Artikel

22
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Kesatuan Republik Indonesia atau sering disingkat dengan NKRI merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan ini lah yang kemudian menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan Negara yang kaya. Ini juga lah yang menjadi alasan mengapa bangsa-bangsa asing menginginkan Indonesia sebagai daerah kekuasaannya selain karena kekayaan alamnya yang melimpah ruah. Namun, seperti halnya kita ketahui bahwa perbedaan ini memiliki peran dari dua sisi yang berbeda. Sisi yang pertama adalah sebagai kekayaan dan cirri khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa dan Negara lainnya. Sisi yang kedua adalah sebagai pemicu terjadinya konflik dan pertikaian antar suku bangsa di Indonesia. Perbedaan yang dimaksud apabila tidak dikelola dengan baik sangat berpotensial terjadinya perbedaan pendapat yang mengarah pada perselisihan yang apabila tidak segera dilakukan tindakan yang bernuansa menyejukan akan membesar menjadi konflik. Bukti dari perbedaan menyebabkan konflik adalah telah terjadi pertikaian yang 1

Transcript of Artikel

Page 1: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Negara Kesatuan Republik Indonesia atau sering disingkat dengan NKRI

merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dengan

budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan ini lah yang

kemudian menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan Negara yang kaya. Ini

juga lah yang menjadi alasan mengapa bangsa-bangsa asing menginginkan

Indonesia sebagai daerah kekuasaannya selain karena kekayaan alamnya yang

melimpah ruah. Namun, seperti halnya kita ketahui bahwa perbedaan ini

memiliki peran dari dua sisi yang berbeda. Sisi yang pertama adalah sebagai

kekayaan dan cirri khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa dan

Negara lainnya. Sisi yang kedua adalah sebagai pemicu terjadinya konflik dan

pertikaian antar suku bangsa di Indonesia. Perbedaan yang dimaksud apabila

tidak dikelola dengan baik sangat berpotensial terjadinya perbedaan pendapat

yang mengarah pada perselisihan yang apabila tidak segera dilakukan

tindakan yang bernuansa menyejukan akan membesar menjadi konflik. Bukti

dari perbedaan menyebabkan konflik adalah telah terjadi pertikaian yang

bernuansa SARA di berbagai wilayah seperti Ambon, Poso dan lainnya yang

jelas mengarah pada Disintegrasi Bangsa.

Disintegrasi bangsa ini pada awalnya terlihat transparan karena tidak

terjadi secara tiba-tiba dan kemudian semakin terlihat secara sedikit demi

sedikit karena gejolaknya yang semakin membesar. Pada akhirnya hal tersebut

akan menjadi ancaman terhadap kesatuan Negara Republik Indonesia atau

NKRI yang sewaktu-waktu bisa meledak. Ledakan gejolak ini juga diikuti

oleh kemunculan kelompok-kelompok masyarakat yang berusaha

mempengaruhi pemikiran masyarakat dengan dalih untuk mewujudkan Hak

Asasi Manusia (HAM) sesuai dengan pemikiran pribadi mereka. Padahal

mereka melakukan itu semua bukan karena untuk membela kepentingan

secara universal melainkan untuk membela dan memperoleh keuntungan

1

Page 2: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

untuk kepentingan mereka sendiri sehingga secara tidak langsung baik

disadari maupun tidak, adanya kelompok-kelompok kepentingan ini hanya

akan menginjak-injak kepentingan-kepentingan universal saja. Kebanyakan

dari mereka berusaha menghilangkan kelompok masyarakat lain didaerahnya

atau bahkan menginginkan kemerdekaan sebagai suatu negara yang berdiri

sendiri.

Disintegrasi bangsa ini perlu kita selesaikan bahkan seharusnya kita cegah

sebelumnya. Kita bisa melakukannya dengan mengantisipasi munculnya bibit-

bibit yang menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa yang biasanya ditandai

dengan munculnya kelompok-kelompok kepentingan di daerah tertentu yang

bertindak seolah-olah merekalah orang-orang yang tertindas di negara ini

sehingga mereka perlu memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM)

tertutama dilakukan dengan cara-cara anarkis atau melalui kekerasan yang

sebenarnya itu sendiri merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia

karena hal tersebut lebih banyak menimbulkan korban jiwa dari pihak-pihak

yang tidak mengerti apa-apa dalam permasalahan tersebut. Peningkatan

wawasan nusantara merupakan kata kunci untuk mencegah terjadinya

disintegrasi bangsa dan menjamin tetap tetap tegaknya persatuan dan kesatuan

bangsa untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI). Salah satu upaya peningkatan wawasan nusantara ini dengan

pemberian pendidikan bela negara untuk menjamin keutuhan Nagara Kesatuan

Republik Indonesia di masa depan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang

bisa diambil antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan Wawasan Nusantara?

2. Bagaimana Wawasan Nusantara masyarakat saat ini?

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara?

4. Bagaimana Wawasan Nusantara yang diharapkan?

2

Page 3: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

5. Upaya peningkatan Wawasan Nusantara untuk mencegah

terjadinya disintegrasi bangsa?

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang tercantum

di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:

1. Untuk mengetahui maksud dari Wawasan Nusantara.

2. Untuk mengetui bagaimana Wawasan Nusantara masyarakat saat

ini.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan

Nusantara.

4. Untuk mengetahui seperti apa Wawasan Nusantara yang

diharapakan.

5. Untuk mengetahui upaya dalam meningkatkan Wawasan

Nusantara yang berguna untuk mecegah terjadiya disintegrasi

bangsa.

D. PROSEDUR PEMECAHAN MASALAH

Prosedur pemecahan masalah yang saya gunakan adalah dengan mencari

dari berbagai sumber di internet dan melalui study pustaka.

E. KERANGKA PENULISAN

Makalah ini terdiri atas tiga bab antara lain:

a. Bab I yang merupakan pendahuluan.

Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penulisan, prosedur pemecahan masalah, dan kerangka penulisan.

b. Bab II yang merupakan pembahasan.

Bagian ini terdiri dari pengertian wawasan nusantara, wawasan

nusantara saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan

nusantara, wawasan nusantara yang diharapkan, dan upaya

peningkatan wawasan nusantara.

3

Page 4: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

c. Bab III yang merupakan penutup

Bagian ini berisi kesimpulan serta saran dari penulis

4

Page 5: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri

dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan

pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan

aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta

menjiawai tata hidup dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.

Isi dari wawasan nusantara ini terdiri dari tiga unsur, yaitu:

1. Cita-cita

Cita-cita yang terkandung dalam wawasan nusantara adalah seperti

yang dirumuskan di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1995 yang

intinya adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia.

2. Sifat dan ciri-ciri

Wawasan nusantara memiliki sifat atau ciri-ciri, antara lain:

1. Manunggal

Keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap

aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosia. Segenap

aspek kehisupan sosial itu selalu menuntut untuk dimanunggalkan

secara serasi dan berimbang, sesuai dengan maksna sesanti

Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan sifat asasi dari negara

Pancasila.

2. Utuh menyeluruh

Utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia sehingga

merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah-

pecahkan oleh kekuatan apa pun dan bagaimana pun, sesuai

dengan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

5

Page 6: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

3. Cara kerja

Cara kerja dalam wawasan nusantara berpedoman pada

pancasila sebagai kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Kristalisasi kepribadiannya berwujud tata pergaulan dalam hidup

yang dicita-citakan bersama serta asas kenegaraan menurut

Undang-Undang Dasar 1945, bahwa dalam pandangan hidup

bangsa Indonesia yaitu Pancasila terkandung pula cita-cita, asas-

asas, dan nilai-nilai filosofis.

Ciri-ciri pokok wawasan nusantara, antara lain:

1. Mawas ke dalam dengan upaya mewujudkan segenap aspek kehidupan

bangsa dan negara.

2. Mewujudkan suatu kesatuan dan persatuan yang bersifat manunggal

dan utuh.

3. Mawas ke luar dengan penampilan wibawa sebagai wujud sikap

kesatuan, persatuan dan kebulatan wadah, isi, dan tata laku.

Tujuan dari wawasan nusantara, antara lain:

1. Ke dalam ialah untuk mewujudakan kesatuan dalam segenap aspek

kehidupan nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial.

2. Ke luar, pada lingkungan bangsa dan negara yang mengelilingi

Indonesia ialah untuk ikut serta mewujudkan ketertiban dan

perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan, keadilan sosial, dan

perdamaian dunia.

Fungsi wawasan nusantara, antara lain:

1. Untuk membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan

negara Indonesia.

2. Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan

strategi pembangunan nasional.

B. Wawasan Nusantara Masyarakat Saat Ini

Salah satu yang paling menonjol pada Era Reformasi saat ini adalah

meningkatnya keberanian masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan

6

Page 7: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

kritikan keras kepada pihak Pemerintah tanpa memperhitungkan kerawanan

dan ancaman Disintegrasi. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus, karena

menjadi tanggung jawab seluruh komponen Bangsa Indonesia.

Bila kita melihat keadaan pada saat ini ternyata masih ada masyarakat

yang menyalahgunakan tujuan mulia Reformasi demi kepentingan pribadi,

kelompok ataupun golongan. Hal ini tentunya menjadi sesuatu yang sangat

disayangkan karena bahkan kepentingan-kepentingan tersebut sudah

mengarah pada Disintegrasi Bangsa yang secara langsung maupun tidak

langsung mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini sungguh patut disayangkan apabila kelompok-kelompok kepentingan

ini hanya menjadikan Hak Asasi Manusia atau HAM sebagai alibi untuk

memperoleh kepentingan-kepentingan individu mereka sendiri.

Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nusantara yang diwujudkan dalam

sikap dan perilaku masyarakat muda tadi juga akibat dipicu oleh

pemberitaan-pemberitaan media masa yang masih ditambah dengan

pemberitaan yang kurang bahkan tidak benar. Kebanyakan pemberitaan-

pemberitaan tersebut telah dimanipulasi secara politik oleh pihak-pihak

tertentu sehingga sebagai akibatnya timbul lah sikap apatis masyarakat

terhadap upaya Bela Negara dan perilaku Cinta Tanah Air yang kurang tepat.

Parpol, Ormas, dan Perguruan Tinggi pun masih kurang dalam melakukan

pembinaan terhadap masyarakat. Sikap arogan dari masyarakat tidak pernah

mendapat perhatian yang serius dari pimpinannya sehingga timbul sikap tidak

peduli terhadap lingkungan.

Selama ini juga banyak terjadi konflik antar suku dan ras yang terjadi di

Indonesia, seperti halnya yang terjadi di Kalimantan Barat antara suku Madura

dan Suku Dayak. Konflik ini terjadi karena perbedaan adat, sifat, dan agama

dari masing-masing suku tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa suku

Madura merupakan imigran di Kalimantan Barat. Mereka membawa sifat

kedaerahan mereka kertika mereka berimigrasi. Adat carok dan solidaritas

kuat, meski acap membabi buta, mereka bawa ke Kalimantan Barat. Oleh

karena itu, akibat dari sifat yang dibawa tersebut adalah pertengkaran antar

7

Page 8: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

individu segera menjelma menjadi pertengkaran antar kelompok. Perkelahian

antar kelompok kontan berkobar menjadi perang suku. Ada alasan lain

terjadinya konflik antar suku ini, yaitu pola pemukiman orang-orang Madura

ini adalah pola pemukiman berkelompok dan bukan merupakan pola

pemukiman sisipan sehingga sulit sekali terjadi proses asimilasi antara suku

Madura sendiri dengan suku Dayak yang merupakan penduduk asli di

Kalimantan Barat. Tingkat pendidikan para migran (suku Madura) sangat

rendah sehingga mereka sulit mengolah informasi, beradaptasi, dan hanya

mampu menguasai sektor formal. Rendahnya kemampuan berbahasa

Indonesia pada kedua suku itu menambah kekurangharmonisan. Orang

Madura menggunakan bahasa Indonesia dialek Madura yang kurang sempurna

sedangkan orang Dayak berbahasa Indonesia dengan aksen Dayak yang juga

kurang sempurna. Intonasi meledak-ledak sebagai pencerminan sifat etnis

Madura yang keras, mudah menimbulkan salah paham.

Konflik antar suku ini merupakan disintegrasi bangsa yang mestinya kita

cegah. Konflik-konflik ini tidak hanya terjadi di antara suku Madura dan suku

Dayak saja tetapi juga terjadi di daerah lain seperti halnya konflik antar

kelompok yang terjadi di Jambi (konflik dalam suku Kubu atau suku Anak

Dalam) yang berawal dari hal sepele yaitu masalah utang piutang mesin

pemotong pohon (chainsaw), konflik yang terjadi di Papua yaitu antara suku

Damal dan suku Dani yang kemudian semakin lama malah semakin meluas,

konfli yang terjadi di Kalimantan Tengah, konflik antar suku yang terjadi di

Mimika, yaitu antara kelompok masyarakat Kampung Banti dan Kimbeli, dan

masih ada beberapa konflik antar suku lain yang terjadi di Indonesia.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara

Pengaruh perkembangan lingkungan tidak bisa diabaikan terhadap tata

kehidupan Nasional. Globalisasi yang membawa sistim nilai baru dapat

menimbulkan benturan-benturan terhadap nilai sistem yang sudah ada di suatu

masyarakat. Secara logis juga berpengaruh terhadap perkembangannya.

Perkembangan penting yang terjadi dalam proses globalisasi antara lain :

8

Page 9: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

a. Terjadinya pergantian pemain dalam tatanan Organisasi, dari yang

dulu didominasi oleh Pemerintah, sekarang didominasi oleh Non

Pemerintah (LSM). Para pemain baru tidak hanya memikirkan

kepentingan Nasional tetapi juga memikirkan kepentingan

Organisasinya, golongan maupun kelompoknya. Potensi Generasi

Muda dimanfaatkan oleh mereka sebagai corong kegiatan dan tameng

Idealisme.

b. Dampak Globalisasi juga menyebabkan kehidupan Generasi Muda

egois, transparasi komunikasi dan masuknya budaya asing melalui

film, jenis makanan bisa merubah adat istiadat dan cara kehidupan

generasi muda Indonesia.

Secara langsung maupun tidak langsung ada kecenderungan utama yang

mempengaruhi masyarakat utamanya Generasi Muda yaitu seperti kerja sama

ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan yang semuanya itu untuk

mengantisipasi perdagangan bebas dan meningkatkan kemampuan SDM dan

pemahaman terhadap budaya masing-masing Bangsa Regional disamping

dampak positifnya ada juga dampak negatifnya, seperti munculnya konflik

Regional yang sering kita sebut sebagai konflik antar daerah, suku, etnis, dan

ras.

Pembahasan lingkungan Nasional perlu ditinjau dari aspek sebagai

berikut:

a. Sumber Kekayaan Alam. Kekayaan Alam Indonesia menjadi incaran

negara-negara luar untuk menanamkan modalnya ke Indonesia dengan

membawa budaya mereka masing-masing, lambat laun akan

mempengaruhi nilai-nilai luhur kehidupan masyarakat Indonesia.

b. Geografi. Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan letak yang

sangat strategis merupakan kepulauan yang bisa diakses dari berbagai

penjuru dunia yang belum bisa terkontrol oleh Aparat Keamanan.

c. Ideologi. Pancasila masih tetap sebagai pedoman hidup Bangsa

Indonesia dan Dasar Negara Indonesia dianggap bisa mempersatukan

seluruh bangsa yang ada di Indonesia.

9

Page 10: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

d. Politik. Sejak bergulirnya Reformasi tahun 1997 sampai saat ini politik

di Indonesia belum menunjukan tanda-tanda membaik. Hal tersebut

ditandai dengan pertentangan Elit Politik, sehingga membuat krisis

multi dimensional tak kunjung selesai.

e. Ekonomi. Walau dilanda krisis Ekonomi multi dimensional namun

ekonomi kerakyatan masih dapat berjalan baik. Artinya kehidupan

ekonomi rakyat Indonesia masih memberikan optimisme untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

f. Budaya. Tertib budaya dan lingkungan harus terus dipicu dan

dikembangkan melalui pendidikan agar tercipta kembali kepercayaan

masyarakat Indonesia terhadap pemerintah.

D. Wawasan Nusantara yang Diharapkan

Keberanian masyarakat untuk berpikir kritis dan kecenderungan untuk

berbuat anarkis, pada dasarnya bisa menjadi hal yang baik apabila diarahkan

untuk perubahan yang konstruktif. Namun, hal ini bukan hanya merupakan

tanggung jawab pemerintah dan aparatur negara melainkan juga merupakan

tanggung jawab semua komponen masyarakat yang ada di Indonesia. Oleh

karena itu, hendaknya seluruh masyarakat sadar akan tugas dan tanggung

jawab untuk menjaga keutuhan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) sebagai tugas dan tanggung jawab bersama.

Kegiatan negatif yang dilakukan akan mempengaruhi situasi dan kondisi

Bangsa. Begitu juga Media masa harus ikut aktif dalam membentuk opini

tentang pentingnya Kesadaran Bernegara dan perilaku Cinta Tanah Air bagi

masyarakat dan Generasi mudanya. Sebenarnya dalam wawasan ke depan

Ormas, Orpol maupun Perguruan Tinggi yang memikul tanggung jawab besar

untuk mengembangkan rasa Kebangsaan dan Nasionalisme terhadap

masyarakat. Arah perhatian cukup jelas yaitu membantu masyarakat dalam

menumbuhkembangkan Wawasan Kebangsaan terhadap segala bentuk

ancaman yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

10

Page 11: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

Masyarakat juga diharapkan untuk memiliki wawasan kebangsaan yang

tinggi dan kuat sehingga mereka menyadari bahwa adanya perbedaan suku

dan adat istiadat ini merupakan kekayaan bangsa dan bukan merupakan ajang

untuk unjuk kehebatan dan persaingan antar suku yang akan menimbulkan

konflik-konflik yang seharusnya mampu kita cegah.

