Artikel Ilmiah Matematika

14
IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LINGKARAN SISWA KELAS IX-A SEMESTER I SMP NEGERI KUNJANG KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Oleh: Muhammad Deddy Shobikh 130401060172 Telp.085649657078 [email protected] Universitas Kanjuruhan Malang Abstrak : Penelitian ini merupakan eksperimen terhadap kelas IX-A SMP Negeri Kunjang Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 pada identifikasi kesulitan dalam menyelesaikan soal lingkaran. Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah terutama soal lingkaran. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan pada tahap-tahap mana siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal lingkaran; 2) mencari persentase kesulitan siswa untuk masing-masing tahap dalam menyelesaikan soal lingkaran; 3) mengkaji penyebab kesulitan siswa dalam mengerjakan soal lingkaran. Metode penelitian menggunakan metode deskritif. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi guru dan calon guru dalam usaha pencegahan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal lingkaran. Berdasarkan analisis terhadap data-data yang terkumpul melalui instrumen penelitian, maka kesimpulan umum dari penelitian ini adalah terdapat empat kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran yaitu: 1) kesulitan pada tahap memahami soal; 2) kesulitan pada tahap memilih strategi; 3) 1

description

abstrak

Transcript of Artikel Ilmiah Matematika

Page 1: Artikel Ilmiah Matematika

IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN

SOAL LINGKARAN

SISWA KELAS IX-A SEMESTER I SMP NEGERI KUNJANG KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Oleh:

Muhammad Deddy Shobikh

130401060172

Telp.085649657078

[email protected]

Universitas Kanjuruhan Malang

 

Abstrak : Penelitian ini merupakan eksperimen terhadap kelas IX-A SMP Negeri Kunjang Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 pada identifikasi kesulitan dalam menyelesaikan soal lingkaran. Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah terutama soal lingkaran. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan pada tahap-tahap mana siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal lingkaran; 2) mencari persentase kesulitan siswa untuk masing-masing tahap dalam menyelesaikan soal lingkaran; 3) mengkaji penyebab kesulitan siswa dalam mengerjakan soal lingkaran. Metode penelitian menggunakan metode deskritif. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi guru dan calon guru dalam usaha pencegahan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal lingkaran. Berdasarkan analisis terhadap data-data yang terkumpul melalui instrumen penelitian, maka kesimpulan umum dari penelitian ini adalah terdapat empat kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran yaitu: 1) kesulitan pada tahap memahami soal; 2) kesulitan pada tahap memilih strategi; 3) kesulitan pada tahap melaksanakan strategi; 4) kesulitan pada tahap memeriksa kembali.

Kata kunci: soal lingkaran, kesulitan siswa, siswa kelas IX-A.

Pendahuluan

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang baik aspek terapan maupun

penalarannya mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan

sains dan teknologi. Bidang studi matematika juga berkembang sangat pesat baik

materi maupun kegunaannya. Oleh karena itu guru matematika wajib mengamati

dan mengikuti perkembangan tersebut. Tujuan akhir dari setiap Kegiatan Belajar

1

Page 2: Artikel Ilmiah Matematika

Mengajar (KBM), guru mengharapkan tercapainya tujuan pembelajaran khusus

dari setiap pokok bahasan. Tercapainya tujuan juga tampak dari respon siswa saat

proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Secara umum akan tampak dalam

hasil tes yang diberikan oleh guru yang bersangkutan, baik tes tertulis maupun tes

lisan.

Menyelesaikan soal matematika merupakan bagian dari kegiatan belajar

matematika. Soal yang diselesaikan meliputi: aljabar, geometri, aritmetika, dan

statistika. Dalam geometri, soal matematika berkaitan erat dengan bangun datar

dan bangun ruang serta hubungan antara konsep-konsep yang ada di dalamnya.

