Perbatasan Kaltim

35
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : H. AWANG FAROEK ISHAK TAHUN 2009 i

description

mm

Transcript of Perbatasan Kaltim

Page 1: Perbatasan Kaltim

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh :H. AWANG FAROEK ISHAK

TAHUN 2009

i

Page 2: Perbatasan Kaltim

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan

rahmat-Nya buku mengenai Strategi Pembangunan Daerah Perbatasan di

Provinsi Kalimantan Timur dapat terselesaikan. Buku ini diharapkan untuk

dapat memberikan pandangan dan rencana ke depan bagi masyarakat Indonesia,

khususnya masyarakat Kalimantan Timur mengenai rencana Pembangunan

Daerah Perbatasan.

Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Nunukan, Malinau dan Kutai Barat yang

berbatasan langsung dengan Negara Malaysia (Sabah dan Serawak). Luas

Daerah Perbatasan mencapai 88.513,08 km2 atau 42,42% dari luas wilayah

Provinsi Kalimantan Timur. Namun kondisi dan keterbatasan sarana dan

prasarana di daerah perbatasan membuat pembangunannya masih tertinggal.

Oleh sebab itu menciptakan daerah perbatasan yang lebih maju sebagai beranda

Kalimantan Timur merupakan kebutuhan yang mendesak.

Dalam Penulisan Buku ini, saya sangat berharap kerjasama oleh semua pihak

untuk mengejar ketertinggalan penanganan daerah perbatasan sehingga

program-program pembangunan di kawasan perbatasan lebih konkrit,

bersinergi, akuntabel, dan menyentuh kebutukan masyarakat perbatasan dan

sekaligus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Akhir kata atas

perhatian yang besar kami mengucapkan terima kasih yang tulus.

H. AWANG FAROEK ISHAK

ii

Page 3: Perbatasan Kaltim

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Kondisi Wilayah ............................................................................... 1

B. Kondisi Sosial Budaya ..................................................................... 2

C. Kondisi Perekonomian ..................................................................... 6

D. Kondisi Infrastruktur Wilayah Perbatasan ....................................... 8

1. Perhubungan Darat ...................................................................... 8

2. Perhubungan Udara ..................................................................... 9

3. Perhubungan Sungai .................................................................... 11

E. Lintas Batas dan Pengamanan di Perbatasan Antar Negara di

Kalimantan Timur ........................................................................... 13

F. Potensi Sumberdaya Alam ............................................................... 16

1. Sumberdaya Hutan ...................................................................... 16

2. Sumberdaya Mineral dan Energi ................................................. 21

3. Potensi Wisata ............................................................................. 22

BAB II : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

1. Keterbatasan Infrastruktur Wilayah ................................................. 26

2. Kondisi Sosial Eko nomi Masyarakat Relatif Masih Tertinggal ....... 27

3. Keamanan Wilayah Perbatasan Relatif Masih Rawan ..................... 27

4. Status Kawasan Hutan ....................................................................... 28

5. Kelembagaan .................................................................................... 29

BAB III : ALTERNATIF KEBIJAKAN DAN LANGKAH – LANGKAH

KEGIATAN............................................................................................................... 30

iii

Page 4: Perbatasan Kaltim

BAB I

PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERBATASAN

KALIMANTAN TIMUR

A. Kondisi Wilayah

Wilayah perbatasan di Provinsi Kalimantan Timur

terletak diantara 4 25’ Lintang Utara -2 25’ Lintang Selatano 0

dan 113 44’ Bujur Timur 119 00’ Bujur Barat. Disebelah0 0

Barat berbatasan dengan Negara Bagian Serawak dan

Sabah (Malaysia), serta dengan Provinsi Kalimantan Barat,

dan Kalimantan Tengah. Di sebelah timur berbatasan

dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi, serta di sebelah

Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan.

Wilayah perbatasan Kalimantan Timur Meliputi 3 (tiga)

Kabupaten yaitu; Kutai Barat, Malinau, dan Nunukan, serta

meliputi sebanyak 41 kecamatan dan 553 desa/kelurahan.

Sebanyak 13 kecamatan diantaranya berbatasan langsung

dengan Negeri Sabah dan Serawak yang meliputi sebanyak

249 desa. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan

negeri sabah dan serawak yaitu; Kecamatan Long Apari

dan Long Pahangai di Kabupaten Kutai Barat, Kayan ulu,

Kayan Hilir, Kayan Selatan, Bahau Hulu dan Pujungan di

Kabupaten Malinau serta Krayan, Krayan Selatan, Lumbis,

Sebuku, Nunukan dan Sebatik di Kabupaten Nunukan.

Wilayah perbatasan tersebut merupakan perbatasan

daratan kecuali di kecamatan nunukan yang mempunyai

perbatasan laut dengan Kota T awao di Negeri Sabah,

dengan panjang garis perbatasan keseluruhan mencapai

1.038 km.

Luas wilayah perbatasan kerseluruhan yang

meliputi Kabupaten Kutai Barat, Malinau dan Nunukan

mencapai 88.513,08 km2 atau 42,42 % dari luas wilayah

Provinsi Kalimantan Timur. Dari luas wilayah perbatasan

tersebut, 56,14 % atau seluas 49.689,83 km2 merupakan

wilayah 13 kecamatan yang terletak sejajar dengan garis

1STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 5: Perbatasan Kaltim

perbatasan antar negara yang berbatasan langsung dengan

Negeri Sabah dan Serawak.

Topografi wilayah perbatasan Kalimantan Timur di

khususnya pada kawasan pedalaman pada umumnya

merupakan perbukitan dan pegunungan yang terjal dengan

kelerengan rata-rata 40 % meliputi kecamatan Lumbis,

Mentarang, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Kayan Selatan, Long

Pahangai dan Long Apari, kecuali kawasan yang

berdekatan dengan pantai dan daerah aliran sungai yang

meliputi kecamatan Sebatik, Nunukan dan Sebuku terdapat

bagian wilayah yang datar.

Luas Wilayah Kabupaten Perbatasan

LUAS LUAS WILAYAHKABUPATEN KABUPATEN KECAMATAN %

(KM) PERBATASAN2

KUTAI BARAT 31.628,70 8.911,00 28,17

MALINAU 42.620,70 28.713.14 67.37

NUNUKAN 14.263,68 12.065,59 84,59

JUMLAH 88.513,08 49.689,83 56.14

Jumlah Kecamatan dan Desa di Kabupaten Perbatasan

JUML AH

KABUPATEN KESELURUHAN PERBATASAN

KEC. DESA KEC. DESA

KUTAI BARAT 21 223 2 21

MALINAU 12 107 5 29

NUNUKAN 8 223 6 199

JUMLAH 41 553 13 249

B. Kondisi Sosial Budaya

Jumlah penduduk di 3 (tiga) kabupaten perbatasan

tahun 2006 sebanyak 342.833 jiwa dengan kepadatan rata-

rata 3,87 jiwa/km . Sebanyak 122.423 jiwa penduduk atau2

sebesar 35,79 % tinggal pada 13 kecamatan perbatasan.

2STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 6: Perbatasan Kaltim

Kabupaten Malinau merupakan kabupaten yang

berpenduduk paling jarang dengan kepadatan rata-rata

hanya 1,37 jiwa/km . Jumlah penduduk miskin secara relatif2

terbanyak adalah di Kabupaten Malinau dengan jumlah

penduduk miskin sebesar 52,23 %, kemudian Kabupaten

Nunukan sebesar 51,71%, dan Kutai Barat sebesar 26,06

%. Secara absolut jumlah penduduk miskin terbanyak

adalah Kabupaten Nunukan sebanyak 61.388 jiwa,

kemudian Kutai Barat sebanyak 42.991 jiwa, kemudian

Malinau sebanyak 30.926 jiwa.

