PENDAHULUANDalaln makalah ini diwaikan uji produksi proses pelapisan pennukaan papal1 kayu sengon...
Transcript of PENDAHULUANDalaln makalah ini diwaikan uji produksi proses pelapisan pennukaan papal1 kayu sengon...
f'eneillian dan l'engembangan AphkasllsOIOP dan Rodias;. 1999
UJI PRODUKSI PELAPISAN KA YU SENGON(Paraserianthes fa/cataria) DENGAN RADIASI
ULTRA -VIOLET
Sugiarto Danu, Darsono, dan Anik SW1arni
Pusat Aplikasi Isotop clan Radiasi, BATAN
ABSTRAK
UJI PRODUKSI PELAPISAN KAYU SENGON (Paraserialllhes fakataria) DENGAN RADIASIULTRA-VIOLET. Uji produksi pada proses peiapisan papan kayu sengon (100 x 40 x 1,2 cm) telah dilakukanmenggunakan resin epoksi akrilat dun poliester tak jelluh sebagai bahan pelapis radiasi, dun sinar ultra-violet (UV)sebagai sumber radiasi Proses pelapisan meliputi pekerjaan pengampelasan, pelapisan, dun iradiasi. Pera1atan utamayang dipakai terdiri dari 3 bush mesin ampelas tangan, sebuah slat pelapis tipe rollebar 60 cffi, dun sumber radiasiUV I lampu dengan days 80 Watt/tIn yang dilengkapi konveyor. Proses produksi dilakukan dalam 3 kelompok, dantetbadap masing-masing kelompok dilakukan pengujian sifat bahan pelapis dun lapiS8/1 basil iradiasi Sifat bahanpelapis yang diuji meliputi densitas, viskositas, dan kandungan bahan menguap, sedangkan sifat lapisan yang diujimeliputi kilap, kekerasan dan adesi. Hasil uji produksi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang berartipada sifat bahan pelapis daD sifat lapisan antara kelompok, kecuali adesi pada penggunaan metode uji tarik.Bahatl pelapis epoksi akrilat menghasilkan lapisan lebih baik dibanding bahml pel~pis poliester tak jenuh, baikditinjau dari segi petlampilall, maupwl sifat lapisan. .
ABSTRACT
PRODUCTION TEST OF SURFACE COATING OF SENGON WOOD (ParaseriQlllhesfakataria)USING ULTRA-VIOLET RADIATION. Production test of surface coating process of sengon wood(ParaseriantJles fa/cataria) has been done using epoxy acrylate and unsaturated polyester as radiation curablematerials, and ultra-violet (UV) light as radiation source. Coating process consists of sanding, coating, andirradiation works. The main equipments used were 3 hand sanding machines, one roll-coater, and one lamp 80Watt/cm intel1Sity UV-radiation source, equipped with conveyor system. Production process was conducted in 3batches and the properties of coatUlg material & cured film test were done for each batch. Testing was conductedeither to the density, viscosity, and volatile content of the coating materials, or the gloss, hardness, and adhesion ofthe cured filIus. Production test results showed that no great ditTereoce anlong data observed on batch I, II, and III ofcoating material and cured film properties. Epox-y acrylate produced better film as compared with unsaturatedpolyester, either for perfOnnaIICe or film properties point of view.
PENDAHULUAN poliester tak jenuh, umurnnya dipakai Wltuk bahan pengisi(/iller), lapisan dasar (sealer), dan lapisan atas (top coat)pada pelapisan pennukaan kayu.
