perahu kertas

53
DAFTAR ISI Halaman JUDUL....................................................i DAFTAR ISI..............................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................1 B. Rumusan Masalah....................................2 C. Tujuan............................................. 2 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Sastra..................................3 B. Pengertian Karya Sastra............................3 C. Pengertian Novel...................................4 D. Unsur–Unsur Intrinsik..............................5 E. Nilai Pendidikan...................................8 BAB III PEMBAHASAN A. Unsur–Unsur Intrinsik Novel........................10 B. Nilai–Nilai Pendidikan ............................26 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan.........................................29 B. Saran..............................................29 1

Transcript of perahu kertas

Page 1: perahu kertas

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL...........................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. Tujuan...............................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Sastra.............................................................................................3

B. Pengertian Karya Sastra.................................................................................3

C. Pengertian Novel..............................................................................................4

D. Unsur–Unsur Intrinsik....................................................................................5

E. Nilai Pendidikan...............................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN

A. Unsur–Unsur Intrinsik Novel........................................................................10

B. Nilai–Nilai Pendidikan ...................................................................................26

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................29

B. Saran................................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................30

SINOPSIS NOVEL.....................................................................................................31

1

Page 2: perahu kertas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sastra adalah Ilmu yang menyeldiki sastra secara ilmiah dengan pendekatan

ilmiah terhadap gejala sastra. Karya sastra merupakan cerita yang berasal dari

sekeliling kita yang dibuat dengan bahasa yang imajinatif. Novel merupakan salah

satu karya sastra. Novel ialah produk masyarakat yang berupa karangan prosa yang

fiktif dengan panjang tertentu, mengandung rangkaian kehidupan seseorang dengan

orang sekelilingnya dengan melukiskan watak, sifat, tokoh, gerak serta adegan

kehidupan nyata yang refressentatif dalam alur atau keaadaan yang agak kacau.

Saat ini terdapat berbagai macam judul novel dengan tema yang berbeda–beda

dan memiliki kelebihan yang berbeda–beda pada setiaap judulnya. Salah satu novel

adalah Perahu Kertas. Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee (lahir

di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976) adalah seorang penulis dan penyanyi asal

Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio vokal Rida

Sita Dewi. Ia merupakan alumni SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas

Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova

yang populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.

Salah satu novel karya Dee yang sangat laris adalah Perahu Kertas. Perahu

Kertas merupakan novel keenam Dee. Setelah sukses memikat hati para pembaca

dengan buku tritologi Supernova-nya, Dee meluncurkan sebuah novel berjudul

Perahu Kertas, yang sempat mati suri selama sebelas tahun karena dilupakan.

Namun, akhirnya, novel ini berhasil diselesaikan dalam waktu 55 hari berkat

kegigihan dan kenekatan seorang Dee.

Alasan memilih Novel Perahu Kertas karena menggunakan bahasa modern yang

mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat saat ini, terlebih remaja. Memuat

berbagai pengalaman dan motivasi hidup tentang perjuangan, semangat menggapai

cita-cita dan kesetia kawanan. 

2

Page 3: perahu kertas

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana unsur–unsur Intrinsik yang terkandung dalam novel Perahu

Kertas karya Dewi Lestari ?

b. Bagaimana nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Perahu

Kertas karya Dewi Lestari ?

C. Tujuan

a. Mengetahui unsur–unsur intrinsik dalam novel Perahu Kertas karya

Dewi Lestari

b. Mengetahui nilai-nilai pendidikan dalam novel Perahu Kertas karya

Dewi Lestari

3

Page 4: perahu kertas

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Sastra

Badrun (1983: 11) memberikan pengertian bahwa Ilmu sastra adalah ilmu yang

menyelidiki sastra secara ilmiah. Kemudian, menurut Eddy (1991: 96) memberikan

pengertian bahwa ilmu sastra adalah segala bentuk dan cara pendekatan terhadap

karya sastra dan gejala sastra. Dalam Eksiklopedia Sastra Indonesia, Hasanuddin

mengemukakan bahwa ilmu sastra adalah semua pendekatan ilmiah terhadap gejala

sastra. Mahayanan (2003: 223) memberikan pengertian bahwa ilmu sastra adalah

ilmu yang menyelidiki kesusastraan dengan berbagai masalahnya secara ilmiah.

Ilmu sastra adalah ilmu yang mempelajari karya sastra.

Menurut pendapat Badrun dan Mahayana senada, yakni Ilmu Sastra adalah Ilmu

yang menyelidiki sastra secara ilmiah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ilmu

sastra adalah Ilmu yang menyeldiki sastra dan menyelidiki karya sastra secara

ilmiah dengan pendekatan ilmiah terhadap gejala sastra. Karya dikemas dengan

semenarik mungkin sehingga dapat menarik para pembaca untuk membaca karya

tersebut, karya sastra merupakan cerita yang berasal dari sekeliling kita yang dibuat

dengan bahasa yang imajinatif.

B. Pengertian Karya Sastra

(Wellek dan Werren, 1995: 3-4) Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif

sebuah karya seni. Sastra merupakan segala sesuatu yang ditulis dan tercetak.

Selain itu, karya sastra juga merupakan karya imajinatif yang dipandang lebih luas

pengertiannya daripada karya fiksi). Secara garis besar Lukens mengelompokan

genre sastra menjadi enam macam, yaitu realisme, fiksi formula, fantasi, sastra

tradisional, puisi, dan nonfiksi.

1. Realisme

Adalah narasi fiksional yang menampilkan tokoh dengan karakter yang

menarik yang dikemas dalam latar tempat dan waktu yang dimungkinkan.

4

Page 5: perahu kertas

2. Fiksi Formula

Adalah narasi yang memiliki pola-pola tertentu yang membedakan dengan

jenis yang lain. Jenis fiksi formula adalah cerita misteri dan detektif, cerita

romantis, dan novel serial.

3. Fantasi

Cerita fantasi mencoba menghadirkan dunia lain (dunia fantasi si penulis).

Jenis fantasi ini yaitu cerita fantasi, fantasi tingkat tinggi, dan fiksi sains.

4. Sastra Tradisional

Adalah cerita yang telah mentradisi tak tahu kapan mulainya dan siapa

penciptanya, dan dikisahkan secara turun-temurun secara lisan. Yang

tergolong sastra tradisional, yaitu fabel (cerita tentang binatang), dongeng

rakyat, mitos (cerita kehidupan supernatural), legenda (cerita terjadinya suatu

tempat), epos (cerita berbentuk syair).

5. Puisi

Disebut puisi jika di dalamnya terdaat pendayagunaan berbagai unsur bahasa

untuk mencapai efek keindahan. Puisi naratif yaitu puisi yang di dalamnya

mengandung cerita, atau sebaliknya cerita yang dikisahkan dengan puisi.

6. Nonfiksi

Adalah karya satra yang memberikan pengetahuan dan wawasan bagi

pembaaca. Jenis bacaan nonfiksi, yaitu buku informasi, biografi.

Dari keenam genre sastra fiksi formula menurut Lukens diatas novel tidak

termasuk kedalamnya, akan tetapi novel termasuk kedalam genre fiksi yaitu

sebuah karya fiksi yang ceritanya lebih panjang dari cerpen. Novel dapat

menghadirkan tokoh lebih banyak, serta certanya lebih mendetil sehingga

terlihat lebih realistik.

C. Pengertian Novel

Menurut Sumarjo (dalam Santosa dan Wahyuningtyas, 2010: 47), “Novel

adalah produk masyarakat. Novel berada dimasyarakat karena novel dibentuk oleh

5

Page 6: perahu kertas

anggota masyarakat berdasarkan desakan-desakan emosional atau rasional dalam

masyarakat”. Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996 (dalam Siswanto 2008: 141),

“Novel” diartikan sebagai "Karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian

cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang    disekelilingnya dengan

menonjolkan watak dan sifat pelaku.

