artikel

9
1 PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI PERPADUAN GERAK BERBASIS KOMPUTASI UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 LUMAJANG Wahyu Tri Murdini (1) , Widjianto dan Asim Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5, Malang 65145 ∙ Telp. (0341) 551-312 (1) [email protected] ABSTRAK: Pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas, sedapat mungkin siswa diajak untuk ke arah kontekstual. Hal ini dimaksudkan agar siswa mampu mengamati secara langsung kejadian yang terjadi di alam agar tidak mengalami miskonsepsi tentang suatu materi atau konsep. Namun tidak semua materi yang diajarkan oleh guru dapat dibawa kearah kontekstual dalam pembelajaran. Sehingga guru perlu memberikan suatu simulasi yang menyerupai keadaan aslinya. Dengan adanya simulasi, maka siswa dapat mengamati keadaan seperti yang terjadi dalam keadaan nyata dan tidak terjadi kesalahan konsepsi. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan media simulasi berbasis komputasi untuk membangun konsepsi pada diri siswa. Produk akhir dikemas dalam bentuk CD media pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini yaitu model pengembangan Borg and Gall yang hanya diambil hingga langkah kelima yaitu revisi produk. Langkah-langkah tersebut terdiri dari tiga bagian pokok yang sudah dimodifikasi yaitu studi lapangan, pengembangan produk dan uji coba produk. Pengambilan data uji coba terbatas media pembelajaran dilakukan menggunakan instrumen berupa angket kepada ahli media, ahli materi dan audien (siswa). Berdasarkan hasil analisis data uji coba terbatas diketahui tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan menurut ahli media sebesar 87,5%, menurut ahli materi sebesar 87,5% dan audien sebesar 88,9%. Media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria layak dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat digunakan dalam pembelajaran. Kata Kunci: media, fisika, simulasi Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen proses komunikasi. Pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada di dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah guru ataupun siswa (Sadiman, 2010). Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh guru atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal (kata-kata lisan maupun tertulis) maupun simbol non-verbal atau visual.

description

berbagi itu indah

Transcript of artikel

Page 1: artikel

1

PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI

PERPADUAN GERAK BERBASIS KOMPUTASI

UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 LUMAJANG

Wahyu Tri Murdini (1)

, Widjianto dan Asim

Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Jalan Semarang 5, Malang 65145 ∙ Telp. (0341) 551-312 (1)

[email protected]

ABSTRAK: Pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas, sedapat mungkin

siswa diajak untuk ke arah kontekstual. Hal ini dimaksudkan agar siswa mampu

mengamati secara langsung kejadian yang terjadi di alam agar tidak mengalami

miskonsepsi tentang suatu materi atau konsep. Namun tidak semua materi yang

diajarkan oleh guru dapat dibawa kearah kontekstual dalam pembelajaran.

Sehingga guru perlu memberikan suatu simulasi yang menyerupai keadaan

aslinya. Dengan adanya simulasi, maka siswa dapat mengamati keadaan seperti

yang terjadi dalam keadaan nyata dan tidak terjadi kesalahan konsepsi. Tujuan

dari penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan media simulasi berbasis

komputasi untuk membangun konsepsi pada diri siswa. Produk akhir dikemas

dalam bentuk CD media pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian

pengembangan ini yaitu model pengembangan Borg and Gall yang hanya diambil

hingga langkah kelima yaitu revisi produk. Langkah-langkah tersebut terdiri dari

tiga bagian pokok yang sudah dimodifikasi yaitu studi lapangan, pengembangan

produk dan uji coba produk. Pengambilan data uji coba terbatas media

pembelajaran dilakukan menggunakan instrumen berupa angket kepada ahli

media, ahli materi dan audien (siswa). Berdasarkan hasil analisis data uji coba

terbatas diketahui tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan

menurut ahli media sebesar 87,5%, menurut ahli materi sebesar 87,5% dan audien

sebesar 88,9%. Media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi

kriteria layak dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat digunakan

dalam pembelajaran.

Kata Kunci: media, fisika, simulasi

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

proses penyampaian pesan dari sumber melalui saluran/media tertentu ke

penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah

komponen proses komunikasi. Pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran atau

didikan yang ada di dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang

lain ataupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah guru ataupun

siswa (Sadiman, 2010).

Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan

oleh guru atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol

verbal (kata-kata lisan maupun tertulis) maupun simbol non-verbal atau visual.

Page 2: artikel

2

Proses penuangan pesan ini disebut encoding. Selanjutnya penerima pesan

menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pesan.

