Dasar kelistrikan
-
Upload
zainal-abidin -
Category
Automotive
-
view
717 -
download
2
Transcript of Dasar kelistrikan
1
Training CenterBASIC ELECTRICAL
memperoleh pengetahuan dasar tentang listrik dan elektronik sehingga dapat menerapkan pengetahuan ini untuk memperbaiki kendaraan yang sesungguhnya.
Tujuan :
2
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-1 Tegangan
Level Air
A
B
Aliran air = arus
adalah tekanan yang mendorong arus disekitar rangkaian.
Tegangan 1 volt adalah arus sebesar 1 Ampere ( A ) yang mengalir melalui konduktor dengan menggunakan energi sebesar 1 Watt ( W )
satuan tegangan : VOLT ( V )
3
Training CenterBASIC ELECTRICAL
Level Air
A
B
Aliran air = arus
1 Ampere = 1 Coulomb per detik
Arah arus dari kutub positif ke kutub negatif
Arah elektron dari kutub negatif ke kutub positif
1-1 Arus
satuan arus Ampere ( A )
4
Training CenterBASIC ELECTRICAL
(+)
(-)
Arus DC (Direct Current)
V
t
(+)
(-)
Arus AC (Alternating Current)
V
t
1-1 Jenis Arus
5
Training CenterBASIC ELECTRICAL
A
B
Tahanan 1 ohm adalah tahanan yang dapat dilalui arus 1A ketikategangannya 1V.
1-2 Tahanan Listrik
satuan tahanan : Ohm ( Ω )
B
A
6
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-3 Konduktor dan Non Konduktor
1. Konduktor : Bahan yg mempunyai tahanan kecil dan mudah menghantarkan arus.Perak, tembaga, aluminium, besi, karbon.
2. Isolator : Bahan mempunyai tahanan besar tidak mudah menghantarkan arus.Kaca, keramik, bakelite
3. Semikonduktor : Bisa menjadi konduktor atau non kon-duktor, tergantung pada kondisi tertentudari luar, (arah listrik, medan magnet, cahaya, getaran, panas).Germanium, silikon
7
Training CenterBASIC ELECTRICAL
V
I R
V = Tegangan (volt)I = Arus (amper)R = Tahanan (ohm)
V = I x R
I = V / R
R = V / I
1-4 Hukum Ohm
8
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-5 Daya Listrik
adalah jumlah kerja per satuan waktu ( tenaga ( watt ) )
P = I 2 x R
P = V x I
P = V 2 / R
1 Wh = 3600 J ( Joule )
1 Watt = 1 Joule / Det1 Watt Det = 1 Joule3600 Watt Det = 3600 Joule1 Watt Jam = 3600 Joule1 WH = 3600 Joule
9
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-6 Hubungan Resistor Seri dan Paralel
Hukum Kirchoff 1
Σ I = 0
I 1
I 2
I 3I 4
I 5
I 1
I 2
I 3I 4
I 5
Arus total yang masuk ke dalam titik manapun dalam suatu sirkuit samadengan arus total yang mengalir keluar dari titik tersebut
I 1 + I3 + I5 = I2 + I4
10
Training CenterBASIC ELECTRICAL
Hukum Kirchoff 2
Σ V = 0
Jumlah tegangan jatuh pada tiap beban dalam rangkaian tertutup samadengan jumlah tegangan sumbernya.
V 1
V 2
V 3
R 1
R 2
R 3
V S
Vs = V1 + V2 + V3
1-6 Hubungan Resistor Seri dan Paralel
11
Training CenterBASIC ELECTRICAL
R1
R2
R3
Vs
V1
V2
V3
I
Vs = V1 + V2 + V3
= (I x R1) + ( I x R2) + ( I x R3)
= I ( R1 + R2 + R3)
Rtotal = R1 + R2 + R3
Itotal = I1 = 12 = I3
Soal :Dik Vs = 12 V Dit : R Total ?
R1 = 3 Ohm I Total ?R2 = 2 Ohm V1 ? P1 ? R3 = 1 Ohm V2 ? P2 ?
V3 ? P3 ?
1-6 Rangkaian Seri
12
Training CenterBASIC ELECTRICAL
Vs = V1 = V2 = V3
Itotal = I 1 + I 2 + I 3
Vs I1
I2
I3
IT
R1
R2
R3
Soal :Dik Vs = 12 V Dit : R Total ?
R1 = 4 Ohm I Total ?R2 = 3 Ohm I 1 ? P1 ? R3 = 2 Ohm I 2 ? P2 ?
I 3 ? P3 ?R31
R21
R11
totalR1
++=
)3
12
11
1()1(
33
22
11
RRRV
RtotalV
RV
RV
RV
RtotalV
++=
++=
1-6 Rangkaian Paralel
13
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-6 Gabungan Rangkaian Seri dan Paralel
Vs/E
I1I2 I3
R1
R2 R3
Rtotal = R1 + R23
Soal :Dik Vs = 12 V Dit : R Total ?
R1 = 3 Ohm I Total, I 2 , I 3 ?R2 = 3 Ohm V1 ? P1 ? R3 = 6 Ohm V2 ? P2 ?
V3 ? P3 ?