Purba (2010: 62), “Novel” diartikan sebagai “Suatu cerita prosa yang fiktif

dengan panjangnya tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan

kehidupan nyata yang refressentatif dalam suatu alur atau keadaan yang agak kacau

atau kusut”.

Jadi novel adalah produk masyarakat yang berupa karangan prosa yang

fiktif dengan panjang tertentu, mengandung rangkaian kehidupan seseorang dengan

orang sekelilingnya dengan melukiskan watak, sifat, tokoh, gerak serta adegan

kehidupan nyata yang refressentatif dalam alur atau keaadaan yang agak kacau.

D. Unsur –Unsur Intrinsik

Nurgiyantoro (2012: 23) Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur

yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Unsur – unsur

intrinsik terdapat beberapa bagian :

1. Tema

Stanton (dalam Nurgiyantoro 2012: 70), mengartikan tema adalah sebuah

cerita yang secara khusus menerangkan sebagian besar unsurnya dengan cara

sederhana. Nurgiyantoro (2012: 82) menjelaskan tema adalah makna yang

dikandung sebuah cerita.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tema adalah makna

yang dikandung sebuah cerita yang secara khusus menerangkan sebagian

unsurnya secara sederhana.

2. Sudut pandang

Nurgiyantoro (2012: 248) menjelaskan bahwa sudut pandang hakikatnya

merupakan strategi, teknik, ataupun suasat, yang secara sengaja dipilih

6

Page 7: perahu kertas

pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Nurgiyantoro

mengemukakan terdapat sudut pandang persona ketiga dan sudut pandang

persona pertama.

3. Plot atau Alur

Stanton (dalam Nurgiyantoro 2012: 113) Plot atau alur merupakan urutan

kejadian dalam sebuah cerita, tiap kejadian tersebut dihubungkan secara

sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya

peristiwa lainnya.

Nurgiyantoro (2012: 153-154) menjelaskan plot atau alur dibedakan

menjadi tiga:

a) Plot lurus (maju) adalah memulai cerita secara runtut dimulai dari tahap

awal (pengenalan, pemunculan konflik), tahap tengah (konflk

meningkat, klimaks), tahap akhir (penyelesaian).

b) Plot mundur ( flash back) adalah urutan kejadian yang dikisahkan

dimulai dari tahap tengah atau tahap akhir baru kkemudian tahap awal

cerita dikisahkan.

c) Plot campuran adalah plot yang mengandung plot maju dan mundur

yang kadar keduanya hampir seimbang.

Tahapan – tahapan alur terdiri atas beberapa bagian :

a) Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.

b) Tikaian, yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.

c) Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.

d) Puncak, yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.

e) Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan

alur mulai terungkap.

f) Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.

4. Tokoh dan penokohan

Nurgiyantoro (2012: 165) tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita.

Sedangkan pernokohan menurut Jones (dalam Nurgiyantoro 2012: 165)

7

Page 8: perahu kertas

merupakan pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

ditampilkan dalam sebuah cerita.

(Fananie, 2001:86) Tokoh cerita (character) adalah orang-orang yang

ditampilkan dalam karya naratif atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan

memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang

diekspresikan dalam ucapan dan yang dilakukan dengan tindakan.

5. Latar atau Setting

(Stanton, 2007:91) Setting merupakan lingkungan yang melingkupi

sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-

peristiwa yang sedang berlangsung. Setting dapat berwujud dekor (tempat),

dan juga berwujud waktu-waktu tertentu. Abrams (dalam Nurgiyantoro 2012:

216) latar merupakan landasan yang memiliki pengertian tempat, hubungan

waktu, dan lingkungan tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa latar merupakan ligkungan yang

melingkupi sebuah peristiwa dalam ceritanya, dan landasan yang berwujud

tempat, waktu, dan lingkungan tertentu.

6. Gaya bahasa

Nurgiyantoro (2012: 276) Stile (style, gaya bahasa) adalah cara

mengucapkan bahasa dalam prosa, atau bagaimana seorang pengarang

mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan. Lebih lanjut Burhan

Nurgiyantoro mengungkapakan bahwa pada hakikatnya gaya merupakan

teknik dimana teknik yang dimaksud adalah pemilihan ungkapan kebahasaan

yang dirasa dapat mewakili sesuatu yang akan diungkapkan

7. Amanat

Amanat biasa disebut makna. Makna dibedakan menjadi makna niatan

dan makna muatan. Makna niatan ialah makna yang diniatkan oleh pengarang

bagi karya sastra yang ditulisnya. Makna muatan ialah makana yang termuat

dalam karya sastra tersebut. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan

pengarang kepada pembaca. Amanat dalam cerita bisa berupa nasihat,

8

Page 9: perahu kertas

anjuran, atau larangan untuk melakukan/tidak melakukan sesuatu. Yang jelas,

amanat dalam sebuah cerita pasti bersifat positif.

E. Nilai Pendidikan

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan

bagi manusia. Purwanto (1986: 11) menyatakan pendidikan adalah segala

usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin

perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.

Nilai pendidikan merupakan segala sesuatu yang baik maupun buruk

yang berguna bagi kehidupan manusia yang diperoleh melalui proses

pengubahan sikap dan tata laku dalam upaya mendewasakan diri manusia.

Macam-macam nilai pendidikan

a. Nilai Religius

Nilai religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia

dengan Tuhan pencipta alam dan seisinya. Melalui agama, manusia

pun dapat mempertahankan keutuhan masyarakat agar hidup dalam

pola kemasyarakatan yang telah tetap sekaligus menuntun untuk

meraih masa depan yang lebih baik. Nilai religi bertujuan untuk

mendidik agar manusia lebih baik menurut tuntunan agama dan

selalu ingat pada Tuhan. Nugiyantoro (2005: 326) kehadiran unsur

religi dalam sastra adalah sebuah keberadaan sastra itu sendiri.

Jadi, nilai religius merupakan nilai keseluruhan diri manusia yang

mendidik agar manusia menjadi lebih baik yang berhubungan dengan

keesaan Tuhan.

b. Nilai Moral

Moral merupakan makna yang ingin disampaikan pengarang

kepada pembaca yang disaratkan lewat cerita. Menurut Kenny

(dalam Nurgiyantoro 2005: 320) moral dipandang sebagai tema

dalam bentuk yang sederhana, tetapi tidak semua tema merupakan

moral. Nilai moral dalam karya sastra bertujuan untuk mendidik

9

Page 10: perahu kertas

manusia agar mengenal nilai baik buruk suatu perbuatan. Nilai moral

sering disamakan dengan nilai etika, yaitu suatu nilai yang menjadi

ukuran patut tidaknya manusia bergaul dalam kehidupan

bermasyarakat.Moral merupakan tingkah laku atau perbuatan

manusia yang dipandang dari nilai individu itu berada.

Jadi, nilai moral adalah nilai baik buruknya perilaku manusia

dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku

sosial dan tata cara hidup sosial. Nilai sosial adalah sebuah konsep

abstrak dalam diri manusia pada sebuah masyarakat mengenai apa

yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, indah atau tidak

indah, dan benar atau salah. Karya sastra berkaitan erat dengan nilai

sosial, karena karya sastra dapat pula bersumber dari kenyataan-

kenyataan yang terjadi di dalam masyarakat. Nilai sosial mencakup

kebutuhan hidup bersama, seperti kasih sayang, kepercayaan,

pengakuan, dan penghargaan. Nilai sosial mengacu pada hubungan

individu dengan individu lain dalam sebuah masyarakat.

Jadi nilai sosial merupakan hubungan antar individu dalam sebuah

masyarakat mengenai apa yang dianggap baik atau buruk.