Adakalanya penafsiran tersebut berhasil, adakalanya tidak (Sadiman, 2010). Jadi

tidak selamanya yang dijelaskan oleh guru dapat sepenuhnya diterima oleh siswa.

Begitu juga yang dialami oleh siswa-siswi SMA Negeri 3 Lumajang, para

siswa sukar melakukan penafsiran isi pesan yang disampaikan oleh sumber pesan.

Dalam hal ini sumber pesannya ialah guru dan isi pesannya merupakan materi

Fisika pokok bahasan perpaduan gerak. Kesalahan penafsiran terletak pada

konsep yang mereka terima bahwa waktu yang diperlukan benda yang mengalami

gerak jatuh bebas akan lebih cepat sampai di tanah daripada benda yang

mengalami perpaduan gerak saat keduanya dijatuhkan dari ketinggian yang sama

dan dengan waktu yang bersamaan. Anggapan ini muncul karena mereka melihat

lintasan yang dilalui oleh benda yang mengalami perpaduan gerak lebih panjang

dan gerak jatuh bebas lebih pendek. Sehingga siswa beranggapan bahwa waktu

yang dibutuhkan benda yang mengalami gerak parabola juga lebih lama.

Adapun tujuan penelitian pengembangan media pembelajaran ini adalah

menghasilkan media simulasi berbasis komputasi perpaduan gerak serta

mengetahui kelayakan produk berbasis komputasi pokok bahasan perpaduan

gerak untuk siswa SMA Kelas XI SMA Negeri 3 Lumajang.

METODE

Desain penelitian ini memodifikasi dari sepuluh langkah penelitian dan

pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Sukmadinata, 2012: 169).

Dari kesepuluh langkah yang dikembangkan oleh Brog dan Gall diatas, hanya 5

langkah yang diadaptasikan dalam penelitian ini, yaitu langkah pertama sampai

langkah ke lima, kemudian dikelompokkan menjadi tiga langkah pokok yang

telah dimodifikasi, yaitu (1) Studi Pendahuluan, (2) Pengembangan Produk, dan

(3) Uji Coba Produk.

Studi pendahuluan berisi tentang kegiatan (1) identifikasi SK dan KD, (2)

analisis kebutuhan guru. Pada tahap pengembangan produk, meliputi tahap-tahap

yaitu (1) analisis SK dan KD, (2) Mengkaji Materi, (3) Bekerja dengan Delphi7,

(4) Produk, (5) Validasi. Pada tahap uji coba produk terdiri dari tiga kegiatan

Page 3: artikel

3

utama yaitu (1) Uji Coba Terbatas, (2) Penyempurnaan Produk Akhir. Lebih

lengkapnya disajikan dalam bagan berikut.

Gambar 3.1 Alur Penelitian Pengembangan

Page 4: artikel

4

Uji coba produk pada penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu uji

perseorangan dan uji kelompok kecil. Uji perseorangan yang dimaksud dalam pe-

nelitian ini adalah validasi produk. Sedangkan uji kelompok kecil yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah uji coba terbatas.

Subjek coba pada uji perseorangan terdiri dari 4 validator yaitu 2 orang

validator ahli media dan 2 orang validator ahli materi. Validator ahli media adalah

dosen Universitas Negeri Malang yang berkompeten dalam bidang media pembe-

lajaran khususnya media pembelajaran berbasis komputer. Ahli media telah me-

nyelesaikan pendidikan jenjang S2. Ahli materi pertama adalah dosen Universitas

Negeri Malang yang membelajarkan mata kuliah Gelombang Elektromagnetik.

Ahli materi kedua adalah guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 3 Lumajang.

Keduanya telah menyelesaikan pendidikan S1-nya dengan program studi

pendidikan fisika.

Subjek coba pada uji kelompok kecil adalah siswa SMA Negeri 3

Lumajang kelas XI IPA 1 sebanyak 23 siswa. Pemilihan kelas ini menggunakan

metode Randomly.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini

adalah dengan menggunakan angket. Berikut adalah kisi-kisi angket uji coba.

Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Subjek Uji Coba

Subjek Uji Coba Aspek yang Dinilai

1. Ahli media Kemudahan dalam membaca huruf, ukuran huruf proporsional

dengan gambar dan animasi, pemilihan warna yang sesuai,

gambar dan animasi menarik, pengaturan letak tombol dan

kemudahan dalam menjalankan program.

2. Ahli materi Kesuaian materi dengan SK dan KD, kesesuaian materi dengan

konsep fisika, keruntutan materi, kejelasan materi yang disajikan,

mudah tidaknya memahami pembahasan, kesesuaian soal dengan

materi, kesesuaian gambar dan animasi dengan materi,

kesesuaian simulasi dengan konsep fisika.

