AQILAH ISA (PBL29)

download AQILAH ISA (PBL29)

of 21

Transcript of AQILAH ISA (PBL29)

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    1/21

    Problem-based Learning

    Laporan Tugas Mandiri

    Nama : Aqilah binti Isa (085883211414)

    No. Pokok : 2007-10-271

    Kelompok : C-3

    Tutor : Dr. Susanty

    Blok 29

    Emergency Medicine

    Telah diperiksa dan dipersetujui oleh:

    Pada tutorial 2

    Tgl. 26 November 2010

    ( Dr. Susanty)

    Tutor

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Kristen Krida Wacana

    2010

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    2/21

    Daftar Isi

    BAB 1:

    1.1 Pendahuluan ... 3

    1.2 Masalah .. 4

    1.3 Tujuan 4

    BAB 2:

    2.1 Epidemiologi Aritmia Ventrikular . 5

    2.2 Anamnesis terkait Takikardia Ventrikular 6

    2.3 Pemeriksaan terkait Takikardia Ventrikular 8

    2.4 Diagnosis Kerja : Takikardia Ventrikular ......... 9

    2.5 Diagnosis Banding :

    Torsades de Pointes . 11

    Ventrikel Fibrilasi 14

    2.6 Penatalaksanaan Takikardia Ventrikular . 15

    2.7 Pencegahan dan Komplikasi Takikardia Ventrikular . 18

    2.8 Prognosis Takikardia Ventrikular 18

    BAB 3 :

    3.1 Kesimpulan 19

    Daftar Pustaka 20

    2

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    3/21

    BAB1

    Pendahuluan

    1.1 Aritmia Jantung

    Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak

    dalam mediastinum di antara kedua paru-paru. Dengan fungsinya untuk memompa

    darah ke seluruh bagian tubuh, jantung merupakan salah satu organ yang tidak pernah

    beristirahat. Hal ini dikarenakan, jantung mempunyai suatu sistem pembentukan

    rangsang tersendiri. Dalam keadaan fisiologis, pembentukan rangsang irama denyut

    jantung berawal dari nodus sinoatrial (nodus SA) dan menyebar ke serat otot lainnya

    sehingga menimbulkan kontraksi jantung. Jika rangsang irama ini mengalami

    gangguan dalam pembentukannya dan penghantarannya, maka dapat terjadi gangguan

    iramajantung.

    Yang dimaksud dengan gangguan irama jantung adalah kelainan dalam

    kecepatan, irama, tempat asal dari rangsangan (impuls), atau gangguan penghantaran

    yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium dan ventrikel.

    Yang menarik dari hal ini adalah gangguan irama jantung juga dapat ditemukan pada

    orang yang sehat. Jenis gangguan irama jantung lainnya yang sering menyebabkan

    kematian mendadak adalah ventrikel fibrilasi yang sering terjadi bersama ventrikel

    takikardi.

    Kematian mendadak boleh dicegah dengan mengenalpasti faktor-faktor

    predisposisi. Aritmia sering kali menampakkan salah satu dari beberapa gejala khas.

    Antaranya ialah palpitasi, yaitu suatu kesadaran seseorang terhdap denyut jantungnya

    sendiri. Pasien dapat menceritakan bahwa denyut jantung sesekali bertambah cepat

    atau lambat, atau denyut jantungnya selalu cepat dan mungkin sahaja teratur dan tidak

    teratur. Gejala lain yang lebih berat ialah penurunan curah jantung yang terjadi ketika

    aritmia mengganggu fungsi jantung. Gejala tersebut berupa kepala terasa ringan dan

    sinkop. Aritmia yang cepat dapat meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium

    mengakibatkan timbulnya angina. Tetapi boleh juga manifestasi klinis pertama kali

    adalah kematian mendadak.1

    3

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    4/21

    1.2 Masalah

    Pasien Ny A 60 tahun datang dibawa oleh keluarganya karena tidak sadarkan diri,

    menurut keluarga pasien 2 tahun yang lalu pasien pernah mengalami serangan jantung

    dan mempunyai riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, dan DM sejak 10 tahun

    yang lalu.

    Kesadaran: sopor-Koma, TD: 60/palpasi Nadi: teraba lemah

    Pada pemeriksaan EKG pasien (ada lampiran rekaman).