10

Page 11: perahu kertas

BAB III

PEMBAHASAN

A. Unsur–Unsur Intrinsik dalam Novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari

a. Tema : Persahabatan , Percintaan

Persahabatan : “.... ia menyerahkan dua tiket, “nah, ini buat Mas Keenan dan pacarnya ....” Keempatnya saling berpandangan, lalu tertawa bersama. Mas Itok menerima honornya lalu berlalu dari sana, tanpa tahu apa yang membuat keempat anak itu tertawa. “Gawat,” komentar Eko geli. “Gara-gara keseringan nonton midnight bareng, kita berempat nanti bisa jadi double date beneran.” (Perahu Kertas: 48-49)Dari kutipan pembicaraan tersebut terdapat tema persahabatan karena

keempat orang itu sering pergi bersama untuk nonton ke bioskop.

Percintaan :

“....Empat tahun saya kepingin bilang ini: Kugy Karmachameleon, saya cinta sama kamu. Dari pertama kali kita ketemu, sampai hari ini, saya selalu mencintai kamu. Sampai kapan pun itu, saya nggak tahu. Saya nggak melihat cinta ini ada ujungnya.” (Perahu Kertas: 411)Dari kutipan tersebut terkandung tema percintaan karena saat itu Keenan

mengungkapkan perasaannya bahwa dia mencintai Kugy sejak 4 tahun yang

lalu. Sehingga selama 4 tahun Keenan mencintai Kugy secara diam-diam.

b. Alur

Novel Perahu Kertas bercerita dengan alur maju, karena ceritanya

sistematis berjalan ke masa depan. Ceritanya berawal dari Keenan yang

tinggal di Amsterdam selama 6tahun dan ia harus kembali ke Indonesia.

Amsterdam, Juni 1999 ...” Keenan tahu saat ini akan hadir tak terelakkan.

Hanya keajaiban yang bisa membatalkannya kembali ke Indonesia.” (Perahu

Kertas: 2)

Kemudian di Jakarta Keenan mengikuti UMPTN dan lolos di Universitas di

Bandung.

Jakarta, Agustus 1999 ...

11

Page 12: perahu kertas

“Ini namanya! Dia masuk!” Istrinya berseru dengan suara tercekat sambil

menunjuk satu nama.” (Perahu Kertas :11)

Kemudian Keenan berkemas untuk pergi ke Bandung.

“Ma, aku bolos sehari, deh. Aku juga mau ke Bandung. Ketemu Mas Eko,”

rengek Jeroen. (Perahu Kertas: 15)

Sore hari pukul lima, Keenan sampai ke stasiun. Ia dijemput oleh Eko, Kugy

dan Noni. “Lu yakin dia pakai kereta jam lima? Kok nggak munculmuncul?”

tanya Kugy pada Eko yang celingak-celinguk tiada henti. “ (Perahu Kertas:

20)

c. Latar

1. Latar Tempat

i. Rumah Keenan

“Seperti balap lari, mereka buru-buru ke pintu depan dan

langsung membuka halaman tengah koran yang padat dengan

barisan nama – nama” (Perahu Kertas: 11)

Dari kutipan tersebut menceritakan suasana rumah Keenan di

pagi hari. Itu menceritakan saat pengumuman UMPTN yang

diikuti Keenan.

ii. Kampus

“Kalau makan siang di kampus—masih berminat?” tanya Kugy. “Tergantung siapa yang ngajak.” Kugy menggelengkan kepala, “Jawaban yang salah. Harusnya: tergantung siapa yang bayar.” “Jadi, saya bakal ditraktir, nih?” “Ada satu tempat makan yang wajib dijajal. Jangan ngaku anak kampus deh kalau belum pernah ke sana ....”Kutipan itu bertempat di kampus. Karena Kugy mengajak

Keenan ke tempat makan saat mereka berada di kampus.

iii. Pantai Kuta

“Keenan memutuskan keluar dari ‘‘gua beruang’’-nya, turun

gunung dari Ubud. Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung

ke Kuta untuk bertahun baru.” (Perahu Kertas: 86)

Cuplikan itu bertempat di Kuta Bali pada saat tahun baru.

12

Page 13: perahu kertas

iv. Stasiun

“Lautan penumpang kereta api telah melewati tiga sekawan itu

sejak sepuluh menit yang lalu, tapi mereka belum juga

menemukan objek jemputannya. Noni dan Kugy sudah mulai

resah.” (Perahu Kertas: 33)

Cuplikan itu menandakan bahwa mereka sedang berada di

stasiun karena adanya banyak penumpang kereta api.

v. Kantin pemadam kelaparan

“Warung nasi dengan dinding bambu itu tampak padat. Orang-orang berderet memilih makanan yang disajikan prasmanan. Keenan berhenti sejenak untuk membaca plang yang tergantung di pintu: “Warteg Pemadam Kelaparan”. Mereka lalu duduk di pojok dekat jendela, bersebelahan dengan pisang susu yang digantung bertumpuk.” (Perahu Kertas: 55)

Cuplikan itu menceritakan bahwa Kugy dan Keenan sedang

berada di kantin Pemadam kelaparan. Karena makanan disajikan

prasmanan dan tempat tersebut berdinding bambu.

vi. Rumah Wanda

“Sesampainya di depan kamar Wanda, Keenan baru

menghentikan langkahnya. “Kamu nggak seharusnya minum

sebanyak itu....” (Perahu Kertas: 187)

Cuplikan tersebut menceritakan kejadian di rumah

Wanda. Percakapan itu bertempat di depan kamar Wanda.

vii. Rumah Kugy

“Dari luar, adik perempuannya, Keshia, mengetuk-ngetuk pintu.

Setelah semenit tidak ada hasil, Keshia yang tidak sabar mulai

menggedor-gedor.” (Perahu Kertas: 18)

Cuplikan itu bertempat di rumah Kugy, pada percakapan

itu Kugy berada di kamar, dan ia mendapat telfon dari Noni.

Keshia merupakan adik perempuan Kugy.

13

Page 14: perahu kertas

viii. Sakola Alit

“Sekumpulan anak itu akhirnya dibagi dalam tiga kelas. Ami kebagian di saung besar, Ical mendapat tempat di sebuah saung agak kecil yang terpisah sekitar seratus meter, dan Kugy kebagian di bawah pohon. “ (Perahu Kertas: 102)Cuplikan itu bertempat di sakola alit. Sakola alit merupakan

sekolah yang didirikan oleh Ami dan teman-temannya di sebuah

desa terpencil. Sekolah itu hanya ada 3 kelas karena hanya ada 3

pengajar.

ix. Kos Keenan

“Dari dalam kamar, Keenan sudah bisa mendengar Fuad

menepi. Tak lama, ia mendengar langkah-langkah kaki

mendekati kamarnya. “ (Perahu Kertas: 96)

Dari cuplikan itu bertempat di kos Keenan, karena pada

saat Fuad (mobil Eko) sampai di depan kos Keenan, Keenan

berada di dalam kamar.

x. Kos Kugy dan Noni

“Deretan kamar di koridor itu sudah gelap, tirai-tirai sudah tertutup. Namun, dilihatnya lampu kamar Noni masih menyala, bahkan terdengar suara bernada tinggi khas Noni yang sedang mengobrol dengan terpekik-pekik. Baru saja tangannya mau mendarat di handel pintu kamarnya, pintu Noni terbuka. “ (Perahu Kertas: 150)Dari cuplikan itu dapat di simpulkan bahwa Kugy satu kos

dengan Noni. Karena pada saat Kugy baru pulang kamar Noni

masih menyala dan masih ada suara Noni.

xi. Pantai Sanur

Sanur, malam tahun baru 2002 ... “Di tepi pantai, Keenan

melamun menatap ombak laut. Menyadari bahwa akan selalu

ada saat di mana ia merasa harus berhenti, memikirkan sosok

satu itu. “ (Perahu Kertas: 245)

14

Page 15: perahu kertas

Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa itu

bertempat di pantai Sanur, Bali. Pada saat itu sedang tahun

baru dan Keenan menikmati tahun baru di pantai Sanur.

xii. Rumah Pak Wayan

“Pak Wayan memandangi keponakan perempuannya yang

tengah tekun menulis di bale. Tangan mungil itu tampak asyik

mencorat-coret di atas notes tebal yang selalu dibawanya ke

mana-mana.” (Perahu Kertas: 250)

Dari kutipan novel tersebut bertempat di rumah Pak

Wayan. di rumah Pak Wayan terdapat galeri lukisan serta bale

yang biasa digunakan Keenan untuk melukis. Namun, pada

kutipan tersebut pak Wayan memandang Luhde yang sedang

menulis di bale.

xiii. Kantor Advocado

“Sambil menunggu bersama Karel di sofa depan, mata Kugy

tak henti-hentinya jelalatan ke sana kemari, mengagumi calon

kantor barunya.” (Perahu Kertas: 263)

Dari kutipan tersebut bertempat di kantor Advocado.

