Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

24
Apa yang dimaksud dengan Bog? Rawa (Bog) adalah lahan dengan kemiringan relatif datar disertai adanya genangan air yang terbentuk secara alamiah yang terjadi terus-menerus atau semusim akibat drainase alamiah yang terhambat serta mempunyai ciri fisik: bentuk permukaan lahan yang cekung, kadang-kadang bergambut, ciri kimiawi: derajat keasaman airnya terendah dan ciri biologis: terdapat ikan-ikan rawa, tumbuhan rawa, dan hutan rawa. Rawa dibedakan kedalam 2 jenis, yaitu: rawa pasang surut yang terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara sungai sehingga oleh pasang surutnya air laut dan rawa non pasang surut atau rawa pedalaman atau rawa lebak yang terletak lebih jauh jaraknya dari pantai sehingga tidak dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Rawa atau tanah basah adalah Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis Bogs terjadi di mana air di permukaan tanah adalah acidic, baik dari acidic tanah air, atau tempat air yang seluruhnya berasal dari hujan, ketika mereka diistilahkan ombrotrophic. Air mengalir dari bogs memiliki karakteristik warna coklat, dari larut turf tannins. Bogs sangat sensitif habitat, yang tinggi penting untuk keanekaragaman hayati. Definisi yang lain dari bog (rawa) adalah semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah pasang surut. Rawa-rawa , yang memiliki penuh nutrisi, adalah gudang harta ekologis untuk kehidupan berbagai macam makhluk hidup. Rawa-rawa juga disebut "pembersih alamiah", karena rawa-rawa itu berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan alasan itu, rawa-rawa memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain- lain, sehingga lingkungan rawa harus tetap dijaga kelestariannya. Distribusi dan cakupan Bogs didistribusikan secara luas dalam cuaca dingin, sedang climes, terutama di belahan utara bumi. Terbesar di dunia adalah Wetlands bogs dari Barat Siberian Lowlands di Rusia, yang mencakup lebih dari 600.000 km persegi. Sphagnum bogs telah meluas di utara Eropa. Irlandia telah lebih dari 15% turf; Achill Island off Irlandia 87% adalah rawa. Ada banyak bogs di Kanada dan Alaska (disebut rawang danau), Skotlandia, Denmark, Estonia (20% lahan rawa), Finlandia (26%), utara Jerman, Belanda, Irlandia, dan Swedia. Ada juga bogs di Kepulauan Falkland di belahan bumi selatan. Ombrotrophic Wetlands (yang bogs adalah contoh) juga ditemukan di daerah tropis, dengan tokoh daerah yang didokumentasikan di Kalimantan ini adalah habitat hutan sehingga akan lebih baik disebut acidic rawa-rawa. Di Indonesia, lahan rawa diperkirakan seluas 33,4 juta ha, sekitar 60 % (20 juta Ha) diantaranya merupakan lahan rawa pasang surut dan 40 persen selebihnya (13,4 juta Ha) adalah lahan rawa non pasang surut. Sampai saat ini, sekitar 3,9 juta Ha dari lahan rawa dengan lokasi yang sebagian terbesarnya tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Perjanjian Ramsar Perjanjian Ramsar adalah perjanjian tentang tempat rawa-rawa yang dianggap penting secara

Transcript of Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 1/24

Apa yang dimaksud dengan Bog?

Rawa (Bog) adalah lahan dengan kemiringan relatif datar disertai adanya genangan air yang

terbentuk secara alamiah yang terjadi terus-menerus atau semusim akibat drainase alamiah yang

terhambat serta mempunyai ciri fisik: bentuk permukaan lahan yang cekung, kadang-kadang

bergambut, ciri kimiawi: derajat keasaman airnya terendah dan ciri biologis: terdapat ikan-ikan

rawa, tumbuhan rawa, dan hutan rawa. Rawa dibedakan kedalam 2 jenis, yaitu: rawa pasang surut

yang terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara sungai sehingga oleh pasang

surutnya air laut dan rawa non pasang surut atau rawa pedalaman atau rawa lebak yang terletak

lebih jauh jaraknya dari pantai sehingga tidak dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Rawa atau

tanah basah adalah Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau

musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan

biologis

Bogs terjadi di mana air di permukaan tanah adalah acidic, baik dari acidic tanah air, atau tempat air

yang seluruhnya berasal dari hujan, ketika mereka diistilahkan ombrotrophic. Air mengalir dari bogs

memiliki karakteristik warna coklat, dari larut turf tannins. Bogs sangat sensitif habitat, yang tinggi

penting untuk keanekaragaman hayati.

Definisi yang lain dari bog (rawa) adalah semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami,

atau buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau

sementara, termasuk daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa

dan tanah pasang surut. Rawa-rawa , yang memiliki penuh nutrisi, adalah gudang harta ekologis

untuk kehidupan berbagai macam makhluk hidup. Rawa-rawa juga disebut "pembersih alamiah",

karena rawa-rawa itu berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan

alasan itu, rawa-rawa memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain-

lain, sehingga lingkungan rawa harus tetap dijaga kelestariannya.

Distribusi dan cakupan

Bogs didistribusikan secara luas dalam cuaca dingin, sedang climes, terutama di belahan utara bumi.

Terbesar di dunia adalah Wetlands bogs dari Barat Siberian Lowlands di Rusia, yang mencakup lebih

dari 600.000 km persegi. Sphagnum bogs telah meluas di utara Eropa. Irlandia telah lebih dari 15%

turf; Achill Island off Irlandia 87% adalah rawa. Ada banyak bogs di Kanada dan Alaska (disebut

rawang danau), Skotlandia, Denmark, Estonia (20% lahan rawa), Finlandia (26%), utara Jerman,

Belanda, Irlandia, dan Swedia. Ada juga bogs di Kepulauan Falkland di belahan bumi selatan.

Ombrotrophic Wetlands (yang bogs adalah contoh) juga ditemukan di daerah tropis, dengan tokoh

daerah yang didokumentasikan di Kalimantan ini adalah habitat hutan sehingga akan lebih baik

disebut acidic rawa-rawa.