    1.3 Tujuan

    1. Mengenalpasti kelainan yang dideritai oleh Ny A.

    2. Mempelajari penanganan darurat pada takikardia ventrikular.

    3. Mempelajari juga diagnosis banding yaitu tosades de pointes dan fibrilasi

    ventrikel.

    4

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    5/21

    BAB 2

    Isi

    2.1 Epidemiologi Aritmia Ventrikular

    Ektopi ventrikular (prematur ventrikular) sering ditemukan pada orang tua

    yaitu lebih dari 80%. Manakala takikardia ventrikular (VT) terjadi kira-kira 2 hingga

    4%. Kejadian kasus VT bertambah dengan meningkatnya usia dan biasanya

    penyebabnya berkaitan dengan kelainan jantung struktural. Scar miokardial oleh

    karena infark merupakan penyebab terpenting aritmia ventrikular. VT dan fibrilasi

    ventrikular (VF) biasanya mengenai pasien dengan fungsi ventrikel yang kurang baik

    dan merupakan penyebab kematian yang umum terjadi.2

    2.2 Anamnesis terkait Takikardia Ventrikular

    1. Sensasi abnormal

    Ditanyakan gejala seperti pusing (hipoperfusi otak), angina (hipoperfusi arteri

    koroner) dan sesak napas (paru-paru). Gejala-gejala ini memberi gambaran

    tentang curah jantung. Jika gejala-gejala ini tidak ada berarti curah jantung pasienmasih baik dalam mensuplai darah ke seluruh organ tubuh. Oleh itu,

    menyingkirkan penyakit aritmia yang malignant seperti VT.

    Ditanyakan apakah pasien pernah merasakan jantung berhenti seketika kemudian

    diikuti detak jantung yang sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya

    pemanjangan pada fase diastol. Gejala ini memberi gambaran kejadian ektopik

    ventrikular. Dan apabila gejala ini menghilang ketika melakukan senaman fisik,

    ini berarti ia merupakan gangguan yang benign.

    Penting juga ditanyakan onset kejadian sama ada terjadi secara mendadak

    mahupun secara gradual. Palpitasi pada keadaan rehat menunjukkan kelainan yang

    benign berbanding pada waktu eksersise. Hal ini karena jantung terpaksa bekerja

    lebih kuat pada waktu eksersise untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh.3

    2. Perubahan kesadaran

    5

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    6/21

    Penting untuk membedakan hilang kesadaran akibat hipotensi oleh karena aritmia

    ataupun penyebab lain (contohnya seperti epilepsi). Pada episode kejadian hilang

    kesadaran secara mendadak pada usia lanjut harus mengambil kira kejadian

    Transient Ischemic Attack (TIA), yang terjadi akibat anatomi suplai darah dan

    densitas struktur neurologi pada batang otak. Jika bukan, penyebab lain yang

    harus dipikirkan ialah aritmia. Selain itu, jika terjadi hilang kesadaran mendadak

    tanpa gejala awal mungkin disebabkan oleh Complete Heart Block Stokes-Adams

    atau epilepsi umum yang primer. Manakala pada kejadian Vaso Vagal Sincope

    biasanya terjadi pada orang muda, risiko rendah terhadap penyakit jantung

    iskemik atau penyakit katup jantung, greying of vision (hipoperfusi retina), duduk

    atau berdiri pada jangka waktu yang sangat lama.3

    3. Riwayat kesehatan

    Penting untuk diketahui dalam mengenalpasti risiko yang ada pada pasien.

    Contohnya seperti riwayat keluarga yang pernah mati secara mendadak. VT

    biasanya secara relatif merupakan asimptomatik.3

    4. Obat

    Pengambilan medikasi seperti beta blocker, antagonis kalsium, atau digoksin

    boleh menyebabkan blok jantung. Selain itu obat yang mempunyai efek

    antikolinergik boleh memperberat aritmia takikardia. Dan kebanyakan obat

    antiaritmia boleh menyebabkan aritmia.3

    5. Gaya Hidup

    Gaya hidup seperti merokok, eksersise, diet pemakanan boleh mempengaruhi

    risiko penyakit arteri. Konsumsi alkohol yang sering boleh mengakibatkan

    fibrilasi atrium dan penyakit aritmia lain. Hal ini karena, alkohol yang berlebihan