3. Pengguna Ketertarikan untuk menggunakan media, kemudahan untuk

mempelajari materi dan pendapat apabila media ini diterapkan

dalam pembelajaran

Dari tiap butir pada angket, para subjek uji coba memberikan penilaian.

Penilaian tersebut dilakukan cukup dengan memberi tanda centang (√) pada tem-

Page 5: artikel

5

pat yang sudah tersedia. Adapun rentangan nilai untuk ahli media, ahli materi dan

audien berkisar 1-4. Berikut adalah penjelasannya.

Nilai 4 : berarti sangat baik/sangat menarik/sangat jelas/sangat tepat

Nilai 3 : berarti baik/menarik/jelas/tepat

Nilai 2 : berarti kurang baik/kurang menarik/kurang jelas/kurang tepat

Nilai 1 : berarti sangat tidak baik/sangat tidak menarik/sangat tidak

jelas/sangat tidak tepat.

Pengumpulan data dari audien dengan melakukan demonstrasi produk

media pembelajaran di kelas menggunakan laptop dan LCD (Liquid Compact

Display). Ketika demonstrasi berlangsung, siswa memperhatikan penjelasan

kemudian siswa mengisi angket yang telah dibagikan sebelumnya sesuai pendapat

masing-masing beserta kritik dan saran untuk perbaikan media pembelajaran

tersebut.

Setelah diadakan uji coba, tahap selanjutnya yaitu menganalisis data. Data

yang berupa jawaban angket subjek uji coba diolah dalam bentuk angka. Adapun

rumus yang digunakan untuk sebagai berikut.

%1001

x

xP

Keterangan:

P persentase

x total jawaban responden

1x total jawaban nilai keseluruhan

Penyimpulan kelayakan media diidentifikasikan dengan nilai persentase

skor. Semakin tinggi persentase skor pada analisis data, maka semakin tinggi

tingkat kelayakan media itu. Adapun kriteria evaluasi uji coba terbatas tersajikan

adalah 80%-100% tergolong baik/valid/layak; 60%-79% tergolong cukup

baik/cukup valid/cukup layak; 50%-59% tergolong kurang baik/kurang

valid/kurang layak; <50% tergolong tidak baik (diganti). Apabila pencapaian hasil

yang diperoleh setelah dilakukan uji coba terbatas 60% maka produk media

pembelajaran ini dapat dilanjutkan pada tahap pengembangan lebih lanjut.

Page 6: artikel

6

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Produk pengembangan media animasi ini dikemas dalam bentuk CD media

pembelajaran dengan format file .exe sehingga memungkinkan program dapat

digunakan pada berbagai spesifikasi komputer tanpa menginstal software yang

digunakan untuk membuat program. Media yang dibuat memuat beberapa 6

tampilan utama yaitu, home, SK/KD, indikator, materi, evaluasi dan profil. Hasil

validasi yang dilakukan terhadap ahli media tampak pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Analisis Data Kuantitatif Kelayakan Media

NO Butir Angket Ke-

Skor Per

Item Skor

Maks.

% Keterangan

V1 V2 V1 V2 V1 V2

1. Pemilihan huruf yang mudah dibaca 4 4 4 100 100 Layak Layak

2. Ukuran huruf proporsional dengan

gambar dan animasi

4 4 4 100 100 Layak Layak

3. Pemilihan warna yang sesuai 3 3 4 75 75 Cukup

Layak

Cukup

Layak

4. Gambar dan animasi menarik 3 4 4 75 100 Cukup

Layak

Cukup

Layak

5. Pengaturan letak tombol 2 4 4 50 100 Kurang

Layak

Layak

6. Media pembelajaran yang

dikembangkan mudah untuk

menjalankannya

3 4 4 75 100 Cukup

Layak Layak

TOTAL 42 48 87,5 Layak

Selain data berupa angka seperti pada Tabel 2, juga diperoleh data kuali-

tatif berupa komentar ahli media seperti pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Analisis Data Kualitatif Hasil Validasi Ahli Media

Ahli Media Kritik Saran

Daeng Ach. Suaidi Animasi ada yang perlu

diperbaiki

Perbaiki animasi yang

kurang

Pengaturan tombol navigasi

perlu diperbaiki

Perbaiki navigasi sesuai

fungsinya

Page 7: artikel

7

Noor Junianto Lebih kembangkan animasinya Lebih kembangkan

animasinya

Hasil analisis data kuantitatif validasi yang dilakukan terhadap ahli materi

tampak pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Analisis Data Kuantitatif Kelayakan Materi

NO Butir Angket Ke-

Skor Per

Item Skor

Maks.