Sebaran penduduk lebih banyak terkonsentrasi

pada ibukota kabupaten serta daerah aliran sungai dimana

aksessibitas perdagangan, komunikasi dan transportasi

lebih mudah. Sedangkan pada kawasan pedalaman di

perbatasan pada umunya relative sedikit, karena kawasan

pedalaman di perbatasan Kalimantan Timur merupakan

kasawan yang terisolir dengan sarana dan prasana

transportasi yang sangat terbatas. Kecamatan yang

menjadi konsentrasi penduduk di wilayah perbatasan

adalah Kecamatan sebatik dengan kepadatan rata-rata

119,23 jiwa/km2, Nunukan 28,65 jiwa/km , Barong Tongkok2

26,71 jiwa/km2, Melak 18,69 jiwa/km , Malinau 29,522

jiwa/km . Sedangkan wilayah yang mempunyai kepadatan2

terendah dengan kepadatan lebih kecil dari 3 jiwa/km2

adalah; kecamatan Krayan Selatan, Lumbis, Long Bagun,

Long Pahangai, Long Apari, Kayan Hulu, Sungai Boh,

Kayan Hilir, Pujungan, Malinau Selatan, Mentarang.

Gambaran Penduduk Kabupaten Perbatasan

Tahun 2007

Jumlah Rata–rata Penduduk Penduduk ProporsiKabupaten Penduduk Kepadatan Kec. Perbatasan/ Penduduk

Kabupaten (Jw/Km ) Perbatasan Kab (%) Perbatasan2

Kutai Barat 157.187 5.10 9.117 5,19 7.36

Malinau 56.107 1,41 12.015 18,04 8,72

Nunukan 125.421 9,04 102.735 4,14 83.92

Jumlah 339.375 3,96 123.867 36,68 100,00

3STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 7: Perbatasan Kaltim

Mayoritas penduduk di wilayah perbatasan adalah

suku Dayak dari suku dayak besar Apokayan, khususnya

penduduk yang bermukim di wilayah pedalaman

perbatasan, seperti ; di Kecamatan Long Apari, Long

Pahangai, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Kayan Selatan, Bahau

Hulu, Mentarang, Krayan, Krayan Selatan, dan Lumbis.

Sedangkan di wilayah perbatasan pantai pesisir yaitu di

Kecamatan Nunukan dan Sebatik didominasi oleh suku

bugis, kemudian suku melayu, dan suku lainnya sebagai

minoritas. Suku Dayak dan Melayu di Indonesia ini memiliki

tali persaudaraan dengan suku yang sama di Negara

Bagian Serawak dan Sabah, Malaysia. Hubungan sosial

antara masyarakat di perbatasan Kalimantan Timur dan

masyarakat diperbatasan Sabah dan Serawak masih

sangat kuat, yang disebabkan oleh hubungan kekerabatan

dan kekeluargaan masih dalam satu garis keturunan.

Demikian pula halnya dengan suku melayu yang bermukim

di sekitar Nunukan dan Sebatik yang mempunyai hubungan

keluarga dengan masyarakat perbatasan di perbatasanan

Sabah. Meskipun terdapat keragaman suku, namun

penduduk di wilayah ini masih memegang teguh adat

istiadat yang berlaku dan merupakan kesepakatan yang

telah terbentuk secara turun temurun, hal ini dapat ditandai

dengan keberadaan lembaga adat yang cukup berperan

dalam mengatur tatanan sosial dan interaksi sosial

masyarakat setempat, serta masih diberlakukannya hukum-

hukum adat. Suku dayak di wilayah perbatasan pada

umumnya beragama Kristen, kecuali di Kecamatan

Nunukan dan Sebatik pada umumnya beragama Islam.

Mata pencaharian masyarakat di perbatasan

Kalimantan Timur masih didominasi oleh sektor pertanian

pangan subsisten yaitu pertanian tradisional dengan sistem

ladang berpindah ( shifting cultivation ) dan pemungutan

hasil hutan dan ikutannya. Kecuali di kecamatan Nunukan

dan Sebatik, selain tanaman pangan, juga perkebunan

kelapa sawit, kakao, perikanan laut, dan sektor

perdagangan.

Bagi masyarakat Nunukan dan Sebatik, sektor

perdagangan merupakan sektor yang cukup penting yaitu

4STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 8: Perbatasan Kaltim

kegiatan perdagangan lintas batas ke negeri sabah melalui

Kota Tawao. Perdagangan lintas batas tidak hanya

memperdagangkan produksi hasil dari kawasan perbatasan

saja, namun meliputi juga berbagai produk hasil dari daerah-

daerah di luar kawasan perbatasan. Dengan adanya hubungan

pola perdagangan lintas batas ini, barang-barang dari

Indonesia yang masuk ke Sabah terutama kayu bantalan, kayu

balak, kayu gergajian (papan) serta rotan mentah, dan hasil

perkebunan dan perikanan. Di samping itu barang-barang

lainnya yang masuk ke Sabah seperti kayu malam, sabun,

pakaian, kerupuk, gula merah, permen, battery, pasta gigi,

udang kering dan udang basah serta lain sebagainya.

Sementara itu barang-dari sabah yang masuk melewati

nunukan dan sebatik terutama adalah wafer, soft drink,

pakaian bekas, telur ayam, biskuit, amonium nitrate, mie instan

dan barang-barang lain. Kegiatan perdagangan lintas batas ini

dilakukan oleh perorangan dengan menggunakan perahu oleh

nelayan-nelayan dan penduduk perbatasan tanpa

pemberitahuan ekspor barang (PEB) dan pemberitahunan

impor barang (PIB).

Perdagangan lintas batas di kawasan perbatasan

Kalimantan Timur dewasa ini cukup besar jika dilihat dari

volume maupun nilainya. Kawasan perbatasan sebagai

pelintasan arus keluar masuk barang dan jasa tampaknya

sudah mulai menjadi pusat aktivitas perdagangan.

Tingginya arus keluar masuk barang dan manusia di

perbatasan ini tidak dapat dihindari karena adanya kegiatan

ekonomi dan perdagangan antara kedua negara. Adanya

permintaan ( demand ) terhadap barang ataupun jasa dari

Kalimantan Timur oleh Sabah, demikian juga permintaan

terhadap barang dari Sabah, akan menimbulkan

pergerakan perdagangan di kawasan perbatasan tersebut.

Kegiatan ekonomi lintas batas perbatasan selain itu

perdangangan komoditi adalah pergerakan jasa, dalam hal

ini lalu lintas tenaga kerja Indonesia yang bekerja Serawak

dan Sabah yang cukup tinggi intensitasnya. Jumlah TKI

yang bekerja di Serawak dan Sabah yang melintas lewat

pos lintas batas cukup tinggi. Dari data yang tersedia

jumlah WNI yang melintas PPLB Nunukan mencapai

5STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 9: Perbatasan Kaltim

belasan ribu orang setiap bulannya. Sebagian besar dari

WNI yang melintas ini merupakan TKI yang bekerja di

Sabah.

C. Kondisi Perekonomian

Kondisi Makro ekonomi Kabupaten perbatasan

Kalimantan Timur dapat dilihat dari indikator utama, yaitu

nilai PDRB menurut harga berlaku dengan migas tahun

2006.

Dari ketiga Kabupaten perbatasan di Kalimantan

Timur, maka Kutai Barat menunjukkan nilai PDRB yang

tertinggi sebesar 2,52 trilyun rupiah pada tahun 2006,

kemudian Nunukan sebesar 1,20 trilyun rupiah, dan yang

terendah adalah Malinau sebesar 485,13 milyar rupiah.

Nilai PDRB Perbatasan Kalimantan Timur Tahun 2007

KABUPATEN PDRB PERTUMBUHANRATA-RATA

Kutai Barat 3.977.909.000.000 11,20

Malinau 1.041.792.000.000 2,71

Nunukan 2.451.546.000.000 7,03

JUMLAH 7.471.248.000.000 6,98

Dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi rata-rata dari

tahun 2003–2006, maka Kabupaten Kutai Barat mengalami

laju pertumbuhan ekonomi rata-rata yang paling tinggi yaitu

sebesar 11,.20 % per tahun, kemudian Kabupaten Nunukan

dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 7,03 % per

tahun dan Kabupaten Malinau sebesar 2,71 % per tahun.

