APK 1.4 PANDUAN TRANSFER.pdf

20
RS PKU Muhammadiy T RS P YOGY Jl. Wates Telp. 0274 PANDUAN TRANSFER PASIE PKU MUHAMMADIYA YAKARTA UNIT II KM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 4 6499706, Fax. 0274 6499727 EN AH a—55294

Transcript of APK 1.4 PANDUAN TRANSFER.pdf

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit

TRANSFER PASIEN

RS PKU MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA UNIT IIJl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, YogyakartaTelp. 0274 6499706, Fax. 0274

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II

PANDUAN

TRANSFER PASIEN

RS PKU MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA UNIT IIJl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, YogyakartaTelp. 0274 6499706, Fax. 0274 6499727

i

TRANSFER PASIEN

RS PKU MUHAMMADIYAH

Jl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta—55294

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II i

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Nomor : 0440/PS.1.2/IV/2015

Tentang

PANDUAN TRANSFER

DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas dan

keamanan pelayanan pasien, maka diperlukan adanya

Panduan Transfer di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.

b. Bahwa sesuai butir a diatas perlu menetapkan Keputusan

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Unit II tentang Panduan Transfer

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan

2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit

3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang

Praktek Kedokteran

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

1165.A/MenKes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi

Rumah Sakit.

5. Surat Keputusan Badan Pelaksana Harian Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Yogyakarta nomer 015/B-II/BPH-

II/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 M, tentang

Susunan Direksi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II.

RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT IIJl.Wates Km 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta – 55294Telp. (0274) 6499706, IGD (0274) 6499118Fax. (0274) 6499727,e-mail:[email protected]

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II ii

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

TENTANG PANDUAN TRANSFER RUMAH SAKIT

PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II.

KEDUA : Panduan Transfer dimaksudkan sebagaimana tercantumdalam Panduan di Keputusan ini.

KETIGA : Pelaksanaan Panduan Transfer dimaksudkan untukmeningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan pasiensebagaimana dimaksud dalam Diktum kesatu

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sleman

Pada Tanggal : 22 April 2015

Direktur,

dr. H. Ahmad Faesol, Sp. Rad. M. Kes.

NBM: 797.692

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II i

KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan semesta alam

yang telah memberikan Ridlo dan Petunjuk – Nya, sehingga Panduan Transfer ini

dapat selesaikan dan dapat diterbitkan.

Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua staf dalam

melakukan transfer di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II.

Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan,

pedoman, panduan dan prosedur. Untuk tujuan tersebut panduan ini akan kami

evaluasi setidaknya setiap 2 tahun sekali. Masukan, kritik dan saran yang konstruktif

untuk pengembangan panduan ini sangat kami harapkan dari para pembaca.

Sleman, 1 April 2015

Direktur

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II ii

DAFTAR ISI

Hal:

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

A. DEFINISI

B. TUJUAN

C. RUANG LINGKUP

D. TATA LAKSANA

ii

iii

1

1

1

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i

KATA SAMBUTAN ……………………………………………………… ii

TIM PENYUSUN ………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… iv

A. DEFINISI ……………………………………………………………… 1

B. RUANG LINGKUP …………………………………………………… 1

1. Kriteria Transfer Pasien …………………………………………… 1

2. Jenis Transfer Pasien ……………………………………………… 2

a. Transfer Intra Pasien …………………………………………… 3

b. Transfer Antar Rumah Sakit …………………………………… 3

C. TATA LAKSANA ……………………………………………………… 3

1. Maksud dan Tujuan Transfer ……………………………………….. 3

2. Standarisasi SDM …………………………………………………… 4

3. Standarisasi Transfer Pasien ………………………………………… 4

4. Tingkat Penanganan Pasien ………………………………………… 7

5. Tata Cara Transfer Pasien ………………………………………… 7

6. Etika dan keputusan Transfer Pasien ……………………………… 15

7. Moda Transportasi Antar Rumah Sakit ……………………………… 15

8. Penanganan Selama Transfer Berlangsung ………………………… 15

9. Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan …………………………… 16

D. DOKUMENTASI ……………………………………………………… 16

Rujukan ………………………………………………………………… 17

Lampiran – lampiran

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 1

LAMPIRAN

Keputusan Direktur Nomor : 0416/PS.1.2/IV/2015

Tentang Panduan Transfer

PANDUAN TRANSFER PASIEN

A. DEFINISI

1. Transfer Pasien adalah pemindahan pasien dari suatu unit pelayanan ke

unit pelayanan lain, atau dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain

2. Rumah Sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat

menyelenggarakan upaya kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dan diselenggarakan dengan

pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan

penyakit (preventif) penyembuhan penyakit (kuratif),dan pemulihan

kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu

dan berkesinambungan

3. Instalasi adalah pengelompokan unit pelayanan di rumah sakit yang

memberikan pelayanan yang sejenis

4. Unit Pelayanan adalah tempat diselenggarakan pelayanan rumah sakit

5. Pasien adalah orang yang menerima jasa pelayanan kesehatan di rumah

sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit

6. Ambulance adalah kendaraan transportasi untuk melakukan transfer

pasien. Ambulans digunakan untuk membawa pasien ke luar rumah sakit

atau memindahkan pasien ke rumah sakit lain untuk perawatan lebih

lanjut.

7. Brankar atau Kereta Dorong adalah suatu sarana transfer bagi pasien

yang tidak bisa duduk atau berdiri.

8. Kursi Roda adalah adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang tidak

bisa berjalan

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 2

B. RUANG LINGKUP

1. Kriteria Transfer Pasien

Panduan transfer pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II,

adalah suatu panduan cara memberikan standar pengelolaan prosedur

transfer pasien yang seragam di lingkungan RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II Panduan transfer pasien ini harus dipatuhi oleh

semua instalasi/unit pelayanan di lingkungan RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II karena panduan ini bertujuan meningkatkan mutu

pelayanan, meningkatkan keselamatan pasien serta melindungi pasien

dari resiko yang mengancam jiwa selama proses transfer berlangsung.

Panduan transfer pasien ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua

pasien yang berobat di lingkungan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Unit II menerima standar pengelolaan transfer yang terbaik, bermutu dan

terkoordinir sesuai peraturan yang berlaku. Kondisi pasien yang

menjalani prosedur transfer berbeda – beda tergantung dari keadaan

umum pasien itu sendiri, hal tersebut dapat dijabarkan dengan kriteria di

bawah ini:

a. Pasien dengan kondisi derajat 0

Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC)/

hemodinamik stabil yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan

rawat inap biasa

b. Pasien dengan kondisi derajat 1

Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC)/

hemodinamik stabil, namun berpotensi menjadi tidak stabil,

misalnya pada pasien yang baru menjalani perawatan di HCU/ ICU

yang sudah memungkinkan untuk perawatan di ruangan rawat

inap biasa

c. Pasien dengan kondisi derajat 2

Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak

stabil dan membutuhkan observasi lebih ketat dan intervensi lebih

mendalam termasuk penanganan kegagalan satu sistem organ atau

pasien yang habis menjalani operasi besar.

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 3

d. Pasien dengan kondisi derajat 3

Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak

stabil yang membutuhkan bantuan pernapasan dan atau dengan

kegagalan sistem organ lainnya.

2. Jenis Transfer Pasien

a. Transfer Intra Rumah Sakit

Transfer intra rumah sakit adalah transfer antara unit/ instalasi

pelayanan yang ada di lingkungan RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II , Transfer bisa dari unit rawat jalan ke unit

rawat inap atau sebaliknya, bisa dari ICU ke kamar oparasi, dari

kamar operasi ke ruang ICU atau RR, dari ICU ke unit rawat inap,

dari RR ke unit rawat inap, dari unit rawat inap ke penunjang, dari

IGD ke penunjang, dari unit rawat jalan ke penunjang dan lain

sebagainya.

Kesiapan Standar peralatan minimal transfer intra rumah sakit harus

dapat dipenuhi. Hal ini bertujuan agar pada saat trasfer berlangsung,

dasar beranggap baik termasuk diantara adalah kesiapan oksigen yang

mobile. Alat dengan energi/tenaga baterai dengan kapasitas yang

cukup.