Beberapa penclitian untuk mempelajari sifatlapisan epoksi akrilat dan poliester tak jenuh, sertapenggWlaan pada pennukaan kayu telah dilakukan diPusat Aplikasi lsotop dan Radiasi, BATAN, Jakarta {3-6).Dari basil penelitian tersebut dapat diketahui komposisibahan pelapis dan kondisi iradiasi yang optimal, serta sifat
lapisannya.Untuk menjajaki kemungkinan basil penelitian ini
dapat ditingkatkan dalam skala produksi, lnaka diperlukanuji produksi. Dalaln makalah ini diwaikan uji produksi
proses pelapisan pennukaan papal1 kayu sengon sebanyaki 170 m2 mcnggunakal1 radiasi silw-UV. Dua macambahan pelapis yang -dip..1kai ialal1 resin epoksi akrilat danpoliester tak jenuI1. Proses produksi dilakukanmenggw1aka11 tiga buall mesin tangan, ~buah mesinpelapis tipe rol lebar 60 Cln, dan sebuah sumber radiasiUV I Ialnpu dengan daya 80 Watt/cIllo Produk kayusengon ilu akaIl dapal dipakai lerulanla Wlluk plafon dan
panil dinding.
Kayu sengon (Paraserianthes fa/cataria)mempunyai berat jenis 0,33 ( 0,24-0,49) dan tennasukkayu berkualitas rendaI1 yaitu kelas kuat IV -V datI kelasawet IV -V (I]. Kayu sengon cepat tUDlbuh dan tersebarill berbagai daeral1 dan Iwganya relatif mw'all. Denganmeningkatnya kebutultan daD Iwga ka)'U, makapenggunaan kayu berkualitas rendah yang harganyamurah. lnisalnya kayu sengqn semakin meluas. PadaumWIU1ya kayu sengon dipakai untuk panel dinding.plafon, kayu lapis, kalak pengemas, korek api dll.
Hampir semlla barang jadi dari kayu memerlukanproses pelapiS3I1 pennukaan yang bertujuan untuk proteksipennukaan kayu daTi pengarul1 luar yang bersifat mcrusak.serta meningkatkan penampil3IU1ya.
Sinar ultra-violet (UV) merupakaJ1 sal.'111 satujenis radiasi yang banyak dipakai untuk pengeringall(curing) pada proses pelapisan penlluk.'1(UI. MenurutGOLDEN (2), ltampir 95 % balw1 pelapis radiasi untuktujuan komersial merupakall sellyawa akrilat. Bal\3I1pelapis akrilat banyak dipakai k.1fena reaktivitasnya yangtinggi terltadap radiasi. BalIan pelapis yang lain yaitu
277
Penelitian dan Pengenlbangan Aplikasi lsotop dan Radia:.1. J 999
BAHAN DAN METODE keduanya hanya 4 %. Monomer stiren pacta PTJmerupakan penyebab tingginya kandungan bahanmenguap. Viskositas bahan pelapis sebagai fungsipenyimpanan tertera pacta Tabel 3. Kestabilan viskositasballaD pelapis penting karena menentukan penarnpilanpermukaan. Viskositas yang terlalu tinggi menyebabkanrendahnya penampilan permukaan lapisan. Viskositasmengaiami kenaikan pacta penyimpanan. Bahan pelapisEA jauh lebih stabil dibanding PTJ. Sarnpai dengan 7 haripenyimpanan, viskositas EA hanya naik rata-rata 3 dan 10%, sedangkan dalam jangka waktu yang sarna viskositasPTJ naik rata-rata 55 daD 116 %. Nilai viskositas bahanpelapis pacta kelompok dan waktu penyimpanan yangsarna relatif hampir sarna.
Bahan. Kc'lyu sengon yang telah diproses agartidak terjadi blue stain mempunyai kandungan air 10-II 0/0, dibeli dari PT Inkatri Albasia, Cianjur, denganukuran 100 x 40 x 1,2 cm. Resin epoksi akrilat (EA)dengan nama komersial Laromer EA-81 daD monomertripropilen glikol diakrilat (fPGDA) dibeli dari PT BASF.Resin poliester tak jenuh (PTJ) dengaIl nama komersialYucalac 157 dan monomer stiren dibeli dari PT. JustusSakti Raya Corporation, Jakarta. Fotoilusiator 2-1udroksi -
2 etil -I -feDiI prOpaIIOn dengan nama komersial Darocur1173 buatan Merck Jerman. Bahan pengisi talk buatanRRC dibeli di pasaran.