Sementara itu pendapatan per kapita penduduk

Kabupaten Kutai Barat paling tinggi yaitu sebesar 18,01

Juta Rupiah. Tetapi dilihat dari tingkat pertumbuhan rata-

rata per tahun, maka Kabupaten Nunukan mengalami

pertumbuhan pendapatan per kapita yang paling tinggi

sebesar 26,67 per tahun, kemudian Kutai Barat sebesar

13,74 % per tahun dan Malinau sebesar 11,46 % per tahun.

6STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 10: Perbatasan Kaltim

Perkembangan Pendapatan Per Kapita Kabupaten

Perbatasan Kalimantan Timur Tahun 2007

Kabupaten PendapatanPerkapita

Kutai Barat 25.201.042

Nunukan 18.567.968

Malinau 19.546.535

Struktur perekonomian keseluruhan pada 3 (tiga)

Kabupaten perbatasan Kalimantan Timur didominasi oleh

sektor pertambangan, pertanian, dan perdagangan. Sektor

pertanian merupakan leading sektor perekonomian di

Kabupaten Malinau dengan kontribusi sebesar 39,59%,

kemudian sektor perdagangan, jasa dan bangunan. Kutai

Barat didominasi oleh sektor pertambangan dengan

kontribusi sebesar 497,52%, kemudian sektor pertanian,

dan bangunan. Demikian pula halnya dengan Kabupaten

Nunukan yang mengandalkan sektor pertambangan dengan

kontribusi sebesar 57,82%, dan sektor pertanian

memberikan kontribusi sebesar 20,98%.

Struktur Perekonomian Kab. Perbatasan Tahun 2007

No. Sektor Usaha Kubar Malinau Nunukan

1 Pertanian 18,48 39,59 20,98

2 Pertambangan 47,52 4,07 57,82

3 Industri Pengolahan 1,86 0,07 0,03

4 Listrik, gas, air minum 0,18 0,22 0,49

5 Bangunan 19,13 15,70 4,19

6 Perdagangan, Hotel & 6,00 17,23 10,08

Restauran

7 Ang kutan & 1,53 2,63 2,03

Komunikasi

8 Keuangan, persewaan 2,03 0,40 0,12

& Jasa Prshan

9 Jasa-jasa 3,27 20,08 4,26

100 100 100

7STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 11: Perbatasan Kaltim

D. Kondisi Infrastruktur Wilayah Perbatasan

1. Perhub ungan darat

Rencana jalan

di wilayah perbatasan

Kalimantan Timur

merupakan bagian dari

jalan lintas Kalimantan

Poros Utara yang

meliputi jalan lintas

batas negara sebagai jalan koridor perbatasan dan

ruas jalan yang menghubungkan antar kecamatan-

kecamatan diwilayah perbatasan dan pedalaman.

Ruas-ruas tersebut jalan koridor perbatasan dimulai

dari Tanjung Selor – Malinau – Simanggaris – Batas

Negara – Nunukan, dan jalan lingkar sebatik.

Sedangkan ruas jalan ke kakawasan perbatasan dan

pedalaman adalah Malinau – Long Bawan – Long

Midang – Batas Negara – Long Nawang – Long

Ampung – Sungai Barang – Mahak Baru – Long

Bagun – Long Pahangai – long Apari. Ruas jalan

perbatasan yang sudah dbangun sampai dengan

tahun 2007 adalah jalan lintas negara dari Malinau ke

Pos Lintas Batas Darat (PLBD) simanggaris –

serudong sepanjang 465 km yang bersumber dari

dana APBN. Kondisi permukaan jalan adalah;

beraspal sepanjang 108,92 km (23,42 %), aggregat

217,5 km (46,77 %) dan jalan tanah sepanjang 138

km (29,80 %).

Jalan perbatasan lainnya yang sudah

eksisting adalah; Jalan Poros Malinau – Paking yang

menghubungkan Kabupaten Malinau – Long Bawan

(Kabupaten Nunukan) telah dibangun jalan sepanjang

10 km dari panjang total 35 km, jalan poros Long

Nawang – Pos Perbatasan dengan Serawak

(Panggung-Tapak Mega) sepanjang 32 km, jalan

poros Long Nawang- Long Ampung sepanjang 25 km,

jalan poros Long Ampung Sungai Barang – Mahak

Baru sepanjang 7 km dari panjang total 87 km.

8STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 12: Perbatasan Kaltim

Pembangunan jalan tersebut bersumber dari dana

APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Malinau dengan

kondisi jalan tanah.

Sedangkan

ruas jalan perbatasan

di Kabupaten Kutai

barat di mulai dari

Long Bagun – Long

Pahangai – Long

Lunuk – Long Apari –

Lasan Tuyan

(perbatasan Serawak) sepanjang 297 km, sampai

dengan tahun 2007 hanya sepanjang 15 km yang

eksisting yaitu poros Long Bagun – Long Pahangai

yang bersumber dari dana subsidi pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur dan APBD Kabupaten Kutai Barat,

dengan kondisi beraspal sepanjang 7 km, dan jalan

tanah sepanjang 8 km. Sedangkan selebihnya masih

dalam tahap pengkajian. Sementara itu, ruas jalan

perbatasan di Kabupaten Nunukan yang

menghubungkan Kecamatan Krayan – Krayan Selatan

dengan perbatasan sabah di Long Bawan – Long

Pasia dan dengan Serawak di Lembudud/Long Layu –

Bario sebagai alternative jalan Long Bawan – Long

Midang Bekalaan belum tersentuh samasekali, kecuali

jalan lingkar Krayan sepanjang 125 km yang

mengubungkan desa-desa di Kecamatan Krayan dan

Krayan Selatan sudah terbangun sebagian. Kemudian

Jalan Lingkar di Kecamatan Nunukan sepanjang

54,60 km masih dalam tahap penyelesaian, serta jalan

lingkar di Kecamatan Sebatik sepanjang 58,50 km

telah selesai hanya memerlukan peningkatan.

2. Perhub ungan Udara

Perhubungan udara selama ini merupakan

alternative terakhir untuk membuka isolasi wilayah

perbatasan yang belum terjangkau perhubungan darat

maupun sungai, dengan kapasitas yang sangat

terbatas dan relative mahal.

9STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 13: Perbatasan Kaltim

Di wilayah perbatasan Kalimantan Timur

banyak terdapat lapangan terbang perintis yang hanya

dapat di darati oleh pesawat berbadan kecil. Secara

keseluruhan di Kalimantan Timur terdapat 10 Bandar

Udara dan 6 Bandar Udara diantaranya berada di

Wilayah perbatasan serta terdapat 61 Lapangan

terbang perintis dengan jenis landasan

Clay/Grass/Gravel/Cmpact-ed Sand dan dalam

kondisi yang kurang terpelihara.

Di Kabupaten

Nunukan terdapat 3

(tiga) Bandara Nunukan

yaitu Bandara Tanjung

Harapan di Kecamatan

Nunukan, Bandara

Yavai semaring di Long

Bawan, dan Bandara Binuang, long layu di Krayan

Selatan.

Bandara Nunukan dengan panjang landas

pacu 1.100 meter dan hanya dapat didarati pesawat

type ATR.42, sehingga untuk meningkatkan kapasitas

landasan agar dapat didarati jenis pesawat Fokker

100 idealnya diperlukan perpanjangan landasan

menjadi 1.400 meter.

Bandara Yuvai Semaring di Long Bawan

Kecamatan Krayan dengan panjang landas pacu 900

m, dan hanya dapat didarati jenis pesawat C-212

masih diperlukan perpanjangan landas pacu,

mengingat di wilayah ini hanya mengandalkan

tranportasi udara sebagai sarana perhubungan

menuju pusat pemerintahan Kabupaten.

Bandara Binuang, Long Layu dan Pa’Upan di

Kecamatan Krayan Selatan dengan landasan tanah

perkerasan dengan panjang landas pacu 650 meter,

juga merupakan satu-satunya sarana perhubungan

dengan wilayah lain.

