Makropaleontologi 2012

paling mudah diamati adalah Amoeba. Ektoamoeba adalah jenis Amoeba

yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba

proteus, Foraminifera, Arcella, dan Radiolaria. Entamoeba adalah jenis

Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba

histolityca, dan Entamoeba coli.

Klas Rhizopoda

Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan

dan vakuola kontraktil.

Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan

disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)

Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam

mulut radang gusi (Gingivitis)

Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya

minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut

tanah globigerina.

Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut

digunakan untuk bahan penggosok.

Flagellata (Mastigophora),alat geraknya berupa flagel (bulu

cambuk).Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga

sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 6 Page 3

Page 4: Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

Laboratorium Makropaleontologi 2012

Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis.

Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.

Zooflagellata.

Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas). Contohnya : Trypanosoma

gambiens, Leishmania Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

o Golongan phytonagellata

- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoadengan

ganggang)

- Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan

ganggang)

- Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila

terkena rangsangan mekanik)

o Golongan Zooflagellata, contohnya :

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 6 Page 4

Page 5: Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

Laboratorium Makropaleontologi 2012

- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan

penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) Þ lalat Tsetse (Glossina

sp.) Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai

Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ tsetse semak

- Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas

- Trypanosoma evansi Þ penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).

- Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar

- Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan

Ciliata (Ciliophora), alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata

ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang

digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih

pendek dari flagel. Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti

besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara

mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan

mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk

proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi

untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup

di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor,

Didinium, Vorticella, dan Balantidium coli.

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 6 Page 5

Page 6: Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

Laboratorium Makropaleontologi 2012

Paramaecium caudatum Þ disebut binatang sandal, yang memiliki dua

jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang

berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis

(osmoregulator).

Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif).

Cara reproduksi, aseksual Þ membelah diri, seksual Þ konyugasi.

Balantidium coli Þ menyebabkan penyakit diare.

Sporozoa, adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak

hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara

vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual)

disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Þ

Toxopinsma dan Plasmodium.. Tidak memiliki alat gerak khusus,

menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya.

Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex)

selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 6 Page 6

Page 7: Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

Laboratorium Makropaleontologi 2012

parasit pada manusia dan hewan. Contoh : Plasmodium falciparum,

Plasmodium malariae, Plasmodium vivax, dan Gregarina.

Jenis-jenisnya antara lain:

Plasmodiumfalciparum Þ malaria tropika Þ sporulasi tiap hari

Plasmodium vivax Þ malaria tertiana Þ sporulasi tiap hari ke-3 (48 jam)

Plasmodium malariae Þ malaria knartana Þ sporulasi tiap hari ke-4 (72

jam)

Plasmodiumovale Þ malaria ovale

Kegunaan dalam geologi

Filum Protozoa memiliki kegunaan sebagai :

Indikator lingkungan pengendapan

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 6 Page 7

Page 8: Artikel Kegunaan Protozoa Dalam Geologi

Laboratorium Makropaleontologi 2012

Dalam hal ini, Foraminifera sp. sangat berguna dalam menetukan lingkungan

pengendapan yang mana Foraminifera sp. berada pada lingkungan yang

tertentu sehingga dapat dijadikan sebagai penentu lingkungan

pengendapan.

Sebagai penunjuk adanya minyak bumi

Fosil Foraminifera sp. dapat menjadi petunjuk keberadaan minyak bumi.

Sebagai korelasi

Fosil-fosil Filum Protozoa dapat dijadikan sebagai korelasi keadaan geologi

suatu wilayah.

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 6 Page 8