AR 07 e Energi Kelistrikan
-
Upload
t-wisnu-wardhana -
Category
Documents
-
view
68 -
download
3
Transcript of AR 07 e Energi Kelistrikan
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PANAS BUMI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF
BPPT sebagai pioneer dalam pengembangan teknologi panas bumi telah melakukan kajian teknologi pemanfaatan energi panas bumi baik pada sektor hulu maupun hilir. Pengembangan teknologi eksplorasi pada sektor hulu ditujukan untuk mempermudah ditemukannya cadangan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi dan murah, sedangkan pengembangan teknologi pada sektor hilir ditujukan untuk memanfaatkan energi secara optimal terutama memanfaatkan fluida panas bumi enthalpi rendah-menengah.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya adalah identifikasi sumberdaya panas bumi, pembuatan software data base, prototype fracture detector, software analisa reservoir, kajian optimasi pemanfaatan lapangan panas bumi, pilot plant pemanfaatan panas bumi untuk budidaya jamur, pilot plant pemanfaatan panas bumi untuk pengeringan kopra, serta desain paralatan panas bumi untuk pengeringan teh.
–
II.3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Alami
Seleksi lokasi
Desain sistem pemindah kalor
Turbine Generator Set
26
Teknologi Energi untuk Kelistrikan
Annual Report BPPT 2007
PENGEMBANGAN ENERGI BAYU (PLTB)
BPPT melakukan uji coba prototipe di lapangan dengan mengandalkan kekuatan angin dan keadaan alam di pantai. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan dan kehandalan prototipe seperti kekuatan struktur, dan material yang dipilih untuk selanjutnya dievaluasi dan diperbaiki. Pengujian dilakukan di laboratorium alam di pantai Parang Racuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) DENGAN SISTEM HIBRIDA
Pengembangan energi surya dengan sistem hibrida telah dikembangkan untuk pembangkitan listrik di Desa Nemberala Pulau Rote Ndau-NTT, BPPT bekerjasama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dengan lingkup konsep desain dan perencanaan sistem pembangkit listriknya.
Konsep desain dan perencanaan sistemnya memanfaatkan tiga sumber energi; Surya-Angin-Diesel, dengan fitur yang dapat dihubungkan ke jaringan 20 kV. Kegiatan tersebut mendapat dana dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Photovoltaic Module 36 kWp
Annual Report BPPT 2007
Uji coba ketahanan wind turbine 1 kw
produk BPPTdi Pantai Baron
27
Bi- Directionaln Inverter 90 Kw
Batere : OPzS Solar, 2 bank 1500 Ah/C100, 240 Cells
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK
Prototipe generasi 2 berupa sistem OWC (Oscillating Water Column) yang mempunyai konstruksi chamber miring sebesar 45°. Pembuatan konstruksi chamber miring ini dimaksudkan untuk memberikan luasan tekan yang lebih besar serta kemudahan aliran air masuk ke dalamnya. Konstruksi tipe ini juga mempunyai kelebihan dalam hal penempatan turbin, yaitu bisa diletakkan secara vertikal maupun horisontal sesuai dengan kondisi alam yang paling menguntungkan secara aerodinamika.
Kapasitas daya terpasang ditargetkan sebesar 1 kVA, dengan diameter duct 60cm. Propeller profil NACA-0021 double foil bahan dari alumunium casting dengan kecepatan putaran 700 rpm.
OWC fixed based generasi kedua dengan lorong ombak miring
untuk memperoleh tekanan chamber yang lebih besar.
Ruang tekan udara dengan turbin dapat dipasang pada axis horisontal
maupun vertikal
Lorong penangkap
ombak dengan kemiringan 45
derajat
Turbin udara dua arah yang bisa dipasang
degan axis horisontal maupun vertikal
OWC floating based generasi ketiga rencananya
28
akan dibuat prototipenya pada tahun 2008
Annual Report BPPT 2007
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT (PLTAL) DI SURABAYA
Sumber energi alternatif dari lautan tersedia melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. Salah satu sumber energi lautan yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik adalah arus laut. Jika energi ini dapat didayagunakan secara optimal, maka energi konversi arus laut berpotensi menyediakan energi listrik sepanjang tahun, sehingga suplai listrik tidak tergantung pada pergantian dan perubahan cuaca. Kegiatan program rancang bangun PLTAL saat ini memasuki tahap rancang bangun model untuk skala laboratorium.
Hasil rancangan komponen model yang meliputi blade foil, rotor turbin, ducting dll perlu dirakit menjadi satu sistem model turbin untuk pengujian di lab. Hidrodinamika. Hasil uji coba rancangan sistem model turbin di lab. uji Towing Tank terdapat satu tipe foil turbin yang mempunyai kemampuan untuk self starting pada kecepatan 0.1 m/s. Diharapkan hasil uji model ini dapat digunakan sebagai referensi untuk pembangunan prototip PLTAL guna menghasilkan energi alternatif terbarukan yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat pesisir dan daerah pulau terpencil di Indonesia.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) BIOMASA
Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk menjadi bahan bakar boiler PLTU Biomasa harus diolah terlebih dahulu. Maksud penanganan TKKS ini adalah untuk mengurangi kandungan air di dalam TKKS agar nilai kalor dapat ditingkatkan sehingga efisiensi pembakaran dapat lebih tinggi. Nilai kalor TKKS sebelum diolah (kandungan air 60%) adalah sekitar 1435 kcal/kg. Setelah diolah kandungan air menjadi sekitar 35% dengan nilai kalor 2666 kcal/kg.
Penanganan TKKS ini adalah dengan dicacah sehingga menjadi berbentuk serabut dengan panjang antara 5 – 10 cm. Mesin pencacah TKKS sudah banyak di pasaran, antara lain:
?Produk dari Khun Heng – Malaysia, dengan spesifikasi: dimensi 3000 mm x 1000 mm x 1500 mm, power 2x30 kW, kapasitas 7-8 ton TKKS/jam.
?Produk dari Laju – Medan, dengan spesifikasi: dimensi 2000 mm x 1000 mm x 1400 mm, power 30 kW, kapasitas 5-6 ton TKKS/jam
Ruangan yang diperlukan untuk penanganan bahan bakar TKKS ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Produk lain dari kegiatan ini adalah berupa kajian pembuatan konseptual desain dasar peralatan penanganan bahan bakar TKKS, yang juga berisi kalkulasi dan kriteria dalam sistem penanganan bahan bakar boiler PLTU Biomasa.
Kapasitas Pembangkit
Volume untuk
kebutuhan 1 hari
Panjang Lebar Tinggi
2 x 1 MW 360 10 6 6
2 x 3 MW 1100 23 8 6
2 x 5 MW 1820 38 8 6
Annual Report BPPT 2007
Uji unjuk kerja model turbine di towing tankTahap assembly model turbin arus laut
Teknologi Energi untuk Kelistrikan
29
PLT Bayu 1 kw
PLT Bayu 0.3 kw
PLT Bayu 2.5 kw 2
PLT Bayu 2.5 kw 3
Sistem hybrid PLT Bayu- PLT Ombak-Diesel
Annual Report BPPT 2007
Teknologi Energi untuk Kelistrikan
Sistem hybrid PV- Wind turbine- Diesel
BARON TECHNO PARK
Di samping pengembangan teknologi pembangkit listrik, BPPT juga mempersiapkan berdirinya “Baron Renewable Energy Technology Park” di pantai Baron, Yogyakarta yang disingkat “Baron Techno Park”. “Baron Techno Park” ini akan dijadikan pusat penelitian, pengembangan dan pelatihan teknologi pembangkit listrik energi terbarukan yang akan diisi dengan berbagai pilot plant pembangkit listrik energi terbarukan. Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap dan diperkirakan akan memakan waktu lebih dari 5 tahun. Hingga tahun 2007 telah dilakukan pembuatan Master Plan pengembangan “Baron Techno Park” dan pembuatan desain rancang bangun sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Surya-Bayu-Diesel yang akan direalisasikan pada tahun 2008. Pada tahap selanjutnya fasilitas ini akan dilengkapi dengan gedung tempat training, amphi-teater serta fasilitas pendukung lainnya.
STUDI KELAYAKAN PLTU 2 X 25 MW (Teknologi Circulating Fluidized Bed - CFB dan Integrated Gasification Combined Cycle - IGCC)
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji layak atau tidaknya pembangunan PLTU 2 x 25 MW dengan Teknologi Batu Bara Bersih (Clean Coal Power Technology), dengan meninjau aspek teknis, ekonomis dan lingkungan.
Kegiatan yang dilaksanakan di antaranya adalah pengumpulan data sekunder dan Survei lokasi, analisis suplai demand Sistem Kelistrikan Kaltim dan Sumsel, analisis Pemilihan Teknologi Pembangkit Listrik, perencanaan dan desain dasar Pembangkit Listrik, analisis Lingkungan dan Finansial. Selain itu dilaksanakan juga studi kasus pengembangan penerapan Pembangkit Listrik:
?Grid Connected Power Plant di Kutai Timur, Kalimantan Timur
?Captive Power Plant di PT. Pusri, Sumatera Selatan.
PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN DESAIN NASIONAL PLTU MULUT TAMBANG SKALA KECIL
Kegiatan ini merupakan kelanjutan kegiatan desain enjiniring pada tahun sebelumnya, berdasarkan hasil studi kelayakan di lokasi Desa Semangus, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas. Hasil kegiatan adalah desain enjiniring, pengadaan, konstruksi dan komisioning unit preparasi batubara dengan kapasitas 10 ton per jam. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama dengan Kementerian Ristek dan PEMDA Musi Rawas. Selain itu telah dilakukan juga bantuan teknis kepada pihak PD Mura Energi dan Swasta yang akan membangun dan mengoperasikan pembangkit tersebut, terutama dalam mengajukan PPA (Power Purchase Agreement) ke PLN Wilayah Sumsel. PLTU tersebut direncanakan selesai dibangun pada tahun 2009, dan direncanakan oleh Pemda Kabupaten Musi Rawas akan membangun PLTU lain yang serupa di lokasi Sorolangun, Musi Rawas bagian Utara, yang ditargetkan selesai pada 2010.
Terkait dengan kegiatan ini telah dilakukan program pembinaan industri melalui kerjasama dengan beberapa industri manufaktur nasional, yaitu PT. Atmindo, PT. Puspetindo, dan CV. Jasatama Mandiri Semesta (JAMAS).
II.3.2 Efisiensi Energi Listrik
32
Alat coal Prep. di Musi Rawas
Annual Report BPPT 2007
KAJIAN POWER QUALITY UNTUK SEKTOR INDUSTRI
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan rekayasa hardware dan software untuk memonitor losses dan kualitas daya pada sistem ketenagalistrikan Pulau Batam sehingga dihasilkan kualitas yang baik dan efisien serta investor dapat lebih tertarik beroperasi di Batam.
Kegiatan yang dilaksanakan di antaranya adalah pengumpulan data sekunder dan Survei lokasi, analisis supply demand Sistem Kelistrikan Batam, analisis Alternatif Solusi Teknologi untuk Power Quality, serta perencanaan dan desain dasar Dynamic Voltage Restorer (DVR).
SUBSTITUSI DAN PENGHEMATAN BBM MELALUI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI ENERGI
Melakukan optimasi dan penghematan penggunaan BBM dengan menerapkan sistem manajemen energi dan teknologi hemat energi maupun teknologi substitusi BBM di sektor industri, rumah tangga, dan bangunan. Kegiatan ini menghasilkan:
?Database pola konsumsi energi di 16 industri gula (PTPN XI)
?Database konsumsi energi untuk beberapa jenis peralatan rumah tangga
?Model optimasi konsumsi energi di industri gula
?Standar efisiensi energi untuk lampu hemat energi (CFL)
?Desain konseptual pembangkit listrik tenaga picohidro.
Standar Efisiensi Energi untuk Lampu CFL
Efikasi [Lumen/Watt]
Kurva Persentile Efikasi
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0
Pe
rse
n K
um
ula
tif [%
]
SNI
Non- SNI
Annual Report BPPT 2007
Teknologi Energi untuk Kelistrikan
33