Di Indonesia, lahan rawa diperkirakan seluas 33,4 juta ha, sekitar 60 % (20 juta Ha) diantaranya

merupakan lahan rawa pasang surut dan 40 persen selebihnya (13,4 juta Ha) adalah lahan rawa non

pasang surut. Sampai saat ini, sekitar 3,9 juta Ha dari lahan rawa dengan lokasi yang sebagian

terbesarnya tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Perjanjian Ramsar

Perjanjian Ramsar adalah perjanjian tentang tempat rawa-rawa yang dianggap penting secara

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 2/24

internasional, yang memiliki makna sebagai tempat tinggal burung air. Tujuan perjanjian itu adalah

untuk pencegahan kerusakan rawa yang semakin menggerogoti, nilai tinggi dalam segi ekonomi,

budaya, ilmiah dan sebagai sumber wisata.

Daftar Ramsar

Negara yang akan menjadi anggota dalam perjanjian Ramsar itu harus mendaftarkan satu tempat

rawa di dalam wilayahnya ke dalam "daftar rawa-rawa yang penting secara internasional", yang

biasanya disebut "daftar Ramsar". Negara anggota memiliki kewajiban bukan hanya terhadap

perlindungan tempat rawa yang terdaftar, melainkan juga membangun dan melaksanakan proyek

rencana tingkat pemerintah untuk menggunakan rawa secara bijaksana.

Jenis-jenis rawa

Rawa habitat dapat mengembangkan dalam berbagai situasi, tergantung pada iklim dan topografi.

Jenis yang utama adalah:

1.Hutan rawa air tawar, memiliki permukaan tanah yang kaya akan mineral. Biasanya ditumbuhi

hutan lebat

2.Hutan rawa gambut, terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang proses penguraiannya

sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi;

3.Rawa tanpa hutan, merupakan bagian dari ekosistem rawa hutan. Namun hanya ditumbuhi

tumbuhan kecil seperti semak dan rumput liar.

Peran dan mamfaat hutan rawa :

Sebagai sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya

dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering, mencegah

terjadinya banjir, mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai, sebagai sumber energy,

sumber makanan nabati maupun hewani.

Akibat hilangnya hutan rawa :

Dapat mengakibatkan kekeringan, dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan, dapat

mengakibatkan banjir, hilangnya flora dan fauna di dalamnya, sumber mata pencaharian penduduk

setempat berkurang.

1.Cara membaca Google Earth!

Cara membaca peta dengan menggunakan panel google earth untuk mencari tempat di

globe dengan cara sebagai berikut yaitu terbang ke atau mencari alamat dan lokasi, mendapatkan

dan mencetak arah, menelusuri dan menyimpan arah, menampilkan dan menyambunyikan tempat

tujuan, jalan-jalan, melihat lokasi di google maps dan mencari konten yang dibuat pengguna.

Mencari lokasi yang spesifik menggunakan tab Tabung Ke di google earth dan untuk melakukannya,

masukkan lokasi dalam kotak input kemudian klik tombol cari (search). Adapun istilah-istilah

pencarian yang digunakan alam google earth yaitunama kota kecil di berbagai negara, nama negara

bagian atau provensi, nama jalan dan lain-lain.

2.Apakah yang di maksud dengan gas rumah kaca? Sebutkan dampak dan sebabnya!

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 3/24

Gas rumah kaca merupakan gas yang membuat panas dari pantulan cahaya matahari menjadi

tertahan dipermukaan bumi. Panas yang dipancarkan sinar matahari ke muka bumi sebagian diserap

dan sebagian lagi dipantulkan oleh muka bumi. Panas yang dipantulkan oleh muka bumi

terperangkap oleh gas rumah kaca secara terus menerus, maka pemanasan global tidak dapat

dihindari lagi. Pemanasan global ini mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi karena

naiknya intensitas gas rumah kaca.

Gas rumah kaca yang ada di atmosfer memiliki sifat seperti kaca di dalam rumah yang fungsinya

menahan sinar infra merah yang dipantulkan oleh muka bumi, sehingga suhu di permukaan bumi

meningkat. Gas rumah kaca sudah ada pada atmosfer di bumi karena gas rumah kaca inilah

permukaan bumi menjadi hangat, sehingga nyaman untuk kehidupan.

Gas rumah kaca yang paling penting menangkap panas dalam atmosfer adalah Carbon dioksida

(CO2), Uap air (H2O), Nitrat Oksida (NO2), Metana (CH4) dan Chlorofluorocarbon (CFC) yang

merupakan produk sampingan dari berbagai industri seperti bahan pendingin kulkas, bahan

pendingin ruangan (AC), penggunaan aerosol pada hairspray, parfum dan obat nyamuk serta

Styrofoam.

Sebabnya yaitu Chlorofluorocarbon (CFC) yang terdapat pada stratosfer, bertemu dengan sinar ultra

violet maka Chlor (Cl) akan bereaksi dengan atom O dari Ozon. Makin banyak CFC yang ada di

atmosfer, makin banyak atom Cl yang dilepas dan bereaksi dengan Ozon yang berakibat terjadi

penipisan Ozon.

Adapun dampak dari efek gas rumah kaca tersebut antara lain kanker kulit, katarak mata dan

penurunan kekebalan tubuh.

3.Zoochantelae bersimbiosis dengan apa?

Zoochantelae bersimbiosis dengan tubuh ikan. Zoochantelae dapat membantu ikan dalam

respirasi untuk mendapatkan oksigen yang ada di dalam air. Oleh karea itu ikan dapat bernafas

menggunakan oksigen yang didapatkannya melalui kerja sama yang terjadi antara zoochantelae

dengan tubuh ikan.

tugas

Metode apa saja yang digunakan untuk menilai suatu wetland (lahan basah) ?

Metode penilaian wetland (lahan basah) telah atau sedang dikembangkan dengan menetapkan nilai-

nilai numerik ke dalam fungsi wetland (lahan basah) itu sendiri. Beberapa metode menetapkan nilai

berdasarkan pada manfaat bagi wetland (lahan basah) itu sendiri dengan mempertimbangkan

pertanyaan: Bagaimana fungsi ini adalah penting dalam hal ini menjaga Wetland? Adapun metode

yang lain menetapkan nilai berdasarkan manfaat untuk ekosistem sekitarnya dan pada manusia.

Jenis pertanyaan yang dianggap dalam adalah sebagai berikut: Seberapa penting adalah fungsi ini ke

hilir kualitas lingkungan? Bagaimana fungsi ini menguntungkan masyarakat? Penilaian kedua

metode ini memungkinkan untuk perbandingan nilai Wetland satu ke yang lain Wetland.

