Apakall tnereka riduk betjalatz di pennukaan (A1 Hajj: 46) · sanaan Pemerintah Pada Proyek...

124
"Apakall tnereka riduk betjalatz di pennukaan bumi, sehingga mereka bisa mempunyai hari yang dapat nletnahunii dan nzenipunyai relinga yang dapar mendengar ? Karena sesunggull- nya blrkatl tnura yang buta, recapi yang brira ialuh hati di dalutn duda". (A1 Hajj: 46) Setulus hati kuhaturkan karya ini sebagai persembahan buat orang yang selama ini kucintai; Bapak-Simbok, Mas Harsono, Mas Sunardi dan Mbak Sri serta s e x - orang yang sebenarnya tahu namun belum inau tahu

Transcript of Apakall tnereka riduk betjalatz di pennukaan (A1 Hajj: 46) · sanaan Pemerintah Pada Proyek...

"Apakall tnereka riduk betjalatz di pennukaan

bumi, sehingga mereka bisa mempunyai hari

yang dapat nletnahunii dan nzenipunyai relinga

yang dapar mendengar ? Karena sesunggull-

nya blrkatl tnura yang buta, recapi yang brira

ialuh hati di dalutn duda".

(A1 Hajj: 46)

Setulus hati kuhaturkan karya ini sebagai persembahan

buat orang yang selama ini kucintai; Bapak-Simbok,

Mas Harsono, Mas Sunardi dan Mbak Sri serta s e x -

orang yang sebenarnya tahu namun belum inau tahu

ne!M !su!doJd 's!ley6uag u a ~ s d n q e y '@JndeJpUl !JS ye!S uetewe3ey

4 6 ~ s ~ Q ~ a d ' u o ! % B J o ~ J o ~ Jaded 18 dlnd TQ!] 4epUl i d GpQd SnSe>l

RINGKASAN

HARIYADI. Analisis Biaya Sumberdaya Domestik (BSD) dan Dampak Kebijak-

sanaan Pemerintah Pada Proyek Pengembangan Industri Kertas Terpadu (Kasus Pada

PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapu-

ra, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau) (Di bawah bimbingan A. SOEI-IARTO).

Kertas tulis dan cetak merupakan produk yang paling

banyak dibutuhkan sehari-hari di antara berbagai macam je-

nis kertas. Kertas merupakan salah satu harapan andalan

ekspor nasional dalam jangka waktu beberapa tahun menda-

tang. Sejalan dengan ha1 tersebut, maka langkah pengem-

bangan industri kertas di Indonesia diarahkan pada skala

yang besar dan terpadu dengan pembangunan Hutan tanaman

Industri (HTI) sebagaimana PT Indah Kiat Pulp & Paper Cor-

poration di Propinsi Riau. Langkah ini didukung oleh

seperangkat kebijaksanaan pemerintah di bidang pengusahaan

hutan, restriksi ekspor kayu bulat serta proteksi yang be-

rupa tarif terhadap pulp dan kertas impor.

Salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pe-

ngembangan industri ekspor adalah daya saing produk yang

akan diekspor (kertas) ke pasar internasional. Nampaknya

masalah efisiensi perlu mendapatkan perhatian. Hal rni

berkaitan erat dengan usaha mempertahankan keunggulan kon-

paratif.

Hasil praktek lapangan yang dituangkan dalam lapo-

ran ini mengkaji dari sisi sistem pengusahaan, konalsi

efisiensi ekonomi ditilik dari biaya sumberdaya do

dan dampak kebijaksanaan pemerintah pada proyek pengemba-

ngan industri kertas terpadu di ~ropinsi Riau yang dikelo-

la PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation. Kajian ini

dilakukan dengan menerapkan alat analisis Biaya Sumberdaya

Domestik (BSD), tingkat proteksi nominal (Nominal Protec-

tion Rate, atau NRP) dan tingkat proteksi efektif (Effec-

tive Rate of Protection, atau ERP).

Sistem pengusahaan Industri kertas terpadu PT Indah

Kiat Pulp & Paper Corporation mencakup dua subsektor, ya-

itu subsektor kehutanan sebagai pemasok bahan baku kayu

pulp (pulpwood) dan subsektor industri pengolah pulp dan

kertas. Pemasokan bahan baku melalui pembangunan HTI pada

PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation mencakup dua sis-

tem, yaitu TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) dan THPB

(Tebang Habis Permudaan Baru). Potensi sistem TPTI hanya

mampu memasok bahan baku kayu pulp kurang dari 30 persen

dari realisasi penebangan.

Pelaksanaan proyek pengembangan industri kertas ter-

padu PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation di Propinsi

Riau (1983-1990) secara ekonomi dikatakan efisien dan la-

yak untuk dikembangkan. Hasil analisis menunjukkan nilai

unit BSD Rp 713,39/US $ dan koefisien BSD 0,690. Angka

tersebut mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan atau meng-

hemat satu satuan devisa dari aktivitas yang dijalankan

produsen kertas dibutuhkan atau dikorbankan sumberdaya do-

mestik sebesar Rp 713,39 pada tingkat harga bayangan

Rp 1 033,496/US $. Nilai koefisien BSD lebih kecil dari

satu menunjukkan besarnya korbanan untuk mendapatkan satu

unit devisa dari aktivitasnya lebih kecil dibandingkan de-

ngan besarnya korbanan yang bersedia dikorbankan oleh sek-

tor perekonomian secara keseluruhan. Artinya usaha ini

mempunyai tingkat keunqgulan komparatif.