Alat. Alat pelapis papan kayu yang dipakaiadalall mesin pelapis tipe rol (PTR) dengan lebar 60 Cln,buatan Ta Sane, Taiwan. Smnber radiasi ultra-violet 1lwnpu dengan daya 80 Watt/cm dwllebar 120 cm, buataIl1ST Stralllenteclmik GmbH, Jennan. Alat ini dilengkapikonveyor untuk membawa papan kayu ke ruang irndiasi.Semua pernlatwl tersebut tersedia di Instalasi FasilitasIrndiasi, PAIR-BAT AN.
Proses produksi. Mula-mula papan kayudilapisi bahan pelapis dasar (pelapisan dasar I)menggunakan mesin pelapis tipe rol sebanyak dua kali.Papan kayu yang Sudall dilapisi kemudian diiradiasi duakali mengglmakan sinar -UV. Lapisan dasar padat yangterjadi diampelas menggunakan mesin ampelas tangandengan kekasaran ampelas # 240. Pemberian Iapisan dasaryang kedua (pelapisan dasar 2) dilakukan sepertipelapisan dasar I. Setelall pelapisan dasar 2 clan diiradiasi,Iapisan diampelas Iagi dengan kertas ampelas # 240 daDselanjutnya dilapisi dengcw balli1n pelapis atas, kemudiandiiradiasi UV satu kali. Setiap iradiasi UV dilakukan padakecepatan konveyor 3 In/menit. Komposisi ballaD pelapisdasar clan ballaD pelapis atas epokSi akrilat clan poliestertak jentdl terdapat pada Tabel I. Proses produksidilakukan daiaIll 3 kelompok ( batch), yaitu kelompok I,II, clan III. Pengukuran sifat bahan pelapis meliputidensitas, viskositas, clan kandungan ballaD menguap.Pengujian sifat IapisaIl Imsil iradiasi dilakukan sesuaistandar, meliputi kilap sesuai ASTM D 523-80 [7],kekerasan clan adesi. KekeraSaIl terdiri dari kekerasanpensil sesuai ns K 5401-70 [8] d.w kekerasan pendtdwllmenurut ISO 1522-1973(E) [9]. Adesi ditentukan denganmetode uji tarik sesuai ISO-4624-1978(E) [10] clanmetode uji pita perekat menurut ASTM D 2571-71 [II].
Proses Produksi. Urutan proses produksidisajikan bagan alir seperti terlihat pada Gambar 1.Produksi dilaksanakan menggunakan 7 tenaga kerja,terdiri daTi bagian formulasi ballaD pelapis (1 orang),pelapisan (2 orang), iradiasi (2 orang) dan pengumpulanproduk (2 orang). Proses produksi dilakukan semi kontinukarena pada bagian pengerjaan pengampelasan dilakukanserentak setelah pelapisan dasar I dan pelapisan dasar 2.Pada umurnnya ballaD pelapis EA menghasilkanpenaInpilan pennukaan yang halus dan rata, sedangkanPTJ menghaslkan permukaan yang agak kasar. Dari ujiproduksi tersebut dapat ditentukan bahwa dalam satu harioperasi tt: 8 jam), kapasitas produksi rata-rata 25 m2.
Kapasitas produksi dapat ditingkatkan jikaprosesnya berkesinambungan (kontinu). Agar prosesdapat kontinu, diperlukan mesin ampelas tipe belt sander,mesin pelapis tipe rollebar 120 cIll, dan surnber radiasi-UV yang terdiri daTi beberapa lampu dengan intensitasyang lebih besar (120 Watt/cm). Jumlall masing-rnasingalat tersebut dapat dirancang untuk mendapatkan prosesyang kontinu dan efisien.