Ada tujuh metode penilaian wetland (lahan basah), namun yang dijelaskan di sini adalah wakil dari

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 4/24

metode yang tersedia atau sedang digunakan oleh manajer dan perencana Wetland yaitu hanya 4

metode yaitu Metode Delaware,Metode Florida Wetland Rapid Assessment Prosedur (FWRAP),

Metode Massachusetts Zona Pantai Manajemen dan Montana Wetland Methode. Metode ini yang

lain yaitu Delaware Method, Montana Metode delaware, FWRAP, Metode Massachusetts

Manajemen Zona Pesisir, Montana Method, ORAM, di Penn State Stressor Checklist, dan

Washington State Wetland Rating System-Western dan indikator yang digunakan untuk

mengevaluasi hasil Wetland adalah antara ekologi fitur yang menetapkan Wetlands Evaluasi Teknik

Wetland yang dikembangkan untuk Federal Highway Administrasi. Lingkungan Monitoring

Assessment Program  –  wetland kemudian dikembangkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan.

Metode delaware digunakan pada tidal and non tidal Pasang surut dan non pasang surut Wetlands

di Delaware selama kurang dari 0,5 jam. Metode ini dapat digunakan pada semua HGM subclasses.

Metode ini cepat dan mudah digunakan namun tidak dapat berfungsi di mana stressors tidak jelas,

yakni sumber non-titik dampak dari stressor daftar akan memerlukan regionalisasi.

Metode Florida Wetland Rapid Assessment Prosedur (FWRAP) yang dirancang untuk mitigasi proyek

dengan habitat tetapi tidak memberikan penekanan satu nilai yang dapat diinterpretasikan sebagai

kondisi. Dirancang untuk mitigasi namun mungkin memiliki aplikasi yang lebih luas yang dicoba

selama kurag dari satu hari. Metode ini terbilang cepat dan mudah untuk mengikuti petunjuk.

Memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan nilai berdasarkan kondisi situs naratif gambaran

yang menggabungkan banyak variabel menjadi satu indikator skor

Metode Massachusetts Zona Pantai Manajemen menyediakan satu skor untuk habitat dan

sekitarnya lansekap namun ,terpisah untuk versi air tawar dan Wetlands garam marshes yang

digunakan selama 0,5 jam.Metode ini tergolong cepat dan dikembangkan secara khusus untuk

mengevaluasi macroinvertebrate habitat metrik tetapi ada jauh lebih luas applicabilas. Digunakan

untuk menilai kedua pasang surut dan nontidal sistem, format yang mudah untuk diikuti, fleksibel

memungkinkan scoring pengamat untuk menetapkan nilai dengan kisaran tertentu. Menggabungkan

berbagai metrik menjadi satu indicator dengan menggabungkan semua manusia menjadi satu

indikator .

Montana Wetland Methode, dirancang untuk mengevaluasi 12 tetapi menyediakan fungsi satu nilai

yang dapat diinterpretasikan sebagai kondisi.Skor yang berkaitan dengan kategori berdasarkan

peraturan, bagian dalam, pada tingkat gangguan dan calon pengganti Freshwater Wetlands dalam

setengah hari. Metode ini mudah dan cepat untuk digunakan namun, untuk beberapa indikator

tidak cepat dan mungkin sulit menentukan dalam bidang Penekanan pada mengidentifikasi unik dan

tinggi nilai wetland.

TUGAS PLLB

-VALUASI LAHAN BASAH-

Pertanyaan:

1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan Contingent Valuation Method (CVM), Hedonic Pricing (HP),

Net Factor Income (NFI), dan The Travel Cost Method (TCM)!

2.Jelaskan mengapa proses valuasi lahan basah harus dilakukan?

3.Bagaimana cara melakukan valuasi lahan basah?

4.Prediksikan perubahan yang mungkin terjadi akibat perubahan iklim global terhadap lahan basah!

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 5/24

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 6/24

untuk penggantian jasa/manfaat dari ekosistem, atau biaya untuk menyediakan penggantian

 jasa/manfaat dari ekosistem tersebut.

f.Contingent Valuation Method

Metode penilaian yang kontingen (CVM) digunakan untuk memperkirakan nilai ekonomi untuk

semua jenis ekosistem dan jasa lingkungan. Hal ini dapat digunakan untuk memperkirakan baik dan

tidak menggunakan nilai-nilai, dan ini yang paling banyak digunakan metode untuk memperkirakan

nilai-nilai non-gunakan.

g.Contingent Choice Method

Metode ini digunakan untuk memperkirakan nilai ekonomis untuk berbagai ekosistem atau

 jasa/manfaat lingkungan secara virtual. Metode ini berdasarkan pertanyaan pada orang-orang untuk

membuat penawaran antara menetapkan ekosistem atau jasa/manfaat lingkungan. Metode ini tidak

langsung menanyakan keinginan’kerelaan untuk membayar. 

h.Benefit Transfer Method

Metode ini digunakan memperkirakan nilai ekonomis suatu ekosistem dengan cara mentransfer

perkiraan adanya keuntungan dari pembelajaran yang telah diselesaikan bagi lokasi lain.

4.Perubahan yang mungkin terjadi akibat perubahan iklim global terhadap lahan basah antara lain

adalah:

a.Timbulnya gejala El Nino yang mengakibatkan kekeringan. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan

pada beberapa sungai dan rawa. Ancaman kekeringan akibat gejala El-Nino tentunya pula (kembali)

menjadi faktor pendorong kebakaran hutan yang selama ini telah menghilangkan jutaan hektar

lahan hutan. Selain itu, kenaikan suhu di atas 1ºC akan menimbulkan banjir, erosi, dan kualitas air

yang semakin menurun. Naiknya air laut akan memperluas pengasinan air tanah sehingga

menurunkan persediaan air tawar bagi daerah-daerah di pesisir pantai. Ratusan juta orang akan

menghadapi kekurangan air.

b.Seiring dengan meningkatnya suhu bumi, maka es dikutub pun mulai mencair. Air laut yang

merasuk hingga ke daratan dapat merusak keseimbangan ekosistem lahan basah. Ancaman

terhadap naiknya permukaan air laut juga menjadi ancaman terhadap tenggelamnya pulau-pulau.