    melambatkan konduksi di miokardium sehingga terjadi re-entrant tachy-aritmia

    dan keadaan hiperadrenergik.3

    2.3 Pemeriksaan terkait Takikardia Ventrikular

    Pemeriksaan Fisik

    6

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    7/21

    Selain takikardia, temuan ventrikel takikardia umumnya mencerminkan

    tingkat ketidakstabilan hemodinamik. Tanda-tanda gagal jantung kongestif ialah

    hipotensi, hipoksemia, distensi vena jugularis dan rales. Selain itu, terjadi perubahan

    status mental yaitu kegelisahan, agitasi, lesu dan koma.

    Pemeriksaan umum yang dilakukan ialah dengan memeriksa tanda-tanda vital

    pasien untuk mencari tanda-tanda demam, hipertensi, hipotensi, bradikardia, takipnea,

    dan rendahnya saturasi oksigen. Tekanan darah dan frekuensi denyut jantung harus

    diukur pada perubahan ortostatik.

    Pemeriksaan kepala dan leher harus memerhatikan abnormalitas atau

    dyssynchrony pada pulsasi vena jugularis. Dibandingkan dengan pulsasi karotid atauauskultasi irama jantung dan penemuan hipertiroidism seperti pembesaran tiroid dan

    eksopthalmus. Inspeksi pada konjungtiva, palmar dan mukosa bukal untuk

    memastikan sama ada pucat atau tidak.

    Auskultasi jantung dilakukan untuk memastikan frekuensinya dan regularitas

    irama jantung. Selain itu, kenalpasti jika ada murmur atau bunyi jantung ekstra yang

    mungkin mengindikasikan penyakit jantung structural mahupun penyakit vulvular.

    Pemeriksaan neurologik dilakukan untuk mengenalpasti ada atau tidaknya

    resting tremoratau brisk reflexes (menunjukan stimulasi simpatis yang berlebihan).

    Jika adanya penemuan neurologik yang abnormal biasanya lebih mengarah pada

    kejang daripada kelainan jantung jika sinkop merupakan salah satu gejalanya.4

    Penemuan klinis penting yang boleh dikaitkan dengan kejadian palpitasi :

    1. Rasa kepala ringan atau sinkop

    2. Nyeri dada (angina)

    3. Onset baru irama jantung yang tidak regular

    4. Frekuensi jantung melebihi 120 kali/menit atau kurang 45 kali/menit pada waktu

    rehat.