R31
R21
R2R31
+=
14
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-7 Tiga Kekuatan KelistrikanA. Kekuatan Panas
B. Kekuatan Kimia
C. Kekuatan Magnet
15
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-8 Coil ( Kumparan )
16
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-9 Condensor ( Kapasitor )
Jumlah listrik yang tersimpan dalam suatu kapsitor disebut kapasitaselektrostatik
satuan kapasitas elektrostatik : Farad ( F )
Zat dielektrikum : udara, keramik, mika, kertas, elektrolit
17
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-10 Semikonduktor
18
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-10 Semikonduktor
19
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-10-1 Thermistor
Resistance
Larger
Smaller
TemperaturLower Higher
NegativeCharacteristicthermistor
PositiveCharacteristicthermistor
Characteristic Diagram
Ignition switch
Fuse
Fuel Warning Lamp
Negative Coeficientthermistor
M
Ignition switch
Fuse
Door lock actuator
Positive Coeficcientthermistor
20
Training CenterBASIC ELECTRICAL
A KLampu ON Lampu OFF
AK
Forward Direction Reverse Direction
1-10-2 Diode
21
Training CenterBASIC ELECTRICAL
Dioda di pasang forward directionarus mengalir (lampu akan ON)
lapisan P (anoda) dihubungkan + baterailapisan N (katoda) dihubungkan - baterai
hole akan berpindah ke elektroda negatif dan kelebihanelektron ke elektroda positif melalui penghambat tersebutyang Mengakibatkan arus mengalir. Dioda di pasang reverse direction
arus tidak dapat mengalir (lampu akan OFF)lapisan P (anoda) dihubungkan - baterailapisan N (katoda) dihubungkan + baterai
Hole bergerak ke elektroda negatif dan elektron keelektroda positif, sehingga lapisan penghambat menjadilebar dan arus tidak dapat mengalir
Rectification (Half – Wave)1. Pada setengah siklus positif dioda akan melewatkan sisi
positif dan akan menahan sisi negatif.2. Pada setengah siklus negatid dioda akan melewatkan
sisi negatif dan akan menahan sisi positif
22
Training CenterBASIC ELECTRICAL
Fungsi Diode :
1-10-2 Diode
1. Rectification ( Penyearah )
2. Penyerapan pulsa – pulsa abnormal
3. Level shifting
23
Training CenterBASIC ELECTRICAL
Fungsi : Sebagai Pengatur tegangan (Penstabil)
A K1-10-3 Zener Diode
24
Training CenterBASIC ELECTRICAL
Dioda zener
Dioda zener akan bekerja bila dipasangsecara reverse
direction.Dioda zener dipasang secara forward
direction makaberfungsi sebagai dioda biasa.Digunakan sebagai regulator tegangan
atau penstabiltegangan.
25
Training CenterBASIC ELECTRICAL
LED merupakan jenis dioda yang dapatmemancarkan cahaya apabila diberikanforward direction
Photo dioda akan bekerja (mengalirkan arus) Bila dipasang secara reverse direction danterkena cahaya
Photo transistor juga akan bekerja bilaterkena cahaya
1-10-4 Dioda Lain
26
Training CenterBASIC ELECTRICAL
NPNPNP
colectorEmitter
basis
colectorEmitter
basis
Syarat bekerja (ON) :
Vb > Ve Vb < VeAda arus pancing ( I basis)
Fungsi : Sebagai switching dan amplikasi (penguat arus)
IE = IB + IC
1-10-5 Transistor
27
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-10-6 Thyristor
28
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-10-7 Integrated Circuit ( IC )
29
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-10-7 Integrated Circuit ( IC )
Jenis – jenis ICKlasifikasi berdasarkan Scale of Integration :
SSI ( Small Scale Integrated Circuit )
MSI ( Medium Scale Integrated Circuit )
LSI ( Large Scale Integrated Circuit )
VLSI ( Very Large Scale Integrated Circuit )
Klasifikasi berdasarkan penerapan dan struktur :
1. Analog IC
2. Digital IC
30
Training CenterBASIC ELECTRICAL
1-10-8 Comparator Fungsi :Membandingkan kedua tegangan input & menghasilkan output sepertiditunjukkan dlm tabel.
-
+
+5 V
Va
Vb
Vo
Kondisi Output ( Vo )
Va < Vb Tinggi
Va > Vb Rendah
31
Training CenterBASIC ELECTRICAL
A. Rangkaian AND
B. Rangkaian OR
1-10-8 Macam – macam logic Circuit
32
Training CenterBASIC ELECTRICAL
C. Rangkaian NOT
D. Rangkaian NAND dan NOR
1-10-8 Macam – macam logic Circuit
33
Training CenterBASIC ELECTRICAL
Output
Air Flow Sensor (intake air rate)Intake air temperatur sensor (Intake air temperatur sensor)Coolant temperatur sensor (Coolant temperatur sensor)Throttle sensor (throttle opening)Boost sensor (Supercharge pressure)Vihecle speed sensor (Vehicle speed)Idle switch (Idle state)Variable resistor (Idle air/fuel ratio manual adjustment)Key switch (Cranking Signal)Ignition coil (engine revolution signal)O2 sensor (Oxygen concentration in exhaust)
Injector (Fuel injection amount)
Input
Various sensor
I/O
CPU
Memory(ROM)
Memory(RAM)
1-11 Microcomputer
34
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
Dalam melakukan pengukuran kelistrikan diperlukan suatu alat listrik :
1. Ampermeter (mengukur arus listrik)2. Voltmeter (mengukur tegangan Listrik) 3. Ohm meter (untuk mengukur nilai tahanan listrik)
Dari ketiga alat pengukuran listrik itu kita kenal dengan Multitester
Dalam pengunaan alat ukurlistrik perlu diperhatikantata cara pengunaannya, batas maksimal yang dapatdiukur,supaya alat ukur tidakmenjadi rusak :
1-12 Circuit Tester
35
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
a. Menempatkan range selector pada Ohmmeter (skala yang diinginkan).
( x 100K – x 1K – x 10 – x 1 ) Ωb. Melakukan zero setting
dengan menghubungkan probe merah
dengan probe hitam, lalu putar zero knob.
c. Pengukuran dilakukan pada rangkaian terbuka/open circuit
atau pada saat S/W OFF.d. Pengukuran dilakukan secara
paralel terhadap bebannya.e. Polarity bebas (posisi probe
boleh bolak-balik).
