Rinidar dan M. Isa

1
PENELITIAN LEKTOR KEPALA -KESEHATAN HEWAN Rinidar dan M. Isa Sumber Dana: PNBP Unsyiah PENDAHULUAN Daun Sernai Ekstraksi EEDS BAHAN DAN METODE HASIL DAN CAPAIAN DOKUMENTASI KEGIATAN Hasil penelitian memperlihatkan kadar netrofil yang tidak bereda di hari ke 0 sampai dengan 6 dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi ekstrak daun sernai. Hasil ini belum maksimal mengingat netrofil yang diamati dengan selang waktu, sehingga tidak menampak kan hasil yang optimal. Selain itu hasil ini belum dapat disandingkan dengan aktivitas iNOS dan COX 2, dikarenakan masih dalam proses imunohistokimia KESIMPULAN Isa, M., Rinidar., Armansyah, T.R. 2008. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dari daun sernai (Wedelia biflora) sebagai antiplasmodium secara in vivo. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Isa, M., Rinidar dan Sugito. 2011. Aktivitas antiplasmodium daun sernai (Wedelia biflora) dan evaluasi fungsi ginjal dan hati pada mencit yang diinfeksi dengan Plasmodium berghei. Jurnal Veteriner, Vol 13 No 2 hal 167-175 Rinidar, T. Armansyah, dan T.A. Putri. 2014. Potensi ekstrak air daun sernai (Wedelia biflora) sebagai antipiretik pada mencit (Mus musculus) dibandingkan para amino fenol dan asam salisilat. J. Med. Vet. 8(2): 148-151. Rinidar, T. armansyah, dan Irsyad Arfi Putra. 2017. Fraksi metanol daun sernai (wedelia biflora) sebagai analgesik pada mencit putih (Mus musculus) yang diinduksi asam asetat glasial. JIMVET. 01(1):034-039 DAFTAR PUSTAKA Luaran: 1. Proceeding dalam seminar internasional 20th FAVA Congress International Scientific Conferencees Animal Health Exhibition http://journal.ipb.ac.id/index.php/hemera/article/viewFile/24024/15676 1. Buku Ajar Ber ISBN Prospek Wedelia Biflora EKSPRESI INOS DAN COX-2 PADA TIKUS (Rattus novergicus) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SERNAI SEBAGAI OBAT ANTIPIRETIK-ANALGESIK-ANTI INFLAMASI EEDS 10%, 20% dan 40%.. 0, 40,50 dan 60 mg/kg BB Netrofil Darah tikus diambil melalui sinus orbitalis Uji Analgesik Kulit Punggung 30 Tikus Induksi inflamasi (Karagenan) 30 ekor Tikus Induksi nyeri (doyen intestinal forceps) KP (Meloksikam) imunohistokimia Ekspresi iNOS dan COX 2 0 5 10 15 20 25 30 35 0% 10% 20% 40% jumlah netrofil Konsentrasi EEDS Hari ke-0 Hari ke-3 Hari ke-6 Gambar 1. Profil netrofil pada tikus yang diinduksi nyeri dan diberi ekstrak daun sernai (Proliferasi) Re- epitelisasi Nyeri Luka memar Fagositosis Kerusakan sel-sel kulit, gangguan membrane sel, kerusakan buluh darah menimbulkan nyeri . sekresi enzim lisozim, asam arakidonat dari sel neutrofil Fosfolipid Enzim fosfolipase ASAM ARACHIDONAT Cylooxygenase (COX 2) iNOS O2 +NO ONOO2 Prostaglandin Permeabilitas kapiler meningkat, edema, nyeri Inflamasi Menghambat fase eksudasi dari proses inflamasi Migrasi neutrofil Eksrak daun sernai (EEDS) Flavonoid, alkaloid, steroid saponin (Meena dkk, 2010) Triterpenoid (Isa dkk., 2008) menekan Migrasi neutrofil Mempercepat kontraksi luka dan reepitelisasi Digantikan Makrofag Remodelling Struktur sel kulit normal Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (P>0,05) antar kelompok perlakuan dengan hari ke-0, ke-3 dan ke-6. Meskipun secara statistik tidak ditemukan perbedaan jumlah neutrofil antar kelompok namun ada kecenderungan terjadi peningkatan pada hari ke-3 dengan persentase jumlah neutrofil lebih tinggi dibandingkan base line (jumlah neutrofil di hari ke-0 yang belum diberi induksi nyeri ) Namun demikian hasil penelitian ini belum lengkap dikarenakan ekspresi iNOS dan Cox 2 belum dapat dilaporkan dikarenakan masih dalam proses penelitian.