    5. Penyakit jantung yang signifikan.

    6. Riwayat keluarga dengan kematian yang mendadak.

    7

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    8/21

    Pemeriksaan Penunjang

    Laboratorium

    1. Ketika pasien dengan gejala kompromi hemodinamik, kita harus menunda tes

    laboratorium sampai kardioversi listrik atau defibrilasi dilakukan dan pasien

    distabilkan.5

    2. Menilai tingkat elektrolit semua pasien dengan takikardia ventrikular (VT),

    termasuk serum kalsium, magnesium, dan kadar fosfat. Kadar ion kalsium

    lebih dipilih daripada kadar kalsium serum total. Hipokalemia ,

    hipomagnesemia , danhipokalsemia dapat mengarah pasien apakah dia VT

    monomorfik atau torsade de pointes.5

    3. Bila diperlukan, periksa kadar obat terapi (misalnya, digoxin). Skrining toksikologi

    dapat membantu dalam kasus-kasus terkait dengan penggunaan narkoba.5

    4. Evaluasi untuk iskemia miokard atau infark dengan serum troponin jantung I atau T

    atau menggunakan marker jantung lainnya.5

    Studi Imaging

    Foto dada diindikasikan jika simptom mengarah kemungkinan gagal jantung

    kongestif (CHF) atau cardiopulmonary patologis lainnya.5

    Tes lain

    EKG adalah alat diagnostik pilihan untuk mengkonfirmasi adanya takikardia

    ventrikular (VT).5

    a. EKG

    menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan tipe/sumber

    disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.5

    b. Monitor Holter

    8

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://emedicine.medscape.com/article/767448-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgnsHkk-1wnV96kYMGcoB7RduWioghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://emedicine.medscape.com/article/767546-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhTQ43XB7kH5M2IEZ1j_31VVIEbzAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://emedicine.medscape.com/article/767260-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhimJ45k-pIKjr3_13HzfSVtEJq-dQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://emedicine.medscape.com/article/767260-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhimJ45k-pIKjr3_13HzfSVtEJq-dQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://emedicine.medscape.com/article/767448-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgnsHkk-1wnV96kYMGcoB7RduWioghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://emedicine.medscape.com/article/767546-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhTQ43XB7kH5M2IEZ1j_31VVIEbzAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://emedicine.medscape.com/article/767260-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhimJ45k-pIKjr3_13HzfSVtEJq-dQ
  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    9/21

    Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana disritmia

    disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat

    digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.5

    2.4 Diagnosis Kerja : Takikardia Ventrikular

    Gambar 1 : Normal sinus.

    6

    Gambar 2 : Takikardia Ventrikular.6

    Tiga Premature Ventricular Contraction (PVC) atau lebih yang muncul

    berurutan disebut takikardia ventricular (VT). Frekuensinya berkisar antara 150 dan

    200 denyut per menit dan mungkin sedikit ireguler. VT yang menetap merupakan satu

    kegawatan yang mengawali henti jantung dan penanganan segera.

    Manifestasi klinis yang diakibatkan oleh perubahan hemodinamik dan kesan

    aritmia ialah dispnea, angina, hipotensi, oliguria dan sinkop. Apabila denyut jantung

    tidak terlalu cepat yaitu kurang 160 kali per menit, biasanya tanpa gejala atau gejala

    ringan atau pusing. Manakala gejala yang lebih berat boleh ditemukan pada pasien

    infark miokard akut, fibrilasi ventrikular.7Terdapat dua kemungkinan mekanisme

    terjadinya VT yaitu ventrikel pacemaker yang latent dirangsang secara otomatis lalu

    9

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    10/21

    menghasilkan nyahcas impuls yang cepat atau arah pergerakan impuls secara sirkuler

    dan repetitif dalam re-entrant litar yang tertutup.

    VT dikategorikan kepada:

    1. Takikardia Monomorfik : Setiap kompleks QRS tampak serupa dengan

    kompleks sebelumnya. Sering terlihat pada infark yang sudah sembuh;

    jaringan parit miokardium dapat mencetuskan terjadinya takikardia ventricular

    re-entri.8

    2. Takikardia Polimorfik : Gambaran kompleks QRS berubah-ubah dari denyut

    ke denyut. Sering ditemui pada iskemia koroner akut atau infark. Apabila

    orientasi kompleks QRS berubah ia dikenali sebagai torsade de pointes.8

    3. Takikardia Sustained dan Non-sustained : Takikardia Sustained ialah siri

    daripada impuls ventrikular yang berkelanjutan melebihi atau sama dengan

    100 kali denyut per minit untuk jangka waktu melebihi dari 30 detik atau

    menghasilkan instabilitas hemodinamik pada waktu kurang dari 30 detik.

    Manakala untuk takikardia Non-sustained, ialah siri daripada impuls

    ventrikular terjadi dan berhenti spontan dalam tempoh 6 hingga 30 detik.8,9

    4. VT nadi tidak teraba.8

    5. Takikardia idiopatik: Biasanya terjadi pada pasien yang tidak mempunyai

    kelainan jantung yang struktural. Dua gejala entiti utama ialah VT

    monomorfik yang repetitif dari right ventricle outflow tract (RMVT) dan

    idiopathic left VT(fascicular VTatau verapamil-sensitive VT). Perbedaan VT

    jenis ini dengan VT yang berasosiasi dengan kelainan struktural ialah

    golongan ini berespon baik terhadap terapi obatan dan prognosisnya lebih

    baik.8,10

    10

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    11/21

    Penemuan klinikal

    VT harus disuspek pada pasien yang mengalami takikardia mendadak dengan sinkop

    atau menghampiri sinkop tertutama pada orang tua dengan riwayat penyakit jantung

    koroner.