Di Kabuparen Malinau terdapat 13 lapangan

terbang perintis dengan jenis landasan tanah

perkerasan (Clay/Grass) dengan jenis pesawat

10STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 14: Perbatasan Kaltim

Cessna-206, kecuali Bandara Long Ampung dengan

landasan aspal beton dan RA, Bessing di Malinau

dengan jenis landasan aspal Hotmix yang dapat

didarati jenis pesawat CN-235, Twin Otter, BN dan

Cessna 185. Sedangkan di Kabupaten Kutai Barat

terdapat 2 buah Bandar Udara yaitu ; di kecamatan

Melak yang dapat didarati jenis pesawat Cassa 212

atau Twin Otter, dan lapangan terbang Data Dawai di

Long Lunuk Kecamatan Long Pahangai yang dapat

didarati jenis pesawat BN-2A.

3. Perhub ungan Sungai

Beberapa wilayah pedalaman diperbatasan

selama ini masih mengandalkan transportasi sungai

sebagai urat nadi perhubungan ke Ibukota Kabupaten

dan antar wilayah kecamatan, mengingat belum

tersedianya sarana transportasi darat dan udara.

Trasportasi sungai ke

wilayah pedalaman di

perbatasan sangat

mahal dengan waktu

tempuh berhari-hari,

serta melintasi banyak

jeram dengan tingkat

kesulitan yang tinggi,

sehingga mengandung resiko yang tinggi pula.

Meskipun demikian, masyarakat setempat tidak punya

pilihan lain untuk mendapatkan jenis transportasi yang

termurah dan termudah. Kecamatan-Kecamatan yang

masih mengunakan jalur transportasi sungai adalah

Kecamatan Long Pahangai, Long Apari di Kabupaten

Kutai Barat dengan jalur pulang pergi dari Ibukota

Kabupaten Melak – Long Bagun – Long Pahangai –

Long Apari dengan waktu tempuh kurang lebih 2 hari

perjalanan. Rute Melak – Long Bagun mengunakan

Kapal Motor dengan waktu tempuh 1 (satu) hari

reguler, kemudian dilanjutkan rute Long Bagun – Long

Pahangai – Long Apari menggunakan Long Boat 2

(dua) Mesin dengan waktu tempuh kurang lebih 6

11STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 15: Perbatasan Kaltim

(enam) jam perjalanan ( carter) melewati banyak jeram

(Riam) antara lain adalah Riam Udang dan Panjang

yang terkenal ganas. Jalur ini tidak dapat dilintasi

pada saat musim kemarau, karena airnya dapat

mengering dan juga sangat berbahaya pada saat air

terlalu tinggi. Kecamatan di Kabupten Nunukan yang

masih tergantung dengan tranportasi sungai adalah

kecamatan Lumbis dan Sebuku menggunakan long

boat dengan system carter untuk kepentingan umum.

Sedangkan di Kabupaten Malinau untuk

menghubungkan antar kecamatan Kayan Hilir –

Kayan Hulu – Kayan Selatan juga pada umumnya

menggunakan transportasi sungai dengan tempuh

masing-masing 2 (dua) jam menggunakan mesin

ketinting (ces). Di kabupaten Nunukan terdapat

pelabuhan/dermaga yang merupakan pelabuhan laut

yaitu; Pelabuhan Tunon Taka untuk melayani

penumpang (spead boat) dan kapal besar (PELNI),

barang dan kargo, sebagai pelayaran antar pulau dan

luar negeri (Tawao).

Selain itu telah

dibangun Pelabuhan

Lahmijung sebagai

Pelabuhan Pos Lintas

Batas Laut (PLBL)

yang menjadi bagian

kesepakatan kerjasama SOSEK MALINDO.

Kemudian pelabuhan penyeberangan Ferry (ASDP)

direncanakan pembangunannya di Sungai Jepun. Di

Kabupaten Malinau trerdapat 2 kecamatan yang pada

umumnya menggunakan trasnportasi sungai adalah

kecamatan Pujungan dan Bahau Hulu, meskipun

perhubungan udara sudah ada, tetapi kapasitasnya

sangat terbatas.

12STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 16: Perbatasan Kaltim

E. Lintas Batas dan Pengamanan di Perbatasan Antar

Negara di Kalimantan Timur

Lalu lintas ( exit/entry point ) masyarakat di

perbatasan Indonesia – Malaysia (Kalimantan Timur –

Sabah dan Serawak) baik darat maupun laut yang telah

terjadi selama ini dan menjadi kesepakatan di dalam

hubungan kerjasama Indonesia – Malaysia adalah;

a. Desa Long Nawang Kecamatan Kayan Hulu berjarak

15 km keperbatasan Serawak yang dapat ditempuh

dengan kendaran roda 4 dengan kondisi jalan tanah.

b. Desa Apau Ping Kecamatan Pujungan berjarak 10 km

ke perbatasan Serawak menggunakan jalan setapak.

c. Long Layu di Kecamatan Krayan untuk masyarakat

Long Layu, Lembudud, dan sekitarnya, berjarak 10 km

keperbatasan Serawak dengan kondisi jalan setapak

d. Long Midang di Kecamatan Malinau untuk masyarakat

Long Midang, Long Bawan, Pa’ Betung dan sekitarnya

yang berjarak 15 km keperbatasan Sabah dan

Serawak.

e. Nunukan dan Sungai Pancang untuk masyarakat

kecamatan Nunukan, Sungai Pancang dan Sekitarnya

ke Kota Tawao Negeri Sabah, melalui jalur laut.

f. Labang, Tau Lumbis untuk masyarakat Lumbis

dengan jarak 15 km keperbatasan Sabah

mengunakan jalan setapak.

g. Lasan Tuyan Kecamatan Long Apari untuk

masyarakat Long Apari berjarak 20 km ke perbatasan

sabah menggunakan jalan setapak.

h. Sei. Manggaris untuk masyarakat sei. Manggaris

berjarak 20 km ke Pos Lintas Batas Darat (PLBD)

perbatasan Sabah menggunakan kendaran roda 4

kondisi jalan aspal dan agrerat.

Pada tahun 2007, jumlah

pelintas batas dari Malaysia

ke Kalimantan Timur

sebanyak 128.423 orang,

dan dari Kalimantan Timur ke

13STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 17: Perbatasan Kaltim

Malaysia sebanyak 181.551 orang. Sedangkan jumlah

Tenaga Kerja Indonesia yang dideportasi tahun 2007

sebanyak 1.115 orang. Untuk menjaga dan mengawasi

keamanan di wilayah perbatasan Kalimantan Timur dengan

Sabah dan Serawak khususnya perbatasan darat yang

berkaitan dengan kegiatan illegal logging dan keamanan

territorial, telah dibangun pos-pos keamanan di lokasi-lokasi

strategis meskipun dengan jumlah dan dukungan peralatan

yang masih terbatas.

Di wilayah perbatasan Nunukan dengan panjang

garis perbatasan darat kurang lebih 400 km telah dibangun

18 Pos Keamanan yang berjarak 2 km dari garis

perbatasan. Sementara itu di wilayah perbatasan Kutai

Barat dengan panjang garis perbatasan 52,3 km dan

Malinau yang mempunyai panjang garis perbatasan 408

km, hanya terdapat satu Pos Keamanan serta 1 (satu) Pos

Mobile di Lasan Tuyan yang dibangun melalui anggaran

APBD Kutai Barat. Dilain pihak, Pemerintah Malaysia telah

membangun 4 Pos Keamanan di wilayah tersebut yang

dilengkapi dengan infrastruktur pendukung. Setiap Pos

terdapat satu peleton dengan jumlah anggota 25-30 prajurit

TNI dengan persenjataan M16.

