ARTIKEL BU RASYIDAH

download ARTIKEL BU RASYIDAH

of 4

Transcript of ARTIKEL BU RASYIDAH

ABSTRAKOPTIMALISASI VCD PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MODEL KOOPERATIF NHT DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA PADA SMP NEGERI 1 KLUET UTARA KABUPATEN ACEH SELATAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Apakah model pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII materi sistem pencernaan manusia pada SMP Negeri 1 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan?. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Kluet Utara sebanyak 30 siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dan membandingkan kondisi pada siklus I dan siklus II, dan analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif NHT pada materi sistem pencernaan manusia, pada akhir siklus II diketahui telah terjadi peningkatan rata-rata kelas 30 %, yaitu dari rata-rata tes siklus I sebesar 56,6 menjadi 71,3 pada akhir siklus II. Sedangkan ketuntasan belajar siswa ada peningkatan sebesar 56,7 %, dari siklus I yang sudah tuntas hanya 17 siswa menjadi 25 siswa pada siklus II. Dengan demikian sebagian besar siswa kelas VIII-2 SMP Negeri I Kluet Utara mengalami peningkatan hasil belajar biologi pada materi sistem pencernaan manusia. Kata Kunci : Pembelajaran, Kooperatif , NHT PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan akan dan telah dilakukan, diantaranya dengan melengkapi sekolah-sekolah dengan berbagai alat dan sumber belajar. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada di sekitar kita secara sistematis. Pembelajaran IPA sebenarnya merupakan pembelajaran yang sangat menyenangkan dan dapat dilaksanakan dengan berbagai metode yang dapat menarik minat siswa untuk mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). IPA juga merupakan mata pelajaran yang diUN-kan. Guru bisa menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). Kita sangat menginginkan hasil belajar mata pelajaran IPA dengan kategori sangat baik yang dapat kita lihat melalui nilai UN yang sangat memuaskan. Hasil pembelajaran IPA juga dapat menambahkan keyakinan dan ketaqwaan siswa akan kebesaran Allah SWT dalam menciptakan alam beserta seluruh isinya. Hasil observasi penulis selama kegiatan belajar mengajar berlangsung terlihat bahwa kegiatan pembelajaran mata pelajaran biologi tidak mendapat perhatian dari siswa. Hal ini ditandai dengan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Menurut siswa, pelajaran biologi adalah salah satu pelajaran yang memuakkan dan membosankan, karena pelajaran biologi selalu berhubungan dengan alam sekitar khususnya makhluk hidup. Dari uraian di atas jelas bahwa ketidaksiapan siswa dalam belajar biologi disebabkan oleh ketidakmampuannya memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Materi yang disampaikan oleh guru terlalu sulit dan tidak sesuai dengan kemampuannya. Guru sebagai salah satu komponen yang menentukan keberhasilan pembelajaran di sekolah terus dituntut untuk menciptakan proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu penulis mengoptimalisasi VCD pembelajaran biologi melalui penggunaan model kooperatif NHT (Numbered Heads Together) yang melibatkan seluruh siswa.

Harapan penulis hendaknya melalui model ini, siswa akan lebih aktif dalam belajar, sehingga suasana belajar mengajar akan lebih bermakna dan menyenangkan. Untuk itu penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Optimalisasi VCD Pembelajaran Biologi Melalui Model Kooperatif NHT dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Materi Sistem Pencernaan Manusia pada SMP Negeri 1 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII materi sistem pencernaan manusia dengan optimalisasi VCD pembelajaran biologi melalui model kooperatif NHT pada SMP Negeri 1 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan. PEMBAHASAN TEORI VCD Pembelajaran Video CD Pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga program tersebut memungkin perserta didik mencerna materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik. Menurut Anna Merina (2008:78) secara fisik VCD pembelajaran merupakan program pembelajaran yang dikemas dalam kaset video atau CD dan disajikan dengan menggunakan peralatan VCD player serta TV monitor. Program video yang dimaksud dalam pedoman ini adalah program-program yang diproduksi oleh PUSTEKKOM DEPDIKNAS. Kooperatif NHT Number Head Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Roestiyah,1991). NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari struktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti. Menurut Kagan (2007) model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Lalu seperti apa langkah-langkah dalam menerapkan NHT?, Sintaks NHT dijelaskan sebagai berikut: a. Penomoran Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok. b. Pengajuan Pertanyaan Langkah berikutnya adalah pengajuan pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan dapat diambil dari materi pelajaran tertentu yang memang sedang di pelajari, dalam membuat pertanyaan usahakan dapat bervariasi dan yang spesifik hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula. c. Berpikir Bersama Setelah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan.

