Artikel Ilmiah Non Penelitian
-
Upload
dina-nofirna-unp -
Category
Documents
-
view
4.988 -
download
75
description
Transcript of Artikel Ilmiah Non Penelitian
![Page 1: Artikel Ilmiah Non Penelitian](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072921/54659941af795999238b553e/html5/thumbnails/1.jpg)
PENTINGNYA SARAPAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR
SISWA DI SEKOLAH
Dina Nofirna
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada zaman modern ini pendidikan sangat penting untuk kemajuan peradaban
masyarakat di dunia ini. Karena dengan adanya kemajuan peradaban, maka manusia akan
hidup lebih nyaman dan tentram.
Namun, ada beberapa kendala dalam mencapai kesuksesan dalam belajar. Salah
satunya yaitu kurangnya persiapan masyarakat untuk menerima pendidikan. Persiapan
dalam menerima pendidikan ada beberapa macam, salah satunya adalah waktu.
Ketidaksiapan masyarakat dalam memulai waktu pembelajaran. Yaitu ketika siswa
dituntut untuk memulai waktu belajar dengan batas waktu yang padat, maka siswa akan
melupakan hal-hal yang kecil, contohnya saja sarapan. Padahal dari hal kecil ini kita bisa
mengalami efek yang cukup besar terhadap konsentrasi siswa dalam belajar.
Sarapan sangat penting bagi seseorang terutama bagi anak-anak dan remaja karena
bukan hanya memberi energi untuk memulai hari yang baru, tetapi juga mempunyai
fungsi di bidang lain, termasuk mengontrol berat badan dan performance kognitif
(Zelman, M, 2007).
Oleh karena itu, saya tertarik untuk membuat artikel ilmiah yang berjudul
“pentingnya sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah”.
![Page 2: Artikel Ilmiah Non Penelitian](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072921/54659941af795999238b553e/html5/thumbnails/2.jpg)
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah dirumuskan sebagai berikut:
“bagaimana pentingnya sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah?”
PEMBAHASAN
A. Sarapan
1. Pengertian Sarapan
Kata sarapan dalam KBBI (2002 : 999) berasal dari kata sarap yang diberi
akhiran –an, kata sarap atau menyarap adalah kata kerja yang berarti makan
sesuatu pada pagi hari. Dalam bahasa Inggris disebut “Break Fast”.1
Kemudian setelah diberi akhiran –an menjadi kata benda, memiliki arti
makanan pada pagi hari.2
Menurut definisi yang telah dikemukakan di atas, sarapan merupakan
makanan yang dikonsumsi di pagi hari. Bila dilihat dari kebiasaan masyarakat
mengatakan kalimat tersebut, sarapan dapat memiliki 2 definisi yaitu kata
benda yakni makanan yang dikonsumsi dan kata kerja yaitu kegiatan
mengkonsumsi atau memakan makanan di pagi hari. Contoh kalimat yang
biasa diungkapkan masyarakat adalah “sarapan terlebih dahulu sebelum
beraktivitas”. Jadi sarapan dapat diartikan sebagai memakan makanan di pagi
hari sebelum beraktivitas atau melakukan kegiatan.
2. Fungsi dan Manfaat Sarapan
Fungsi sarapan bagi tubuh layaknya fungsi makanan bagi tubuh manusia
yakni sebagai pemasok energy dan sumber tenaga untuk melakukan aktivitas,
pertumbuhan, dan pemeliharaan jaringan tubuh, serta mengatur proses tubuh.
Menurut ahli gizi dari akademi gizi Bogor, Tuti Soenardi, sarapan pagi
berfungsi untuk menghsilkan energy.3
Menurut Khomsan (2004), sarapan pagi dapat memberikan manfaat bagi
tubuh yaitu : Sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap
digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Kadar gula darah yang
terjamin normal menyebabkan gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik
sehingga berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas. Sarapan pagi
![Page 3: Artikel Ilmiah Non Penelitian](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072921/54659941af795999238b553e/html5/thumbnails/3.jpg)
dapat memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Ketersediaan zat gizi
ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh.
Sedangkan manfaat sarapan di antaranya adalah untuk memelihara
ketahanan tubuh, agar dapat bekerjaatau belajar dengan baik, membantu
memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan materi
pelajaran, serta membantu mencukupi zat gizi.
1
B. Konsentrasi Belajar
Kosentrasi belajar berasal dari kata konsentrasi dan belajar. Hornby dan
Siswoyo (1993:69) mendefinisikan konsentrasi (concentration) adalah pemusatan
atau pengerahan (perhatiannya ke pekerjaannya atau aktivitasnya). Hamalik
(1995:36) mendefinisikan belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Sejalan dengan
perumusan itu, berarti pula belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Tabrani dkk. (1989:8) menambahkan definisi belajar dalam arti luas ialah
proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau,
lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang
terorganisasi. Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau
pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah
pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam
bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan
1S. Wojowasito, Kamus Umum Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, Cet. VI, hlm. 315, Bandung2Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet.II, hlm. 9993Dad, Sarapan Itu Penting, dalam Warta Kota, Jakarta
![Page 4: Artikel Ilmiah Non Penelitian](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072921/54659941af795999238b553e/html5/thumbnails/4.jpg)
nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang
studi.
C. Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Sekolah
Pakar gizi, Dr. Leane, M.Sc menyebutkan menu sarapan hendaknya memiliki
komposisi gizi cukup dan seimbang. Leane mengingatkan pentingnya sarapan sebagai
makanan pertama yang masuk ke dalam perut setelah sepanjang malam tidur.