    1. Irama jantung yang sedikit irregular.

    2. Kurangnya hubungan antara P-kompleks QRS.

    3. Lebar kompleks QRS melebihi 0.14 detik dengan bentuk yang bizarre.

    4. Penyakit jantung organik yang serius.

    5. Tiada respon pada penekanan sinus karotid.

    6. Compromised hemodynamic parameters

    2.5 Diagnosis Banding

    Torsade de Pointes

    Torsade de Pointes berarti titik-titik yang berliku-liku. Ia merupakan bentuk

    takikardia ventrikular yang unik yang biasanya ditemukan pada pasien-pasien dengan

    interval QT yang memanjang.1

    Pemanjangan interval QT dapat bersifat congenital, dapat disebabkan oleh

    gangguan elektrolit (terutama hipomagnesium, hipokalsium, hipokalium), atau dapat

    terjadi selama infark miokard akut. Sejumlah obat-obatan seperti obat antiaritmia

    (terutama tipe 1A dan 1C) antidepresan trisiklik, fenotiazin dan beberapa antijamur

    serta antihistamin bila diminum dengan antibiotik tertentu terutama eritromisin dan

    kuinolon boleh memperpanjang interval QT.1

    Pemanjangan interval QT biasanya disebabkan oleh pemanjangan repolarisasi

    ventrikel (gelombang T-nya memanjang). Premature Ventricle Contract (PVC) yang

    jatuh pada gelombang T yang memanjang dapat mencetuskan torsades de pointes.1

    Torsades de pointes tampak seperti VT biasa, hanya saja pada torsades de

    pointes, kompleks QRS bergerak menggitari garis dasar dengan aksis dan amplitude

    11

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    12/21

    yang terus berubah-ubah. Kelainan ini harus dibedakan dari VT standar oleh karena

    penanganannya amat berbeda sekali.1

    Gambar 3: Gambaran EKG Torsades de Pointes.11

    Gambar 4: Patofisiologi Torsades de Pointes akibat obat.12

    12

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    13/21

    Anamnesis

    1. Pasien ditanyakan mengenai riwayat kejadian berhubungan dengan jantung

    atau sinkop dan obat yang sedang diambil oleh pasien.12

    2. Ditanyakan tentang riwayat tuli congenital atau riwayat anggota yang

    meninggal secara mendadak (mengindikasikan sindrom pemanjangan QT).13

    Pemeriksaan Fisik

    Tiada penemuan fisikal yang tipikal untuk Torsades de Pointes. Boleh

    ditemukan nadi cepat, tekanan darah normal atau rendah, atau hilang kesadaran yang

    transient atau berpanjangan. Hal ini boleh didahului oleh kejadian bradikardia atau

    PVC (menyebabkan palpitasi).14

    Selain itu, gejala lain ialah palor (pucat) dan diaphoresis (berkeringat yang

    berlebihan) boleh dilihat terutama pada kejadian yang sustained. Gejala fisik lain

    tergantung pada etiologinya.14

    Fibrilasi Ventrikular

    Merupakan aritmia yang paling ditakuti oleh karena menyebabkan kematian

    mendadak. Rekaman EKG menunjukkan gambaran sentakan-sentakan mendadak dan

    tidak teratur. Tidak ada kompleks QRS sejati. Pada fibrilasi ventrikular, jantung tidak

    menghasilkan curah jantung, sehingga resusitasi jantung paru serta defibrilasi harus

    segera dilakukan.1

    Gambar 5: Gambaran EKG takikardi ventrikular berdegenerasi menjadi

    fibrilasi ventrikular.15

    Pelbagai faktor yang boleh menurunkan ambang fibrilasi ventrikel. Antaranya

    ialah abnormalitas elektrolit, medikasi proaritmik, perubahan keseimbangan jalur

    13

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    14/21

    simpatik dan parasimpatik (terutamanya peningkatan katekolamin), hipotermia atau

    hipertermia, penyakit listrik primer (sindrom pemanjangan QT, sindrom Brugada,

    takikardia ventrikular polimorfik) dan hipoksia/iskemik.1

    Anamnesis

    Kelainan ini biasanya didahului oleh aritmia ventrikel. Oleh itu, identifikasi aritmia