Kantor tersebut merupakan milik Remai, teman kakak Kugy.

Pada saat itu Kugy baru lulus kuliah dan ia di tawarkan untuk

bekerja di kantor Advocado. Pada saat pertama kali Kugy

datang ke kantor ia memandangi dan mengagumi yang ada di

dalam kantor tersebut.

2. Latar suasana

i. Sedih

“Ada sesuatu yang remuk di hati Kugy, dan pecahan-pecahannya

seolah menyebar ke seluruh tubuh, membuatnya meringkuk

memeluk guling menahan pedih....” (Perahu Kertas: 99)

15

Page 16: perahu kertas

Dari kutipan itu Kugy sedang sedih karena ia mengetahui bahwa

Keenan sudah mempunyai pacar.

ii. Senang

“Kugy menemukan namanya. Ia dan Eko sama-sama tercengang.

“A—plus?” teriak Eko. Kugy menutup mulutnya dengan kedua

tangan. Matanya sudah mau terjun bebas keluar. “Kooo ... gua

nggak percaya....” (Perahu Kertas: 257)

Dari kutipan tersebut terdapat suasana senang. Di perbincangan

tersebut Kugy baru saja selesai sidang skripsi dan mendapat nilai A

plus. Kugy sangat senang dan ia berterimakasih pada Eko karena

telah membantunya.

iii. Tangis

“Nan ... I’m sorry ... aku tahu itu salah. Please understand, aku

sayang banget sama kamu ... don’t leave ... please ....” Wanda tahu-

tahu melorot, bersimpuh di atas kedua lututnya, memeluk kaki

Keenan.” (Perahu Kertas: 190)

Dari kutipan tersebut Wanda menangis. Saat itu Wanda merasa

bersalah karena ia telah membohongi Keenan. Saat itu Keenan

mengira bahwa lukisannya terjual semua, tetapi ternyata yang

membeli lukisan tersebut adalah Wanda. Wanda memohon-mohon

pada Keenan supaya Keenan mau memaafkannya, namun Keenan

sudah terlanjur kecewa dengan Wanda.

3. Latar waktu

i. Pagi hari

“Ia bangun pagi dengan rasa lelah yang luar biasa. Dan lelah itu tak

kunjung pergi meskipun ia sudah sarapan dan senam ringan, seperti

yang biasa ia lakukan setiap hari untuk menyegarkan badannya.”

(Perahu Kertas: 281)

16

Page 17: perahu kertas

Dari kutipan itu dapat disimpulkan bahwa kutipan itu dilakukan

pagi hari. Setiap hari ayah Keenan berolah raga namun pagi itu ia

merasa sangat lelah, jadi walaupun sudah berolahraga seperti biasa

badannya belum juga kembali segar.

ii. Siang hari

“Baru!” Kugy tertawa lebar, Hasil keringat sendiri! Cerpenku

dimuat. Honornya cukup buat beli HP baru dan traktir kamu makan

siang sekarang.” (Perahu Kertas: 56)

Dari kutipan tersebut dilakukan siang hari di kampus. Dalam

kutipan itu Kugy sangat senang karena cerpennya di muat dalam

sebuah majalah dan ia mendapat honor. Honor itu dia gunakan

untuk membeli hp baru dan menraktir makan Keenan.

iii. Malam hari

“Keenan dan Wanda memilih makan malam di salah satu restoran

di puncak Kota Bandung, di daerah pegunungan yang

berpemandangan lampu kota.” (Perahu Kertas: 144)

Dari kutipan itu dilakukan malam hari di daerah puncak

Bandung. Di sana Keenan dan Wanda makan malam dan

berbincang-bincang. Saat itu Wanda menyatakan perasaannya pada

Keenan bahwa sebenarnya Wanda mencintai Keenan. Walaupun

Keenan tidak menjawab namun Wanda sudah menganggap mereka

sudah pacaran.

d. Sudut Pandang

Sudut pandang dalam novel perahu kertas adalah orang ketiga serba tahu.

Karena di dalam novel tersebut penulis bercerita dengan menggunakan nama

tokoh dan kata dia.

“Noni yang anak tunggal dan Kugy yang dari keluarga besar adalah sahabat karib yang saling melengkapi sejak TK. Kedua ayah mereka sama-sama merintis karier di perusahaan yang sama, dan hubungan kedua keluarga itu terjalin akrab semenjak hari pertama mereka

17

Page 18: perahu kertas

berjumpa. Seperti disengaja, kedua ayah mereka pun selalu ditugaskan berbarengan.” (Perahu Kertas: 21)

e. Tokoh

1. Kugy

2. Keenan

3. Luhde

4. Noni

5. Eko

6. Pak Wayan

7. Ayah Keenan

8. Ibu Keenan

9. Kakak Kugy (Karel)

10. Wanda

11. Remi

12. Joshua

f. Penokohan atau perwatakan

1. Kugy dalam novel ini digambarkan sebagai gadis yang pintar, baik hati,

unik, tertutup soal asmara.

Unik : “Kupingnya tersumbat earphone yang mengumandangkan musik new wave koleksi abangnya. Dia baru lulus SMA sebulan yang lalu, tapi selera musiknya sama dengan anak SMA lima belas tahun yang lalu. Semua orang selalu bilang, yang namanya Kugy itu luarannya doang up-to-date, tapi dalamannya out-of-date... “ (Perahu Kertas: 4)Kutipan itu menggambarkan sifat Kugy yang unik. Ia menyukai

musik jaman dahulu. Dari luar Kugy tampak biasa seperti orang

seumurannya. Tetapi sebenarnya ia adalah gadis yang unik.

Pintar :“Sip. Done, deal. Tammies Bar, Kelezatan Tanpa Banyak Kata, efek dan visual persis dengan apa yang dideskripsikan Kugy. Langsung jalan, ya? Khusus untuk pitching ini, saya mau Kugy jadi project leader. Siap-siap presentasi, ya, Gy. Good luck,” (Perahu Kertas: 270)

18

Page 19: perahu kertas

Dari kutipan itu Kugy juga merupakan gadis yang pintar. Di kantor

advocado, awalnya ia hanya sebagai seorang office girl dan

memfotokopi sketsa iklan. Namun karena idenya yang bagus ia menjadi

seorang project leader.

2. Keenan adalah seorang laki – laki yang bercita – cita sebagai pelukis.

Dalam novel ini digambarkan sebagai sosok yang tegas dan cuek.

Tegas : “Kamu bisa beli lukisan-lukisan ini, Wanda,” desis Keenan

sambil membuka pintu, “tapi kamu nggak akan pernah bisa

membeli saya.” (Perahu Kertas: 178)

Dari kutipan itu dapat dilihat bahwa Keenan adalah seorang yang

tegas. Ia begitu menghargai setiap karya yang ia buat. Ia tidak peduli

dengan berapa uang yang ia terima, ia hanya ingin karyanya dihargai

dengan baik dan tidak dibohongi.