Operasi keamanan wilayah

perbatasan di Kalimantan

Timur di laksanakan oleh TNI

dengan menggelar operasi

pengamanan sepanjang

tahun, yaitu melakukan

patroli jarak dekat dan patroli

jarak jauh. Patroli jarak dekat dilaksanakan dalam radius 5

km dari Pos Perbatasan, dan patroli jarak jauh menuju

desa-desa di wilayah perbatasan atau patroli sambung

desa. Melalui program kerjasama antara Korem 091/ASN

dengan Brigif 5 dan 9 Bim Tentara Diraja Malaysia (TDM)

yang tergabung dalam wadah Tim Perancang Operasi darat

(POD) melakukan operasi bersama dengan bentuk

kegiatannya antara lain; pembuatan Pos Gabungan TNA

dan TDM di perbatasan Sei. Manggaris, penempatan

14STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 18: Perbatasan Kaltim

perwakilan masing-masing perwakilan di Samrinda dan

Kinibalu, patroli bersama, pertukaran informasi

permasalahan perbatasan. Patroli koordinasi antara TNI

dan TDM ditentukan pada titik koordinasi yang telah

disepakati bersama yaitu;

a. Di wilayah Long Midang yaitu antara Pos T NI di Long

Midang dan Pos TDM di bakalalan, dengan titik

koordinasi di lajuang.

b. Di wilayah Lembudud, yaitu antara Pos TNI di

Lembudud dan Pos TDM di Bareo, dengan titik

koordinasi di Raang Mekang.

c. Di wilayah Nunukan yaitu antara Pos TNI di Nunukan

dan Pos TDM di Wallace Bay.

Selain itu, telah dipasang pula patok-patok

disepanjang garis perbatasan RI – Malaysia sebanyak

19.328 buah patok dengan kondisi 270 buah hilang, 48

buah rusak, 6 buah miring, 5 buah patah, 4 buah retak, 2

buah lepas, 2 buah tertimbun, dan buah roboh. Patok

perbatasan yang terpasang terdiri dari 4 (empat) type, yaitu

; Type A berjarak 300 km, Type B berjarak 50 km, T ype C

berjarak 5 km dan Type D berjarak 100-200 meter. Ukuran

Patok berbeda menurut typenya masing-masing. Patok type

A berjumlah 7 buah, type B sebanyak 76 buah, type C

sebanyak 535 buah, type D sebanyak 18.710 buah.

Hasil operasi keamanan di perbatasan yang

dilakukan pada tahun 2008 sebagai berikut;

a. Pos gabungan bersama Simanggaris oleh Yonif

623/BWU telah menangkap 7 orang yang melakukan

kegiatan mebuka perkebunan kelapa sawit pada

tanggal 7 Juni 2008 di wilayah Semaja Kabupaten

Nunukan dengan dukomen yang kurang lengkap.

b. Satgas pengamanan perbatasan Yonif 623/BWU Pos

Simantipal telah menangkap 2 orang pelaku yang

membawa 2 pick-up dan senjata api jenis penabur

serta 2 kotak amunisi merk IMS Mega (9046-U)

buatan Malaysia pada tanggal 22 Januari 2008 di

wilayah Mensalong Kabupaten Malinau

15STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 19: Perbatasan Kaltim

c. Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 623/BWU Pos

Gabungan Bersama Simanggaris telah menangkap 6

orang pelaku pembalakan liar dengan 1 unit KM.

Samudera serta 40 m3 kayu di sungai Sebakis

Nunukan pada tanggal 5 Februari 2008.

F. Potensi Sumber Daya Alam

Potensi sumber daya alam di kabupaten

perbatasan cukup besar yang dapat dimanfaatkan sebagai

modal dasar pembangunan wilayah perbatasan meliputi;

sumber daya hutan, sumber daya mineral dan energi,

objek wisata, perikanan.

1. Sumber daya hutan

Sumber daya hutan yang tersedia cukup luas

yang meliputi kawasan budidaya non-kehutanan

(KBNK)), kawasan budidaya kehutanan (KBK), dan

kawasan lindung (KL).

Berdasarkan

paduserasi tahun

1999, luas kawasan

hutan di kawasan

perbatasan adalah

8.763.726 ha, yang

terdiri dari (KBNK)

seluas 1.707.180 ha, KBK seluas 4.133.194 ha,

Kawasan lindung seluas 2.917.860 ha. Bila

dibandingkan dengan luas hutan di Kalimantan Timur

seluas 20.039.500 ha, maka 43,73 % luas hutan

berada pada wilyah perbatasan. Kabupaten Malinau

memberikan kontribusi yang paling luas sebesar

kurang lebih 4,19 juta ha, kemudian Kutai Barat 3,16

juta ha, dan Nunukan 1,40 juta ha. Selain itu terdapat

pula kekayanan flora dan fauna yang diantaranya

banyak yang tergolong langka serta berbagai hasil

hutan ikutan lainnya yang juga mempunyai nilai

ekonomis yang tinggi, seperti dammar, gaharu, sarang

burung, rotan dan lain-lain.

16STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 20: Perbatasan Kaltim

Di Wilayah perbatasan Kalimantan Timur

terdapat kawasan khusus yaitu kawasan lindung

Taman Nasional Kayan Mentarang yang melintasi

wilayah kabupaten Nunukan dan Malinau dengan

memiliki luas wilayah lebih kurang 1,35 juta Ha dan

terletak dalam wilayah Kecamatan Kayan Hilir,

Pujungan, Krayan, Mentarang dan Lumbis. Taman

nasional ini berbentuk panjang dan menyempit, dan

mengikuti batas internasional dengan Negara bagian

Sabah dan Sarawak, Malaysia. Posisinya terletak di

antara 20 dan 40 LU dari khatulistiwa. Taman

Nasional Kayan Mentarang merupakan kawasan

konservasi terbesar di Pulau Kalimantan dan

termasuk salah satu yang terbesar di wilayah Asia

Pasifik.

Taman Nasional Kayan Mentarang terletak di

punggung pegunungan yang membentang dari timur

laut ke barat laut di sepanjang perbatasan Malaysia–

Indonesia sampai wilayah Kalimantan Tengah. Bagian

rangkaian pegunungan tempat taman nasional berada

biasanya disebut sebagai pegunungan Belayan–Kaba.

Elevasi daerah-daerah di wilayah taman nasional

bervariasi mulai dari 300 m hingga lebih dari 2000 m,

akan tetapi informasi secara pasti tentang topografi

kawasan tersebut masih belum ada.

Lembah Kayan yang relatif rendah dan

berbukit-bukit merupakan perkecualian dari topografi

lain di wilayah taman nasional yang umumnya agak

curam. Sekitar 50 % dari wilayah taman nasional

memiliki elevasi lebih dari 1000 m. Gunung Siho (G.

Menjoh) dengan ketinggian lebih kurang 2.000 m

terletak di tengah Taman nasional Kayan Mentarang.

Kemiringan lereng di kawasan taman nasional

umumnya lebih dari 40 %. Lembah Kayan mempunyai

kemiringan lereng umumnya lebih dari 40 %, sehingga

digunakan sebagai kawasan lindung.

Kayan Mentarang memiliki paling sedikit 18

tipe habitat darat utama berdasarkan kombinasi

substrat dan ketinggian. Hal ini tampak pada struktur

17STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 21: Perbatasan Kaltim

dan komposisi jenis vegetasi. Habitat padang rumput

dan hutan sekunder merupakan akibat gangguan

kegiatan manusia. Vegetasi bervariasi pada tiap

habitat tergantung dari posisi topografi (misalnya

puncak, sekitar sungai dan lain-lain). Penyebaran

satwa tidak tergantung pada tipe habitat. Banyak jenis

tersebar luas di beberapa habitat sementara jenis-

jenis lainnya hanya ditemukan pada bagian-bagian

tertentu dari suatu habitat. Kawasan ini memiliki

sejumlah tipe habitat aquatik yang menggenang

maupun yang mengalir, yang didominasi oleh aliran

sungai bagian paling hulu dan sedikit aliran sungai

pada gunung diatas ketinggian 1.000 meter. Meskipun

sangat jarang, terdapat juga beberapa danau kecil

dan danau air payau, termasuk rawa-rawa gambut di

beberapa tempat yang tinggi.

Hutan Kayan Mentarang memiliki sejumlah

tumbuhan khas termasuk berbagai varietas anggrek

epifit dan berbagai jenis rotan. Tumbuhan Kantung

Semar (Nepenthes) ditemukan di hutan kerangas

daerah rawa pada elevasi tinggi. Hutan pegunungan

juga merupakan tempat bagi Rhododendron, sebuah

famili tumbuhan berbunga yang biasanya ditemukan

di bagian utara dataran Asia.

Masyarakat suku dayak yang tinggal di dalam

dan sekitar hutan TNKM secara tradisional

memanfaatkan pohon dan tumbuhan hutan untuk

kepentingan kontruksi rumah, peralatan, sumber

makanan, obat-obatan

dan produk komersial.