Makanan inilah yang kemudian diandalkan sebagai cadangan energi untuk
kelangsungan aktivitas anak di rumah atau di sekolah. Sarapan memasok kebutuhan
energi cukup besar ke dalam tubuh, sekitar 35 persen. Kalau pola makannya empat
kali sehari, maka sarapan memasok 25% kebutuhan energy. (Leane, dalam Tabloid
Nova : 2011)
Sarapan juga berperan melindungi tubuh terhadap dampak negatif kondisi
perut kosong selama berjam-jam. Karena kadar gula darah hanya mampu bertahan
hingga 2 jam. Setelah itu, yang bersangkutan mesti mengisi perutnya kembali agar
tubuhnya bisa beraktivitas secara optimal. Jika tidak, maka pasokan energi glukosa
bagi otak bisa terganggu.
Kalau kebiasaan buruk tidak sarapan dipertahankan, bukan tidak mungkin
anak akan menunjukkan gejala hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah). Gejalanya
antara lain rendahnya kemampuan berkonsentrasi, cepat lelah, dan mudah mengantuk.
Akibatnya, kemampuan anak menangkap pelajaran pun jadi rendah. Akibat lemas,
anak jadi cenderung lamban dan tidak kreatif dalam berpikir.
Yang juga memprihatinkan, anak dengan kadar gula darah di bawah normal
amat berpeluang mengalami pingsan. Khususnya ketika anak aktif bermain dan
bergerak ke sana kemari, berdiri lama saat mengikuti upacara, atau terkena terik sinar
matahari. Kadar gula darah yang rendah bisa membuat kesadaran anak menurun
drastis hingga akhirnya jatuh pingsan.
D. Membiasakan Sarapan Sehat dan Bergizi Sebelum Berangkat ke Sekolah
Agar anak tidak mudah bosan dengan menu yang seperti itu saja, hendaknya
orang tua rajin berkreasi membuat variasi hidangan. Keuntungan lain, anak jadi
![Page 5: Artikel Ilmiah Non Penelitian](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072921/54659941af795999238b553e/html5/thumbnails/5.jpg)
terbiasa dengan aneka menu dan ragam bahan makanan yang berbeda. Jangan lupa
takaran porsi, tatanan penyajian, maupun variasi warna dan cita rasa hendaknya
disajikan sesuai dengan selera dan kondisi anak. Berikut beberapa contoh sederhana
menu sarapan yang direkomendasikan kecukupan gizinya oleh Leane :
* Sepiring nasi goreng lengkap dengan telur mata sapi/ikan/ayam, ditambah
irisan sawi, kemudian disajikan bersama secangkir teh manis atau susu.
* Semangkuk bubur ayam, lengkap dengan telur rebus, ayam suwir, ati
ampela goreng, cakue, dan teh manis.
* Roti dua potong, dioles margarin ditambah taburan cokelat atau disisipi
sosis/burger. Sajikan bersama jus buah.
* Semangkuk bubur kacang hijau ditambah dengan segelas susu.
PENUTUP
Kesimpulan
Sarapan berfungsi untuk memberikan asupan energi untuk tubuh dan otak.
Sarapan dengan menu yang mengandung zat gizi yang cukup juga dapat mendukung
kinerja otak. Dalam hal ini asupan gizi berperan penting untuk mendukung konsentrasi
siswa dalam belajar, karena zat gizi tersebut yang mengasup otak dan mendukung kinerja
otak. Sehingga, otak dapat bekerja maksimal dan dapat memaksimalkan konsentrasi
siswa.
Saran
Melalui tenaga pendidik disarankan untuk memberikan informasi dan bimbingan
kepada siswa tentang pentingnya sarapan pagi untuk konsentrasi belajar dan hasil belajar
yang baik, sehingga dapat merubah perilaku makan siswa untuk selalu sarapan pagi
sebelum berangkat ke sekolah.
![Page 6: Artikel Ilmiah Non Penelitian](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072921/54659941af795999238b553e/html5/thumbnails/6.jpg)
DAFTAR RUJUKAN
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Fahmi, Rizka. 2013. Pengaruh Asupan Gizi Terhadap Tingkat Prestasi Siswa. Makalah disajikan untuk memenuhi tugas individu, (http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Anak/Sarapan-Bergizi-Tingkatkan-Konsentrasi2, diakses tanggal 19 Oktober 2013)
Imam, Saiful. 2011. Sarapan Bergizi Tingkatkan Konsentrasi. Tabloid Nova Kesehatan, (http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Anak/Sarapan-Bergizi-Tingkatkan-Konsentrasi2, diakses 19 Oktober 2013)
Khomsan, A. 2004. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Priyanto, Hendy. 2011. Manfaat Sarapan Pagi Bagi Pelajar, (http://bimbelstudygamma.blogspot.com/2011/11/manfaat-sarapan-pagi-bagi-pelajar.html, diakses 8 November 2013)
![Page 7: Artikel Ilmiah Non Penelitian](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072921/54659941af795999238b553e/html5/thumbnails/7.jpg)
PENTINGNYA SARAPAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR
SISWA DI SEKOLAH
ARTIKEL ILMIAH NONPENELITIAN
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Karya Ilmiah
Yang dibimbing oleh Ibu Nur Azmi Alwi, S.S, M.Pd
Oleh
Dina Nofirna
1105662
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013