Cuek :

“You know what, Nan? Aku udah nggak bisa ngitung berapa cowok yang setengah mati berjuang ngedeketin aku hanya untuk dapat sepuluh persen perhatian yang aku kasih ke kamu. Mungkin Eko dan Noni benar. Kamu memang ... aneh!” (Perahu Kertas: 179)Dari kutipan itu Keenan mempunyai sifat cuek. Ia tidak peduli

dengan perhatian yang diberikan Wanda. Saat itu Wanda memberikan

perhatian yang lebih untuk Keenan namun Keenan tetap tidak peduli

dengan perhatian itu, ia tetap bersikap seperti biasanya sampai ia

dikatakan sebagai orang aneh.

3. Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Sejak kecil keluarga Noni dan

Kugy selalu tinggal satu kompleks. Namun karena ayah Noni sudah

pensiun, beliau memilih menetap di Subang dan Noni kuliah di

Bandung. Dalam novel ini Noni digambarkan sebagai orang yang

cerewet, baik hati,

Cerewet : “Kapan mulai beres-beres, Gy? Buku-buku lu yang banyak banget itu dipaket aja ke Bandung, nggak usah bawa sendiri. Bagasi mobilnya Eko kan kecil, nanti nggak bakal muat. Lu bawa baju-

19

Page 20: perahu kertas

baju aja, ya? Tiket kereta api udah pesan, belum? Lagi penuh lho. Ntar terpaksa beli di calo. Sayang duit.” (Perahu Kertas: 19)Dari kutipan itu terlihat bahwa Noni adalah perempuan yang

cerewet. Ia cerewet untuk kebaikan Kugy. Saat itu Kugy akan kuliah di

Bandung tetapi Kugy hanya tinggal berangkat karena semua yang

bersangkutan dengan kos dan lain-lain sudah dibereskan oleh Noni.

Baik hati :”Habis itu kita langsung keliling buat belanja kebutuhan lu.

Kamar lu udah gua sapu-sapu dari kemarin. Pokoknya tahu

beres, deh.” (Perahu Kertas: 19)

Dari kutipan itu Noni juga mempunyai sifat baik hati. Ia membantu

mencari kos untuk Kugy dan menemaani Kugy mencari kebutuhan

yang dia butuhkan.

4. Eko adalah pacar Noni yang juga keponakan Keenan dan sahabat Kugy.

Dalam novel ini Eko digambarkan sebagai sosok yang baik, dan

humoris.

Baik hati : “Komputernya Kugy sempat crashed, sementara dia kan udah mau sidang dua minggu lagi. Jadi tadi dia panik banget, dan aku nolongin dia bawain komputernya ke tempat servis. Untung datanya bisa selamat.” (Perahu Kertas: 252)Dari kutipan itu Eko mempunyai sifat baik hati. Ia mau membantu

Kugy saat komputernya crashed. Walaupun saat itu Eko sudah ada janji

dengan Kugy namun ia lebih memilih membantu Kugy terlebih dahulu,

karena di dalam komputer itu terdapat data skripsi Kugy.

5. Wanda merupakan saudara Noni yang dicomblangkan dengan Keenan.

Ia adalah sosok pembohong, dan agresif.

Pembohong :“Tolong jelaskan sebisa kamu, kenapa lukisan saya bisa

ada di sini?” tanyanya dengan suara tertahan. “Karena

lukisan lo dibeli sama GUE! Puas?” (Perahu Kertas: 189)

Dari kutipan itu Wanda mempunyai sifat pembohong. Ia

membohongi Keenan, ia berkata pada Keenan bahwa lukisan Keenan

20

Page 21: perahu kertas

terjual semua, tetapi ternyata yang membeli lukisan Keenan adalah

Wanda sendiri.

Agresif : “Dan, sore ini Wanda bakal datang ke Bandung khusus buat

nemuin lu.” (Perahu Kertas: 140)

Dari kutipan itu Wanda mempunyai sifat agresif. Ia selalu datang

ke Bandung hanya untuk nemuin Keenan, padahal Keenan tidak pernah

ke Jakarta hanya untuk nemuin Wanda.

6. Luhde adalah keponakan pak Wayan dan pacar Keenan. Ia sosok yang

baik hati, setia, pemalu tetapi dewasa.

Setia : “Saya memang egois, saya tidak mau kehilangan kamu. Tidak

mau ...,” tangisnya pilu. (Perahu Kertas: 393)

Dari kutipan itu Luhde mempunyai sifat setia. Ia tidak ingin

kehilangan Keenan, karena dia begitu menyayangi Keenan.

Pemalu :“Lagaknya saja pemalu. Padahal dia banyak tahu,” sambung

Pak Wayan lagi sambil terkekeh. (Perahu Kertas: 214)

Dari kutipan itu Luhde mempunyai sifat pemalu. Ia diam-diam

mengintip saat Keenan berada di Bale. Diam-diam Luhde

memperhatikan Keenan, saat Keenan mengetahui hal itu ia meminta

Luhde untuk menemaninya.

Sifatnya Dewasa :“Saya belajar dari kisah hidup seseorang. Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Jadi, kalau Keenan bilang, Keenan telah memilih saya, selamanya Keenan tidak akan pernah tulus mencintai saya. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh,” Luhde menggenggam tangan Keenan sejenak, “yang Keenan cari bukan di sini” (Perahu Kertas: 430)Dari kutipan itu Luhde mempunyai sifat dewasa. Ia tahu bahwa

sebenarnya hati Keenan bukan untuk Luhde, tetapi untuk Kugy. Luhde

memberi pengertian pada Keenan tentang hati yang memilih dan

dipilih.

7. Pak Wayan atau sering disebut Poyan adalah sahabat Mama Keenan. Ia

digambarkan sebagai sosok laki – laki Bali yang baik hati, karena ia

21

Page 22: perahu kertas

selalu mengizinkan Keenan untuk singgah di Bali dan menerima

dengan senang hati.

Baik hati : “Keenan sudah kuanggap seperti anakku sendiri. Ini

rumahnya juga. Kapan pun dia ingin kemari, sudah pasti

kuterima.” Nada itu berubah tegas.” (Perahu Kertas: 64)

Dari kutipan itu Pak Wayan mempunyai sifat baik hati. Pak Wayan

selalu menerima kedatangan Keenan. Walaupun Keenan hanya anak

dari sahabatnya namun Pak Wayan begitu senang kalau Keenan

berkunjung ke Bali.

8. Ayah Keenan (Adri) dalam novel ini digambarkan sebagai sosok yang

egois keras kepala.

Egois :

“...lihat anak kamu, dia pikir dia siapa? Berani-berani minta berhenti kuliah hanya gara- gara lukisannya laku segelintir. Dia nggak mikir bahwa saya, bapaknya, sudah setengah mati banting tulang buat bayar seluruh biaya sekolahnya dari dia kecil sampai sekarang,” (Perahu Kertas: 169)Dari kutipan itu ayah Keenan mempunyai sifat egois dan keras

kepala. Ia tidak peduli dengan bakat yang dimiliki oleh Keenan. Ia

hanya ingin anaknya kuliah di fakultas ekonomi bukan menjadi seorang

pelukis.

9. Ibu Keenan (Lena), dalam novel ini digambarkan sebagai seorang

wanita yang perhatian dan pengertian terhadap Keenan, tegar.

Tegar :“Baik-baik di sana, ya? Jangan bikin susah Pak Wayan.” Keenan

menelan ludah. Sangat kentara ibunya berusaha kelihatan tegar

demi dirinya.” (Perahu Kertas: 209)

Dari kutipan itu terlihat Ibu Lena adalah wanita yang tegar. Saat itu

Keenan lebih memilih melukis daripada kuliah sehingga Keenan

memutuskan untuk keluar dari kampus. Kemudia Keenan meminta izin

ke Ibu Lena untuk tinggal di Bali dirumah Pak Wayan. Ibu Lena begitu

22

Page 23: perahu kertas

tegar saat ia bertemu Keenan sebelum akhirnya Keenan berangkat ke

Bali.

