Apa Yang Dimaksud Dengan Akuisisi
-
Upload
paramitha-chandra -
Category
Documents
-
view
49 -
download
0
Transcript of Apa Yang Dimaksud Dengan Akuisisi
1. Apa yang dimaksud dengan Akuisisi, Merger, Joint Venture, dan Likuidasi?
Akuisisi
Pengambilalihan perusahaan dengan cara membeli saham mayoritas perusahaan
sehingga menjadi pemegang saham pengendali. Dalam peristiwa akuisisi, baik
perusahaan yang mengambil alih (pengakuisisi) maupun perusahaan yang diambil
alih (diakuisisi) tetap hidup sebagai badan hukum yang terpisah.
Merger
Penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger
mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger
dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan
perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya
menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru
Joint Venture
Penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha
bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan
alam dan mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Likuidasi
Pembubaran perusahaan oleh likuidator dan sekaligus pemberesan dengan cara
melakukan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, pelunasan utang, dan
penyelesaian sisa harta atau utang di antara para pemilik.
2. Mengapa Akuisisi, Merger, Joint Venture, dan Likuidasi terjadi?
Akuisisi, Merger, dan Joint Venture terjadi karena:
Likuidasi terjadi karena:
1. Sewaktu-waktu karena kehendak atau Rapat Umum Pemegang Saham (dengan
kuorum dan voting supermajority)
2. Jangka waktu berdiri perusahaan sudah berakhir dan tidak di perpanjang.
3. Berdasarkan penetapan pengadilan, yakni dalam hal – hal sebagai berikut:
- Permohonan dari pihak kejaksaan.
- Permohonan paling sedikit 10% pemegang saham.
- Pemohonan kreditur (setelah pailit atau setelah pailit di cabut)
- Permohonan pihak perseroan dengan alasan karena adanya cacat hokum
dalam akta pendirian.
4. Sebagai akibat dari merger atau konsolidasi perusahaan yang memerlukan
likuidasi.
Merger dan Akuisisi terjadi karena:
1. adanya deregulasi
2. persaingan usaha
3. memperluas ukuran perusahaan dan persaingan ekonomi global
4. meningkatkan teknologi yang dimiliki suatu perusahaan dan keinginan
perusahaan untuk mengalihkan bisnisnya ke bisnis baru.
Joint Venture terjadi karena :
- Alasan internal
1. Membangun kekuatan perusahaan
2. Menyebarkan biaya dan risiko
3. Menambah akses ke sumber daya keuangan
4. Ekonomi skala dan keuntungan kekuatan
5. Akses ke teknologi dan pelanggan baru
6. Akses ke praktek manajer inovatif
- Tujuan persaingan
1. Mempengaruhi evolusi struktural industri
2. Kompetisi sebelum selesai
3. Tanggapan defensif untuk menghapuskan batas-batas industri
4. Penciptaan unit kompetisi yang kuat
5. Kecepatan pasar
6. Menambah ketangkasan
- Tujuan strategi
1. Sinergi
2. Transfer teknologi/kecakapan
3. Diversifikasi
3. Dibuat untuk apa Akuisisi, Merger, Joint Venture, dan Likuidasi?
Akuisisi, Merger, dan Joint Venture dilakukan untuk:
a) Pertumbuhan atau diversifikasi
Diversifikasi Usaha atau business diversification adalah salah satu strategi
perusahaan untuk menguasai berbagai bidang usaha yang berbeda. Ini akan
membuka peluang untuk memperoleh gain yang lebih dari usaha lain, juga
meminimalkan resiko, jika usaha yang satu tak sesuai ekspektasi, ada
kemungkinan usaha yang lain lagi mendongkrak kondisi perusahaan.
b) Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi
(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya
overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah
pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika
perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena
fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
c) Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi
internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal.
Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki
likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan
dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya
dana dengan biaya rendah.
d) Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak
adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan
yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar
untuk mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan
perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.
e) Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan
atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki
kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang
menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini
perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah
pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang
diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari
pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
f) Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang
lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan
saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil.
g) Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan
yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan
membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini,
kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding
firm yang berminat.
h) Investasi
Perusahaan melakukan investasi dengan membeli perusahaan yang profitable
dan kemungkinan akan menambah pundi pundi perusahaan di masa yang akan
datang. perusahaan memilih penggabungan usaha untuk berharap bahwa akan
mendapat banyak keuntungan dimasa yang akan datang.
i) Peningkatan Skala Perusahaan
Peningkatan skala perusahaan adalah salah satu alasan lain mengapa dilakukan
penggabungan usaha, terjadinya penggabungan usaha, maka sudah barang
tentu aset perusahaan akan bertambah, network dan jangkauan pasar juga akan
semakin luas dari sebelumnya, dan ujung ujungnya mengalami peningkatan
omset dari perusahaan
j) Mengurangi Resiko
Di dunia ini, tak ada satupun usaha yang tanpa resiko, sudah berlaku umum
rumus high risk high return. Resiko tidak bisa dihilangkan dalam dunia bisnis,
tapi resiko paling tidak masih bisa di Manage. Salah satu cara memanage
resiko, atau memperkecil resiko adalah dengan melakukan diversifikasi usaha.
diversifikasi usaha dengan penggabungan usaha di luar main bisnisnya adalah
salah satu cara mengurangi resiko.
k) Mengontrol Kendali atas Persaingan atau perusahaan lain
Mungkin, dari sekian alasan diatas tadi, mungkin inilah alasan yang paling
sering melatarbelakangi suatu perusahaan melakukan penggabungan usaha.
beberapa kemungkinan yang menjadi alasan perusahaan ingin mengontrol
kendali atas perusahaan lainnya.