Selama transfer berlangsung, semua peralatan yang berhubungan

dengan pasien letaknya harus berada sejajar atau di bawah pasien,

kecuali tidak diperkuat melebihi alat pada tubuh pasien.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam Transfer Intra Rumah Sakit

adalah sebagai berikut:

1) Standar: pemantauan minimal, pelatihan, dan petugas yang

berpengalaman; diaplikasikan pada transfer intra dan antar rumah

sakit

2) Sebelum transfer, lakukan analisis mengenai risiko dan

keuntungannya

3) Sediakan kapasitas cadangan oksigen dan daya baterai yang

cukup untuk mengantisipasi kejadian emergensi

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 4

4) Peralatan listrik harus terpasang ke sumber daya (stop kontak)

dan oksigen sentral digunakan selama perawatan di unit tujuan

5) Petugas yang mentransfer pasien ke ruang pemeriksaan radiologi

harus paham akan bahaya potensial yang ada

6) Semua peralatan yang digunakan pada pasien tidak boleh

melebihi level pasien

b. Transfer Antar Rumah Sakit

Transfer dari luar atau ke luar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Unit II bisa berupa transfer dari RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II ke rumah sakit lain atau sebaliknya, Transfer

mungkin berasal dari kejadian kecelakaan lalu lintas, musibah masal/

bencana dan sebagainya.

C. TATA LAKSANA TRANSFER PASIEN

1. Maksud dan Tujuan Transfer

Ada dua alasan untuk mentransfer :

a. Transfer untuk perawatan klinis

Ini adalah prosedur transfer di mana pasien membutuhkan

pengobatan/tindakan medis spealistik yang tidak dapat disediakan

di instalasi/unit/rumah sakit asal pasien berobat.

b. Transfer untuk non-klinis

Transfer non klinis diperlukan dengan berbagai alasan seperti

kurangnya SDM atau kurangnya tempat tidur perawatan seperti

pada situasi di mana permintaan untuk tempat tidur rawat inap penuh

sehingga perlu dibuat keputusan untuk mentransfer pasien ke

Instalasi/unit lain yang masih mempunyai kapasitas tempat tidur

yang kosong.

2. Standarisasi SDM

a. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II melalui Bidang Diklat

memfasilitasi pelatihan untuk transfer pasien mulai dari

merencanakan, menyediakan, memfasilitasi dan membiayai

pelatihan tersebut tersebut.

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 5

b. Dokter/perawat disemua instalasi/unit pelayana di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Unit II harus mampu menstabilkan

dan melakukan resusitasi pada pasien yang sakit kritis pada saat

transfer berlangsung.

3. Standarisasi Transfer Pasien

Mentransfer pasien, baik intra rumah sakit maupun antar rumah sakit

terutama yang sakit kritis membutuhkan koordinasi dengan banyak

pihak. Hal tersebut menyangkut kerjasama antar rumah sakit/ instalasi/

unit pelayanan, ketersediaan SDM yang berkompeten/terlatih,

ketersediaan peralatan utama sampai pada moda transportasi seperti

brankar/kursi roda atau ambulans (untuk transfer antar rumah sakit)

yang memadai dan sesuai standar dan perundang – undangan yang

berlaku. Koordinasi ini semua bertujuan untuk menyediakan proses

transfer pasien dengan standar terbaik seperti yang ditampilkan pada

tabel di bawah ini

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 6

Tabel. 1

Transfer Intra Rumah Sakit

NO PASIENPETUGAS

PENDAMPINGMINIMAL

KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN PERALATAN UTAMA

1 Derajat 0 1. Transporter2. TPP atau Perawat

Transporter & TPP / Perawat : BLS Brankar, Kursi Roda

2 Derajat 1 1. Transporter2. Perawat atau Dokter

Transporter BLSPerawat atau Dokter BLS / PPGD

Oksigen,Brankar , Tiang infuse,Pompa infuse , Pulse Oksimetri .

