Argento Metri
-
Upload
fitri-mairizki -
Category
Documents
-
view
45 -
download
6
Transcript of Argento Metri
ARGENTOMETRI
I. TUJUAN
1. Mempelajari dan memahami analisa volumetric yang berdasarkan pada titrasi
argentometri dengan metoda mohr dan volhard
2. Menentukan konsentrasi (kenormalan) larutan klorida dengan cara mohr dan
volhard.
II. TEORI
Titrasi argentometri adalah suatu analisa volumetric yang berdasarkan
pengendapan dengan AgNO3 sebagai larutan standard. Penentuan klor, brom
dapat dilakukan dengan mentitrasi halogenida tersebut dengan AgNO3 dengan
menggunakan indicator kalium kromat. Ion kromat akan bereaksi dengan in Ag+
bila seluruh Cl- telah diendapkan secara kuantitatif oleh ion Ag+, sehingga titik
akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan merah dari Ag2CrO4.
Reaksi :
Ag+ + Cl- AgCl
2Ag+ + CrO4- Ag2CrO4
Dalam reaksi pengendapan ini terjadi reaksi antara zat pentitar dan zat
yang dititar atau senyawa yang akan ditentukan hasilnya berupa endapan yang
sukar larut dalam air. Oleh karena itu kepekatan berupa endapan kurang lama
terjadinya ptoses titrasi. Sehingga dapat menimbulkan perubahan yang besar pada
titik ekivalen dengan bantuan indikator.
Syarat terjadinya titrasi argentometri :
a. Kesetimbangan berlangsung cukup tepat
b. Zat yang akan ditentukan harus bereaksi secara stoikiometri dengan zat
pentitar
c. Endapan yang terbentuk harus cukup sukar larut
d. Penentuan titik akhir titrasi harus sesuai.
Ketentuan dalam melakukan titrasi yang berdasarkan pembentukan
endapan ini adalah biasanya tidak ada reaksi samping walaupun kadang – kadang
komposisi endapan tidak diketahui.
Titrasi argentometri ini terbatas penggunaannya, hal ini disebabkan oleh :
a. Tidak adanya indicator yang sesuai dalam titrasi larutan encer
b. Kepekatan reaksi terlalu lambat
c. Susunan endapan sering kali tidak diketahui karena adanya pengaruh
kompresibilitas.
Penentuan klor dan brom dapat dilakukan dengan mentitrasi halogenida
tersebut dengan AgNO3 dengan menggunakan indicator K2CrO4. Ion kromat akan
beraksi dengan ion Ag+ bila seluruh Cl- telah diendapkan secara kauntitatif.
Titrasi argentometri menggunakan 3 metoda, yaitu :
1. Argentometri metoda Mohr
Argentometri metoda mohr disebut juga dengan argentometri langsung
karena zat yang akan ditentukan langsung dititrasi dengan larutan AgNO3
dengan menggunakan indicator kromat. Cara mohr ini hanya dapat dipakai
dalam suasana asam atau sedikit basa (pH 7 – 10,5) tidak dapat digunakan
untuk menentukan iodide dengan thiosianat, hanya untuk menetapkan
kadar klorida atau bromida.
Dalam metoda mohr, titik akhir titrasi dianggap tercapai bila reaksi telah
memperlihatkan endapan kemerah – merahan.
Cl- + Ag+ AgCl putih
2Ag+ + CrO4- AgCrO4 merah
Jika larutan terlalu basa, maka Ag+ akan mengendap sehingga perak
hidroksida berubah menjadi perak oksida.
Ag+ + 2OH- AgOH Ag2CO3 + H2O
Ada beberapa akibat dari titrasi secara Mohr :
Apabila pH larutan lebih kecil dari 7 pada penentuan dengan cara
Mohr, maka indicator K2CrO4 akan berubah sebagian menjadi
Cr2O7-2, sehingga konsentrasi kromat menjadi berkurang dan
akibatnya Ag2CrO4 tidak dapat diamati
Apabila pH larutan lebih besar dari 10, maka dapat diamati
endapan AgOH yang terurai menjadi Ag2O, sehingga pemakain
titran semakin banyak.
Cara ini tidak dapat diterapkan untuk penentuan iodida karena
kelarutan Ag+ yang terbentuk akan lebih besar dari Ag2CrO4
sehingga titik akhir akan jauh sebelum titik ekivalen.
2. Argentometri metoda Volhard
Cara volhard menggunakan reaksi tidak langsung, ion perak dititrasi
dengan larutan NH2SCN, sebagai indicator digunakan ion Fe(III),
REAKSI :
Ag+ + SCN- AgSCN
Kelebihan pentitar setelah titik ekivalen diamati dengan Fe+3. Ion Fe+3
membentuk senyawa kompleks berwarna merah.
Fe+3 + SCN- [Fe(SCN)]+2 merah
Caea volhard dapat menentukan ion – ion halide dengan cara titrasi
kembali dengnan sejumlah larutan standard AgNO3 ditambah pada ion
halida. Kelebihan ion perak dititrasi dengan SCN-. Kelarutan AgCl,
AgSCN, reaksi pergeseran terjadi setelah titik ekivalen tercapai.
AgCl + [Fe(SCN)]+2 AgSCN + Cl- + Fe+3
3. Argentometri metoda Fajarns
Merupakan titrasi penentuan ion halide dengan larutan standard AgNO3
dengan menggunakan indikator absorbsi.
Indikator absorbsi adalah senyawa organic yang diabsorbsi dan dilepaskan
dari permukaan zat padat selam titrasi pengendapan.