Apartur sipil negara
-
Upload
septiriyan -
Category
Documents
-
view
75 -
download
0
description
Transcript of Apartur sipil negara
TUGAS KAPITA SELEKTA
MENUJU APARATUR SIPIL NEGARA YANG BERKOMPETEN
DAN PROFESIONAL
Disusun Oleh :
Septi Riyanningsih
09303241004
Kelas Pendidikan Kimia Subsidi ‘09
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
MENUJU APARATUR SIPIL NEGARA YANG BERKOMPETEN
DAN PROFESIONAL
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara ( UU No.20 Tahun 2003). Pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhi seperti faktor kebijakan, manajemen sekolah dan
pendidikan, fasilitas, sarana dan prasarana, tenaga kependidikan dan pelayanan
pendidikan.
Guru atau pendidik merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan, karena gurulah yang merupakan aktor utama dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan. Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam
proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus benar-benar berkompeten agar dapat
mencapai tujuan bangsa Indonesia ini yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun
saat ini untuk mendapatkan guru yang berkompeten sangatlah susah.
Seperti yang kita ketahui bersama setiap diselerenggarakan penerimaan CPNS
animo masyarakat tidak pernah berkurang, malah cenderung meningkat. Sehingga
dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk melakukan KKN (korupsi, kolusi dan
nepotisme) , dengan berbagai macam modus operandi seperti membuat formasi siluman,
kerjasama dengan PTN penyelenggara test CPNS, pengangkatan Honorer, sehingga tidak
heran jika ada pemberitaan di media online bahwa hampir 95% PNS di Indonesia tidak
kompeten termasuk didalamnya adalah guru dan dosen. Oleh karena itu Pemerintah
berusaha menata kembali manajemen PNS dengan melakukan teroboson-terobosan
kebijakan mengenai manajemen PNS, seperti Moratorium CPNS yang sedang berjalan
saat ini sampai akhir tahun 2012. Dengan kebijakan ini diharapkan dapat menghemat
anggaran belanja pegawai dan pelayanan. Kebijakan yang patut ditunggu adalah
pengesahan RUU Aparatur Sipil Negara menjadi UU Aparatur Sipil Negara yang
dibahas DPR bersama Menpan dan Depdagri.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan dapat diperoleh beberapa rumusan masalah
yaitu:
a. Apakah RUU aparatur sipil negara?
b. Apakah isi dari RUU aparatur sipil negara?
c. Apakah hubungan RUU aparatur sipil negara dengan pendidik yang berkompeten dan
profesional?
3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang permasalahan dapat diperoleh beberapa rumusan masalah
yaitu:
a. Mengetahui apakah RUU aparatur sipil negara
d. Mengetahui isi dari RUU aparatur sipil negara
e. Mengetahui apakah hubungan RUU aparatur sipil negara dengan pendidik yang
berkompeten dan profesional.
4. Teori
Sebelum masuk pada pembahasan mengenai Aparatur sipil negara terlebih dahulu
kita jelaskan hal – hal yang terkait dengan ASN tersebut. Menurut UU Nomor 20 tahun
2003, Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Peraturan dan ketentuan – ketentuan lainnya bagi seorang pendidik diatur dalam
suatu undang – undang yaitu UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Berdasarkan undang – undang tersebut, guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Namun pengaturan tentang kepegawaian terdapat pula dalam undang – undang
nomor 32 tahun 2004. Apalagi bagi seorang PNS, UU No. 43 tahun 1999 yaitu undang –
undang yang mengatur tentang pokok – pokok kepegawaian pasti sudah tidak asing lagi.
Menurut undang – undang tersebut, Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik
Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara
lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu
hak dan kewajibannya, serta jenis kedudukannya dan hal – hal pokok lain mengenai
pegawai negeri dijelaskan dalam peraturan ini. Sedangkan Manajemen Pegawai Negeri
Sipil adalah keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan
derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian,
yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi,
penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian.
Saat ini undang – undang No. 43 tahun 1999 dianggap sudah tidak cocok lagi
diterapkan dengan kondisi negara Indonesia dan dengan adanya undang – undang guru
dan dosen serta undang – undang nomor 32 tahun 2004 menimbulkan komplikasi.