3 Derajat 2 1. Transporter2. Perawat & Dokter yang

berkompetensipenanganan pasienkritis

Transporter BLSPerawat & Dokter : BLS, PPGD Harus mengikuti, pelatihan untukTransfer

pasien dengan sakit berat /kritis

Oksigen, suction, Tiang infuse,Pompa infuse , Baterai, PulseOksimetri serta monitor EKG, tensimeter dan Defibrillator, Ambubag

4 Derajat 3 1. Transporter2. Perawat & dokter yang

berkompetensipenanganan pasienkritis

Dokter:Minimal 6 bulan pengalamanbekerja Di ICU / ROI atau telah mengikuti:Keterampilan BLS & PPGDKeterampilan menangani permasalahan jalan

napas dan pernapasanTelah mengikuti pelatihan untuk transfer

pasien dengan sakit berat / kritisPerawat :Keterampilan BLS & ALSTelah mengikuti pelatihan untuk transfer

pasien dengan sakit berat / kritis

Oksigen, suction, Tiang infuse,Pompa infuse , Baterai, PulseOksimetri serta monitor EKG, tensimeter dan Defibrillator, Ambubag,Jackson Rees, scoop stretcher danlong spine board

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 7

Tabel 2

Transfer Antar Rumah Sakit

NO PASIENPETUGAS

PENDAMPINGMINIMAL

KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN PERALATAN UTAMA

1 Derajat 0 1. Petugas Ambulance2. TPP atau Perawat

Petugas ambulance & TPP / Perawat : BLS Kendaraan High DependencyService (HDS)/ Ambulance

2 Derajat 1 1. Petugas Ambulance2. TPP atau Perawat

Petugas ambulance BLSPerawat atau Dokter BLS / PPGD

Kendaraan HDS/Ambulance,Oksigen Suction, Tiang Infus,Infus Pump denganBaterai, Oksimetri,Ambubag, Obat Emergency

3 Derajat 2 1. Petugas ambulance2. Perawat & Dokter

yangberkompetensipenanganan pasienkritis

Petugas ambulance BLSPerawat & Dokter : BLS, PPGD Harus mengikuti, pelatihan untukTransfer

pasien dengan sakit berat /kritis

Kendaraan HDS/ambulance Oksigen,Suction, Tiang infuse, Pompa infusedenganBaterai, Oksimetri Denyut sertaMonitor EKG, tensimeter danDefibrillator, Ambubag , obat obatemergensi

5 Derajat 3 1. Petugas Ambulance2. Perawat & dokter

yang berkompetensipenanganan pasienkritis

Dokter:Minimal 6 bulan pengalamanbekerja Di ICU / ROI atau telah mengikutiKeterampilan BLS & PPGDKeterampilan menangani permasalahan jalan

napas dan pernapasanTelah mengikuti pelatihan untuk transfer

pasien dengan sakit berat / kritisPerawat :Keterampilan BLS & ALSTelah mengikuti pelatihan untuk transfer

pasien dengan sakit berat / kritis

Kendaraan HDS/ambulance Oksigen,Suction, Tiang Infuse, Pompa InfusedenganBaterai, Oksimetri Denyut sertaMonitor EKG, Tensimeter danDefibrillator, Ambubag , Obat Obatemergensi, ventilator portable,

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 8

4. Tingkat Penanganan Pasien

NOTINGKAT

PERAWATANDERAJAT KONDISI

PASIENUNIT PELAYANAN

1 Intensive Care 3 ICU, OK

2 High Care 1 dan 2 HD, RR

3 Ward Care Out Patient Pelayanan lain selain

1 dan 2 di atas0

Semua ruang rawat inap Semua pelayanan rawat

jalan Semua pelayanan yang

tidak termasuk intensivecare dan high care

5. Tata Cara Trasfer Pasien

a. Kategori 1

Kategori I adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang

lebih tinggi ke kondisi derajat yang lebih rendah

Pasien yang sudah memenuhi kriteria keluar dari ruang IRIR/ ROI I,

dimana kondisi pasien mulai stabil, sudah tidak memerlukan bantuan

pernapasan, dimana pasien dapat dirawat di ruangan seperti di High

Care atau dapat langsung dirawat di Ward Care.

Intensive Care(derajat 3 )

High Care

(derajat 1 – 2)

Ward Care

( derajat 0 )

3

1-2

0

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 9

Berikut Algoritmanya:

Dari Intensive Care ke Ward Care

Pada prosedur transfer dari dari Intensive Care ke Ward Care, transporter dan

petugas pendampingnya berasal dari Ward Care.

MULAI

PASIENSudah tidak memerlukan perawatan

intensive

DPJP INTENSIVE CARE

Memutuskan pasien memenuhikriteria keluar intensive care

PERAWAT INTENSIVE CARE

Menghubungi Ward Care mengenai kesiapan TT

TTTersedia?