Uji Sifat Lapisan. Uji sifat lapisan dilakukansecara acak pada setiap kelompok. Tabel 4 menunjukkantebal lapisan pada pelapisan dasar dan pelapisan atas.Pelapisan dasar I mengIlasilkan lapisan lebih tebal(memerlukan lapisan lebih banyak) dibanding pelapisandasar 2, sedangkan pelapisaIl dasar 2 mengllasilkan lapisanlebih tebal dibanding pelapisan atas. Bahan pelapis EAmengltasilkan tebal lapisan rata-rata antara 25,7 dan 37,5gr/m2 pada pelapisan dasar I, antara 12,0 dan 18,7 gr/m2pada pelapisan dasar 2, dan antara 5,7 dan 9,7 % padapelapiSaIl atas. Pada jenis pelapisan yang sarna, PTJmengllasilkan lapisan lebih tebal dibanding EA. Pelapisandasar I memerlukan ballan pelapis yang lebih banyakdibanding pelapisan dasar 2 atau pelapisan atas karenauntuk mengisi pori-pori pada permukaan kayu. Variasidata tebal lapisan pada setiap kelompok disebabkanperbedaan homogenitas pori-pori permukaan kayu.
Kilap dan kekerasan lapisan disajikan pada Tabel5. Hasil yang diperoleh pada kedua pengujian tersebutrelatif seragam. Kedua bahan pelapis tersebutmengbasilkan kilap yang cukup tinggi (> 60 %). Bahanpelapis EA mengltasilkan kilap lebih tinggi yaitu antara 77dan 83 %, dibanding PTJ yang nilai kilapnya antara 64daD 69 %. Kekerasan lapisan kedua bahan pelapis tersebutrelatif ltampir SaIlla, seperti terlibat pada basil pengukurankekerasan pensil pendulum. Hasil kedua metode
BASIL DAN PEMBABASAN
Pengukuran Sifat Bahan Pelapis. Hasilpengukuran sifat bahan pelapis, yang meliputi densitas.viskositas, dan kand\mgan ballaD menguap. diSc1jikan padaTabel 2. Dalam label tersebut terlihat tidak terdapatperbedaan nyata pad,,1 sifat ballaD pelapis kelompok I, II,daD III. Kand\l1lgan bahaIl menguap bal\aIl pelapis PTJjauh lebih tinggi dibanding EA. Densitas bahan pelapismenunjukkan sekitar I, II gr/cm3. Kandungan ballanmenguap lapisan dasar dan lapisan alas PTJ masing-masing adalall sekitar 36 dan 44 0/0, sedangkan pada EA
278
Penelilian don Pengembangan Aplikasi lsolOp don Radiasi, J 999
pengukuran tersebut menunjukkan ballwa lapisanmempunyai kekerasan yang rendah, yaitu hanya 4 B padakekerasan pensil dan sekitar 46 detik pada pengukurankekerasan pendulum. Hal ini disebabkan pengaruhkekerasan substrat (kayu sengon) yang relatif rend-l1l yaitu5 B (kekerasan pensil) dan 18 detik (kekerasan pendulum).
Hasil pengujian adesi lapisan menggunakanmetode uji tarik daD pita perekat disajikan pada Tabel 6.Uji tarik menghasilkan data relatiftidak seragam baik padategangan tarik, maupun pola kerusakaImya. Perbedaannilai tegangan tarik rnaupun pola kerusakan terutarna padalapisan EA terjadi baik di dalam kelompok yang sarna(perbedaan lokasi pengujian) rnaupun di antara kelompok.Pada tabel tersebut terlihat bahwa umwnnya polakerusakan lapisan EA terjadi antara permukaan kayo daDlapisan dasar (AIB), sedangkan pada PTJ terjadi gabunganantara permukaan kayo daD lapisan dasar 1 (AIB) denganantara lapisatl dasar 1 dan lapisan dasar 2 (B/C).Sebaliknya, pengujian menggunakan metode pitc'1 perekatmengllasilkan data yang serngam yaitu llampir semuanya100 % tinggal. Dengan nilai % tinggal > 50 0/0, berartibahwa adesi lapisatl memenulli standar. Metode uji tarikmengllasilkan data kuantitatif, sedangkan metode pitaperekat lebih bersifat kualitatif. Adesi lapisan pada ballanpelapis EA lebih tinggi dibanding PTJ seperti ditunjukkanoleh nilai tegangan tariknya, yaitu antara 4, I dan 28,6kglcm2 pada EA dan antara 3,4 dan 8,2 kglClU2 pada PTJ.