c.Rusaknya Ekosistem Laut

Kenaikan suhu hingga 1ºC akan meningkatkan pemutihan karang. Kenaikan suhu dari 1-2ºC akan

menyebabkan sebagian besar karang mengalami pemutihan. Kenaikan suhu di atas 2ºC akan

menyebabkan matinya terumbu karang secara besar-besaran.

d.Rusaknya Ekosistem Air Tawar

Beberapa danau telah menunjukkan penyusutan jumlah ikan dengan kenaikan suhu yang mulai

berjalan mendekati 1ºC seperti sekarang ini. Sejumlah spesies yang biasa dijumpai di daerah hangat

berpindah menuju daerah kutub. Kenaikan suhu dari 2ºC hingga 3ºC menyebabkan siklus hidrologis

bertambah besar, lebih banyak kekeringan, dan juga banjir. Sementara itu, kepunahan banyak

spesies air tawar, perubahan struktur danau secara besar-besaran, meningkatnya pengasaman

danau dapat terjadi pada kenaikan suhu di atas 4ºC.

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 7/24

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 8/24

 

DAERAH RAWA 

Daerah rawa dapat didefinisikan sebagai daerah dengan kemiringan relatif datar yang

secara permanen atau temporal tergenang air karena tidak adanya sistem drainase alami serta

mempunyai ciri-ciri khas secara fisik (bentuk permukaan lahan yang cekung, kadang-kadang bergambut), kimiawi (derajat keasaman airnya terendah) dan biologis (terdapat ikan-ikan rawa,

tumbuhan rawa, dan hutan rawa). Menurut jenisnya lahan rawa di bagi menjadi rawa pasang

surut (RPS) dan rawa non pasang surut (RNPS).

A. RAWA PASANG SURUT 

Lahan Rawa Pasang Surut adalah Rawa pasang surut merupakan lahan rawa yang

genangannya dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Tingginya air pasang dibedakan menjadidua, yaitu pasang besar dan pasang kecil. Pasang kecil, terjadi secara harian (1-2 kalisehari).

Jika di tinjau dari jangkauan luapan air pasang, sebagai akibat terjadinya pasang surut airlaut, lahan rawa dibedakan menjadi empat tipe luapan, yaitu:

1.  Rawa Tipe Luapan A, rawa dalam klasifikasi ini merupakrawa yang selalu terluapi oleh air

pasang tertinggi karena pengaruh variasi elevasi pasang surut air sungai, baik pasang tertinggi

saat musim kemarau maupun musim penghujan

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 9/24

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 10/24

Lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, sedangkan di dalam tanah bersifat basah

dan jenuh air. Genangan yang dangkal hanya terlihat di beberapa tempat.

d. Rawa pasang surut 

Rawa pasang surut ini, sumber airnya berasal dari pasang surut air laut. Tumbuhan yang hidupsubur di jenis rawa pasang surut adalah bakau. Di Indonesia, luas rawa di perkirakan lebih dari

23 juta hektare. Hutan rawa memiliki manfaat bagi manusia maupun lingkungan di sekitarnya.

Manfaat hutan rawa antara lain sebagai berikut :

1. 

Merupakan sumber cadangan air;

2. 

Mencegah terjadinya banjir;

3. 

Mencegah terjadinya intrusi air laut ke dalam air tanah dan air sungai;

4. 

Sebagai sumber makanan nabati maupun hewani;

Pengertian Rawa

Agustus 18, 2011

Lahan rawa adalah lahan yang tergenang secara terus menerus akibat drainase buruk. Lahan rawa

di bagi menjadi dua yaitu rawa lebak dan rawa pasang surut. Lahan rawa pasang surutmerupakan lahan yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Lahan rawa pasang surut jika

dikembangkan secara optimal dengan meningkatkan fungsi dan manfaatnya maka bisa menjadi

lahan yang potensial untuk dijadikan lahan pertanian di masa depan. Untuk mencapai tujuan pengembangan lahan pasang surut secara optimal, ada beberapa kendala. Kendala tersebut

 berupa faktor biofisik, hidrologi yang menyangkut tata air, agronomi, sosial dan ekonomi.

Tata air atau pengelolaan air sangat baik dalam memperbaiki kualitas tanah dan menanggulangi

atau mengurangi degradasi tanah akibat salah pengelolaan. Konsep dasar strategi tata air

didasarkan pada sifat tanah dan tipe luapan pasang surut. Pada daerah rawa pasang surut terdapatempat tipe luapan yaitu tipe A, B, C, dan D. Namun pada daerah penelitian Delta Telang

Sumatera Selatan, blok sekunder P8-12S memiliki tipe luapan A, sedangkan pada blok sekunder

P17-6S memiliki tipe luapan B. Masing-masing tipe luapan terdapat perbedaan terhadap

ketinggian genangan air.

Pada pengembangan lahan rawa pasang surut untuk sawah, karena kondisi tergenang dan kering

silih berganti mengakibatkan adanya perubahan kondisi reduktif dan oksidatif yang silih berganti juga. Pada keadaan tergenang (reduktif) mengakibatkan kation-kation seperti K, Ca, Mg

menjadi terjerap koloid tanah yang bermuatan negatif. Sedangkan dalam keadaan kering yang

lama (oksidatif) mengakibatkan teroksidasinya pirit yang dapat meracuni tanaman. Untukmengatasinya yaitu dengan pengelolaan air yang baik sehingga dapat mengurangi unsur-unsur

yang bersifat racun dan menghindari proses pemasaman lanjut.

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 11/24

 Namun demikian, pengelolaan air masih terkendala oleh kondisi infrastruktur pengendali air

yang kurang memadai. Dan juga karena terjadinya pengikisan tanggul serta sewaktu-waktu tidak

ada pergerakan air maka terjadinya pengendapan yang menghasilkan lumpur, dalam waktusemakin lama pengendapan itu akan semakin tebal.

Selain itu, teknik pengelolaan air yang diterapkan juga masih bergantung pada pengamatan mukaair tanah secara langsung di lapangan, yaitu dengan membuat sumur-sumur pengamatan.

Meskipun memiliki akurasi yang tinggi, namun pengamatan secara langsung memerlukan waktu,

tenaga, dan biaya, serta terbatas pada titik pengamatan dan jangka waktu pengamatan tertentu(Ngudiantoro et al, 2009).