    simptomatik dan gejala berhubungan dengan eksersise amat membantu dalam

    mencegah fibrilasi ventrikular.16

    1. Gejala yang biasanya dialami oleh pasien ektopi ventrikel ialah pusing,

    palpitasi, nyeri dada dan sinkop. Setiapnya haru diekspliorasi.16

    2. Obat yang diambil yang boleh meningkatkan resiko ektopi ventrikel.

    Contohnya kokain.16

    3. Pengaruh genetik juga harus dititik beratkan. Contohnya pada pasien dengan

    sindrom pemanjangan QT, Sindrom Brugada. Riwayat keluarga harus

    dieksplorasi mengenai sinkop, aritmia, kematian mendadak terutama pada

    anak muda.16

    Pemeriksaan Fisik

    Difokuskan untuk mendeteksi penyakit dengan kelainan struktural jantung karena

    pasien ini boleh meningkatkan resiko aritmia ventrikular yang malignant. Kenalpasti

    gejala seperti gagal jantung kongestif, curah jantung yang berkurang, miokarditis,

    bunyi jantung yang abnormal, atau deposit kolesterol boleh mengindikasikan keadaan

    yang menyebabkan aritmia ventrikel.16

    2.6 Penatalaksanaan Ventrikel Takikardi

    Banyak aritmia namun hanya beberapa aritmia saja yang dapat mengakibatkan

    siklus jantung menjadi memburuk dan mengakibatkan kematian mendadak. Aritmia

    yang tergolong ke dalam aritmia mengancam jiwa memerlukan tindakan cepat dan

    segera. Tindakan dapat berupa obat-obatan atau terapi listrik (defibrilator). Aritmia

    yang tergolong mengancam jiwa diantaranya: Takikardia Ventrikular dan Fibrilasi

    Ventrikular.7

    14

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    15/21

    Tatalaksana VT dibagi dalam 2 cara dengan mengacu pada perabaan denyut

    nadi. VT dengan denyut nadi masih teraba, dan VT dengan denyut nadi tidak teraba.

    Ketika sedang terjadi VT, harus dipastikan dulu apakah denyut nadinya masih ada

    atau tidak? Pemeriksaan denyut nadi harus dilakukan dalam waktu yang sangat cepat

    (3-5 detik) karena semakin lama VT dibiarkan maka ancaman jiwa semakin cepat. 7

    Setelah denyut nadi sudah dapat dipastikan maka tatalaksananya kita bagi

    dalam 2 cara:

    1. VT dengan teraba nadi

    VT yang masih teraba nadi menunjukan bahwa jantung masih melakukan

    kontraksi dengan baik. Masih ada sirkulasi (aliran darah) dari jantung ke seluruh

    tubuh.7

    Tatalaksananya meliputi:

    a. Umumnya kesadaran pasien tidak menurun sehingga masih bisa diajak bicara.

    b. Pukul dada (chest tumb) atau defibrilasi tidak boleh dilakukan.

    c. Jika tekanan darah masih stabil, pilihan terapi adalah obat-obatan anti aritmia

    yaitu amiodaron dan lidocaine (xylocard).Amiodaron diberikan bolus 150 mg 300 mg (dilarutkan dalam 50 ml Dex 5%)

    diberikan dalam 10 menit. Jika setelah bolus tidak memberikan efek, pemberian dapat

    diulang dengan dosis 150 mg setiap 3-5 menit. Untuk pemberian drip, dimulai dari 1

    mg/menit selama 6 jam selanjutnya diturunkan menjadi 0,5 mg/menit selama 18 jam.

    Total pemberian amiodaron tidak boleh lebih dari 2,2 gram dalam 24 jam.

    Amiodarone dapat mengakibatkan efek samping berupa hipotensi dan dapat

    meningkatkan kadar SGOT dan SGPT.7

    Lidocaine dapat menjadi alternatif pilihan kedua. Dosis untuk bolus 0,5 mg 0,75

    mg/kgBB. Drip dimulai dari 1-4 mg/menit.

    d. Jika tekanan darah sistole < 100 mmHg, kardioversi menjadi pilihan utama.