Perhatian : “Adri, kamu belum mau tidur? Sudah jam dua pagi, lho,”

kata Lena sambil menguap. (Perahu Kertas: 227)

Dari kutipan itu Ibu Lena juga mempunyai sifat yang perhatian. Ia

perhatian kepada suaminya saat sudah jam 2 pagi dan suaminya belum

juga tidur.

10. Kakak Kugy (Karel) adalah orang yang mengenalkan Kugy pada Remi

pemilik perusahaan advertising Advocado. Dalam novel ini ia adalah

sosok yang baik hati dan perhatian.

Baik hati dan perhatian :

“Oke, aku akan bantu cariin, ya. Ada temanku yang lagi set-up perusahaan advertising sendiri, siapa tahu dia butuh copy writer. Nanti aku tanyakan. Mungkin kamu bisa magang dulu, sambil nunggu wisuda. Yang penting kamu selesaikan skripsi kamu dulu semester ini,” (Perahu Kertas: 249)

Dari kutipan itu Kakak Kugy yang bernama Karel mempunyai sifat

baik hati dan perhatian. Karel membantu Kugy mencarikan pekerjaan

setelah Kugy lulus kuliah.

11. Remi, dalam novel ini adalah seorang pemimpin perusahaan advertising

bernama Advocado. Ia juga pacar Kugy. Dalam novel ini ia sosok yang

khawatir terhadap Kugy, perhatian dan bijaksana.

Perhatian :“Saya temani, ya? Lima belas menit? Saya pamitan dulu

sama orang-orang. Ketemu di pintu depan, ya.” Remi pun

melesat pergi. (Perahu Kertas: 287)

Dari kutipan itu Remi mempunyai sifat perhatian. Saat itu Kugy

sedang lapar, dan sebagai bentuk perhatiannya ia menemani Kugy

mencari makanan.

Bijaksana :

“Gy, saya udah nggak bisa minta waktu tambahan lagi ke klien. Mereka udah harus syuting seminggu lagi. Nggak bisa nggak. Tapi

23

Page 24: perahu kertas

sampai sekarang, storyboard belum ada, konsepnya juga masih gonta-ganti melulu. Kamu kan project leader. Keputusan harus datang dari kamu. Kalo kamu nggak bisa fokus, satu tim kamu berantakan.” (Perahu Kertas: 372)Dari kitipan itu Remi juga memiliki sifat bijaksana. Ia menegur

Kugy saat Kugy terlambat mengerjakan storyboard.

Khawatir :

“Gy, satu hari kamu akan sadar kalau saya nggak bisa kehilangan kamu. Kamu ... terlalu berharga buat saya. Kamu nggak bisa membayangkan betapa kesiksanya saya kemarin. Tolong, jangan pernah lagi kamu ngilang kayak gitu.” (Perahu Kertas: 356)

Remi juga mempunyai sifat khawatir terhadap Kugy. Ia begitu

khawatir karena saat itu Kugy tidak memberi kabar pada Kugy satu hari

penuh. Dan ia meminta Kugy untuk tidak mengulanginya lagi.

12. Joshua (Ojos) adalah pacar Kugy sejak SMA, tetapi putus karena

merasa tidak cocok lagi dengan Kugy. Dalam novel ini digambarkan

sebagai sosok perhatian dan egois.

Perhatian :“Tadi aku bilang, lain kali kamu naik taksi aja ke manamana,

jangan percaya deh sama si Fuad. Udah sering kamu

dikerjain mobil satu itu.” (Perahu Kertas: 42)

Dalam kutipan itu Joshua adalah orang yang perhatian. Ia tidak ingin

kalau Kugy sakit karena mendorong Fuad (mobil Eko). Saat itu sedang

hujan dan Kugy diminta untuk mendorong mobil Eko.

Egois :“Gue tunggu lo di airport hari Jumat siang. Pesawat kita take-off

jam tiga. Kalo lo nggak datang, berarti semuanya selesai,”

(Perahu Kertas: 161)

Selain perhatian Joshua juga mempunyai sifat egois. Ia tidak peduli

dengan kesibukan Kugy yang sedang mengajar di Sakola Alit. Yang

akhirnya hubungan Kugy dan Joshua putus karena hal itu.

g. Gaya Bahasa

Dee tidak banyak menggunakan bahasa yang asing bagi para pembaca

awam pun tidak akan kesulitan mencerna arti dari kata – kata yang dipakai

24

Page 25: perahu kertas

dalam penulisan novel. Terdapat bahasa asing dalam novel antara lain, bahasa

Belanda dan bahasa Inggris, selain itu juga terdapat beberapa kalimat yang

menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa Bali dan bahasa Sunda.

1. Bahasa Belanda, digunakaan saat Keenan tinggal di Amsterdam

bersama Omanya.

“Mungkin ini saja yang sebaiknya kamu bawa, vent3,” Oma

menyerahkan dua buah buku bertuliskan 2500 Latihan Soal

UMPTN,“supaya jij4 bisa belajar di pesawat.” (Perahu Kertas: 16)

Bahasa Belanda yang terdapat di dalam kutipan tersebut adalah

yang di cetak miring. Bahasa Belanda digunakan saat Keenan tinggal di

Amsterdam.

2. Bahasa Inggris

“Hmm. Lipsync lagu Meggy Z. Lengkap dengan joget.” (Perahu Kertas:

45)

Kata yang dicetak miring merupakan bahasa Inggris. Dalam

kutipan itu bahasa Inggris digunakan saat Kugy,Keenan, Eko dan Noni

berkumpul di kos Keenan.

3. Bahasa Indonesia

“Jadi, waktu itu ada malam kesenian di sekolah gua di Amsterdam, dan karena mereka tahu gua dari Indonesia, gua diminta menyumbangkan satu kesenian yang khas Indonesia. Yah, cuma itu yang gua bisa. Tapi mereka suka banget. Satu sekolah ikut joget.” (Perahu Kertas: 45)Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dominan digunakan

dalam novel Perahu Kertas.

4. Bahasa Sunda

“Neng Ami ... kumaha, Neng? Damang?” ...” (Perahu Kertas: 102)

Bahasa Sunda digunakan saat Kugy mengajar di Sakola Alit. Di

sana kebanyakan orang belum bisa menggunakan bahasa Indonesia

sehingga masih dominan menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan

sehari-hari.

25

Page 26: perahu kertas

5. Bahasa Bali

“Beli! Apa kabar ? “ (Perahu Kertas: 213)

Bahasa Bali digunakan saat Keenan di Bali dirumah Pak Wayan.

Keenan banyak belajar bahasa Bali supaya tahu artinya saat diajak

bicara oleh orang lain. Dalam kutipan itu yang dicetak miring

merupakan bahasa Bali.

h. Amanat

Amanat yang terdapat dalam novel Perahu Kertas adalah sebagai berikut :

1. Kita terkadang harus berkorban untuk meraih mimpi kita, banyak

pengorbanan yang harus dilakukan, salah satunya bukan menjadi diri

kita sendiri.

“Lena, lihat anak kamu, dia pikir dia siapa? Berani-berani minta

berhenti kuliah hanya gara-gara lukisannya laku segelintir.... “ (Perahu

Kertas: 156)

Dari kutipan itu ayah Keenan marah karena Keenan minta berhenti

kuliah demi menjadi pelukis. Sampai akhirnya ia diusir dari rumah dan

berhenti kuliah demi menjadi pelukis.

2. Jangan menyembunyikan perasaan supaya tidak ada masalah dalam

persahabatan.

“Kenapa lu nggak pernah ngomong, Gy? Kalau dulu gua tahu tentang

perasaan lu, pasti nggak begini ....” (Perahu Kertas: 330)

Kutipan tersebut mempunyai amanat bahwa kita tidak boleh

menyembunyikan perasaan supaya tidak terjadi masalah dalam sebuah

persahabatan. Persahabatan itu saling terbuka satu sama lain dan tidak

ada yang ditutup-tutupi.

