Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"

7
Apresiasi Karawitan Gending Rarahasmara Disusun Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Karawitan Pengampu : Joko Daryanto, S.Sn., M.Sn. \\ \ Oleh : Nama : I’if Zuraifah NIM : k7111099 Kelas : 5B

Transcript of Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"

Page 1: Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"

Apresiasi KarawitanGending Rarahasmara

Disusun Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Karawitan

Pengampu : Joko Daryanto, S.Sn., M.Sn.

\\

\

Oleh :

Nama : I’if Zuraifah

NIM : k7111099

Kelas : 5B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"

Apresiasi Karawitan Gending Rarahasmara

Pada hari Jumat malam tanggal 6 Desember 2013, di aula besar

gedung Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta diramaikan

oleh para pengunjung baik yang berasal dari kalangan mahasiswa

maupun masyarakat umum. Malam itu akan diselenggarakan ujian praktik

karawitan yang dilaksanakan oleh mahasiswa ISI. Para pengunjung

pertunjukan ini mayoritas adalah mahasiswa ISI dan mahasiswa PGSD

UNS yang diwajibkan untuk mengapresiasi pertunjukan gamelan tersebut

sebagai nilai tugas. Pengunjung juga tidak hanya terdiri dari mahasiswa

saja, namun juga terdapat masyarakat umum yang turut hadir untuk

menyaksikan pertunjukan tersebut, terbukti dari daftar hadir yang terdapat

di pintu masuk gedung memperlihatkan bahwa terdapat masyarakat yang

ikut menyaksikan pertunjukan.

Sebuah kehormatan bagi para pengunjung diperkenankan untuk

menyaksikan sebuah pertunjukan karawitan yang berkualitas karena

dapat dipastikan bahwa para pemain gamelan sudah bersiap untuk ujian

yang notabene memerlukan kefokusan dan ketelatelan khusus. Ujian

dilaksanakan tepat pukul 19.30 yang dihadiri oleh para dosen pengampu

Page 3: Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"

Institut Seni Indonesia (ISI). Beberapa saat kemudian lampu gedung

dipadamkan. Sorot lampu mengarah ke atas panggung. Terlihat di sana

instrumen karawitan yang gagah seolah menunggu untuk dimainkan. Para

penguji yang merupakan dosen dan para guru besar pun sudah bersiap di

tempat duduknya masing-masing.

Pertunjukan karawitan ini memainkan serangkaian gending yang

terdiri dari beberapa gending sambung menyambung dengan gending

berikutnya. Jeda antara satu rangkaian gending dengan gending

berikutnya ditandai dengan perkenalan para pemain utama dan

bergantinya para pemain pendukung.

Pertama-tama MC mengumumkan penyaji yang akan tampil

kemudian dilanjutkan dengan pembacaan synopsis. Para pendukung

sajian dipersilahkan mempersiapkan diri disusul oleh penyaji. Selanjutnya

penyaji memainkan materi gendhing. Setelah selesai penyaji memberi

penghormatan pada tim penilai. Suasana pertunjukan sangat khidmat,

seolah-olah para pengunjung tersihir oleh suara gamelan yang begitu

mendayu-dayu. Bahkan beberapa pengunjung terlihat mengantuk setelah

sajian gending berjalan sekitar 30 menit. Kemudian setelah sajian

gending berjalan sekitar 1jam mulai terdengar suara para pengunjung

yang mulai tidak khidmat di bagian belakang, namun tetap tidak

mengganggu jalannya sajian. Ketika rangkaian gending ke 2 selesai para

pengunjung mulai berkurang. Para pengunjung sudah mulai beranjak dari

tempatnya tepat setelah selesai mendengarkan 2 rangkaian gending.

Dalam berjalannya sajian pertunjukan tersebut setiap pemain

gamelan tidak hanya menggunakan 1 alat musik saja. Para pemain

gamelan setidaknya menggunakan 2 varian dari gamelan dikarenakan

para pemain gamelan berbeda ketika menyajikan gending 1 dan gending

berikutnya.

Page 4: Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"

Dalam pertunjukan tersebut disajikan serangkaian gending yang

terdiri dari beberapa gending. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang

gending Rarahasmara gending kethuk 2 awis minggah 4, laras pelog

pathet barang. Gending Rarahasmara merupakan gending instrumental,

yaitu gending yang tidak menggunakan lirik, atau gending yang hanya

terdiri dari alunan musik saja sehingga apabila pengunjung tidak paham

dengan gending ini maka jika mendengarkan gending Rarahasmara

tampak seperti intro dalam suatu rangkaian gending.

Berikut ini adalah notasi dari gending Rarahasmara :

Jalannya sajian gending Rarahasmara diawali dengan Merong,

Ngampat, Ompak, Inggah, Suwuk, dan Pathetan. Sajian tersebut berjalan

lancar sesuai dengan gending yang telah dipilih. Penyaji dan pemain

gamelan bermain dengan baik dan tidak terlihat adanya kesalahan yang

dilakukan oleh penyaji.

Menurut saya komposisi musik yang ditampilkan sudah sangat

bagus sehingga bisa menyihir pengunjung dengan segala keindahan

suara gamelan. Para pemain memainkan gamelan dengan penuh

konsentrasi, tenang dan selalu fokus. Permainan gamelan tersebut lincah,

tidak ragu-ragu dan sesuai dengan gending Rarahasmara.

Page 5: Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"

Kekurangan dari pertunjukan gamelan ini menurut penulis adalah

bagian audio, karena speaker hanya terletak di depan, maka pengunjung

di bagian belakang yang mayoritas bukan penikmat seni karawitan kurang

jelas dalam mendengarkan gending yang disajikan. Pemain rebab yang

seorang wanita juga hendaknya duduk dengan kaki yang ditekuk agar

terlihat lebih sopan.

Menurut penulis hendaknya panitia menyediakan audio speaker

untuk bagian belakang sehingga pengunjung yang duduk di bagian

belakang tetap dapat menikmati sajian karawitan tersebut. Penulis juga

mengusulkan agar pemain rebab tersebut melatih caranya duduk agar

nyaman dan terlihat lebih feminim sehingga menambahkan pesona

kecantikannya.

Pertunjukan karawitan tersebut berjalan lancar, didukung dengan

cuaca yang cerah sehingga para pengunjung dapat menikmati sajian

gending dengan tenang dan nyaman. Penulis merasa puas dengan sajian

karawitan tersebut karena pertunjukan tersebut berjalan dengan baik dan

lancar, didukung dengan gending lainnya sehingga rangkaian gending

tersebut menjadi sangat indah.