Melalui pengelolaan lahan dan air yang tepat, maka produksi dan indeks pertanaman (IP) padalahan rawa pasang surut akan dapat ditingkatkan. Aspek utama pengelolaan air pada lahan rawa

 pasang surut yaitu pengendalian muka air tanah yang berfluktuasi sehingga dicapai kondisi muka

air tanah di petak lahan yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman (Ngudiantoro et al, 2009).

Susanto (2010) menjelaskan bahwa, hasil penelitian di Delta Telang I menunjukkan optimalisasilahan rawa pasang surut untuk produksi pangan misalnya terbukti telah mampu meningkatkan

 produksi dari 3-4 ton GKP/ha/musim menjadi 7-8 ton GKP/ha/musim, bahkan jugameningkatkan indeks pertanaman.

Sistem jaringan reklamasi rawa pasang surut mencangkup pengelolaan air di tingkat makro danmikro. Pengelolaan air ditingkat makro merupakan air yang dimulai sungai, saluran primer

hingga sekunder. Sedangkan pengelolaan air ditingkat mikro mencangkup pengelolaan air

tersier, kuarter hingga lahan usaha tani. Salah satu aspek usaha tani yang erat kaitannya dengantingkat produksi pertanaman per areal musim tanam ataupun intensitas pertanaman selama satu

tahun adalah tata air mikro di lahan usaha tani (Susanto, 2010).

Dengan pengelolaan air yang baik, maka dapat melakukan pengaturan pola tanam dan waktu

tanam yang sesuai. Sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman (per musim tanam). Hal ini

merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan petani.

Dari uraian diatas, menunjukkan bahwa jaringan dan sistem tata air merupakan aspek yang

sangat penting dalam pengembangan dan peningkatan produksi dan lahan pertanian serta sifatfisik tanah berpengaruh dalam pertumbuhan dan produksi tanaman.

Pengertian dan Jenis-jenis Rawa 

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 12/24

 1.  Pengertian Rawa

Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat

drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis.

Definisi yang lain dari rawa adalah semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau

buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara,

termasuk daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah

pasang surut. Rawa-rawa, yang penuh nutrisi, adalah gudang harta ekologis untuk kehidupan

berbagai macam makhluk hidup. Rawa-rawa juga disebut "pembersih alamiah", karena rawa-rawa

itu berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan alasan itu, rawa-

rawa memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain, sehingga

lingkungan rawa harus tetap dijaga kelestariannya.

2.  Jenis-jenis Rawa

a.  Rawa Air Asin

Salt marsh atau rawa asin merupakan lahan basah pesisir yang membanjiri dan dikeringkan dengan

air garam yang dibawa oleh gelombang. Lahan ini dikatakan be-rawa karena tanahnya terdiri dari

lumpur yang dalam dan gambut. Karena rawa-rawa garam sering terendam oleh pasang surut dan

mengandung banyak bahan tanaman membusuk, kadar oksigen dalam gambut dapat menjadi

sangat rendah (suatu kondisi yang disebut hipoksia.) Hipoksia disebabkan oleh pertumbuhan bakteri

yang menghasilkan bau busuk-telur belerang yang sering dikaitkan dengan rawa-rawa dan lumpur.

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 13/24

Rawa air asin terdapat di seluruh dunia, terutama di daerah tengah untuk lintang tinggi. Di Amerika

Serikat, rawa air asin dapat ditemukan di setiap pantai. Sekitar setengah dari rawa air asin yang

terletak di sepanjang Gulf Coast.

b.  Rawa Air Payau

Rawa Air Payau adalah rawa yang airnya campuran antara air tawar dan air asin.Banyak terjadi si

muara sungai ,karena terjadi pasang surut air tawar dan air asin,ketika air tawar pasang maka air

akan terasa tawar ,tetapi jika air tawar surut ,maka akan di isi air asin,tetapi air tawar dan asin juga

dapat tercampur .Sifatnya tidak asam ,karena terjadi pergantian air .contoh rawa air payau adalah

hutan-hutan mangrove yang masih baik terdapat di pantai barat daya Papua, terutama di sekitar

Teluk Bintuni.

c.  Rawa Air Tawar

Rawa air tawar menurut Irwan (2007) adalah ekosistem dengan habitat yang sering digenangi airtawar yang kaya mineral dengan pH sekitar 6 dengan kondisi permukaan air yang tidak tetap,

adakalanya naik atau adakalanya turun, bahkan suatu ketika dapat pula mengering. Rawa terbentuk

karena proses pendangkalan dari danau, waduk, atau proses lain seperti gempa yang

mengakibatkan suatu daerah turun tetapi tidak dalam.Contoh rawa ini adalah Rawa Jombor terletak

di wilayah Klaten, sekitar 1 jam dari Yogyakarta dan Rawa Bento, Kerinci, Sumatra. 

Pengertian RawaAgustus 18, 2011

Lahan rawa adalah lahan yang tergenang secara terus menerus akibat drainase buruk. Lahan rawa

di bagi menjadi dua yaitu rawa lebak dan rawa pasang surut. Lahan rawa pasang surutmerupakan lahan yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Lahan rawa pasang surut jika

dikembangkan secara optimal dengan meningkatkan fungsi dan manfaatnya maka bisa menjadi

lahan yang potensial untuk dijadikan lahan pertanian di masa depan. Untuk mencapai tujuan pengembangan lahan pasang surut secara optimal, ada beberapa kendala. Kendala tersebut

 berupa faktor biofisik, hidrologi yang menyangkut tata air, agronomi, sosial dan ekonomi.

Tata air atau pengelolaan air sangat baik dalam memperbaiki kualitas tanah dan menanggulangiatau mengurangi degradasi tanah akibat salah pengelolaan. Konsep dasar strategi tata air

didasarkan pada sifat tanah dan tipe luapan pasang surut. Pada daerah rawa pasang surut terdapat

empat tipe luapan yaitu tipe A, B, C, dan D. Namun pada daerah penelitian Delta TelangSumatera Selatan, blok sekunder P8-12S memiliki tipe luapan A, sedangkan pada blok sekunder

P17-6S memiliki tipe luapan B. Masing-masing tipe luapan terdapat perbedaan terhadap

ketinggian genangan air.

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 14/24

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 15/24

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 16/24

8.  Tanah organis 

9.  Tanah mineral 

10. Tanah hutan 11. Definisi dan Pengertian Tanah 

12. Klasifikasi Tanah

13. 