Transcript of Rinidar dan M. Isa

Page 1: Rinidar dan M. Isa

PEN

ELIT

IAN

LEK

TOR

KEP

ALA

-K

ESEH

ATA

N H

EWA

NRinidar dan M. Isa

Sumber Dana: PNBP Unsyiah

PENDAHULUAN

Daun Sernai Ekstraksi EEDS

BAHAN DAN METODE

HASIL DAN CAPAIAN

DOKUMENTASI KEGIATAN

Hasil penelitian memperlihatkan kadar netrofil yang tidak bereda di hari ke 0 sampai dengan 6 dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi ekstrak daun sernai. Hasil ini belum maksimal mengingat netrofil yang diamati dengan selang waktu, sehingga tidak menampak kan hasil yang optimal. Selain itu hasil ini belum dapat disandingkan dengan aktivitas iNOS dan COX 2, dikarenakan masih dalam proses imunohistokimia

KESIMPULAN

Isa, M., Rinidar., Armansyah, T.R. 2008. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dari daun sernai (Wedelia biflora) sebagai antiplasmodium secara in vivo. Laporan Penelitian. FakultasKedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.Isa, M., Rinidar dan Sugito. 2011. Aktivitas antiplasmodium daun sernai (Wedelia biflora) dan evaluasi fungsi ginjal dan hati pada mencit yang diinfeksi dengan Plasmodium berghei. Jurnal Veteriner, Vol 13 No 2 hal 167-175Rinidar, T. Armansyah, dan T.A. Putri. 2014. Potensi ekstrak air daun sernai (Wedelia biflora) sebagai antipiretik pada mencit (Mus musculus) dibandingkan para amino fenol dan asamsalisilat. J. Med. Vet. 8(2): 148-151.Rinidar, T. armansyah, dan Irsyad Arfi Putra. 2017. Fraksi metanol daun sernai (wedelia biflora) sebagai analgesik pada mencit putih (Mus musculus) yang diinduksi asam asetat glasial. JIMVET. 01(1):034-039

DAFTAR PUSTAKA

Luaran:

1. Proceeding dalam seminar internasional 20th FAVA Congress

International Scientific Conferencees Animal Health Exhibitionhttp://journal.ipb.ac.id/index.php/hemera/article/viewFile/24024/15676

1. Buku Ajar Ber ISBN Prospek Wedelia Biflora

EKSPRESI INOS DAN COX-2 PADA TIKUS (Rattus novergicus) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SERNAI SEBAGAI OBAT ANTIPIRETIK-ANALGESIK-ANTI INFLAMASI

EEDS 10%, 20% dan 40%..

0, 40,50 dan 60 mg/kg BB

Netrofil Darah tikus diambil

melalui sinus orbitalis

Uji Analgesik

Kulit Punggung

30 Tikus

Induksi inflamasi

(Karagenan) 30 ekor Tikus

Induksi nyeri

(doyen intestinal

forceps)

KP (Meloksikam)

imunohistokimiaEkspresi iNOS

dan COX 2

0

5

10

15

20

25

30

35

0% 10% 20% 40%

jum

lah

net

rofi

l

Konsentrasi EEDS

Hari ke-0

Hari ke-3

Hari ke-6

Gambar 1. Profil netrofil pada tikus yang diinduksi nyeri dan diberi ekstrak daun sernai

(Proliferasi) Re-

epitelisasi

Nyeri

Luka memar

FagositosisKerusakan sel-sel kulit,

gangguan membrane sel,

kerusakan buluh darah

menimbulkan nyeri .

sekresi enzim lisozim, asam

arakidonat dari sel neutrofil

Fosfolipid

Enzim fosfolipase

ASAM ARACHIDONAT

Cylooxygenase (COX 2)iNOS

O2 +NO ONOO2 Prostaglandin

Permeabilitas kapiler

meningkat, edema, nyeri

Inflamasi

Menghambat fase

eksudasi dari proses

inflamasi Migrasi neutrofil

Eksrak daun

sernai (EEDS)

Flavonoid, alkaloid,

steroid saponin

(Meena dkk, 2010)

Triterpenoid (Isa

dkk., 2008)

menekan

Migrasi neutrofilMempercepat

kontraksi luka dan

reepitelisasi Digantikan

MakrofagRemodelling

Struktur sel kulit normal

Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan(P>0,05) antar kelompok perlakuan dengan hari ke-0, ke-3 dan ke-6.Meskipun secara statistik tidak ditemukan perbedaan jumlahneutrofil antar kelompok namun ada kecenderungan terjadipeningkatan pada hari ke-3 dengan persentase jumlah neutrofil lebihtinggi dibandingkan base line (jumlah neutrofil di hari ke-0 yangbelum diberi induksi nyeri ) Namun demikian hasil penelitian inibelum lengkap dikarenakan ekspresi iNOS dan Cox 2 belum dapat

dilaporkan dikarenakan masih dalam proses penelitian.