Kebijaksanaan pemerintah terhadap industri kertas da-

lam negeri adalah proteksi dengan pengenaan tarif terhadap

pulp dan kertas impor sebesar 10 dan 30 persen. Nilai NRP

yang dikenakan produsen adalah -8,2 persen untuk komoditas

pulp. Hal ini mengindikasikan bahwa produsen pulp dirugi-

kan dengan tingginya biaya produksi, namun di sisi lain

produsen bahan baku kayu dilindungi dengan kebijaksanaan

pemerintah berupa restriksi ekspor. NRP komoditas kertas

sebesar 13,6 persen menunjukkan dampak dari insentif ke-

bijaksanaan pemerintah yang menyebabkan harga secara fi-

nansial melebihi harga di pasaran dunia, atau dengan kata

lain ada kebijaksanaan pemerintah yang menghambat masuknya

impor kertas tulis dan cetak.

Tingkat proteksi efektif (ERP) dari pemerintah terha-

dap produsen diperoleh angka -28,24 persen. Hal ini meng-

isyaratkan bahwa dalam pelaksanaan proyek pengembangan in-

dustri kertas terpadu oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Cor-

poration selama ini secara efektif belum memperoleh pro-

teksi. Namun aktivitas yang dijalankan produsen selama

ini masih menquntungkan, dalam arti tidak memerlukan ting-

kat proteksi yang tinggi.

ANALISIS BIAUA SUlMBERDAUA DOMESTIK (BSD)

DAN DAMPAK KEBWAKSANMN PEMERINTAN PADA PROUEK

PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TERPADU

Kasus Pada FT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation,

Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propimi Riau

H A R I Y A D I

A 23.1407

Laporan Praktek Lapangan

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar

SARJANA PERTANIAEl

Pada

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1 9 9 2

Judul Praktek Lapangan: ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD) DAN DAMPAK KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH PADA PROYEK PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TER- PA Dl 1 Kasus Pada PT Indah Kiat Puip & Paper Corporation, Pera- wang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau

Nama Mahasiswa : HARIYADI

Nomor Pokok : A 23.1407

Program Studi : AGRIBISNIS

Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian

Menyetujui, Dosen Pembimbing

-4---.-.?,,,,--, ,.-- Prof. Dr. IT. A. Soeharjo

NIP. 130 429 231

Tanggal Lulus: 8 Januari 1992

PERNYATAAN

DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA KARYA ILMIAH IN1 BENAR-

BENAR KARYA PENULIS SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

MANAPUN JUGA

RIWAYAT NIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 27 September 1967 di

kota Klaten, Jawa Tengah dari pasangan Parmotinoyo dan

Satinah. Penulis adalah anak terakhir dari tiga bersauda-

ra.

Penulis mulai masuk bangku Sekolah Dasar pada tahun

1974 pada SD Negeri Gayamprit dan diselesaikan pada tahun

1980. Jenjang pendidikan tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) dan SLTA secara bertahap diselesaikan pada

tahun 1983 di SMP Muhammadiyah XIV Klaten dan tahun 1986

pada SMA Muhammadiyah I Klaten.

Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut

Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Penelusuran Minat Dan

Bakat (PMDK). Selanjutnya di IPB penulis memasuki Jurusan

Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian dengan bidang keahlian

(program studi) Agribisnis.

KATA PENGANTAR

Dewasa ini usaha peningkatan teknologi pulp dan ker-

tas diarahkan pada penghematan sumberdaya. Indonesia pada

saat ini berada pada tahapan baru dalam sejarah pulp dan

kertas. Tantangan di masa mendatang adalah koordinasi

yang berarti di antara teknologi, sumberdaya hutan dan

ekonomi. Koordinasi ini perlu dimulai sejak awal.

Sajian dalam laporan ini mencoba membahas dari segi

ekonomi pengembangan industri kertas secara terpadu dengan

tinjauan sistem pengusahaannya. Segi ini menilai terhadap

kondisi efisiensi ekonomi proyek pengembangan industri

kertas terpadu, serta pemanfaatan HTI sebagai pemasok

bahan baku pulp secara komparatif lebih menguntungkan

dibandingkan menqimpor.

Aspek lain yang diungkapkan adalah peran pemerintah

terhadap pengembangan industri kertas terpadu dan dampak

yang ditimbulkannya. Pembahasan ini bertumpu pada struk-

tur proteksi yang dikenakan pemerintah terhadap produsen.

Hasil tulisan yang ditampilkan dalam laporan ini ma-

sih jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan adanya ma-

sukan yang dapat memperbaiki isi maupun materi tulisan

ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga hasil peneli-

tian yang dituangkan dalam laporan ini dapat bermanfaat

bagi yang memerlukannya.

Bogor, Januari 1992

Penulis