1. Penetrasi pasar
Perusahaan perusahaan besar yang terkadang sulit untuk memasuki suatu
area pasar tertentu yang menjadi targetnya biasanya melakukan
penggabungan usaha ini, misalnya Philiph Moris, perusahaan rokok asal
Amerika ingin memasuki pasar rokok di indonesia, ssedangkan pasar
rokok sudah memiliki budaya dan tradisi tersendiri, sehingga sulit bagi
brand baru untuk masuk secara masiv di pasar indonesia, Philiph moris
akhirnya mengakuisis HM Sampoerna yang menjadi pemain utama di
pasar rokok tanah air. dengan penggabungan usaha ini. Philip moris
akhirnya bisa menjadi pemain utama di pasar rokok Indonesia juga Asia
Tenggara
2. Keberlangsungan Supplay Bahan Baku
Biasanya, perusahaan besar yang susah mendapatkan supplay raw material
atau bahan baku yang sektor bisnis ini dikuasai oleh perusahaan lain, akan
melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan dengan perusahaan
penyedia raw material tersebut, bisa dengan membeli perusahaannya. agar
suplay bahan baku yang dibutuhkan perusahaan itu terus bisa dikontrol
dan terus mendapat suplay yang pasti akan kebutuhan bahan baku..
3. Mengurangi Kompetitor
Menguasai atau membeli perusahaan saingan adalah termasuk strategi
yang banyak dilakukan untuk memenangi persaingan. contoh perusahaan
yang mengakuisisi perusahaan pesaingnya sudah banyak terjadi, bisa di
google :D . contohnya, indofood yang pada tahun 2013 lalu mengakuisisi
perusahaan bernama PT Indofood Mitra Bahari Makmur yang bermain di
lini bisnis yang sama. juga mengakuisis PT Tirta Bahagia yang bergerak
pada industri Air minum kemasan.
Likuidasi dilakukan untuk:
1. Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian
minimum dari realisasi aktiva.
2. Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan.
3. Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan
kepada masing-masing sekutu dengan cara yang adil.
4. Akibat dari terjadinya Akuisisi, Merger, Joint Venture, dan Likuidasi?
Akibat dari Akuisisi, Merger, Joint Venture
Akibat dari Likuidasi:
Akibat hukum dari adanya likuidasi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan tidak bisa berbisnis lagi.
2. Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan tertentu sejauh yang menyangkut dengan
pemberesan kekayaan.
3. Di belakang nama perusahaan dibubuhkan kata “dalam likuidasi”.
4. Pengangkatan likuidator.
5. Kewajiban pemberesan hak dan kewajiban perusahaan.
6. Pembubaran perusahaan.
Akibat dari akuisisi
1. Komplementaris Penggabungan dua perusahaan sejenis atau lebih secara
horisontal dapat menimbulkan sinergi dalam berbagai bentuk, misalnya: perluasan
produk, transfer teknologi, sumber daya manusia yang tangguh dan sebagainya.
2. Perusahaan kecil untuk mempunyai fungsi-fungsi penting untuk perusahaannya,
misalnya: research and development, akan lebih efektif jika bergabung dengan
perusahaan lain yang memiliki fungsi tersebut
3. Mengurangi Persaingan
4. Menyelamatkan Perusahaan dari Kebangkrutan
Akibat dari Merger
1. aktiva dan pasiva Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri
beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima Penggabungan atau
Perseroan hasil Peleburan
2. pemegang saham Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri karena
hukum menjadi pemegang saham Perseroan yang menerima Penggabungan
atau Perseroan hasil Peleburan
3. Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri berakhir karena hukum
terhitung sejak tanggal Penggabungan atau Peleburan mulai berlaku
Akibat dari joint venture
1. menuntut pemenuhan perikatan
2. menuntut pemutusan perikatan atau apabila perikatan tersebut bersifat
timbal-balik, menurut pembatalan perikatan;
3. menuntut ganti rugi
4. menuntut pemenuhan perikatan dengan disertai ganti rugi;
5. menuntut pemutusan atau pembatalan perikatan dengan ganti rugi
MANAJEMEN STRATEGI
AKUISISI, MERGER, JOINT VENTURE, DAN
LIKUIDASI
Oleh:
1. Nindya Setyarini 1213010003
2. Brillyanda Cornella Bionica 1213010029
3. Ashari Lintang Yudhanti 1213010054
4. Fitria Igawati 1213010085
5. Yuni Suryatiningrum 1213010103
6. Paramitha Chandra A 1213010112
7. Adam Anugrah Amrullah 1213010141
8. Jordy Regen Sulu 12130100156
Kelas : C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM
2015