SELESAI

Ya

Tidak

DOKTER & PERAWAT WARD CARE

Mendatangi pasien di Intensive Care untuk persiapan transfer

TRANSPORTER & PERAWAT WARD CARE

Mempersiapkan brankar, obat-obatan & peralatan sesuai kondisi pasien

TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER WARD CAREMentransfer pasien menuju Ward Care

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 10

b. Kategori 2

Kategori 2 adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih

rendah ke kondisi derajat yang lebih tinggi, misalnya dari Ward ke Intensive

Care. Perpindahan perawatan dari kondisi derajat yang rendah ke perawatan

yang lebih tinggi diperlukan karena mengingat kondisi pasien dengan

Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil sangat membutuhkan

observasi l ketat dan intervensi yang mendalam.

Berikut Algoritmanya:

Ward Care ke Intensive Care

SELESAI

Ya

Tidak

Intensive Care(derajat 3 )

High Care

(derajat 1 – 2)

Ward Care

( derajat 0 )

3

1-2

0

MULAI

DOKTER JAGA WARD CAREMenghubungi Dokter Jaga Intensive Care/HCU

DOKTER JAGA INTENSIVE CARE/HCU

Datang ke Ward Care untuk Memeriksa Kondisi Pasien

Indikasi MasukIntensive Care

PERAWAT INTENSIVE CARE

Telpon Unit Intensive Care Untuk Persiapan Perawatan

TRANSPORTER & PERAWAT INTENSIVE CAREMempersiapkan brankar, peralatan & obat2an sesuai kondisi pasien

TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER INTENSIVE CARE/HCU

Mentransfer pasien menuju Intensive Care

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 11

asien yang masuk ke Intensive Care, juga bisa berasal dari kamar operasi,

mengingat kondisi pasien yang tidak stabil, maka transporter dan petugas

pendamping berasal dari Intensive Care. Terkadang pada kondisi tertentu,

pasien yang sedang dirawat di Intensive Care memerlukan pemeriksaan

penunjang seperti CT – Scan, MRI atau pemeriksaan penunjang lainnya. Pada

kondisi tersebut maka transporter dan petugas pendamping berasal dari

Intensive Care.

Mengingat kondisi pasien yang tidak stabil, maka prosedur transfer perlu dilakukan

oleh petugas yang berkompeten dibidangnya, jadi apabila pasien diputuskan untuk

di rawat di Intensive Care, maka yang menjemput pasien dari ruang perawatan

semula (HCU atau Ward Care) adalah petugas dari ruang Intensive Care, begitu pula

bila pasien dari Ward Care dan diputuskan akan dirawat di High Care, maka yang

menjemput pasien adalah transporter dan petugas pendamping yang berasal dari High

Care.

c. Kategori 3

Kategori 3 adalah arah pemindahan pasien dengan kondisi derajat yang sama

Petugas pendamping pasien pada prosedur transfer dengan kondisi derajat yang sama

dapat dilakukan oleh petugas yang berasal dari ruang asal pasien dirawat atau dapat

dijemput oleh petugas yang berasal dari ruang perawatan yang akan dituju.

Mengingat perpindahan pasien terjadi antara unit yang sederajat, maka darimana pun

petugas pendamping/ transporter berasal tidak akan membahayakan kondisi pasien

tersebut sepanjang petugas pendamping memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Intensive Care(derajat 3 )

High Care

(derajat 1 – 2)

Ward Care

( derajat 0 )

Intensive Care(derajat 3 )

High Care

(derajat 1 – 2)

Ward Care

( derajat 0 )

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 12

Pada situasi ini yang diperlukan adalah komunikasi 2 arah antara unit pengirim dan

unit penerima.

Berikut Algoritmanya:

MULAI

SELESAI

Ya

Ya

Tidak

Tidak

PERAWAT TEMPAT PASIEN DIRAWATMenghubungi ruangan lain

TT / sarana

lain tersedia?

Terjadi

kesepakatan?

TRANSPORTER/PETUGAS PENDAMPINGMentransfer pasien menuju ruang perawatan yang dituju

PASIEN

Diputuskan untuk ditransfer ke Unit/Instalasilain karena Tempat Tidur penuh

DPJP TEMPAT PASIEN DIRAWATMenilai derajat kesehatan pasien

sebelum dilakukan transfer

PERAWAT TEMPAT PASIEN DIRAWATMenghubungi ruang perawatan yang

dituju mengenai kesiapan TT/sarana lain

PERAWATMelakukan komunikasi dengan petugas diruang perawatan

tujuan mengenai kesepakatan prosedur transfer

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 13

6. Etika dan Keputusan Trasfer Pasien

Berbagai pertimbangan perlu diambil sebelum transfer dilakukan, yaitu:

a. Apabila keputusan trasfer telah diambil, lakukan komunikasi dengan

Instalasi/unit penerima. Bila trasfer antar rumah sakit maka perlu terlebih

dahulu kontak dengan rumah sakit penerima.

b. Berikan informasi yang sejelas – jelasnya kepada pasien dan keluarga

mengenai alasan dilakukannya transfer.

c. Tidak menganggap remeh resiko yang akan dialami pasien selama proses

trasfer berlangsung. Pastikan tim transfer telah siap dan semua peralatan

medis dan obat-obatan tersedia lengkap dan tidak kadaluarsa.

d. Keputusan mentrasfer pasien harus di dokumentasikan dalam rekam medis

pasien berikut kriteria kondisi umum pasien.

7. Moda Transportasi Antar Rumah sakit

Ambulans 118 adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang

sakit atau cedera, dari satu tempat ke tempat lain guna perawatan medis. Istilah

Ambulans digunakan menerangkan kendaraan yang digunakan untuk membawa

peralatan medis kepada pasien di luar rumah sakit atau memindahkan pasien ke

rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Ambulans harus di service secara

berkala dan begitu pula dengan. Semua peralatan minimal yang diperlukan dalam

proses transfer pasien harus terpelihara dengan baik dan dikalibrasi secara

berkala.

8. Penanganan Selama Transfer Berlangsung

a. Posisi pasien harus stabil selama di dalam perjalanan

b. Semua peralatan harus aman disimpan di posisi bawah dari tempat tidur

pasien pasien.

c. Pasien harus dipantau terus-menerus sepanjang transfer dan dicatat pada

formulir transfer.

d. Monitor, ventilator, pompa infus dan tabung oksigen harus terlihat dan

mudah dijangkau.

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 14

e. Jika kebutuhan klinis timbul di mana pasien memerlukan intervensi, maka

kendaraan harus berhenti di tempat yang aman, karena petugas mungkin

memerlukan tempat untuk bergerak di luar kendaraan.

9. Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan

Setibanya di rumah sakit /instalasi / unit tujuan, harus ada serah terima resmi

antara tim transfer dengan dokter / perawat jaga yang berada di rumah sakit /

instalasi / unit penerima yang selanjutnya akan bertanggung jawab atas

perawatan pasien tersebut. Satu salinan formulir transfer pasien yang berisi

catatan medis pasien seperti tanda vital hasil lab, hasil x-ray / scan, serta

kondisi pasien selama transfer berlangsung (jika terjadi insiden dimana pasien

tiba – tiba mengalami kondisi kritis selama transfer berlangsung) diserahkan

kepada rumah sakit/ instalasi/ unit penerima, dan satu salinan akan disimpan

oleh rumah sakit/ instalasi/ unit perujuk dan dimasukkan ke dalam rekam medis.

D. DOKUMENTASI

1. Formulir timbang terima pasien dalam rekam medik

2. Formulir rujukan antar instansi dalam rekam medik

3. Formulir rujuk balik antar instansi dalam rekam medik

4. Formulir Komunikasi antar unit pelayanan dalam rekam medik

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 15

Rujukan:

1. Undang - undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2011.

3. Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland (2009). AAGBI

safety guideline: interhospital transfer. London.

4. North West London Cardiac & Stroke Network (2010). Web-based

interhospital transfers: user guide. London: NHS.

5. Welsh Assembly Government (2009). Designed for Life: Welsh guidelines for

the transfer of critically ill adult; 2009.

6. Warren J, From RE, Orr RA, Rotello LC, Horst M. (2004). Guidelines for the

inter-and intrahospital transport of critically ill patient. American College of

critical Care Medicine. Crit Care Med. 2004; 1:256-62.