(%) Keterangan

V1 V2 V1 V2 V1 V2

1. Materi telah sesuai dengan SK/KD 3 4 4 75 100 Cukup

Layak

Layak

2. Materi telah sesuai dengan konsep

Fisika

4 4 4 100 100 Layak Layak

3. Materi disajikan secara runtut 3 4 4 75 75 Cukup

Layak

Layak

4. Penyajian materi telah jelas 2 3 4 50 75 Kurang

Layak

Cukup

Layak

5. Pembahasan materi mudah

dimengerti

3 4 4 75 100 Cukup

Layak

Layak

6. Soal yang disediakan telah sesuai

dengan materi

3 4 4 75 100 Cukup

Layak Layak

7. Gambar dan animasi telah sesuai

dengan materi

3 4 4 75 100 Cukup

Layak Layak

8. Simulasi yang ditampilkan sesuai

dengan konsep fisika

4 4 4 100 100 Layak Layak

TOTAL 56 64 87,5 Layak

Selain data berupa angka seperti pada Tabel 4, juga diperoleh data kualita-

tif berupa komentar ahli media seperti pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Analisis Data Kualitatif Kelayakan Materi

Ahli Media Kritik Saran

Sujito Ada beberapa yang perlu diperbaiki

tampilannya agar lebih halus

tampilannya

Lebihperhalus efek yang

digunakan, sehingga tidak timbul

persepsi gambar pecah

Prayudi Tampilan sudah bagus, tapi perlu

disempurnakan dengan pilihan gradasi

Ganti warna background PPT legih

terang, agar penjelasan dapat lebih

Page 8: artikel

8

waran yang sesuai sehingga nampak

lebih jelas

dimengerti

Setelah produk direvisi ulang sesuai saran dan komntar para validator,

kemudian produk diujicobakan secara terbatas pada siswa. Berdasarkan teknis

analisis data yang sama, hasil persentase keseluruhan pada uji coba terbatas

sebesar 88,9%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian analisis data uji coba terbatas kepada ahli media, ahli

materi, dan audien diketahui tingkat kelayakan media pembelajaran yang

dikembangkan sebesar 87,5% menurut ahli media; presentase sebesar 87,5%

menurut ahli materi; presentase sebesar 88,9% menurut audien. Jadi dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi

kriteria layak dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat diujicobakan

lebih luas agar nantinya bisa digunakan dalam pembelajaran.

Saran yang diberikan kepada pengguna produk media pembelajaran ini

antara lain (1) Pembuatan media pembelajaran ini hanya sampai pada tahap uji

coba terbatas sehingga disarankan untuk melanjutkan penelitian sampai pada

tahap uji coba lebih luas; (2) Produk media pembelajaran pada bagian simulasi

hanya memberikan balikan berupa angka-angka, diharapkan kepada pembaca

untuk menambahkan simulasi dari angka yang telah diinputkan; (3) Disadari

bahwa penggunaan media pembelajaran ini masih memiliki banyak kekurangan,

untuk itu diperlukan saran dan masukan dari para ahli media dan materi guna

penyempurnaan produk yang lebih baik.

DAFTAR RUJUKAN

Anderson, Lorin W dan Krathwohl, David R (Ed). 2010. Pembelajaran,

Pengajaran dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom.

Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Page 9: artikel

9

Darmayuda, Ketut. 2007. Prorgram Aplikasi Client Server Pengolahan Data

Akademik dan Sistem Penjualan Terpadu dengan Visual Basic 6.0 dan

Borland Delphi 7.0. Bandung: INFORMATIKA

Mulyono, dkk. 2006. Buku Penuntun Belajar FISIKA Mengacu pada Kurikulum

2006 (KTSP) untuk SMA/MA XIA. Surabaya: Sagufindo Kinarya

NN. 2004. Panduan Praktis Pemrograman Borland Delphi 7.0. Yogyakarta: Andi;

Semarang: Wahana Komputer.

Sadiman, Arief S.dkk.2010.Media Pendidikan.Jakarta: Rajawali Pers

Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah

disajikan dalam Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA

negeri Banjar Angkan, 10 Januari 2007. Dalam google, (Online),

(www.google.com), diakses 15 September 2012

Sihkabuden.1984. Pengantar Media Pendidikan. Malang: Jurusan KTP-FIP IKIP

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suleiman, Amir Hamzah.1981. Media Audio-Visual.Jakarta: PT

Gramedia