Sehingga diperlukan undang – undang pengganti yang mengatur pokok – pokok
kepegawaian. Tujuan dari penggantian undang – undang ini adalah menjadi instrumen
hukum bagi PNS ( Aparatur sipil negara) dalam menciptakan aparatur yang memiliki :
a. Independensi dan netralitas;
b. Kompetensi dan produktivitas kerja dalam memberikan pelayanan publik;
c. Berintegritas dan akuntanbel;
5. Pembahasan
a. RUU Aparatur sipil negara
Saat ini pemerintah sedang sibuk dan berusaha menata manajemen PNS dan
melakukan terobosan – terobosan baru mengenai kebijakan manajemen PNS. Salah
satu kebijakan yang sedang dibahas bersama DPR adalah mengenai rancangan undang
– undang aparatur sipil negara.
Definisi dari Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai tidak tetap pemerintah yang bekerja
pada instansi dan perwakilan. Sedangkan RUU aparatur sipil negara adalah suatu
rancangan undang – udang yang mengatur tentang pokok – pokok kepegawaian. RUU
ini tidak lagi menggunakan istilah RUU Kepegawaian, tetapi menggunakan istilah
jabatan profesi dari pegawai itu sendiri.
Kepegawaian adalah hal ihwal tentang orang yang bekerja di dalam
pemerintahan. Sementara itu di dalam kepegawaian itu telah terkumpul sebutan
macam profesi di dalamnya, seperti: Polri, Jaksa, Guru, Hakim, TNI, dan sebagainya.
Sebutan Pegawai atau PNS bukan menunjukkan gugus profesi, seperti misalnya TNI,
POLRI, Dokter, Hakim, Jaksa, Wartawan, dan sebagainya. PNS bukan sebutan
profesi karena di dalamnya terdiri dari macam-macam profesi seperti yang telah
disebutkan diatas.
Jika nantinya telah disyahkan Undang – undang ASN ini mengatur tata
penyelenggaraan PNS sebagai profesi yang profesional, bersih dari intervensi politik,
bebas dari praktek KKN, efisien dan efektif dalam menyelenggarakan pelayanan
publik serta tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. Undang-undang ini
dimaksudkan guna menerapkan asas merit, yaitu perbandingan relatif antara
kompetensi yang diperlukan dengan kompetensi yang dimiliki serta penilaian yang
objektif. Dengan adanya RUU Aparatur Sipil Negara ini, berharap bisa tercipta
birokrasi yang profesional, netral dan independen dalam menjalankan tugas
kenegaraan tanpa tergantung politik pemerintahan.
b. Isi RUU aparatur sipil negara
Ada perubahan paradigma yang prinsipal dalam RUU ASN dibandingkan UU
No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. RUU ASN mengedepankan
kinerja dan profesionalisme aparatur sipil negara. Salah satunya jabatan aparatur sipil
negara terdiri dari jabatan administratif, fungsional dan jabatan eksekutif senior.
Istilah PNS diganti dengan Aparatur Sipil Negara (ASN), selain itu seleksi ASN
berdasarkan kompetensi dan ada sanksi pidana yang melanggarnya.
Berikut ini adalah beberapa isu pokok yang merupakan point penting dalam
RUU ASN yang berkaitan dengan tenaga kependidikan yang dibahas oleh pemerintah
dengan komisi II DPR :
NoIsu – isu Pokok
RUU ASNPendapat DPR Pendapat Pemerintah
1. Judul RUU tentang Aparatur Sipil
Negara
Setuju judul RUU tentang
Aparatur Sipil Negara,
karena mendorong budaya
kerja dan cetak pikir baru
bagi ASN (PNS)
2. Konsep
Manajemen
Strategis SDM
Pendekatan RUU ASN
adalah pengembangan
potensi human capital,
bukan pendekatan
administrasi kepegawaian.
Setuju
3. Jenis Pegawai
Aparatur Sipil
Negara:
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Pegawai Tidak Tetap
Pemerintah;
Sependapat, dengan
tambahan rumusan tugas
masing-masing
4. Pengadaan Calon
Pegawai ASN
Pengadaan pegawai ASN
untuk mengisi lowongan
jabatan berdasarkan
perbandingan objektif
kualifikasi dan kompetensi
yang dipersyaratkan dengan
kompentensi yang dimiliki
calon.
Pemerintah sependapat
dengan tambahan
substansi:
a. Dilaksanakan oleh
masing - masing
instansi
b. Pengawasan dilakukan
secara objektif, terbuka,
bebas KKN, akuntabel
dan berstandar nasional
c. Biaya / anggaran
pengawasan untuk
seleksi dibebankan pada
APBN
5. A-politisasi
Pegawai Aparatur
Sipil Negara
a. Larangan bagi pegawai
ASN menjadi pengurus
dan menjadi anggota
parpol;
b. Prinsip merit dalam
penerimaan, penetapan,
pengangkatan, dan
promosi pegawai ASN;
Pemerintah sependapat
dengan catatan agar
substansi mengenai
penerapan prinsip merit
dalam penerimaan pegawai
ASN diatur dalam bab
tersendiri.
6. Sanksi Pidana Bagi mereka yang Pemerintah sependapat
melakukan pelanggaran
terhadap seleksi penerimaan
pegawai ASN dan
menjanjikan sesuatu kepada
KASN (komisi aparatur
sipil negara) dikenakan
sanksi pidana
terhadap sanksi pidana
dan / atau denda tanpa
mengesampingkan sanksi
administratif.
7. Aturan Peralihan Pemerintah berpendapat
perlu ditambahkan bab
tentang aturan peralihan
untuk mengatur bagaimana
status peraturan
perundangan lain yang
terkait dengan
ditetapkannya RUU ASN.
c. Hubungan RUU aparatur sipil negara dengan pendidik yang berkompeten dan
profesional
Untuk mengatasi praktek KKN tersebut dalam pengadaan pegawai ASN, RUU
Aparatur Sipil Negara mengusulkan penerapan sistem pengadaan yang merupakan
best practices di banyak Negara maju yaitu sistem pengadaan pegawai berbasis
jabatan (position based personnel management system) dengan cara mengadakan
seleksi terbuka bagi pegawai Aparatur Sipil Negara. Selanjutnya perlu dilakukan
pemilahan yang tegas antara pegawai ASN yang menjalankan tugas dan fungsi
manajemen kebijakan pemerintahan Negara dengan pegawai yang menjalankan fungsi
pelayanan publik dasar seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, serta fungsi
pendukung manajemen kebijakan pemerintahan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang menjalankan fungsi manajemen
kebijakan pemerintahan Negara dalam RUU ini disebut Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai ASN yang menjalankan fungsi pelayanan publik dalam RUU ini disebut
Pegawai Tidak Tetap Pemerintah termasuk didalamnya adalah guru dan dosen.
Seleksi calon pegawai dalam pengadaan dilakukan dengan menerapkan prinsip merit
melalui perbandingan obyektif antara kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan
untuk setiap jabatan dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki oleh calon.
Prinsip dasar yang harus dipegang teguh dalam pengadaan PNS dan PTTP baru
adalah:
1. Kebijakan tentang pengadaan tidak boleh menguntungkan sekelompok orang atau
pribadi tertentu.
2. Seluruh proses pengadaan harus dilakukan secara transparan.
3. Semua calon memiliki hak yang sama dalam proses pengadaan.
4. Semua calon yang memenuhi syarat kualifikasi dan kompetensi memiliki hak
yang sama untuk diterima sebagai calon pegawai ASN.
5. Tidak diskriminatif baik terhadap suku, agama, ras, gender, dan tempat tinggal.
6. Tim penilai harus berlaku adil dan dibuktikan dengan sumpah.
Melalui RUU ASN pengembangan karier, kompetensi diri serta kompetensi
jabatan juga terjamin dalam undang – undang. Setiap Pegawai ASN berhak
memperoleh pengembangan kompetensi dan promosi (dinaikkan jabatannya) secara
kompetitif. Promosi pegawai ASN dilaksanakan berdasarkan hasil penilaian
kompetensi, integritas, moralitas oleh Tim Penilai Kinerja Pegawai ASN. Kompetensi
meliputi:
a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan
teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis;
b. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural/manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; dan
c. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
Integritas diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap peraturan perundang - undangan,
kemampuan bekerja sama dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan nilai nilai etika agama,
budaya, dan sosial kemasyarakatan. Promosi dilakukan berdasarkan perbandingan
objektif antara kompetensi yang dimiliki calon dengan kompetensi yang
dipersyaratkan untuk jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerjasama,
kreativitas, serta pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja Pegawai ASN pada Instansi
masing masing, tanpa membedakan gender, suku, agama, ras, dan golongan. Setiap
Pegawai ASN yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan
ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
Salah satu unsur manajemen Aparatur Sipil Negara adalah penggajian,
tunjangan, kesejahteraan, dan penghargaan. Gaji, tunjangan, dan kesejahteraan yang
adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya sekaligus
merupakan hak pegawai ASN . Gaji harus dapat memacu produktivitas dan menjamin
kesejahteraan Pegawai ASN. Gaji dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara. Selain gaji, pemerintah daerah dapat memberikan tunjangan kepada Pegawai
ASN di daerah sesuai dengan tingkat kemahalan. Dalam pemberian tunjangan,
Pemerintah Daerah wajib mengukur tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga
yang berlaku di daerahnya masing masing. Tunjangan daerah tersebut dibebankan
kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang diatur dengan peraturan
daerah. Selain gaji dan tunjangan, Pemerintah memberikan jaminan sosial kepada
Pegawai ASN yang dimaksudkan untuk menyejahterakan Pegawai ASN. Pegawai
ASN yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan
kedisiplinan dalam melaksanakan tugasnya dianugerahkan tanda kehormatan
Satyalencana. Tanda kehormatan diberikan secara selektif hanya kepada Pegawai
ASN yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang
undangan. Setiap penerima tanda kehormatan berhak atas penghormatan dan
penghargaan dari negara. Penghormatan dan penghargaan dapat berupa:
a. pengangkatan atau kenaikan jabatan secara istimewa;
b. pemberian sejumlah uang sekaligus atau berkala; dan/atau
c. hak protokol dalam acara resmi dan acara kenegaraan.
Dengan adanya RUU aparatur sipil negara yang nantinya menjadi undang –
undang aparatur sipil negara diharapkan akan dihasilkan pegawai – pegawai yang
profesional dan kompeten. Jika penyelenggaraan dan pengadaan pegawai atau
pendidik benar – benar sesuai dengan yang terdapat pada undang – undang, guru yang
lolos seleksi pasti memiliki kompetensi dan profesionalitas kerja yang tinggi. Guru
seperti itulah yang diperlukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Secara logis kita dapat mengambil sisi positif adanya UU ASN dan
menerapkan ini pada diri kita sendiri yaitu apakah rela jika nantinya anak – anak kita
diajar oleh guru – guru yang tidak berkompeten. Padahal tugas dan tanggung jawab
seorang guru dalam mengajar tidak hanya cukup satu atau dua hari, dua atau tiga anak
tetapi puluhan tahun dan ribuan anak yang akan diajar oleh guru tersebut. Oleh karena
itu dengan dihasilkannya guru – guru terbaik yang berkompeten dan profesional akan
tercipta anak – anak bangsa yang terbaik dan berkualitas.
6. Kesimpulan
RUU aparatur sipil negara adalah suatu rancangan undang – undang yang
mengatur tentang pokok – pokok kepegawaian. RUU ini mengatur tata penyelenggaraan
PNS sebagai profesi yang profesional, bersih dari intervensi politik, bebas dari praktek
KKN, efisien dan efektif dalam menyelenggarakan pelayanan publik serta tugas-tugas
pemerintahan dan pembangunan.
Isi dari RUU ini adalah sebagian besar merupakan pembenahan dari undang –
undang sebelumnya yaitu undang – undang nomor 43 tahun 1999. Namun ada beberapa
poin penting yang dibahas oleh pemerintah dan DPR terkait dengan isi RUU yang
menyangkut dunia pendidikan atau pendidik pada khusunya.
Dengan adanya atau disyahkannya undang – undang ASN tersebut diharapkan
akan dihasilkan pegawai yang memiliki profesionalitas dan kompeten dalam bidangnya.
Seperti guru, akan tercipta guru yang kompeten yang nantinya dapat mencerdaskan anak
– anak bangsa seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 mengenai cita – cita
bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
BKD kabupaten Rejang Lebong. 2012. 14 Isu Pokok Dalam RUU ASN.
http://bkd.rejanglebongkab.go.id/14-isu-pokok-dalam-ruu-aparatur-sipil-negara-asn/ .
Diakses pada hari Kamis, 4 Oktober 2012 pada pukul 23.23 WIB
Kompasiana. 2012. RUU ASN Menempatkan PNS pada Kompetensi dan Profesionalisme.
http://birokrasi.kompasiana.com/2012/09/26/ruu-aparatur-sipil-negara-revolusi-yang-
dibutuhkan/ . Diakses pada hari Kamis, 4 Oktober 2012 pada pukul 23.14 WIB
Mendikbud. 2003. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
MENPAN & RB. 2012. Rancangan Undang – undang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Jakarta : Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi
Mutiara. 2010. Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia.
http://mutiara.student.umm.ac.id/2010/01/21/hello-world/ . Diakses pada hari Kamis,
14 Oktober 2012 pada pukul 06.03 WIB
Pelita Karawang. 2011. Penataan gaji PNS masuk RUU ASN, Tak Lulus, Guru Tua Akan
Dilatih. http://www.priangan.suarajabar.com/politik/parlemen/335-nama-pns-
berubah-jadi-aparatur-sipil-negaraasn. Diakses pada hari Kamis, 4 Oktober 2012 pada
pukul 23.26 WIB