1-12-2 Pengukuran Tahanan
36
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
a. Menempatkan range selector pada DC voltmeter tertinggi.
(1000 - 250 – 50 – 10 - 2,5 – 0,25) Volt.
b. Melakukan zero pointer.c. Menghubungkan voltmeter secara
paralel dengan bebanyang di ukur (lihat gambar)
d. Penggunaan probe tidak terbalik.Probe ( + / merah ) pada +Probe ( - / hitam ) pada -
e. Pengukuran dilakukan pada rangkaian yang close circuit
(rangkaian tertutup) atau pada saat S/W ON.
1-12-3 Pengukuran tegangan DC
37
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
a. Menempatkan range selector pada DC ampere tertinggi
(0,25A, 25mA, 2,5mA, 50μA).b. Melakukan zero pointer.c. Menghubungkan amperemeter
secara seri dengan bebanyang di ukur (lihat gambar)
d. Penggunaan probe tidak terbalik.Probe ( + / merah ) pada +Probe ( - / hitam ) pada -
e. Pengukuran dilakukan pada rangkaian yang close circuit
(rangkaian tertutup) atau pada saat S/W ON.
1-12-4 Pengukuran arus DC
38
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
1-12-5 Pengukuran penurunan tegangan
R1 = 3ΩVs = 12V
V1
V2
V3
I
R2 = 2Ω
R3 = 1Ω
Ukurlah dan buat kesimpulan !
39
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
No. Item Perbedaan Multimeter Analog Multimeter Digital1 Display Pergerakan jarum Angka-angka desimal2 Perubahannya Linear Digital 0 dan 13 Mengukur tahanan Perlu Zero Adjusment Tidak perlu4 Mengukur Arus dan Tahanan Perhatikan positif & negatif kabel Tidak perlu, indikasi display "-"5 Toleransi Besar kecil sehingga lebih akurat
Penggunaan banyak skala pd alat Hanya baca angka sajayg sama dapat menyebabkan kebingungan
Perbedaan,Keuntungan dan Kelemahan Multimeter Analog Dgn Multimeter Digital
Pembacaan6
40
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
RANGE SELECTOR X POSISI JARUMNILAI =
SKALA MAXIMUM
RUMUS PENGUKURAN MULTIMETER
41
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
R. selectorPointer
Nilai
1 2 3 4 52.5mA 0.25 25 mA 50 μA 0.25
Skala Max
AMPEREMETER
42
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
R. selectorPointer
Nilai
1 2 3 4 5
50 2.5 10 250 0.25
Skala Max
VOLTMETER
43
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
R. selector
Pointer
Nilai
1 2 3 4 51 ×
OHM METER
10 × 100 × 1K × 100K ×
44
Training Center
PENGUKURAN LISTRIK
Pembacaan
Resistor
45
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
Tujuan :Siswa dapat memahami konstruksi, cara kerja dan prosedur service bagian-bagian engine electrical
46
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
Beban
2-1 Alternator
47
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
Beban
2-1 Alternator
48
Training Center
1. Sebagai Pembangkit listrik (generator)
2. Sebagai Penyedia listrik untuk komponen - komponen listrik
di kendaraan
3. Sebagai Charging/mengisi batery
ENGINE ELECTRICAL
2-1-1 Fungsi Alternator
49
Training Center
Mendekati
Menjauhi
ENGINE ELECTRICAL
2-1-2 Prinsip dasar pembangkit tenaga
50
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-2 Prinsip dasar pembangkit tenaga
Tidak terjadi perpotongan garis gaya magnet.
51
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-2 Prinsip dasar pembangkit tenaga
Terjadi perpotongan garis gaya magnet.
52
Training Center
Bila suatu penghantar diletakkan dlm suatu medan magnet & penghantar tsb digerakkanMaka pd penghantar tsb akan terjadi arah medan magnet. Sehinggatimbul arus yg arahnyaTergantung dgn arah gerakan & arah medan magnet.
F
B
F
ENGINE ELECTRICAL
2-1-2 Prinsip dasar pembangkit tenaga
53
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-2 Prinsip dasar pembangkit tenaga
54
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-2 Prinsip dasar pembangkit tenaga
55
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-3 Penyearah ( Rectification )
56
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-3 Penyearah ( Rectification )
57
Training Center
14,5 V
ENGINE ELECTRICAL
2-1-4 Operasi / Kerja
58
Training Center
1. Contact Type Voltage Regulator
ENGINE ELECTRICAL
2-1-5 Voltage regulator
59
Training Center
2. IC Voltage Regulator
ENGINE ELECTRICAL
2-1-5 Voltage regulator
60
Training Center
Operasi Kerja Alternator (IC Voltage Regulator)
1. Ignition Switch posisi On
2. Setelah mesin mulai berputar
3. Saat putaran tinggi yang diatur melebihi batas
ENGINE ELECTRICAL
61
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-6 Konstruksi Alternator
1. Rotor fan
62
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-6 Konstruksi Alternator
2. Stator 3. Rectifier
63
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-6 Konstruksi Alternator
64
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-7 Membongkar dan merakit ( Gasoline E / G )
65
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-7 Membongkar dan merakit ( Diesel E / G )
66
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-8 Poin servis pembongkaran
Melepas stator dan front bracket Melepaskan alternator pulley
67
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-8 Poin servis pembongkaran
Melepaskan stator assy / regulator dan Brush Holder
68
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-8 Poin servis pembongkaran
Melepaskan OIL SEAL ( hanya pada mesin diesel )
69
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-9 Pemeriksaan
VACUUM PUMP ( hanya pada mesin diesel )
70
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-9 Pemeriksaan
ROTOR
12 V : 3 – 5 Ω24 V : 18,5 – 20 Ω
Ground Test
71
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-9 Pemeriksaan
STATOR
72
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-1-9 Pemeriksaan
RECTIFIER
Test rectifier positif Test rectifier negatif
73
Training Center
Untuk pertama kali memutarkan engine supaya didapat langkah kompressi sehinggaterjadi pembakaran
ENGINE ELECTRICAL
2-2 Starter Motor
2-2-1 Fungsi
74
Training Center
Magnet mempunyai 2 buah kutub yaitu utara & selatanBila suatu penghantar dialiri arus maka disekitar penghantar tsb akan terjadimedan magnet. Pada luar magnet terjadi garis gaya magnet magnet (ggm) yg arahnya dari utara ke selatan.