3. Semangat meraih cita – cita dengan usaha yang maksimal.

“Kugy melakoni dengan tekun segala kegiatan yang ia anggap

menunjang cita-citanya. Kugy menjadi Pemimpin Redaksi majalah

sekolah dari mulai SMP sampai SMA.” (Perahu Kertas: 22)

26

Page 27: perahu kertas

Kutipan itu menceritakan tentang semangat untuk meraih cita-cita.

Dalam kutipan itu Kugy sangat ingin menjadi seorang penulis dongeng,

jadi sejak SMP ia selalu mengikuti lomba yang berhubungan dengan

menulis.

B. Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari

Dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari memuat banyak nilai kehidupan.

Tidak hanya itu di dalam novel tersebut juga terdapat nilai–nilai pendidikan yang

patut kita contoh sebagai generasi penerus bangsa. Nilai pendidikan yang

terkandung dalam novel Perahu Kertas sebagai berikut :

a. Nilai Moral

1. Saling memaafkan

“Keduanya berpelukan lama. Mencairkan apa yang sudah membeku

selama hampir tiga tahun.” (Perahu Kertas: 331)

Kutipan itu menceritakan tentang nilai moral. Kugy dan Noni

menjalin persahabatan dari kecil. Mereka saling memberi semangat.

Namun akhirnya persahabatan itu pecah. Mereka tidak

berkomunikasi selama 3 tahun. Tetapi setelah Noni mengetahui

bahwa Kugy sebenarnya mencintai Keenan, Noni meminta maaf

pada Kugy.

2. Mandiri

“...antara minat, cita-cita, dan keinginan orangtua. Harus

membuktikan bahwa saya bisa mandiri lewat melukis, sementara

kesempatannya tidak pernah dikasih.” (Perahu Kertas: 153)

Kutipan itu menceritakan kemandirian Keenan. Ia harus bisa

membuktikan bahwa dari melukis ia bisa mendapat uang. Ia harus

membuktikan bahwa ia sebenarnya bisa maniri.

b. Nilai Pendidikan

1. Bekerja keras meraih cita – cita

“Dengan rajin ia mengikuti segala perlombaan menulis di majalah-

majalah, lalu bekerja sebaik dan sekeras mungkin, untuk akhirnya

27

Page 28: perahu kertas

keluar menjadi juara. Sampai-sampai Kugy hafal juri-juri mana yang

biasa dipakai dan bagaimana seleranya.” (Perahu Kertas: 22)

Kutipan itu menyatakan bahwa kita harus bekerja keras untuk

meraih cita-cita. Di dalam cerita Kugy ingin sekali menjadi seorang

penulis. Dari SMP ia mengikuti segala perlombaan menulis di

majalah-majalah.

2. Memberikan kesempatan untuk meraih cita – cita

“Di mata Papa, semua itu terbalik, Nan. Kamu nggak perlu memilih

untuk melukis. Itulah diri kamu. Selamanya.” (Perahu Kertas: 433)

Kutipan itu meneceritakan bahwa Ayah Keenan yang dulunya

tidak mengizinkan Keenan untuk melukis, akhirnya mengizinkan

Keenan untuk melukis.

3. Kepedulian terhadap dunia pendidikan

“Kugy pun bergegas menyiapkan ‘‘ruang kelas’’-nya. Menggelar tikar plastik untuk mereka semua duduk, menyandarkan papan tulisnya di pohon, dan membagikan buku serta alat tulis. Di hadapannya kini sudah ada lima anak dari mulai umur empat sampai sembilan tahun. Semuanya mengaku tidak bisa membaca dan menulis. Sejenak Kugy menghela napas, mereka-reka harus memulai dari mana.” (Perahu Kertas: 102)Kutipan itu menyatakan bahwa Kugy peduli terhadap dunia

pendidikan. Sebelum skripsi ia mencari kesibukan untuk melupakan

perasaannya pada Keenan dengan mengajar di Sakola Alit. Kugy

mengajar membaca,menulis dan berhitung kemdian ia membuatkan

sebuah buku dongeng untuk murid-muridnya.

4. Nilai cinta tanah air, seperti melestarikan bahasa daerah

“Neng Ami ... kumaha10, Neng? Damang11?” Bapak itu

menjulurkan ujung tangannya untuk menyalami Ami.” (Perahu

Kertas: 102)

Kutipan itu menggunakan bahasa Sunda. Sebagai negara yang

mempunyai banyak suku, budaya dan bahasa kita harus

28

Page 29: perahu kertas

melestarikannya. Di desa-desa biasanya masih menggunakan bahasa

daerah, karena yang menggunakan bahasa Indonesia masih sedikit.

c. Nilai Sosial

1. Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi

“Sakola Alit ikut perlombaan antar-SD hari Sabtu depan. Nggak mungkin kalau aku sampai nggak ikut. Aku tahu kamu udah beli tiket dan udah siapin semuanya. Tapi aku benar-benar nggak bisa. Kita liburannya kapan-kapan aja ya—” (Perahu Kertas: 159)

Sebagai makhluk sosial kita harus mendahulukan kepentingan

bersama diatas kepentingan pribadi. Di dalam kutipan itu Kugy lebih

mementingkan mengantar lomba anak-anak Sakola Alit daripada

harus pergi ke Bali bersama Joshua. Sampai akhirnya Kugy putus

dengan Joshua.

2. Tolong menolong

“Gua bener-bener berutang budi sama lu. Nggak tahu apa jadinya

skripsi ini kalo nggak ada lu.” (Perahu Kertas: 254)

Sebagai makhluk sosial kita juga harus saling tolong menolong.

Kita tidak bisa hidup sendiri. Karena kita hidup pasti membutuhkan

orang lain.

29

Page 30: perahu kertas

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari unsur intrinsik diatas dapat disimpulkan bahwa novel Perahu Kertas

bercerita tentang persahabatan dan percintaan. Tertutupnya perasaan seorang

sahabat bisa menjadi pemicu hancurnya sebuah persahabatan. Namun,

kesetiakawanan 4 sahabat yang terjalin bisa kembali lagi setelah terjadi masalah.

Dari novel tersebut kita bisa belajar bahwa kita harus berusaha sekeras mungkin

untuk meraih cita – cita, bahkan mengorbankan hal yang begitu penting. Percintaan

yang terjadi dalam novel tersebut mengajarkan kita bahwa hati itu dipilih, bukan

memilih. Hati selalu tahu dimana ia akan berlabuh.

B. Saran

Sebagai calon guru SD sebaiknya kita lebih banyak membaca, bisa membaca

novel atau buku yang lain. Supaya kita memiliki banyak pengetahuan. Serta dengan

membaca novel kita bisa mengambil nilai – nilai positif untuk diterapkan dalam

kehidupan sehari – hari, serta nilai pendidikan yang dapat diterapkan di sekolah.