PUSTAKA
ANONYMOUS, Directory of Indonesian Sawmillersand Wood Product Manufacturers, IndonesianSawmillers Association, (1988) 257.
20 GOLDEN, Ro, " Overview and trends in radiation
curing teclmology", Proceedings RadTech Europe'89, Florence (1989) II.
3. DANU, S., SUNARNI, A., DARSONO.,MARSONGKO, M., dan SUNGKONO., "Sifatlapisan epoksi akrilat basil iradiasi sinar-UV padapennukaan kayu karet (Hevea brasiliensis MueU.Arg.)", Risalah Pertemuan Ilmiah Aplikasi Isotopdan Radiasi (Buku I), PAIR-BAT AN, Jakarta(1994) 257.
4. DANU, S., DARSONO., dan SUNARNI, A., " Sifat
lapisan poliester yang diiradisi berkas elektron dansinar ultra violet pada pennukaan kayu jati(Tectona grandis L.t) daD kayu kapur(Dryoba/anops spp.), Prosiding Seminar NasionalBasil Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan& Lingkungan 1995/1996 (Buku I), P3FT-LIPI,Bandung (1996) 429
S. SUHARYONO, G., DANU, S., DARSONO., danMONDJO., " Pelapisan pennukaan kayu jeunjing
(Paraserianthes fa/cataria (L) Nielsen)menggun.:1kan resin akrilat dengan rndiasi ultra-violet", Risalall Pertemuan Ilmiah Penelitian danPengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi1996/1997, (Buku I), PAIR-BAT AN, Jakarta(1997) 101.
KESIMPULAN
6. DANU, S., SUDO HADI, Y., EKA PUTRI, N., danDARSONO., "Swface coating of kamper wood(Dryoba/anops spp.) profiles using ultra-violetradiation", Proceedings of The Second InternationalWood Science Seminar, RDCAP-LIPI & WoodResearch Institute, Kyoto University, Japan,Serpong (1998) C 159.
Uji produksi pelapisan papan kayu sengondengan balmn pelapis epoksi akrilat MIl poliester tak jenuhmenggunakan 3 buah mesin ampelas tangan, sebuahmesin pelapis tipe rol dan sebuah sumber radiasi satulampu 80 Watt/tin, mengllasilkan kapasitas produksisebanyak 25 m21lIari (8 jam operasi).
Data sifat ballaD pelapis (densitas, viskositas, dankandungan ballaD menguap) maupun sifat lapisan basiliradiasi (kilap, kekerasan, dan adesi) pada kelompok I, IIdan III relatif seragam, kecuali sifat adesi menggunakanmetode uji tarik.
Produk yang dilIasilkan menggunc1kan ballaDpelapis epoksi akrilat lebih baik dibandingkan produkyang dilIasilkall menggunakan ballaD pelapis poliester takjenul}, baik ditinjau dari pellarnpilan maupun sifat lapisall.
7. ANONYMOUS, Annual Book of ASTM Standards,part 27 ASTM, Philadelphia (1982) 918.
8. ANONYMOUS, Testing MethodsCoatings, ns K 5401 (1970) 72.
for OrganicUCAPAN TERIMA KASm
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepadaSdr. Sungkono dari Bidang Proses Radiasi, dan paraoperator dari lnstalasi Fasilitas lradiasi, P AIR-BAT AN,yang telall berperan serta pada uji produksi pelapisan kayusengon menggunakan radiasi ultra-violet.