Garis gaya magnet
ENGINE ELECTRICAL
2-2-2 Prinsip Kerja
75
Training Center
Suatu gaya terjadi pd penghantar apabilapenghantar tsb diletakkan pd 2 kutubmagnet yg berbeda & dialiri listrik
N S
F
N
K
Gaya bergerak ke bawahU/ mempermudah menentukan arah gayadpt ditentukan dgn mempergunakankaidah tangan kiri
ENGINE ELECTRICAL
2-2-2 Prinsip Kerja
76
Training Center
S N
-
-
+
-
+
+
ENGINE ELECTRICAL
2-2-2 Prinsip Kerja-
+
77
Training Center
Prinsip Kerja
1. Saat switch (SS) ON
B SSPC F A
EHC
ENGINE ELECTRICAL
78
Training Center
2. Saat Main switch terhubungAliran arus
BSS HC
EMT MS C F A
Pada saat ini plunger dipertahankan pd posisitertarik o/ gaya magnet dari hold in coil
ENGINE ELECTRICAL
79
Training Center
Arus mengalir melalui PC & HC dgn arah ygsama (kemagnitannya saling melemahkan) sehingga menyebabkan gaya magnetic pd HC berkurang. MS terbuka & plunger kembali ke posisi semula dgn bantuanreturn spring
Aliran arus
B MS PC HC E
3. Saat Starting switch dilepas
ENGINE ELECTRICAL
80
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-2-3 Konstruksi Starter
81
Training Center
1. Yoke AssyPole core berfungsi u/ menopang field coil & berfungsi u/ memperkuat medan magnet ygdihasilkan oleh field coil
2. Armature AssyArmature berfungsi u/ merubah energi listrikmenjadi energi mekanik (gerak putar)
ENGINE ELECTRICAL
82
Training Center
3. Overrunining ClutchOC digunakan u/ meneruskan torsi putaranarmature ke ring gearmesin & mencegahkerusakan armature akibat gaya senrifugal pd kecepatan tinggi
4. Magnetic Switch AssyBerfungsi u/ menggerakkan pinion sehinggabertaut dgn engine ring gear dgn caramenarik dan menahan plunger
ENGINE ELECTRICAL
83
2.4 Cara Kerja Stater Motor
ON
84
85
Training Center
2.5 Type-Type Stater Motor
ENGINE ELECTRICAL
86
Training Center
1. Reduction Type
ENGINE ELECTRICAL
87
Training Center
2. Pinion Type
ENGINE ELECTRICAL
88
Training Center
3. Planetary Gear Type
ENGINE ELECTRICAL
89
Training Center
2.7 Trouble Shooting
ENGINE ELECTRICAL
90
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
91
Training Center
Engine Cranking 250 – 350 rpm (awal start)
Ring Gear 106 Pinion Gear 8
106 / 8 * 250 = 3312,5 rpm
ENGINE ELECTRICAL
92
Training Center
Penyetelan Pinion GapPinion Gap : 0.5 – 2.0 mm
PerhatianPengetesan ini harus dilakukan dgn cepat ( < 10 s) untuk mencegah coil terbakar
2-2-4 Pemeriksaan
ENGINE ELECTRICAL
93
Training Center
Pengetesan Magnetic Switch Pull In
ENGINE ELECTRICAL
94
Training Center
Pengetesan Magnetic Switch Hold On
ENGINE ELECTRICAL
95
Training Center
Pengetesan Free Running
ENGINE ELECTRICAL
96
Training Center
Pengetesan Magnetic Switch Return
ENGINE ELECTRICAL
97
Training Center
Pengetesan Ground Field Coil
Brush Holder
ENGINE ELECTRICAL
98
Training Center
Armature Coil Short Circuit Test
Pengecekan Hubungan Armature
ENGINE ELECTRICAL
99
Training Center
Fungsi : Menyediakan loncatan bunga api sehingga pembakaran di Combustion Chamber dapat berlangsung dgn baik.
Percikan bunga api pd titik A, mulai terbakar pd titik B & tekanan maksimumpd titik C & selesai pembakaran pd titik D
2-3 Ignition System
ENGINE ELECTRICAL
100
Training Center
JENIS-JENIS IGNITION SYSTEM
1. CONVENTIONAL IGNITION (Contact Point)
2. SEMI TRANSISTOR (CDI)
3. FULL TRANSISTOR (Distributorless System)
2-3-1 Umum
ENGINE ELECTRICAL
101
Training Center
1. Diameter kawat besar (0,5 - 1 mm) 1. Diameter kawat kecil (0,05 - 0,1 mm)2. Gulungan sedikit (150 - 500 lilitan) 2. Gulungan banyak (13.000 - 15.000 lilitan)3. R = 0.9 - 1.2 Ohm 3. R = 20 - 29 KOhm4. Terdapat terminal + dan - 4. Terdapat terminal - dan center
Primary coil Secondary oil
2-3-2 Ignition Coil
ENGINE ELECTRICAL
Conventional ignition coil
102
Bila suatu aliran listrik yang mengalir dalam suatu kumparan (primary coil) tiba-tiba diputusMaka akan terjadi lonjakan tegangan sesaat 250 V – 400 V. Ini disebutdgn inductionDan dalam primary coil tersebut, maka digunakan kumparan yang lain yaitu secondary coil. Dimana induksi dari primary coil dipindahkan kesecondary coil (mutual induction).Dimana dgn perbandingan coil akan didapat rumus :
Training Center
Np Vp=Ns Vs
(prinsipnya sama dengan trafo)
ENGINE ELECTRICAL
103
Training Center
Ignition coil dengan eksternal ballast Resistor
2-3-2 Ignition Coil
ENGINE ELECTRICAL
104
Training Center
Inti besi didisain u/ membentuk magnetik flux rangkaian tertutupLebih tahan thd vibrasi danpanas.