30

Page 31: perahu kertas

DAFTAR PUSTAKA

Badrun, Ahmad. 1983. Pengantar Ilmu Sastra (Teori Sastra). Surabaya: Usaha

Nasional

Eddy, Nyoman Tusthi. 1991. Kamus Istilah Sastra Indonesia. Flores: Nusa

Indah

Ensiklopedi Sastra Indonesia Lux (1 Buku) Prof. Dr. Hasanuddin. PT. Balai

Pustaka

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada

University Press

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JERMAN/

196111101985031AMIR/

Bahan_Ajar_dan_Silabus_Deutsche_LiteraturI_2010/

PENGERTIAN_Sastra.pdf (diakses tanggal 14 November 2014)

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS/article/view/3282/2710

(diakses tanggal 03 Desember 2014)

Lestari, Dewi. 2012. Perahu Kertas. Bandung. Truedee Pustaka Sejati

31

Page 32: perahu kertas

SINOPSIS NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEE

Novel ini bercerita tentang seorang laki – laki bernama Keenan. Ia adalah anak

dari seorang pelukis dan pemilik perusahaan. Ibunya adalah mantan pelukis, dan

ayahnya memimpin perusahaan di kantor. Awalnya Keenan tinggal di Amsterdam

bersama Oma, tetapi karena sudah 6 tahun ia harus kembali ke Indonesia. Di sisi lain

ada Kugy, seorang perempuan yang unik. Ia berasal dari keluarga yang memiliki huruf

depan K sehingga disebut the K Family. Kugy melanjutkan ke perguruan tinggi negri di

Bandung. Ia mengambil jurusan sastra karena ia bercita – cita sebagai pendongeng atau

pencipta karya dongeng. Saat SMP sampai SMA ia sering mengikuti perlombaan yanag

berhubungan dengan menulis. Di Bandung Kugy dijemput oleh sahabatnya Noni dan

pacar Noni yaitu Eko. Di Indonesia Keenan diterima UMPTN di Bandung. Kemudian ia

berkemas dan pergi ke Bandung. Di Stasiun ia dijemput oleh sepupunya Eko, Noni dan

Kugy. Di sanalah awal perjumpaan Kugy dan Keenan.

Seiring berjalannya waktu, terjalin persahabatan dianatara Kugy,Keenan,Noni

dan Eko. Seiring berjalannya persahabatan itu ternyata Kugy dan Keenan saling

mengagumi. Kugy mengagumi Keenan karena lukisannya, dan Keenan mengagumi

Kugy karena kepintarannnya menulis dongeng. Yang pada akhirnya mereka saling

menyayangi dalam diam. Kondisi yang menuntut mereka untuk terus diam. Diamnya

Kugy dan Keenan semakin menjadi setelah Keenan mengetahui bahwa Kugy sudah

memiliki pacar bernama Ojos (Joshua). Dan Kugy semakin menjadi dalam diam saat

Noni dan Eko akan menjadi mak comblang untuk Keenan dengan Wanda sepupu Noni.

Persahabatan yang semula berjalan apa adanya, semakin lama semakin

merenggang. Kugy sibuk mengurus kuliah semester pendek dan aibuk dengan kegiatan

baru yaitu mengajar di Sakola Alit. Kugy langsung mengambil tawaran mengajar di

Sakola Alit karena ia tidak ingin berlarut – larut dalam kesedihan.

Keenan juga sibuk dengan lukisannya yang akan dipajang saat pameran di

Galeri Warsita, milik Papa Wanda. Setelah pameran, Wanda mengabari keenan bahwa

lukisannya laku terjual. Dengan senang hati Keenan menyambut kabar gembira itu.

32

Page 33: perahu kertas

Lalu, ia memutuskan untuk berhenti kuliah selesai semester ini karena ia ingin fokus di

melukis. Ayah Keenan langsung marah dan membiarkan Keenan pergi dari rumah.

Keenan kembali ke Bandung dan pindah ke tempat kos yang lebih kecil. Tidak lama

lagi adalah pesta ulangtahun Noni. Ia merayakan ulangtahun di rumah Wanda. Karena

acara tersebut semakin malam semakin ramai, Keenan mencari Wanda yang tengah

mabuk. Ia menggendong Wanda dan menempatkannya di tempat tidur Wanda. Terjadi

konflik di ruangan terssebut dan Wanda melempar 4 buah kanvas lukisan Keenan. Sejak

saat itu Keenan dan Wanda tidak ada lagi hubungan. Keenan merasa ditipu dan

dikecewakan oleh Wanda.

Di acara ulangtahun Noni, Kugy tidak datang karena ia tidak ingin sakit hati.

Karena ketidak datangan Kugy, hubungan persahabatan Noni dan Kugy menjadi

berantakan. Mereka berdua tidak pernah komunikasi lagi alaupun 1 tempat kos.

Kesibukan Kugy di Sakola Alit dan pengambilan semester pendek membuat

Kugy menjadi jarang terlihat. Di Sakola Alit kugy mengajar dengan cara mendongeng.

Karena muridnya sulit untuk dikendalikan kemudian ia membuat dongeng “Jendral

Pilik dan Pasukan Alit”. Di dalam dongeng tersebut yang berperan adalah muridnya

sendiri. Dongeng tersebut dimuat dalam sebuah buku.

Setelah Keenan memutuskan untuk pergi dari rumah, ia meminta izin pada

Ibunya untuuk tinggal di Bali bersama Pak Wayan. Pak Wayan adalah sahabat dari ibu

Lena. Sebelum ia berangkat ke Bali, ia bertemu dengan Kugy dan Kugy menyerahkan

sebuah buku doneng “Jendral Pilih dan Pasukan Alit”. Di Bali Keenan bertemu

keponakan pak Wayan bernama Luhde. Di Bali ia hidup diantara para pekerja seni. Pak

Wayan sebagai seorang pelukis, dan Luhde adalah seorang yang gemar menulis. Luhde

adalah sosok yang pendiam dan baik. Lambat laun karena sering bertemu dan Luhde

sering memberikan motivasi–motivasi pada Keenan, mereka berdua saling jatuh cinta.

Di Bali Keenan melukis dengan inspirasi dari buku dongeng yang diberikan oleh Kugy.

Dan karena lukisan itu Keenan menjadi terkenal dan menjadi pelukis terkenal.

Di Jakarta, Kugy telah menyelesaikan kuliahnya dan tinggal bersama kedua

orangtuanya. Kugy bekerja di sebuah perusahaan advertising milik Remi, teman

abangnya Kugy yaitu Karel. Awal Kugy bekerja sebagai seorang office girl dan pelayan

33

Page 34: perahu kertas

fotokopi. Sampai akhirnya ia menjadi seorang project leader berkat ide cemerlangnya.

Di kantor tersebut diam–diam Remi menyukai Kugy sampai akhirnya mereka pacaran.

Remi adalah sosok yang tegas dan begitu menyayangi Kugy.

Setelah 6 bulan di Bali, ibu Lena menjemput Keenan karena ayahnya sakit. Saat

itu juga Keenan berkemas dan meninggalkan Ubud, Bali. Namun ia berpesan pada

Luhde bahwa Keenan akan kembali. Saat ayahnya sakit, Keenan menggantikan posisi

ayahnya di kantor.

Noni dan Eko kembali ke Jakarta untuk bertemu dengan Kugy dan Keenan. Noni akan

meminta maaf pada Kugy karena Noni tidak tahu bahwa sebenarnya Kugy menyukai

Keenan dan membiarkan Keenan bertemu Wanda. Eko ke Jakarta untuk menjenguk

ayah Keenan dan bertemu Keenan. Noni dan Eko akan mengadakan acara pertunangan.

Disitulah Kugy dan Keenan bertemu kembali.

Kugy dan Remi liburan ke Bali bersama teman kantor. Di Bali Remi mampir di

galeri Pak Wayan dan Kugy mampir di Pura dan bertemu dengan Luhde. Kugy

berbincang–bincang dengan Luhde sampai akhirnya ia dijemput oleh Remi untuk

kembali ke hotel. Sebelumnya Kugy meninggalkan secarik kertas berisi nama,alamat

dan nomor telepon Kugy dan diberi inisial “K”. Sampai di rumah Poyan Luhde kembali

membaca secarik kertas tersebut, ia berpikir bahwa yang menjadi inspirasi lukisan

Keenan adalah Kugy. Sementara Kugy berpikir bahwa Luhde adalah pacar Keenan,

karena Keenan pernah bercerita mempunyai pacar orang Bali bernama Luhde. Saat itu

juga hati Kugy hancur, sampai ia hanya diam saat bertemu Remi. Saat Keenan kembali

ke Bali, Luhde hanya diam dan tidak banyak bicara. Sampai pada akhirnya mereka

saling mengetahui bahwa sebenarnya Kugy dan Keenan saling mencintai. Karena hati

dipilih bukan memilih. Hati selalu tahu dimana dia akan berlabuh.

34