Proses Pembentukan Tanah 14. Pencemaran Tanah 15. Manfaat Tanah 

16. Unsur Hara Nitrogen (N) 

17. Unsur Hara Fosfor (P) 18. Unsur Hara Kalium (K)

19. Bahan Organik Tanah 

20. Kemasaman Tanah (pH Tanah) 

21. Lengas Tanah 22. Tekstur dan Struktur Tanah 

23. Pemupukan Tanaman 

24. 

Ekosistem .:: HUTAN GAMBUT ::.

25. 26. 

27. Hutan gambut adalah hutan yang tumbuh di atas kawasan yang digenangi air dalam

keadaan asam dengan pH 3,5 - 4,0. Hal itu tentunya menjadikan tanah sangat miskin

hara. Menurut Indriyanto (2005), hutan gambut didefinisikan sebagai hutan yang terdapat pada daerah bergambut ialah daerah yang digenangi air tawar dalam keadaan asam dan di

dalamnya terdapat penumpukan bahan bahan tanaman yang telah mati.

28. Ekosistem hutan gambut merupakan suatu tipe ekosistem hutan yang cukup unik karena

tumbuh di atas tumpukan bahan organik yang melimpah. Daerah gambut pada umumnya

mengalami genangan air tawar secara periodik dan lahannya memiliki topografi bergelombang kecil sehingga menciptakan bagian-bagian cekungan tergenang air tawar.

29. 30. Arief (1994) mengemukakan bahwa gambut itu terjadi pada hutan-hutan yang pohonnya

tumbang dan tenggelam dalam lumpur yang hanya mengandung sedikit oksigen,

sehingga jasad renik tanah sebagai pelaku pembusukan tidak mampu melakukan tugasnyasecara baik. Akhirnya bahon-bahan organik dari pepohonan yang telah mati dan tumbang

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 17/24

tertumpuk dan lambat laun berubah menjadi gambut yang tebalnya bisa mencapai 20 m.

31. Menurut Irwan (1992), gambut adalah suatu tipe tanah yang terbentuk dari sisa-sisatumbuhan (akar, batang, cabang, ranting, daun, dan lainnya) dan mempunyai kandungan

 bahan organik yang sangat tinggi. Permukaan gambut tampak seperti kerak yang

 berserabut, kemudian bagian dalam yang lembap berisi tumpukan sisa-sisa tumbuhan, baik itu potongan-potongan kayu besar maupun sisa-sisa tumbuhan lainnya. Anwar dkk.(1984 dalam Irwan, 1992) mengemukakan bahwa gambut dapat diklasifikasikan ke

dalam dua bentuk, yaitu gambut ombrogen dan gambut topogen.

32. 

33. 1. Gambut ombrogen 

34. Bentuk gambut ini umum dijumpai dan banyak ditemukan di daerah dekat pantai dengan

kedalaman gambut mencapai 20 m. Air gambut itu sangat asam dan sangat miskin hara(oligotrofik) terutama kalsium karena tidak ada zat hara yang masuk dari sumber lain,

sehingga tumbuhan yang hidup pada tanah gambut ombrogen menggunakan zat hara dari

gambut dan dari air hujan.35. 

36. 2. Gambut topogen 

37. Bentuk gambut seperti ini tidak sering dijumpai, biasanya terbentuk pada lekukan-lekukan tanah di pantai-pantai (di balik bukit pasir) dan di daerah pedalaman yang

drainasenya terhambat. Air gambut ini bersifat agak asam dan mengandung zat hara agak

 banyak (mesotrofik). Tumbuhan-tumbuhan yang hidup pada tanah gambut topogen masihmendapatkan zat hara dari tanah mineral, air sungai, sisa-sisa tumbuhan, dan air hujan.

38. 

39. Tipe ekosistem hutan gambut ini berada pada daerah yang mempunyai tipe iklim A dan B

(tipe iklim menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson), pada tanah organosol yangmemiliki lapisan gambut setebal lebih dari 50 cm (Santoso,1996; Direktorat Jenderal

Kehutanan, 1976). Hutan gambut itu pada umumnya terletak di antara hutan rawa dan

hutan hujan.40. 

41. Vegetasi yang menyusun ekosistem hutan gambut merupakan spesies-spesies tumbuhan

yang selalu hijau (evergreen). Spesies-spesies pohon yang banyak dijumpai di dalamekosistem hutan gambut antara lain  Alstonia spp., Dyera spp., Durio carinatus,

 Palaquium spp., Tristania spp., Eugenia spp., Cratoxylon arborescens, Tetramerista

 glabra, Dactyloeladus stenostachys, Diospyros spp., dan  Myristica spp. Khusus di

Kalimantan dan Sumatra Selatan, pada ekosistem hutan gambut banyak dijumpaiGonystylus spp.

Tanah gambut atau sering disebut sebagai tanah organosol merupakan tumpukan bahan organikyang berasal dari sisa-sisa tanaman yang sudah melapuk, dan terjadi dalam jangka waktu yang

lama dan selalu tergenang (rawa). Penguraian bahan organiknya dilakukan oleh bakteri aerob

dan sangat dipengaruhi oleh sifat vegetasi asal, iklim, topografi dan sifat kimia.

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 18/24

Indonesia memiliki lahan gambut terluas di antara negara tropis, yaitu sekitar 21 juta ha, yang

tersebar terutama di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Karena variabilitas lahan ini sangat tinggi,

 baik dari segi ketebalan gambut, kematangan maupun kesuburannya, tidak semua lahan gambutlayak untuk dijadikan areal pertanian.

Berdasarkan taksonomi tanah komprehensif USDA tahun 1975, tanah gambut masuk ke dalamordo tanah. Ordo histosol memiliki empat subordo, yaitu fibrik, folik, hemik, dan saprik.

1.  Histosol fibrik merupakan tanah gambut (organik) yang sangat sedikit atau baru mulaiterdekomposisi. Tanah ini tersusun atas beragaman vegetasi, cenderung memiliki

kerapatan dan kandungan endapan yang rendah serta memiliki kapasitas menahan air

yang tinggi.

2.  Histosol folik merupakan tanah organik yang tergenang dan sudah mulai terdekomposisi.3.  Histosol hemik merupakan tanah organik yang sudah mengalami dekomposisi sebagian.