ENGINE ELECTRICAL
2-3-2 Ignition Coil
Molded ignition coil
105
Training Center
Fungsi :1. Mendistribusikan tegangan tinggi yg dibangkitkan
oleh ignition coil ke spark plugs2. Menghubungkan dan memutuskan arus primary dgn
waktu yg optimum.3. Memajukan spark timing ketika kecepatan mesin
meningkat.4. Memperlambat dan memajukan spark timing saat
bertambah dan berkurangnya beban mesin.
ENGINE ELECTRICAL
2-3-3 Distributor
106
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
107
Training Center
Bagian dari distributor:1.Distributor Unit: membagikan tegangan tinggi ke sparkplug sesuai FO
-Distibutor Cap-Distributor Rotor
2.Interuptor Unit : menghubungkan dan memutuskan arus listrik ygmengalir ke Primary coil sehingga menghasilkantegangan induksi. -Cam, Condensor, Contact point
3.Ignition Timing Control Unit: mengatur waktu pengapian pada busi-Mechanical Control putaran mesin-Vacuum Control kevacuuman mesin
ENGINE ELECTRICAL
108
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
Distributor Cap dan Rotor
109
Training Center
1. Centrifugal advancer (Centrifugal governor)Kecepatan mesin meningkat
Sebelum advance Setelah advance
Waktu pengapian makin maju
ENGINE ELECTRICAL
Timing Advancer
110
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
Timing Advancer
111
Training Center
2. Vacuum advancer
Vacuum makin besar Ig Timing maju
Stationary state
Operating state
ENGINE ELECTRICAL
112
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
113
Training Center
on
Pc.magnet Discharge capacitor
ENGINE ELECTRICAL
114
Training Center
on
induction Charge capacitor
ENGINE ELECTRICAL
115
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
116
Training Center
Dwell Angle ( cam closing angle ) :
Gap yg besar membuatDwell Angle mengecil, menyebabkan pengapianmenjadi majukan.
Gap yg kecil membuatDwell Angle membesar,Menyebabkan pengapianmenjadi mundur..
ENGINE ELECTRICAL
117
Training Center
Over capacitive condenserUnder capacitive condenser
ENGINE ELECTRICAL
118
on
119
on
120
Training Center
Pick up coil
Trigger wheel
ENGINE ELECTRICAL
121
Training Center
Syarat-syarat :1. Spark plug harus tahan panas.2. Harus tahan terhadap tegangan tinggi3. Harus tahan terhadap tekanan tinggi (saat ekspansi
40 – 50 kg cm saat compressi 10 kg cm)4. Menjaga temperatur yg paling baik untuk spark plug
(400o C – 800oC) temperatur kurang dari 400o karbontidak bisa terbakar.
ENGINE ELECTRICAL
2-3-4 Spark plug
122
Training Center
• Jika suhu lebih rendah dari 450o karbon akan tersimpan pd insulator porselin• Suhu lebih tinggi daru 950o akan menghasilkan sumber panas & menyebabkan
pre ignition (pengapian terlalu cepat)• Kendaraan yg normal operasinnya dlm rpm yg rendah menggunakan spark plug
dengan karakteristik panas yg penyerapan panasnya kurang.• Sebaliknya, kendaraan yg normal operasinya dlm rpmm yg tinggi menggunakan
spark plug dgn karakteristik dingin yg penyerapan panasnya baik.
ENGINE ELECTRICAL
2-3-4 Spark plug
123
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
2-3-4 Spark plug
Tingkat panas dari spark plug
124
Training Center
• Plug Gap u/ engine konvensional 0.7 – 0.8
ENGINE ELECTRICAL
2-3-4 Spark plug
METODA PENYETELAN
125
Training Center
• Periksa apakah boot dan insulasi
mengalami keretakan.
• Nilai standard 16 K Ohm / meter.
ENGINE ELECTRICAL
2-3-5 High-tention cord
Pemeriksaan
126
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
127
Training Center
2. DEPOSIT FOULING (KOTOR OLEH ENDAPAN)Endapan sisa pembakaran atau kerak busiKondisis mesin: ada gangguan pembakaran saat akselerasi ataukecepatan tinggiPenyebab: mutu oli kurang baik, saringan udara dilepas,oil up danoil down.Perbaikan: ganti saringan udara, ganti mutu oli
ENGINE ELECTRICAL
128
Training Center
3. CARBON FOULING (KOTOR OLEH CARBON)Insulator dan electrode tertutup oleh karbon hitamKondisi mesin: e/g susah hidup, e/g hunting saat kecepatan rendah, dan e/g bisa mati.Penyebab: heat range busi, campuran terlalu kaya, bahan bakarjelek, terlalu lama pada kecepatan rendah, timing lambat.Perbaikan: Ganti busi setingkat lebih panas, bahan bakar harus baik, timing dipercepat.
ENGINE ELECTRICAL
129
Training Center
4.OIL FOULING (KOTOR OLEH OLI)Basah oleh oli kelihatan hitam dan basahPenyebab: piston ring aus, baru saja turun mesinPerbaikan: ganti bagian yang rusak
ENGINE ELECTRICAL
130
Training Center
5.LEAD FOULING (KOTOR OLEH TIMAH HITAM)Insulator berwarna kuning juga coklat.Kondisi mesin: akselerasi e/g tidak baik.Penyebab: Bahan bakar mengandung timah hitamPerbaikan: gunakan bensin unleaded,jangan terlalu lama padakecepatan rendah
ENGINE ELECTRICAL
131
Training Center
6. OVERHEATING (PANAS BERLEBIHAN)INSULATOR BERWARNA PUTIH, ELECTRODE MELELEHKONDISI MESIN : KEMAMPUAN MESIN BERKURANGPENYEBAB: HEAT RANGE BUSI TIDAK TEPAT, TIMING TERLALU CEPAT, CAMPURAN TERLALU KURUS, COOLING SYS JELEK.PERBAIKAN: GUNAKAN BUSI SETINGKAT LEBIH DINGIN, TIMING DISESUAIKAN, COOLING SYS DIPERBAIKI, CAMPURAN DISESUAIKAN
ENGINE ELECTRICAL
132
Training Center
Glow system meningkatkankemampuan start mesin dlmcuaca dingin
Dalam diesel engine, fuel diledakkan dgn menggunakanpanas yg dihasilkan olehkompresi udara
2-4 Glow System2-4-1 Umum
ENGINE ELECTRICAL
133
Training Center
Ceramic type : 1 Ω at 200CMetal type : 0,5 Ω at 200C
Glow Plug
ENGINE ELECTRICAL
134
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
Tipe Glow Plug
135
Training Center
Tipe A Memberikan coil type yg ringkas tetapi kecepatan panasnyalambat
Tipe B Memberikan pemanasan yg cepat tetapi membutuhkan controlcircuit yg rumit yg menghasilkan biaya yg sangat tinggi
Tipe C Menggunakan tungsten wire dlm silicon nitride (ceramic) casingsehingga memberikan pemanasan yg sangat cepat. Jugamemberikan tahanan panas yg tinggi tetapi biayanya tinggi.
Tipe D Memberikan pemanasan yg cepat dan fungsi saturasi suhu sendiridapat mengontrol circuit dgn mudah dan biaya system yg rendahDua kabel pemanas dapat berfungsi sebagai saturasi suhu sendiri.
ENGINE ELECTRICAL
Kelebihan dan Kekurangan Glow Plug
136
Training Center
2-4-2 Self Regulating Glow System
ENGINE ELECTRICAL
137
Training Center
2-4-3 Super Quick Glow System ( S-QGS )
ENGINE ELECTRICAL
138
Training Center
2-4-4 Auto Glow System
ENGINE ELECTRICAL
139
Training Center
2-4-5 Perbandingan Glow System
ENGINE ELECTRICAL
140
Training Center
Perbandingan Glow System
ENGINE ELECTRICAL
141
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
Spec Engine Kuda 4D56 ( Self Regulating Glow System )
142
Training Center
ENGINE ELECTRICAL
143
Training Center
Tahanan paralel terhadap 4 glow plug 0,20 – 0,30 ΩTahanan glow plug Ceramic 1,0 Ω
ENGINE ELECTRICAL
Ukur Tahanan Glow Plug
144
Training Center
Tahanan relay 20 ΩPengukuran : ……….. Ω
ENGINE ELECTRICAL
Periksa Kerja & mengukur Tahanan Glow Relay
145
Training Center
0,380
1,540
3.25 ± 0,3320
8,60
Nilai Tahanan(KΩ)
Temperatur (oC)
B
ENGINE ELECTRICAL
Periksa Engine Coolant Temp. Sensor
146
Training Center
80ST/Hidup
ON
ST /Hidup
ON
IG SWITCH Teganganterminal 3
V 3
Waktu relay kerja (T2 + T3)
dgn check teganganrelay (G)
Teganganterminal 6 ( L)
V 6
TeganganCoolant
terminal 13V 13
80
20
20
T1Lamp GlowON - OFF
Temperatur(oC)
Tujuan : - Peserta mampu melakukan pengukuran dan mengerti glowing system
Bahan Praktek :1. Engine kuda Diesel 4D56 2. Termometer3. Multimeter4. Stop Watch
- Peserta mampu melakukan trouble shooting glowing system
ENGINE ELECTRICAL
147
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Tujuan: Siswa mempelajari konstruksi, sistem konfigurasi dan prosedur service chassis electric
148
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
REAKSI REDOKS
KONDISI BERMUATAN PENUH KONDISI TERPAKAI HABIS
PLATE + ELECTROLYTE PLATE-
PbO2 + 2H2SO4 + Pbpemakaian
pengisian
3-1 Battery
PLATE + ELECTROLYTE
PbSO4 + 2H2O + PbSO4
149
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-1-1 UmumBattery berfungsi sebagai power supply beban listrik pada kendaraan
150
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-1-2 Karakteristik
1. Kekuatan elektromotif
Dengan Nilai sekitar 2.1 V tiap sell
2. Kapasitas (Ah)
Kuantitas listrik yang dapat diturunkan dari
kondisi penuh sampai kosong (tidak dapat
mengalirkan arus listrik)
151
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-1-3 Pengisian ulang
152
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
1. PENGISIAN DENGAN ARUS KECIL
2. PENGISIAN DENGAN ARUS BESAR
WAKTU PENGISIAN : 0,5 ~ 1 JAM
TINGKAT KEHILANGAN MUATAN +_ 30 % DARI KAPASITAS BATER
BESAR ARUS PENGISIAN = 1/10 DARI KAPASITAS BAT.