d. Pemberian Jawaban Langkah terakhir yaitu guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyaan tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban tersebut. Dengan melihat sintaksnya saja, anda pasti dapat mengira-ngira apa saja kelebihan dari model ini. Model NHT memiliki kelebihan diataranya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mampu memperdalam pamahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siwa, mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan. Selain itu, NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif, sehingga di dalamnya juga dapat ditemukan kelebihan-kelebihan tentang pembelajaran kooperatif. Sistem Pencernaan Manusia Setiap manusia memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh karenanya, makanan yang dimakan dihancurkan terlebih dahulu sebelum diangkut. Proses ini disebut proses pencernaan. Pencernaan dilakukan oleh sistem pencernaan. Sistem pencernaan meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui makanan seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Saluran pencernaan berfungsi memecahkan makanan yang besar memiliki berukuran lebih kecil dan halus. Kerja saluran pencernaan dibantu dengan adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. 1. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan pada manusia terdiri dari: a) Mulut (cavum oris) dan faring, Mulut merupakan alat (organ) pencernaan pertama, di dalamnya terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Macam gigi adalah gigi seri, gigi taring dan gigi geraham. Fungsi gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk merobek, gigi geraham untuk mengunyah makanan. Susunan gigi secara umum dari luar ke dalam meliputi lapisan email (sebagai pelindung lapisan gigi). Lidah di dalam mulut berfungsi untuk mengecap rasa makanan, memindahkan makanan pada saat dikunyah dan membantu menelan makanan. Kuncup pengecap di lidah disebut papilla. Daerah lidah yang peka terhadap rasa manis terletak di bagian ujung lidah, peka asam dan asin di pinggir lidah serta yang peka terhadap rasa pahit terletak di pangkal lidah. Saliva atau air ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah, berfungsi untuk melunakkan makanan serta membantu dalam menelan makanan. Saliva mengandung enzim ptialin. Makanan dari rongga mulut menuju ke kerongkongan melalui faring. Faring berupa saluran memanjang di belakang rongga mulut. Pada pangkal faring terdapat epiglotis, untuk menutup saluran pemapasan pada saat menelan makanan. b) Kerongkongan (esophagus), Kerongkongan berupa saluran panjang yang terdapat di dalam leher, berfungsi untuk memasukkan makanan dari mulut menuju lambung. Di dalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik untuk mendorong makanan menuju lambung. c) Lambung (ventriculus), Lambung terdapat di dalam rongga perut di sebelah bawah difragma, berupa kantong penyimpanan makanan. Lambung terdiri dari tiga bagian: kardiak (bagian atas), fundus (bagian tengah) dan pilorus (bagian akhir). Lambung melakukan gerakan peristaltik dan pendular untuk meremas dan mengaduk makanan yang masuk. Di dalam lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan enzim pencernaan seperti asam khlorida (HCI), enzim pepsin dan

enzim renin. Enzim ptialin dalam air ludah tidak dapat bekerja di dalam lambung karena terlalu asam (pH sekitar 1,5 sampai 3). Makanan berada di lambung kira-kira 3 sampai 4 jam atau sampai 7 jam untuk bahan makanan yang mengandung banyak lemak. Makanan yang sudah hancur sedikit demi sedikit masuk ke usus halus. d) Usus halus (intestinum), Usus halus terdapat 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (yeyenum) dan usus penyerap (ileum). Duodenum memiliki panjang sekitar dua belas jari, terdapat muara dari dua saluran : saluran dari kelenjar pankreas dan saluran dari kantung empedu. Di dalam duodenum makanan dicerna dengan bantuan enzim pencernaan menjadi molekul yang lebih sederhana. Pada duodenum sudah terjadi penyerapan (absorbsi) asam amino yang berlangsung cepat. Selanjutnya makanan melewati yeyenum (sekitar 7 meter) menuju ileum. Di dalam ileum terjadi penyerapan sari makanan hasil pencernaan. Dinding dalam dari ileum berlipat-lipat yang disebut dengan jonjot (villi). Villi berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan sari makanan. Sari makanan yang larut dalam air (seperti glukosa, asam amino, vitamin B dan C) diserap oleh darah dalam pembuluh kapiler kemudian diedarkan ke seluruh sel yang membutuhkan. Molekul glukosa diserap secara difusi dengan kecepatan maksimum 120 gram tiap jam. Sedangkan sari makanan yang larut dalam lemak (seperti asam lemak, gliserol, vitamin A, D dan E ) diserap dan diangkut oleh cairan getah bening (limfe) di dalam pembuluh kill. Sisa makanan yang tidak dapat dicerna seperti zat serat (sellulosa) dan bahan yang telah diserap sarinya menuju ke usus besar. Makanan berada di dalam usus kira-kira 12 sampai 24 jam. e) Usus besar (colon), Pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu dan umbai cacing (appendiks). Belum diketahui fungsi utama appendiks. Usus besar memiliki ukuran yang lebih pendek dari pada usus halus, tetapi memiliki diameter lebih lebar sampai 3X usus halus (mencapai 7 cm). Pada usus besar terjadi penyerapan garam-garam mineral dari sisa makanan serta penyerapan air (reabsorbsi) dalam jumlah tertentu. Apabila sisa makanan kekurangan air, maka air dilepaskan kembali. Di dalam usus besar terdapat banyak mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa makanan, seperti Escherichia coli. Sisa makanan yang telah busuk ini disebut faeces. Colon terdiri dari colon ascendens (naik), colon transcendens (mendatar) dan colon menurun. f) Rectum dan muara pelepasan (anus). Faeces melalui rectum dilepaskan di anus. 2. Kelenjar Pencernaan Pencernaan makanan di dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim. Enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Macam kelenjar pencernaan pada manusia diantaranya: a) Kelenjar ludah (parotis), Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikis yang membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah. b) Kelenjar lambung, Lambung memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin, enzim renin dan asam khlorida (HC1). Enzim pepsin berasal dan pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam lambung dipengaruhi oleh refleks jika ada makanan yang masuk ke dalam lambung, serta dipengaruhi oleh hormon gastrin yang dikeluarkan oleh dinding lambung. Produksi asam lambung yang berlebih dapat membuat radang pada dinding lambung. c) Kelenjar pankreas Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu: enzim amilase, enzim tripsinogen, enzim