4.  Histosol saprik merupakan tanah organik yang telah mengalami dekomposisi sempurna.

Tanah ini memiliki kerapatan yang relatif tinggi dan memiliki kapasitas menahan air

yang rendah. Histosol jenis fibrik dan hemik akan melapuk menjadi saprik jika digenangiair.

Karakteristik kimia lahan gambut di Indonesia sangat ditentukan oleh kandungan mineral,

ketebalan, jenis mineral pada substratum (di dasar gambut), dan tingkat dekomposisi gambut.

Secara kimiawi gambut bereaksi masam (pH di bawah 4). Gambut dangkal pH lebih tinggi

(4,0-5,1), gambut dalam (3,1-3,9). Kandungan N total tinggi tetapi tidak tersedia bagi

tanaman karena rasio C/N yang tinggi. Kandungan unsur mikro khususnya Cu, B dan Zn

sangat rendah.

Secara alamiah lahan gambut memiliki tingkat kesuburan rendah karena kandungan unsurharanya rendah dan mengandung beragam asam-asam organik yang sebagian bersifat racun

 bagi tanaman. Namun demikian asam-asam tersebut merupakan bagian aktif dari tanah yang

menentukan kemampuan gambut untuk menahan unsur hara. Karakteristik dari asam-asam

organik ini akan menentukan sifat kimia gambut.

Pengertian Lahan Gambut

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 19/24

 

Pusat Penelitian Tanah (1990) mengemukakan bahwa tanah gambut atau Organosol adalah tanah

yang mempunyai lapisan atau horison H, setebal 50 cm atau lebih atau dapat 60 cm atau lebih bila

terdiri dari bahan Sphagnum atau lumut, atau jika berat isinya kurang dari 0,1 g cm-3. Ketebalan

horison H dapat kurang dari 50 cm bila terletak diatas batuan padu.Tanah yang mengandung bahan

organik tinggi disebut tanah gambut (Wirjodihardjo, 1953) atau Organosol (Dudal danSoepratohardjo, 1961) atau Histosol (PPT, 1981).

Proses Pembentukan Gambut

Gambut dibentuk oleh timbunan bahan sisa tanaman yang berlapis-lapis hingga mencapai ketebalan

>30cm. Proses penimbunan bahan sisa tanaman ini merupakan proses geogenik yang berlangsung

dalam waktu yang sangat lama (Hardjowegeno, 1986). Gambut terbentuk dari lingkungan yang khas,

yaitu rawa atau suasana genangan yang terjadi hampir sepanjang tahun. Kondisi langka udara akibat

genangan, ayunan pasang surut, atau keadaan yang selalu basah telah mencegah aktivitas mikro-

organisme yang diperlukan dalam perombakan. Laju penimbunan gambut dipengaruhi oleh peduan

antara keadaan topografi dan curah hujan dengan curahan perolehan air yang lebih besar dari pada

kehilangan air serta didukung oleh sifat tanah dengan kandungan fraksi debu (silt) yang rendah.

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 20/24

Ketebalan gambut pada setiap bentang lahan adalah sangat tergantung pada:

1). proses penimbunan yaitu jenis tanaman yang tumbuh, kerapatan tanaman dan lama pertumbuhan

tanaman sejak terjadinya cekungan tersebut,

2). proses kecepatan perombakan gambut,

3). proses kebakaran gambut, dan

4). Perilaku manusia terhadap lahan gambut.

Gambut dengan ketebalan 3 m atau lebih termasuk kategori kawasan lindung sebagai kawasan yang

tidak boleh diganggu. Kebijakan ini dituangkan melalui Keppres No. 32 tahun 1990 yang merupakan

kebijakan umum dalam reklamasi dan pemanfaatan lahan gambut di Indonesia.

Berdasarkan besarnya potensi sumberdaya, kendala biofisik dan peluang pengembangan, makarawa khususnya gambut pedalaman perlu mendapatkan perhatian serius. Gambut dikategorikan

sebagai lahan marjinal, karena kendala biofisiknya sukar diatasi. Prodiktifitas gambut sangat

beragam, ketebalan gambut juga menentukan kesuburannya (Barchia, 2006).

Tingkat Kematangan Gambut

Menurut Soil Survey Staff (1990), bahwa tingkat kematangan atau tingkat pelapukan tanah gambut

dibedakan berdasarkan tingkat dekomposisi dari bahan atau serat tumbuhan asalnya. Tingkat

kematangan terdiri dari tiga katagori yaitu fibrik, hemik dan saprik.

Tingkat kematangan tanah gambut dalam pengamatan di lapangan dapat dilakukan dengan cara

mengambil segenggam tanah gambut dan memersnya dengan tangan. Kriteria mentah atau matang

dari gambut dapat ditunjukkan dengan melihat hasil cairan dan sisa bahan perasan.

Ketentuan dalam menentukan kematangan gambut untuk masing-masing katagori adalah sebagai

berikut:

1. Tingkat kematangan fibrik yaitu apabila kandungan serat yang tertinggal dalam telapak tangan

setelah pemerasan adalah tiga per empat bagian atau lebih (>3/4).

2. Tingkat kematangan hemik yaitu apabila kandungan serat yang tertinggal dalam telapak tangan

setelah pemerasan adalah antara kurang dari tiga per empat sampai seperempat bagian atau lebih

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 21/24

(<3 -="-">1/4).

3. Tingkat kematangan saprik yaitu apabila kandungan serat yang tertinggal dalam telapak tangan

setelah pemerasan adalah kurang dari seperempat bagian (<1 br="br">

Kadar abu dapat dijadikan gambaran kesuburan tanah gambut. Kadar abu tanah gambut beragam

antara 5% - 65%. Makin tinggi kadar abu, makin tinggi mineral yang terkandung pada gambut. Makin

dalam ketebalan gambut, makin rendah kadar abunya. Kadar abu gambut sangat dalam (tebal >3m)

sekitar 5%, gambut dalam dan tengahan (tebal 1m  –  3m) sekitar 11% -12%, dan gambut dangkal

sekitar 15% (Noor, 2001). Kadar abu dan kadar bahan organik mempunyai hubungan dengan tingkat

kematangan gambut. Gambut mentah (fibrik) mempunyai kadar abu 3,09% dengan kadar bahan

organik 45,9%. Sedangkan gambut hemik mempunyai kadar abu 8,04% dengan kadar bahan organik

51,7% dan gambut matang (saprik) mempunyai kadar abu 12,04% dengan kadar bahan organik

78,3% (Setiawan, 1991).

Klasifikasi Tanah Gambut

Menurut Sistem Klasifikasi Tanah, tanah gambutdikelompokkan dalam ordo Histosol. Disebut tanah

gambut jika memenuhi kriteria sebagai berikut.

1. Jika dalam keadaan jenuh air dengan genangan dalam priode yang lama (sekalipun dengan

adanya pengatusan buatan) dan dengan meniadakan akar-akar tanaman hidup, mengandung:

a. 18% bobot karbon organik (setara dengan 30% bahan organik) atau lebih jika mengandung fraksi

lempung sebesar 60% atau lebih, atau

b. 12% bobot karbon organik (setara dengan 20% bahan organik) atau lebih jika tidak ada

kandungan fraksi lempung, atau

c. 12% + (lempung dengan kelipatan 0,1 kali) persen bobot karbon organik atau lebih, jika

mengandung fraksi lempung <60 atau="atau" br="br"> 2. Jika tidak pernah tergenang, kecuali

beberapa hari dan mengandung 20% bobot atau lebih karbon organik.

Tanah gambut dibagi atas empat sub-ordo: folist, fibrist, hemist, dan saprist. Umumnya, gambut

yang tergolong folist adalah gambut yang berasal dari dataran tinggi, sedangkan kelompok utama

lainnya adalah gambut yang berasal dari dataran rendah. Selanjutnya, pengelompokan ke dalam

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 22/24

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 23/24

Papandayan, dan Pangrango. Vegetasi utama di Gambut Pengunungan tersebut adalah Hydrophyta

dan Cyperaceae.

Klasifikasi gambut berdasarkan bahan induk dapat digolongkan menjadi Gambut Endapan, Gambut

Berserat dan Gambut Berkayu.

Gambut Endapan adalah akumulasi bahan organik diperairan dalam sehingga pada umumnya

dijumpai dibagian bawah dari suatu profil organik. Gambut endapan dibentuk dari bahan tanaman

yang mudah dihumifikasikan. Gambut endapan tidak disenangi sebagai tanah karena sifat fisiknya

yang tidak menguntungkan sehingga gambut ini tidak diusahakan. Gambut endapan berasal dari

campuran tanaman leli air, rumputan air, hornworth, plankton, dan lainnya.

Gambut Berserat adalah akumulasi bahan organik berbagai sedge, lumut-lumutan, hepnum, reeddan rumpulan lainnya, latifolia dan angustifolia. Sejumlah gambut berserat sering dijumpai pada

rawa dimana gembut endapan berada. Gambut ini mempunyai sifat fisik yang baik akibat sifat serat

dan filamennya. Gambut berserat dapat juga dijumpai dipermukaan dari akumulasi bahan organik.

Gambut Berkayu adalah gambut dengan bahan penyusun utamanya adalah pohon-pohonan

desidius, konifer dan tumbuhan dibawahnya. Pohon-pohonan banyak tumbuh di daerah rawa,

sehingga gambut ini banyak dijumpai di lahan rawa. Gambut berkayu berwarna coklat atau hitam

bila basah, dan warna ini sangat tergantung pada tingkat dekomposisinya. Gambut berkayu

terbentuk dari sisa pohon, semak dan tumbuhan lainnya

Pengertian Gambut: Apa itu Gambut? |  Istilah gambut diambil alih dari kosa kata bahasadaerah Kalimantan Selatan. Gambut diartikan sebagai material atau bahan organik yang

tertimbun secara alami dalam keadaan basah berlebihan, bersifat tidak mampat dan tidak atau

hanya sedikit mengalami perombakan. Dalam pengertian ini, tidak berarti bahwa setiap timbunan

 bahan organik yang basah adalah gambut. Pengertian gambut di sini sebagai bahan onggokandan secara umum diartikan sebagai bahan tambang, bahan bakar (non-minyak), bahan industri,

 bahan kompos, dan lain sebagainya. Gambut mempunyai banyak istilah padanan dalam bahasa

Inggris, antara lain disebut peat, bog, moor, mire, atau fen. 

8/10/2019 Apa Yang Dimaksud Dengan Rawa Gambut

http://slidepdf.com/reader/full/apa-yang-dimaksud-dengan-rawa-gambut 24/24

 

Pengertian Gambut

Menurut Andriesse, gambut adalah tanah organik (organik soils), tetapi tidak berarti bahwa

tanah organik adalah tanah gambut. Sebagian petani menyebut tanah gambut dengan istilah tanah

hitam, karena warnanya hitam dan berbeda dengan jenis tanah lainnya. Tanah gambut yang telahmengalami perombakan secara sempurna sehingga bagian tumbuhan asilnya tidak dikenali lagi

dan kandungan mineralnya tinggi disebut tanah bergambut (muck, peaty muck, mucky). Petani

Kalimantan Barat menamakan tanah ini dengan sebutan sepuk. Tetapi istilah gambut dan sepuksering diidentikkan dengan pengertian tanah gambut. Jadi, dalam istilah tanah gambut secara

umum termasuk pula yang disebut dengan sepuk.

Pengertian tentang gambut yang lebih menitikberatkan sebagai medium pertumbuhan tanaman

sama sekali berbeda dengan pengertian gambut untuk tujuan industri atau energi. Dalam konteks

ini, gambut diartikan sebagai suatu bentukan menurut konsep pedologi, yang morfologi dan sifat-

sifat bentukan tersebut sangat dipengaruhi oleh kadar bahan organik yang dikandungnya.Pengertian gambut yang lebih luas mencakup aspek kendala lahan dan lingkungan spesifik bagi

 pengembangan pertanian. Dalam hal ini, seringkali digunakan istilah lahan gambut. Penggunaan

istilah lahan dalam konteks gambut untuk menunjukkan kendala dan peluang jika dimanfaatkan

sebagai wilayah pengembangan pertanian.

Dalam klasifikasi tanah  (soil taxonomy),  tanah gambut dikelompokkan ke dalam ordo histosol

atau sebelumnya dinamakan organosol yang mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dengan jenistanah mineral umumnya. Tanah gambut mempunyai sifat beragam karena perbedaan bahan asal,

 proses pembentukan, dan lingkungannya.