    Kardioversi dimulai dari 200 J, jika tidak berhasil (irama masih VT) energi dinaikkan

    bertahap 300J kemudian kaji irama, jika tidak berhasil naikan energi menjadi 360

    Joule. Sebelum tindakan kardioversi dimulai, inform concern (persetujuan tindakan)harus sudah disetujui keluarga.7

    15

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    16/21

    e. Karena pada VT dengan teraba nadi pada umumnya pasien masih sadar, maka

    pemberian sedasi dan analgetik harus diberikan agar saat tindakan pasien dalam

    keadaan tertidur dan tidak merasakan sensasi yang tidak nyaman.. Midazolam iv 1-2

    mg diulang 3-5 menit sampai efek sedasi tercapai. Dapat juga ditambahkan morfin 2,5

    mg iv bolus pelan jika efek sedasi belum tercapai. Midazolam lebih baik dalam hal

    memori, sehingga setelah midazolam iv diberikan, pasien tidak ingat apa yang terjadi

    saat kardioversi dilakukan.7

    2. VT dengan nadi tidak teraba

    VT dengan tidak teraba nadi menunjukan bahwa jantung tidak melakukan

    kontraksi dengan baik.Tidak ada sirkulasi (aliran darah) dari jantung ke seluruh tubuh.

    Tatalaksananya sama dengan VF (Ventrikel Fibrilasi).7

    Algoritmanya sebagai berikut:

    1. Kesadaran pasien sudah dapat dipastikan menurun (tidak sadar), dan

    umumnya pada VT tanpa nadi kondisi pasien disertai dengan episode

    kejang.

    2. Jika defibrilator belum tersedia, resusitasi jantung paru (RJP) atau CPR

    lebih baik daripada tindakan pukul dada (chest tumb). Karena dengan CPR

    masih memungkinkan adanya sirkulasi jantung ke seluruh tubuh.

    3. Jika defibrilasi sudah tersedia, energi dimulai dengan 360 J (energi paling

    tinggi) unsynchronize.

    4. Jika 1x defibrilasi 360 J tidak berhasil, berikan epinefrin iv 1mg bolus

    cepat diikuti plush 20 ml Nacl 0,9% dengan ekstrimitas diekstensikan.

    5. Prinsip pada VT tanpa nadi adalah DRUG and SHOCK artinya

    epinefrin dan shock listrik atau defibrilasi.

    6. Defibrilasi diulang setiap pemberian efinefrin. Energi yang digunakan

    tetap 360 Joule selama iramanya masih VT tanpa nadi.

    7. Epinefrin dapat diulang setiap 3-5 menit dengan dosis sama 1 mg selama

    VT masih menetap.

    8. Obat- obat anti aritmia lain dapat dijadikan pertimbangan jika VT masih

    menetap. Diantaranya Amiodarone, Lidokain, MgSO4, Prokainamide dan

    bikarbonat.

    16

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    17/21

    Sekalipun resusitasi (RJP) berhasil dilakukan namun selalunya kondisi pasien jatuh

    pada kegagalan nafas (respiratory failure) dan pada akhirnya memerlukan dukungan

    ventilasi mekanik atau ventilator.7

    2.7 Pencegahan dan Komplikasi Takikardia Ventrikular

    Pencegahan

    Pencegahannya menyerupai pencegahan pada penyakit arteri koroner. Salah

    satunya ialah modifikasi gaya hidup. Hal ini meliputi membuang tabiat merokok,

    mengamalkan diet yang seimbang serta bersenam untuk mengekalkan berat badan

    ideal. Menurut NationalInstitute of Health Consensus of Panel on Physical Activity

    and Cardiovascular Health menetapkan sasaran agar melakukan senaman dengan

    intensitas ringan selama 30 minit sehari.17

    Antara hal lain yang tidak kurang penting juga ialah edukasi pasien untuk

    menghindari faktor risiko yang bisa dimodifikasi.17

    Selain itu, pasien yang berisiko tinggi seperti pasien yang mempunyai kadar

    ejeksi fraksi kurang dari 30% diindikasikan untuk memasang Implantable

    Cardioverter-Defibrillator (ICD) sebagai profilaksis primer bagi mengelakkankematian yang mendadak.7