WAKTU PENGISIAN(JAM) = TINGKAT KEHILANGAN MUATAN (AH )
BESAR ARUS PENGISIAN ( A )X 1,2 ~ 1,5
AMPER PENGISIAN ( A ) :TINGKAT KEHILANGAN MUATAN (AH )
1 + WAKTU PENGISIAN
3-1-3 Pengisian ulang
153
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-1-4 Service Specification
1,220 – 1,290 ( 20o C )Grafitasi spesifik dari air batterySpesifikasiItem
154
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-1-5 Prosedur penyetelan servis
Pemeriksaan tinggi cairan dan grafitasi spesifik
1. Cairan ada diantara Upper dan Lower
level
2. Gunakan hidrometer dan termometer
untuk memeriksa grafitasi tetap cairan
battery
Nilai standar : 1,220 – 1,290 ( 20o C )
155
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-2 Headlamps
Fungsi : Lampu penerangan saat kondisi gelap/malam
3-2-1 Umum
156
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-2-2 Jenis – jenis headlamps
Semi sealed beam headlamp dan halogen bulb
157
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-2-3 Penyetelan titik headlamps
158
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-2-3 Penyetelan titik headlamps
159
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-2-3 Penyetelan titik headlamps
160
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-3 Wiper dan Washer3-3-1 Umum
Fungsi : pembersih air hujan atausalju pada kaca
161
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-3-2 Tipe - tipe wipers
1. Conventional wiper
Wiper Blade & Wiper Arm Terlihat
2. Semi – concealed wipers
Wiper Arm & Wiper Blade terpasang antara E/G Hood dan Kaca depan
3. Full concealed wipers
Wiper Arm dan Wiper Blade tersembunyi dibawah e/g hood
162
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Tipe - tipe Wiper Motor1. Compound Motor2. Ferrite Magnet type motor
163
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Posisi Switch Wiper Motor.
164
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Posisi Switch Wiper Motor.
165
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-3-3 Washer
166
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-4 Horn3-4-1 UmumMerupakan unit alarm yang menghasilkan bunyi alarm untuk kendaraan lain atau pejalan kaki
167
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-4-2 Teori pengoperasian horn
168
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-4-3 Contoh penerapan horn
3-4-4 Pemeriksaan horn
169
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-5 Instrument3-5-1 Speedometer
Sebagai penunjuk kecepatan dan jarak tempuh
170
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-5-2 Oil Pressure GaugeSebagai penunjukan tekanan oliTerdiri atas pendeteksi sinyal, bagian pengirim sinyal serta penerima dan pengukur sinyal
171
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-5-3 Fuel GaugeSebagai penunjukan jumlah bahan bakarTerdiri atas pendeteksi sinyal, bagian pengirim sinyal serta penerima dan pengukur sinyal
172
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Posisi E = 113,5 - 126,5 OhmPosisi F = 14,9 - 19,1 Ohm
Resistansi Coil 25 Ohm
Suhu 80o Resistansi gauge unit 69,4 Ohm
Resistansi Coil 25 Ohm
Fuel Gauge L300
173
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-5-4 Engine Coolant Temperature GaugeTerdiri atas pendeteksi sinyal, bagian pengirim sinyal serta penerima dan pengukur sinyal
Menggunakan Termistor sebagai sensor
174
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
175
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6 Wiring Harness
Siswa dapat membaca dan memahami buku wiring diagram .
Tujuan :
176
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6 Wiring Harness
Bagian utama wiring harness :
1. Kabel tegangan rendah untuk automobile
2. Penghubung / konektor
3. Fuse / fusible link
4. Tanda-tanda Simbol
177
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-1 Cara membaca wiring diagram
178
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-1 Cara membaca wiring diagram
A-08X (relay)Penambahan “X” pd akhir nomor konektorMenunjukkan bahwa konektor dihubungkanKe centralized junction
Penunjukkan nomor konektor
A-12Nomor seri
Symbol lokasi konektorA : Ruang engineB : Dash PanelC : Floor & RoofD : PintuE : pintu belakang
Kuda
(2-B)Conector color
Jumlah pin conector
179
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-1 Cara membaca wiring diagram
180
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-1 Cara membaca wiring diagram
181
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-1 Cara membaca wiring diagram
182
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-1 Cara membacawiring diagram
183
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-1 Cara membaca wiring diagram
184
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-2 Konektor
185
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-2 Konektor
186
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-2 Konektor
187
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-2 Konektor
188
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-2 Konektor
189
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-2 Konektor
190
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-2 Konektor
191
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-2 Konektor
192
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-3 Kabel tegangan rendah untuk automobile
KuningYOrangeO
PutihWHijau mudaLG
VioletVBiru L
SilverSLAbu - abuGR
Biru langitSBHijauG
Merah RCoklatBR
PinkPHitamB
Warna KabelKode Warna KabelKode
KODE WARNA KABELWarna kabel ditunjukkan oleh kode warna berikut
193
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-3 Kabel tegangan rendah untuk automobile
194
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-3 Kabel tegangan rendah untuk automobile
195
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-4 Singkatan Simbol
196
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-4 Singkatan Simbol
197
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-4 Singkatan Simbol
198
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-4Tanda simbol
199
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-5 Wiring diagram Keseluruhan
200
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-5 Wiring diagram
Ruang Engine
201
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-5 Wiring diagram
Ruang Engine
202
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-5 Wiring diagram
Dash Panel
203
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-5Wiring diagram
Dash Panel
204
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-5 Wiring diagram
Floor and Roof
205
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-5Wiring diagram
Pintu
206
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-5 Wiring diagram
Pintu Belakang
207
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-6 Posisi Pemasangan Single Part
208
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-6 Posisi Pemasangan Single Part
209
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-6 Posisi Pemasangan Single Part
210
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-6 Posisi Pemasangan Single Part
211
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-6 Posisi Pemasangan Single Part
212
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-6 Fuse / fusible link
Fungsi : sebagai pengaman rangkaian atau sistem
213
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-6-6 Posisi Pemasangan Single Part
214
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
3-7 Electronic Control System
Anti – lock Brake System ( ABS )Suatu sistem yang mendeteksi selip pada roda yang disebabkan oleh
penggunaan rem secara tiba-tiba.