E. Upaya Peningkatan Wawasan Nusantara

Membangun Wawasan Kebangsaan masyarakat merupakan usaha

peningkatan dan perilaku mulai dari Generasi Muda secara berkelanjutan

dengan tujuan untuk mencegah Disintegrasi Bangsa. Kebijakan dan strategi

yang dilakukan antara lain:

a. Memberdayakan semua masyarakat agar tumbuh kesadaran akan

potensi yang dimiliki dan terdorong untuk mengembangkan demi

kepentingan Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

b. Memasyarakatkan Wawasan dan Kesadaran Bernegara dan perilaku

Cinta Tanah Air.

c. Menyelenggarakan Pendidikan Bela Negara secara Proposional mulai

dari Generasi Muda melalui Partai Politik, Organisasi masyarakat dan

Lembaga Pendidikan agar tumbuh sikap dan perilaku

Kewarganegaraan yang bebas tetapi tanggung jawab dan Cinta Tanah

Air.

d. Pemberdayaan kebijaksanaan ditempuh dengan Strategi.

1) Mengembangkan sikap positif masyarakat.

2) Mengembangkan jaringan kerja sama TNI dan Perguruan Tingi.

3) Meningkatkan peran TNI dalam upaya pembinaan masyarakat

guna mendorong terwujudnya Persatuan dan Kesatuan

e. Kebijaksanaan Pemasyarakatan Wawasan dan Kesadaran Bernegara

ditempuh dengan jalan.

1) Mengefektifkan sistim komunikasi dan informasi tentang Wawasan

dan Kesadaran Bernegara.

11

Page 12: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

2) Memberikan peran kepada Ormas dan Parpol sebagai mitra TNI

dalam pembinaan masyarakat mulai dari Generasi Mudanya.

3) Membina hubungan antara pemerintahI dan Generasi Muda Sipil

melalui berbagai wadah kegiatan yang positif.

12

Page 13: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telalh kita lakukan di awal, maka dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Perbedaan antar suku di Indonesia bila tidak kita kelola dengan baik maka

memiliki potensi terjadinya disintegrasi bangsa yang mana akan menjadi

ancaman bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

2) Perlu mengembangkan pemuliran bahwa perbedaan merupakan kekayaan

bangsa dan bukan merupakan alasan untuk menjadi lebih baik atau lebih

hebat dari yang lain.

3) Potensi masyarakat utamanya Generasi Muda dapat dimanfaatkan sebagai

tameng bagi terwujudnya kepentingan kelompok maupun golongan.

4) Perilaku masyarakat yang demikian berani dapat membahayakan

disintegrasi bangsa kalau tidak diwaspadai.

5) Secara konsepsional sangat perlu dilakukan suatu upaya untuk

membangun sikap Wawasan Kebangsaan masyarakat dengan acuan

kebijaksanaan dan Strategi sebagai berikut :

a. Memberdayakan potensi masyarakat mulai dari Generasi Muda

agar tumbuh kesadaran untuk mengembangkan potensi yang

dimiliki demi kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Memasyarakatkan Wawasan dan Kesadaran Bernegara serta

Perilaku Cinta Tanah Air kepada segenap masyarakat.

c. Menyelenggarakan Pendidikan Bela Negara secara proposional

terhadap masyarakat mulai dari Generasi Muda melalui

Ormas/Parpol.

13

Page 14: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

B. SARAN

1. Membangun Sikap Wawasan Kebangsaan Masyarakat ditentukan oleh

banyak faktor, maka seluruh kebijaksanaan, strategi harus ditempuh secara

simultan.

2. Perlu dilakukan suatu pembinaan yang berkelanjutan untuk menyatukan

Generasi Muda, aparatur negara, dan Sipil melalui kegiatan-kegiatan yang

positif.

3. Jalin komunikasi yang baik terhadap Ormas, Parpol, Lembaga Pendidikan

dan media masa guna menyampaikan visi bersama yaitu masa depan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

4. Membangun sikap cinta tanah air dan persaudaraan antar suku-suku

bangsa di Indonesia.

14

Page 15: Artikel

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.endonesia.com/mod.php?

mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=76

http://www.antara.co.id/view/?i=1229242577&c=NAS&s

http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg07984.html

Kansil, C.S.T dan Kansil, S.T, Christine, Pendidikan kewarganegaraan di

Perguruan Tinggi, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 2005

15