    Di samping itu, bagi pasien yang telah dilakukan kardioversi, untuk

    mengelakkan rekurennya aritmia jantung sebaiknya diberikan medikasi sebagai

    tindakan profilaksis. Pilihan utama ialah lidokain secara infus intravena 1 hingga 4

    mg/menit. Walau bagaimanapun, jika inefektif boleh digantikan dengan prokainamid

    (250 hingga 450 mg per oral setiap 4 jam) atau kuinidin ( 0,2 hingga 0,6 g per oral

    sebanyak 3 kali sehari).7

    Komplikasi

    Kematian mendadak akibat penyakit jantung. Selain itu, komplikasi Implantable

    Cardioverter-Defibrillator (ICD) termasuklah infeksi dan syok.5

    2.8 Prognosis Takikardia Ventrikular

    Ventrikel takikardi/fibrilasi merupakan penyebab kematian mendadak terbanyak.Adanya gejala-gejala awal dan fraksi ejeksi ventrikel, mungkin, merupakan penentu

    17

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    18/21

    prognosis terpenting. Pingsan akibat ventrikel takikardi biasanya memiliki prognosis

    yang buruk.

    18

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    19/21

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    20/21

    Daftar Pustaka

    1. Thaler MS. The only ekg book youll ever need. In: Ventricular arrythmias. 6th

    ed: Lippincott Williams &Wilkins;2010.p. 96-7,135, 138

    2. Bradycardia and tachycardia occurring in older people: epidemiology of

    ventricular arrhythmias. Retrieved from:

    http://www.medscape.com/viewarticle/469810_7 . Medscape;2010

    3. Jones R, Britten N, Pepper L, Gass D, Grol R, Mant D, Silagy C. Oxford of

    primary health care. In: Cardivascular problems. Oxford: 2004.p.622

    4. Tanser PH. Palpitations. Retrieved from:

    http://merckmanuals.com/professional/sec07/ch069/ch069e.htmlPalpitations.

    Merck Manual;2009

    5. Crawford MH. Current consult cardiology. Mc Graw Hill;2009.p.322, 354

    6. Symptoms and treatment of cardiac arrhythmia. Retrieved from:

    http://www.clivir.com/lessons/show/symptoms-and-treatment-of-cardiac-

    arrhythmia.html .Clivir Learning Community:2009

    7. Cheitlin MD, Sokolow M, Mellroy MB. Clinical cardiology. In: Cardiac

    arrythmias.6th ed: Prentice-Hall International Inc;1993.p.535-55

    8. Ventricular tachycardia. Retrieved from :

    http://wrongdiagnosis.pubs.righthealth.com/topic/Ventricular%20tachycardia?

    as=clink&ac=1437&afc=2168586466&p=&dqp.cache.mode=PMBypass#.

    Wrongdiagnosis;2010

    9. Non-sustained VT. Retrieved from:

    http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=64; 2010 Nov

    10.ORourke RA, Walsh RA, Fuster V. The heart manual of cardiology. 12th ed.

    Mc Graw Hill;2009.p.141-6

    11.Torsades de pointes. Retrieved from:

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=cardio&part=A548 (

    20

  • 8/4/2019 AQILAH ISA (PBL29)

    21/21

    12.Yap YG. Camm AJ. TDPeducation in heartdrug induced QT prolongation and

    torsades de pointes. Retrived from:

    http://heart.bmj.com/content/89/11/1363.extractHeart 2003;89:1363-1372

    doi:10.1136/heart.89.11.1363 BMJ

    13.Bessette MJ, Jacobson S. Torsade de pointes. Retrieved from:

    http://emedicine.medscape.com/article/760667-overview. Emedicine;2010

    14.Dave J, Lakhia R. Torsade de pointes. Retrieved from:

    http://emedicine.medscape.com/article/158243-overview Torsade de Pointes.

    Emedicine;2010

    15.Ventricle arrhythmia. Retrieved from:

    http://www.virtualmedicalcentre.com/diseases.asp?did=55 ventrikle arythmia .

    2010

    16.Stephenson EA, Berul CI. Ventricular fibrillation. Retrieved from: .

    http://emedicine.medscape.com/article/892748-overview/.Emedicine;2010

    17.Braunwald E, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL et al. Principles of

    internal medicine. In: Libby P. The pathogenesis of atherosclerosis. 15th ed.Mc Graw Hill;2001.p.1385