Kelebihan ABS :1. Saat pengereman, menjamin arah lebih stabil2. Kemampuan menyetir selama pengereman3. Mengurangi jarak pengereman4. Bila terjadi kerusakan bisa terdeteksi melalui Diagnosis code
215
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Anti – lock Brake System ( ABS )
216
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Fuzzy traction control system ( Fuzzy TCL )Sebagai tambahan fungsi slip control dan trace control pada sistem A/T yang menghasilakn fungsi control fuzzy yang membantu memperoleh kemampuan mengemudi yang tetap baik dan aman pada jalan yang curam/berliku
217
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Auto Cruise Control SistemSistem yang dapat mempertahankan kecepatan kendaraan(Kec antara 40 ~ 120 K/J) tanpa menekan accel pedal
218
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Active Electronic Control Suspension ( Active - ECS )Suatu sistem untuk mengontrol dalam mengoptimalisasi Ketinggian body selama ada respon terhadap permukaanjalan dan kondisi operasi
219
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Electronic Control Power Steering ( EPS )Sistem pengontrolan tenaga steering wheel sesuai dengan kecepatan kendaraan
220
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Active 4W Steering ( 4WS )Sistem pengontrol pembelokan 4W secara elektronik yang Mengontrol Rr wheel secara presisi terhadap pengendraanDan kondisi jalan
221
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Supplemental Restraint System ( SRS )Sistem pengaman tambahan safety belt dengan cara mengembangkan kantong udara bila terjadi tabrakan dari depan
222
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Full Automatic Air Conditioning System ( Auto AC )Sistem AC yang bekerja secara otomatis, baik pendinginan, air flow mode, air inlet mode maupun blower speed
223
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Electronic Time and Alarm Control System ( ETACS )Menggabungkan kontrol dari berbagai timer dan alarm
224
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Electronic Time and Alarm Control System ( ETACS )
225
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
Simplified Wiring System ( SWS )Sistem wiring dimana bermacam signal dapat disalurkan Melalui harness tunggal
226
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
KEY LESS ENTRY SYSTEMSistim membuka/mengunci pintu tanpa menggunakan key switch
Transmitter
227
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
IMOBILIZIER
RFC:High frequency circuitMP:Micro processor
MUT
Key cylinder
Transponder
Ignition
Injection
ID code
PowerID
MemoryRFC
MPMP
Immobilizer ECU
Sistim untuk mencegah starting dan menjalankan kendaraan bila kuncinya belum diregeristrasi
228
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
IMOBILIZIER
229
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
CONTROL AREA NETWORKSistem wiring yang menggunakan BUS untuk komunikasi antar ECU
ESP/ABS
ACSRS
YR/G SAS EPS
INSTRUMENTCLUSTER
ETACS
LSHGlow/PTCHeater
Alternator
16
1
1514131211109
2 3 4 5 6 7 8
CAN Class-C (+)
CAN Class-C (-)
Bus : Saluran data utama
230
Training Center
CHASSIS ELECTRICAL
CONTROL AREA NETWORK
SWS
Sun roof
Front ECU
Column Switch
Power window
CAN
EngineAT
Meter
MUT
A/C
ABS
ETACS
Keyless entry Warning buzzerWiper Exterior lampCenter door lock Room lamp
231
Training CenterTroubleshooting
Tujuan:Siswa memahami dasar-dasar prosedur troubleshooting dan penerapanya
232
Training CenterTroubleshooting
1. Pengetahuan Pendahuluan Penanganan
Untuk penanganan trouble yang sulit, diperlukan estimasi dan pertimbangan teoritis
233
Training CenterTroubleshooting
Trouble hubunganKontak kendor
Rangkaian terputus
Trouble insulator
Insulator rusak
Insulator bocor short
2. Bentuk-Bentuk Trouble dari bagian listrik
234
Training CenterTroubleshooting
2. Bentuk-Bentuk Trouble dari bagian listrik
235
Training CenterTroubleshooting
2. Prosedur troubleshooting untuk listrika. Test Hubungan
236
Training CenterTroubleshooting
2. Prosedur troubleshooting untuk listrikPemriksaan Capasitor
237
Training CenterTroubleshooting
2. Prosedur troubleshooting untuk listrikb. Test Tegangan
Membandingkan nilai tegangan tiap titik rangkaian dengan nilai yang normal. Bila ditemukan kontak yang tidak baik maka akan ada tegangan drop
238
Training CenterTroubleshooting
LANGKAH PRAKTIS PADA TROUBLESHOOTING1. Pastikan keluhan Pelanggan
2. Analisa Gejala
3. Pemisahan Masalah Tersebut
4. Perbaikan Masalah\
5. Pastikan Pelaksanaan yang tepat
239
Training CenterTroubleshooting
4-2 MUT II
Catatan1. Range tegangan DC
±40V
2. Jangan menggunakan
MUT untuk mengukur
tegangan jala – jala
3. Jangan memasang atau
melepas ROM Pack
pada saat MUT ON
4-2-1 Profil MUT II
240
Training CenterTroubleshooting
4-2-2 Key Board
241
Training CenterTroubleshooting
4-2-3 Prosedur Operasi
242
Training CenterTroubleshooting
4-2-4 Diagnosis Connector
243
Training CenterTroubleshooting
4-2-4 Diagnosis Connector