9. ANONYMOUS, Paints and Varnishes, PendulumDamping Test [ISO 1522-1973 (E)] (1985) 348.
10. ANONYMOUS, Paints and Varnishes, Pull-off testfor adhesion [ISO 4624-1978 (E)] (1985) 513.
11. ANONYMOUS, Annual Book of ASlM Standards,part 21 ASTM, Philadelphia (1972) 474.
279
Pene/ilian dan PengembanganAp/ikasi lsotop danRadiasi, /999
Tabel Perbandingan berat komponen bahan pelapis
Papan kayusengon
--. --+-+ --+
Papan kayuberlapis
-4-- -4-- -+- +--
Gatnbar 1. Bagan alir proses produksi pelapisan kayu sengon
Tabel 2. Densitas, viskositas, dan kandungan bal1an menguap pelapis
KandWlganballaD mengu-
ap,%
Bahanpelapis
Jenispelapisall
Densitas,g/cm3
Viskositas(250 C),cpKelompok
1,15221,15131,1503
184186176
4,6154,6853,820
Pelapisandasar
IIIII
Epoksi akrilat1,11011,11461,1109
440456451
3,9003,3554,190
Pelapisanatas
IIIII
1,13391,13401,1319
182182179
37,6437,4536,44
Pelapisandasar
IIIIIPoliester tak
jenuh 43,7843,37
44,28
1,09051,09141,0936
113113108
Pelapisanatas
IIIII
280
Penelitian don Pengembangan Aplikasi lsalop dan Radian. 1999
Tabel 3. Viskositas bahan pelapis sebagai fungsi penyirnpanan
Viskositas, cpPenyimoanan, hari
Bahanpelapis
Jenispelapisan
Kelompok
IIIIII
IIIIII
189190186
440456451
197198195
123118119
2
192190189
443457455
225225227151154156
3192194192
458462460259257260
195171177
4199196197
460465464
279271271
210215220
0
184186178
440456451
182182179
113113107
7
200206201
460466466
282279280
246233241
Pelapisandasar
Epoksiakrilat
Pelapisanatas
Pelapisandasar
IIIIIPolies-
ter takjenuh Pelapisan
atas IIIII
Tabel 4. Teballapisan menggunakan pelapis tipe rol
Ballanpelapis
Kelompok Tebal rata-rata, gimJenis pelapisan
IIIIIIIIIIIJIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
28,525,7~18,712,0~5,79,7~39,239,5~28,733,0~15,516,518,2
Pelapisan dasar 1
Epoksiakrilat Pelapisan dasar 2
Pelapisan atas
Pelapisan dasar
Poliestertak jenull Pelapisan dasar 2
Pelapisan atas
Tabel 5. Kilap dan kekerasan lapisan
Kilap (60°), %Bahan pelapis Kelompok KekerasanPensil4B4B4B4B4B4B
~
484544384646
IIIIIIIIIIII
837777646968
Epoksi akrilat
Poliester takienuh~
Keterangan :-Urutan kekernsan pensil dari lunak ke kerns:
6B -5B -4 B B -HB -F -H -2H 6H-Kekerasan pensil dan pendulwn kayu sengon masing-masing 5B dan 18 detik.
281
Pene/itian don Pengemhangan Ap/ikasi ls%p don Radiasi, /999
Adesi lapisan pada permukaan kayuTabel6,
AdesiKelompokBahan pelapis
Uii~ I Uji pita perekat,% tinggal1
--:-00 100100
Pola kerusakan5 A 95 A/B5 A 95 A/B5 A 95 A/B5 A 95 A/B
100 A/B40A 60A/B5A 90A/B
100 A/B100 A/B
50 NB 50 B/C10 A 90 NB
100 NB50 NB 50 B/C70 NB 30 B/C50 NB 50 B/C50 NB 50 B/C70 NB 30 B/C50 NB 50 B/C
I T. tank, kg/cm~12,24,8
~28,611,6
~11,66,8
abc
971001001001001001001001001009510095100100
aII b
cEpoksi Akrilat
aIII b
c6,14,1
~4,85,4
~5,43,43,4
abc
I
aII b
cPoliester tak
jenuha
III bc
Keterangan :A = terlepas pada kayuA/B = terlepas antara kayu daD lapisan dasar 1.B/C = terlepas antara lapisan dasar 1 daD lapisan dasar 2.a. b dan c = lokasi pengujian
DISKUSI
HARSOJO
Apakah kayu bomeo bila rnendapat perlakuanseperti pada penelitian yang dilakukaIl dapat rnengirnbangikayu karnper yang tidak rnendapat perlakuan (radiasi dillllain sebagainya) ?