Kadang-kadang soal yang diselesaikan juga melibatkan aspek berhitung dan

operasi aljabar, yaitu: kemampuan orang melakukan komputasi dan menerapkan

konsep matematika dalam memecahkan masalah. Pemecahan masalah seperti

dikemukakan oleh Gagne (dalam Karhani, 1996: 38) pemecahan masalah dapat

dipandang sebagai suatu proses di mana anak menemukan kombinasi rumus atau

teori yang diterapkan sewaktu mencari pemecahan pada situasi yang baru. Kondisi

demikian merupakan proses belajar pada konsteks baru. Konsep untuk

memecahkan masalah dalam matematika seperti dikemukakan oleh Polya (dalam

Marier, 1985: 80) terdiri dari empat tahap utama dalam pemecahan masalah,

yaitu: pemahaman soal, pemikiran suatu rencana, pelaksanaan rencana, dan

peninjauan kembali. Berkaitan dengan pemecahan masalah, Sutawidjaja ((1992:

23) juga mengemukakan beberapa langkah yang perlu dikembangkan dalam

pemecahan masalah, yaitu: memahami soal, memilih strategi, melaksanakan

strategi, dan memeriksa kembali.

Pada siswa SMP Negeri 2 Kunjang Kediri, soal-soal geometri dapat

dijumpai ada pada pokok bahasan lingkaran yang dipelajari siswa di Kelas IX

semester I. di dalam menyelesaikan soal matematika muncul beberapa

permasalahan, salah satu diantaranya adalah dimanakah letak kesulitan siswa.

Letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berkaitan dengan

langkah-langkah dalam pemecahan masalah di atas. Dalam penelitian Budianto

(1997) menyimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal lingkaran I siswa Kelas

IX SMP Negeri 2 Kunjang Kediri masih terdapat kesalahan yang memiliki porsi

terbesar (42,5 %).

2

Page 3: Artikel Ilmiah Matematika

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka sangatlah perlu suatu penelitian

guna mengetahui pada tahap-tahap mana siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal matematika. Hal ini berdasarkan informasi dari guru

matematika Kelas IX SMP Negeri 2 Kunjang Kediri pada pokok bahasan

lingkaran masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

soalnya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk guru atau

calon guru sekolah menengah dalam usaha pencegahan untuk mengatasi kesulitan

siswa dalam menyelesaikan soal-soal lingkaran. Hasil penelitian dapat

dimanfaatkan guru atau calon guru sekolah menengah untuk memperbaiki metode

pengajaran Penelitian ini juga memberikan gambaran tentang pada tahap-tahap

mana siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal lingkaran.

 

Tinjauan Teori

Matematika sekolah dimaksudkan sebagai bagian matematika yang

diberikan untuk dipelajari oleh siswa di sekolah. Pada matematika sekolah, siswa

mempelajari hal yang sifat materinya masih elementer, namun merupakan konsep

esensial sebagai dasar untuk prasyarat konsep yang lebih tinggi, banyak aplikasi

dalam kehidupan di masyarakat, dan pada umumnya dalam mempelajari konsep-

konsep tersebut bisa dipahami melalui pendekatan induktif sesuai dengan

kemampuan kognitif siswa. Dalam penelitian ini materi atau pokok bahasan yang

dijadikan sumber acuan adalah pokok bahasan lingkaran yang materinya meliputi:

1) keliling lingkaran; 2) luas lingkaran; dan 3) hubungan sudut pusat, panjang

busur, dan luas juring.

Dalam pengajaran matematika seorang guru harus memahami

perkembangan berpikir siswa dalam mempelajari matematika. Menurut Hudojo

(1979: 50) pengalaman yang diberikan harus sesuai dengan tingkat perkembangan

intelektual anak.

Pemecahan masalah adalah proses mengorganisasikan konsep dan

ketrampilan ke dalam pola aplikasi baru untuk mencapai suatu tujuan. Menurut

Gagne (dalam Karhani, 1996: 38) bahwa ada lima aspek pada suatu kegiatan

pemecahan masalah, yaitu: anak mencari dan menemukan, anak menerapkan

3

Page 4: Artikel Ilmiah Matematika

rumus atau teori yang sudah dipahami, anak memperoleh hasil pemecahan, anak

menemui situasi diri, dan anak belajar (berkembang ranah kognitif, efektif, dan

psikomotorik). Dalam penelitian ini pemecahan masalah lingkaran, meliputi: soal

masalah yang diketahui tujuannya dan soal masalah yang tidak diketahui baik

tujuan maupun strategi pemecahannya. Pada umumnya anak yang bermasalah

dalam belajar, ada yang mengalami kesulitan belajar secara umum (prestasi untuk

semua mata pelajaran rendah) dan kesulitan belajar khusus (prestasi untuk mata

pelajaran tertentu rendah) (Widyastono, 1997: 26). Sehingga siswa yang

mengalami kesulitan belajar matematika termasuk dalam kategori kesulitan

belajar khusus.

Menurut Polye (Maier, 1985: 76) ada beberapa tahap dalam pemecahan

masalah, yaitu: memahami masalah, menentukan rencana, melaksanakan rencana,

dan meninjau kembali. Sutawidjaja (1992: 23) juga mengemukakan hal yang

sama, yaitu: memahami soal, memilih strategi, melaksanakan strategi, dan

memeriksa kembali. Keempat kesulitan tersebut di atas akan menjadi pedoman

dalam menentukan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran siswa

Kelas IX SMP Negeri 2 Kunjang Kediri tahun pelajaran 2008/2009.

Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kunjang Kediri tahun pelajaran

2008/2009. Subjek Penelitian adalah siswa kelas IX-A yang terdiri dari 43 siswa.

Materi yang dipelajari adalah pemecahan masalah soal lingkaran.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara

matematis, aktual, dan akurat mengenai sifat serta hubungan antara fenomena

yang teliti (Nazir, 1988: 63). Dalam penelitian ini obyek penelitian tidak

dikenakan perlakuan karena perlakuan telah terjadi sebelumnya, yaitu berupa

proses belajar mengajar. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi

kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal lingkaran. Untuk mencapai tujuan

tersebut, maka di dalam penelitian inidigunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1) membuat instrument; 2) menguji coba instrument; 3) menentukan validitas

(validitas isi) dan menentukan reliabilitas tes; 4) memberikan tes kepada

4

Page 5: Artikel Ilmiah Matematika

responden penelitian yang telah ditentukan; 5) mengidentifikasi kesulitan siswa

dengan menganalisis kesalahan pekerjaan responden.

Teknik pengumpulan data terdiri dari metode tes, metode wawancara, dan

metode dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan berorientasi pada tujuan

penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, yaitu

analisis terhadap data yang didapat dari hasil penelitian berupa wawancara, tes,

dan dokumen (Suwarsih dalam Ikhwan, 2000: 22). Adapun langkah-langkah

perhitungan untuk memperoleh data mengenai kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal adalah: 1) merekapitulasi hasil tes; 2) mengidentifikasi

kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal yang berupa kesalahan-

kesalahan yang dilakukan siswa; 3) menghitung jumlah dan prosentase kesulitan

untuk masing-masing tahap penyelesaian soal.

Hasil dan Pembahasan

Tes dilaksanakan di kelas IX-A SMP Negeri 2 Kunjang Kediri yang

diikuti oleh 43 siswa. Soal yang digunakan untuk tes sebanyak lima butir yang

kesemuanya berbentuk essay. Siswa dalam mengerjakan soal penelitian ini

dengan suasana dalam kelas sangat tenang, sehingga berjalan dengan lancer tanpa

sedikit gangguan. Dari hasil pengerjaan soal tersebut akan dapat diperolehdat-data

yang akan diteliti tentang kesulitan-kesulitan yang dilakukan oleh siswa yang

mengikuti tes penelitian ini, berupa kesalahan-kesalahan pada tahap-tahap

didalam menyelesaikan soal lingkaran, yaitu pada langkah memahami soal,

memilih strategi, melaksanakan strategi, dan memeriksa kembali.

Sebelum soal diujikan terlebih dahulu soal-soal yang digunakan harus

memenuhi validitas isi. Adapun syarat-syarat soal-soal yang memenuhi validitas

isi, yaitu: 1) disusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku sekarang; dibuat kisi-

kisi yang kemudian dikembangkan dalam bentuk pertanyaan; dan 3) ditelaah oleh

pembimbing I, pembimbing II, dan ahli bidang studi matematika. Untuk setiap

kesulitan langkah diberikan keterangan kesalahan langkah yang dilakukan.

Berdasarkan hasil analisis pekerjaan siswa, penganalisa dapat

merangkumnya ke dalam tabel berikut:

5

Page 6: Artikel Ilmiah Matematika

Kesulitan tiap tahap

penyelesaian

Nomor soal Banyaknya kesulitan

Total kesulitan Persentase kesulitan

(1) (2) (3) (4) (5)Memahami soal 1

2345

00681

15 9,10 %

Memilih strategi 12345

0511253

39 20,5 %

Melaksanakan strategi

12345

0424323

63 40,1 %

Memeriksa kembali

12345

1710153

36 20,2 %

Mengacu pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang

dilakukan oleh siswa kelas IX-A SMP Negeri 2 Kunjang Kediri adalah kesulitan

memahami soal, kesulitan memilih strategi, kesulitan melaksanakan strategi, dan

memeriksa kembali. Kesulitan melaksanakan strategi merupakan kesulitan yang

terbanyak dengan persentase 40,1 % dari keseluruhan kesulitan yang dilakukan

oleh siswa di kelas itu. Ini berarti kesulitan melaksanakan strategi merupakan

kesulitan dengan persentase terbesar dalam proses pemecahan masalah di kelas

IX-A SMP Negeri 2 Kunjang Kediri tahun pelajaran 2008/2009.

Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika adalah kesulitan

atau ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika secara

sempurna. Penyebab kesulitan siswa dalam penelitian ini dibatasi oleh pekerjaan

siswa yang menyebabkan siswa kesulitan. Berikut merupakan penyebab kesulitan

siswa, yaitu: 1) siswa tidak mengerti apa yang dimaksud dalam soal sehingga

menimbulkan kesan yang keliru terhadap soal; 2) siswa tidak tahu kemana arah

penyelesaian soal karena tidak memahami maksud yang ada dalam soal; 3) siswa

tidak tahu bagaimana menyelesaikan soal tes; 4) siswa tidak dapat menerapkan

dengan baik rumus-rumus yang ada dalam pokok bahasan lingkaran sesuai dengan

kondisinya; 5) siswa kurang menguasai materi prasyarat yang dipakai untuk

6

Page 7: Artikel Ilmiah Matematika

menyelesaikan soal-soal, misalnya aturan dalam perkalian; 6) siswa kurang teliti

dan tergesa-gesa dalam memasukkan data maupun menggunakan data yang sudah

diketahui; 7) siswa bingung dalam menentukan data mana yang harus digunakan

untuk membantu penyelesaian soal sehingga mengerjakan asal saja; 8) siswa tidak

teliti dan kurang cermat dalam menghitung, siswa kehabisan waktu sehingga

menebak saja dan mencontoh pekerjaan temannya yang belum tentu benar; 9)

siswa tidak menyimpulkan jawabannya; 10) siswa tergesa-gesa sehingga lupa

menuliskan akhir jawabannya.

Beberapa kesulitan yang terdapat dalam pekerjaan siswa berkaitan erat

dengan langkah-langkah dalam penyelesaian soal atau masalah, yaitu: kesulitan

memahami soal (menentukan hal yang diketahui dan yang ditanyakan), kesulityan

memilih strategi (menentukan rumus atau aturan yang digunakan), kesulitan

melaksanakan strategi (melakukan perhitungan), dan kesulitan memeriksa

kembali (menyimpulkan jawaban). Dari keempat kesalahan yang dilakukan siswa,

kesalahan melaksanakan strategi merupakan kesalahan yang terbanyak dengan

persentase 40,1 %. Hal ini menandakan bahwa kemampuan siswa dalam

melaksanakan strategi paling rendah diantara kemampuan siswa memahami soal,

kemampuan memilih strategi, dan kemampuan memeriksa kembali. Kurangnya

pengetahuan siswa tentang arti dan istilah atau kalimat yang ada di dalam

matematika, khususnya soal aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini dan

dalam memahami soal menyebabkan siswa melakukan kesalahan saat menentukan

hal yang diketahui. Ketrampilan melaksanakan strategi merupakan ketrampilan

dalam hal perhitungan (komputasi).

Simpulan

Dari seluruh rangkaian penelitian yang telah dilakukan, mulai dari tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, hingga analisis data, dapat disimpulkan beberapa

kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran, yaitu: 1)

kesulitan pada tahap memahami soal; 2) kesulitan pada tahap memilih strategi; 3)

kesulitan pada tahap melaksanakan strategi; dan 4) kesulitan pada tahap

memeriksa kembali. Persentase kesulitan pada tahap melaksanakan strategi

7

Page 8: Artikel Ilmiah Matematika

mencapai 40,1 % yang merupakan persentase tertinggi diantara keempat kesulitan

yang dialami siswa pada saat menyelesaiakan soal lingkaran.

Saran

Saran yang bisa diambil setelah menganalisis kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal lingkaran, yaitu: 1) siswa harus mencermati soal; 2) siswa

harus dapat menghubungkan antara yang diketahui dengan apa yang ditanyakan

dalam soal lingkaran; 3) siswa harus sering melakukan latihan mengerjakan soal;

4) guru hendaknya lebih sering memberikan latihan soal; dan 5) sebaiknya guru

matematika sering melakukan remedial dengan memperhatikan kesulitan-

kesulitan yang dialami siswa khususnya pada pokok bahasan lingkaran.

Kajian Teori

Ali, M. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Budianto, T. 1997. Klasifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Lingkaran I Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 2 Jember Tahun Pelajaran 1997/1998. Tugas Akhir (Tidak Diterbitkan). Jember. FKIP Universitas Jember.

Depdikbud RI. 1994. Mendiagnosa Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika. Yogyakarta : IKIP Muhammadiyah Yogyakarta.

Hadi, S. 1991. Metodologi Research II. Yogyakarta : Andi Offset.

Hayati, M. 1998. Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pokok Bahasan Persegi Panjang dan Persegi pada kelas I-C SMP Negeri Giri Banyuwangi Tahun Pelajaran 1997/1998. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jember : FKIP Universitas Jember.

Hudojo, H. 1996. Matematika. Jakarta : Depdikbud.

Ikhwan. Y. P. 2000. Pembelajaran Menghitung Luas Seluruh Bidang Sisi Kubus dan Balok dengan Alat Peraga pada Siswa Kelas I-D SMPN 5 Jember Tahun Pelajaran 1999/2000. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jember : FKIP Universitas Jember.

Karhami, S. K. A. 1996. Peranan Buku Paket dalam Menjembatani Kesenjangan Antara Dokumen Kurikulum Tertulis dengan Pelaksanannya. (dalam Kajian Dikbud Februari, I). No. 003. Jakarta : Depdikbud. Halaman : 34 – 41.

8

Page 9: Artikel Ilmiah Matematika

Marier, H. 1985. Kampedium Didaktik Matematika. Bandung : Remadja Posdakarya.

Nazir, M. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sriati, A. 1994. Kesulitan Belajar Matematika pada Siswa SMU : Pengkajian Diagnosis. Dalam Jurnal Kependidikan (XXIV) No. 2. Jakarta. Halaman : 3 dan 39.

Sujono, 1988. Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta : Depdikbud.

Sutawidjaja, A.G. Muhsetyo, M. A. Karim, Dan Soewito. 1992. Pendidikan Matematika III. Jakarta : Depdikbud.

Widyastono, H. 1997. Profil Siswa SMP yang Memerlukan Pehatian atau Pelayanan Khusus. Dalam Kajian Dikbud (Maret, II) No. 008. Jakarta : Depdikbud. Halaman : 26 – 37.

9