Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

16
Disampaika n Oleh: ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN Dr. Ir. SUHATMANSYAH IS, M.Si. Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Pada acara: Peningkatan Kaasitas Aparatur, Tata Laksana, dan Kelembagaan Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Angkatan III Tahun 2014

description

oleh Suhatmansyah (Deouti Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan)pada Acara Peningkatan Kapasitas Aparatur, Tata Laksana dan Kelembagaan Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Angkatan III, Kuta Bali 2014

Transcript of Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

Page 1: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

Disampaikan Oleh:

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN

Dr. Ir. SUHATMANSYAH IS, M.Si.Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan

Pada acara:Peningkatan Kaasitas Aparatur, Tata Laksana, dan Kelembagaan Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Angkatan III Tahun 2014

Page 3: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

KEBERADAAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA MERUPAKAN CERMINAN BAGIAN NKRI.

POSISINYA SEBAGAI BERANDA DEPAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA MERUPAKAN MANIFESTASI UTAMA KEDAULATAN WILAYAH INDONESIA.

HAKEKATNYA PENANGANAN PERBATASAN NEGARA MERUPAKAN UPAYA PERWUJUDAN RUANG WILAYAH NUSANTARA SEBAGAI SATU KESATUAN GEOGRAFIS, POLITIK, EKONOMI, SOSBUD, DAN PERTAHANAN KEAMANAN.

PENDAHULUAN

Page 4: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

Aspek batas wilayah negara, permasalahan batas wilayah negara meliputi batas darat, batas laut (maritim) dan batas udara, untuk batas darat yang belum tunas serta soal administrasi dan pemeliharannya. Akibatnya perencanaan pembangunan wilayah perbatasan menjadi terkendala.

Aspek ekonomi, cara pandang dan perlakuan terhadap daerah perbatasan pada masa lalu yang menempatkan daerah perbatasan sebagai bufferzone pertahanan dan secara ekonomi terkesan diperlakukan sebagai “halaman belakang”

Aspek sosial budaya, kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah membuat nilai keunggulan kompetitif masyarakat perbatasan menjadi sangat rendah. Kondisi sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan serta akses terhadap informasi dan lapangan kerja yang sangat kurang diperbatasan dihadapi oleh masyarakat perbatasan.

Aspek pertahanan dan keamanan, pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan wilayah negara sangat erat hubungannya dengan status penyelesaian garis batas antar negara dan pembangunan di perbatasan. Keterbatasan jumlah aparat serta prasarana dan sarana pendukung operasi lapangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pertahanan dan keamanan di perbatasan negara, tidak sebanding dengan panjang garis batas yang harus diawasi.

Aspek sumber daya alam dan lingkungan, dimana di beberapa kawasan perbatasan terjadi upaya pemanfaatan sumber daya alam secara ilegal yang tidak terkendali sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan hidup.

Aspek kelembagaan dan capacity building.

ISU STRATEGIS WILAYAH PERBATASAN

Page 5: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

KOMPOSISI PROSENTASE (KEMISKINAN) PENDUDUK DI KAB.PRIORITAS KAWASAN PERBATASAN 2011-2014

(Data BPS 2010)

≤ 11 % sebanyak 17 Kab(Sambas,Bengkayang,Sanggau,Sintang,Kutai Barat, Sergai, Rokhil, Bengkalis, Indragiri Hilir, Kota Dumai, Natuna,Kep.Anambas,Kota Batam,Karimun,Bintan)

Wk. Presiden menjelaskan, pemerintah pusat memiliki target penurunan angka kemiskinan dari sebelumnya 11-12 persen menjadi 8-10 persen pada 2014 (Kompas 13 Nov.2012)

38 Kab/Kota

11-12 % sebanyak 2 Kab;Kapuas Hulu, Talaud

12-15 % sebanyak3 Kab ; Sangihe,Merauke, Nunukan

≥ 15 % sebanyak 18 Kab ;

Sabang, Meranti, MBD, MTB, Aru,Rajan4, Malinau, Kupang,TTU, Belu, Rotendao, Alor, Merauke, Boven Digul, Peg.Bintang, Keerom, Jayapura

SASARAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN

MENURUN

Page 6: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

NO ASPEK AGENDA PRIORITAS1 Penyelesain Penetapan

dan Penegasan Batas Wilayah Negara

a. PENETAPAN, PENEGASAN DAN PEMETAAN BATAS DARAT DAN LAUTb. PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN SOSIALISASI TANDA BATAS NEGARA c. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN PLB

2 Peningkatan Pertahanan, Keamanan dan Penegakan Hukum

a. PENEGAKAN KEDAULATAN, HUKUM DAN KEAMANAN DARAT, LAUT DAN UDARA

b. KERJASAMA ANTAR NEGARA DALAM PENGAMANAN KAWASAN PERBATASAN c. PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN

3. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan

a. OPTIMALISASI DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAMb. PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENINGKATAN IKLIM

INVESTASI DI PERBATASAN SERTA PENGEMBANGAN KEGIATAN USAHAc. PENATAAN RUANG DI KAWASAN PERBATASAN d. PERCEPATAN PENGEMBANGAN SARPRAS DI KAWASAN PERBATASAN e. PENGEMBANGAN KEGIATAN USAHA PRODUKTIF MASYARAKATf. TRANSMIGRASI DI KAWASAN PERBATASAN g. PENGEMBANGAN PERDAGANGAN LINTAS BATAS DAN KERJASAMA EKONOMI

SUB-REGIONAL

4 Peningkatan Akses dan Pelayanan Sosial Dasar

a. INVENTARISASI KEBUTUHAN PELAYANAN SOSIAL DASARb. PENYEDIAAN PERUMAHAN, AIR BERSIH DAN KELISTRIKANc. PENYEDIAAN SARPRAS PELAYANAN KESEHATAN d. PENYEDIAAN SARPRAS PENDIDIKAN

5 Penguatan Kapasitas Kelembagaan

a. PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN

b. PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI KAWASAN PERBATASAN

AGENDA PRIORITAS PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011 – 2014

(Peraturan BNPP No. 2/2011 Tentang Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbtasan th 2011-2014)

Page 7: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

TUGAS BNPP

Pasal 15 ayat (1) Badan Pengelola bertugas:a. menetapkan kebijakan program pembangunan

perbatasan;b. menetapkan rencana kebutuhan anggaran;c. mengoordinasikan pelaksanaan; dand. melaksanakan evaluasi dan pengawasan.

Pasal 15 ayat (2) Pelaksana teknis pembangunan dilakukan oleh instansi teknis sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 8: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

DOKUMEN PENGELOLAAN PERBATASAN

GRAND DESIGN

RENCANA INDUK

RENCANA AKSI

Menggambarkan BAGAIMANA VISI & MISI perbatasan sesuai RPJP 2010 - 2025 akan

dikelola dan diwujudkan dalam jangka panjang

Menggambarkan APA YANG AKAN DILAKSANAKAN utk jangka lima tahunan

dalam mengelola batas wilayah negara dan kawasan perbatasan (2011 – 2014)

Mengambarkan APA YANG AKAN DILAKSANAKAN setiap tahunnya dalam

pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan

Dokumen ini menjadi acuan BPP nasional dan daerah , serta K/L terkait perbatasan

Page 9: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN

1. Penyelesaian penetapan batas darat dan laut (wilayah kedaulaan teritorial 12 mil) dan hak berdaulat/yurisdiksi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) landas kontinen.

2. Masyarakat yang produktif (pendidikan, kesehatan, ketrampilan).

3. Pengembangan daerah-daerah perbatasan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN).

4. Pertahanan darat dan laut yang kokoh.

5. Tetap menjaga kelestarian lingkungan.

6. Kelembagaan yang terpadu internal dan antar negara.

Page 10: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN

1. Pengelolaan kawasan perbatasan secara terpadu dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang.

2. Pengembangan eksesibilitas dan infrastruktur dasar di daerah perbatasan dan di wilayah hinterland-nya.

3. Pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan di daerah perbatasan dan di wilayah hinterland-nya.

4. Pengelolaan fungsi kawasan lindung.

5. Percepatan penegasan dan penetapan batas darat dan laut.

6. Pembangunan dan peningkatan pelayanan custom, immigration, quarantine, and security (CIQS) pada pintu batas.

7. Pemberantasan kegiatan ilegal.

8. Penyelenggaraan hubungan kerjasama di kawasan perbatasan dengan negara tetangga yang saling menguntungkan.

9. Peningkatan peran pemerintah daerah.

Page 11: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

TUJUAN PENGELOLAAN PERBATASAN

1. MENJAGA INTEGRITAS NKRI

2. MEMBANGUN KAWASAN PERBATASAN SECARA SEIMBANG, TERPADU DAN KOMPREHENSIF UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT.

3. MENGUKUHKAN KAPASITAS INDONESIA DI WILAYAH PERBATASAN DALAM KONTEK PERSAINGAN GLOBAL.

Page 12: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

TANTANGAN KEDEPANPerubahan lingkunga dan tantangan suatu negara di masa yang akan datang semakin kompleks, dimana kepentingan politik ekonomi merupakan pilar utama kedaulatan yang membawa dampak pada semua lini kehidupan bangsa, termasu di wilayah perbatasan. Perubahan paradigma pengelolaan perbatasan merupakan keniscayaan, tidak hanya dilihat dari segi kepentingan keamanan semata ataupun hubungan antar negara, akan tetapi sebagian wilayah perbatasan memiliki potensi ekonomi yang mampu meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan rakyat.

Sesuai dengan amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP), pengelolaan perbatasan negara diarahkan untuk menjaga integrasi NKRI sebagai amanat konstitusi, membagun kawasan perbatasan negara secara berimbang, terpadu, dan komprehensif untuk kesejahteraan rakyat, serta mengukuhkan kepastian Indonesia diwilayah perbatasan dalam konteks persaingan global. Berdasarkan Rencana Pembagunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 ditetapkan bahwa arah kebijakan pembangunan kawasan perbatasan nasional adalah mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan.

Dirumuskan dalam RPJPN 2005-2025 adalah meliputi; (1) wilayah-wilayah perbatasan akan dikembangkan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward-looking menjadi outward-looking sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga, (2) pendekatan pembangunan yang dilakukan, selain menggunakan pendekatan yang bersifat keamanan, juga diperlukan pendekatan kesejahteraan, dengan perhatian khusus diarahkan bagi pengembangan pulau-pulau kecil diperbatasan yang selama ini luput dari perhatian.

Page 13: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

9 RanPerpres tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara

1. RanPerpres RTRKPN di Kalimantan2. RanPerpres RTRKPN di Aceh dan Sumatera Utara3. RanPerpres RTRKPN diRiau dan Kepulauan Riau4. RanPerpres RTRKPN di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan

Gorontalo5. RanPerpres RTRKPN di Maluku6. RanPerpres RTRKPN di Maluku Utara dan Papua Barat7. RanPerpres RTRKPN di Nusa Tenggara Timur8. RanPerpres RTRKPN di Papua9. RanPerpres RTRKPN di berhadapan dengan laut lepas

Kebijakan Tata Ruang Perbatasan Negara yang disusun berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Saat ini BNPP sedang bekerjasama dengan Kementerian terkait (PU) sedang menuntaskan RaPerpres Tentang RTRK Perbatasan Negara

RANPERPRES

RTRK

Page 14: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

• Penyiapan dokumen perencanaan (study, masterplan, dan detail desain)

• Penyediaan dan penyiapan Lahan (clear and clean)• Perda RUTR tentang Optimalisasi Pengelolaan dan

Pendayagunaan Potensi Ekonomi Lokal Kawasan Perbatasan Darat.

• Dukungan Prasarana Wilayah (Jalan akses, air bersih dll)• Kesanggupan sharing pendanaan untuk pembangunan,

operasional dan pemeliharaan serta pengembangan. • Kesanggupan menyediakan unit pengelola/kelembagaan

DALAM PENGELOLAAN POTENSI KAWASA PERBATASAN

DUKUNGAN PEMDA

Page 15: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

TERIMA KASIH

S U M AT E R A K A L IM A N TA N

JAVA

IR IA N JAYA

15

Page 16: Arah Kebijakan dan Strategis Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

B I

O D

A T

A

1. Nama : Dr. Ir. SUHATMANSYAH IS, MSi2. Tempat/Tgl. Lahir : Padang, 2 Agustus 19553. Pangkat/Golongan : Pembina Utama (IV/e)4. NIP/NRP : 19550802 198103 1 002 5. Jabatan : Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan

Perbatasan, BNPP6. Alamat Kantor : Jl. Merdeka Utara No.7 Jakarta Pusat 10110 Telp/Fax : 021-38111017. Alamat Rumah : Kav. Marinir Pondok Kelapa Rt 01/13 AA5

Pondok Kelapa – Duren Sawit, Jakarta Timur Telp./Hp. : 081291953278. Pendidikan Terakhir : S3, Pendidikan Kependudukan, UNJ 9. Riwayat Jabatan :

a. Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Politik, Kemendagri.b. Kapus Diklat Manajemen Pembangunan, kependudukan dan Keuangan

Daerah, Badan Diklatc. Direktur Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyarakatan, Ditjen Kesatuan

Bangsa dan Politik, (eselon II-A) TMT 05-09-2005.d. Sekretaris Ditjen Pemerintahan Umum (eselon II-A) TMT 19-10-2004.e. Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah (eselon II-A) TMT 03-03-2002.f. Kepala Pusat Litbang Otonomi Daerah (eselon II-A) TMT 09-03-2001.g. Kepala Bagian Perencanaan, Ditjen Bina Bangda (eselon III-A) TMT 26-06-

2000.