Panjang gelombang sinar UV dari matahari yang lebihbanyak diserap oleh penstabil UV karena penjanggelombangnya sesuai.
2. Penambahan ballaD penstabil UV meningkatkanviskositas karena pada saat penyimpanan ataupengukuran sifat bahan pelapis, bahan ini akan terkenasinar UV secara tidak langsung, sehingga penyerapansinar tersebut oleh penstabil UV akan dapatmeningkatkc1ll viskositas walaupun tidak begitu besar.
SUGIARTO DANU
Kayu borneo bila mendapat perlakuan pelapisanpennukaan akan mempunyai sifat pennuka.w yang sanmdengan kayu kamper, karena tanpa perlakuan pelapisanpennukaan, sifat pennukaan akan rendall. Akan tetapikekuatan mekanis kayu tidak beruball.
SOEDIJATMO
Apaka11 tidak diusahakan juga peningkatan dayatahan bagian dalaffillya, karena ada kemungkinan bagiandalam dapat diserang llama?
GA TOT TRIMUL Y AD!SUGIARTO DANU
Agar bagian dalam tidak dapat diserang barna,maka permukaan yang lain juga dapat dilapisi denganmdiasi, sedangkan pennukaan tepi sulit dilapisi denganmdiasi. Bagian tepi/sisi dapat dilapisi secara konvensional,misalnya dengaIl dikuas.
1. Pada iradiasi dengan sinar UV untuk proses curingapakall tidak terjadi kerusakan pada ballaD penstabilyang ditambaltkan ?
2. Mengapa penambahan bal\all penstabil yangditambaltkan dapat meningkatkan viskositas ?
SUGIARTO DANU
1. Baharl penstabil yang ditarnball&'1U tidak rusak padaproses "curing" k...rena penyerapan UV relatif rendah.
282
Penelilian don Pengembangan Ap/ikasi IsolOp dan Radiasi, 1999
ZAINUDDIN
I. Apakall ada perbedaan nyata pada sifat fisik, mekanikdaD penampilan basil produksi skala industri denganskala lab./pilot ?
2. Kalau melilmt kapasitas produksi hanya 25 m2/l1ari (8jam) tidak sinkron dengaIl judul ?
3. Uji produksi skala pabrik mestinya yang menjadipokok perlmtian adalam mencapai kapasitas produksiyang optimum tanpa banyak merubah sifat -sifat lIasilproduksi daTi basil skala lab., tetapi dalatn uji produksiyang Anda lakukan tidak terlilmt ?
2. Kapasitas produksi rendah karena prosesnya batch. Ujiproduksi tidak I1arUS besar, yang penting dari ujiproduksi tersebut dapat dirancang kapasita produksiskala besar/industri yang ekonomis. Untuk skalaproduksi, kapasitas dapat ditingkatkan denganmenambah peralatan sehingga proses dapat kontinu.Uji produksi dapat dengan skala rendah, menengahatau tinggi.
3. Uji produksi skala pabrik disesuaikan dengan peraJatanyang ada W1tuk menghasilkan suatu produk tertentu.Dari uji produksi ini dapat diketahui/diperbaikikelemahan yang ada sehingga kapasitas produksi yangoptimum dapat dirancang W1tuk menghasilkan kualitasproduk yang saIna dengan 11asil yang diperoleh dariskala laboratoriwn.
SUGIARTO DANU
Sifat fisik daD mekanik antara hasil produksi skalaindustri dan skala laboratorium/pilot tidak banyakberbeda, tetapi peDaInpilannya ada perbedaan karenairadiasi ukUJ'3Jl besar cenderuJlg terjadi bintik-bintikkarella kotoran kebersihaIl pennuka.1D kayu memegaIlg
peraIk1n penting.
283