Gaharu, kayu yang

harum yang berasal dari

pohon-pohon beberapa

jemnis aquilaria yang

terinfeksi jamur, telah

secara besar-besaran dipanen pada tahun-tahun

terakhir oleh masyarakat lokal dan pendatang, karena

mencapai harga tinggi di pasaran internasional.

Sebelumnya, jenis rotan yang lebih bernilai mendapat

18STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 22: Perbatasan Kaltim

tekanan yang sama tapi saat ini kurang dicari

sehubungan dengan jatuhnya harga di pasaran.

Survei terhadap masyarakat yang tinggal di dalam dan

di sekitar taman nasional menunjukkan bahwa

diantara hasil hutan non kayu yang biasa diambil,

hanya ajenis aquilaria yang mengandung gaharu yang

yang telah mengalami penurunan (Eghenter, 1999).

Hutan juga memainkan peran penting pada pertanian

gilir balik. Pohon pohon ditebang, dikeringkan di

bawah panas matahari dan dibakar untuk persiapan

penanaman, guna untuk meningkatkan sinar matahari

yang sampai ke tanah, meningkatkan kesuburan

tanah dan membunuh hama serangga dan tumbuhan

pengganggu.

Kekayaan fauna Kalimantan berasal dari

Asia, tetapi beberapa jenis mempunyai kesamaan

dengan fauna dari Sulawesi dan pulau-pulau lain di

Kawasan Bioregion Wallacea. Lebih dari 150 jenis

mamalia (dari 223 yang telah diketahui di Borneo)

termasuk yang telah terdokumentasi di Kayan

Mentarang dalam survei-survei yang dilakukan pada

akhir-akhir ini, dan yang diperkirakan ditemukan bila

daerah ini disurvei secara menyeluruh. Kebanyakan

survei telah dilakukan pada elevasi-elevasi rendah

dan di sekitar batas taman nasional. Survei-survei

telah dikonsentrasikan pada mamalia besar dan

diharapkan akan ditemukan lebih banyak jenis lagi bila

survei-survei mendatang dikonsentrasikan pada jenis

jenis kecil, nokturnal (aktif pada malam hari) dan yang

hidup di dalam tanah.

Banyak jenis mamalia endemik Kalimantan

(44 jenis) telah terdokumentasi. Beberapa diantara

jenis jenis ini bersama dengan jenis non endemik lain

berstatus terancam punah menurut daftar merah

IUCN. Mamalia yang paling mendapat perhatian

secara ilmiah adalah primata dan jenis yang besar

dan karismatik.

Kurang lebih 16.000 jiwa masyarakat suku

Dayak yang memiliki lebih dari 12 kelompok bahasa

19STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 23: Perbatasan Kaltim

yang yang berbeda bermukim dalam kurang lebih 50

desa di dalam dan sekitar Taman Nasional Kayan

Mentarang. Luas lahan dari 10 wilayah adat yang

beberapa diantaranya berada di dalam taman

nasional adalah 2 juta ha lebih sedikit, dan rata-rata

kepadatan penduduknya 0,74 jiwa per km2. Ada juga

penduduk dalam jumlah besar yang tinggal dan

menetap sementara untuk beberapa waktu hanya

untuk mengeksploitasi sumber daya hutan. Sebagian

besar kaum laki-laki yang berumur 20-40 tahun

menuntut hak menggunakan hasil hutan karena

hubungan dengan keluarga yang masih tinggal di

pedalaman. Meningkatnya kondisi kesehatan dan

standar ekonomi secara menyeluruh yang lebih tinggi

dari garis kemiskinan di pedalaman, telah mendukung

meningkatnya jumlah penduduk di kawasan taman

nasional selama sepuluh tahun terakhir.

Populasi penduduk di dalam kawasan telah

berfluktuasi pada dekade terakhir ini, dengan

perpindahan keluar yang signifikan pada tahun-tahun

60-an, 70-an dan 1980-an dari beberapa daerah

dengan alasan untuk mencari peluang ekonomi dan

fasilitas yang lebih baik di daerah pesisir. Ledakan

perdagangan hasil hutan bermula pada awal tahun

1990-an menghentikan arus keluar penduduk dari

taman nasional, dan sebagian dari penduduk yang

telah keluar kembali lagi ke tanahnya semula.

Tampaknya perpindahan kembali ini akan berlanjut.

Seluruh kawasan TNKM telah dihuni sejak

sekitar tiga abad yang lalu oleh kelompok masyarakat

suku Dayak termasuk Kenyah. Lundayeh, Tagel,

Saben, Punan dan Kayan. Kira-kira 16.000 jiwa

penduduk suku Dayak yang terdiri dari 12 kelompok

bahasa yang berbeda saat ini menghuni 50 desa di

dalam dan di sekitar taman nasional, yang terbagi ke

dalam 10 wilayah adat. Mayoritas dari penduduk ini

beragama Kristen Protestan dan sebagian kecil

Katolik.

20STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 24: Perbatasan Kaltim

Dalam kegiatan sehari-hari dan pengelolaan

sumber daya alam, masyarakat di dalam dan di

sekitar taman nasional masih taat pada peraturan

adat. Lembaga-lembaga adat beserta kepala adatnya

adalah lembaga tradisional di mana masalah-masalah

masyarakat disampaikan dan diselesaikan. Terdapat

10 wilayah adat d dalam dan di sekitar kawasan yang

masing-masing dipimpin oleh lembaga adat di bawah

kepemimpinan kepala adat.

Dalam setahun jumlah wisatawan yang

mengunjungi taman nasional Kayan Mentarang kira-

kira sebanyak 25 orang. Untuk meningkatkan

kunjungan ke TNKM sangat sulit karena lokasinya

yang terpencil dari pusat kota dan jalan, serta sangat

mahal untuk dikunjungi, selain kurangnya prasarana

dan faktor fisik serta hidupan liar yang kharismatik

yang bisa digunakan untuk menarik perhatian

pengunjung internasional. Oleh karenanya dapat

dikatakan bahwa menyaksikan keanekaragaman

satwa di kawasan, merupakan tantangan karena pada

umumnya satwa-satwa di dalam hutan sangat susah

terlihat dimana banyak jenis yang sangat suka

menyendiri, aktif pada malam hari atau hidup di

daerah terpencil. Hutan-hutan di kawasan, sungai dan

budaya masyarakat Dayak adalah aset pariwisata

penting dari TNKM, tetapi kemungkinan tidak akan

menarik wisatawan dalam jumlah besar pada waktu

dekat.

2. Sumber Daya Mineral dan Energi

Potensi sumber

daya mineral di wilayah

kabupaten perbatasan

cukup banyak baik jumlah

maupun jenisnya. Potensi

tersebut sebagaian bersifat

indikatif dan sebagian lagi

sudah terdeteksi. Potensi sumber daya mineral

tersebut meliputi ; emas, besi, timah hitam dan seng,

21STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 25: Perbatasan Kaltim

batu gamping, gypsum, batu pasi, batu bara, sirtu,

andesit/dioret, koral, batu garam, pasir kuarsa, kaolin,

bond clay, antimoit, perak, intan, kristal kuarsa,

lempung, batuan beku, granit, batu apung, kerakal,

selisified wood. Potensi yang sudah terdetiksi antara

lain ; emas sebanyak 176 ton di Kutai Barat, batu

gamping 654 ribu ton di Malinau, 25 ribu ton di

Nunukan, 12,32 juta ton di Kutai Barat, batu bara

sebanyak 13,46 juta ton di Kutai Barat, sirtu sebanyak

2,50 juta ton Nunukan, 6,01 juta ton di Kutai Barat,

pasir kuarsa sebanyak 1 milyar ton di Nunukan.

3. Potensi Wisata

Di kawasan

perbatasan banyak

terdapat beberapa

potensi wisata yang

belum dikembangkan

dan dapat dijadikan

salah satu sumber dana

bagi daerah. Potensi wisata di kawasan perbatasan ini

antara lain berupa wisata alam ( ecotourism ) yaitu

berupa wisata hutan, sungai, jeram dan wisata bahari

yang dipadukan dengan wisata budaya.

a. Wisata alam

Jenis objek wisata alam yang dapat

dikembangkan adalah ;

Air terjun Sungai Binusan, jaraknya ± 7 km

di sebelah Selatan Kota Nunukan (Dusun

sungai Binusan).

Wisata Pantai Firdaus (Encing), jaraknya ±

8 km dari Kota Nunukan (Dusun Sungai

Fatimah).

Wisata Pantai Sedadap, jaraknya ± 5 km

dari Kota Nunukan (Dusun Sedadap).

Wanawisata dan kebun binatang

Mambunut, jaraknya ± 7 km dari Kota

Nunukan

22STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 26: Perbatasan Kaltim

Wanawisata yang didominasi oleh vegetasi

spesifik hutan dataran rendah, seperti

pohon meranti, bengkirai dan ulin yang

mengelilingi Desa Pembeliangan.

Agrowisata tambak dan ombak laut di

Pulau Tinabasan.

Wisata Pantai Batu Lamampu dan festival

budaya masyarakat Bugis rantau di pesisir

setiap tahun sekali, terletak di Desa

Tanjung Karang, kecamatan sebatik

Agrowisata Sungai Nyamuk, terletak di

Desa Sungai Nyamuk, kecamatan sebatik

Air terjun Tao Lun, terletak kelompok Desa

Patal, kecamatan lumbis

Arung Jeram Sungai Lumbis dari Tao

Lumbis ke Desa Labang, kecamatan

lumbis.

Ekowisata Kayan Mentarang, membujur

dari perbatasan Kabupaten Nunukan

dengan Sabah Malaysia di bagian Utara

sampai ke Kecamatan Kayan Hulu di

Kabupaten Malinau dengan negara bagian

Serawak Malaysia di Selatan.

Gunung Batu Sicien (Sicen), termasuk

dalam kawasan ekowisata Kayan

Mentarang tepatnya di Desa Tanjung pasir.

Goa Kelelawar, termasuk dalam kawasan

ekowisata Kayan Mentarang tepatnya di

Desa Tanjung Pasir.

Kuburan batu, goa penyimpanan tulang

dan pembusukan mayat, serta benda-

benda pusaka yang bernilai seni dan magis

(guci, gong, mandau, dll), termasuk dalam

kawasan ekowisata Kayan Mentarang

tepatnya di tepi hulu Sungai Krayan.

Batu berukir Paru’Ating, terletak di areal

Taman Nasional Kayan Mentarang,

tepatnya di tepi hulu Sungai Krayan.

23STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 27: Perbatasan Kaltim

Air Terjun Ruab Sebiling, terletak di Desa

Ba’Liku daerah Krayan Hulu.

Hulu Giram Sungai Krayan.

Pembuatan garam Gunung, terletak di hulu

Sungai Main Desa Long Layu, Binuang,

Ba’ Liku dan Pa’Kebuan.

Daerah Sungai Kayan yang sangat

terkenal dengan arung jeram yang sangat

terjal terdapat di Data Dian yang

merupakan ibu kota Kecamatan Kayan

Hilir.

Suku Dayak Kenyah Lepo Jalau yang

memiliki lamin adat dan seni budaya yang

juga terkenal sangat rajin berladang.

Buah jeruk sunkis yang terdapat di Long

Uro.

Danau Jempang terletak di Kecamatan

Jempang dan Danau Semayang terletak di

Desa Semayang.

Anggrek alam terdapat di Kersik Luway

antara lain: Anggrek hitam

(Coelogynepandurata ), Erya Vania, Erya

Floribuda, Coelogyne dan Rocus Soini dan

Bulpophylum Mututina.

Objek wisata Air terjun Jantur Gemuruh

terletak di Desa Mapan.

b. Wisata Budaya

Wisata

budaya berupa

kekayaan nilai nilai

tradisional yang

masih melekat

secara kuat dalam

kehidupan sehari-

hari. Objek wisata

budaya setempat yang ada antara lain ;

24STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 28: Perbatasan Kaltim

Rumah betang panjang (long house) serta

kesenian tradisional dari masing-masing

anak suku yang ada di perbatasan

Wisata budaya yang menampilkan

berbagai jenis tari suku Dayak Murud yang

sangat menarik, antara lain tari gong, tari

koqoi dan tari samajau di kecamatan

lumbis

Wisata budaya yang menampilkan

berbagai seni budaya suku Dayak Lun

Dayeh, baik seni musik maupun seni tari

(Bambu, Kecapi, Perang, Pusan dan

Busaq Baku) di Desa Long Bawan di

kecamatan krayan

Pusat budaya kesenian bukan adat dalam

terdapat di Long Nawang (Ibukota

Kecamatan Kayan Hulu). Daerah ini

mempunyai bukti sejarah adanya bekas

tangga jajahan dan makam tentara

Belanda.

Suku Punan terdapat di desa Sambudurut

kecamatan Malinau, yang dikenal dengan

ketangkasan berburu serta ahli membuat

sumpit dan racun sumpit serta tikar rotan.

Museum Mencimai terdapat desa

Mencimai dan lamin sebagai pusat seni

suku Dayak Tunjung yang terdapat di desa

Mencimai, Eheng, Engkuni, dan Benung,

kutai barat

Upacara adat yang terkenal: Lamelah

Tenan. Laliq Iqal, Hudoq Apah terdapat di

Desa Tering, Kutai Barat.

25STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 29: Perbatasan Kaltim

BAB II

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

Permasalahan dan Isu-Isu Strategis

Permasalahan wilayah perbatasan antar negara di

Kalimantan Timur dikelompokkan menjadi 3 (tiga) masalah

utama sebagai isu strategis yaitu; keterbatasan infrastruktur

wilayah, tingkat kesejahteraan masyarakat relatife masih

rendah, dan keamanan wilayah perbatasan.

1. Keterbatasan Infrastruktur Wilayah

Kondisi insfrastruktur perbatasan antar negara di

Kalimantan Timur belum cukup memadai untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi di

wilayah tersebut, baik

infrastruktur jalan, perhubungan

udara, maupun sungai.

Infrastruktur jalan yang sudah

tersedia belum secara

keseluruhan dapat

menghubungkan antar kabupaten maupun antar kecamatan

di wilayah perbatasan. Sehingga beberapa kecamatan di

wilayah perbatasan masih relative tersisolasi. Sementara

itu perhubungan udara sebagai satu-satunya alternative

untuk mebuka isolasi wilayah perbatasan masih dalam

kapasitas yang sangat terbatas. Sedangkan sarana

transportasi sungai yang biasa digunakan masyarakat

pedalaman di perbatasan memerlukan waktu yang cukup

lama dengan biaya transportasi yang cukup mahal, dan

tidak semua kecamatan di perbatasan dapat dihubungkan

melalui sungai. Hal yang menjadi kendala utama dalam

mobilisasi barang maupun orang, sehingga ketersediaan

kebutuhan pokok masyarakat menjadi terbatas dengan

harga yang cukup mahal dibandingkan dengan harga

barang di Ibukota Kabupaten. Oleh karena itu masyarakat

di beberapa kecamatan wilayah perbatasan masih sangat

tergantung dengan negara tetangga untuk memperoleh

kebutuhan pokok, terutama dalam situasi tertentu seperti

26STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 30: Perbatasan Kaltim

kerusakan pesawat dan kesulitan bahan bakar avgas, serta

larangan atau pembatasan penjualan barang kebutuhan

pokok yang diperketat oleh pemerintah Malaysia, yang

menyebabkan masyarakat perbatasan di kabupaten

Nunukan dan Malinau mengalami kesulitan untuk

memperoleh kebutuhan pokok yang biasanya

diperdagangkan di wilayah perbatasan.

2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Relatif Masih

Terting gal

Kabupaten di wilayah

perbatasan Kalimantan Timur

termasuk dalam kategore

daerah tertinggal yang

ditetapkan oleh Kementrian

Negara Pembangunan Daerah

Tertinggal. Tingkat kemiskinan

yang tertinggi di Kalimantan Timur secara relative berada

di wilayah perbatasan, khususnya di kecamatan perbatasan

di Kabupaten Malinau. Mata pencaharian utama

masyarakat di wilayah pedalaman perbatasan masih

bertumpu pada sektor pertanian tradisional (subsisten)

dengan sistem ladang berpindah (shifting cultivation), dan

hasil hutan ikutan lainnya. Sedangkan sektor perdagangan

dan sektor-sektor ekonomi lainnya belum cukup

berkembang, kecuali disekitar kecamatan Nunukan dan

Sebatik yang mempunyai aksessibiltas yang lebih baik

3. Keamanan Wilayah Perbatasan Relatif Masih

Rawan

Keamanan wilayah perbatasan antar negara di

Kalimantan Timr mencakup keamanan territorial dan

keamanan sumber daya

alam.

Keamanan

wilayah territorial berada

pada garis batas perairan

laut Nunukan antara

dengan Kota Tawau di

27STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 31: Perbatasan Kaltim

Sabah disekitar Blok Ambalat dan Karang Unarang yang

hingga saat ini masih dalam sengketa dan sedang dalam

tahapan perundingan tingkat pemerintah pusat antara

Indonesia dan Malaysia. Sementara itu diwilayah

perbatasan darat antara Kalimantan Timur dengan Sabah

dan Serawak masih terjadi kegiatan illegal loging, meskipun

operasi keamanan di wilayah tersebut sudah ditingkatkan.

Kerugian negara yang disebabkan oleh kegiatan illegal

loging selama ini diperkirakan telah mencapai trilyunan

rupiah. Wilayah perbatasan Kalimantan Timur juga di

sinyalir merupakan pintu masuk dari penyusupan bahan-

bahan terlarang seperti narkoba dan bahan-bahan lain yang

dapat digunakan untuk kejahatan. Permasalahan

keamanan di wilayah perbatasan antar negara di

Kalimantan Timur juga sangat terkait masalah demarkasi,

karena sampai saat Ini penetapan patok batas wilayah

antar negara belum dapat dituntaskan. Dari 1.038 km

panjang garis perbatasan antar negara Kalimantan Timur

terdapat 5 titik di wilayah perbatasan yang belum dapat

disepakati antara pemerintah Malaysia dan Indonesia

dengan rangan jarak (ranges) + 10 km . Keberadan Pos

Pengamanan yang sudah tersedia di wilayah perbatasan

Kalimantan Timur belum cukup memadai untuk

mengamankan wilayah perbatasan yang demikian luas dan

secara geografis mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi.

Jumlah Pos Keamanan hanya 23 Pos Keamanan yang

berjarak antara 50-100 km antar pos dengan sarana dan

prasarana pendukung yang sangat minim.

4. Status Kawasan Hutan

Pada umumnya wilayah perbatasan masih

merupakan kawasan hutan budi daya kehutanan dan hutan

lindung antara lain Taman Nasional Kayan Mentarang

dengan luas mencapai sejuta ha. Hal ini menjadi benturan

kepentingan dengan berbagai rencana pemerintah daerah

untuk melaksanakan berbagai kegiatan program

pembangunan seperti perkebunan dan pembangunan jalan

diperbatasan, karena harus mendapat izin dari Menteri

Kehutanan. Sehubungan dengan hal tersebut dalam

28STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 32: Perbatasan Kaltim

Rencana Tata Ruang Wilayah Kalimantan Timur telah

diusulkan untuk melakukan Revisi terhadap pemanfaatan

hutan dari hutan budi daya menjadi kawasan budi daya

non kehutanan.

5. Kelembagaan

Koordinasi program pembangunan wilayah

perbatasan masih bersifat sporadis, karena di laksanakan

oleh banyak departemen di tingkat pusat antara lain ;

Depdagri, Deplu, Polhukam, Bappenas, Menkokesra,

Dephan, Kementrian Daerah Tertinggal. Sementara itu

pelaksanaan program masih bersifat sektoral menurut

kepentingan masing-masing sektor.

Hal ini menyebabkan program pembangunan di wilayah

perbatasan kurang bersinergi dan kurang terarah sesuai

dengan kebutuhan masyarakat perbatasan, sehingga

program pembangunan wilayah perbatasan selama ini

kurang memberikan dampak terhadap pemecahan masalah

di perbatasan secara menyeluruh.

29STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 33: Perbatasan Kaltim

BAB III

ALTERNATIF KEBIJAKAN DAN LANGKAH-

LANGKAH KEGIATAN

Alternatif kebijakan dan langkah-langkah kegiatan

yang perlu dilakukan sebagai upaya pemecahan masalah,

mengacu pada isu-isu strategis sebagaimana yang telah

diuraikan diatas yang selama ini menjadi kendala dalam

pembangunan di wilayah perbatasan Kalimantan Timur.

1. Meningkatkan aksessibilitas di wilayah perbatasan

dengan melakukan pembangunan infrastruktur

perhubungan darat dalam rangka membuka isolasi

wilayah perbatasan. Pembangunan infrastruktur jalan

dapat dilakukan secara bertahap dengan memprioritas

pembangunan pada ruas-ruas jalan utama yang

menghubungkan antar kecamatan dengan ibukota

kabupaten.

Pembangunan insfrastruktur jalan merupakan

prasyarat utama untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat di wilayah perbatasan, terutama sektor

perdagangan dan sektor ekonomi lainnya seperti

pertanian dan perkebunan.yang potensinya cukup besar.

Dalam jangka panjang telah direncanakan pembanunan

jalan koridor perbatasan sepanjang 1.038 km dari

simanggaris di Kecamatan Nunukan menuju Long

30STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 34: Perbatasan Kaltim

Midang Kabupaten Malinau sampai ke perbatasan

dengan Kalimantan Barat di Kutai Barat.

2. Menuntaskan jalan Trans Kalimantan Lintas utara dan

ruas-ruas jalan perbatasan melalui sumber dana APBN,

APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten yang

dilaksanakan menurut kewenangan dan status jalan.

Ruas –ruas jalan yang perlu ditangani lebih lanjut

meliputi ;

Sekatak Buji (Bulungan – Malinau – Mensalong –

Tikung – Alang – Simanggaris – Serudong -

Simanggaris – Kandungan – Nunukan.

Jalan Lingkar Sebatik

Malinau – Tanjung Lapang –Pulau Sapi – Alango

Malinau – Mentarang – Paking – Long Bawan –

Long Midang – Batas Negara (Long Pasia)

Long Bagun – Long Pahangai – Long Boh - Mahak

Baru – Sungai Barang – Long Ampung.

3. Meningkatkan kapasitas lapangan terbang Long

Ampung, Long Bawan, dan Data Dawai sebagai pusat

pelayanan komunikasi dan transportasi udara bagi

masyarakat di perbatasan.

4. Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di

perbatasan yang berbasis pada sektor pertanian pangan

dan perkebunan menurut kesesuaian dan daya dukung

lahan. Di wilayah perbatasan Kalimantan Timur, terdapat

sebanyak 14 titik kuat yang mempunyai prospek untuk

dijadikan sebagai simpul-simpul ekonomi baru yaitu ;

31STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 35: Perbatasan Kaltim

Long Bawan, Krayan Selatan, Long Berini, Long

Pujungan, Mahak Baru, Sebatik, Nunukan, Simanggaris,

Sebuku, Mensalong, Labang, Long Nawang, Long

Ampung, Long Pahangai, Long Apari, dan Tiong Ohang.

Meningkatkan komitment dan kerjasama antar

daerah maupun antar negara di bidang sosial ekonomi

dan keamanan wilayah perbatasan, sehingga tercipta

iklim pembangunan yang kondosif di wilayah perbatasan.

5. Mengupayakan terbentuknya kelembagaan yang secara

khusus menangani kegiatan pembangunan wilayah

perbatasan, sehngga lebih focus, transparan, efektif,

efisien dan lebih akuntabel.

6. Meningkatkan kegiatan operasi keamanan di wilayah

perbatasan baik darat maupun laut serta peningkatan

sarana dan prasarana pendukungnya.

7. Terbangunnya pos-pos lintas batas dengan dilengkapi

infrastruktur dan perlengkapan pendukung yang

memadai.

32STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR