EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

105
EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM PELAYANAN PUBLIK PADA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI SELATAN SKRIPSI Oleh INDRA SUDARMAN 105721120516 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Transcript of EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

Page 1: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

i

EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM PELAYANAN PUBLIK PADA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI

SULAWESI SELATAN

SKRIPSI

Oleh INDRA SUDARMAN

105721120516

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 2: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

ii

HALAMAN JUDUL

EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN DALAM PELAYANAN PUBLIK PADA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI

SULAWESI SELATAN

Oleh INDRA SUDARMAN NIM 105721120516

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi pada Program Strata Satu (S1) Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Page 3: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

iii

MOTTO HIDUP

Manusia dilahirkan ke bumi dan diberikan hidup adalah takdir dan amanah,

namun untuk menjalani kehidupannya manusia itu sendiri yang menentukan mau

buat bagaimana kehidupannya bisa saja menjadi baik dan bisa saja menjadi

buruk, maka dari situ kita harus bergerak dan berusaha menjalankan proses

kehidupan dengan penuh semangat, usaha dan doa agar kita menjadi baik,

karena seberapa besar usaha dan proses yang kita lakukan maka sebesar itu

pula hasil yang didapatkan

“Tidak Akan sebuah proses menghianati hasil”

(Indra sudarman)

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini ku persembahkan untuk orang yang tercinta yang menjadi

anuhrah terindah buat diri saya yaitu Ayah dan Ibu tercinta,Yang tiada pernah

merasa lelah dalam memberikan semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih

sayang yang sangat besar buat saya serta pengorbanan yang tak tergantikan

oleh apapun sehingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada

didepanku. Ayah dan ibu tercinta rela mengorbankan segala perasaan tanpa

kenal Lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa agar bisa membuat hidup saya

bahagia.

Terima kasih

Page 4: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

iv

Page 5: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

v

Page 6: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

vi

Page 7: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjat kan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayahnya yang tiada henti diberikan kepada hambanya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Efektivitas kerja Aparatur

sipil Negara (ASN) dalam pelayanan publik pada Badan pengawas

pemilihan umum provinsi Sulawesi selatan”. Skripsi yang dibuat penulis

ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada orang tua penulis bapak Sudarman dan Ibu Syamsiah yang senantiasa

memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.

Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan

semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala

pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada

penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada:

Page 8: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga

mampu menyelesaikan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM . Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar, serta para pembantu dekan yang

telah memberikan kemudahan dalam rangka penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM ketua program studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan segala arahan dan perbaikan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Muhammad Rusydi, M.Si selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam memberikan bimbingan,

petunjuk, arahan dan saran-saran kepada penulis.

5. Ibu Sitti Marhumi, SE.,MM selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan fikiran dalam memberikan bimbingan, petunjuk, arahan

dan saran-saran kepada penulis.

6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap staf pengajar dan staf kantor Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar, khususnya pada program studi Manajemen yang

telah memberikan ilmu pengetahuan dan pelayanan akademik bagi penulis

8. Bapak/ Ibu staf kantor Badan Pengawas pemilihan umum provinsi Sulawesi

selatan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis dalam melakukan

penelitian.

.

Page 9: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

ix

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, September 2020

. Indra sudarman

Page 10: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

x

ABSTRAK

Indra Sudarman (2020). Efektivitas Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam

Pelayanan Publik pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi

Sulawesi Selatan, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Bapak

Muhammad Rusydi dan Ibu Sitti Marhumi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Efektivitas kerja

Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pelayanan Publik pada Badan pengawas

Pemilihan umum Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh adalah hasil observasi dan

wawancara dari kepala sub bagian SDM dan umum, staf bagian hukum,

hubungan masyarakat, data dan informasi dan pegawai staf bagian keuangan

pada kantor Badan pengawas pemilihan umum provinsi Sulawesi selatan. Teknik

analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu melalui reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian diketahui bahwa Efektivitas kerja Aparatur Sipil Negara

dalam pelayanan publik pada badan pengawas pemilihan umum provinsi

Sulawesi selatan sudah cukup efektif. Dapat dilihat dari indikator- indikator

Efektivitas MSDM yang digunakan yaitu : Tugas kerja, kualitas kerja, kuantitas

kerja, ketepatan waktu, dan efektivitas biaya.

Kata Kunci : Efektivitas kerja

Page 11: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

xi

ABSTRACT

Indra Sudarman (2020). Work Effectiveness of state civil servants (ASN) in

public services at the general Election Supervisory Board off south

sulawesi Province, Thesis Management Study Program, Faculty of

Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar.

Supervised by Mr. Muhammad Rusydi and Mrs. Sitti Marhumi

This study aims to determine the effectiveness of the work the Stave

Civil Apparatus (ASN) in public services at the General Election Supervisory

Agency off south Sulawesi Province. This type of research is qualitative research.

The data obtained are the result of observation and interviews from the head of

the HR and general subdivision, staf of the legal department, public relations,

data and information and staff of finance staff at the office of the south Sulawesi

provincial election supervisory agency. The data analysis technique used is

qualitative descriptive through of data reduction, data presentation, and drawing

conclusions.

Based on the research result, it is known that the effectiveness of the

work the state civil Apparatus in public services at the supervisory agency of the

generalelections of south Sulawesi province is quite effective. It can be seen from

the MSDM effectiveness indicators used, namely: work assignments, work

quality, work quanty, timing, and cost effecttiveness.

Keywords: work effectiveness

Page 12: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. ii

PERSEMBAHAN .................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN ......................................Error! Bookmark not defined.

SURAT PERNYATAAN ..........................................Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ................................................................................................................ x

ABSTRACT ............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 8

A. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................................ 8

B. Efektivitas Kerja ........................................................................................... 9

C. Aparatur Sipil Negara (ASN) ...................................................................... 17

D. Pelayanan Publik ....................................................................................... 21

E. Tinjauan Empiris ........................................................................................ 29

F. Kerangka Konsep ....................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 33

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 33

B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 33

C. Lokasi Penelitian .................................................................................... 33

D. Sumber Data .......................................................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 34

Page 13: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

xiii

F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 35

G. Informan penelitian ................................................................................. 36

H. Metode Analisis Data ............................................................................. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 39

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 39

1. Sejarah singkat Badan Pengawas pemilihan umum provinsi Sulawesi

selatan ............................................................................................................ 39

2. Visi dan Misi ........................................................................................... 41

3. Struktur orgaisasi.................................................................................... 42

B. Hasil penelitian ........................................................................................... 47

1. Karakteristik informan ............................................................................. 47

2. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian ....................................................... 47

C. Pembahasan .............................................................................................. 59

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 63

A. Kesimpulan ................................................................................................. 63

B. Saran .......................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 65

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tinjauan Empiris………………………………………………………………………………………..29

Tabel 3.1 Data Informan………………………………………………………………………………………..……48

Page 15: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka konsep ………………………………………………………………………………………32

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ……………………………………………………………………………………47

Page 16: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas Sumber Daya Aparatur Sipil Negara menjadi

sangat penting dan perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan

berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan

profesionalisme.Sasaran dari pengembangan kualitas sumber daya

aparatur sipil Negara adalah untuk meningkatkan kinerja operasional

pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Selain itu,

kualitas sumber daya aparatur sipil Negara yang tinggi akan bermuara

pada lahirnya komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas-tugas rutin

sesuai tanggung jawab dan fungsinya masing-masing secara lebih

efisien, efektif, dan produktif.

Sumber Daya Manusia mempunyai dampak yang lebih besar

terhadap efektivitas organisasi dibanding dengan sumber daya yang lain.

Seberapa baik sumber daya manusia dikelola akan menentukan

kesuksesan organisasi dimasa mendatang. Pengelolaan sumber daya

manusia sendiri akan menjadi bagian yang sangat penting dari tugas

manajemen organisasi pemerintah. Jika sumber daya manusia tidak

dikelola dengan baik maka efektivitas tidak akan tercapai. Kompleksitas

pengelolaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh banyak

faktor, hal ini sesuai dengan perkembangan dan kemajuan yang

berlangsung saat ini. Faktor lingkungan, perubahan teknologi yang cepat

dan kompetisi internasional, ini beberapa faktor yang menyebabkan

Page 17: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

2

organisasi harus selalu mencari cara baru agar dapat memanfaatkan

sumber daya manusia secara lebih efektif.

Saat ini perkembangan dan kemajuan diberbagai bidang selalu

mengedepankan efektivitas kinerja aparatur sipil Negara yang dapat

menggerakkan sekaligus menjalankan roda organisasi. Dewasa ini

perubahan demi perubahan dalam meningkatkan kualitas kerja aparatur

sipil Negara selalu menjadi fokus utama dalam meningkatkan pelayanan

prima bagi masyarakat, hal ini dipandang penting guna meningkatkan

kerja aparatur sipil Negara.

Uraian tentang kemajuan efektivitas kerja aparatur sipil Negara di

atas dalam memajukan organisasi, dapat dilihat pada berbagai kegiatan

penggalangan pelatihan ketatausahaan pada lembaga pemerintah

maupun swasta. Terciptanya kelancaran, pelayanan terhadap masyarakat

secara baik dan tepat. Keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggara

pemerintah maupun swasta dalam meningkatkan profesionalitas kerja

dalam organisasi. Tujuan utama dari perkembangan pelayanan publik

melalui efektivitas kinerja aparatur sipil Negara adalah bagaimana upaya

suatu instansi dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang baik dan

tepat guna bagi masyarakat, khususnya aparatur pemerintah agar lebih

handal, profesional, efektif dan efisien serta tanggap terhadap kebutuhan

dan aspirasi masyarakat serta bagaimana menyikapi dinamika proses

perubahan lingkungan yang strategis yang bermutu dan mempunyai nilai

positif dalam memberikan pelayanan yang bagi peningkatan pelayanan.

Dalam suatu organisasi atau lembaga sangat mengharapkan dan

menghendaki suatu tingkat efektivitas kerja yang baik, efektivitas kerja

Page 18: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

3

yang baik pada gilirannya akan menghasilkan suatu produktivitas kerja

yang optimal. Selain itu yang patut disadari oleh dinas publik atau

aparatur tingkat daerah adalah bahwa pelayanan yang mereka berikan

bukan hanya bergantung kepada kebaikan pelaksanaan tugas, melainkan

juga ditentukan oleh penerima dan kepuasan masyarakat atas pelayanan

yang diberikan. Hal ini semua menunjukan tingkat kerja yang mereka

kerjakan. Banyak masyarakat yang masih mengeluhkan hasil kerja yang

diberikan aparatur pemerintah dalam melayani masyarakat. Publik atau

masyarakat mengharapkan pelayanan cepat mutu dan mudah.

Efektivitas kerja merupakan ukuran suatu organisasi dalam

mencapai proses kerja yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas.

Berbagai literatur, konsep yang membahas efektivitas kerja menunjukan

hasil yang dicapai dalam arti bahwa efektivitas kinerja adalah suatu

kegiatan yang diukur besar kecilnya penyesuaian antara tujuan dan

harapan yang ingin dicapai dalam kerja dengan hasil yang baik. Jelasnya

jika sasaran atau tujuan telah tercapai sesuatu dengan yang telah

direncanakan sebelumnya dapat disebut efektif.

Selanjutnya, pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk jasa

pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang

pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi

pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka upaya pemenuhan

kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Seiring dengan penerapan

desentralisasi. Pelayanan publik menjadi suatu tolak ukur kerja

pemerintah yang paling kasat mata. Masyarakat dapat langsung menilai

Page 19: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

4

kinerja pemerintah berdasarkan kualitas layanan publik yang diterima,

karena kualitas pelayanan publik menjadi kepentingan banyak orang dan

dampaknya langsung dirasakan masyarakat dari semua kalangan,

dimana keberhasilan dalam membangun kinerja pelayanan publik secara

profesional, efektif, efisien dan akuntabel akan mengangkat cara positif

pemerintah di mata warga masyarakatnya.

Dalam era modernisasi, pelayanan publik telah menjadi lembaga

dan profesi yang semakin penting. Ia tidak lagi merupakan aktivitas

Sembilan, tanpa payung hukum, gaji dan jaminan sosial yang memadai,

sebagaimana terjadi di banyak negara berkembang pada masa lalu.

Sebagai profesi, pelayanan publik berpijak pada prinsip-prinsip

profesionalisme dan etika seperti akuntabilitas, efektivitas, efisiensi,

integritas, netralitas, dan keadilan bagi semua penerima pelayanan.

Sebagai sebuah lembaga, pelayanan publik harus dapat menjamin

keberlangsungan administrasi Negara yang melibatkan pengembangan

kebijakan pelayanan dan pengelolaan sumber daya yang berasal dari dan

untuk kepentingan masyarakat. Dalam instansi sekarang sering ditemui

pelayanan publik yang kurang baik terhadap masyarakat umum padahal

pelayanan publik adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh

pegawai dalam setiap instansi agar masyarakat umum yang

menggunakan jasa pelayanan publik merasa senang dan puas,maka dari

situlah peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai Efektivitas Aparatur

Sipil Negara Dalam Pelayanan Publik.

Pelayanan publik sebagaimana ketentuan Pasal 1 UU Nomor 25

tahun 2009 tentang pelayanan publik sebagai kegiatan atau rangkaian

Page 20: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

5

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk

atas barang dan jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan

oleh penyelenggara pelayanan publik. Terkait jenis pelayanan jasa

dijabarkan pada Pasal 5 UU Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan

publik bahwa pelayanan atas jasa publik meliputi: penyediaan jasa publik

oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau

seluruhnya bersumber dari kekayaan Negara dan penyedia jasa publik

yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan

belanja Negara, tetapi ketersediaannya menjadi misi Negara yang

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Proses

penyelenggaraan pemilu tentu saja menjadi bagian dari proses pelayanan

publik yang dilakukan penyelenggara Negara.

Sesuai ketentuan pasal 1 ayat 7, UU Nomor 7 tahun 2017 tentang

pemilihan umum mengatur bahwa penyelenggara pemilu adalah lembaga

yang menyelenggarakan pemilu yang terdiri atas komisi pemilihan umum

(KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) , dan Dewan

Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sebagai satu-kesatuan fungsi

penyelenggaraan pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

rakyat (DPR), Anggota dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden dan

Wakil Presiden, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

secara langsung oleh rakyat.

Badan pengawas pemilihan umum adalah lembaga penyelenggara

pemilu yang mengawasi penyelenggaraan pemilu di seluruh wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia, terkait aspek pelayanan publik

dalam pengawasan pemilu, setidaknya Bawaslu perlu melakukan upaya

Page 21: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

6

pengawasan dalam hal; 1) pencegahan, untuk proses pencegahan

penyelenggara perlu melakukan sosialisasi aturan dan peringatan serta

larangan dan sanksi kepada stakeholder dan masyarakat pada umumnya.

Dengan harapan stakeholder dan masyarakat mengetahui dan paham

proses penyelenggaraan pemilu. 2) penindakan pelanggaran. Apabila

terdapat pelanggaran, maka dilakukan penegakan hukum sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Sehubungan dengan apa yang diuraikan diatas, maka penulis

tertarik untuk mengkaji tentang “Efektivitas kerja Aparatur Sipil Negara

(ASN) dalam pelayanan publik pada Badan Pengawas Pemilihan

Umum Provinsi Sulawesi Selatan.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah Efektivitas

kerja Aparatur Sipil Negara dalam Pelayanan Publik pada Badan

Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan.”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini

adalah untuk mengetahui efektivitas kerja aparatur sipil Negara (ASN)

dalam pelayanan publik pada Badan Pengawas Pemilihan Umum provinsi

Sulawesi selatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pihak instansi

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan

saran, pemikiran dan informasi yang berkaitan dengan efektivitas

Page 22: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

7

kerja aparatur sipil Negara dalam pelayanan publik pada badan

pengawas pemilihan umum provinsi Sulawesi selatan untuk mencapai

kinerja yang maksimal sehingga bisa memberikan pelayanan yang

prima.

2. Bagi pihak akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses

pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang

berhubungan dengan Sumber Daya Manusia dan manajemen

pelayanan publik yang berkaitan dengan efektivitas kerja Aparatur

Sipil Negara dalam pelayanan publik pada badan pengawas

pemilihan umum provinsi Sulawesi Selatan.

3. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan

atau pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya, dan

sebagai bahan pertimbangan instansi yang mengalami permasalahan

yang sama.

Page 23: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu

ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya

(tenaga kerja) yang dimiliki oleh Individu secara efisien dan efektif serta

dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama

perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM

didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia,

bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bidang

strategis dari organisasi. Manajemen sumber daya manusia harus

dipandang sebagai perluasan dari pandangan tradisional untuk mengelola

orang secara efektif dan untuk itu membutuhkan pengetahuan tentang

perilaku manusia dan kemampuan mengelolanya.

Menurut Bohlander dan Snell (2010:4) manajemen sumber daya

manusia adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan

karyawan dalam perusahaan, membuat pekerjaan, kelompok kerja,

menegembangkan para karyawan yang mempunyai kemampuan,

mengidentifikasi suatu pendekatan untuk mengembangkan kinerja

karyawan dan memberikan imbalan kepada mereka atas usahanya dan

bekerja.

Sunyoto (2012:1) manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, atas

pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,

Page 24: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

9

pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk

mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.

Hariandja (2012:2) Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan

salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping

faktor yang lain seperti modal oleh karena itu SDM harus dikelola dengan

baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi.

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kemampuan untuk mengelola

sumber daya manusia (karyawan/tenaga kerja) baik dalam perusahaan

maupun lembaga lainnya sehingga dapat difungsikan secara efektif dan

efisien sehingga tercipta tenaga kerja yang berkualitas.

B. Efektivitas Kerja

1. Pengertian efektivitas kerja

Efektivitas mempunyai beberapa arti dalam kamus besar bahasa

Indonesia menyebutkan tiga arti efektivitas, arti pertama adalah

adanya suatu efek, akibatnya, pengaruhnya, dan pesannya. Arti kedua

manjur atau mujarab dan arti ketiga membawa hasil atau hasil guna.

Kata efektif juga dapat diambil dari kata efek artinya akibat atau

pengaruh atau akibat dari sesuatu. Jadi efektivitas adalah

keberpengaruhan atau keberhasilan setelah melakukan sesuatu.

Secara bahasa efektivitas diambil dari kata efek yang artinya

akibat atau pengaruh, sedangkan efektif berarti adanya pengaruh atau

adanya akibat serta penekanannya, jadi efektivitas berarti

berpengaruhan atau keadaan berpengaruh (keberhasilan setelah

melakukan sesuatu).

Page 25: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

10

Secara komprehensif efektivitas dapat diurutkan sebagai tingkat

kemampuan suatu lembaga atau organisasi untuk dapat

melaksanakan semua tugas-tugas pokoknya atau untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas dalam dunia

riset ilmu-ilmu sosial dijabarkan dengan penemuan atau produktivitas

dimana bagi sejumlah sarjana social efektivitas sering kali ditinjau dari

sudut kualitas pekerjaan atau program kerja. Jadi efektivitas kerja

merupakan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas suatu

lembaga secara fisik dan non-fisik untuk mencapai tujuan serta meraih

keberhasilan maksimal dari suatu pekerjaan tersebut.

Proses dalam suatu pekerjaan memugkinkan pegawai untuk

mengekspresikan pandangan mereka tentang apa yang seharusnya

mereka kerjakan, arah yang dituju dan bagaimana seharusnya mereka

mengelola. Dengan demikian proses sasaran kerja dapat menciptakan

kinerja yang baik dalam organisasi, dan juga menciptakan budaya

individu maupun kelompok memiliki tanggung jawab bagi usaha

peningkatan proses kerja dan kemampuan yang berkesinambungan.

Efektivitas kerja merupakan salah satu tujuan dari setiap

pelaksanaan pekerjaan. Efektivitas kerja dapat dicapai jika

pelaksanaan kerja sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan oleh

pekerjaan tersebut. Syarat-syarat pelaksanaan kerja sudah ditetapkan

dalam setiap perencanaan pekerjaan. Dengan adanya syarat-syarat

tersebut, maka pembagian kerja akan lebih mudah dilakukan.

Pembagian kerja tentunya terkait dengan kemampuan kerja setiap

pegawai atau bagian. Dengan demikian pimpinan akan lebih mudah

Page 26: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

11

menyerahkan wewenangnya kepada setiap karyawan. Untuk

memahami tentang efektivitas kerja, maka perlu memahami dulu

tentang pengertian efektivitas kerja. Efektivitas kerja adalah

penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu yang dilakukan oleh

karyawan sesuai dengan peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang

digunakan perusahaan dengan menggunakan sumber daya dan

sarana tertentu untuk mencapai tujuan. Berikut pengertian efektivitas

kerja menurut para ahli :

Menurut Sutarto (2012:38) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan

dimana aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia

dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki.

Menurut Schermerhorn yang diterjemahkan oleh Karta Wiguna

(2010:15), Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran tentang

pencapaian suatu tugas atau tujuan.

Menurut Siagian (2012:22) Efektivitas kerja berarti penyelesaian

pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan

sebelumnya

Menurut Denison yang diterjemahkan oleh Khairul Saleh (2010:15)

efektivitas kerja merupakan suatu ukuran dalam mengukur keefektifan

perusahaan melalui beberapa pendekatan yang hasilnya dapat dilihat

dari tingkat pencapaian tujuan perusahaan.

Jadi menurut penulis efektivitas kerja adalah suatu ukuran dalam

penyelesaian pencapaian kerja yang sudah ditentukan sesuai dengan

prosedur dan tujuan perusahaan maupun lembaga.

Page 27: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

12

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja

Menurut Denison yang diterjemahkan oleh Khairul Saleh

(2010:18), ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja

yaitu:

a. Karakteristik organisasi

Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi

organisasi.Struktur yang dimaksud adalah hubungan yang relatif

tetap sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan

dengan susunan sumber daya manusia. Struktur meliputi

bagaimana cara organisasi menyusun orang-orang atau

mengelompokkan orang orang di dalam menyelesaikan pekerjaan.

Sedangkan yang dimaksud teknologi adalah mekanisme suatu

perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.

Dengan teknologi yang tepat akan menunjang kelancaran

organisasi di dalam mencapai sasaran, di samping itu juga dituntut

adanya penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat pula.

b. Karakteristik lingkungan

Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan

berpengaruh atas efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi

lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci

yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi

atas keadaan lingkungan, tingkat rasionalitas organisasi. Ketiga

faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap

perubahan lingkungan.

Page 28: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

13

c. Karakteristik Pekerja

Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor

pengaruh yang paling penting karena perilaku merekalah yang

dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi

tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya

yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber

daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja

sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.

d. Kebijakan dan praktek manajemen

Dengan semakin rumitnya proses teknologi serta makin rumit dan

kejamnya lingkungan, maka peranan manajemen dalam

mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi

semakin sulit.

3. Aspek- aspek pengukuran Efektivitas Kerja

Untuk mendapatkan tingkatan-tingkatan efektivitas kerja,

diperlukan pengukuran terhadap aspek-aspek dasar yang

mengakibatkan dihasilkannya efektivitas kerja. Aspek-aspek yang

biasa dipergunakan dalam pengukuran pengukuran efektivitas kerja itu

biasa dari beberapa hal, misalnya dari perencanaan, dari pelaksanaan

atau dari hasil evaluasi seluruh kegiatan.

Pengukuran efektivitas kerja didasarkan pada beberapa hal seperti

yang dikemukakan oleh sondang P.Siagian (1985:32) bahwa:

Efektivitas kerja karyawan dapat diukur dari beberapa hal yaitu:

kejelasan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian

tujuan, proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap,

Page 29: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

14

perencanaan yang matang, penyusunan program yang tepat,

tersedianya sarana dan prasarana kerja, pelaksanaan yang efektif dan

efisien, sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik.

Untuk memahami aspek-aspek dari pengukuran efektivitas kerja

diatas, penulis menguraikan sebagai berikut:

1. Proses pencapaian tujuan organisasi; akan lebih lancar, tertib, dan

efektif apabila dalam pribadi anggota organisasi, telah tertanam

kesadaran dan keyakinan yang mendalam bahwa tercapainya

tujuan organisasi pada dasarnya berarti tercapainya pula tujuan

mereka secara pribadi.

2. Strategi pencapaian tujuan; merupakan langkah kedua dari

pimpinan dalam mengelola organisasi secara efektif dan efisien

tentunya sangat ditentukan oleh efektivitas kerja pegawai.

Sedangkan efektivitas kerja pegawai itu sendiri sangat

mengharapkan kejelasan strategi pencapaian tujuan, sehingga hal

itu menjadi salah satu aspek dasar pengukuran efektivitas kerja.

3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap; untuk

mencapai efektivitas kerja memerlukan job deskripsi yang tegas

dan job analisis yang jelas, sehingga proses memanage pegawai

dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat.

4. Perencanaan yang matang merupakan acuan kerja setiap

organisasi bila perencanaannya matang, maka pelaksanaan yang

dilakukan memungkinkan lancarnya proses kerja yang efektif dan

efisien. Karena perencanaan menjadi acuan untuk kerja, dimana

dalam perencanaan tersebut tertuang berbagai tujuan dan target,

Page 30: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

15

maka rencana dapat dijadikan aspek dasar sebagai acuan pula

untuk mengevaluasi hasil kerja

5. Penyusunan program yang tepat; pada hakekatnya adalah

merumuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh orang dimasa

depan. Jelaslah bahwa salah satu aspek efektivitas kerja adalah

sampai sejauh mana memperkirakan keadaan yang dicapai,

mengambil keputusan dalam menghadapi masa depan,

meningkatkan orientasi masa depan, mengambil resiko yang telah

diperhitungkan, memperhitungkan faktor-faktor pembatas yang

diduga akan menghadapi dalam berbagai segi kehidupan

organisasi, memperhitungkan situasi lingkungan yang akan timbul

baik yang bersifat politik, ekonomi, nilai-nilai sosial, ilmu

pengetahuan dan teknologi.

6. Tersedianya sarana dan prasarana kerja; bila sarana kerja

ternyata tidak lengkap, maka perkataan yang tepat adalah

bagaimana mencapai efektivitas kerja yang tinggi dengan sarana

dan prasarana yang ada. Pelaksanaan yang efektif akan tetapi

tentunya jauh berbeda hasil yang akan dicapai, bila perkataan itu

diungkapkan oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi yang

sarana dan prasarananya lengkap.

7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien; kejelasan tujuan, tepatnya

strategi, efektivitas proses perumusan kebijakan, matangnya

rencana, kelengkapan sarana memadai, semua itu akan sangat

kurang berarti bila pelaksanaan kerja secara operasional tidak

efektif dan efisien. Karena dengan pelaksanaan itulah yang akan

Page 31: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

16

mendekatkan suatu rencana atau harapan pada tujuan dengan

target yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelaksanaan yang

efektif dan efisien dapat dikatakan sebagai salah satu kunci yang

akan menentukan efektivitas kerja pegawai dan pencapaian tujuan

yang tinggi.

8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik; merupakan

aspek erakhir yang mudah diucapkan tetapi sukar dilaksanakan

oleh seorang pimpinan. Banyak faktor yang membentuk pimpinan

menjadi seorang pegawai dan pengendali yang mendidik,

misalnya dengan mendalami ilmu manajemen, pengalaman kerja,

sifat bawaan, tingkat IQ yang tinggi dan lain-lain. Semua faktor itu

dapat menjamin terbentuknya pengawas dan pengendali yang

mendidik bila hanya berdiri sendiri, biasanya kelemahan yang lain

akan mudah terlihat atau terasa oleh para pegawai.

Aspek-aspek yang dibutuhkan diatas dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya, sebab aspek-aspek tersebut sangat menentukan

berhasil tidaknya efektivitas kerja

4. Indikator Efektivitas MSDM

Indikator dari efektivitas MSDM adalah:

1) Tugas kerja, yaitu suatu rincian kegiatan yang harus dijalankan

karyawan.

2) Kualitas kerja, yaitu hasil kerja yang terstandar dan sesuai

dengan yang diinginkan.

3) Kuantitas, yaitu jumlah hasil dari produksi kerja karyawan.

4) Ketetapan waktu, yaitu hasil produksi tepat waktu.

Page 32: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

17

5) Efektivitas biaya, yaitu menggunakan biaya yang tepat dan

efisien.

C. Aparatur Sipil Negara (ASN)

1. Pengertian Aparatur sipil Negara

Pengertian aparatur adalah segala aspek administrasi yang

dibutuhkan dalam penyelenggaraan negara atau pemerintahan,

sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Adapun

beberapa aspek administrasi yang cukup penting adalah administrasi

organisasi dan administrasi dan kepegawaian. (Handayaningrat :

1982)

Adapun pengertian aparatur sipil negara adalah profesi dari orang

yang bekerja pada instansi pemerintah yang terdiri dari pegawai negeri

sipil dan pegawai pemerintah lainnya dengan perjanjian kerja, memiliki

tugas dan tanggung jawab dalam suatu instansi pemerintah dan digaji

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Salah satu hal yang

membedakan keduanya adalah hak menerima jaminan pensiun dan

dan hari tua. aparatur sipil negara pemerintah dengan perjanjian kerja

tidak berhak menerima jaminan pensiun dan hari tua.

Dengan terbitnya Undang-undang no 5 Tahun 2014 yang

mengatur tentang Aparatur Sipil Negara atau ASN maka aparatur

pemerintah seperti pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah

lainnya dengan perjanjian kerja telah menjadi sebuah profesi yang

memiliki asas, nilai dasar, pengembangan kompetensi, kode perilaku,

dan kode etik. Layaknya profesi lainnya maka ASN harus dapat

bekerja secara profesional serta memiliki kompetensi, objektivitas,

Page 33: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

18

transparansi, kinerja, dan kualifikasi. Dan yang tidak kalah pentingnya

adalah bebas dari kepentingan politik dan praktek korupsi, kolusi, dan

nepotisme.

A.W. Widjaja (2010:113) berpendapat bahwa, “Pegawai adalah

merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun rohaniah (mental

dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi

salah satu modal pokok dalam usaha kerjasama untuk mencapai

tujuan tertentu (organisasi).

Musanef (2011:5), berpendapat juga bahwa pegawai adalah

orang-orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik

lembaga-lembaga pemerintah maupun dalam badan-badan usaha.

Musenef menambahkan pegawai adalah orang-orang yang melakukan

pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan

dari pemerintah atau badan swasta.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan

bahwa aparatur sipil negara adalah “seseorang yang bekerja pada

suatu kesatuan organisasi, baik aparatur sipil negara tetap maupun

tidak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya”.

2. Penyelenggaraan aparatur sipil Negara

RUU tentang aparatur sipil negara adalah undang undang yang

mengatur tata cara penyelenggaraan aparatur sipil Negara sebagai

suatu profesi yang profesional, bersih dari intervensi politik, bebas dari

praktik KKN, efisien dan efektif dalam menyelenggarakan pelayanan

public serta tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. Karena itu

yang menjadi objek adalah pengaturan dalam RUU ini adalah semua

Page 34: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

19

pegawai aparatur sipil Negara yang diangkat oleh pejabat yang

berwenang melalui seleksi yang menerapkan asas merit yaitu

perbandingan relatif antara kompetensi yang diperlukan untuk suatu

jabatan dengan kompetensi yang dimiliki oleh calon, diangkat,

ditempatkan dan dipromosikan pada jabatan melalui penilaian objektif,

dan mendapatkan gaji dan terikat pada persyaratan kerja sampai

selesai masa tugasnya.

3. Jenis pegawai Aparatur sipil Negara

Pasal 6 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur sipil

Negara, yang menjelaskan Pegawai Negeri sipil terdiri dari:

a. PNS

PNS sebagai mana dimaksud dalam pasal 6 huruf a merupakan

pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh pejabat

Pembina kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara

nasional.

b. PPK

PPK sebagaimana di maksud dalam pasal 6 huruf b merupakan

pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian

kerja oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan kebutuhan

instansi pemerintah dan ketentuan Undang-undang ini.

4. Fungsi, tugas dan peran Aparatur sipil Negara

a. Pegawai ASN berfungsi sebagai:

1) Pelaksanaan kebijakan publik

2) Pelayanan publik dan

3) Perekat dan pemersatu bangsa

Page 35: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

20

b. Pegawai ASN bertugas:

1) melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat

Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

2) memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.

3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik

Indonesia.

4) Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan

pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan

pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan

pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,

serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

c. Kedudukan Aparatur Sipil Negara

Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan

pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan

aparatur sipil negara khususnya aparatur negeri. Karena itu, dalam

rangka mencapai tujuan pembangunan nasional yakni mewujudkan

masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,

demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi, diperlukan aparatur

negeri yang merupakan unsur aparatur sipil negara yang bertugas

sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan

secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi

kesetiaan, dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945.

Disamping itu dalam pelaksanaan desentralisasi kewenangan

pemerintah kepada daerah, aparatur sipil negara berkewajiban

Page 36: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

21

untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan harus

melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab

dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan,

serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Adapun kewajiban ASN setia dan taat ke Pancasila, UUD 1945

dan pemerintah yang sah, menjaga persatuan dan kesatuan

bangsa, melaksanakan kebijakan yang dirumuskan tugas

pemerintah yang mengakses, mentaati ketentuan peraturan

pemberian undangan, melaksanakan tugas kedinasan dengan

penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab

kebebasan dan keteladanan dalam sikap, ucapan, dan tindakan

untuk setiap orang baik dalam maupun diluar kedinasan.

D. Pelayanan Publik

1. Pengertian Pelayanan Publik

Menurut kamus Bahasa Indonesia, pelayanan memiliki tiga

makna,(1) perihal atau cara melayani; (2) usaha melayani kebutuhan

orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); (3) kemudahan yang

diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Secara

etimologis, pelayanan berasal dari kata layan yang berarti membantu

menyiapkan/ mengurus apa-apa yang diperlukan seseorang, kemudian

pelayanan dapat diartikan sebagai; perial/cara melayani, servis jasa,

sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Dari uraian tersebut,

maka pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas yang diberikan untuk

membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau

jasa dari satu pihak kepada pihak lain.

Page 37: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

22

Berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan aparatur Sipil

Negara No 63 Tahun 2003, definisi dari pelayanan umum adalah

segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah

di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau

Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik

dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.

Sedangkan menurut Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 UU No.25/2009, yang

dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25/ 2009, Bab 1,

Pasal 1, ayat (1), pengertian pelayanan publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Pelayanan publik merupakan salah satu kebutuhan dalam

rangka pemenuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan.

Pemenuhan kebutuhan merupakan hak dasar bagi setiap warga

Negara dan penduduk untuk mendapatkan pelayanan atas barang,

jasa dan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik yang maksimal.

Page 38: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

23

Menurut Hardiansyah (2011:12) Pelayanan Publik adalah

melayani keperluan orang atau masyarakat atau organisasi yang

memiliki kepentingan pada organisasi, sesuai dengan aturan pokok

dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan

kepuasan kepada penerima layanan

Dari pengertian pelayanan publik di atas dapat disimpulkan

bahwa pelayanan publik merupakan segala bentuk pelayanan yang

diberikan oleh pemerintah baik yang diselenggarakan oleh lembaga

pemerintah itu sendiri ataupun oleh lembaga non-pemerintah untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat maupun pelaksanaan ketentuan

yang telah ditetapkan dengan segala sarana, dan perlengkapannya

melalui prosedur kerja tertentu guna memberikan jasa pelayanan

dalam bentuk barang dan jasa.

2. Jenis Pelayanan Publik

Ada beberapa jenis pelayanan publik yang diselenggarakan

untuk masyarakat. Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun

2009 tentang Pelayanan Publik dan keputusan MENPAN

No.63/KEP/MENPAN/7/2003 kegiatan pelayanan umum atau publik

antara lain:

1. Pelayanan barang

Pelayanan pengadaan dan penyaluran barang bisa dikatakan

mendominasi seluruh pelayanan yang disediakan pemerintah

kepada masyarakat. Pelayanan publik kategori ini bisa

dilakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh

dananya merupakan kekayaan negara yang tidak bisa

Page 39: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

24

dipisahkan atau bisa diselenggarakan oleh badan usaha milik

pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya berasal dari

kekayaan negara yang dipisahkan (Badan Usaha Milik

Negara/BUMN). Pelayanan barang Yaitu pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang yang

digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan

tenaga listrik, air bersih dan sebagainya.

2. Pelayanan administrativ

Pelayanan publik dalam kategori ini meliputi tindakan

administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan

diatur dalam perundang-undangan dalam rangka mewujudkan

perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, dan harta benda

juga kegiatan administratif yang dilakukan oleh instansi non

pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam

perundang-undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian

dengan penerima pelayanan. Pelayanan administratif yaitu

pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi

yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status

kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau

penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya.

Pelayanan Pemerintahan, yaitu merupakan pelayanan

masyarakat yang erat dalam tugas-tugas umum pemerintahan

seperti pelayanan Kartu Keluarga/KTP, IMB, Pajak Daerah,

Retribusi Daerah dan Imigrasi.

3. Pelayanan pembangunan

Page 40: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

25

Pelayanan Pembangunan merupakan pelayanan masyarakat

yang terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk

memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam aktivitasnya

sebagai warga masyarakat, seperti penyediaan jalan, jembatan,

pelabuhan dan lainnya.

4. Pelayanan kebutuhan pokok

Pelayanan Kebutuhan Pokok merupakan pelayanan yang

menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat dan

kebutuhan perumahan seperti penyediaan beras, gula, minyak,

gas, tekstil dan perumahan murah.

5. Pelayanan Kemasyarakatan

Pelayanan Kemasyarakatan merupakan pelayanan yang

berhubungan dengan sifat dan kepentingan yang lebih

ditekankan kepada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan

seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan,

penjara, rumah yatim piatu dan lainnya.

3. Unsur-unsur Pelayanan Publik

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai jasa pelayanan yang

mempunyai unsur-unsur didalamnya. Unsur-unsur proses pelayanan

publik diperlukan agar dapat mendukung pelayanan yang diinginkan.

Atep Adya Bharata (2003:11) Mengemukakan pendapatnya

terdapat empat unsur penting dalam proses pelayanan publik, yaitu :

a) Penyedia layanan, yaitu Pihak yang dapat memberikan suatu

layanan tertentu kepada konsumen. Baik berupa layanan dalam

bentuk penyediaan dan penyerahan barang atau jasa-jasa.

Page 41: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

26

b) Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen

yang menerima berbagai layanan dan penyediaan layanan.

c) Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia

layanan kepada pihak yang membutuhkan layanan.

Selanjutnya, Kasmir (2006:34) mengemukakan ciri-ciri

Pelayanan Publik yang baik adalah memiliki unsur-unsur sebagai

berikut:

a) Tersedianya karyawan yang baik

b) Tersedianya sarana dan prasarananya yang baik

c) Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan sejak awal hingga

akhir

d) Mampu melayani secara cepat dan tepat

e) Mampu berkomunikasi

f) Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi

g) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik

h) Berusaha memahami kebutuhan pelanggan

i) Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan.

Kesimpulan dari unsur-unsur pelayanan publik menurut para ahli

unsur kepuasan pelanggan menjadi perhatian penyelenggara

pelayanan (pemerintah) untuk menerapkan arah kebijakan pelayanan

publik yang berorientasi dan memuaskan pelanggan.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pelayanan

Pelayanan yang optimal pada akhirnya juga akan mampu

meningkatkan image organisasi sehingga citra organisasi dimata

masyarakat terus meningkat. Adanya citra organisasi yang baik, maka

Page 42: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

27

segala yang dilakukan oleh organisasi akan dianggap baik pula.

Menurut Kasmir (2006:3), faktor yang mempengaruhi pelayanan

adalah :

Faktor utama yang mempengaruhi pelayanan adalah sumber

daya manusia. Artinya peranan manusia (karyawan) yang melayani

masyarakat merupakan faktor utama karena hanya manusialah

pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.

beberapa faktor yang cukup penting, yaitu sebagai berikut :

a. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal (interaksi

pegawai organisasi), yaitu pola manajemen umum organisasi,

penyediaan fasilitas pendukung, pengembangan sumber daya

manusia, iklim kerja dan keselarasan hubungan kerja, serta pola

insentif.

b. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan eksternal

(pelanggan eksternal), yaitu pola layanan dan tata cara penyediaan

layanan, pola layanan distribusi jasa, pola layanan penjualan jasa,

dan pola layanan dalam penyampaian jasa.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk

meningkatkan kualitas pelayanan banyak faktor yang mempengaruhi,

antara lain sumber daya manusia, kesadaran, aturan, organisasi,

keterampilan dan kemampuan, sarana pelayanan, serta pengalaman

pelanggan selain itu faktor internal dan eksternal menjadi penting dan

berpengaruh dalam mewujudkan pelayanan yang berkualitas bagi

setiap pengguna.

Page 43: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

28

5. Indikator Kualitas pelayanan publik

Memahami konsep pelayanan publik secara sederhana dapat

digambarkan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang

atau masyarakat yang mempunyai kepentingan sesuai dengan aturan

pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah untuk

memuaskan dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan keinginan

masyarakat pada umumnya untuk mencapai hal ini, diperlukan kualitas

pelayanan sesuai harapan dari masyarakat.

Sinambela (2006:) menjelaskan bahwa, untuk mencapai

kepuasan dituntutkan kualitas pelayanan prima terdiri dari:

a. Transparansi. Yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan

dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan

disediakan secara memadai serta mudah dimengerti

b. Akuntabilitas. Yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

c. Koordinasi. Yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap

berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

d. Partisipasi. Yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan

memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.

e. Kesamaan hak Yakni pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi

dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan,

status sosial, dan lain-lain.

Page 44: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

29

f. Kesinambungan hak dan kewajiban. Yakni pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima

pelayanan publik.

E. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris merupakan hasil penelitian terdahulu yang

mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan terkait dengan

Efektivitas kerja Aparatur Sipil Negara dalam pelayanan publik. Tinjauan

empiris bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan

dalam penyusunan penelitian kegunaannya untuk mengetahui hasil yang

telah dilakukan oleh peneliti terdahulu

Tabel 2.1

No Penulis dan Tahun

Judul penelitian

Metode analisis

Hasil Penelitian

1 Ahmad andra syahly prima

(2018)

Efektivitas kinerja aparatur sipil Negara dalam pelayanan publik di kelurahan sungai dama kecamatan samarinda ilir Sa

Marinda

Deskriptif kualitatif

Kualitas Kerja yang dihasilkan oleh aparatur Kelurahan sungai dama dinilai sudah baik, hal ini dapat dilihat dari cara aparatur melayani masyarakat dengan cepat dan ramah serta sesuai dengan alur pelayanan yang tertera dikelurahan sungai dama

2 Anjelita Egla

kornelia panguliman

(2018)

Efektivitas kerja aparatur sipil Negara dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik (studi di rumah sakit

Kualitatif Tugas dan fungsi aparatur sipil Negara yang ada di Rumah sakit umum daerah kabupaten Minahasa bagian administrasi belum bisa dikatakan maksimal dalam meningkatkan kualitas

Page 45: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

30

umum daerah kabupaten minahasa selatan)

pelayanan publik, hal ini diakibatkan akan kesadaran tugas pokok dan fungsi masih minim dan tingkat profesionalisme yang belum optimal sehingga berdampak pada efektivitas kerja dari aparatur sipil Negara itu sendiri.

3 Fidia Ayudhita

(2017)

Efektivitas kerja pegawai dalam pelayanan publik di kelurahan rawa makmur kecamatan palaran kota samarinda

Deskriptif Produktivitas kerja yang dihasilkan para pegawai masih kurang sesuai dengan yang diharapkan, dimana para pegawai dalam melayani kebutuhan yang diperlukan masyarakat masih terdapat kendala-kendala seperti hanya ada beberapa pegawai saja yang bisa menguasai komputer.

4 Andika sagita putra

(2015)

Efektivitas kerja pegawai negeri sipil dalam pelayanan masyarakat di kantor kecamatan betayau kabupaten tana tidung

Kualitatif Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang telah penulis dijabarkan dalam penyajian data mengenai efektivitas kerja pegawai negeri sipil dalam pelayanan masyarakat di kantor kecamatan betaayu kabupaten tana tidung, ditemukan bahwasanya Efektivitas kerja pegawai negeri sipil dalam pelayanan

Page 46: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

31

masyarakat di kantor kecamatan betayau kabupaten tana tidung ternyata belum efektif dan belum berjalan sesuai yang diinginkan.

5 Misnawati

(2016)

Efektivitas kerja pegawai negeri sipil di kantor kecamatan marangkayu kabupaten kutai kartanegara

Kualitatif Faktor pendukung dan penghambat

1. Faktor penghambat efektivitas pegawai negeri sipil yaitu: masih kurangnya pegawai yang ada di kantor dan kejenuhan dalam melakukan pekerjaan. 2. faktor pendukung yaitu sarana dan prasarana.

Page 47: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

32

F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep menurut (Sugyono, 2014) adalah suatu hubungan

yang akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel

penelitian yaitu, antara variabel independen dan variabel dependen yang

akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan.

.

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

KANTOR BADAN PENGAWAS

PEMILIHAN UMUM PROVINSI

SELAWESI SELATAN

EFEKTIVITAS KERJA

PELAYANAN PUBLIK

Page 48: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif dengan

penjabaran deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk

memperoleh gambaran mengenai Efektivitas kerja Aparatur Sipil Negara

(ASN) dalam pelayanan publik pada badan pengawas pemilihan umum

provinsi Sulawesi selatan.

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah Efektivitas kerja Aparatur Sipil

Negara dalam pelayanan publik pada badan pengawas pemilihan umum

provinsi Sulawesi selatan.

C. Lokasi Penelitian

1. Lokasi/ tempat

Penelitian ini dilakukan di kantor Badan Pengawas pemilihan umum

(BAWASLU) provinsi Sulawesi selatan yang berlokasi di JL.A.P.

Pettarani No.98 Buakana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

D. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan

data sekunder :

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber asalnya

atau di lapangan yang merupakan data empirik, data empirik yang

dimaksud adalah hasil wawancara dengan beberapa pihak atau

Page 49: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

34

informan yang benar-benar berkompeten dan bersedia memberikan

data dan informasi yang dibutuhkan dan relevan dengan kebutuhan

penelitian. Salah satunya kepala bagian atau instansi yang terkait

dalam penelitian

2. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil telaah

bacaan ataupun kajian pustaka, buku-buku atau literatur yang terkait

dengan permasalahan yang sedang diteliti, internet, dokumen atau

arsip, dan laporan yang bersumber dari lembaga terkait yang relevan

dengan kebutuhan data dalam penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah bagian penting dalam proses penelitian.

Tahapannya dilakukan sesudah proposal riset disetujui dan sebelum

analisis data itu dilakukan. Cara pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

1. Wawancara

Menurut Sugiyono, (2017) wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interview) untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang

diberikan. Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh data

tentang tentang efektivitas kerja Aparatur Sipil Negara dalam

pelayanan publik pada badan pengawas pemilihan umum provinsi

Sulawesi selatan.

2. Observasi

Page 50: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

35

Observasi adalah suatu metode atau cara untuk menganalisis

dan melakukan pencatatan yang dilakukan secara sistematis, tidak

hanya terbatas dari orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain

(Sugiyono, 2010). Pada penelitian kualitatif teknik pengumpulan data

dengan menggunakan metode observasi sangat dibutuhkan.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,

dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan dan

kebijakan. Menurut Sugiyono (2017) Dokumentasi merupakan

catatan peristiwa yang berlalu berbentuk gambar, foto, sketsa

dan lain lain, Dokumentasi merupakan pelengkap dari pengguna

metode observasi dan wawancara.

F. Instrumen Penelitian

Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam sebuah penelitian

adalah instrumen atau alat yang digunakan dalam pengumpulan data

yakni mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi lebih sistematis

dan mudah untuk mencari data yang akurat. Untuk pengumpulannya

dibutuhkan beberapa alat untuk mendapat data yang dibutuhkan dalam

sebuah penelitian. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah sendiri,

dengan menggunakan menggunakan beberapa alat penunjang seperti

kamera, perekam suara, dan buku catatan sehingga data yang

dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 51: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

36

G. Informan penelitian

Informan merupakan salah satu anggota kelompok partisipan yang

berperan sebagai pengarah dan penerjemah muatan-muatan budaya

atau pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian.

Informan dalam penelitian ini dipilih karena paling banyak mengetahui

atau terlibat langsung.

Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan cara purposive

sampling. Yaitu, teknik penarikan sampel secara subjektif dengan maksud

atau tujuan tertentu, yang mana menganggap bahwa informan yang

diambil tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian yang

dilakukan.

Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah:

1. Pembina PPID Bawaslu

2. Atasan PPID Bawaslu

3. Pegawai Bawaslu

H. Metode Analisis Data

Teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan penjabaran

deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh

gambaran merupakan proses mencari dan menyusun data yang

dikumpulkan sehingga data tersebut dapat ditemukan kesimpulan dan

dijadikan sebagai bahan informasi yang dapat dipahami diri sendiri

maupun orang lain. Sedangkan teknik analisis data kualitatif bersifat

induktif yaitu data yang diperoleh yang dikembangkan melalui pola

hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.

Page 52: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

37

Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis

data yaitu model Mails & Huberman dalam sugiyono (2017:132) dengan

tahapan pengumpulan data yaitu :

1. Reduksi data ( data reduction) yaitu memilih dan memfokuskan yang

penting dan merangkum data yang pokok. Di dalam reduksi data,

laporan-laporan lapangan dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok,

difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya. Jadi

laporan lapangan sebagai bahan baku mentah disingkatkan,

direduksi, disusun lebih sistematis sehingga lebih mudah

dikendalikan. Data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih

tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk

mencari data yang diperoleh bila diperlukan.

2. Penyajian Data (data display) menurut Miles Huberman dalam

sugiyono (2017:137) menyebutkan bahwa yang sering digunakan

dalam menyajikan data pada penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif. Agar peneliti tidak tenggelam oleh kumpulan

data oleh karena itu agar dapat melihat gambaran keseluruhan atau

bagian-bagian tertentu dalam penelitian itu, harus diusahakan

membuat alat ukur yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi

dan pedoman dokumentasi.

3. Penarikan kesimpulan dan klarifikasi (Klasifikasi data)

Sejak awalnya peneliti berusaha untuk mencari makna data yang

dikumpulkannya. Untuk itu peneliti mencari tema, pola hubungan,

persamaan, hal-hal yang sering timbul, dan sebagainya. Jadi data

yang diperoleh dari sejak awal mencoba mengambil kesimpulan.

Page 53: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

38

Kesimpulan itu mula-mula masih sangat kabur, diragukan akan tetapi

dengan bertambahnya data maka kesimpulan itu akan lebih lengkap

jadi kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama penelitian

berlangsung hingga akhirnya tercapai kesimpulan akhir.

4. Triangulasi

Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik

triangulasi, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan teknik triangulasi

yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan.

Beberapa macam triangulasi data sendiri menurut Denzin dalam

Moleong (2004:330) yaitu dengan memanfaatkan penggunaan

sumber, metode, penyidik dan teori ada beberapa macam yaitu:

1) Triangulasi Sumber (data), Triangulasi ini membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui sumber yang berbeda dalam metode kualitatif.

2) Triangulasi metode, triangulasi ini menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda.

3) Triangulasi Teori, triangulasi ini berdasarkan anggapan bahwa

fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu

atau lebih teori tetapi hal itu dapat dilakukan, dalam hal ini dinamakan

penjelasan banding.

Dari tiga macam teknik triangulasi, peneliti menggunakan teknik

triangulasi sumber data dan triangulasi metode untuk menguji data

Page 54: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah singkat Badan Pengawas pemilihan umum provinsi

Sulawesi selatan

Organisasi pengawas pemilihan umum (pemilu) baru muncul pada

pemilu 1982, walaupun pemilu pertama di Indonesia sudah

dilaksanakan pada tahun 1955. Pembentukan Panwaslak pemilu pada

pemilu 1982 dilatari oleh protes protes atas banyaknya pelanggaran dan

manipulasi penghitungan suara yang dilakukan oleh para petugas

pemilu pada pemilu 1971.Karena pelanggaran dan kecurangan pemilu

yang terjadi pada pemilu 1977 jauh lebih masif. Protes-protes ini lantas

di respons pemerintah dan DPR yang didominasi Golkar dan ABRI.

Akhirnya muncul gagasan memperbaiki undang-undang yang bertujuan

meningkatkan kualitas pemilu 1982.

Pada pemilu 1982 pemerintah mengintroduksi adanya badan baru

yang akan terlibat dalam urusan pemilu untuk mendampingi Lembaga

Pemilihan umum (LPU). Badan baru ini bernama panitia pengawas

pelaksanaan pemilihan umum 9 panwaslak Pemilu) yang bertugas

mengawasi pelaksanaan pemilu.Dengan struktur, fungsi, dan

mekanisme kerja yang baru, pengawas pemilu tetap diaktifkan untuk

pemilu 1999. Namanya pun diubah dari Panitia Pelaksana Pemilihan

umum (Panwaslak Pemilu) menjadi Panitia Pengawas Pemilihan Umum

(Panwaslu). Perubahan terhadap pengawas pemilu baru dilakukan lewat

Page 55: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

40

UU. No 12/2003. UU ini menegaskan, untuk melakukan pengawasan

pemilu, panitia pengawas pemilu provinsi, panitia pengawas pemilu

kabupaten/kota, dan panitia pengawas pemilu kecamatan.

Selanjutnya kelembagaan pengawas pemilu dikuatkan melalui

Undang Undang nomor 22 tahun 2007 tentang penyelenggaraan pemilu

dengan dibentuk sebuah Lembaga yang dinamakan Badan Pengawas

Pemilu (Bawaslu). Adapun lingkup pengawasan bawaslu yakni terkait

kepatuhan KPU sebagai penyelenggara pemilu dan pilkada.

Dalam perjalanannya Bawaslu mengalami penguatan secara

bertahap, pertama melalui Undang undang No. 12 Tahun 2003, Undang

undang ini mengamanatkan pembentukan Lembaga ad hoc yang

terlepas dari struktur kelembagaan KPU yang bertugas untuk

melaksanakan pengawasan pemilu. Kedua melalui Undang-undang

No.22 Tahun 2007, dalam Undang-undang ini pengawas pemilu

ditingkat pusat dipermanenkan menjadi Badan Pengawas pemilu

(Bawaslu). Ketiga melalui undang-undang No.15 Tahun 2011 dalam

Undang-undang ini kelembagaan Bawaslu kembali diperkuat dengan

dipermanenkannya Panitia Pengawas Pemilu ditingkat Provinsi menjadi

Bawaslu provinsi.

Keempat Undang Undang No. 7 tahun 2017, undang-undang ini

memberikan kewenangan yang besar dan signifikan. Secara

kelembagaan, panitia Pengawas pemilu ditingkat Kabupaten/ kota

dipermanenkan menjadi Bawaslu Kabupaten/ kota. Bawaslu sebagai

Lembaga pengawas pemilu diberi kewenangan yang cukup kuat yakni

Page 56: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

41

sebagai Lembaga yang memiliki kewenangan untuk menerima,

memeriksa, mengkaji dan memutus pelanggaran administrasi pemilu

melalui proses mediasi maupun sidang ajudkasi. Bawaslu bukan hanya

sebagai Lembaga pengawas, tetapi juga Lembaga peradilan dalam

penegakan hukum penyelesaian pelanggaran administrasi pemilu.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan periode 2017- 2022 terdiri dari

tiga komisioner, yakni HL Arumahi, Azry yusuf dan Fatmawati. Pada

pertengahan 2018, keanggotaan Bawaslu Sulawesi Selatan ditambah

empat orang, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 7 tahun

2017 tentang pemilu. Empat komisioner itu adalah: Adnan jamal (Divisi

Hukum), Amrayadi (Divisi Pengawasan), Asradi (Divisi sengketa) dan

Hasmaniar Bachrun (Divisi kelembagaan) dan Saiful Jihad (Divisi

Humas dan Hubungan antar Lembaga).

2. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya Bawaslu sebagai Lembaga pengawal terpercaya dalam

penyelenggaran pemilu demokratis, bermartabat, dan berkualitas.

b. Misi

1) Membangun aparatur dalam kelembagaan pengawas pemilu yang

kuat, mandiri dan solid;

2) Mengembangkan pola dan metode pengawasan yang efektif dan

efisien;

3) Memperkuat sistem kontrol nasional dalam satu manajemen

pengawasan yang terstruktur, sistematis, dan integratif berbasis

teknologi;

Page 57: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

42

4) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta pemilu, serta

meningkatkan sinergi kelembagaan dalam pengawasan pemilu

partisipatif;

5) Meningkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja

pengawasan berupa pencegahan dan penindakan, serta

penyelesaian sengketa secara cepat, akurat dan transparan;

6) Membangun Bawaslu sebagai pusat pembelajaran pengawasan

pemilu baik bagi pihak dalam negeri maupun luar negeri.

3. Struktur orgaisasi

a. Tugas Bawaslu

1) Menyusun standar tata laksana pengawasan penyelenggaraan

pemilu untuk pengawas pemilu di setiap tingkatan.

2) Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap;

a. Pelanggaran pemilu; dan

b. Sengketa proses pemilu

3) Mengawasi persiapan penyelenggaraan pemilu, yang terdiri atas;

a) Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan pemilu;

b) Perencanaan pengadaan logistic oleh KPU;

c) Sosialisasi penyelenggaraan pemilu; dan

d) Pelaksanaan persiapan lainnya dalam penyelenggaraan pemilu

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4) Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu, yang

terdiri atas;

a. Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih

sementara serta daftar pemilih tetap;

Page 58: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

43

b. Penataan dan penetapan daerah pemilihan DPRD kabupaten/

kota;

c. Penetapan peserta pemilu;

d. Pencalonan sampai dengan penetapan pasangan calon, calon

anggota DPR, calon anggota DPD dan calon anggota DPRD

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Pelaksanaan dan dana kampanye;

f. Pengadaan logistic pemilu dan pendistribusiannya;

g. Pelaksanaan pemungutan suara dan perhitungan suara hasil

pemilu di TPS;

h. Pergerakan surat suara, berita acara perhitungan suara, dan

sertifikat hasil perhitungan suara dari tingkat TPS sampai ke

PPK;

i. Rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara di PPK, KPU

kabupaten/ kota, KPU provinsi, dan KPU;

j. Pelaksanaan perhitungan dan pemungutan suara ulang, pemilu

lanjutan, dan pemilu susulan;

k. Penetapan hasil pemilu.

5) Mencegah terjadinya praktik politik uang;

6) Mengawasi netralitas aparatur sipil Negara, netralitis anggota

Tentara nasional Indonesia dan netralitas kepolisian republic

Indonesia

7) Mengawasi pelaksanaan/ keputusan, yang terdiri atas;

a. Keputusan DKPP;

Page 59: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

44

b. Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa

pemilu;

c. Putusan/ keputusan bawaslu, bawaslu provinsi, dan bawaslu

kabupaten/ kota;

d. Keputusan KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/ kota;

e. Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran

netralitas Aparatur sipil Negara, netralitas anggota TNI dan

netralitas anggota kepolisian republik Indonesia.

8) Menyampaikan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggaraan

pemilu kepada DKPP;

9) Menyampaikan dugaan tindak pidana pemilu kepada Gakkumdu;

10) Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan

penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

11) Mengevaluasi pengawasan pemilu;

12) Mengawasi pelaksanaan peraturan KPU; dan

13) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

b. Wewenang Bawaslu

1) Menerima dan menindaklanjuti yang berkaitan dengan dugaan

adanya pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-

undangan yang mengatur mengenai pemilu;

2) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran administrasi

pemilu;

3) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran politik uang;

Page 60: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

45

4) Menerima, memeriksa, memediasi atau meng ajudikasi dan

memutus penyelesaian sengketa proses pemilu;

5) Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai

hasil pengawasan terhadap netralitas Aparatur sipil Negara,

netralitas anggota tentara nasional Indonesia, dan netralitas

kepolisian republik Indonesia;

6) Mengambil ahli sementara tugas, wewenang dan kewajiban

Bawaslu provinsi dan Bawaslu Kabupaten/ kota secara berjenjang

jika bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten kota berhalangan

sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

7) Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait

dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran

administrasi, pelanggaran kode etik, dan dugaan tindak pidana

pemilu, dan sengketa proses pemilu;

8) Mengoreksi putusan dan rekomendasi Bawaslu provinsi dan

Bawaslu Kabupaten/ kota apabila terdapat hal yang bertentangan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

9) Membentuk Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/ kota, dan

Panwaslu LN;

10) Mengangkat, membina dan memberhentikan anggota bawaslu

provinsi, anggota Bawaslu Kabupaten/ Kota dan anggota

Panwaslu LN; dan

11) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 61: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

46

c. Kewajiban Bawaslu

1) Bersikap adil menjalankan tugas dan wewenang

2) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas pengawas pemilu pada semua tingkatan;

3) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden dan

DPR sesuai dengan pemilu secara periodic dan atau berdasarkan

kebutuhan;

4) Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih secara

berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU dengan memperhatikan

dan kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan; dan

5) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

1. AZRY YUSUF, SH, MH : DIV. PENANGANAN PELANGGARAN

2. HASMANIAR BACHRUN, S.Pi : DIV. ORGANISASI

3. DR. ADNAN JAMAL, SH.MH : DIV. HUKUM DAN DATA INFORMASI

4. ASRADI, SE.,MH : DIV. PENYELESAIAN SENGKETA

5. Drs. SAIFUL JIHAD, M.Ag : DIV. HUBUNGAN MASYARAKAT

6. AMRAYADI, SH : DIV. PENGAWASAN DAN HUBAL

EMIL SYAHBUDDIN, S.E., M.M. NUR AWAN DATU, S.IP., M.H. H. MUHLIS MAS'UD, S.STP, M.H. NURMALAWATI PALUBUHU,S.IP

PLT. KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI KEPALA BAGIAN PENGAWASAN

KEPALA BAGIAN PENANGANAN

PELANGGARAN DAN PENYELESAIAN

SENGKETA PROSES

KEPALA BAGIAN HUKUM, HUBUNGAN

MASYARAKAT, DATA DAN INFORMASI

WIWID AMBARWATI, SE, M.Si ZULKIFLI, ST.,MM …………………………….. ……………………….

KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN,

KEUANGAN DAN BARANG MILIK

NEGARA

KEPALA SUB BAGIAN PENGAWASAN

DAN AKREDITAS PEMANTAUSUB BAGIAN PENANGANAN PELANGGARAN SUBBAGIAN HUKUM

FACHRUL NAWAWI, S.Si EMIL SYAHBUDDIN, SE.,MM ………………………... …………………………….

KEPALA SUB BAGIAN SUMBER DAYA

MANUSIA DAN UMUM

KEPALA SUB BAGIAN HUBUNGAN

ANTAR LEMBAGA

SUB BAGIAN PENYELESAIAN SENGKETA

PROSES

SUB BAGIAN HUBUNGAN

MASYARAKAT, DATA, DAN INFORMASI

Dr, JALALUDIN, S.Pd., M.PdKEPALA SEKRETARIAT

ANGGOTA

Drs. H. L. ARUMAHI, MHDIVISI SUMBER DAYA MANUSIA

Page 62: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

47

B. Hasil penelitian

1. Karakteristik informan

Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 3 orang. Berikut data-

data dari informan:

Tabel 3.1 Data Informan

No Nama Inisial Jabatan

1 Fachrul Nawawi, S.Si FN Kepala sub bagian SDM

dan umum

2 Azry Yusuf, SH, MH AY Staf bagian hukum,

hubungan masyarakat,

data dan informasi

3 Rusniati A,md R Staf keuangan

4 Syahrul S Tamu / penerima layanan

2. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian

a. Efektivitas kerja aparatur sipil negara

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kantor badan

pengawas pemilihan umum provinsi sulawesi selatan, untuk dapat

melihat efektivitas kerja aparatur sipil negara maka peneliti melakukan

wawancara terkait dengan indikator efektivitas MSDM yaitu tugas

kerja, kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu dan efektifitas

biaya.

1) Tugas kerja

Tugas kerja merupakan pekerjaan dengan tanggung jawab

seseorang. Pekerjaan yang dibebankan, sesuatu yang wajib

Page 63: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

48

dilakukan untuk ditentukan untuk perintah agar melakukan sesuatu

dalam jabatan tertentu.

Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang

apakah semua pegawai bisa menyelesaikan tugas yang

diberikan?

Dijawab oleh Bapak FN kasubag SDM dan umum Bawaslu

Sulawesi selatan pada wawancara Tanggal 5 November 2020

yang mengatakan bahwa:

“iya bisa, sejauh ini masih bisa karena kalau tidak kan disini

sistemnya evaluasi tiap tahun, mungkin kalau ada yang sangat

bermasalah mungkin dikeluarkan. Cuman selama ini belum pernah

ada sampai disana, masih selesai semuaji kalo ada permintaan

bisaji na kerjakan teman-teman disini”.

Dan hal serupa juga dikatakan oleh Ibu R staf bidang

keuangan pada wawancara Tanggal 5 November 2020 yang

mengatakan bahwa:

“iya bisa menyelesaikan tugas yang diberikan, bahkan bisa lebih

dari tugas yang diberikan lebih banyak lagi dari yang ditugaskan”

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas

dapat diketahui bahwa tugas kerja yang diberikan pegawai yang

ada di Bawaslu bisa dikerjakan dan diselesaikan bahkan lebih

banyak lagi beban kerja yang diberikan.

2) Kualitas kerja

Kualitas kerja merupakan suatu hasil yang dapat diukur

dengan efektivitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan

oleh pegawai dalam pencapaian tujuan atau sasaran instansi yang

baik dan berguna.

Page 64: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

49

Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang

apakah Kualitas pegawai sudah sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh instansi?

Dijawab oleh Bapak FN kasubag SDM dan umum Bawaslu

Sulawesi selatan pada wawancara Tanggal 5 November 2020

yang mengatakan bahwa:

”kalau boleh dibilang sih sebagian besar sudah sesuai, cuman

mungkin memang terkendala karena perekrutan pegawai itu tidak

dari awal instansi berdiri, ya beberapa itu tidak sesuai dengan latar

belakang pendidikan tetapi teman-teman bisa menyesuaikan dan

semua pekerjaan berjalan”

Dan hal serupa juga dikatakan oleh Ibu R staf bidang

keuangan pada wawancara Tanggal 5 November 2020 yang

mengatakan bahwa:

“saya rasa untuk kami disini di keuangan sendiri sudah sesuai, itu

bisa dilihat dari output yang dihasilkan dari tiap pegawai, misalnya

permintaan data dari pusat kita bisa selesaikan dengan waktu

yang sesuai”

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat

diketahui bahwa kualitas kerja yang ada di Bawaslu sudah sesuai

dilihat dari output yang dihasilkan oleh pegawai, meskipun ada

beberapa pegawai yang tidak sesuai dengan latar belakang

Pendidikan tetapi semua bisa menyesuaikan dan pekerjaan tetap

berjalan.

3) Kuantitas kerja

Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan di bawah

kondisi normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja

dan keadaan yang didapat atau di dalamnya selama bekerja.

Page 65: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

50

Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan

tentang bagaimana standar kuantitas kerja pegawai yang ada di

Bawaslu?

Dijawab oleh Bapak AY staf Humas penanggung jawab data

dan informasi pada wawancara Tanggal 5 November 2020 yang

mengatakan bahwa:

”Bicara tentang kuantitas karena ini dalam kondisi musim pemilu

padat ya tentu banyak beban kerjanya yang semakin tinggi,

melihat situasi pendemi covid kita punya banyak tugas kerja juga

selain di bawa pulang ke rumah. Ada namanya work home seperti

itu bentuk kuantitas kerja kita kalau semakin banyak tugas ya kita

bawa pulang ke rumah”.

Dan hal serupa juga dikatakan oleh Ibu R staf bidang

keuangan pada wawancara Tanggal 5 November 2020 yang

mengatakan bahwa:

“standar kuantitas ya disesuaikan makanya saya tadi sampaikan

itu tidak beda jauh kualitas dan kuantitas kerja, kita selalu

menyelesaikan tepat pada waktunya yah jadi kalau misalnya ada

permintaan data kita upayakan selesai di waktu sebelum offline

jadi tidak ada pengiriman yang terlambat.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat

diketahui bahwa standar kuantitas pegawai bawaslu dapat

menyesuaikan seperti pada saat beban kerja padat maka dapat

disesuaikan dengan menyelesaikan pada waktunya atau sebagian

pekerjaan dibawa pulang ke rumah.

4) Ketetapan waktu

Ketetapan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada

awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan

Page 66: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

51

hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk

aktivitas lain.

Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang

bagaimana manajemen waktu yang baik dalam efektivitas kerja

pegawai?

Dijawab oleh Bapak FN kasubag SDM dan umum Bawaslu

Sulawesi selatan pada wawancara Tanggal 5 November 2020

yang mengatakan bahwa:

“manajemen waktu ya kalau dibilang yang seharusnya kami kan

ada jam kerja kalau kita mau liat bagusnya ya harusnya teman-

teman ini khusus misalkan datang jam 8 pulang jam 4 bahkan

kondisi kadang kalau kerjaan menumpuk teman-teman kerja

pulang tengah malam, kadang kalau ada yang telat masuk ya

dimaklumi juga karena memang ada kerjaan yang harus lembur

untuk beberapa orang cuman kalau mau efektif sebenarnya di

kantor manapun ya saya kira harus disiplin masuk jam 8 kalau

kerjaan di atas jam 4 ya di bawa pulang, kita cari juga pagi-pagi

atau kadang pimpinan cari pun tidak pusing juga teman-teman

dimana misalkan ada kerjaan kadang masuknya jam 10-11”.

Dan hal serupa juga dikatakan oleh Bapak AY staf bidang staf

humas dan penanggung jawab data dan informasi pada

wawancara Tanggal 5 November 2020 yang mengatakan bahwa :

“manajemen waktu yang baik tentu bekerja mulai pagi pukul 8:00

selesai pukul 17:45 dan ditambah lembur 2 jam kedepan, seperti

itu kalau di Bawaslu karena tidak bisa sesuai dengan waktu yang

singkat”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat

diketahui bahwa Manajemen waktu yang baik pada Bawaslu jam

kerjanya masuk jam 8:00 kemudian sampai dengan 17: 45 bahkan

ketika pekerjaan menumpuk kadang ada waktu lembur 2 jam

Page 67: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

52

kedepan atau kadang pekerjaan dibawa pulang ke rumah karena

tidak bisa sesuai dengan waktu yang singkat.

5) Efektivitas biaya

Efektivitas biaya yaitu penggunaan biaya yang efektif dan efisien.

Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan

tentang bagaimana perencanaan kerja agar dapat mengefektifkan

biaya operasional kerja yang dilakukan oleh pegawai?

Dijawab oleh Ibu Rstaf bidang keuangan Bawaslu Sulawesi

selatan pada wawancara Tanggal 5 November 2020 yang

mengatakan bahwa:

“Dari kalau segi biaya itu kita sesuaikan dengan anggaran yang

ada, jadi semua itu sudah sesuai dengan porsi yang dibutuhkan,

misalnya yang diterapkan 10 porsi lalu kurang dari 10 porsi ya

biaya itu yang dikeluarkan, jadi tidak ada kelebihan pembiayaan

jadi semua sudah sesuai dengan berapa anggaran yang tersedia

kami sesuaikan”.

Dan hal serupa juga dikatakan oleh Bapak AY staf bidang

humas dan penanggung jawab data dan informasi pada

wawancara Tanggal 5 November 2020 yang mengatakan bahwa :

“ya salah satunya dengan menyusun rencana item kerja yang

berbasis kinerja dan anggaran kita susun agendanya mulai dari

tanggal, tahun, dan bulan kita sudah skedul kan dari awal setiap

bulan berjalan”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat

diketahui bahwa dari segi biaya yang dianggarkan sesuai dengan

porsi dibutuhkan dengan menyusun rencana item kerja dari

tanggal, tahun, dan bulan di skejul kan dari awal setiap bulan

berjalan.

Page 68: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

53

b. Pelayanan publik

Memahami konsep pelayanan publik secara sederhana dapat

digambarkan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang

atau masyarakat yang mempunyai kepentingan sesuai dengan aturan

pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah untuk

memuaskan dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan keinginan

masyarakat pada umumnya untuk mencapai hal ini, diperlukan

kualitas pelayanan sesuai harapan dari masyarakat.

Sinambela (2006:) menjelaskan bahwa, untuk mencapai

kepuasan ditentukan kualitas pelayanan prima terdiri dari:

1) Transparansi

Yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan

secara memadai serta mudah dimengerti.

Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang

apakah pelayanan yang diberikan oleh pegawai dapat diakses

dengan mudah oleh orang yang membutuhkan?

Dijawab oleh Bapak FN kasubag SDM dan umum Bawaslu

Sulawesi selatan pada wawancara Tanggal 5 November 2020

yang mengatakan bahwa:

“kalau teman-teman di bagian data dan informasi sudah

memunculkan web khusus untuk PPID pengelolaan data dan

informasi, data-data yang bisa di akses sudah di upload semua

di situ kecuali untuk data-data yang sensitif ya memang

diharuskan mengisi formulir dulu untuk permintaan data

kemudian kami setujui, sudah lebih terpublik lah dengan adanya

peluncuran website”.

Page 69: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

54

Dan hal serupa juga dikatakan oleh Bapak AY staf humas

dan penanggung jawab data dan informasi pada wawancara

Tanggal 5 November 2020 yang mengatakan bahwa :

“Sesuai dengan UUD keterbukaan informasi Publik No. 14 tahun

2008 itu sudah menjadi kewajiban bagi warga Negara instansi

pemerintah yang dibiayai bersumber dari pembiayaan Negara

membuat namanya PPID, PPID itu adalah singkatan dari pejabat

pengelola informasi dan data, dari situ masyarakat bisa

mengajukan permohonan informasi yang bisa di dapatkan dan

Bawaslu sudah memiliki PPID sesuai dengan UUD No.14 tahun

2008.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat

diketahui bahwa pelayanan yang diberikan dapat diakses dengan

mudah oleh orang yang membutuhkan informasi dengan adanya

website yang dikelola oleh PPID sehingga data-data dan

informasi di upload melalui web khusus PPID untuk lebih

terpublik dan mudah di akses.

2) Akuntabilitas

Yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang

bagaimana bentuk pertanggung jawaban yang diberikan pegawai

dalam memberikan pelayanan?

Dijawab oleh Bapak FN kasubag SDM dan umum Bawaslu

Sulawesi selatan pada wawancara Tanggal 5 November 2020

yang mengatakan bahwa:

“kalau kami disini paling kita lihat intinya kerjaan yang diberikan

beres ya itulah bentuk pertanggungjawaban dia, misalkan di

Page 70: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

55

kasih tugas A kalau tugasnya tidak selesai ya artinya dia tidak

bisa pertanggung jawabkan tugas yang diberikan. Kalau semua

yang diberikan misalkan disuruh buat surat itu mungkin semua

bisa di kerjakan itulah bentuk pertanggungjawaban pegawai”.

Dan hal serupa juga dijawab oleh Ibu R staf bidang keuangan

pada wawancara Tanggal 5 November 2020 yang mengatakan

bahwa:

“kalau di Bawaslu sendiri itu misalnya kayak penanganan pelanggaran, itukan ada di divisi penanganan pelanggaran yaitu pertanggung jawabannya ya ada data apa-apa yang termasuk penanganan pelanggaran itu siapa pelapornya dan apa isu pelaporannya, intinya ada data pertanggung jawabannya”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat

diketahui bahwa bentuk pertanggungjawaban pegawai dapat

dilihat dari kualitas kerjanya apabila tugas yang diberikan dapat

dikerjakan maka seperti itulah bentuk pertanggung jawabannya.

3) Koordinasi

Yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan

pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada

prinsip efisiensi dan efektivitas.

Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang

apakah pelayanan yang diberikan sudah efektif dan efisien?

Dijawab oleh Bapak FN kasubag SDM dan umum Bawaslu

Sulawesi selatan pada wawancara Tanggal 5 November 2020

yang mengatakan bahwa:

“sejauh saya sih sudah, kalau tidak efektif pasti masyarakat

komplen sama kita tetapi sejauh ini belum ada komplen sama

sekali di website nya Bawaslu pun belum ada komentar belum

ada kritik sama sekali”.

Page 71: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

56

Dan hal serupa juga dijawab oleh Ibu R staf bidang keuangan

pada wawancara Tanggal 5 November 2020 yang mengatakan

bahwa:

“ya kalau saya dari Bawaslu sendiri sih pasti mengatakan efektif

dan efisien ya misalnya kayak anda, anda minta data dari saya,

saya terbuka apa tertutup kan seperti itu”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat

diketahui bahwa pelayanan yang diberikan sudah efektif dan

efisien dapat dilihat dari sejauh ini belum ada masyarakat yang

komplain dari segi pelayanan pun juga sudah terbuka.

4) Partisipasi

Yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan

memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.

Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan

tentang bagaimana partisipasi masyarakat terhadap pelayanan

yang diberikan pegawai?

Dijawab oleh Bapak AY staf humas dan penanggung jawab

data dan informasi Bawaslu Sulawesi selatan pada wawancara

Tanggal 5 November 2020 yang mengatakan bahwa:

“partisipasi masyarakat ya bisa terukur dari email yang masuk di

PPID media sosial kan saat ini berperan penting dalam

masyarakat kita disitu bisa di ukur berapa jumlah yang akses,

berapa jumlah yang like, meminta data, itu bentuk partisipasinya

itu kapasitas saya sebagai staf yang menjawab ya.”

Page 72: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

57

Dan hal serupa juga dijawab oleh Ibu R staf bidang keuangan

pada wawancara Tanggal 5 November 2020 yang mengatakan

bahwa:

“jadi kalau masyarakat sendiri pada saat masyarakat itu datang

melaporkan terkait dengan penanganan pelanggaran itukan

berarti sudah ikut berpartisipasi membantu kita. Kita kan

mempunyai tupoksi tugas kerja mengawasi pemilu ya kita minta

masyarakat tolong dong kalau ada yang memang salah diluar

dan tidak sesuai itu dilaporkan ke kita. Mereka datang melakukan

laporan itukan berarti ada aksinya ya itu salah satu yang

menyatakan bahwa masyarakat mengatakan Bawaslu ada nih

untuk kalian tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas

dapat diketahui bahwa bentuk partisipasi masyarakat yaitu

dengan membantu melaporkan terkait dengan penanganan

pelanggaran dan juga diukur dengan partisipasi masyarakat yang

mengakses website PPID bawaslu.

c. Wawancara dengan Tamu /Penerima layanan

Dari hasil wawancara peneliti dengan R tamu /penrima layanan

pada wawancara 5 November 2020 yang menanyakan tentang

apakah pelayanan yang diberikan pegawai dapat diakses dengan

mudah oleh orang yang membutuhkan?

“iya cukup mudah diakses, pelayanannya yang terbuka, mudah dan

dapat diakses secara memadai kita bisa mengakses dengan melalui

website sehingga informasi yang kita butuhkan dengan mudah kita

jangkau”.

Kemudian peneliti juga menanyakan tentang apakah pelayanan

yang diberikan sudah efektif dan efisien?

“iya cukup efektif, pelayanannya tidak terbelit-belit dan bersifat

terbuka sehingga memudahkan orang jika mempunyai kepentingan

atau membutuhkan data-data yang ada di Bawaslu”.

Page 73: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

58

Berdasarkan hasil wawancara peneliti di atas dapat diketahui

bahwa pelayanan yang ada di Bawaslu sudah cukup efektif dan

efisien, hal tersebut dilihat dari pelayanan yang diberikan mudah

diakses dan mudah dijangkau, kemudian pelayanan yang diberikan

tidak terbelit-belit sehingga memudahkan terhadap orang yang

berkepentingan di Bawaslu.

d. Wawancara dengan tamu/ penerima layanan di lokasi yang berbeda

Peneliti melakukan wawancara dilokasi yang berbeda

bertempat di warkop 27 Bos Lompoa pada hari sabtu 7 November

2020. Dari hasil wawancara peneliti menyanyakan tentang

bagaimana pelayanan yang ada di Badan pengawas Pemulihan

umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi selatan?

“Pelayanan publik di Bawaslu Sulawesi selatan dalam hal pelayanan

penanganan pelanggaran, Bawaslu sebagai lembaga memiliki

tukewa yang di atur dalam pasal 30-32 UU No. 10 tahun 2016 bahwa

tugas dan wewenang dalam hal penerima laporan dari masyarakat,

meneruskan temuan, dan pelaporan yang di duga pelanggaran, dan

menyelesaikan temuan. Dalam pelayanan data dan informasi tentang

PPID bahwa informasi dan data yang dimiliki Bawaslu dalam tugas

pengawasan kepemiluan dapat diakses masyarakat melalui website

PPID atau dengan mengajukan permohonan langsung dengan

datang ke kantor Bawaslu provinsi Sulawesi selatan”.

Kemudian peneliti menanyakan tentang apakah pelayanan

yang di berikan oleh pegawai dapat diakses dengan mudah oleh

masyarakat yang sedang berkepentingan?

“iya sangat mudah diakses, Bawaslu sendiri mempunyai website

PPID sehingga dalam pelayanan data dan informasi dapat kita akses

melalui website tersebut sehingga informasi-informasi yang

dibutuhkan dengan mudah kita jangkau”.

Page 74: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

59

Kemudian peneliti juga menanyakan tentang apakah pelayanan

yang diberikan sudah efektif dan efisien?

“Iya sudah cukup efektif dan efisien, informasi-informasi atau data

yang kita butuhkan mudah kita jangkau dan bersifat terbuka melalui

website PPID sehingga memudahkan terhadap orang yang sedang

berkepentingan”.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti di atas dapat diketahui

bahwa pelayanan publik pada Badan Pengawas Pemilihan Umum

(Bawaslu) Sulawesi selatan sudah efektif dan efisien dengan adanya

website PPID memudahkan masyarakat yang berkepentingan dalam

menjangkau data-data dan informasi, terlebih jika masyarakat datang

langsung dapat mengajukan permohonan pelaporan atau data-data

juga pelayanannya bersifat terbuka.

C. Pembahasan

Berdasarkan perumusan masalah penelitian yaitu bagaimanakah

Efektivitas kerja Aparatur sipil Negara dalam Pelayanan Publik pada badan

pengawas pemilihan umum Provinsi Sulawesi Selatan, dapat dilihat dari

indikator-indikator Efektivitas MSDM yaitu tugas kerja, kualitas kerja,

kuantitas kerja, pemanfaatan waktu, dan efektivitas biaya maka dapat

dikatakan bahwa Efektivitas kerja Aparatur sipil Negara dalam Pelayanan

Publik pada badan pengawas pemilihan umum Provinsi Sulawesi selatan

sudah cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan

mengenai Efektivitas kerja Aparatur sipil Negara dalam pelayanan publik

Pada Badan Pengawas pemilihan Umum provinsi Sulawesi selatan,

efektivitas dalam tugas kerja cukup efektif dapat dilihat dari kualitas dan

kuantitas pegawai dalam melaksanakan tugas bisa menyelesaikan dan

Page 75: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

60

menyesuaikan beban kerja yang diberikan sehingga dapat menciptakan hasil

kerja yang maksimal.

Efektivitas kerja Aparatur sipil Negara dalam pelayanan publik pada

Badan pengawas Pemilihan umum provinsi Sulawesi selatan dapat dilihat

dengan indikator Efektivitas MSDM sebagai berikut:

1. Tugas kerja

Tugas kerja yang dihasilkan oleh pegawai Badan pengawas pemilihan

umum provinsi Sulawesi selatan sudah bisa dikatakan efektif hal ini dapat

dilihat dari standar kualitas dan kuantitas kinerja pegawai dalam

menyelesaikan dan menyesuaikan tugas bahkan lebih dari beban tugas

yang diberikan.

2. Kualitas kerja

Kualitas kerja yang dihasilkan oleh Pegawai Badan pengawas pemilihan

umum provinsi Sulawesi selatan dinilai sudah baik, hal ini dapat dilihat

dari output yang dihasilkan pegawai. Pelayanan yang diberikan pegawai

tidak berbelit-belit sehingga memudahkan masyarakat yang sedang

berurusan. Kemudian pelayanan yang dihasilkan oleh pegawai lebih

terpublik sehingga masyarakat merasa puas dengan kualitas kinerja yang

dihasilkan oleh pegawai.

3. Kuantitas kerja

Kuantitas kerja Aparatur sipil Negara di Badan pengawas pemilihan

umum provinsi Sulawesi selatan sudah dapat dikatakan cukup baik hal

tersebut dapat dilihat dari tugas kerja pegawai yang bisa menyesuaikan

dan menyelesaikan bahkan lebih dari beban kerja yang diberikan.

4. Ketetapan waktu

Page 76: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

61

Ketetapan waktu yang dimiliki oleh pegawai dalam proses pekerjaan

sudah dikatakan baik, hal ini terlihat dari para pegawai sudah

menjalankan tugasnya sesuai dengan standar operasional yang ada di

kantor Badan pengawas pemilihan umum provinsi Sulawesi selatan.

Dalam memanfaatkan waktu pegawai badan pengawas pemilihan umum

provinsi Sulawesi selatan dalam melakukan waktu sudah cukup disiplin

karena jam masuk kerja pegawai Badan pengawas pemilihan umum

provinsi Sulawesi selatan mulai dari pukul 8:00 sampai pada pukul 17:45.

5. Efektivitas biaya

Biaya yang dioperasionalkan pada badan pengawas pemilihan umum

provinsi Sulawesi selatan dianggarkan sesuai dengan porsi yang

dibutuhkan dengan menyusun rencana item kerja dari tanggal, tahun, dan

bulan di skejul kan dari awal setiap bulan berjalan sehingga pembiayaan

lebih efektif dan efisien.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad

andra syahli prima,dalam penelitiannya yang berjudul “Efektifitas Kinerja

Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan Publik di Kantor Kelurahan

sungai Dama Kecamatan Samarinda Ilir kota Samarinda”. Dimana hasil

penelitiannya menyimpulkan bahwa kualitas kinerja yang dihasilkan oleh

Aparatur kelurahan sungai dama dinilai sudah baik, hal ini dilihat dari cara

aparatur melayani masyarakat dengan cepat dan ramah serta sesuai

dengan alur pelayanan yang tertera di Kelurahan sungai dama. Kemudian

kuantitas kinerja aparatur sipil Negara di kelurahan sungai dama sudah

dapat dikatakan cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pelayanan

yang dikerjakan dalam sehari bisa sampai tujuh pekerjaan bahkan lebih

Page 77: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

62

yang dapat terseleikan. Kemudian ketetapan waktu yang dimiliki oleh

aparatur sudah dikatakan baik, hal ini terlihat dari aparatur sudah

menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur standar operasional yang

ada di kantor kelurahan sungai dama.

Page 78: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh

peneliti mengenai Efektivitas Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam

pelayanan Publik pada Badan pengawas Pemilihan Umum provinsi sulawesi

selatan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektivitas kerja Aparatur Sipil Negara dalam pelayanan publik

pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi

Selatan sudah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari indikator-

indikator efektivitas MSDM yang digunakan yaitu: Tugas kerja,

kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu, dan efektivitas

biaya, semuanya berjalan dengan baik sesuai Standar Prosedur

yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemilihan umum Provinsi

Sulawesi Selatan.

2. Pelayanan Publik yang ada di Badan Pengawas pemilihan umum

provinsi Sulawesi Selatan sudah bisa dikatakan efektif. Hal ini

dilihat dari pelayanan yang diberikan bersifat terbuka dan tidak

terbelit-belit kemudian pelayanan dapat diakses dengan mudah

sehingga orang yang berkepentingan dengan mudah dalam

menjangkau informasi atau memerlukan data-data yang ada di

Badan Pengawas Pemilihan umum provinsi Sulawesi Selatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan yang telah dikemukakan di

atas terdapat saran yang diajukan adalah:

Page 79: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

64

1. Kepada atasan PPID Bawaslu

Disarankan kepada kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi

Sulawesi Selatan agar selalu menjaga hubungan baik antara atasan dan

pegawai, antara sesama pegawai maupun pelanggan jasa sehingga

dapat menciptakan hubungan yang humoris dan suasana yang nyaman.

2. Kepada Dinas terkait

Bagi aparatur pemerintah di kantor Badan pengawas pemilihan umum

provinsi Sulawesi selatan, hendaknya melakukan perubahan yang

menyangkut semua aspek, dalam hal ini aparatur pemerintah kantor

badan pengawas pemilihan umum provinsi Sulawesi selatan ikut berperan

dalam pembentukan perilaku, disiplin kerja, kesadaran dalam tanggung

jawab pelayanan yang menyentuh kebutuhan masyarakat di kantor badan

pengawas pemilihan umum provinsi Sulawesi selatan dan

mempersiapkan strategi serta upaya-upaya menunjang pekerjaan.

3. Kepada peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya bisa menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan

perbandingan dan referensi untuk penelitian. Hasil penelitian ini juga bisa

digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperdalam penelitian

selanjutnya dengan memfokuskan pada Efektivitas kerja Aparatur sipil

Negara dalam Pelayanan Publik.

Page 80: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

65

DAFTAR PUSTAKA

Adil, A. N. (2018). Efektivitas dan Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terhadap Pelayanan Masyarakat pada Kantor Dinas Perdagangan Kota Makassar.

Andra, A. (2017). Efektivitas Kinerja Aparatur Sipil Negara dalam Pelayanan Publik di Kantor Kelurahan Sungai Dama Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda. Ejournal Ilmu Pemerintahan .

Ayudhita, f. (2017). Studi Tentang Efektivitas Kerja Pegawai Dalam Pelayanan Publik Di Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Palaran Kota Samarinda.

Misnawati. (2016). Efektivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Kecamatan

Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. eJournal Ilmu Administrasi Negara .

Nurjayanti. (2019). Hubungan Efektivitas Kerja Dengan Peningkatan Kinerja

Aparatur Sipil Negara (ASN) Pada Subbag Umum Dan Kepegawaian Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Uin Ar-Raniry Banda Aceh.

Putra, A. S. (2015). Efektivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Masyarakat Di Kantor Kecamatan Betaayu Kabupaten Tana Tidung.

Syam, A. (2018). Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Di Puskesmas Tamalatea Kabupaten Jeneponto.

Tenlima, M. (2018). Kinerja Aparatur Sipil Negara Pada Bagian Umum Sekertariat Daerah Kabupaten Maybrat.

Zahra, j. (2018). Peran Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan Publik Pada Kantor Camat Padang Tiji Oidie.

Neni Kumayas, m. k. (2019). Disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan kinerja di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten bolaang mangondow. jurnal eksekutif 3 (3).

mangodow, D. a. (2019). Neni, markus kaunang, dicky C.wuri. jurusan ilmu pemerintahan volume 3 no.3 .

Page 81: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

66

Simon Sumanjoyo Hutagalung, D. H. (2018). MEMBANGUN INOVASI PEMERINTAH DAERAH.

Prof, D. P. (2018). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA, Teori konsep dan

indikator.

(2018). In M. Dr. Hardiansyah, KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (p. 13).

Khaleed, B. S. (2018). legislative Drafting.

r, s. (2018). eprints.polsri.ac.id.

http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04efektivitaskerja.html?m=1. (2012).

Sulsel.bawaslu. go. id. (n.d.).

Page 82: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 83: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

Lampiran 1 Surat Penelitian

Page 84: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

Lampiran 2 Hasil Plagiat

Page 85: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...
Page 86: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...
Page 87: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

Lampiran 3 Transkip Wawancara

TRANSKIP WAWANCARA I

Efektivitas Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan publik Pada

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan

Kode Informan :

Nama :Fachrul Nawawi, S.si

Pangkat :Kepala SUB bagian SDM dan umum

Jabatan :Kepala bagian SDM dan Umum

Hari/ Tanggal :Kamis/5 November 2020

Jam :14:00

MATERI WAWANCARA

Peneliti Apakah semua pegawai bisa menyelesaikan tugas yang

diberikan?

Informan FN iya bisa, sejauh ini masih bisa karena kalau tidak kan

disini sistemnya evaluasi tiap tahun, mungkin kalau ada

yang sangat bermasalah mungkin dikeluarkan. Cuman

selama ini belum pernah ada sampai disana, masih

selesai semuaji kalo ada permintaan bisaji na kerjakan

teman-teman disini

Peneliti Apakah kualitas pegawai sudah sesuai dengan yang

FN

Page 88: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

dibutuhkan instansi?

Informan FN kalau boleh di bilang sih sebagian besar sudah sesuai,

cuman mungkin memang terkendala karena perekrutan

pegawai itu tidak dari awal instansi berdiri, ya beberapa

itu tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan tetapi

teman-teman bisa menyesuaikan dan semua pekerjaan

berjalan.

Peneliti Bagaimana Manajemen Waktu yang baik dalam

Efektivitas kerja Pegawai ?

Informan FN manajemen waktu ya kalau dibilang yang seharusnya

kami kan ada jam kerja kalau kita mau liat bagusnya ya

harusnya teman-teman ini khusus misalkan datang jam

8 pulang jam 4 bahkan kondisi kadang kalau kerjaan

menumpuk teman-teman kerja pulang tengah malam,

kadang kalau ada yang telat masuk ya dimaklumi juga

karena memang ada kerjaan yang harus lembur untuk

beberapa orang cuman kalau mau efektif sebenarnya di

kantor manapun ya saya kira harus disiplin masuk jam 8

kalau kerjaan di atas jam 4 ya di bawa pulang, kita cari

juga pagi-pagi atau kadang pimpinan cari pun tidak

pusing juga teman-teman dimana misalkan ada kerjaan

kadang masuknya jam 10-11

Peneliti Apakah pelayanan yang diberikan oleh pegawai dapat

Page 89: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

diakses dengan mudah oleh orang yang membutuhkan?

Informan FN kalau teman-teman di bagian data dan informasi sudah

memunculkan web khusus untuk PPID pengelolaan data

dan informasi, data-data yang bisa di akses sudah di

upload semua di situ kecuali untuk data-data yang

sensitif ya memang diharuskan mengisi formulir dulu

untuk permintaan data kemudian kami setujui, sudah

lebih terpublik lah dengan adanya peluncuran website.

Peneliti Bagaimana bentuk pertanggung jawaban yang diberikan

pegawai dalam memberikan pelayanan?

Informan FN kalau kami disini paling kita lihat intinya kerjaan yang

diberikan beres ya itulah bentuk pertanggungjawaban

dia, misalkan di kasih tugas A kalau tugasnya tidak

selesai ya artinya dia tidak bisa pertanggung jawabkan

tugas yang diberikan. Kalau semua yang diberikan

misalkan disuruh buat surat itu mungkin semua bisa di

kerjakan itulah bentuk pertanggungjawaban pegawai

Peneliti Apakah pelayanan yang diberikan sudah efektif dan

efisien ?

Informan FN sejauh saya sih sudah, kalau tidak efektif pasti

masyarakat komplen sama kita tetapi sejauh ini belum

ada komplen sama sekali di website nya Bawaslu pun

belum ada komentar belum ada kritik sama sekali

Page 90: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

TRANSKIP WAWANCARA II

Efektivitas Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan publik Pada

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan

Kode Informan :

Nama :Azry Yusuf, SH, MH

Pangkat :Staf BagianHukum, humas, data dan informasi

Jabatan : Staf BagianHukum, humas, data dan informasi

Hari/ Tanggal :Kamis/5 November 2020

Jam :15:31

MATERI WAWANCARA

Peneliti Bagaimana standar kuantitas kerja pegawai yang ada di

Bawaslu?

Informan AY Bicara tentang kuantitas karena ini dalam kondisi musim

pemilu padat ya tentu banyak beban kerjanya yang

semakin tinggi, melihat situasi pendemi covid kita punya

banyak tugas kerja juga selain di bawa pulang ke rumah.

Ada namanya work home seperti itu bentuk kuantitas

kerja kita kalau semakin banyak tugas ya kita bawa

pulang ke rumah

Peneliti Bagaimana manajemen waktu yang baik dalam

AY

Page 91: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

efektivitas kerja pegawai?

Informan AY manajemen waktu yang baik tentu bekerja mulai pagi

pukul 8:00 selesai pukul 17:45 dan ditambah lembur 2

jam kedepan, seperti itu kalau di Bawaslu karena tidak

bisa sesuai dengan waktu yang singkat

Peneliti Bagaimana perencanaan kerja agar dapat

mengefektifkan biaya operasional yang dilakukan oleh

pegawai ?

Informan AY ya salah satunya dengan menyusun rencana item kerja

yang berbasis kinerja dan anggaran kita susun

agendanya mulai dari tanggal, tahun, dan bulan kita

sudah skedul kan dari awal setiap bulan berjalan

Peneliti Apakah pelayanan yang diberikan oleh pegawai dapat

diakses dengan mudah oleh orang yang membutuhkan?

Informan AY Sesuai dengan UUD keterbukaan informasi Publik No.

14 tahun 2008 itu sudah menjadi kewajiban bagi warga

Negara instansi pemerintah yang dibiayai bersumber

dari pembiayaan Negara membuat namanya PPID,

PPID itu adalah singkatan dari pejabat pengelola

informasi dan data, dari situ masyarakat bisa

mengajukan permohonan informasi yang bisa di

dapatkan dan Bawaslu sudah memiliki PPID sesuai

dengan UUD No.14 tahun 2008

Page 92: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

Peneliti Bagaimana partisipasi masyarakat terhadap pelayanan

yang diberikan oleh pegawai?

Informan AY partisipasi masyarakat ya bisa terukur dari email yang

masuk di PPID media sosial kan saat ini berperan

penting dalam masyarakat kita disitu bisa di ukur berapa

jumlah yang akses, berapa jumlah yang like, meminta

data, itu bentuk partisipasinya itu kapasitas saya

sebagai staf yang menjawab ya

Page 93: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

TRANSKIP WAWANCARA III

Efektivitas Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan publik Pada

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan

Kode Informan :

Nama :Rusniati A,md

Pangkat :Staf Keuangan

Jabatan : Staf Keuangan

Hari/ Tanggal :Kamis/5 November 2020

Jam :15:53

MATERI WAWANCARA

Peneliti Apakah semua pegawai bisa menyelesaikan tugas yang

diberikan?

Informan R iya bisa menyelesaikan tugas yang diberikan, bahkan

bisa lebih dari tugas yang diberikan lebih banyak lagi

dari yang ditugaskan

Peneliti Apakah kualitas pegawai sudah sesuai dengan yang

dibutuhkan instansi?

Informan R saya rasa untuk kami disini di keuangan sendiri sudah

sesuai, itu bisa dilihat dari output yang dihasilkan dari

tiap pegawai, misalnya permintaan data dari pusat kita

R

Page 94: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

bisa selesaikan dengan waktu yang sesuai

Peneliti Bagaimana standar kuantitas kerja pegawai yang ada di

Bawaslu ?

Informan R standar kuantitas ya disesuaikan makanya saya tadi

sampaikan itu tidak beda jauh kualitas dan kuantitas

kerja, kita selalu menyelesaikan tepat pada waktunya

yah jadi kalau misalnya ada permintaan data kita

upayakan selesai di waktu sebelum offline jadi tidak ada

pengiriman yang terlambat

Peneliti Bagaimana perencanaan kerja agar dapat

mengefektifkan biaya operasional kerja yang dilakukan

oleh pegawai?

Informan R Dari kalau segi biaya itu kita sesuaikan dengan

anggaran yang ada, jadi semua itu sudah sesuai dengan

porsi yang dibutuhkan, misalnya yang diterapkan 10

porsi lalu kurang dari 10 porsi ya biaya itu yang

dikeluarkan, jadi tidak ada kelebihan pembiayaan jadi

semua sudah sesuai dengan berapa anggaran yang

tersedia kami sesuaikan

Peneliti Bagaimana bentuk pertanggung jawaban yang diberikan

pegawai dalam memberikan pelayanan?

Informan R kalau di Bawaslu sendiri itu misalnya kayak penanganan

pelanggaran, itukan ada di divisi penanganan

Page 95: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

pelanggaran yaitu pertanggung jawabannya ya ada data

apa-apa yang termasuk penanganan pelanggaran itu

siapa pelapornya dan apa isu pelaporannya, intinya ada

data pertanggung jawabannya

Peneliti Apakah pelayanan yang diberikan sudah efektif dan

efisien ?

Informan R ya kalau saya dari Bawaslu sendiri sih pasti mengatakan

efektif dan efisien ya misalnya kayak anda, anda minta

data dari saya, saya terbuka apa tertutup kan seperti itu

Peneliti Bagaimana Partisipasi masyarakat terhadap pelayanan

yang diberikan pegawai?

Informan R jadi kalau masyarakat sendiri pada saat masyarakat itu

datang melaporkan terkait dengan penanganan

pelanggaran itukan berarti sudah ikut berpartisipasi

membantu kita. Kita kan mempunyai tupoksi tugas kerja

mengawasi pemilu ya kita minta masyarakat tolong dong

kalau ada yang memang salah diluar dan tidak sesuai itu

dilaporkan ke kita. Mereka datang melakukan laporan

itukan berarti ada aksinya ya itu salah satu yang

menyatakan bahwa masyarakat mengatakan Bawaslu

ada nih untuk kalian tersebut

Page 96: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

TRANSKIP WAWANCARA IV

Efektivitas Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan publik Pada

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan

Kode Informan :

Nama :Syahrul

Jabatan : Tamu/ penerima layanan

Hari/ Tanggal :Kamis/5 November 2020

Jam :16:20

MATERI WAWANCARA

Peneliti Apakah pelayanan yang diberikan pegawai dapat

diakses dengan mudah oleh orang yang membutuhkan?

Informan S Iya cukup mudah diakses, pelayanannya yang terbuka,

mudah dan dapat diakses secara memadai kita bisa

mengakses dengan melalui website sehingga informasi

yang kita butuhkan dengan mudah kita jangkau

Peneliti Apakah pelayanan yang diberikan sudah efektif dan

efisien?

Informan S Iya cukup efektif, pelayanannya tidak terbelit-belit dan

bersifat terbuka sehingga memudahkan orang jika

mempunyai kepentingan atau membutuhkan data-data

yang ada di Bawaslu.

S

Page 97: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

TRANSKIP WAWANCARA V

Efektivitas Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan publik Pada

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan

Kode Informan :

Nama :Syahrul

Jabatan : Tamu/ penerima layanan

Hari/ Tanggal :Sabtu /7 November 2020

Jam :13:30

MATERI WAWANCARA

Peneliti Bagaimana Pelayanan Publik yang ada di Badan

Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi

selatan?

Informan S Pelayanan publik di Bawaslu Sulawesi selatan dalam hal

pelayanan penanganan pelanggaran, Bawaslu sebagai

lembaga memiliki tukewa yang di atur dalam pasal 30-

32 UU No. 10 tahun 2016 bahwa tugas dan wewenang

dalam hal penerima laporan dari masyarakat,

meneruskan temuan, dan pelaporan yang di duga

pelanggaran, dan menyelesaikan temuan. Dalam

pelayanan data dan informasi tentang PPID bahwa

informasi dan data yang dimiliki Bawaslu dalam tugas

pengawasan kepemiluan dapat diakses masyarakat

S

Page 98: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

melalui website PPID atau dengan mengajukan

permohonan langsung dengan datang ke kantor

Bawaslu provinsi Sulawesi selatan.

Peneliti Apakah pelayanan yang diberikan pegawai dapat

diakses dengan mudah oleh masyarakat yang sedang

berkepentingan?

Informan S Iya sangat mudah diakses, Bawaslu sendiri mempunyai

website PPID sehingga dalam pelayanan data dan

informasi dapat kita akses melalui website tersebut

sehingga informasi-informasi yang dibutuhkan dengan

mudah kita jangkau.

Peneliti Apakah pelayanan yang diberikan sudah efektif dan

efisien?

Informan S Iya sudah cukup efektif dan efisien, informasi-informasi

atau data yang kita butuhkan mudah kita jangkau dan

bersifat terbuka melalui website PPID sehingga

memudahkan terhadap orang yang sedang

berkepentingan.

Page 99: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

Lampiran 4 Dokumentasi

1. BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI

SELATAN

Page 100: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

2. WAWANCARA

Wawancara dengan Bapak Fachrul Nawawi, S.Si (kasubag SDM dan umum)

Wawancara dengan Bapak Azry Yusuf, SH, MH (Staf Bagian Hukum, Humas data

dan Informasi)

Page 101: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

Wawancara Dengan Ibu Rusniati A, md ( Staf Keuangan)

Page 102: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Indra Sudarman, lahir di Bonto Sunggu, Kecamatan

Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan

pada tanggal 25 Maret 1999. Anak pertama dari dua

bersaudara dari kedua orang tua tercinta, Ayahanda

Sudarman dan Ibunda tercinta Syamsiah. Penulis mulai

memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada

tahun 2004 di SDN Inpres 125 Allu Kecamatan

Bangkala Kabupaten Jeneponto, dan tamat pada tahun 2010, dan melanjutkan

pendidikan di SMPN 1 BANGKALA Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto,

dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) Negeri 4 Jeneponto

Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, dan tamat pada tahun 2016. Tahun

2016 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan menyelesaikan judul

skripsi pada tahun 2021: “Efektivitas Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam

Pelayanan Publik Pada Bada Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi

Selatan”

Page 103: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...
Page 104: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...
Page 105: EFEKTIVITAS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM ...